• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. Analisis Korelasi

4.7.2 Analisis Struktur Kedua

𝑌 = Py 1 + Py 2 + Py 3 + Py 4+𝜀2 𝑌 = a + bX1 + bX2 + bX3 + bX4+𝜀2

I. Analisis Regresi

1) Pengaruh Investasi, Ekspor, Tenaga Kerja, dan Total Output terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

Tabel 4.11 Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,837a ,700 ,580 ,03376

a. Predictors: (Constant), investasi, total output, tenaga kerja, ekspor Diolah oleh SPSS, sumber: lampiran 2

Besarnya angka R2 adalah 0.700. Angka tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh investasi, ekspor, tenaga kerja, dan total output industri terhadap pertumbuhan ekonomi dengan cara menghitung Koefisien Determinan (KD) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

KD = R2 x 100%

71 KD = 0.700 x 100%

KD = 70%

Variabel investasi, ekspor, tenaga kerja, dan total output industri menjelaskan pertumbuhan ekonomi dengan nilai sebesar 70%, sedangkan sisanya sebesar 30% (100%-70%) dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain, variabilitas kepuasan yang dapat diterangkan dengan menggunakan variabel investasi, ekspor, tenaga kerja, dan total output industri adalah sebesar 70%

sementara pengaruh yang disebabkan oleh variabel-variabel di luar model ini adalah sebesar 30%.

Tabel 4.12 ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression ,027 4 ,007 5,831 ,011b

Residual ,011 10 ,001

Total ,038 14

a. Dependent Variable: Y (Pertumbuhan ekonomi)

b. Predictors: (Constant), investasi, total output, tenaga kerja, ekspor Diolah oleh SPSS, sumber: lampiran 2

Hipotesis:

H0 : Tidak ada hubungan linear antara variabel investasi, ekspor, tenaga Kerja, dan total output industri terhadap pertumbuhan ekonomi.

H1 : Ada hubungan linear antara variabel investasi, ekspor, tenaga Kerja, dan total output industri terhadap pertumbuhan ekonomi.

- Perbandingan besarnya angka F penelitian dengan F tabel

Dimana nilai F penelitian sebesar 5.831 dengan taraf signifikan sebesar 0.05 dan derajat kebebasan dengan ketentuan numerator jumlah variabel (Df =

k-72

1) atau 5 – 1 = 4 dan jumlah kasus (Df= n-k) atau 15 – 4 = 11. Dengan ketentuan tersebut, diperoleh angka F tabel sebesar 3.36.

Dimana : Jika F penelitian > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Jika F penelitian < F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Dari hasil perhitungan didapatkan angka F penelitian sebesar 5.831> F tabel sebesar 3.36. Dengan demikian, H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya ada hubungan linear antara variabel investasi, ekspor, tenaga kerja, dan total output industri dengan total pertumbuhan ekonomi. Kesimpulannya, variabel investasi, ekspor, tenaga kerja, dan total output industri secara keseluruhan mempengaruhi variabel total pertumbuhan ekonomi. Besarnya ialah 70%. Besarnya variabel lain di luar model regresi tersebut dihitung dengan rumus: 1 – R2 atau 1 – 0.700 = 0.30 atau sebesar 30%.

- Perbandingan besaran angka taraf signifikan (sig) penelitian dengan taraf signifikan sebesar 0.05

Dimana : Jika sig penelitian < 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima Jika sig penelitian > 0.05 maka H0 diterima dan H1 ditolak Berdasarkan perhitungan angka signifikansi sebesar 0.000 < 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya ada hubungan linier antara variabel investasi, ekspor, tenaga kerja, dan total output industri terhadap pertumbuhan ekonomi.

2) Pengaruh variabel investasi, ekspor, tenaga kerja, total output industri secara (parsial) terhadap pertumbuhan ekonomi.

73

Tabel 4.13 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1,314 ,564 2,331 ,042

Tenaga kerja ,032 ,025 ,259 1,290 ,226

Ekspor 5,418 1,203 1,471 4,502 ,001

Total output 2,514 ,702 1,216 3,582 ,005

Investasi ,141 ,060 ,439 2,343 ,041

a. Dependent Variable: Y (Pertumbuhan Ekonomi)

Diolah oleh SPSS, sumber: lampiran 2

a. Hubungan antara variabel Investasi industri terhadap pertumbuhan ekonomi

Hipotesis :

H0 : Tidak ada hubungan linear antara Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

H1 : Ada hubungan linear antara Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh angka t penelitian sebesar 2.343 dan taraf signifikan 0.05 dan Derajat Kebebasan (DK) dengan ketentuan DK = n – 3 atau 15 – 3 = 12 Dari ketentuan tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1.782.

Dimana : Jika t penelitian > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima Jika t penelitian < t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh angka t penelitian sebesar 2.343 > t tabel 1.782 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linear antara

74

variabel investasi terhadap pertumbuhan ekonomi. Besarnya pengaruh variabel Investasi terhadap Total Output sebesar 0.439 atau 43.9%

b. Hubungan antara variabel Ekspor industri terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Hipotesis :

H0 : Tidak ada hubungan linear antara Ekspor terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

H1 : Ada hubungan linear antara Ekspor terhadap Pertumbuhan

Ekonomi.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh angka t penelitian sebesar 4.502 dan taraf signifikan 0.05 dan Derajat Kebebasan (DK) dengan ketentuan DK = n – 3 atau 15 – 3 = 12 Dari ketentuan tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1.782.

Dimana : Jika t penelitian > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima Jika t penelitian < t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh angka t penelitian sebesar 4.502 > t tabel 1.782 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linear antara variabel Ekspor terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Besarnya pengaruh variabel Ekspor terhadap Pertumbuhan Ekonomi sebesar 1.471 atau 147.1%

c. Hubungan antara variabel Tenaga Kerja industri terhadap pertumbuhan ekonomi

Hipotesis :

H0 : Tidak ada hubungan linear antara Tenaga Kerja terhadap Total Output.

75

H1 : Ada hubungan linear antara Tenaga Kerja terhadap Total output.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh angka t penelitian sebesar 1.290 dan taraf signifikan 0.05 dan Derajat Kebebasan (DK) dengan ketentuan DK = n – 3 atau 15 – 3 = 12 Dari ketentuan tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1.782.

Dimana : Jika t penelitian > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima Jika t penelitian < t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh angka t penelitian sebesar 1.290 < t tabel 1.782 maka H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya, tidak ada hubungan linear antara variabel Tenaga Kerja terhadap pertumbuhan ekonomi, hal ini disebabkan karena besarnya tenaga kerja di Sumatera Utara kurun waktu 2002-2016 menunjukkan fluktuasi yang tidak menentu. Besarnya pengaruh variabel Tenaga Kerja terhadap Pertumbuhan Ekonomi sebesar 0.259 atau 25.9 %.

d. Hubungan antara variabel Total output industri terhadap pertumbuhan ekonomi

Hipotesis :

H0 : Tidak ada hubungan linear antara Total output terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

H1 : Ada hubungan linear antara Total output terhadap Pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh angka t penelitian sebesar 1.290 dan taraf signifikan 0.05 dan Derajat Kebebasan (DK) dengan ketentuan DK = n – 3 atau 15 – 3 = 12 Dari ketentuan tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1.782.

Dimana : Jika t penelitian > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima

76

Jika t penelitian < t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh angka t penelitian sebesar 3.582 > t tabel 1.782 maka H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya, ada hubungan linear antara variabel Total output terhadap pertumbuhan ekonomi, Besarnya pengaruh variabel Total output terhadap Pertumbuhan ekonomi sebesar 1.216 atau 121

II. Analisis Korelasi

Gambar 4.2

Bagan Korelasi Antar Variabel

Tabel 4.14 Correlations

Investasi ekspor t.kerja

Total

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Diolah oleh SPSS, sumber: lampiran 2 Investasi Industri (X1)

Ekspor Industri (X2) Tenaga Kerja Industri

(X3)

Total Output Industri (X4)

77

a. Korelasi antara Investasi industri terhadap Total Output Industri Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel Investasi Industri terhadap Total Output Industri sebesar 0.657 Untuk menafsir angka tersebut digunakan kriteria sebagai berikut :

- 0 : Tidak ada korelasi - 0 – 0.25 : Korelasi lemah - > 0.25 - 0.5 : Korelasi cukup - > 0.5 – 0.75 : Korelasi kuat

- > 0.75 – 1 : Korelasi sangat kuat - 1 : Korelasi Sempurna

Korelasi sebesar 0.657 mempunyai maksud hubungan antara variabel Investasi terhadap Total output kuat dan searah (karena hasilnya positif). Searah artinya jika investasi tinggi, maka total output tinggi. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikannya sebesar 0.008 < 0.05. Jika angka signifikannya (sig) < 0.5 maka hubungan kedua variabel signifikan.

b. Korelasi antara Ekspor Industri terhadap Total Output Industri Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel Ekspor Industri terhadap Total Output Industri sebesar 0.828. Untuk menafsir angka tersebut digunakan kriteria sebagai berikut :

- 0 : Tidak ada korelasi - 0 – 0.25 : Korelasi lemah - > 0.25 - 0.5 : Korelasi cukup - > 0.5 – 0.75 : Korelasi kuat

78 - > 0.75 – 1 : Korelasi sangat kuat - 1 : Korelasi Sempurna

Korelasi sebesar 0.828 mempunyai maksud hubungan antara variabel Ekspor terhadap Total output sangat kuat dan searah (karena hasilnya positif).

Searah artinya jika ekspor tinggi, maka total output tinggi. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikannya sebesar 0.000 < 0.05. Jika angka signifikannya (sig) < 0.5 maka hubungan kedua variabel signifikan.

c. Korelasi antara Tenaga Kerja Industri terhadap Total Output Industri

Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel Tenaga Kerja Industri terhadap Total Output Industri sebesar 0.455. Untuk menafsir angka tersebut digunakan kriteria sebagai berikut :

- 0 : Tidak ada korelasi - 0 – 0.25 : Korelasi lemah - > 0.25 - 0.5 : Korelasi cukup - > 0.5 – 0.75 : Korelasi kuat

- > 0.75 – 1 : Korelasi sangat kuat - 1 : Korelasi Sempurna

Korelasi sebesar 0.455 mempunyai maksud hubungan antara variabel Tenaga Kerja terhadap Total output cukup namun tidak searah (karena hasilnya negatif). Korelasi dua variabel bersifat tidak signifikan karena angka signifikannya sebesar 0.089 > 0.05. Jika angka signifikannya (sig) > 0.5 maka hubungan kedua variabel tidak signifikan.

79

Dokumen terkait