• Tidak ada hasil yang ditemukan

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.8 Pengolahan Proses Hirarki Analisis

Penyusunan hirarki yang telah disusun sebelumnya kemudian dilakukan pembobotan pada masing-masing unsur pada setiap tingkat oleh pakar ahli. Pakar ahli yang dilibatkan dalam penentuan prioritas strategi pengembangan usaha sayuran organik Cibo Agro terdiri dari tiga (3) pakar, yaitu Ketua ICS Cibo Agro, Kepala Seksi Sayuran Dinas TPH Garut, serta Akademisi (Dosen Bidang Keamanan Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor). Para pakar diminta untuk memberikan penilaian terhadap struktur hirarki yang terdiri dari fokus, faktor, aktor, tujuan dan alternatif strategi. Setelah dilakukan penilaian, pendapat dari para pakar tersebut kemudian di gabungkan. Dari hasil penggabungan tersebut, akan diolah kembali untuk mendapatkan hasil perhitungan secara horizontal dan vertikal.

Pengolahan horizontal dilakukan untuk menghitung besarnya bobot antar unsur dalam suatu tingkat terhadap satu tingkat unsur di atasnya. Bobot prioritas pada pengolahan horizontal ini disebut dengan prioritas lokal, karena hanya melibatkan sebuah hal pembanding yang merupakan anggota dari unsur di atasnya. Sedangkan pengolahan vertikal digunakan untuk menyusun bobot prioritas setiap unsur dalam hirarki terhadap unsur sasaran utamanya (fokus).

4.8.1 Pengolahan Horizontal

Pengolahan horizontal ini dibagi menjadi empat (4) bagian tingkat unsur, yaitu (1) pengolahan antar unsur faktor pada tingkat kedua, untuk melihat pengaruh unsur faktor terhadap fokus yaitu strategi pengembangan usaha sayuran organik Cibo Agro, (2) pengolahan antar unsur aktor pada tingkat ketiga, untuk melihat pengaruh suatu unsur aktor terhadap unsur faktor di tingkat kedua, (3) pengolahan unsur tujuan pada tingkat keempat, untuk melihat pengaruh suatu unsur tujuan terhadap unsur aktor di tingkat ketiga dan (4) pengolahan unsur alternatif strategi pada tingkat kelima, untuk melihat pengaruh suatu unsur alternatif strategi terhadap unsur faktor tujuan di tingkat keempat.

4.8.1.1 Unsur Faktor pada Tingkat Kedua

Pada Tabel 4.12 menunjukkan bahwa faktor yang memiliki tingkat prioritas yang tinggi dalam strategi pengembangan usaha ayuran organik adalah potensi pasar dengan bobot 0,269. Faktor berikutnya adalah produk bermutu, modal, peningkatan arana prasarana, peningkatan SDM dan promosi (Tabel 4.12).

Tabel 4.12 Bobot dan prioritas unsur faktor terhadap fokus

Faktor Bobot Prioritas

Potensi Pasar 0,269 1

Produk Bermutu 0,181 2

Modal 0,167 3

Peningkatan Sarana Prasarana 0,156 4

Peningkatan SDM 0,122 5

Faktor potensi pasar menjadi prioritas utama karena dalam pengembangan usaha sayuran organik, Poktan Cibo Agro masih memiliki peluang pasar yang cukup besar untuk memasarkan produk-produknya ke masyarakat luas khususnya di Kabupaten Garut. Posisi Poktan Cibo Agro yang merupakan satu-satunya poktan sayuran organik yang ada di Kabupetan Garut memberikan keuntungan yang cukup besar untuk dapat meraih peluang pasar sayuran organik di Kabupaten Garut. Faktor potensi pasar ini semakin dapat dicapai dengan adanya dukungan dari faktor produk bermutu yang menduduki prioritas kedua. Masih besarnya peluang pasar yang dimiliki, serta didukung dengan produk-produk bermutu yang dihasilkan diharapkan dapat menarik minat masyarakat terhadap produk organik, terutama masyarakat yang peduli akan kesehatannya.

Faktor modal dan peningkatan sarana dan prasarana menduduki prioritas ketiga dan keempat. Kedua faktor ini juga penting dalam mencapai pengembangan sayuran organik di Poktan Cibo Agro. Dalam menjalankan usaha sayuran organik ini petani Cibo Agro menggunakan modal pribadi, tidak menutup kemungkinan petani Cibo Agro, juga membutuhkan modal tambahan untuk mengembangkan usaha sayuran organik ini. Modal yang didapatkan bisa didapatkan dari pinjaman dari lembaga keuangan, sehingga diharapkan petani dapat melakukan kerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Garut untuk bisa mendapatkan modal. Modal yang didapatkan nantinya bisa digunakan untuk peningkatan saran dan prasarana dalam proses produksi sayuran organik.

Faktor yang kelima dan keenam berdasarkan prioritas adalah peningkatan SDM dan promosi. Peningkatan SDM sangat penting diperhatikan karena usaha sayuran organik yang berhasil didukung oleh SDM yang memadai. Jumlah petani aktif yang tergabung dalam poktan Cibo Agro sekarang ini hanya berjumlah empat (4) orang, jumlah ini dirasa masih sangat kurang, mengingat potensi pasar yang masih sangat besar akan menuntut Cibo Agro untuk dapat memproduksi sayuran organik sesuai dengan permintaan kosumen. Jika petani yang terlibat masih sangat kurang, sedangkan permintaan dari konsumen meningkat, maka akan mengakibatkan

banyaknya permintaan sayuran organik yang tidak dapat terpenuhi. Peningkatan SDM bukan hanya dilihat dari segi kuantitas saja, tetapi juga melihat mutu (pengetahuan dan keterampilan) yang dimiliki.

Selain peningkatan SDM, faktor promosi juga penting dilakukan karena untuk dapat mengembangkan usaha sayuran organik ini, poktan Cibo Agro dituntut untuk dapat mempromosikan produk-produk yang dihasilkan secara kontinu, atau terus menerus agar produk Cibo Agro dikenal oleh masyarakat serta dapat menarik minat masyarakat untuk beralih dari mengkonsumsi sayuran non organik ke sayuran organik.

4.8.1.2 Unsur Aktor pada Tingkat Ketiga

Berdasarkan pada Tabel 4.13, aktor yang paling berpengaruh pada faktor peningkatan SDM adalah petani Cibo Agro (0,488) karena dalam pelaksanaan proses produksi sayuran organik, petani merupakan aktor yang utama dalam menghasilkan produk sayuran organik, sehingga peningkatan SDM baik kuantitas dan mutu sangat diperlukan oleh petani Cibo Agro. Aktor kedua adalah ICS Cibo Agro (0,304), diikuti dengan pemasok (0,122) dan Dinas Pertanian (0,086).

Tabel 4.13 Bobot pengolahan horizontal unsur pada tingkat ketiga Aktor

Faktor Petani Cibo Agro ICS Cibo Agro Dinas Pertanian Pemasok Peningkatan SDM 0,488 0,304 0,086 0,122 Potensi Pasar 0,219 0,484 0,086 0,212 Modal 0,212 0,532 0,115 0,141 Peningkatan Sarana Prasarana 0,223 0,303 0,300 0,173 Produk Bermutu 0,398 0,362 0,099 0,141 Promosi 0,170 0,382 0,183 0,265

Dalam faktor potensi pasar (0,484), modal (0,532), peningkatan sarana dan prasarana (0,303), serta faktor promosi (0,382) aktor yang memiliki pengaruh dan peran besar dalam pengembangan usaha sayuran organik adalah ICS Cibo Agro. Semakin terbukanya pasar produk organik maka penjaminan

mutu produk adalah hal yang sangat penting. Salah satunya membentuk suatu model ICS yang terdiri dari orang-orang yang memiliki pengetahuan secara mendalam mengenai pertanian organik, dengan adanya ICS ini diharapkan produk-produk pertanian dapat dipasarkan dan dipromosikan secara luas dengan memanfaatkan potensi pasar yang dimiliki, karena peran ICS dalam sebuah poktan bukan hanya sebagai lembaga penjamin mutu produk, tetapi juga sebagai lembaga pemasaran produk anggota-anggotanya. Hasil bobot ICS pada Tabel 4.13 sejalan dengan pernyataan Setyowati (2008) bahwa ada beberapa faktor yang mendukung keberhasilan ICS diantaranya infrastruktur, informasi pasar, jaringan pemasaran, mediasi, negosiasi, permodalan dan peraturan-peraturan yang ada (regulasi, standar hukum dan norma budaya lokal). Artinya bahwa jika faktor-faktor pendukung keberhasilan ICS dapat dicapai, maka kemungkinan besar pengembangan usaha sayuran organik di Cibo Agro dapat berjalan dengan lancar.

Dalam hal faktor produk bermutu, petani (0,398) menjadi aktor yang sangat penting dan berpengaruh dalam pengembangan usaha sayuran organik. Petani sebagai aktor dalam pengembangan usaha sayuran organik memiliki tanggung jawab yang besar dalam menghasilkan produk bermutu. Awal mula untuk mengahsilkan produk yang bermutu berasal dari proses produksi yang tepat dan benar serta mengikuti standar yang telah ditentukan. Jika proses produksi tidak dilakukan dengan benar, maka produk yang dihasilkan tidak bermutu dan dapat memenuhi keinginan konsumen.

4.8.1.3 Unsur Tujuan pada Tingkat Keempat

Hasil pengolahan horizontal antar unsur aktor terhadap tujuan yang terdapat pada Tabel 4.14 menunjukkan aktor yang memengaruhi tujuan yang ingin dicapai. Aktor petani Cibo Agro (0,620) memiliki peranan pada tercapainya tujuan meningkatkan pendapatan petani (MPP). Petani menjadi penting dalam tujuan ini karena meningkatnya pendapatan petani akan tercapai pada awalnya harus didukung oleh kemauan dan kesungguhan petani yang kuat akan usaha sayuran organik. Selain petani, ICS Cibo Agro (0,316) juga berperan dalam tercapainya tujuan meningkatkan pendapatan petani, karena keberhasilan suatu usaha sayuran organik suatu poktan terletak pada

pengorganisasian ICS yang baik, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan petani.

Tabel 4.14 Bobot pengolahan horizontal unsur pada tingkat keempat Tujuan

Aktor MPP MJD MKPS MMUT

Petani Cibo Agro 0,620 0,113 0,166 0,101

ICS Cibo Agro 0,316 0,184 0,195 0,306

Dinas Pertanian 0,319 0,168 0,268 0,245

Pemasok 0,13 0,327 0,267 0,276

Selain petani dan ICS Cibo Agro, aktor Dinas Pertanian (0,319) juga berperan dalam tercapainya tujuan meningkatkan pendapatan petani. Dinas Pertanian dalam hal ini adalah Dinas Pertanian Propinsi Jawa Barat dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikulturan Kabupaten Garut. Peranan dari Dinas Pertanian ini dilakukan dengan cara mengadakan program pelatihan bagi penyuluh dan petani sayuran organik, memberikan bantuan sarana prasarana serta mengadakan program pemasaran hasil pertanian dengan mengadakan festival, atau pameran. Hasil dari pelatihan-pelatihan yang dilakukan kemudian diterapkan dan direalisasikan petani dan penyuluh pada proses produksi sayuran organik, sehingga dapat secara perlahan mempengaruhi hasil akhir produk yang dihasilkan dan pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Di sisi lain, aktor pemasok memiliki peran penting dalam tercapainya tujuan meluasnya jaringan distribusi (MJD) dengan bobot 0,327. Jaringan distribusi produk sayuran organik saat ini masih dibantu oleh adanya pemasok, meskipun belum memiliki kontrak dengan pemasok, namun dengan adanya pemasok membantu Cibo Agro dalam memasarkan produk sayuran organik.

4.8.1.4 Unsur Alternatif Strategi pada Tingkat Kelima

Hasil pengolahan horizontal antar unsur tujuan terhadap alternatif strategi yang terdapat pada Tabel 4.15 menunjukkan tujuan yang memengaruhi alternatif strategi yang ingin dicapai. Tujuan meningkatkan pendapatan petani,

alternatif strategi yang memiliki prioritas tertinggi adalah Strategi 4, yaitu meningkatkan dan melakukan promosi secara kontinyu (terus meneru) untuk mendapatkan pasar dan loyalitas pelanggan, serta menarik minat masyarakat terhadap produk organik (0,190), dengan diadakannya strategi ini diharapkan dapat membantu petani dalam meningkatkan kesejahteraan, khususnya meningkatkan pendapatan petani.

Tabel 4.15 Bobot pengolahan horizontal unsur pada tingkat kelima Alternatif Strategi Tujuan S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 MPP 0,105 0,116 0,097 0,190 0,148 0,071 0,075 0,06 0,139 MJD 0,166 0,188 0,106 0,171 0,061 0,043 0,091 0,045 0,13 MKPS 0,091 0,066 0,113 0,066 0,145 0,162 0,116 0,181 0,059 MMUT 0,083 0,075 0,175 0,099 0,167 0,103 0,079 0,142 0,077

Tujuan meluasnya jaringan distribusi, alternatif yang memiliki prioritas tertinggi adalah Strategi 2 (S2) yaitu membuat dan memperluas jaringan distribusi untuk memasuki pasar baru guna mendapatkan konsumen dengan memanfaatkan harga kompetitif (0,188). Strategi ini menjadi prioritas, karena sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai. Diharapkan dengan meluasnya jaringan distribusi ini banyak masyarakat yang tertarik dan akhirnya mengubah pola hidupnya menjadi pola hidup sehat dengan mengkonsumsi produk organik.

Tujuan meningkatnya kemampuan produksi sayuran, alternatif yang memiliki prioritas tertinggi adalah Strategi 8 yaitu meningkatkan pengetahuan SDM dalam hal penggunaan teknologi guna menghadapi serangan hama dan iklim dan cuaca yang tidak menentu (0,181). Lahan pertanian Poktan Cibo Agro masih berada di lahan yang terbuka, sehingga serangan hama masih sangat mengganggu proses produksi sayuran organik. Jika serangan hama tidak bisa ditangani dengan baik maka akan menurunkan kemampuan produksi yang

dihasilkan, karena banyaknya sayuran yang tidak bermutu dan tidak memenuhi permintaan konumen.

Tujuan meningkatnya manajemen usaha tani, alternatif yang memiliki prioritas tertinggi adalah Strategi 3, yaitu meningkatkan kompetensi ICS dengan memanfaatkan secara optimal pelatihan-pelatihan dan asosiasi pertanian organik yang ada (0,175). ICS Cibo Agro merupakan aktor yang sangat berperan penting dalam memajukan Poktan Cibo Agro. Mulai dari menjamin mutu produk sayuran hingga pada pemasaran produk sayuran, sehingga perlu untuk meningkatkan kompetensi yang dimiliki, agar manajemen usaha Poktan dapat meningkat.

4.8.2 Pengolahan Vertikal

Pengolahan vertikal dilakukan bertujuan untuk melihat pengaruh setiap unsur pada tingkat/hirarki tertentu terhadap unsur fokus utama pada tingkat pertama. Skema hirarki dapat dilihat pada Gambar 4.14.

Alternatif Strategi Peningkatan SDM (0,122) Potensi Pasar (0,269) (0,167) Modal

Peningkatan Sarana Prasarana (0,156)

Aktor

Faktor Produk Bermutu (0,181)

Petani Cibo Agro (0,280)

ICS Cibo Agro (0,413)  Dinas Pertanian (0,139)  Pemasok (0,178)  Fokus Meningkatnya pendapatan petani (0,372) Tujuan S 1 (0,108) Meluasnya jaringan distribusi (pasar) (0,189) Meningkatnya kemampuan produksi sayuran (0,212) Promosi (0,115) Meningkatnya manajemen usaha poktan (0,238) S 3 (0,121)  S 2 (0,108) S 4 (0,138) S 5 (0,136) S 6 (0,093) S 7 (0,088) S 8 (0,104) Strategi Pengembangan Usaha Sayuran Organik Cibolerang Agro

(0,105) S 9

4.8.2.1 Unsur Aktor Terhadap Fokus Utama

Berdasarkan hasil pengolahan vertikal yang terdapat pada Tabel 4.16, aktor utama dalam pengembangan usaha sayuran organik Cibo Agro adalah ICS Cibo Agro (0,413), aktor kedua adalah petani Cibo Agro (0,280), aktor ketiga adalah pemasok (0,178) dan aktor terakhir adalah Dinas Pertanian (0,139). Peran ICS dalam sebuah poktan bukan hanya sebagai lembaga penjamin mutu produk, tetapi juga sebagai lembaga pemasaran produk anggota-anggotanya. Sehingga sangat penting bagi anggota-anggota ICS untuk dapat meningkatkan kompetensi agar pemahaman dan ketrampilan anggota ICS lebih memadai untuk membantu Poktan dalam mengembangkan usaha sayuran organik.

Tabel 4.16 Bobot dan prioritas aktor terhadap fokus utama

Aktor Bobot Aktor Prioritas

ICS Cibo Agro 0,413 1

Petani 0,280 2

Pemasok 0,178 3

Dinas Pertanian 0,139 4

4.8.2.2 Unsur Tujuan Terhadap Fokus Utama

Berdasarkan hasil pengolahan vertikal yang terdapat pada Tabel 4.17, tujuan utama dalam pengembangan usaha sayuran organik Cibo Agro adalah meningkatnya pendapatan petani (0,371), tujuan kedua adalah meningkatnya manajemen usaha tani (0,238), tujuan ketiga adalah meningkatnya kemampuan produksi sayuran (0,212) dan tujuan terakhir adalah meluasnya jaringan distribusi (0,189). Meningkatnya pendapatan petani menjadi suatu indikasi bahwa pengembangan usaha sayuran organik telah berjalan dengan baik. Adanya sertifikasi dari Lembaga Sertifikasi Pangan Organik serta sudah adanya label sendiri diharapkan dapat menjadi nilai tambah yang cukup tinggi bagi produk yang dihasilkan oleh Cibo Agro, sehingga kesejahteraan petani dapat meningkat, khususnya pendapatan petani.

Tabel 4.17 Bobot dan prioritas tujuan terhadap fokus utama

Tujuan Bobot Tujuan Prioritas

Meningkatnya pendapatan petani 0,371 1

Meningkatnya manajemen usaha tani 0,238 2 Meningkatnya kemampuan produksi sayuran 0,212 3

Meluasnya jaringan distribusi 0,189 4

4.8.2.3 Unsur Alternatif Strategi Terhadap Fokus Utama

Berdasarkan hasil sintesis penilaian bobot alternatif yang dilakukan dengan menggunakan software Expert Choice (Tabel 4.18), alternatif strategi utama adalah Strategi 4, yaitu meningkatkan dan melakukan promosi secara kontinyu (keberlanjutan) untuk mendapatkan pasar dan loyalitas pelanggan serta menarik minat masyarakat terhadap produk organik (0,138). Aternatif kedua adalah Strategi 5, yaitu memanfaatkan program pelatihan dan pembinaan yang diselenggarakan Dinas Pertanian untuk melakukan pelatihan manajemen keuangan dan strategi negosiasi bisnis, serta pengadministrasiannya dan melakukan kerjasama secara intensif dalam peningkatan pengetahuan SDM petani, pinjaman modal dan pemanfaatan teknologi produksi (0,136). Alternatif ketiga adalah Strategi 3, yaitu meningkatkan kompetensi ICS dengan memanfaatkan secara optimal pelatihan-pelatihan dan asosiasi pertanian organik yang ada (0,121).

Alternatif keempat adalah Strategi 1 dan 2, yaitu meningkatkan mutu produk dan penggunaan label kemasan, serta membuat program loyalitas pelanggan seperti layanan antar, membership dan diskon khusus (0,108) dan membuat dan memperluas jaringan distribusi untuk memasuki pasar baru guna mendapatkan konsumen dengan memanfaatkan harga kompetitif (0,108). Alternatif kelima adalah Strategi 9, yaitu membangun sistem distribusi produk secara bersama, serta membangun jaringan kerjasama untuk menciptakan tata kelola usaha, pemodalan dan teknologi yang handal (0,105). Alternatif keenam adalah Strategi 8, yaitu meningkatkan pengetahuan SDM dalam hal penggunaan teknologi guna menghadapi serangan hama dan iklim dan cuaca yang tidak menentu (0,104). Alternatif

ketujuh adalah Strategi 6, yaitu melakukan dan merencanakan pola tanam yang baik sesuai dengan SOP yang berlaku untuk menghadapi serangan hama dan iklim dan cuaca yang tidak menentu (0,093). Alternatif kedelapan adalah Strategi 7, yaitu melakukan inovasi terhadap pengembangan produk yang bernilai tambah tinggi untuk menghadapi persaingan (0,088).

Tabel 4.18 Bobot dan prioritas alternatif strategi terhadap fokus utama Alternatif Strategi Bobot Alternatif Prioritas

Strategi 4 0,138 1 Strategi 5 0,136 2 Strategi 3 0,121 3 Strategi 1 0,108 4 Strategi 2 0,108 4 Strategi 9 0,105 5 Strategi 8 0,104 6 Strategi 6 0,093 7 Strategi 7 0,088 8

Hasil sintesis yang dihasilkan oleh software Expert Choice dimuat pada Gambar 4.15.

 

Hasil dari pengolahan horizontal dan vertikal yang merupakan penggabungan penilaian pakar-pakar ahli (responden) yang telah dijelaskan diatas dapat dijadikan sebagai informasi dan bahan pertimbangan dalam tercapainya fokus strategi pengembangan usaha sayuran organik Cibo Agro. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap level hirarki (faktor, aktor, tujuan dan alternatif startegi) memiliki satu prioritas utama yang dapat membantu poktan Cibo Agro dalam mengembangkan usaha sayuran organik.

Prioritas tersebut adalah :

1. Level faktor, yang paling penting untuk diperhatikan dan dipertimbangkan dalam mengembangkan usaha sayuran organik adalah faktor potensi pasar (0,269) karena dalam pengembangan usaha sayuran organik, poktan Cibo Agro masih memiliki peluang pasar yang cukup besar untuk memasarkan produk-produknya ke masyarakat luas khususnya di Kabupaten Garut. Posisi Poktan Cibo Agro yang merupakan satu-satunya poktan sayuran organik yang ada di Kabupetan Garut memberikan keuntungan yang cukup besar untuk dapat meraih peluang pasar sayuran organik di Kabupaten Garut.

2. Level aktor, yang paling penting untuk diperhatikan dan dipertimbangkan dalam mengembangkan usaha sayuran organik adalah aktor ICS Cibo Agro (0,413). ICS menjadi prioritas utama karena ICS merupakan aktor yang menjamin mutu produk petani, mengontrol kegiatan proses produksi yang dilakukan petani, memasarkan produk dan menyusun SOP yang harus dipatuhi oleh petani, agar mendapatkan produk yang baik.

3. Level tujuan, yang paling penting untuk diperhatikan dalam mengembangkan usaha sayuran organik adalah tujuan meningkatkan pendapatan petani dengan bobot penilaian 0,372. Meningkatnya pendapatan petani akan memberikan pengaruh bagi keberlanjutan usaha sayuran organik Cibo Agro, karena peningkatan pendapatan ini menjadi suatu indikasi apakah usaha sayuran organik yang dilakukan tersebut telah berjalan baik, ataukah belum.

4. Level alternatif strategi, yang paling penting untuk diperhatikan dan dipertimbangkan dalam mengembangkan usaha sayuran organik adalah

meningkatkan dan melakukan promosi secara kontinu (keberlanjutan) untuk mendapatkan pasar dan loyalitas pelanggan, serta menarik minat masyarakat terhadap produk organik (0,138).

Dokumen terkait