• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA

Dalam dokumen 4.1 ANALISIS REGIONAL (Halaman 29-33)

ARAHAN KLB TIAP KAWASAN DI KOTA SEI RAMPAH

4.7 ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA

(RRUUTTRRKK))KKOOTTAASSEEIIRRAAMMPPAAHH22000066--2200116 6

4.7 ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA

Di dalam sub bab ini, kajian sumber daya manusia difokuskan pada proyeksi jumlah penduduk sampai akhir tahun perencanaan yaitu Tahun 2016, kendala dalam pengembangan serta potensi sumber daya manusia yang dapat dikembangkan.

4.7.1 Perkembangan Penduduk

Penduduk sebagai subyek dan sekaligus obyek perencanaan merupakan bagian dari faktor sosial yang selalu berubah. Salah satu aspek penting yang harus diketahui adalah perkembangan jumlah penduduk. Perkembangan jumlah penduduk Kota Sei Rampah menunjukkan trend meningkat dari tahun ke tahun. Dari data yang terkumpul selama kurun waktu lima tahun terakhir yaitu pada periode tahun 2000 sampai dengan tahun 2005, laju pertumbuhan penduduk rata-rata tercatat sebesar 0,35% pertahun.

Pada tahun 2000 jumlah penduduk Kota Sei Rampah tercatat sebanyak 40.860 jiwa dan meningkat menjadi 41.569 jiwa pada tahun 2005. Jika ditinjau dari laju pertumbuhan penduduk perdesa, maka Desa Pematang Ganjang merupakan desa yang memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang paling tinggi yaitu sebesar 1,91 % pertahun. Apabila ditelaah lebih rinci, maka pada umumnya semua desa menunjukkan laju pertumbuhan penduduk yang relatif meningkat, akan tetapi ada dua desa yang mengalami pertumbuhan minus, yaitu Desa Firdaus Estate yang mengalami penurunan jumlah penduduk sebesar 1,58% dan Desa Sei Rampah sebesar minus 1,02%.

4.7.2 Proyeksi Penduduk

Pada wilayah yang sedang berkembang, jumlah penduduk terus berubah dan cenderung berkembang dari waktu ke waktu. Sesungguhnya perkembangan yang dimaksud mencakup pengertian yang luas, baik kuantitatif maupun kualitatif. Secara kualitatif, proyeksi penduduk ke masa depan berarti meramalkan mutu penduduk dimasa mendatang. Masalah ini merupakan masalah yang tidak bisa diukur secara eksak. Walaupun demikian masih ada cara pendekatan lain melalui beberapa sarana sosial yang merupakan pertanda peningkatan mutu penduduk.

Secara kuantitatif perkembangan penduduk di masa mendatang dapat diramalkan jumlahnya. Melalui data penduduk masa lampau sampai tahun terakhir dan analisis kependudukan yang sesuai untuk itu, perkembangan dan proyeksi penduduk dimasa yang akan datang dapat diperkirakan. Analisis penduduk untuk mengetahui perkiraan jumlah penduduk dimasa depan terdiri dari berbagai metoda.

Dari berbagai metoda untuk memperkirakan jumlah penduduk di masa mendatang, beberapa metoda dapat digunakan untuk memproyeksikan jumlah penduduk Kota Sei Rampah hingga akhir tahun perencanaan. Metoda perkiraan perbandingan tidak dapat digunakan karena kurang tepat hasil perkiraannya, sedangkan metoda Kurva Gompertz menuntut satu seri data yang memadai banyaknya (sekitar 50 tahun) yang tidak dapat dipenuhi. Metoda yang dapat digunakan adalah metoda teknik grafik, regresi linier dan bunga berganda.

Berdasarkan laju pertumbuhan penduduk Kota Sei Rampah dalam kurun waktu lima tahun terakhir, serta melihat kondisi perkembangan Kota Sei Rampah pada saat sekarang maka, dalam memproyeksikan jumlah penduduk di Kota Sei Rampah sampai dengan akhir tahun perencanaan, penggunaan metoda bunga berganda adalah metoda yang dianggap paling tepat. Alasan lain penggunaan Metoda ini didasarkan atas beberapa pertimbangan yaitu :

a. Kota Sei Rampah sebagai salah satu kawasan andalan bagi Kabupaten Serdang Bedagai akan semakin terus berkembang pada masa mendatang;

b. Jumlah penduduk Kota Sei Rampah merupakan yang terbesar ke dua jumlah penduduknya di Kabupaten Serdang Bedagai setelah kota Perbaungan;

c. Lebih baik memperkirakan jumlah penduduk lebih tinggi (proyeksi optimis). Bila perkiraan lebih kecil dan ternyata jumlah penduduk tumbuh lebih cepat akan menyulitkan dalam perencanaan selanjutnya. Selain itu penyediaan fasilitas dan utilitas pelayanan menjadi bermasalah nantinya.

d. Jumlah penduduk usia muda (sampai dengan 24 tahun) lebih besar dari pada penduduk usia dewasa dan tua, sehingga pertumbuhan penduduk sepuluh tahun mendatang akan tetap seperti sekarang ini.

e. Batas ambang atas pertambahan penduduk belum akan terlampaui sampai akhir tahun perencanaan. Oleh karena itu metoda Bunga Berganda masih relevan untuk digunakan. f. Data masa lampau yang tersedia (kurang lebih 5 tahun) mendukung metoda Bunga

berganda dalam perhitungan proyeksi jumlah penduduk Kota Sei Rampah (10 tahun ke depan).

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas maka metoda Bunga Berganda digunakan untuk menghitung proyeksi jumlah penduduk Kota Sei Rampah hingga akhir tahun perencanaan. Perhitungan dengan menggunakan metoda ini dapat dilakukan dengan 3 (tiga) alternatif, yaitu :

P

PEENNYYUUSSUUNNAANNRREENNCCAANNAAUUMMUUMMTTAATTAARRUUAANNGGKKAAWWAASSAANN (

(RRUUTTRRKK))KKOOTTAASSEEIIRRAAMMPPAAHH22000066--2200116 6

• Alternatif I : memproyeksikan jumlah penduduk Kota Sei Rampah dengan cara memproyeksikan jumlah penduduk untuk setiap desa dengan menggunakan laju pertumbuhan penduduk kota 0,35% pertahun.

• Alternatif II : memproyeksikan jumlah penduduk untuk setiap desa dengan menggunakan laju pertumbuhan penduduk desa yang bersangkutan. Hasilnya dijumlahkan secara keseluruhan sehingga diperoleh proyeksi total jumlah penduduk Kota Sei Rampah.

Cara ini tidak dapat dilakukan karena ada dua desa yang mengalami pertumbuhan minus, sehingga jika diproyeksikan maka jumlah penduduknya malah akan berkurang. • Alternatif III : memproyeksikan jumlah penduduk untuk setiap desa dengan

menggunakan laju pertumbuhan penduduk rata-rata jumlah total desa, sebesar 0,49% pertahun. Hasilnya dijumlahkan secara keseluruhan sehingga diperoleh proyeksi total jumlah penduduk Kota Sei Rampah.

Dari ketiga alternatif tersebut maka dapat ditentukan hasil perhitungan alternatif mana yang akan digunakan selanjutnya. Berdasarkan beberapa alasan, maka dipilih hasil perhitungan alternatif III. Alasan yang mendasarinya adalah :

- Perhitungan dengan menggunakan alternatif I dianggap tidak ada mobilitas penduduk antar desa di dalam Kota Sei Rampah, sehingga pertumbuhan jumlah penduduk hanya didasari pada lajunya saja.

- Perhitungan dengan menggunakan alternatif II tidak dapat digunakan karena ada desa yang mengalami pertumbuhan minus. Bagi desa yang pertumbuhannya minus maka semakin lama jumlah penduduknya semakin kecil/berkurang, sedangkan bagi desa yang memiliki pertumbuhan terbesar akan semakin besar. Situasi seperti ini kurang sesuai mengingat bahwa makin kecil suatu daerah makin terbuka sifatnya, atau dengan kata lain mobilitas penduduk dalam bentuk perpindahan tempat antar desa sangat mungkin terjadi.

- Perhitungan alternatif III dengan cara memperkirakan lebih dahulu jumlah penduduk desa baru kemudian didistribusikan kesetiap wilayah kota akan lebih tepat. Melalui cara ini kelemahan mobilitas penduduk yang terjadi di dalam wilayah kota dapat ditanggulangi. - Perhitungan alternatif III menghasilkan jumlah penduduk lebih tinggi. Hal ini dinilai cukup

tepat mengingat penduduk Kota Sei Rampah merupakan tebesar kedua di Kabupaten Deli Serdang. Hasil proyeksi tersebut dapat dilihat pada Tabel IV.5 dan Tabel IV.6

P

PEENNYYUUSSUUNNAANNRREENNCCAANNAAUUMMUUMMTTAATTAARRUUAANNGGKKAAWWAASSAANN (

(RRUUTTRRKK))KKOOTTAASSEEIIRRAAMMPPAAHH22000066--2200116 6

4.7.3 Permasalahan Sumber Daya Manusia

Permasalahan sumber daya manusia yang dihadapi oleh Kota Sei Rampah saat ini antara lain adalah :

ƒ Laju pertumbuhan penduduk kota relatif rendah, yaitu hanya sekitar 0,35% pertahun ƒ Sebaran/distribusi penduduk tidak merata, dimana konsentrasi penduduk umumnya

terpusat di pusat kota saja, yaitu di Desa Sei Rampah dan Desa Firdaus saja;

ƒ Kepadatan penduduk pada pusat kota (Desa Sei Rampah dan Firdaus sudah mencapai 18 Jiwa/Ha) relatif tinggi bila dibandingkan dengan desa-desa lainnya (yang hanya 8 Jiwa/Ha);

ƒ Masih ada beberapa desa yang mengalami laju pertumbuhan minus, seperti Desa Firdaus Estate dan Desa Sei Rampah;

Dalam dokumen 4.1 ANALISIS REGIONAL (Halaman 29-33)

Dokumen terkait