• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.3 Penentuan Strategi

4.4.3 Analisis SWOT Aspek Output

Berdasarkan hasil perhitungan analisis terhadap faktor lingkungan internal dan faktor lingkungan eksternal aspek output SMP Muhammadiyah 5 Wonosegoro maka diperoleh hasil skor akhir lingkungan internal aspek output (kekuatan-kelemahan) adalah 0,7. Angka ini menunjukkan bahwa faktor

67 kekuatan lebih besar dari faktor kelemahan. Sedangkan skor akhir lingkungan eksternal aspek output (peluang-ancaman) adalah 0,5. Angka ini menunjukkan bahwa faktor peluang masih lebih kuat dari faktor ancaman. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa posisi SMP Muhammadiyah 5 Wonosegoro berada pada titik (0,7, 0,5) yaitu berada di kuadran SO (Strenght-Opportunities) yang mengindikasikan perlu dilakukannya strategi agresif, yaitu menfokuskan upaya menggunakan kekuatan internal SMP Muhammadiyah 5 Wonosegoro untuk dapat memanfaatkan peluang.

4.4.4 Strategi Peningkatan Mutu Aspek Input

Berdasarkan hasil analisis SWOT untuk IFAS dan EFAS menghasilkan strategi di kuadran SO ( Strenghts-Opportunities) yaitu strategi agresif. Berikut ini adalah strategi yang dibuat sebagai upaya peningkatan mutu aspek input SMP Muhammadiyah 5 Wonosegoro.

Strategi pertama yang perlu dilakukan adalah membentuk pusat pengembangan potensi anak. Pengembangan potensi siswa lebih menggali hal-hal dalam diri siswa yang sifatnya masih potensi dan belum teraktualisasi. Pada dasarnya setiap siswa memiliki potensi dalam dirinya. Pusat pengembangan potensi anak betujuan untuk menolong siswa mengenal potensinya masing-masing dan termotivasi untuk mengembangkan diri secara maksimal. Kegiatan

68 pengembangan tersebut dapat diikuti siswa melalui pengembangan diri dalam kegiatan ekstrakurikuler.

Strategi kedua yang perlu dilakukan adalah menyusun desain promosi dan membentuk tim promosi yang kuat. Kegiatan promosi dilakukan dalam rangka rekrutmen siswa baru dan merupakan titik tumpu dari semua kegiatan sekolah. Kegiatan tersebut perlu disusun tim promosi yang kuat terdiri dari orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk menjalin kerjasama dengan lembaga, mempunyai kreativitas dalam membuat desain promosi dan mau bekerja keras dalam pelaksanaan promosi. Kegiatan promosi dapat dilakukan mulai awal tahun ajaran baru misalnya promosi di sekolah pemasok, di forum yayasan, dan promosi yang efektif adalah melalui layanan terbaik yang diberikan kepada siswa. Seluruh kegiatan promosi dapat berhasil maksimal jika desainnya dibuat dengan baik, terencana dan melibatkan seluruh komponen sekolah.

Strategi ketiga yang perlu dilakukan yaitu melaksanakan program pendidikan karakter pada tiap mata pelajaran. Pendidikan karakter diharapkan mengubah siswa menjadi manusia yang semakin utuh. Untuk membentuk karakter yang kuat perlu disusun kurikulum yang dapat mencakup nilai-nilai karakter yang diharapkan muncul pada diri siswa melalui proses pembelajaran pada masing-masing mata pelajaran.

69 Nilai-nilai karakter yang diharapkan tumbuh pada diri siswa misalnya jujur, aktif, bertanggung jawab, kreatif, dsb.

Strategi keempat yang perlu dilakukan adalah memberdayakan guru dengan program-program pelatihan yang berkualitas. Program-program pelatihan seperti pelatihan laboratorium, pembekalan media pembelajaran. Pendidikan dan ketrampilan yang memadai, guru bisa menyiapkan diri untuk mendidik siswa sebagai input yang bermutu.

Strategi kelima yang perlu dilakukan yaitu pengembangan fasilitas sekolah berbasis TIK sebagai sarana belajar siswa. Sebagai input utama dalam suatu sekolah, siswa perlu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan yang dimilikinya dan sebagai sarana belajarnya sehingga bisa meningkatkan prestasinya disekolah. Sekolah perlu memfasilitasi sarana belajar siswa berbasis TIK seperti internet secara terbuka. Kemajuan teknologi, siswa bisa menggunakannya untuk mencari materi-materi yang diperlukan melalui internet sehingga akan memperluas wawasan berpikirnya.

Strategi keenam yang perlu dilakukan yaitu meningkatkan pelayanan konseling. Peningkatan pelayanan konseling untuk mempersiapkan diri siswa Program pelayanan konseling bertujuan memberikan

70 layanan kepada siswa baik secara prestasi maupun secara psikologis. Dalam hal prestasi, konselor bertugas memberikan bimbingan dan arahan terhadap siswa yang mempunyai bakat untuk dapat berprestasi. Konselor juga membantu siswa dalam memecahkan masalah yang ada dirumah atau lingkungan sosialnya dengan bekerja sama dengan wali kelas, orang tua dan juga pihak lain yang berkepentingan.

4.4.5 Strategi Peningkatan Mutu Aspek Proses

Berdasarkan hasil analisis SWOT untuk IFAS dan EFAS menghasilkan strategi di kuadran SO ( Strenght-Opportunities) yaitu strategi agresif. Berikut ini adalah strategi yang dibuat sebagai upaya peningkatan mutu aspek proses SMP Muhammadiyah 5 Wonosegoro.

Strategi pertama yang perlu dilakukan adalah mengembangkan character building muhammadiyah. Pembentukan karakter ini berkaitan dengan pembentukan iman, mental, dan karakter siswa. Siswa pandai secara akademis tetapi jika tidak diimbangi iman, mental dan karakter yang baik akan menimbulkan masalah dikemudian hari. Sekolah perlu menanamkan sikap siswa untuk menghargai orang lain terutama orang yang lebih tua.

Strategi kedua yang perlu dilakukan adalah memberdayakan guru untuk menggunakan media atau teknologi pembelajaran dalam PBM. Semakin

71 berkembangnya kemajuan teknologi, guru perlu memanfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan kemampuannya secara maksimal. Guru tidak cukup mengajar secara kreatif saja, tetapi perlu menggunakan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Melalui internet guru bisa mencari materi-materi sebagai tambahan dalam menyiapkan bahan ajar untuk siswa. Bantuan media informasi, guru bisa melakukan suatu proses pembelajaran yang kreatif dan menarik. Hal tersebut diharapkan semakin meningkatkan minat belajar siswa dan meningkatkan kemampuan guru itu sendiri. Proses evaluasi guru bisa menggunakan sistem komputerisasi sehingga data-data dapat simpan dan diakses kapan saja.

Strategi ketiga yang perlu dilakukan yaitu mengembangkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Penerapan metode mengajar yang konvensional bisa membosankan siswa. Oleh karena itu guru harus bisa membuat program pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga semakin bisa menarik minat siswa untuk mengikuti pelajaran.

Strategi keempat yang perlu dilakukan adalah melengkapi sumber daya manusia dengan ketrampilan yang diperlukan untuk pengoptimalan kinerja. Untuk pengembangan sumber daya manusia perlu dibuat program-program yang memperkaya kemampuan dan ketrampilan sumber daya manusia sesuai dengan

72 bidang kerjanya masing-masing. Banyaknya pelatihan-pelatihan yang diadakan pemerintah maupun swasta, sekolah bisa memberikan kesempatan bagi sumber daya manusia yang ada.

Strategi kelima yang perlu dilakukan yaitu mengintensifkan kegiatan supervisi dan monitoring oleh kepala sekolah. Kegiatan supervisi dan pembimbingan oleh kepala sekolah dilakukan untuk mengontrol kegiatan proses belajar mengajar agar berjalan dengan baik mulai tahap perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi. Kegiatan ini bertujuan memotivasi guru untuk dapat melaksanakan tugas pembelajaran dengan baik meliputi persiapan administrasi, media, metode pembelajaran yang bervariasi, pendalaman materi, dan evaluasi. Melalui kegiatan supervisi pengajaran maka guru akan termotivasi untuk mengadakan inovasi dalam pembelajaran dan merupakan sarana yang baik bagi kepala sekolah untuk memonitoring terhadap kinerja guru dalam pelayanan pembelajaran. Selain supervisi kegiatan, pembinaan juga sangat penting untuk dilakukan. Semua unsur yang ada di sekolah merupakan team work. Team work dapat menghasilkan produk yang maksimal jika semua unsur yang ada di sekolah memiliki konsep yang sama dan mau bekerja keras untuk menghasilkan produk yang maksimal.

Strategi keenam yang perlu dilakukan yaitu mengembangkan sistem komputerisasi dalam mengolah

73 database sekolah. Proses pengolahan database sekolah secara manual mengakibatkan banyak urusan sekolah yang terhambat, seperti urusan administrasi maupun keuangan sekolah. Adanya sistem komputerisasi akan mempermudah dalam mengolah semua data yang ada.

4.4.6 Strategi Peningkatan Mutu Aspek Output

Berdasarkan hasil analisis SWOT untuk IFAS dan EFAS menghasilkan strategi di kuadran SO ( Strenghts-Opportunities) yaitu strategi agresif. Berikut ini adalah strategi yang dibuat sebagai upaya peningkatan mutu aspek output SMP Muhammadiyah 5 Wonosegoro.

Strategi pertama yang perlu dilakukan adalah penambahan jam belajar, remedial teaching, dan

evaluating. Penambahan jam belajar lebih dikhususkan

untuk siswa kelas IX pada mata pelajaran Ujian Akhir Nasional dalam jam tambahan pagi, dan pendampingan belajar. Remedial teaching dan evaluating dilakukan pada semua mata pelajaran dan ditujukan untuk siswa yang belum mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Strategi kedua yang perlu dilakukan yaitu mengintensifkan pelaksanaan dan pembinaan kegiatan ekstrakurikuler. Sekolah perlu memperhatikan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler dengan penambahan jam ekstra, melengkapi sarana dan prasarana penunjang, mendatangkan pelatih yang berpotensi

74 sehingga bakat siswa lebih diasah. Selain itu dengan pelaksanaan secara intensif siswa lebih mengenali potensi yang ada pada dirinya.

Strategi ketiga yang perlu dilakukan adalah membangun image positif sekolah melalui output yang dihasilkan. Output adalah hasil akhir dari suatu proses yang dilakukan sekolah, oleh karena itu output yang dihasilkan diharapkan dapat memenuhi kriteria sesuai dengan harapan sekolah dan masyarakat. Harapan dari output yang dihasilkan mempunyai kepribadian yang baik antara lain mempunyai sikap jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan nilai-nilai positif lain.

Strategi keempat yang perlu dilakukan yaitu mengintensifkan jaringan alumni. Organisasi alumni sangat membantu sekolah dalam menginformasikan segala sesuatu tentang sekolah, kegiatan sekolah misalnya penerimaan siswa baru, temu alumni, dan sebagainya.

Dokumen terkait