• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman)

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTEK PENGENALAN LAPANGAN II P (Halaman 28-35)

Penulis telah memaparkan mengenai gereja Korea Canaan dengan itu penulis mengupayakan suatu analisis SWOT yang melibatkan faktor-faktor internal maupun eksternal untuk menampilkan apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang maupun ancaman terhadap Gereja Korea Canaan.

A. Kekuatan (Strenght)

Kekuatan adalah unsur-unsur yang dapat diunggulkan dan merupakan sesuatu yang tampak dalam internal gereja itu sendiri, yang apabila dikelola akan menjadi modal untuk kemajuan gereja. Kekuatan meliputi kompetensi para pekerja dan pengurus, keuangan, kepemimpinan serta hubungan antara para pekerja dan pengurus gereja.

Gereja Korea Canaan sendiri, menurut pengamatan penulis memiliki kekuatan dalam hal-hal berikut ini:

1. Aktif

Jemaat gereja Canaan adalah gereja dengan tingkat keaktifan yang tinggi. Setiap hari terdapat kegiatan jemaat di dalam gereja. Demikian pula dengan kebaktian, ada kebaktian Minggu주일예배 (Ju il Yebe), kebaktian hari Rabu 수요예배, Kebaktian remaja/ 학생부예배 (Hak

Seng Boo Yebe) pada hari Sabtu, kebaktian pagi-pagi setiap hari atau 새벽예배 (Sebyok Yebe), SHM, Gereja Rumah, semuanya berjalan setiap hari dengan aktif dan angka kehadiran yang tetap tinggi. Tidak jarang warga jemaat terutama ibu-ibu akan berkumpul digereja meskipun tidak ada kebaktian, biasanya mereka akan memasak dan makan siang bersama.

2. Kebersamaan dan keakraban

Jemaat hidup dalam suasana kebersamaan dan kearaban yang sangat terasa, setiap kegiatan dilakukan bersama-sama. Nilai kebersamaan sangat jelas terlihat dari kebaktian doa bersama untuk orang sakit. Penulis mengamati bahwa melalui kehidupan berdoa bersama itulah yang menjadi salah satu hal yang mengikat jemaat secara emosional. Jemaat terutama ibu-ibu juga menguatkan persekutuan mereka dengan kegiatan memasak dan makan bersama digereja bersama dengan para pekerja gereja. kegiatan lainnya yang menunjukkan kebersamaan merupakan salah satu kekuatan dari gereja Korea Canaan adalah ketika dilaksanakan bersih-bersih gereja bersama pada hari sabtu ada banyak warga jemaat yang ikut ambil bagian.

Penulis merasakan bahwa bagi jemaatnya gereja Korea Canaan menjadi bagaikan rumah kedua, gereja terbuka dan menerima siapa saja untuk datang. Gereja menyediakan wadah dan sarana menjadi tempat perkumpulan jemaat bahkan untuk kegiatan bukan ibadah. Salah satu sarana dari gereja Korea Canaan yang menjadi pendukung hal ini adalah adanya dapur dan ruang makan atau ruang santai dengan kursi dan meja.

Pada Gereja Korea Canaan, pendidikan gereja kepada anak-anak usia dini termasuk dalam prioritas. Ada banyak kegiatan gereja yang diperuntukkan bagi anak-anak dan remaja, kegiatan-kegiatan itu dijalankan dengan penuh kreatifitas dan edukatif. Pelayanan yang diberikan adalah pelayanan yang maksimal dan optimal sehingga setelah beranjak remaja dan menjadi pemuda, generasi gerejanya siap untuk melanjutkan estapet pelayanan dalam jemaat. Hampir semua anak-anak di gereja Canaan pandai memainkan alat-alat musik dan menyanyi, demikian juga dalam organisasi kepemudaan.

4. Mapan/ Mandiri

Gereja Korea Canaan dapat dibilang sebagai gereja yang mapan, tidak hanya dari sisi fasilitas maupun keuangan, tetapi gereja ini juga mapan dalam banyak hal. Gereja ini mandiri dan mampu membiayai dirnya dalam melakukan berbagai kegiatan pelayanan serta misinya di Indonesia.

5. Tingkat kesadaran jemaat sangat tinggi

Kemapanan atau kemajuan suatu gereja atau jemaat, tidak dapat dipisahkan dari kesadaran jemaat itu sendiri. Suatu gereja tentu harus mandiri dalam menopang rumah tangganya, yang dapat membuat suatu rumah tangga menjadi mandiri tentu saja adalah anggota keluarga dalam rumah tangga itu. Anggota jemaat seumpama demikian, dalam gereja, jemaatlah arus utamanya. Kesadaran dari jemaat yang rela menyisihkan waktu, pemikiran bahkan hartanya dalam bentuk materil untuk menunjang pelayanan sangat dibutuhkan oleh gereja. Demikian yang terjadi di gereja Korea Canaan. Semua orang terlibat untuk membesarkan gereja ini menjadi suatu jemaat

yang mapan dan misioner. Sehingga, gereja ini mampu mengaplikasikan berbagai macam pelayanan terhadap jemaatnya bahkan keluar dalam hal membantu jemaat dari gereja lain.

6. Banyak Aset

Gereja ini memiliki cukup banyak aset yang dapat menunjang peayanannya dalam berbagai bidang. Selain aset materil, juga aset sumber daya manusia yang sangat baik. Rata-rata anggota jemaat berpendidikan tinggi dan memiliki skill tinggi dalam bidangnya masing-masing.

Itulah beberapa kekuatan yang tampak pada gereja Korea Canaan. Jemaat gereja ini menjadi suatu jemaat yang cukup maju walaupun umurnya tidak terlalu tua, yakni kurang lebih 16 tahun sejak berdirinya.

B. Kelemahan (Weaknesses)

Kelemahan adalah kekurangan atau keterbatasan dalam hal sumber daya. Gereja Canaan sebagai suatu organisasi juga memiliki sisi-sisi lemah, misalnya:

1. Jemaat Gereja Korea Canaan adalah Komunitas Korea Saja

Sebagai suatu gereja komunitas (bangsa Korea) yang berada di Indonesia tentu saja memiliki kesulitan, terutama dalam menginteraksikan dirinya dengan jemaat gereja lain dan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, jemaat rentang mengalami penurunan jumlah anggota, kemudian, orang-orang dari bangsa yang lain sulit masuk karena faktor bahasa. Dikatakan hal ini sebagai kelemahan,

apabila masa izin tinggal di Indonesia telah habis dan tidak dapat diperpanjang, maka secara otomatis warga jemaat tersebut harus pulang ke negara asalnya, dengan demikian maka jemaat sedikit-demi sedikit dapat menurun kuantitasnya.

2. Mayoritas Jemaat Gereja Canaan adalah Pekerja Swasta

Sebagai pengusaha atau pekerja, serta Tenaga Kerja Asing, tentu saja jemaat gereja ini sewaktu-waktu dapat dipindah tugaskan, habis kontrak serta mengalami pengurangan tenaga kerja. Dampaknya bagi gereja adalah pada aspek penurunan kuantitas dan juga menurunnya kontributor secara moril maupun materil yang dapat men-support-gereja. Karena itu, gereja komunitas semacam ini dianggap sebagai kelemahan menurut pandangan penulis.

3. Jumlah pemuda yang minim

Minimnya jumlah jemaat usia pemuda diakibatkan karena anak-anak jemaat yang sebelumnya tinggal dan bersekolah di Indonesia sebagian besar akan memutuskan melanjutkan pendidikan tingkat universitas di Negara asalnya yaitu Korea Selatan. Hal ini menjadi kelemahan menurut pengamatan penulis karena gereja kehilangan generasi yang telah dididik sejak dini.

4. Bahasa Sebagai Saran Komunikasi

Tidak dapat dielakkan lagi bahwa faktor Bahasa adalah kelemahan yang juga tampak dalam gereja/jemaat ini, karena berkomunikasi sangat sulit, orang-orang dari luar juga sulit masuk karena tembok bahasa tersebut, kesulitan juga dapat terjadi saat warga jemaat

melakukan urusan-urusan dengan pihak dalam negeri (orang Indonesia).

C. Peluang (opportunity)

Peluang adalah berbagai hal dan situasi yang menguntungkan serta kecenderungan-kecenderungan yang merupakan salah satu sumber peluang. Dalam hal ini, penulis melihat peluang-peluang yang terdapat pada jemaat Gereja Canaan adalah sebagai berikut :

1. Tempat yang strategis,

Gereja Korea Canaan terdapat di suatu tempat yang cukup startegis dan aman yaitu Lippo Cikarang. Mengapa dikatakan sebagai suatu tempat yang strategis, karena umumnya para pekerja dari luar negeri akan mencari hunian di wilayah Lippo Cikarang sebagai tempat tinggal, diantara mereka mungkin ada yang beragama Kristen, yang dapat diajak masuk ke dalam gereja. Bagi yang belum Kristen dapat di-injili dengan cara memaksimalkan informasi kepada khalayak ramai tentang gereja ini.

2. Menarik

Sebagaimana diketahui secara umum, orang Indonesia sangat senang dengan orang asing, apalagi orang Korea. Dengan fakta yang demikian, dapat dimaksimalkan oleh Gereja Korea Canaan di Cikarang untuk juga melakukan misi terhadap orang-orang Indonesia yang menjadi karyawan pada perusahaan-perusahaan disekitar Lippo Cikarang. Sehingga nanti dapat melayani banyak pihak, dalam jemaat ini. Tidak hanya bagi komunitas Korea tetapi juga bagi orang Indonesia yang dididik menjadi jemaatnya.

3. Dapat melakukan misi kepada orang-orang Korea yang ada di Lippo Cikarang, namun belum Kristen untuk dapat bergabung di gereja.

D. Ancaman (Threatmen)

Ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan, jika tidak diatasi maka akan menjadi hambatan baik pada masa sekarang maupun yang akan datang. Ancaman tentu saja menjadi pengganggu, termasuk juga bagi organisasi gereja. Di Jemaat Gereja Korea Canaan, ada beberapa faktor yang dapat menjadi ancaman menurut pengamatan penulis, diantaranya:

1. Adanya dominasi agama mayoritas

Tidak dapat disangkal bahwa Kabupaten Bekasi adalah daerah yang memiliki kelompok-kelompok radikal yang “tidak ramah” terhadap agama minoritas, akan ada kesulitan-kesulitan yang mungkin saja dihadapi oleh Gereja Korea Canaan. Meskipun tidak terlalu signifikan namun hal ini tentu perlu mendapat perhatian.

2. Kehadiran Gereja aliran lain yang “terlihat” menarik

Pada masa kini, hal ini menjadi pergumulan bagi gereja-gereja protestan arus utama ketika berhadapan dengan jemaat yang mungkin saja pindah gereja dikarenakan suasana ibadah yang lebih “modern”, ancaman semacam ini juga berlaku gereja Korea Canaan.

3. Kehilangan Generasi

Ketiadaan pemuda usia matang menjadi ancaman bagi gereja ini. Kepengurusan gereja tidak mungkin selamanya pada orang-orang yang sama, satu-satunya kemungkinan pergantian pada waktu

sekarang ini adalah kepada jemaat dewasa lainnya atau kehadiran orang Korea lain yang kemudian menjadi jemaat gereja Korea Canaan. Artinya, pergantian kepengurusan secara turun temurun sulit terjadi.

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTEK PENGENALAN LAPANGAN II P (Halaman 28-35)

Dokumen terkait