• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis SWOT ( Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats )

Setelah menganalisis ketiga fungsi Taman Lalu Lintas Bandung, didapatkan beberapa potensi dan kendala yang kemudian dianalisis menggunakan metode SWOT. analisis SWOT ini digunakan untuk menentukan strategi rencana pengelolaan di Taman Lalu Lintas Bandung. Caranya adalah dengan menganalisis

potensi dan kendala yang yang dimiliki oleh Taman Lalu Lintas Bandung, yang kemudian disusun ke dalam faktor-faktor internal dan eksternal. Semua faktor internal dan eksternal dianalisa untuk menentukan langkah strategis yang dapat diambil dalam usaha pengelolaan Taman Lalu Lintas Bandung sebagai taman pendidikan kelalulintasan, taman lingkungan hidup, dan taman bermain (rekreasi). 5.5.1 Identifikasi Faktor Strategis Internal

Faktor strategis internal yang ada di Taman Lalu Lintas Bandung terdiri dari kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses). Hasil identifikasi kekuatan dan kelemahan adalah sebagai berikut.

a. Kekuatan

1) Sebagai taman bermain dan belajar

Taman Lalu Lintas Bandung merupakan tempat belajar kelalulintasan yang di dalamnya terdapat berbagai sarana bermain bagi anak-anak. Metode pembelajaran yang digunakan dalam taman ini adalah bermain sambil belajar.

2) Sarana bermain yang tersedia cukup bervariasi

Sarana bermain yang ada di Taman Lalu Lintas Bandung cukup bervariasi, baik sarana bermain yang sederhana maupun yang menggunakan tenaga mesin. Hal ini membuat para pengunjung, terutama anak-anak, memiliki banyak pilihan dalam bermain.

3) Terdapat berbagai jenis pohon yang fungsional dan estetis

Sebagai taman lingkungan hidup, taman ini memiliki berbagai jenis pohon untuk menambah keindahan dan keteduhan di dalam taman. Pohon ini juga berungsi untuk mereduksi polusi udara dan kebisingan yang berasal dari empat ruas jalan yang mengelilingi Taman Lalu Lintas Bandung.

b. Kelemahan

1. Terkonsentrasinya pengunjung pada area/sarana bermain tertentu

Sarana bermain berkarcis merupakan sarana bermain yang banyak diminati anak-anak. Namun, peletakannya kurang tersebar. Hal ini menyebabkan mayoritas pengunjung terkonsentrasi pada area tersebut. 2. Beberapa sarana bermain yang kurang terawat dan rusak

Selain berfungsi sebagai taman kelalulintasan, Taman Lalu Lintas Bandung juga berfungsi sebagai taman bermain (rekreasi) untuk anak- anak. Namun, beberapa sarana bermain yang ada di taman ini terlihat kurang terawat dan tidak berfungsi optimal, seperti kolam pancing.

3. Program yang ada kurang menunjang tujuan pengelolaan

Tujuan pengelolaan Taman Lalu Lintas Bandung adalah mempertahankan dan memaksimalkan fungsinya sebagai taman pendidikan kelalulintasan, taman lingkungan hidup, dan taman bermain anak-anak (rekreasi). Namun, tujuan tersebut kurang ditunjang dengan program yang ada. Program yang dimiliki Taman Lalu Lintas Bandung hanya satu, yaitu PPKLL.

4. Peletakan rambu lalu lintas yang kurang sesuai

Sebagai taman pendidikan kelalulintasan, Taman Lalu Lintas Bandung dilengkapi dengan berbagai perangkat jalan seperti rambu lalu lintas, lampu lalu lintas, halte, zebra cross, dan papan nama jalan. Namun peletakan beberapa perangkat jalan kurang sesuai seperti peletakan papan rambu-rambu lalu lintas yang berada di tengah kanal.

5.5.2 Identifikasi Faktor Strategis Eksternal

Faktor strategis eksternal yang ada di Taman Lalu Lintas Bandung terdiri dari peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Hasil identifikasi peluang dan ancaman adalah sebagai berikut.

a. Peluang

1. Taman yang banyak dikunjungi dan diminati masyarakat

Taman yang didirikan pada tahun 1958 ini sudah terkenal di mata masyarakat Bandung sebagai tempat pendidikan kelalulintasan dan rekreasi yang strategis, harga biaya masuk, serta sewa permainannya terjangkau bagi masyarakat umum.

b. Ancaman

1) Perilaku pengunjung yang kurang menaati peraturan

Meskipun sudah banyak papan himbauan untuk menjaga kebersihan, masih banyak pengunjung yang membuang sampah sembarangan. Selain itu, sarana bermain yang dibatasi pemakaiannya hanya untuk anak-anak

yang berusia 13 tahun ke bawah, pada kenyataannya, masih digunakan oleh remaja bahkan orang dewasa.

2) Adanya taman atau objek rekreasi yang lain

Semakin berkembangnya pembangunan, semakin banyak taman atau objek rekreasi lain yang menyediakan permainan yang lebih modern serta menarik. Hal ini dapat mengancam keberadaan Taman Lalu Lintas Bandung sebagai taman bermain dan belajar.

5.5.3 Penilaian Faktor Internal dan Eksternal

Sebelum melakukan pembobotan faktor internal maupun eksternal, terlebih dahulu ditentukan tingkat kepentingan dari masing-masing faktor tersebut. Setiap faktor diberi tingkat kepentingannya berdasarkan prioritas fungsi dari Taman Lalu Lintas Bandung. Faktor yang berhubungan dengan fungsinya sebagai taman pendidikan kelalulintasan, tingkat kepentingannya lebih penting dari pada fungsi Taman Lalu Lintas Bandung yang kedua (sebagai taman lingkungan hidup) dan fungsi ketiga (sebagai taman bermain/rekreasi) (Tabel 13 dan 14). Setelah memperoleh tingkat kepentingan, dilakukan pembobotan (Tabel 15 dan 16).

Tabel 13 Tingkat Kepentingan Faktor Internal

Simbol Faktor Internal Tingkat

Kepentingan S1

S2 S3

Sebagai taman bermain dan belajar Sarana bermain yang cukup bervariasi Terdapat berbagai jenis pohon

Sangat penting Cukup penting Penting W1 W2 W3 W4

Penumpukan konsentrasi pengunjung

Beberapa sarana bermain yang kurang terawat dan rusak

Program yang ada kurang menunjang tujuan pengelolaan

Peletakan rambu lalu lintas yang kurang sesuai

Sangat penting Cukup penting

Sangat penting

Sangat penting

Tabel 14 Tingkat Kepentingan Faktor Eksternal

Simbol Faktor Eksternal Tingkat

Kepentingan O1 Taman yang banyak dikunjungi dan diminati

masyarakat

Sangat penting

T1

T2

Perilaku pengunjung yang kurang menaati peraturan

Adanya taman atau objek rekreasi yang lain

Penting

Tabel 15 Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal Taman Lalu Lintas Bandung Simbol S1 S2 S3 W1 W2 W3 W4 Total Bobot

S1 3 3 2 3 2 1 14 0.16 S2 1 1 1 2 1 1 7 0.08 S3 1 3 1 3 1 1 10 0.12 W1 2 3 3 3 2 2 15 0.18 W2 1 2 1 1 1 1 7 0.08 W3 2 3 3 2 3 2 15 0.18 W4 3 3 3 2 3 2 16 0.19 Total 84 1

Tabel 16 Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal Taman Lalu Lintas Bandung

Simbol O1 T1 T2 Total Bobot

O1 3 3 6 0.50

T1 1 2 3 0.25

T2 1 2 3 0.25

Total 12 1

5.5.4 Pembuatan Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan Matriks External Factor Evaluation (EFE)

Setelah diperoleh bobot dari masing-masing faktor strategis internal dan eksternal, dilakukan penentuan peringkat (rating) dari 1–4. Kemudian peringkat setiap faktor tersebut dikali dengan bobot untuk memperoleh skor pembobotan yang tercantum dalam matriks IFE dan EFE (Tabel 17 dan 18). Matriks IFE dan EFE akan digunakan dalam membuat rating strategi Taman Lalu Lintas Bandung yang akan diprioritaskan.

Tabel 17 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

Simbol Faktor Internal Bobot Peringkat Skor

Strengths (S)

S1 S2 S3

Sebagai taman bermain dan belajar Sarana bermain yang cukup bervariasi

Terdapat berbagai jenis pohon

0.16 0.08 0.12 4 2 3 0.64 0.16 0.36 Weaknesses (W) W1 W2 W3 W4 Penumpukan konsentrasi pengunjung pada area tertentu Beberapa sarana bermain yang kurang terawat dan tidak berfungsi optimal

Program yang ada kurang menunjang tujuan pengelolaan Peletakan rambu lalu lintas yang kurang sesuai 0.18 0.08 0.18 0.19 1 3 1 1 0.18 0.24 0.18 0.19 Total 1.00 1.95

Tabel 18 Matriks External Factor Evaluation (EFE)

Simbol Faktor Eksternal Bobot Peringkat Skor

Opportunities (O

O1 Taman yang banyak dikunjungi dan diminati masyarakat

0.50 4 2.00

Threats (T)

T1 T2

Perilaku pengunjung yang kurang menaati peraturan

Adanya taman atau objek rekreasi yang lain

0.25 0.25 2 2 0.50 0.50 Total 1.00 3.00

Berdasarkan nilai total skor IFE dan EFE pada Tabel 17 dan 18, kondisi internal Taman Lalu Lintas Bandung memiliki total nilai skor 1.95, sedangkan untuk kondisi eksternalnya bernilai 3.00. Dari skor yang didapat dari pembobotan peringkat di atas, diketahui posisi Taman Lalu Lintas Bandung pada kuadran tertentu yang dapat menyatakan kekuatan dan kelemahannya melalui matriks internal-eksternal (IE). Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci, yaitu skor total matriks IFE pada sumbu x dan total matriks EFE pada sumbu y. Total skor matriks IFE adalah 1.95 dan total skor matriks EFE adalah 3.00. Hasil pemetaan matriks IFE dan EFE Taman Budaya dapat dilihat pada Gambar 48.

I II III

IV V VI

VII VIII IX

Berdasarkan nilai total skor IFE dan EFE, Taman Lalu Lintas Bandung berada pada Kuadran III yang menunjukkan bahwa Taman Lalu Lintas Bandung berada pada posisi hold and maintain. Strategi yang sesuai adalah strategi yang tidak mengubah visi yang telah dibuat (defensif) namun perlu peningkatan potensi yang dimiliki.

Dokumen terkait