• Tidak ada hasil yang ditemukan

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.7 Analisis Struktur Hirarki

Proses penyusunan hirarki terdiri dari tiga (3) tahapan, yaitu (1) mengidentifikasikan tujuan keseluruhan pembuatan hirarki atau biasa disebut goal/fokus,(2) menentukan kriteria-kriteria yang diperlukan atau yang sesuai dengan goal/fokus keseluruhan tersebut, (3) mengidentifikasikan alternatif-alternatif yang akan dievaluasi di bawah sub kriteria (Permadi 1992).

Struktur strategi pengembangan usaha sayuran organik disusun menjadi lima (5) level hirarki dan penyusunan tersebut berdasarkan hal-hal yang saling terkait dan sangat penting dalam mencapai fokus. Level-level tersebut terdiri dari : (1) Level pertama ditetapkan sebagai goal/fokus yang ingin dikonsentrasikan, yaitu strategi pengembangan usaha sayuran organik Cibo Agro, (2) Level kedua ditetapkan sebagai faktor yang terdiri dari 6 hal-hal yang penting bagi pengembangan usaha sayuran organik, yaitu peningkatan SDM, potensi pasar, modal, peningkatan sarana dan prasarana, produk bermutu dan promosi, (3) Level ketiga ditetapkan sebagai aktor yang terdiri dari 4 aktor yang terlibat dalam upaya pengembangan usaha sayuran organik, yaitu Petani Cibo Agro, ICS Cibo Agro, Dinas Pertanian Propinsi Jawa Barat dan Kabupaten Garut, serta Pemasok, (4) Level keempat ditetapkan sebagai tujuan dalam mencapai strategi pengembangan, yang terdiri dari empat (4) tujuan, yaitu meningkatkan pendapatan petani, meluasnya jaringan distribusi/pasar, meningkatnya kemampuan produksi sayuran organik dan meningkatnya manajemen usaha Poktan, (5) Level kelima ditetapkan sebagai alternatif strategi yang dapat digunakan dalam mencapai goal/fokus, yang terdiri dari sembilan (9) strategi. Struktur hirarki strategi pengembangan usaha sayuran organik Poktan Cibo Agro dapat dilihat pada Gambar 4.13.

Alternatif Strategi

Strategi Pengembangan Usaha Sayuran Organik Cibolerang Agro

Peningkatan SDM

Poteni

Pasar Modal Sarana Prasarana Peningkatan

Aktor Faktor

Produk Bermutu

Petani Cibo Agro ICS Cibo Agro Dinas Pertanian  Pemasok

Fokus Meningkatnya pendapatan petani S 1  Meluasnya jaringan distribusi (pasar) Meningkatnya kemampuan produksi sayuran Promosi Meningkatnya manajemen usaha poktan S 3 S 2  S 4  S 5 S 6 S 7  S 8  S 9 Tujuan

Gambar 4.13 Struktur hirarki strategi pengembangan usaha sayuran organik Poktan Cibo Agro

4.7.1 Faktor-Faktor Penyusun Hirarki Startegi Pengembangan Usaha Sayuran Organik

Faktor-faktor yang mempengaruhi tercapainya strategi pengembangan sayuran organik pada Poktan Cibo Agro, yaitu :

a. Faktor Peningkatan SDM

Terlaksananya pengembangan usaha sayuran organik Cibo Agro sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh petani-petani, serta anggota ICS yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang handal, karena petani-petani dan anggota ICS tersebut akan dituntut untuk menghasilkan produk sayuran yang bermutu sesuai dengan permintaan konsumen.

b. Potensi Pasar

Potensi pasar bagi produk sayuran organik khususnya sayuran organik Cibo Agro masih dapat berkembang dengan luas. Produk sayuran organik akan dapat dengan mudah mencapai masyarakat luas jika sudah memiliki

sistem distribusi yang baik, sehingga mempermudah mencapai potensi pasar yang lebih luas.

c. Modal

Modal merupakan hal yang penting untuk mendukung terlaksananya pengembangan usaha sayuran organik, karena dalam mencapai potensi pasar yang lebih luas, diperlukan modal yang tidak sedikit.

d. Peningkatan Sarana dan Prasarana

Peningkatan sarana yang diperlukan adalah sarana yang dapat mempermudah kerja petani serta meningkatkan produktivitas dan kemampuan dalam memproduksi sayuran organik.

e. Produk Bermutu

Faktor ini merupakan faktor yang sangat penting yang harus diperhatikan, karena berhasilnya suatu usaha sayuran organik ditentukan oleh produk yang bermutu. Jika produk sayuran organik yang dihasilkan tidak bermutu dan tidak sesuai dengan permintaan dan kebutuhan konsumen maka usaha tersebut tidak dapat bertahan lama, sehingga petani dituntut untuk dapat menghasilkan produk-produk sayuran organik yang bermutu sesuai dengan keinginan konsumen.

f. Promosi

Faktor ini merupakan faktor pendukung bagi tercapainya pengembangan usaha sayuran organik. Meluasnya distribusi produk, sehingga produk dapat mencapai masyarakat luas didukung oleh adanya kegiatan promosi, dengan adanya kegiatan promosi ini diharapkan produk sayuran organik dapat mencapai masyarakat luas, sehingga dapat menarik minat masyarakat terhadap produk sayuran organik.

4.7.2 Aktor-Aktor Yang Berpengaruh dan Berperan pada Strtegi Pengembangan Usaha Sayuran Organik Cibo Agro

Aktor yang berpengaruh dalam pengembangan usaha sayuran organik adalah :

a. Petani Cibo Agro

Petani/poktan adalah aktor yang sangat memiliki pengaruh yang sangat besar dalam pengembangan usaha sayuran organik. Petani/Poktan

mempunyai tugas sebagai produsen yang menghasilkan produk sayuran organik.

b. ICS Cibo Agro

ICS merupakan suatu sistem kendali internal dalam usaha sayuran organik yang memiliki tugas mengawasi dan mengontrol jalannya proses produksi sayuran organik yang dilakukan oleh petani untuk memastikan bahwa petani melakukan proses produksi berdasarkan SOP yang telah dibuat. c. Dinas Pertanian

Dinas Pertanian berperan sebagai pemangku kepentingan yang berpengaruh bagi pengembangan usaha sayuran organik. Dinas Pertanian membekali pengetahuan dasar petani/Poktan sayuran organik, serta anggota ICS dengan berbagai macam pelatihan dan pembinaan, sehingga anggota petani dan ICS Cibo Agro memiliki pengetahuan yang memadai dalam melakukan proses produksi sayuran organik.

d. Pemasok

Aktor ini merupakan aktor yang sangat penting dalam membantu petani dalam usahanya mendapatkan pasar yang lebih luas.

4.7.3 Tujuan Strategi Pengembangan Sayuran Organik Cibo Agro

Tujuan pengembangan usaha sayuran organik terdiri dari empat (4), yaitu :

a. Meningkatkan Pendapatan Petani

Tujuan ini merupakan tujuan yang harus dapat dicapai dalam pengembangan usaha sayuran organik. Meluasnya distribusi, meningkatnya kemampuan produksi serta meningkatnya manajemen usaha tani dan akhirnya pengembangan usaha sayuran organik juga harus dapat meningkatkan pendapatan petani dan kesejahteraan petani. Adanya sertifikat yang telah didapat serta didukung oleh tujuan b, c dan d diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang dapat meningkatkan pendapatan petani.

b. Meluasnya Jaringan Distribusi/Pasar

Tujuan ini merupakan tujuan penting dalam mengembangkan usaha sayuran organik. Memilik distribusi yang luas serta mencapai masyarakat

luas merupakan kunci keberhasilan bagi perkembangan suatu usaha sayuran organik. Diharapkan meluasnya jaringan distribusi juga diikuti dengan adanya kejelasan kontrak bagi petani dengan pihak pemasok. c. Meningkatnya Kemampuan Produksi Sayuran

Memiliki pasar yang luas disertai dengan adanya kontrak yang jelas memengaruhi kemampuan produksi sayuran organik. Petani/Poktan lebih dapat meningkatkan produktivitas lahannya jika kontrak tertulis terhadap pemasok sudah dilakukan. Meskipun lahan yang dimiliki tidak luas, namun peningkatan kemampuan produksi masih dapat ditingkatkan.

d. Meningkatnya Manajemen Usaha Tani

Adanya strategi usaha pengembangan sayuran organik ini diharapkan dapat memberikan dampak yang positif bagi tercapainya manajemen usaha tani yang baik. Sistem pembukuan keuangan dapat dikontrol dan dilakukan, sehingga dapat dilakukan evaluasi secara berkala dan selain itu kerjasama antar anggota juga dapat ditingkatkan, agar memberikan kontribusi positif bagi tercapainya tujuan a, b dan c.

4.7.4 Alternatif Strategi Pengembangan Usaha Sayuran Organik Cibo Agro Alternatif startegi merupakan starategi-strategi yang didapat dari hasil rumusan startegi SWOT pada Tabel 4.11 yang menunjang keberhasilan fokus strategi pengembangan usaha sayuran organik. Alternatif strategi tersebut terdiri dari sembilan (9) strategi yang dibagi ke dalam tiga (3) tema utama strategi, yaitu :

1. Produksi, terdiri dari tiga (3) strategi :

a. Meningkatkan mutu produk dan penggunaan label kemasan serta membuat program loyalitas pelanggan, seperti layanan antar, membership, dan diskon khusus.

b. Melakukan dan merencanakan pola tanam yang baik sesuai dengan SOP yang berlaku untuk menghadapi serangan hama dan iklim dan cuaca yang tidak menentu.

c. Melakukan inovasi terhadap pengembangan produk yang bernilai tambah tinggi untuk menghadapi persaingan.

a. Membuat dan memperluas jaringan distribusi untuk memasuki pasar baru guna mendapatkan konsumen dengan memanfaatkan harga yang kompetitif.

b. Meningkatkan dan melakukan promosi secara kontinu (keberlanjutan) untuk mendapatkan pasar dan loyalitas pelanggan, serta menarik minat masyarakat terhadap produk organik.

c. Membangun sistem distribusi produk secara bersama serta membangun jaringan kerjasama untuk menciptakan tata kelola usaha, pemodalan dan teknologi yang handal.

3. Sumber Daya Manusia, terdiri dari tiga (3) strategi :

a. Meningkatkan kompetensi ICS dengan memanfaatkan secara optimal pelatihan-pelatihan dan asosiasi pertanian organik yang ada.

b. Memanfaatkan program pelatihan dan pembinaan yang diselenggarakan Dinas Pertanian untuk melakukan pelatihan manajemen keuangan dan strategi negosiasi bisnis, pengadministrasiannya dan melakukan kerjasama secara intensif dalam peningkatan pengetahuan SDM petani, pinjaman modal, serta pemanfaatan teknologi produksi.

c. Meningkatkan pengetahuan SDM dalam hal penggunaan teknologi guna menghadapi serangan hama dan iklim dan cuaca yang tidak menentu.

Dokumen terkait