• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Strategi bisnis BMT AL-Fath dalam memanfaatkan dana pihak ketiga

STRATEGI BISNIS BMT AL FATH CIPUTAT DALAM MEMANFAATKAN DANA PIHAK KETIGA

E. Analisis Strategi bisnis BMT AL-Fath dalam memanfaatkan dana pihak ketiga

Tingkat keberhasilan BMT AL-Fath dalam menghimpun dana pihak ketiga dari tahun ke tahun perkembangannya cukup meningkat tajam, dengan meningkatnya dana dari pihak ketiga yang dititip oleh para mitra BMT Al-Fath itu menunjukan bahwa keberadaan BMT AL-Fath ini di terima masyarakat sekitar dan juga menunjukan tingkat kepercayaan masyarakat kepada BMT Al-Fath ini. Karena semakin banyak dana dari mitra yang di titipkan di lembaga ini berarti semakin besar tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga mikro ini.

Dalam memanfaatkan dana pihak ketiga yang di himpun dari para mitra BMT AL-Fath pihak BMT AL Fath langsung memanfaatkan dana tersebut untuk melakukan kegiatan bisnis, itu semua di lakukan agar dana yang telah di himpun dari para mitra BMT AL-Fath tidak menumpuk di kas BMT AL-Fath, karena itu akan mengakibatkan adanya Idle money (kondisi dimana dana di BMT AL-Fath terlalu banyak yang menganggur) segingga dapat mengakibatkan pada rendahnya

tingkat bagi hasil yang di terima oleh para mitra BMT Al-Fath, apabila hal ini terjadi maka akan juga mengakibatkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BMT AL-Fath menurun sehingga mereka enggan menitipkan dananya ke lembaga tersebut.

Dalam memanfaatkan dana pihak ketiga BMT AL-Fath lebih cenderung menyalurkan dananya ke sektor pembiayaan Murabahah karena Sektor ini paling diminati masyarakat, tetapi bukan hannya pembiayaan murabahah saja ada juga pembiayaan Mudharabah, pembiayaan Musyarakah dan pembiayaan Ijarah, karena sektor ini juga dianggap produktif dalam mendatangkan keuntungan selain itu di lihat dari kondisi sekitar lingkungan BMT AL-Fath yang mayoritas adalah para pedagang di pasar Ciputat yang kebanyakan dari mereka masih memerlukan tambahan dana untuk menjalankan usahanya atau memperbesar usahanya sehingga mereka memerlukan pembiayaan tersebut.

Tantangan yang dihadapi oleh BMT Al-fath yaitu kejujuran nasabah dalam memberi data keuangan atau keuntungannya setiap bulan dalam rangka menentukan bagi hasil keuntungan tersebut. Demi menghindari bagi hasil kadangkala seharusnya untung dilaporkan rugi sehingga dapat membuat BMT Al-Fath mendapat keuntungan yang tidak sebenarnya atau bahkan merugi.

69 A.Kesimpulan

Dari pembahasan di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa:

1. Strategi bisnis yang digunakan oleh BMT Al-Fath dalam menjaring dana pihak ketiga adalah dengan menggunakan strategi mendatangi nasabah satu persatu baik nasabah yang mau melakukan penabungan maupun nasabah yang mau melakukan setoran pembiayaan, pendekatan ini dilakukan dengan cara petugas langsung mendatangi calon nasabah, petugas leluasa menjelaskan mengenai konsep keuangan syariah serta sistem syariah selain itu strategi jemput bola juga digunakan untuk melawan strategi yang di gunakan oleh para rentenir.

Selain itu BMT Al-Fath dalam menjaring dana pihak ketiga juga bekerjasama dengan :

a. Para Aghniya yaitu orang-orang muslim yang memiliki kelebihan harta ( surplus unit ).

b. Pengusaha muslim yang jujur dan memiliki komitmen kuat terhadap pemberdayaan ekonomi umat.

c. Perbankan Syariah, lokal maupun nasional, lembaga-lembaga mikro keuangan syariah lainnya.

2. Sedangkan dalam memanfaatkan dananya BMT Al-Fath lebih cenderung memanfaatkan dananya di sektor pembiayaan Murabahah, karena sektor ini dianggap paling produktif dalam mendapatkan keuntungan, itu semua dapat

dilihat dari jumlah pembiayaan yang disalurkan BMT AL-Fath IKMI pada tahun 2009 terdiri dari:

Tabel Pennyaluran Dana Dalam Jutaan Jenis Pembiayaan 2009 Prosentase (%) Murabahah 5.436 82.72 % Mudharabah 26 0.40 % Musyarakah 9,6 0.16 % Ijarah 1.099 16.72 % Total 6.572 100 %

Dari bagan di atas dapat simpulakan bahwa pembiayaan murabaha paling diminati oleh nasabah dengan prosentase sebesar 82.72 % , Ijarah sebesar 16 %, Musyarakah 0.16% dan Mudharabah sebesar 0.4 %

3. Peluang BMT dalam menjaring dana pihak ke tiga ini sangat terbuka lebar itu karena sebagian besar mitra BMT Al-Fath ini adalah para pengusaha mikro yang ada di pasar Ciputat. Dalam salah satu sarat yang di tetapkan oleh BMT AL_Fath yaitu setiap orang yang ingin melakukan pembiayaan harus menjadi mitra BMT terlebih dahulu dan harus punya buku tabungan, itu diharapkan agar para mitra BMT tersebut akan secara langsung melakukan kegiatan penabungan apabila ada kelebihan dana dan bahkan setelah pembiayaan yang di berikan oleh BMT Al-Fath

selesai para mitra tersebut di harapkan tetap bergabung menjadi mitra BMT Al-Fath dengan melakukan kegiatan tabungan yang dapat di jadikan sumber dana bagi pihak BMT Al- Fath tersebut.

Tabel Penghimpunan Dana Dalam Jut aan

Jenis Produk 2008 2009 Selisih Prosentase Kenaikan Wadiah 2.505,6 3.616,3 1.110,7 44.33 % Pendidikan 114,4 151,1 36.7 32.10% Idul Fitri 24,1 62,6 38.5 159.75 % Qurban 16,1 25,0 8.9 55.28 % Haji 1,9 21,2 19.3 1.015,79 % Tabah 3 Bulan 182 316,8 134.8 74.07 % Tabah 6 Bulan 15.5 159,1 143.6 926.45 % Tabah 12 Bulan 62.9 182,1 119.2 189.51 %

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa adanya peningkatan yang signifikan dari Tahun 2008 ke Tahun 2009 itu menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BMT Al-Fath IKMI sangat tinggi, sehingga apabila BMT Al- Fath IKMI sudah di percaya masyarakat akan dapat meningkatkan peluang BMT Al- Fath IKMI dalam memperoleh dana pihak ketiga.

Tantangan yang harus dihadapi oleh BMT Al-Fath IKMI ialah tentang kejujuran nasabah dalam memberi data keuangan atau keuntungannya setiap bulan dalam rangka menentukan bagi hasil keuntungan tersebut kurang adanya pengawasan sehingga demi menghindari bagi hasil kadang kala seharusnya untung tetapi oleh nasabah dilaporkannya rugi, sehingga BMT Al-Fath mendapat keuntungan yang tidak sebenarnya atau bahkan merugi. Selain itu pelayanan sangat cepat dan mudah para rentenir merupakan tantangan bagi BMT Al-Fath guna memenangkan persaingan.

Analisis SWOT adalah strategi yang digunakan BMT Al-Fath dalam menjalankan strategi usaha yaitu dengan mengetahui:

a. Kekuatan :

 Adanya reputasi yang baik di bidang pelayanan,

 Memiliki sumber daya manusia yang telah berpengalaman baik dibidang wirausaha maupun Agama.

 Banyak menciptakan produk pilihan yang dapat memudakan nasabah dalam memilih produk yang di inginkan

 Memiliki kerjasama dengan bannyak pihak. b. Kelemahan :

 Sistem Oprasional yang digunakan kurang canggih.

 Kurangnya jumlah karyawan, karena keterbatasan modal dan tempat.

 Besarnya nisbah bagi hasil untuk pembiayaan masih lebih tinggi disbanding bunga Bank.

c. Peluang :

 Meningkatnya jumlah nasabah yang harus dilayani dari tahun ke tahun.

 Sistem yang digunakan bagi hasil bukan bunga.

 Mayoritas penduduk sekitar BMT AL-Fath adalah Muslim dan para pengusaha dipasar Ciputat.

 Kebiasaan Masyarakat yang selama ini lebih memilih membeli barang dengan cicilan atau kredit dari pada harus membeli secara langsung.

d. Ancaman :

 Kejujuran Nasabah dalam memberikan laporan keuangan.

 Bannyaknya pesaing yang ada di pasar terutama para rentenir yang dianggap cepat dan mudah dalam memberikan pinjaman.

 Kurangnya Pengetahuan masyarakat tentang ilmu Agama.

B. Saran

Berdasarkan data dan informasi yang telah didapat oleh penulis, maka penulis hendak memberikan saran-saran kepada pihak-pihak yang terkait yaitu :

1. Bagi masyarakat wilayah Ciputat hendaknya mau bergabung dengan BMT Al-Fath IKMI, karena sistem yang digunakan sangat menguntungkan dan mencerminkan adanya keadilan dalam berekonomi. Selain itu masyarakat sekitar BMT Al- Fath seharusnya meninggalkan para rentenir karena sistem yang digunakan yaitu berupa tambahan yang sangat tinggi jumlahnya dapat merugikan peminjam dan juga tidak diperbolehkan.

2. Dalam upaya meningkatkan eksistensi BMT, BMT Al-Fath hendaknya memperbaiki strategi pemasaran agar lebih baik dan kompeten BMT AL-Fath harus berani membuka bisnis baru, jadi dana yang terhimpun dari masyarakat tidak hannya digunakan untuk sektor pembiyaan saja mungkin dengan berwirausaha seperti membuka super market dengan sistem Syariah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar dengan harga yang lebih terjangkau. 3. Untuk akademik penelitian ini diharapkan dapat dilanjutkan oleh peneliti lain

dengan objek dan sudut pendang yang berbeda sehingga dapat memperkaya khasanah kajian ekonomi Islam.

4. Bagi Pemerintah hendaknya lebih memperhatikan lembaga keuangan seperti BMT maupun Koperasi, karena lembaga seperti ini sangat berpengaruh bagi tumbuhnya UKM yang dapat menciptakan lapangan kerja, selain itu bukankah untuk menjadi suatu negarah yang maju itu tergantung pada jumlah Wirausaha yang sangat bannyak dan handal. Dan hanya lembaga seperti BMT maupun Koperasi yang dapat di jangkau oleh Usaha kecil yang kekurangan dana karena lebih muda dan cepat.

Al-Qur’an nul al-Karim,

Antonio, Syafi’i Muhammad, Bank syariah dan Teori kepraktekan , Gema Insani,cet ke 2, 2002

Amalia, Euis, Sejarah pemikiran ekonomi islam,Jakarta:Pustaka Asasstrus.2005 Arifin, Zainal, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah,Jakarta, Pusak Alvabet,

2005

Ahmad, jariban Al haristi, Fiqih ekonomi umar bin Al, khothob, Jakarta: Khalifa, 2006.

BMT AL_FATH, Profil BMT AL_FATH

Fahmi, nuri Respon masyarakat pesantren Darunmajah ulujamik pesanggrahan terhadap BMT darunmaja, Jakarta: UIN, 2005

Hendrojogi,Koperasi,Asas-asas,Teori,dan Praktik, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,1997.

Sudarsono, Heri, Bank dan lembaga keuangan Syariah Jakarta: Ekonisia,2007 Hilman, Imam, Perbankan syariah masa depan, Jakarta: Senayan Aba

dipublicing, 2003

Harahap, Sofian dkk, Akuntansi perbankan Syari’ah, Jakarta: LPFE Usakti,2005 Jafar, M. hafsah, kemitraan koperasi dan strategi, Jakarta,PT. Peneb Swadaya,

2002

Kotler, Philip, Marketing Managemen, new jersey prentice hall, 2000 Kasmir, Kewirausahaan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006

Naunat Fatah Nasir, etos kerja wirausahawan Muslim, Bandung: Gunung Djuti pross,1999

Pachta, Andjar, Hukum Koperasi Indonesia, Pemahaman, Regulasi, Pendidikan, Dan Modal Usaha,Jakarta: Kencana, 2007,cet Ke-2

Syahatah, Husain dan Sidiyah Muh-Amin Adalah, Transaksi dan Etika Bisnis dalam Islam, Jakarta: Visi Insani Pubtishing, 2005.

Indonesia, Jakarta, STEKPI,2005

Sinungan,Muchdarsyah,Manajemen dana bank,Jakarta: PT Bumi Aksara,1997 Widodo, hendro, Panduan praktis oprasional BMT, Bandung: Mizan, 1999 Wawancara langsung dengan Bpk saimin pimpinan BMT Al-Fath

Dokumen terkait