• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis SWOT

Dalam dokumen IV. HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 33-48)

1. Identifikasi faktor-faktor eksternal dan internal perusahaan yang berpengaruh terhadap pengembangan usaha dodol buah.

Berdasarkan penilaian pihak manajemen perusahaan terhadap faktor kunci eksternal perusahaan, maka dapat diketahui lima faktor yang merupakan peluang bagi perusahaan antara lain :

a. Dukungan pemerintah terhadap UMKM

Dukungan pemerintah setempat terhadap UMKM bagi perkembangan industri dodol Garut cukup besar, diantaranya dengan pemberian izin mendirikan perusahaan yang tidak terlalu rumit serta pelaksanaan pembinaan dan pelatihan yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian Kabupaten Garut dengan melibatkan berbagai pihak antara lain : perguruan tinggi, balai penelitian dan pengembangan, lembaga keuangan, konsultan, LSM, BUMN, BUMD dan badan usaha lainnya. b. Ketersediaan kredit bagi UMKM

Ditandai dengan adanya kerjasama yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian Kabupaten Garut dengan berbagai pihak dalam penyaluran bantuan kredit bagi UMKM. Salah satunya, yaitu kerjasama yang dilakukan dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan propinsi Jawa Barat, Bank syariah, PT. Telkom dan PT. Pelindo II yang memberikan bantuan modal kerja cukup besar.

PD ’X’ saat ini sudah tidak mendapatkan pinjaman lunak dari instansi pemerintah, tetapi dengan stabilnya aktivitas usaha perusahaan telah memiliki akses e perbankan untuk mendapatkan fasilitas kredit komersial. Peran pemerintah dalam mendukung UMKM saat ini melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan melalui perbankan nasional. Kelebihan dari KUR dari kredit usaha biasa untuk sektor UMKM adalah kemudahan dalam pemenuhan persyaratan bank teknis dan mendapat penjaminan dari pemerintah.

Total kredit perbankan yang tersalur pada tahun 2008 untuk Kabupaten Garut total sebesar 2,51 triliun (Data Bank Indonesia) atau dalam

periode tahun 2005 – 2008 tumbuh sebesar 19,4%. Total total kredit produktif dengan besaran kredit Rp. 0 – Rp. 500 juta mencapai 20% dai total kredit erbankan di Kabupaten Garut.

c. Perilaku belanja masyarakat

Permintaan konsumen terhadap produk perusahaan selalu meningkat khususnya pada hari-hari tertentu misalnya, yaitu pada hari raya Idul Fitri, Tahun Baru Islam dan hari-hari besar keagamaan lainnya. Hal ini disebabkan karena pada hari-hari tersebut masyarakat Kabupaten Garut mempunyai kebiasaan menyediakan dodol Garut khususnya dodol buah sebagai makanan pelengkap di hari-hari besar keagamaan. d. Perkembangan teknologi

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi memberikan peluang yang besar bagi perusahaan. Salah satunya, yaitu dengan adanya jaringan inernet maka dapat memperluas wilayah pemasaran dan jaringan distribusi produk sehingga konsumen dapat mengakses produk perusahaan dengan mudah.

e. Meningkatnya permintaan dodol curah

Permintaan konsumen terhadap produk dodol kiloan/loss lebih besar dibandingkan dengan dodol kemasan. Hal disebabkan karena harganya yang lebih murah dan kuantitas yang lebih banyak dibandingkan dodol kemasan dus.

Menurut penilaian dari pihak perusahaan faktor-faktor yang merupakan ancaman bagi perusahaan di antaranya yaitu :

a. Tingkat persaingan dalam industri

Menurut data dari Dinas Peindustrian Kabupaten Garut tercatat 83 perusahaan yang bergerak dalam industri ini. Hal ini mengakibatkan persaingan yang cukup kompetitif diantara perusahaan dalam industri ini sehingga dapat mengancam eksistensi produk perusahaan di pasar. Produk dodol buah hampir 100% dijual kiloan tanpa merk, sehingga persaingan lebih kepada tingkat harga yang lebih murah.

Rendahnya hambatan masuk ke dalam industri ini mengakibatkan banyaknya perusahaan baru yang masuk ke dalam industri ini, diantaranya yaitu modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar, teknologi pengolahan yang sederhana, bahan baku yang mudah didapat serta dapat dilakukan dalam industri skala kecil (home industry).

Total jumlah usaha dengan omset pertahun diatas Rp. 500 juta di kabupaten Garut mencapai 1.005 unit (Data BPS). Dari total unit usaha tersebut sebanyak 62% dengan omset Rp. 500 juta – Rp. 1 miiar (katagori PD ’X’).

c. Tingkat inflasi

Tingkat inflasi Kabupaten Garut yang tinggi menyebabkan kenaikan BBM, tarif dasar listrik dan tarif telepon sehingga berdampak pada biaya transportasi yang selanjutnya akan meningkatkan biaya produksi karena naiknya biaya bahan baku yang digunakan seperti pengadaan pepaya, sirsak dan nenas. Kenaikan bahan baku rataan mencapai 30% dari harga sebelumnya. Tingkat inflasi Kabupaten Garut yang dipcu oleh kenaikan BBM pada tahun 2005 mencapai 16,14% dan tahun 2006 sebesar 11,42%. Hal tersebut berdampak pula pada kenaikan harga gula yang merupakan bahan baku utama dodol.

d. Adanya produk sejenis yang lebih murah

Banyaknya perusahaan baru yang masuk ke dalam industri ini mengakibatkan banyaknya produk yang beredar di pasar dengan berbagai merek dan harga yang bervariatif. Dalam meraih calon komsumen baru, perusahaan baru ini memproduksi produk dodol murah di pasar dengan berbagai merek dan harga yang rendah dari harga pasar.

Melalui penilaian pihak manajemen perusahaan terhadap faktor kunci internal perusahaan, maka dapat diidentifikasi kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan yaitu :

a. Tenaga kerja setempat

Penggunaan tenaga setempat memberikan keuntungan bagi PD ”X” dan masyarakat sekitarnya karena dengan keterbatasan lapangan pekerjaan maka dapat membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat sekitar juga dapat menekan biaya tenaga kerja bagi PD ”X”.

b. Penggunaan mesin dalam produksi

Mesin yang digunakan oleh PD ”X”, yaitu mesin pres dan mesin pemarut. Hal ini dilakukan agar dapat mempercepat proses produksi. c. Strategi harga yang efektif dan bersaing

PD ”X” dalam menetapkan harga jual produknya menetapkan harga jual dengan mengikuti harga pasar yang berlaku dengan perhitungan harga jual produk perusahaan didasarkan pada harga jual yang dikeluarkan oleh perusahaan pesaing, sehingga harga jual produk PD ”X” tetap kompetitif.

d. Produk berkualitas

Dalam pengenadalian mutu produk, PD ”X” mengacu pada prinsip manajemen mutu terpadu. Pengawasan mutu dilakukan pada setiap tahapan produksi, yaitu pengawasan mutu bahan, mutu proses, mutu produk akhir dan mutu pengemasan. Hal ini dilakukan untuk mernperkecil peluang terjadinya cacat produk-produk di bawah standar sehingga produk yang dihasilkan berkualitas.

e. Modal milik sendiri

Seluruh modal yang digunakan berasal dari modal sendiri sehingga akan mengurangi resiko usaha. Saat ini PD ”X” tidak melakukan pinjaman kepada pihak lain sehingga struktur permodalan cukup sehat dan kuat.

Kelemahan yang dimiliki perusahaan meliputi a. Pengelolaan manajemen yang kurang efektif

Hal ini terlihat dari kurang efektifnya kontrol perusahaan terhadap kegiatan manajemen perusahaan secara umum, diantaranya yaitu tidak adanya spesifikasi tugas yang jelas dan kegiatan administrasi yang kurang baik dengan tidak adanya catatan laporan keuangan.

b. Kurangnya tenaga pemasaran

Hal ini ditandai dengan sedikitnya jumlah tenaga pemasaran untuk wilayah perlasaran yang cukup luas sehingga akan mengakibatkan kurarg efektifnya kegiatan pemasaran produk perusahaan. Peran tenaga pemasaran sangat penting bagi kemajuan perusahaan.

c. Promosi belum optimal

Hal ini ditandai dengan kurangnya kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan disebabkan karena keterbatasan tenaga pemasaran sehingga mengakibatkan pemasaran belum merata.

d. Produk yang mudah ditiru

Dodol Garut merupakan makan khas daerah Garut yang pengolahannya dapat dilakukan secara sederhana dan tradisional, sehingga hal ini akan memudahkan pengusaha baru untuk masuk ke dalam industri ini karena produk dodol Garut mudah ditiru.

e. Keterbatasan modal usaha

Modal usaha yang digunakan PD ”X” seluruhnya berasal dari modal sendiri tanpa adanya pinjaman pada pihak lain sehingga dengan adanya keterbatasan dalam modal usaha ini perusahaan mengalami kesulitan dalam pengembangan usahanya.

2. Analisis Faktor Internal dan Eksternal

Berdasarkan identifikasi terhadap faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan yang berpengaruh terhadap pengembangan usaha dodol buah. Melalui kuisioner yang telah diisi dan wawancara dengan pemilik perusahaan, kepala bagian keuangan dan kepala bagian produksi yang dianggap pakar dan memiliki kapasitas sebagai pengambil keputusan dalam perusahaan, kemudian dilakukan pembobotan dengan menggunakan metode paried comparison (perbandingan berpasangan) sehingga diperoleh bobot dari masing-masing variabel internal perusahaan. Demikian pula dengan pemberian peringkat (rating), penentuan peringkat dilakukan oleh tiga pakar yang sama dan data yang diambil adalah data rataan dari ketiga pakar tersebut, sehingga didapatkan nilai terboboti dari faktor-faktor tersebut.

a. Analisis faktor penentu internal

Dengan memasukkan hasil identifikasi kekuatan dan kelemahan sebagai faktor strategis internal, selanjutnya diberikan bobot serta peringkat (rating) untuk setiap faktor, maka dapat diperoleh hasil seperti terlihat pada Tabel 24.

Tabel 24. Faktor Strategis Internal PD “X” Tahun 2009

Faktor Strategis Internal Bobot Rating Skor Kekuatan

Tenaga kerja setempat 0,111 3.33 0.370

Penggunaan mesin 0,096 3.67 0.353

Harga bersaing 0,102 3.67 0.373

Produk bermutu 0,096 4.00 0.385

Modal milik sendiri 0,096 3.33 0.321

Kelemahan

Manajemen kurang efektif 0,094 2.00 0.189 Keterbatas tenaga pemasaran 0,107 1.67 0.179

Promosi belum optimal 0,093 1.00 0.093

Produk mudah ditiru 0,104 2.00 0.207

Keterbatasan modal usaha 0,100 1.00 0.100

Jumlah 2.571

Hasil evaluasi matriks ini selanjutnya digabungkan dengan hasil evaluasi matrik eksternal dan dengan menggunakan Matriks Internal-Eksternal, kemudian matriks tersebut dipetakan posisi perusahaan dalam suatu diagram untuk mempermudah merumuskan formulasi alternatif strategi bisnisnya.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas terlihat bahwa produk bermutu diakui sebagai faktor paling penting dalam kegiatan produksi dengan nilai skor 0,385 dan merupakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk memberikan yang terbaik bagi konsumen, hal ini terkait dengan adanya komitmen pihak manajemen terhadap mutu produk terhadap harga yang bersaing dipasaran (skor 0,373). Selain kekuatan, perusahaan juga memiliki kelemahan pada produk yang mudah ditiru dengan nilai skor tertinggi 0,207 dan manajemen yang kurang efektif di perusahaan dengan skor 0,189.

b. Analisis faktor penentu eksternal

Berdasarkan identifikasi terhadap faktor-faktor eksternal perusahaan berupa peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang berpengaruh terhadap pengembangan usaha dodol buah (Lampiran 4). Dengan memasukkan hasil identifikasi peluang dan ancaman sebagai faktor strategis, kemudian memberikan bobot serta peringkat (rating) maka dapat diperoleh hasil seperti terlihat pada Tabel 25.

Tabel 25. Faktor Strategis Eksternal PD ”X” Tahun 2009

Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor Peluang

Dukungan pemerintah 0,137 3,00 0,410

Keterbatasan kredit 0,100 2,67 0,265

Perilaku belanja 0,104 3,33 0,347

Perkembangan teknologi 0,104 3,67 0,382

Permintaan dodol murah 0,113 3,33 0,378

Ancaman

Tingkat persaingan dalam industri 0,109 3,33 0,363

Ancaman pendatang baru 0,113 3,00 0,340

Tingkat inflasi 0,111 2,67 0,296

Adanya produk sejenis 0,109 3,67 0,399

Jumlah 1,000 3,181

Berdasarkan hasil perhitungan di atas terlihat bahwa adanya dukungan pemerintah daerah kabupaten Garut melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM (skor 0,410) merupakan kesempatan atau peluang yang diperoleh PD ”X” dalam pengembangan usaha dodol buah khususnya dalam memberikan solusi pemasaran. Selain itu, perusahaan juga menggunakan peluang kemajuan teknologi (skor 0,382) dan meningkatnya permintaan dodol murah secara umum berpengaruh terhadap pengembangan usaha dodol buah.

Adanya produk sejenis menjadi ancaman yang besar terhadap perusahaan dengan nilai skor 0,399, hal ini berkaitan erat dengan daya beli masyarakat terhadap produk makanan. Selain itu, tingkat persaingan yang ketat (skor 0,363) dalam usaha dodol dan adanya

pendatang baru (skor 340) juga merupakan ancaman yang serius baik dari perusahaan dengan skala usaha yang sama maupun semi modern serta tradisional.

3. Analisis Strategi Pemasaran

Dari hasil evaluasi dan analisis yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan analisis internal eksternal yang menghasilkan matriks Internal – Eksternal (IE) sehingga dapat diketahui posisi perusahaan untuk mempermudah dalam pemilihan alternatif strategi.

Pemetaan posisi perusahaan sangat penting bagi pemilihan alternatif strategi dalam menghadapi persaingan dan perubahan yang terjadi dalam perusahaan dodol buah. Dengan total nilai pada matriks internal sebesar 2,571 maka PD ”X” memiliki faktor internal yang tergolong sedang atau rataan dalam melakukan usaha dodol buah. Total nilai matriks eksternal sebesar 3,181 memperlihatkan respon yang diberikan oleh PD ”X” kepada lingkungan eksternal tergolong tinggi. Secara lengkap matriks dan posisi PD ”X” relatif terhadap perusahaan dodol buah dapat dilihat dalam Gambar 9.

I Pertumbuhan II Pertumbuhan III Stabilitas IV Pertumbuhan V Stabilitas VI Penciutan VII Stabilitas VIII Penciutan IX Likuidasi Gambar 9. Matriks IE PD ”X”

Kuat Rata-rata Lemah

4,0 3,0 2,0 Tinggi Menengah Rendah 1,0 1,0 2,0 3,0 Total Skor Evaluasi Faktor Eksternal

Total Skor Evaluasi Faktor Internal

2,571 3.181

Apabila masing-masing total skor dari faktor internal maupun eksternal dipetakan dalam matriks, maka posisi perusahaan saat ini adalah pada kotak di kuadran kedua yang berarti inti strategi yang diterapkan perusahaan adalah strategi pertumbuhan. Dengan posisi tersebut, maka strategi tingkat perusahaan yang dapat dikembangkan adalah Intensive Strategy (market penetration, market development dan product development). Dengan melihat kondisi perusahaan saat ini, intensive strategi yang paling tepat dilakukan adalah market penetration dan market development mengingat masalah utama yang dihadapi perusahaan adalah masalah pendanaan dan pemasaran.

4. Analisis Matriks SWOT

Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang diperoleh melalui audit eksternal dan internal, maka dapat diformulasikan alternatif strategi yang dapat diambil. Formulasi strategi ini dilakukan dengan menggunakan alat analisis SWOT pada Tabel 26. Adapun alternatif strategi yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

Tabel 26. Matriks SWOT pengembangan dodol buah Faktor Internal Faktor Eksternal KEKUATAN (S) S1. Tenaga kerja setempat S2. Penggunaan mesin dalam produksi S3. Harga bersaing S4. Produk berkualitas S5. Modal milik sendiri KELEMAHAN (W) W1. Pengelolaan Manajemen kurang efektif W2. Keterbatasan tenaga pemasaran W3. Promosi belum optimal

W4. Produk mudah ditiru W5. Keterbatasan modal Usaha PELUANG (O) O1. Dukungan Pemerintah terhadap UKM O2. Ketersediaan kredit UKM O3. Perilaku belanja masyarakat O4. Perkembangan teknologi O5. Meningkatnya permintaan dodol murah Strategi SO 1.Mempertahankan harga produk yang kompetitif (O3,O5; S3,S4) 2.Membuka distributor/agen baru di tempat-tempat strategis (O1,O2,O3,O5; S1,S2,S3,S4,S5) Strategi WO 1. Melakukan promosi dengan efektif dan efisien (O3,O4; W1,W3,W5) 2. Meningkatkan kinerja pemasaran dalam menganalisis permintaan pasar (O1,O2,O5; W2,W3,W4) ANCAMAN (T) T1. Tingkat persaingan dalam industri T2. Ancaman pendatang baru T3. Tingkat inflasi T4. Adanya produk sejenis yang lebih murah Strategi ST 1. Meningkatkan dan mempertahankan mutu produk (T2,T3,T4; S1, S2, S3, S4, S5) 2. Memperluas dan mempertahankan pangsa pasar yang sudah diraih (T1,T2,T4; S3,S4)

Strategi WT

1. Mempertahankan harga jual produk di pasaran (T1,T2,T4,T5; W4,W5) 2. Memperbaiki saluran

distribusi (T2,T3,T4; W1,W2,W3)

a. Strategi S – O

Kolom strategi S – O adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengambil keuntungan dari peluang yang ada. Beberapa strategi yang dapat digunakan berkenaan dengan strategi ini adalah :

1. Mempertahankan harga produk yang kompetitif

Harga produk yang kompetitif menandakan bahwa produk perusahaan mempunyai kualitas yang baik dan dapat bersaing dengan perusahaan lain. Meskipun permintaan konsumen terhadap dodol murah besar sebaiknya perusahaan

tetap mempertahankan harga produk yang kompetitif sehingga produk perusahaan lebih berkualitas dengan harga yang efektif dan bersaing.

Hal ini dimaksudkan untuk menanamkan citra produk perusahaan dimata konsumen dengan produk yang lebih berkualitas. Disamping itu dengan adanya perkembangan kemasan menyebabkan produk perusahaan lebih bervariatif dan menarik. Harga produk yang kompetitif dapat membuat perusahaan untuk tetap bertahan dalam kondisi persaingan yang tinggi dalam industri ini.

2. Membuka distibutor/agen baru di tempat-tempat strategis Strategi ini dapat dilakukan untuk merebut celah pasar yang belum tergarap, yaitu perusahaan dapat melakukan kerjasama dengan pihak lain sebagai penyalur produknya. Perusahaan dapat membuka distributor/ agen baru di sekitar tempat-tempat strategis sehingga dapat mempertahankan bahkan meningkatkan penjualan dan penguasaan pangsa pasar.

Pembukaan distributor/agen baru ini diperlukan dalam upaya meningkatkan promosi produk agar lebih dikenal oleh konsumen. Di samping itu dapat memberikan kemudahan pada konsumen dalam mengakses produk perusahaan serta dapat memperluas jaringan pemasaran dalam menjaring konsumen seluas-luasnya.

b. Strategi W - O

Kolom strategi W – O adalah strategi yang dipakai oleh perusahaan untuk mengatasi kelemahan yang dimiliki perusahaan dengan memanfaatkan peluang yang ada. Beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah :

1. Melakukan promosi yang efektif dan efisien

Langkah awal yang perlu dilakukan berkaitan dengan promosi adalah membuat produk yang dihasilkan PD “X” mudah dikenali di pasaran, yaitu ciri khas produk dodol buah dijual merupakan dodol buah bergizi dan sehat untuk dikonsumsi dengan rasa dan ukuran sesuai dengan keinginan pasar. Hal tersebut salah satunya dapat dilakukan pada semua segmen pasar dengan mengenalkan identitas produk yang membedakan dengan produk yang sama dari perusahaan kompetitor, misalnya dengan membuat kemasan yang menarik dengan identitas perusahaan yang jelas.

2. Meningkatkan kinerja pemasaran dalam menganalisis permintaan pasar.

Bagian pemasaran merupakan ujung tombak perusahaan dimana kinerja bagian ini akan memberikan pengaruh nyata terhadap penerimaan perusahaan karena akan sangat terkait dengan masuknya uang ke perusahaan. Efektivitas kinerja pemasaran dapat dilakukan dengan pendekatan bauran pemasaran (marketing mix) dengan cara mengevaluasi sejauh mana penerapan strategi produk, harga, promosi dan distribusi dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian.

Jika dilihat dari pangsa pasar yang dilayani oleh perusahaan maka potential market yang belum dapat diraih masih sangat besar. Pangsa pasar di luar kabupaten Garut masih sangat potensial untuk dikembangkan. Jika dianggap perlu, perusahaan dapat melakukan perubahan strategi pemasaran yang lebih relevan dengan kondisi yang ada untuk dapat mencapai pangsa pasar potensial dengan pendekatan harga, promosi dan distribusi yang ada, sedangkan produk yang

dihasilkan sudah dianggap cukup baik dan dapat diterima di berbagai segmen pasar.

c. Strategi S – T

Kolom strategi S-T adalah strategi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk menghindari ancaman-ancaman yang ada. Beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah : 1. Meningkatkan dan mempertahankan mutu produk

Meningkatkan dan mempertahankan kualitas dan mutu produk merupakan hal yang perlu dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi keinginan konsumen yang pada saat ini menuntut tersedianya produk dengan kualitas dan mutu yang baik. Strategi ini diperlukan untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam industri ini yaitu dengan cara meningkatkan kegiatan pengawasan dan pengendalian produksi sehingga mutu produk tetap lebih berkualitas.

Dalam menghadapi persaingan baik pesaing lama maupun dari pendatang baru, PD ”X” menerapkan strategi memproduksi produk sejenis yang lebih murah tetapi dengan tetap memperhatikan mutu produk, sehingga produk perusahaan lebih unggul dibandingkan pesaing. Konsumen cenderung lebih melihat mutu produk yang baik dibandingkan dengan harga yang murah tetapi kualitas jelek. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat meningkatkan dan mempertahankan kualitas dan mutu produk sehingga dapat menjadi pemenang dalam pasar yang semakin kompetitif.

2. Memperluas dan mempertahankan pangsa pasar yang sudah diraih

Dengan wilayah pemasaran yang telah dikuasai saat ini, bukan berarti posisi perusahaan di wilayah tersebut juga telah aman. Perusahaan menyadari bahwa saat ini banyak berdiri

perusahaan atau industri rumah tangga sejenis sehingga persaingan tidak terelakan. Hal ini juga yang menyebabkan pangsa pasar perusahaan menurun.

Dalam menghadapi kondisi ini, maka perusahaan harus mampu mempertahankan posisi pasar yang sudah lama, yaitu dengan mempertahankan pangsa pasar yang sudah diraih, sehingga posisi pasar perusahaan akan semakin kuat dengan melakukan kegiatan pemasaran secara rutin dan berkala. Perusahaan harus mengoptimalkan kegiatan pemasaran untuk mempertahankan dan memperluas jaringan pemasaran dalam upaya memperluas dan mempertahankan pangsa pasar yang sudah diraih, karena para pesaing akan dengan segala sumberdaya dan strategi yang dimilikinya pasti akan selalu berusaha merebut pasar yang telah dikuasai perusahaan.

d. Strategi W – T

Kolom strategi W-T adalah strategi perusahaan untuk berusaha meminimalkan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan untuk berusaha menghindar dari ancaman yang ada. Beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah :

1. Mempertahankan harga jual produk di pasaran

Hal tersebut mengingat kondisi ekonomi masyarakat pada saat ini masih dalam keadaan kurang baik sehingga daya beli masyarakat masih lemah. Strategi mempertahankan harga jual dapat dilakukan dengan cara melakukan produksi dengan efisien sehingga biaya produksi persatuan produk menjadi lebih rendah. Pada saat ini walaupun permintaan dodol buah cenderung meningkat dari tahun sebelumnya tetapi bukan saat yang tepat untuk menaikkan harga jual produk.

2. Memperbaiki saluran distribusi

Kelemahan utama pada perusahaan selain ketersediaan biaya produksi tinggi, juga jaringan distribusi yang masih

bersifat lokal. Oleh karena itu, strategi yang dapat dilakukan adalah melakukan promosi melalui website, iklan di berbagai media massa dan elektronik. Selain itu, melakukan kerjasama dengan perbankan sebagai upaya untuk mempermudah transaksi pembelian bagi konsumen diluar kabupaten Garut.

Berdasarkan hasil analisis strategi pemasaran yang telah dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT, posisi PD “X” berada pada kotak kuadran II yang digambarkan sebagai daerah grow and build, yaitu memiliki kekuatan dan peluang yang lebih besar dibandingkan dengan kelemahan dan ancamannya, serta strategi pemasaran PD “X” masih relevan dengan perubahan lingkungan saat ini. Strategi yang diterapkan di masa mendatang adalah strategi intensif atau pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy) dengan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluangnya, melalui pemeliharaan mutu produk, peningkatan kemampuan produksi, pengembangan skala usaha, peningkatan ketersediaan bahan baku. Rumusan alternatif strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah :

1. Market Penetration Strategy.

Strategi ini berusaha untuk meningkatkan market share produk dodol buah. Untuk meningkatkan pangsa pasar PD “X” tetap membina hubungan baik dengan pemasok bahan baku dan pelanggan tetap dengan mengedepankan mutu produk dan pelayanan prima. Strategi ini dapat diimplementasikan baik secara sendiri-sendiri maupun bersama strategi lain untuk dapat menambah jumlah outlet/agen dan usaha promosi lainnya.

Tujuannya untuk meningkatkan pangsa pasar dengan usaha pemasaran yang maksimal. Secara bertahap sistem penjualan konsinyasi dengan jangka waktu rataan 10-14 hari agar dapat diubah menjadi penjualan secara tunai dengan mengurangi sedikit margin keuntungan. Selain perbaikan tersebut, PD “X” dapat

mengupayakan tambahan permodalan dari investor atau lembaga keuangan dengan mengajukan tambahan kredit yang dilengkapi administrasi keuangan yang tertib untuk meningkatkan pangsa pasar.

2. Market Development Strategy.

Jika dilihat dari pangsa pasar yang dilayani oleh perusahaan

Dalam dokumen IV. HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 33-48)

Dokumen terkait