• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Struktur dan Substansi Isi Kontrak Pada Waralaba Bakmi Raos Dan Bakmi Tebet Dalam Perspektif Hukum Positif

PROFIL WARALABA

C. Analisis Struktur dan Substansi Isi Kontrak Pada Waralaba Bakmi Raos Dan Bakmi Tebet Dalam Perspektif Hukum Positif

Untuk mengkaji struktur kontrak, baik yang berdimensi nasional maupun internasional, harus dilihat pada substansi kontrak yang dibuat oleh para pihak. Berdasarkan hasil analisis terhadap berbagai kontrak yang berdimensi nasional, maka kita dapat memilih struktur kontrak menjadi 12 (dua belas) hal pokok. Kedua belas hal itu meliputi:64

1) Judul

Judul Kontrak adalah kepala kontrak. Judul kontrak biasanya:

a. Sama dengan isi kontrak yang bersangkutan

b. Mencerminkan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam kontrak yang bersangkutan

c.Judul kontrak tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit

Dalam kontrak bisnis bakmi Raos, judul yang digunakan adalah “Perjanjian Kemitraan”. Judul ini cukup mencerminkan isi kontrak yang bersangkutan. Pada waralaba bakmi Tebet, hanya mencantumkan “Surat Perjanjian”, judul ini sebenarnya

masih terlalu umum dan kurang mencerminkan isi kontrak.

64

Salim HS, Abdullah, dan Wiwiek Wahyuningsih, Perancangan Kontrak Dan Memorandum of Understanding (MoU),(Jakarta:Sinar Grafika,2007), hal.98

2) Pembukaan Kontrak

Bagian pembukaan kontrak lazim disebut dengan opening. Pembukaan kontrak merupakan bagian awal dari suatu kontrak. ada dua model pembukaan kontrak, yaitu:

a. Tanggal kontrak disebutkan pada bagian awal kontrak

b. Tanggal kontrak disebutkan pada bagian akhir kontrak

Pada kontrak bisnis dua waralaba, bakmi Raos mencantumkan tanggal pada bagian awal dan akhir kontrak, sedangkan bakmi Tebet pada awal kontrak

3) Komparasi

Komparasi adalah bagian dari suatu kontrak yang memuat identitas para pihak yang mengikatkan diri dalam kontrak secara lengkap. Biasanya memuat nama-nama para pihak, pekerjaan, tempat tinggal, termasuk kapasitas yang bersangkutan sebagai pihak dalam kontrak,misalnya mewakili, pemegang kuasa,atau bertindak sendiri.

Pada kontrak waralaba bakmi Raos, mencantumkan pada pembukaan perjanjian

yaitu: “ PT Raos Aneka Pangan, sebuah perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Tangerang, beralamat di jalan raya Kodam Bintaro Permai No.9R, Pondok Betung, Tangerang yang diwakili oleh Tuan Bramada selaku direktur, selanjutnya dalam perjanjian disebut Pihak Pertama” serta “...,(nama mitra) yang bertempat tinggal di...,(alamat mitra), pemegang Kartu Tanda Penduduk nomor ..., dan selanjutnya dalam perjanjian ini disebut Pihak Kedua”. Dalam hal ini dapat kita lihat

bahwa PT Raos Aneka Pangan selaku pemegang lisensi Bakmi Raos diwakilkan oleh Bramada dalam kontrak kerjasama ini.

Sedangkan pada bakmi Tebet, Titi Budiarti S.Pd, yang beralamat di Komplek Poin Mas blok C1 No.3 Depok sebagai pemilik dan pemegang merk Bakmi Tebet dalam hal ini bertindak sebagai Pemberi Waralaba dan disebut sebagai Pihak Pertama.Mitra sebagai Penerima Waralaba Bakmi Tebet dan disebut sebagai Pihak Kedua. Dalamkasus ini, Titi Budiarti bertindak untuk dirinya sendiri.

4) Resital (Latar Belakang)

Resital adalah penjelasan resmi atau latar belakang atas suatu keadaan dalam suatu perjanjian untuk menjelaskan mengapa terjadinya perikatan.65 Dalam resital juga dicantumkan sebab dan kausa yang halal merupakan salah satu syarat sah perjanjian.

Pada bakmi Raos,resital perjanjian adalah “Pihak Kedua bermaksud

bekerjasama dan hendak memperoleh keuntungan dengan jalan membuka rumah makan, memakai merek dagang dan mitra usaha Pihak Pertama”. Pada bakmi Tebet,

resital perjanjian adalah “Pihak Pertama dan Pihak Kedua Sepakat melakukan

kerjasama, dimana Pihak Pertama bertindak sebagai Pemberi Waralaba dan Pihak

Kedua sebagai Penerima Waralaba”

65

5) Definisi

Definisi adalah rumusan istilah-istilah yang dicantumkan dalam kontrak. tujuan mendefinisikan istilah adalah :

a) Untuk memperjelas dan memperoleh kesepakatan mengenai istilah kunci yang digunakan dalam kontrak tersebut sehingga menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda dari pihak yang membuat kontrak

b) Istilah-istilah yang didefinisikan akan digunakan pada pasal-pasal berikutnya sehingga dapat mempersingkat dalam merumuskan istilah pada pasal-pasal berikutnya.

Pada kontrak bisnis bakmi Raos, mencantumkan definisi mengenai 6 istilah tertentu, sedangkan kontrak bisnis pada bakmi Tebet, tidak ada definisi.

6) Pengaturan Hak dan Kewajiban (Substansi Kontrak)

Pada dasarnya, substansi kontrak merupakan kehendak dan keinginan para pihak yang berkepentingan. Dengan demikian,substansi kontrak diharapkan dapat mencakup keinginan-keinginan para pihak secara lengkap, termasuk di dalamnya objek kontrak, hak dan kewajiban para pihak, dan lain-lain.

Bakmi Raos mencantumkan tentang hak dan kewajiban antara franchisor dan franchisee pada pasal 6 mengenai hak, kewajiban dan pembatasan. Hak dan kewajiban disini meliputi hak dan kewajiban bakmi Raos selaku pewaralaba/franchisor yang meliputi 11 ketentuan seperti memberikan hak terbatas

penggunaan merk dagang, melakukan survei kelayakan usaha, memberikan supervisi dan lain-lain diluar hak mendapatkan royalty fee sebagai bentuk kompensasi penggunaan HKI. Sedangkan hak dan kewajiban terwaralaba/franchisee mencakup 14 ketentuan ditambah dengan 4 ketentuan pembatasan. Hak dan kewajiban franchisee

disini meliputi hak menggunakan secara terbatas merk bakmi Raos, hak mendapatkan bahan baku dan lain-lain

Bakmi Tebet mencantumkan ketentuan hak dan kewajiban pada pasal 2 tentang kewajiban pihak pertama (dalam hal ini pihak bakmi Tebet) dan pasal 3 tentang kewajiban pihak kedua (mitra).

7) Domisili

Domisili adalah tempat seseorang melakukan perbuatan hukum. Perbuatan hukum adalah suatu perbuatan yang menimbulkan akibat hukum. Tujuan dari penentuan domisili ini adalah untuk mempermudah para pihak mengadakan hubungan hukum dengan pihak lainnya.

8) Keadaan Memaksa

Keadaan memaksa adalah suatu keadaan ketika debitur tidak melakukan prestasinya kepada kreditur, yang disebabkan adanya kejadian yang berada di luar kekuasaannya, seperti, gempa bumi, banjir,longsor, dan lain-lain. Dalam kontrak baik yang berdimensi internasional maupun nasional selalu dicantumkan ketentuan tentang

keadaan memaksa.66 Namun dalam kontrak bisnis bakmi Raos dan bakmi Tebet tidak dicantumkan, hal ini sangat disayangkan karena dapat merugikan pihak kedua selaku mitra.

9) Kelalaian dan Pengakhiran Kontrak

Istilah kelalaian berasal dari bahasa Inggris, yaitu default yang artinya lalai atau tidak dilaksanakannya kewajiban oleh satu pihak atau debitur, sebagimana ditentukan dalam kontrak. Istilah lalai juga dikenal dengan nama wanpretasi.

Di dalam hukum common law, jika terjadi wanprestasi, maka kreditur daoat menggugat debitur untuk membayar ganti rugi, dan bukan pemenuhan prestasi. Akan tetapi dalam perkembangannya, adanya kebutuhan akan gugatan pemenuhan prestasi yang lebih umum, akhirnya dimungkinkan berdasarkan equity,disamping legal remedy (ganti rugi), ada equitable remedy (pemenuhan prestasi).

Dalam kontrak bisnis bakmi Raos, ketentuan mengenai wanprestasi diatur dalam pasal 12 mengenai pemutusan perjanjian kerjasama dan pasal 13 mengenai akibat pemutusan perjanjian kerjasama dan kepailitan dimana wanprestasi mewajibkan pihak mitra selaku debitur, memenuhi prestasi yang belum tercapai selain membayar ganti rugi dalam. Dalam kontrak bisnis bakmi Tebet, tidak ada ketentuan mengenai wanprestasi. Namun ada yang perlu diingat dalam kontrak bisnis bakmi Raos, dimana wanprestasi hanya diatur untuk mitra saja, bukan kepada bakmi

66

Raos sebagai pemilik merk. Tentu kontrak bisnis seperti ini sangat merugikan pihak mitra.

Sedangkan pengakhiran kontrak pada dua waralaba ini cenderung sama yaitu kontrak berakhir dalam tempo 5 tahun (sebagaimana diatur dalam PP RI No.42 Tahun 2007 tentang Waralaba) atau pihak mitra selaku debitur tidak melaksanakan prestasi atau kewajibannya.

10) Pola Penyelesaian Sengketa

Dalam setiap kontrak yang dibuat oleh para pihak selalu dicantumkan tentang pola penyelesaian sengketa. Pola penyelesaian sengketa merupakan bentuk atau pola untuk mengakhiri sengketa atau pertentangan yang timbul di antara para pihak. Bakmi Raos memilih melalui pengadilan negeri Tangerang sebagai tempat penyelesaian sengketa, sedangkan bakmi Tebet tidak mengatur tentang penyelesaian sengketa.

11) Penutup

Penutup kontrak merupakan bagian akhir dari kontrak. Bunyi bagian penutup dari kontrak adalah berbeda abtara kontrak yang satu dengan kontrak yang lain, baik yang dibuat dalam bentuk akta di bawah tangan maupun akta otentik.

12) Tanda Tangan

Istilah tanda tangan berasal dari bahsa Inggris yaitu attestation. Tanda tangan merupakan nama yang dituliskan secara khas dengan tanda tangan para pihak. Dalam

kontrak yang dibuat dalam bentuk di bawah tangan, maka tanda tangan yang dimuat dalam bentuk kontrak meliputi tanda tangan para pihak dan saksi-saksi.

Tanda tangan selain sebagai persetujuan kesepakatan, juga sebagai persetujuan tempat, waktu, dan isi perjanjian. Tanda tangan juga sebagai tanda kesengajaan para pihak untuk berkontrak sebagai bukti suatu peristiwa.67

Kontrak bisnis pada waralaba bakmi Raos dan bakmi Tebet sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya adalah kontrak bawah tangan yang tidak melibatkan notaris, sehingga yang dicantumkan hanya tanda tangan para pihak yang berkontrak, tetapi tidak memuat tanda tangan saksi.

Struktur kontrak yang disajikan di atas merupakan struktur kontrak yang berdimensi nasional. Artinya, bahwa kontrak tersebut dibuat oleh orang atau badan hukum Indonesia dengan orang atau badan hukum Indonesia lainnya.

D.Analisis Kontrak Pada Waralaba Bakmi Raos Dan Bakmi Tebet Dalam