• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis SWOT Manajemen Pembelajaran Matematika dengan Penggunaan

BAB III PEMBAHASAN

A. Analisis SWOT Manajemen Pembelajaran Matematika dengan Penggunaan

Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Analisa SWOT ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

1. Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari situasi dan kondisi internal sekolah.

2. Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari situasi dan kondisi internal sekolah.

3. Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang dari situasi dan kondisi eksternal sekolah.

4. Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman dari situasi dan kondisi eksternal sekolah.

1. Identifikasi Faktor Internal - Eksternal

Dari hasil observasi penulis, dapat diidentifikasi faktor-faktor internal yang berhubungan dengan penggunaan media pembelajaran berbasis ICT di SMAN 16 Garut sebagai berikut:

Tabel 3.1

Matriks Evaluasi Faktor Internal

Faktor Strategis Bobot Rating Bobot x Rating Kekuatan

1 Dukungan kepala sekolah terhadap penggunaan media pembelajaran berbasis ICT

27

2 Sebanyak 90% siswa SMAN 16 Garut menggunakan smartphone Android

0,18 4 0,72 3 Tersedia jaringan Wifi yang memungkinkan siswa

menginstall aplikasi Android tanpa bergantung kuota internet selular

0,12 3 0,36

4 Tersedia bimbingan terhadap siswa dan layanan terhadap guru dari guru TIK

0,1 4 0,4 Kelemahan

1 Asumsi guru bahwa pembelajaran menggunakan media berbasis ICT harus memakai komputer dan proyektor

0,06 3 0,18

2 Asumsi guru bahwa smartphone merupakan pengganggu kualitas pembelajaran

0,08 3 0,24 3 Aturan sekolah yang melarang siswa

menggunakan smartphone ketika pembelajaran sedang berlangsung

0,2 4 0,8

4 Belum semua guru memiliki kemampuan

mengembangkan aplikasi Android sebagai media pembelajaran

0,02 4 0,08

Total 1 3,5

Dari hasil observasi penulis, juga dapat diidentifikasi faktor-faktor eksternal yang berhubungan dengan penggunaan media pembelajaran berbasis ICT di SMAN 16 Garut sebagai berikut:

Tabel 3.2

Matriks Evaluasi Faktor Eksternal

Faktor Strategis Bobot Rating Bobot x Rating Peluang

1 Pembelajaran dalam kurikulum 2013

menekankan penggunaan media pembelajaran berbasis ICT

0,12 4 0,48

2 Terdapat kesempatan untuk guru mengikuti workshop pemberdayaan Android dalam pembelajaran

0,09 3 0,27

3 Banyak aplikasi Android gratis untuk pembelajaran matematika

0,11 3 0,33 4 Tersedia aplikasi PhotoMath yang sangat sesuai

untuk membantu siswa memahami perhitungan matematis

0,3 4 1,2

Ancaman 1 Adanya kebijakan pemerintah yang

memberatkan guru dalam pekerjaan administrasi

2 Banyaknya alikasi-aplikasi game yang tersedia di Android

0,08 3 0,24 3 Terdapat aplikasi Android yang mengandung

iklan yang tidak relevan dengan pembelajaran

0,05 3 0,15 4 Media sosial yang digunakan siswa

memungkinkan ada pihak yang tidak berkepentingan menghubungi siswa selama proses pembelajaran

0,11 4 0,44

Total 1 3,67

2. Analisis Strategi

Berdasarkan identifikasi faktor internal dan eksternal, dapat dijabarkan strategi solusi pemecahan masalah sebagai berikut:

a. Strength vs Opportunity (S – O)

Perumusan strategi ini dibuat berdasarkan hasil identifikasi faktor internal dan faktor eksternal antara faktor kekuatan yang sudah ada di lingkungan SMAN 16 Garut dengan faktor peluang yang tersedia dari luar lingkungan.

Tabel 3.3

Strategi Kekuatan – Peluang

Kekuatan Peluang Strategi S-O Dukungan kepala sekolah

terhadap penggunaan media pembelajaran berbasis ICT Pembelajaran dalam kurikulum 2013 menekankan penggunaan media

pembelajaran berbasis ICT

- Kepala sekolah menekankan kembali kepada guru bahwa kurikulum 2013 mewajibkan guru memakai media pembelajaran berbasis ICT. - Mengirimkan guru untuk mengikuti workshop pemberdayaan Android dalam pembelajaran. - Guru mata pelajaran

bekerja sama dengan guru TIK menginstallkan aplikasi PhotoMath di smartphone milik siswa. Sebanyak 90% siswa SMAN 16 Garut menggunakan smartphone Android

Terdapat kesempatan untuk guru mengikuti workshop pemberdayaan Android dalam pembelajaran Tersedia jaringan Wifi

yang memungkinkan siswa menginstall aplikasi Android tanpa

bergantung kuota internet selular

Banyak aplikasi Android gratis untuk pembelajaran matematika

Tersedia bimbingan terhadap siswa dan layanan terhadap guru dari guru TIK

Tersedia aplikasi PhotoMath yang sangat sesuai untuk membantu siswa memahami perhitungan matematis

29

b. Weakness vs Opportunity (W – O)

Perumusan strategi ini dibuat berdasarkan hasil identifikasi faktor internal dan faktor eksternal antara faktor kelemahan yang sudah ada di lingkungan SMAN 16 Garut dengan faktor peluang yang tersedia dari luar lingkungan.

Tabel 3.4

Strategi Kelemahan – Peluang

Kelemahan Peluang Strategi W-O Asumsi guru bahwa

pembelajaran menggunakan media berbasis ICT harus memakai komputer dan proyektor Pembelajaran dalam kurikulum 2013 menekankan penggunaan media pembelajaran berbasis ICT - Merekonstruksi pemikiran guru, bahwa smartphone Android merupakan perangkat ICT yang dapat digunakan dalam pembelajaran. - Menghilangkan aturan yang menghambat penggunaan smartphone dalam pembelajaran. - Guru dibimbing untuk

mencari aplikasi Android yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya sehingga dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Asumsi guru bahwa

smartphone merupakan pengganggu kualitas pembelajaran

Terdapat kesempatan untuk guru mengikuti workshop pemberdayaan Android dalam

pembelajaran Aturan sekolah yang

melarang siswa

menggunakan smartphone ketika pembelajaran sedang berlangsung

Banyak aplikasi Android gratis untuk pembelajaran matematika

Belum semua guru memiliki kemampuan mengembangkan aplikasi Android sebagai media pembelajaran

Tersedia aplikasi PhotoMath yang sangat sesuai untuk membantu siswa memahami perhitungan matematis

c. Strength vs Threat (S – T)

Perumusan strategi ini dibuat berdasarkan hasil identifikasi faktor internal dan faktor eksternal antara faktor kekuatan yang sudah ada di lingkungan SMAN 16 Garut dengan faktor ancaman yang datang dari luar lingkungan.

Tabel 3.5

Strategi Kekuatan – Ancaman

Kekuatan Ancaman Strategi S-T Dukungan kepala sekolah

terhadap penggunaan media pembelajaran berbasis ICT

Adanya kebijakan pemerintah yang

memberatkan guru dalam pekerjaan administrasi

- Kepala sekolah menekankan bahwa yang paling penting bagi guru adalah pembelajaran, bukan urusan administrasi. - Guru TIK membimbing

siswa untuk lebih menggunakan smartphone sebagai media pembelajaran, tidak hanya sebagai sarana game dan sosial media.

Sebanyak 90% siswa SMAN 16 Garut menggunakan smartphone Android

Banyaknya alikasi-aplikasi game yang tersedia di Android

Tersedia jaringan Wifi yang memungkinkan siswa menginstall aplikasi Android tanpa bergantung kuota internet selular

Terdapat aplikasi Android yang mengandung iklan yang tidak relevan dengan pembelajaran

Tersedia bimbingan terhadap siswa dan

layanan terhadap guru dari guru TIK

Media sosial yang digunakan siswa

memungkinkan ada pihak yang tidak berkepentingan menghubungi siswa selama proses pembelajaran

d. Weakness vs Threat (W – T)

Perumusan strategi ini dibuat berdasarkan hasil identifikasi faktor internal dan faktor eksternal antara faktor kekuatan yang sudah ada di lingkungan SMAN 16 Garut dengan faktor peluang yang datang dari luar lingkungan.

Tabel 3.6

Strategi Kelemahan – Ancaman

Kelemahan Ancaman Strategi W-T Asumsi guru bahwa

pembelajaran menggunakan media berbasis ICT harus memakai komputer dan proyektor

Adanya kebijakan pemerintah yang

memberatkan guru dalam pekerjaan administrasi

- Dengan menggunakan smartphone, guru dapat mengerjakan tugas administrasi tanpa harus bergantung ke PC/Laptop

- Guru dan siswa dibiasakan memakai smartphone sebagai media pembelajaran. Asumsi guru bahwa

smartphone merupakan pengganggu kualitas pembelajaran

Banyaknya alikasi-aplikasi game yang tersedia di Android

Aturan sekolah yang melarang siswa

menggunakan smartphone

Terdapat aplikasi Android yang mengandung iklan

31

ketika pembelajaran sedang berlangsung

yang tidak relevan dengan pembelajaran

Belum semua guru memiliki kemampuan mengembangkan aplikasi Android sebagai media pembelajaran

Media sosial yang digunakan siswa

memungkinkan ada pihak yang tidak berkepentingan menghubungi siswa selama proses pembelajaran

Berdasarkan empat langkah penjabaran strategi-strategi di atas, dapat diambil keputusan manajemen ICT yang dianggap paling tepat sebagai berikut: 1) Kepala sekolah mengirimkan guru untuk mengikuti workshop/pelatihan pemberdayaan smartphone Android dalam pembelajaran, mengingatkan guru untuk membuat/menggunakan media pembelajaran yang sesuai dan tersedia, dan merevisi aturan penggunaan smartphone ketika pembelajaran sedang berlangsung.

2) Guru mata pelajaran dengan bantuan layanan dari guru TIK, membuat atau menggunakan aplikasi smartphone Android sebagai media pembelajaran dan membiasakan memakai smartphone Android sebagai perangkat ICT yang sangat berguna baik dalam pembelajaran maupun dalam mengerjakan tugas administrasi.

3) Siswa dengan bimbingan guru TIK membiasakan diri memakai smartphone Android untuk kegiatan pembelajaran, tidak hanya sebagai perangkat untuk bermain game, media sosial, maupun mengakses konten negatif.

B. Tinjauan Manajemen Pembelajaran Berbasis ICT pada Pembelajaran

Dokumen terkait