• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis SWOT (Strenghts, Weakness, Opportunity, Threats)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.2 Analisis SWOT (Strenghts, Weakness, Opportunity, Threats)

Analisis SWOT dilakukan setelah melakukan faktor strategi internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) di Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang.

Faktor internal strategi pemasaran buah tomat di Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang adalah sebagai berikut:

5.2.1 Kekuatan

1. Kualitas produk yang dipasarkan

Dalam strategi pemasaran buah tomat di Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang sangat memperhatikan kualitas produk yang akan dipasarkan karena di Kecamatan Baraka kualitas buah tomat menetukan harga jual beli dalam proses pemasaran.Pemasaran buah tomat di Kecamatan Baraka melalui penyortiran untuk memilih buah tomat yang berkualitas. Buah tomat yang

berkualitas baik akan dikirim keluar kota dan sisanya akan di jual di pasar-pasaran secara eceran dan dikonsumsi sendiri oleh petani.

2. Jumlah produksi yang cukup terpenuhi

Di Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang produksi buah tomat cukup terpenuhi dikarenakan produksi buah tomat di Kecamtan Baraka tersedia setiap tahunnya. Pedagang di Kecamatan Baraka membutuhkan 500 kg dalam setiap pengiriman buah tomat di luar kota sehingga pedagang buah tomat tidak hanya membeli buah tomat satu petani saja karna buah tomat dipanen setip minggu dan bisa hanya menghasilkan 200 kg dalam satu kali panen sehingga 2 atau 3 orang petani menyuplai ke satu pedangang saja sehingga permintaan pedagang sesuai dengan target.

3. Sarana transportasi memadai

Proses pemasaran buah tomat di Kecamatan Baraka tidak terkendala dengan transprortasi. Transprotasi dalam pemasaran buah tomat tersedia empat mobil pick up untuk pemasaran buah tomat yang akan dikirim ke luar kota seperti Kalimantan dan tersedia mobil truck ¼ untuk pemasaran buah tomat dipasar-pasaran. Mobil pick up yang dipakai sebagai transportasi pengiriman buah tomat di luar kota memadai karna mobil tersebut tersedia dari pukul 06.00 WIB dan sampai di bandara pukul 01.00 WIB sehingga pengiriman keluar kota tidak terkendala. Sedangkan untuk mobil truck ¼ yang digunakan sebagai transportasi untuk pemasaran buah tomat yang akan dipasarkan di

pasar-pasaran secara eceran tersedia dari pukul 05.00 WIB sehingga sampai di pasar pukul 06.00 WIB.

4. Memiliki konsumen tetap

Konsumen tetap pada pemasaran buah tomat di Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang adalah pedagang yang selalu mengambil atau membeli buah tomat di petani dan petani yang menyuplai ke pedagang itu dan baik pedagang maupun petani itu tidak berubah-ubah atau pedagang tidak berpindah ke petani lain begitupun dengan petani yang tidak berpindah kepedagang lain sehinggah dalam hal pemasaran buah tomat di Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang memiliki konsumen tetap.

5.2.2 Kelemahan 1. Kurangnya modal

Hal ini dikarenakan harga bibit unggul buah tomat di Kecamtan Baraka Kabupaten Enrekang cukup mahal disertai dengan lahan yang yag di sewa untuk melakukan budidaya tanaman buah tomat.

2. Lokasi yang kurang strategis

Daerah yang cukup jauh dipasar menyebabkan menjadi kendala dalam preses pemasaran buah tomat dikarenakan setiap desa yang ada di Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang cukup jauh dari pasar.

Maksudnya adalah kerjasama dengan mitra lain yag disebabkan karena kurangnya jaringan pemasaran dalam proses pemasaran buah tomat di Kecamtan Baraka Kabupaten Enrekang.

4. Promosi yang kurang

Promosi pemasaran buah tomat di Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang hanya terjadi dari mulut ke mulut dikarenakan sumber pengetahuan akan teknologi cukup rendah baik di pihak petani maupun pedagang.

Berdasarkan faktor internal yang ada maka dapat dilihat pada Tabel 11, sebagai berikut:

Tabel 11. Faktor Strategi Internal Pemasaran Buah Tomat di Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang

Faktor Internal

No Kekuatan Bobot Rating Bobot

Rating

1 Kualitas produk yang dipasarkan 0,16 4 0,64 2 Jumlah produksi yang cukup terpenuhi 0,16 4 0,64 3 Sarana transportasi memadai 0,13 3 0,39 4 Memiliki konsumen tetap 0,09 2 0,18

Jumlah Kekuatan 0,54 13 1,85

No Kelemahan Bobot Rating Bobot

Rating

2 Lokasi yang kurang strategis 0,13 3 0,39 3 Kurangnya jaringan pemasaran 0,12 3 0,36 4 Promosi yang kurang 0,08 2 0,16

Jumlah Kelemahan 0,46 11 5,06

Jumlah Total 1,00 24 6,91

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2019

Berdasarkan Tabel 11 menunjukkan bahwa faktor internal terdapat 4 kekuatan dan 4 kelemahan yang ada di Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang dalam pemasaran buah tomat, dibahas kekuatan dan kelemahan disusun berdasarkan bobot yang berdampak sangat penting hingga tidak penting. Kekuatan dan kelemahan yang diberikan terdapat di pemasaran buah tomat, dimana data menunjukkan bahwa bobot kekuatan lebih besar dibandingkan bobot kelemahan.Terlihat jelas bahwa pemasaran buah tomat di Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan dengan kelemahan.

Kekuatan diberikan dengan rating pada skala terbesar 4 hingga terkecil 1 dan setiap kelemahan diberikaan rating 1 hingga 4. Berdasarkan pada hasil wawancara pemasaran buah tomat. Hasil perkalian antara bobot dengan rating merupakan skor bagi faktor kekuatan dan kelemahan dalam proses pemasaraan buah tomat.

Faktor eksternal strategi pemasaran buah tomat di Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang adalah sebagai berikut:

5.2.3 Peluang

Dikarenakan lokasi yang kurang strategis yang menjadi kelemahan dalam proses pemasaran buah di Kecamatan Baraka Kabupaten sehingga pemerintah berapresiasi untuk memberikan bantuan kepada petani berupa pembagian bibit unggul buah tomat dan dana untuk memperbaiki jalan di Kecamtan Baraka agar mempermudah jalannya proses pemasaran.

2. Hubungan yang dekat dengan konsumen

Sistem keluarga yang terjalin dalam proses pemasaran buah tomat di Kecamtan Baraka Kabupaten Enrekang yang menyebabkan hubungan yang dekat denga konsumen baik petani dengan konsumennya maupun pedagang dengan konsumennya.

3. Tersedianya lembaga permodalan

Tersedianya lembaga permodalan salah satu peluang untuk mengusahakan pemasaran buah tomat di Kecamatan Baraka. Lembaga permodaalan yaitu pihak bank yang bekerja sama dengan petani untuk membantu permodalan usaha dengan syarat dan ketentuan yang telah diberikan oleh bank dan lembaga permodalan lainnya yaitu memodali usaha.

4. Permintaan buah tomat yang selalu tersedia

Produksi buah tomat di Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang setiap tahun selalu tersedia karena produksi buah tomat setiap tahun selalu ada.

5.2.4 Ancaman

Buah tomat yang tidak tahan lama menjadi salah satu ancaman pemasaran buah tomat dikarenakan buah buah tomat tidak tahan lama sehingga target penjualan susah tercapai.

2. Fluktuasi harga

Salah satu ancaman dalam proses pemasaran buah adalah fluktuasi harga. Dimana, fluktuasi adalah ketidak tetapan atau guncangan harga jual beli bah tomat.

3. Banyaknya pesaing

Selain produksi buah tomat di Kecamatan Baraka juga banyak jenis tanaman lain sehingga banyaknya pesaing yang muncul dalam pemasaran buah tomat di Kecamatan Baraka.

Berdasarkan faktor eksternal yang ada maka dapat dilihat pada Tabel 12, sebagai berikut:

Tabel 12. Faktor Eksternal Strategi Pemasaran Buah Tomat di Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang

Faktor Eksternal

No Peluang Bobot Rating Bobot

Rating

1 Adanya perhatian pemerintah terhadap pemasaran buah tomat

0,13 3 0,39

2 Hubungan yang dekat dengan konsumen 0,17 4 0,68 3 Tersedianya lembaga permodalan 0,16 4 0,64 4 Permintaan buah tomat yang selalu

tersedia

0,17 4 0,68

No Ancaman Bobot Rating Bobot Rating

1 Buah tomat tidak tahan lama (cepat busuk) 0,15 3 0,45 2 Fluktuasi harga 0,12 3 0,36 3 Banyaknya pesaing 0,10 2 0,2 Jumlah Ancaman 0,37 8 2,96 Jumlah Total 1,00 23 12,41

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2019.

Berdasarkan Tabel 12 menunjukkan bahwa faktor eksternal terdapat 4 peluang dan 3 ancaman.Yang ada pada pemasaran buah tomat di Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang.Dalam pemasaran buah tomat dibahas peluang dan ancaman yang disusun berdasarkan bobot dampak sangat penting hingga tidak penting.Peluang dan ancaman yang diberikan terhadap pemasaran buah tomat, dimana data menunjukkan bahwa bobot peluang lebih besar dibandingkan bobot ancaman.Tergambar jelas bahwa pemasaran buah tomat di Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang memiliki peluang yang lebih besar dibandingkan dengan ancaman yang dihadapi.

Peluang diberikan dengan rating pada skala terbesar 4 hingga skala terkecil 1 dan setiap ancaman diberikan 1 hingga 4 berdasarkan hasil wawancara dalam pemasaran buah tomat. Hasil perkalian antara bobot dengan rating merupakan skor bagi faktor peluang dan ancaman. Total nilai skor peluang dan ancaman adalah 12,41.

Berdasarkan faktor internal dan faktor eksternal maka diagram matriks analisi SWOT strategi pemasaran buah tomat di Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang dapat dilihat pada Tabel 13, sebagai berikut:

Tabel 13. Diagram Matriks SWOT Analisis Strategi Pemasaran Buah Tomat di Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang

INTERNAL

EKSTERNAL

Kekuatan (S) :

1. Kualiatas produk yang di pasarkan.

2. Jumlah produksi yang cukup terpenuhi.

3. Sarana transportasi memadai. 4. Memiliki konsumen tetap.

Kelemahan (W):

1. Kurangnya modal.

2. Lokasi yang kurang strategis 3. Kurangnya jaringan

pemasaran

4. Promosi yang kurang

Peluang (O):

1. Adanya perhatian pemerintah terhadap pemasaran buah tomat 2. Hubungan yang dekat

dengan konsumen. 3. Tersedianya lembaga

permodalan.

4. Permintaan buah tomat selalu tersedia

SO :

1. Meningkatkan jumlah produksi dengan memanfaatkan lembaga permodalan(S2O3)

WO :

1. Menambah modal dengan memanfaatkan lembaga permodalan (W1O3) 2. Menambah jaringan pemasaran dengan memanfaatkan perhatian pemerintah terhadap pemasasarn buah tomat (W4O1)

Ancaman :

1. Buah tomat tidak tahan lama (cepat rusak) 2. Fluktuasi Harga. 3. Banyaknya pesaing

ST :

1. Meningkatkan produk untuk mengatasi persaingan (S2T3) 2. Memanfaatkan kualitas produk

untuk mengatasi harga produk turun (S1T2)

WT :

1. Memperbaiki infrastruktur yang ada sehingga mempercepat proses pemasaran (W3T4)

guna mengantisipasi bertambahnya saingan (W4T3)

Sumber: Data Primer Yang Telah Diolah, 2019

Dari hasil matriks SWOT didapatkan alternatif strategi sebagai berikut: 1. Strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang (SO), ada

1 alternatif strategi, yaitu meningkatkan jumlah produksi dengan memannfaatkan lembaga permodalan

2. Strategi yang diterapkan berdasarkan pemanfaatn peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada (WO), ada 2 alternatif strategi, yaitu: a. Menambah modal dengan pemanfaatan lembaga permodalan

b. Manambah jaringan pemasaran dengan memnfaatkan perhatian pemerintah terhadap pemasaran buah tomat

3. Strategi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman (ST), ada 2 alternatif, yaitu:

a. Meningkatkan produk untuk mengatasi persaingan

b. Memnafaatkan kualitas produk untuk mengatasi harga produk

4. Strategi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman (WT), ada 2 alternatif strategi, yaitu:

a. Memperbaiki infrastruktur yang ada sehingga mempercepat proses pemasaran

Berdasarkan diagram matriks analisis SWOT strategi pemasaran buah tomat maka matriks strategi dan program pemasaran di Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang dapat dilihat pada Tabel 14, sebagai berikut:

Tabel 14. Matriks Startegi dan Program Pemasaran Buah Tomat di Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang

No Strategi Program

1 Meningkatkan jumlah produksi dengan memanfaatkan lembaga permodalan

- Bekerjasama dengan agent lembaga permodalan

- Mendorong peran lembaga permodalan untuk masuk kesektor petanian dalam bidang pemasaran yang dapat menguntungkan petani 2 a. Menambah modal dengan

memanfaatkan lembaga permodalan b. Menambah jaringan pemasaran dengan memanfaatkan perhatian pemerintah terhadap pemasaran buah tomat

- Bekerjasama dengan lembaga permodalan

- Menjalin hubungan dengan pemerintah desa

- Menjalin hubungan dengan pedagang-pedagang besar dalam bidang pemasaran

3 a. Meningkatkan produk untuk mengatasi prsaingan

b. Memanfaatkan kualitas produk untuk mengatasi harga produk turun

- Mengenali atau mengetahui pesaing - Mengetahui keinginan atau

kebutuhan konsumen dalam mengatasi persaingan

- Selalu melakukan penyortiran dalam pemilihan produk yang berkualitas

4 a. Memperbaiki infrastruktur yang ada sehingga

mempercepat proses pemasaran

b. Menambah kegiatan promosi guna mengantisipasi

bertambahnya saingan

- Melibatkan masyarakat dalam memperbaiki infrastruktur yang ada - Memiliki tim profesional dalam

bidang infrastruktur perbaikan jalan - Ikut berpartisipasi dalam peristiwa

pemasaran buah tomat

- Menjalin kerjasama dengan pedagang-pedangan lain ataupun petani yang lain

Sumber: Data Primer Yang Telah Diolah 2019

Dengan adanya lembaga permodalan, petani mampu untuk meningkatkan jumlahproduksi buah tomat dikarenakan lembaga permodalan tersebut memberikan bantuan atau pinjaman kepada petani sehingga memudahkan para petani untuk melakukan usahataninya dalam mingkatkan jumlah produksi buah tomat di Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang yang didukung dengan adanya kerjasama dengan agen lembaga permodalan dan mendorong peran lembaga permodalan untuk masuk kesektor petanian dalam bidang pemasaran yang dapat menguntungkan petani.

2. Menambah modal dengan memanfaatkan lembaga permodalan

Memanfaatkan lembaga permodalan untuk menambah modal dalam pemasaran buah tomat di Kecamatan Baraka dengan menjalin kerjasama dengan agent lembaga permodalan untuk lebih dimudahkan.

3. Menambah jaringan pemasaran dengan memanfaatkan perhatian pemerintah terhadap pemasaran buah tomat

Dengan meluasnya jaringan pemasaran yang ada itu menjadi kemudahan dalam melakukan pemasaran buah tomat sehinga dengan adanya perhatian pemerintah akan hal itu maka petani maupun pedagang mampu menjalin hubungan dengan pemerintah desa dan menjalin hubungan dengan pedagang-pedagang besar dalam bidang pemasaran untuk memperluas jaringan pemasaran di Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang.

4. Meningkatkan produk untuk mengatasi persaingan

Adanya pesaing yang banyak dalam pemasaran buah tomat sehinga baik petani maupun pedagang meningkatkan produk untuk mengatasi persaingan di

Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang dengan mengenali atau mengetahui pesaing dan mengetahui keinginan atau kebutuhan konsumen dalam mengatasi persaingan.

5. Memanfaatkan kualitas harga produk untuk mengatasi harga produk turun Harga suatu produk dipengaruhi oleh kualitas produk itu sendiri sehingga dalam pemasaran buah tomat di Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang selalu melakukan penyortiran dalam proses pemasaran buah tomat.

6. Memperbaiki infrastruktur yang ada sehingga mempercepat proses pemasaran Infrastruktur yang baik akan mempercepat proses pemasaran atau mempermudah petani ataupun pedagang dalam melakukan pemasaran buah tomat di Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang, melibatkan masyarakat dalam memperbaiki infrastruktur yang ada dan memiliki tim profesional dalam bidang infrastruktur perbaikan jalan yang menjadi peluang infrastruktur bisa berjalan dengan baik.

7. Menambah kegiatan promosi guna mengantisipasi bertambahnya saingan Adanya promosi dalam kegiatan pemasaran memudahkan petani atau pedagang mendapatkan konsumen secara cepat karena promosi yang ada memperluas informasi akan pemasaran buah tomat di Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang dengan ikut berpartisipasi dalam peristiwa pemasaran buah tomat dan menjalin kerjasama dengan pedagang-pedangan lain ataupun petani yang lainnya.

Dokumen terkait