• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berikutnya, pada bagian ini peneliti akan melakukan analisis data dalam bentuk tabel silang. Analisis tabel silang merupakan teknik yang digunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan yang lainnya. Analisis tabel silang ini bukan dijadikan sebagai penentu utama untuk melihat hubungan variabel yang diteliti, akan tetapi dimaksudkan untuk melihat bagaimana penilaian data yang satu dengan hubungannya dengan data yang lain.

Tabel 4.24

Tabel Silang Mengenai Sering menonton iklan di bioskop 21 dengan memiliki minat terhadap produk yang ditawarkan setelah menonton

tayangan iklan di layar bioskop 21

memiliki minat terhadap produk yang ditawarkan setelah menonton tayangan iklan di layar bioskop 21

Total Tidak Berminat Kurang Berminat Berminat Sangat Berminat Sering menonton iklan di bioskop 21 Total Tidak pernah Kadang-kadang Sering Sangat sering 0 10 32 13 55 0 4 8 7 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 40 20 74 P. 07 & 20/F.C. 08 & 21

32 orang responden yang menyatakan bahwa mereka sering menonton iklan di bioskop 21 namun juga menyatakan bahwa mereka tidak memiliki minat terhadap produk yang ditawarkan setelah menonton tayangan iklan di layar bioskop 21. Berdasarkan hasil di atas dapat dilihat bahwa tidak terdapat hubungan sering atau tidaknya responden menonton iklan di Bioskop 21 dengan memiliki minat terhadap produk yang ditawarkan setelah menonton tayangan iklan di layar bioskop tersebut.

Data penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat 13 orang responden yang menyatakan bahwa mereka sangat sering menonton iklan di bioskop 21 namun juga menyatakan bahwa mereka tidak memiliki minat terhadap produk yang ditawarkan setelah menonton tayangan iklan di layar bioskop 21. Selanjutnya tidak dijumpai satu orangpun responden dari keseluruhan responden yang menyatakan bahwa mereka memiliki minat terhadap produk yang ditawarkan setelah menonton tayangan iklan di layar bioskop 21.

Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulan bahwa secara keseluruhan frekuensi seseorang menonton menonton iklan di bioskop 21 tidak berhubungan dengan minat terhadap produk yang ditawarkan setelah menonton tayangan iklan di layar bioskop 21. Dimana dari jumlah total 74 orang responden lebih dari setengah persen diantaranya yaitu sebanyak 45 orang yang berada dalam kategori sering dan sangat sering menonton iklan di bioskop 21 namun juga menyatakan bahwa mereka tidak memiliki minat terhadap produk yang ditawarkan setelah menonton tayangan iklan di layar bioskop 21. Untuk lebih jelasnya lihat tabel 4.24.

Tabel 4.25

Tabel silang mengenai tampilan iklan yang terdapat di bioskop 21dengan iklan produk di layar bioskop 21 membangkitkan hasrat untuk membeli

produk

Iklan produk di layar bioskop 21 membangkitkan hasrat untuk membeli produk Total Tidak berhasrat Kurang berhasrat Berhasrat Sangat berhasrat Tampilan iklan yang terdapat di bioskop 21 Total Tidak menarik Kurang menarik Menarik Sangat menarik 7 10 17 9 43 1 2 5 0 8 4 2 10 1 17 0 0 5 1 13 12 14 37 11 74 P. 10 & 18/F.C. 11 & 19

Tabel 4.25 menunjukkan hasil tabel silang mengenai tampilan iklan yang terdapat di bioskop 21dengan iklan produk di layar bioskop 21 membangkitkan hasrat untuk membeli produk. Di mana hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 17 orang yang menyatakan bahwa tampilan iklan yang terdapat di bioskop 21 sudah menarik namun juga menyatakan bahwa iklan produk di layar bioskop 21 tidak membangkitkan hasrat mereka untuk membeli produk yang diiklankan tersebut.

Berikutnya juga terdapat sebanyak 10 orang responden yang menyatakan bahwa menyatakan bahwa tampilan iklan yang terdapat di bioskop 21 kurang menarik juga menyatakan bahwa iklan produk di layar bioskop 21 tidak membangkitkan hasrat mereka untuk membeli produk yang diiklankan tersebut.

terdapat di bioskop 21 sangat menarik namun juga menyatakan bahwa iklan produk di layar bioskop 21 tidak membangkitkan hasrat mereka untuk membeli produk yang diiklankan tersebut. Hasil penelitin menunjukkan bahwa hanya terdapat 10 orang respponden yang menyatakan bahwa tampilan iklan yang terdapat di bioskop 21 sudah menarik dan juga menyatakan bahwa iklan produk di layar bioskop 21 mampu membangkitkan hasrat mereka untuk membeli produk yang diiklankan tersebut.

Berdasarkan hasil tabel silang antara tampilan iklan yang terdapat di bioskop 21 dengan iklan produk di layar bioskop 21 membangkitkan hasratuntuk membeli produk atau tidak dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden masih menyatakan bahwa mereka iklan produk di layar bioskop 21 tidak mampu membangkitkan hasrat mereka untuk membeli produk yang diiklankan tersebut, mereka ini adalah sebanyak 43 orang dari jumlah total 74 orang responden. Dimana mereka yang tidak berhasrat ini, mayoritasnya adalah responden yang justru menilai jika tampilan iklan di Bioskop 21 sudah menarik yakni sebanyak 23 orang, mereka ini terdiri dari 17 orangbyang menyatakan menarik dan 9 orang yang menyatakan sabgat menarik. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa menarik atau tidaknya tampilan iklan yang terdapat di bioskop 21 ternyata tidak memiliki hubungan dengan hasrat responden untuk membeli produk yang diiklankan tersebut.

Tabel 4.26

Tabel Silang pemasangan iklan konsumen di bioskop 21 sudah sesuai dengan Iklan di layar bioskop 21 mempengaruhi keputusan untuk membeli produk

Iklan di layar bioskop 21 mempengaruhi keputusan untuk membeli produk Total Tidak terpengaruh Kurang terpengaruh Terpengaruh Sangat terpengaruh Pemasangan iklan konsumen di bioskop 21 sudah sesuai Total Tidak sesuai Kurang sesuai Sesuai Sangat sesuai 2 5 26 9 42 1 2 4 1 8 1 0 15 3 19 0 1 3 1 5 4 8 48 14 74 P. 08 & 17/F.C. 09& 18

Tabel diatas menjelaskan mengenai hubungan antara pemasangan iklan konsumen di bioskop 21 sudah sesuai dengan Iklan di layar bioskop 21 mempengaruhi keputusan untuk membeli produk. Dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 26 orang yang menyatakan bahwa pemasangan iklan konsumen di bioskop 21 sudah sesuai namun mereka juga menyatakan bahwa iklan di layar bioskop 21 tidak mempengaruhi keputusan untuk membeli suatu produk.

Selanjutnya juga terdapat sebanyak 15 orang responden yang menatakan bahwa pemasangan iklan konsumen di bioskop 21 sudah sesuai namun mereka juga menyatakan bahwa iklan di layar bioskop 21 mempengaruhi keputusan untuk membeli suatu produk. Data tabel silang juga menunjukkan baha terdapat sebanyak 9 orang responden yang menyatakan bahwa pemasangan iklan

suatu produk. Sementara itu hanya terdapat 1 orang responden saja yang menyatakan bahwa pemasangan iklan konsumen di bioskop 21 sudah sangat sesuai sehingga mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli suatu produk

Tabel 4.27

Tabel Silang mengenai keseluruhan iklan di bioskop 21 menarik dengan tindakan setelah menonton iklan produk di layar bioskop 21

Tindakan setelah menonton iklan produk

di layar bioskop 21 Total Tidak membeli Membeli Keseluruhan iklan di bioskop 21 menarik Total Tidak tertarik Kurang tertarik tertarik Sangat tertarik 15 7 20 5 47 3 9 12 3 27 18 16 32 8 74 P. 11 & 22/F.C. 12 & 23

Tabel 4.27 merupakan tabel silang yang menunjukkan hubungan antara menarik atau tidaknya keseluruhan iklan di Bioskop 21 dengan tindakan responden setelah menonton iklan produk tersebut. Dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 20 orang yang menyatakan bahwa mereka tertarik dengan keseluruhan iklan di Bioskop 21 namun juga menyatakan bahwa mereka tidak membeli produk yang diiklankan tersebut.

menyatakan bahwa mereka tidak membeli produk yang diiklankan tersebut. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat sebanyak 12 orang responden yang menyatakan bahwa mereka tertarik dengan keseluruhan iklan di Bioskop 21 sehingga mereka mau membeli produk yang diiklankan tersebut. Hal ini berarti iklan di Bioskop 21 tersebut telah mampu menarik ke 12 orang responden sehingga pada akhirnya mereka terperuasi dan memutuskan untuk menjadi konsumen, di mana tujuan iklan telah tercapai untuk ke 12 orang responden tersebut. Untuk lebih jelasnya lihat tabel 4.27

4.5 Hipotesis

Pengujian hipotesis adalah pengujian statistik untuk mengetahui hipotesis data yang diajukan diterima atau ditolak. Sebelum melakukan, uji hipotesis peneliti terlebih dahulu melakukan uji tingkat hubungan antara kedua variabel yang dilakukan dengan menggunakan tes statistik spearman (Sperman’s Rho Rank-Order Correlation).

Rumus koefisiennya adalah:

�ℎ�= 1− ( 6∑�22 1) Tabel 4.34 Correlations Strategi pemasaran Iklan di Bioskop 21 Minat Beli di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip USU Spearman's rho

Strategi pemasaran Iklan di Bioskop 21

Correlation Coefficient 1,000 ,251*

Sig. (2-tailed) . ,031

N 74 74

Minat Beli di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip USU

Correlation Coefficient ,251* 1,000

Sig. (2-tailed) ,031 .

N 74 74

Terdapat tiga penafsiran hasil korelasi, yaitu: melihat kekuatan hubungan, melihat signifikansi dan melihat arah hubungan. Kemudian baru dilihat hasil hipotesis dalam korelasi tersebut. Berdasarkan hasil analisis data di atas untuk melihat kekuatan hubungan antara strategi pemasaran iklan di Bioskop 21 dengan minat beli di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip USU, terdapat angka koefisien korelasi spearman, yaitu sebesar 0,251, yang artinya besar korelasi antara strategi pemasaran iklan di Bioskop 21 dengan minat beli di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip USU memiliki hubungan yang rendah tapi pasti. Di mana Untuk melihat tinggi rendahnya korelasi (derajat hubungan) digunakan skala Guilford atau koefisien asosiasi, sebagai berikut (Kriyantono 2006:169):

<0,20 : hubungan rendah sekali atau sangat lemah; 0,20–0,40 : hubungan rendah tapi pasti;

0,41–0,70 : hubungan yang cukup berarti; 0,71–0,91 : hubungan yang tinggi;

>0,91 : hubungan sangat tinggi.

Berdasarkan hasil korelasi Spearman pada tabel sebelumnya, diketahui besar korelasi koefisien Spearman (rho) adalah 0,172. Dengan menggunakan skala Guilford, hasil 0,172 menunjukkan hubungan yang rendah sekali atau lemah. Di mana apabila angka koefisien korelasi mendekati nol (0) dapat dikatakan hampir tidak ada hubungan, atau hubungan yang sangat lemah.

Berikutnya melihat signifikansi hasil hubungan ke dua variabel, di mana angkanya menunjukkan angka 0,031. Dimana hasil 0,031>0,005 jadi dapat dikatakan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara strategi pemasaran iklan di Bioskop 21 dengan minat beli di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip USU. Selanjutnya arah hubungan dapat dilihat searah karena hubungan yang positif.

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan jika korelasi atau hubungan antara presenter strategi pemasaran iklan di Bioskop 21 dengan minat beli di

kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip USU adalah rendah, tidak signifikan dan searah.

Untuk melihat hipotesis diterima atau ditolak dapat dilakukan dengan menggunakan angka signifikansi. Dimana hipotesis dalam penelitian ini sendiri berbunyi sebagai berikut:

Ha

H

= Terdapat pengaruh antara strategi pemasaran iklan di Bioskop 21 terhadapminat beli di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip USU.

0

Dimana hasil signifikansi dari tabel adalah sebesar 0,031, bandingkan dengan ketentuan dari spearman berikut:

= Tidak terdapat pengaruh antara strategi pemasaran iklan di Bioskop 21 terhadapminat beli di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip USU.

>0,005 maka H0 <0,005 maka H

diterima o

Berdasarkan ketentuan diatas maka signifikansi hitung sebesar 0,0,031>0,005 yang berarti H

ditolak

0

4.6Pembahasan

diterima. Artinya = terdapat pengaruh antara strategi pemasaran iklan di Bioskop 21 terhadapminat beli di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip USU.

Iklan merupakan salatah satu strategi dari pemasaran suatu produk. Suatu iklan akan dikatakan berhasil apabila mampu mempengaruhi pemirsanya dan mengubah tindakan mereka sehingga pada akhirnya memutuskan untuk menjadi konsumen. Oleh karena itu agar suatu iklan dapat mempengaruhi dan minat khalayak audiensnya, maka suatu iklan hendaklah menarik. Menarik atau tidaknya suatu iklan tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu: tampilan yang menarik seperti pemilihan model dan latar yang sesuai sehingga memanjakan mata pemirsanya, pemilihan suara dan backsound yang menarik, desain iklan yang menarik, durasi iklan yang sesuai tidak terlalu penden dan tidak terlalu panjang yang penting pesan yang disampaikan dimengerti dan dipahami audiensnya, dan beberapa faktor lainnya. . Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh antara strategi pemasaran iklan di Bioskop 21 dengan

Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (Fisip USU).

Di mana hasil hipotesis penelitian menemukan bahwa Ha penelitian ditolak danHo

Berikutnya untuk mengetahui pengaruh dari strategi pemasaran iklan di Bioskop 21maka indikator yang digunakan di dalam penelitian ini adalah bentuk penyajian penjualanyang berisi beberapa pertanyaan mengenai video atau visualisasi yaitu ganbar bergerak yang disajikan di dalam tayangan iklan, suara atau informasi yang diucapkan untuk memperjelas video, serta durasi atau jenjang waktu yang digunakan untuk menampilkan iklan. Berikutnya meliputi isi pesan dengan pertanyaanmengenai video atau informasi produk yang dikemas unik pada gambar bergerak untuk mendapatkan perhatian konsumen, kejelasan pesan atau cara penyampaian informasi produk yang digunakan. Biasanya pesan dikemas sedemikian rupa agar menarik bagi calon pembeli, serta keunikan bentuk iklan yaitu ukuran daya tarik bentuk video dalam menarik perhatian calon pembeli.

diterima yang berarti bahwa tidak terdapat pengaruh antara strategi pemasaran iklan di Bioskop 21 dengan minat beli di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (Fisip USU). Hal ini berarti bahwa strategi pemasaran iklan di Bioskop 21 secara langsung tidak mempengaruhi minat beli di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (Fisip USU). minat beli tersebut bisa saja dikarenakan faktor lainnya diluar strategi pemasaran iklan di Bioskop 21.

Selanjutnya untuk mengetahui minat beli produk setelah menonton tayangan Iklan di Bioskop 21. Hal yang diteliti didasari kepada teori AIDDA yaitu: Attention, meliputi perhatian responden terhadap tayangan iklan yang disiarkan tersebut. Interest, meliputi ketertarikan responden terhadap produk yang diiklankan. Desire, yaitu hasrat responden terhadap produk tersebut setelah melihat tayangan iklan mengenai produk yang bersangkutan. Decision, yaitu keputusan responden untuk memiliki produk yang diiklankan tersebut. Berikutnya yang terakhir yaitu: Action, yang berupa tindakan responden setelah menonton iklan tersebu apakah responden membeli atau tidak membeli produk yang diiklankan

Dari hasil penelitian tabel tunggal mengenai strategi pemasaran iklan di Bioskop 21, untuk segi tampilan dapat dilihat bahwa tampilan iklan di bioskop 21 sudah menarik, tampilan ini sendiri dilihat dari aspek visualisasi yang memanjakan mata pemirsanya seperti pemilihan model yang tepat dan latar yang sesuai. Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan bahwa iklan yang ditampilkan di Bioskop 21 sudah sesuai baik iklan bisnis, produk, rektutment maupun iklan layanan masyarakat.

Data penelitian juga menunjukkan bahwa penilaian pemirsa terhadap iklan di Bioskop 21 sudah bagus dimana mereka menyatakan jika iklan tersebut sudah menarik dan secara keseluruhan iklan di Bioskop 21 sudah dinyatakan bagus dan menarik oleh responden. Jadi secara keseluruhan baik dari segi visualisasi seperti tampilan, model, latar juga daris egi efek suara, aspek desain dan faktor lainnya, iklan di Bioskop 21 telah dinyatakan menarik di mata pemirsanya.

Selanjutnya durasi atau lama penayangan suatu iklan juga merupakan aspek yang harus diteliti untuk melihat apakah strategi pengiklan sudah tepat atau belum, di mana dalam hal durasi hasil penelitian menunjukkan bahwa durasi penayangan iklan di Biioskop 21 sudah tepat dan sesuai sehingga tentunya apa yang disampaikan oleh pengiklan dapat diterima pemirsa. Suatu durasi iklan sendiri hendaklan tidak terlalu panjang karena akan melahirkan rasa bosa di dalam diri konsumen dan sebaliknya.

Sementara itu untuk isi pesan, mayoritas responden menyatakan menyukai isi pesan di dalam iklan yang ditayangkan, namun mereka juga menyatakan bahwa isi pesan di dalam iklan tersebut masih kurang jelas. Hal ini bisa saja dikarenakan pesan yang terlalu panjang, bertele-tele dan bahasa yang sulit untuk dimengerti dan dipahami oleh responden. Berikutnya mayoritas responden juga menyatakan jika pesan di dalam iklan tersebut tidak sesuai dengana apa yang mereka harapkan atau inginkan.

Selanjutnya mengenai minat beli produk di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU setelah menonton tayangan Iklan di Bioskop 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan jika iklan di Bioskop 21 belum mampu menarik perhatian mereka. Respondne juga

rasa tertarik di dalam diri mereka terhadap produk yang diiklankan tersebut.

Hasil tabel tunggal juga memperlihatkan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa iklan yang ditayangkan di Bioskop 21 belum mampu membangkitkan hasrat atau keinginan mereka untuk memiliki prosuk tersebut. Selanjutnya hasil penelitian juga menjumpai bahwa mayoritas responden menyatakan jika iklan yang mereka tonton tersebut belum mampu mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli produk tersebut. Data tabel tunggal mengenai minat minat beli produk di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU setelah menonton tayangan Iklan di Bioskop 21 juga menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan jika mereka tidak membeli produk yang diiklankan meskipun mereka telah menonton iklan terkait produk tersebut di layar Bioskop 21.

Untuk hasil tabel silang mengenai tampilan iklan yang terdapat di bioskop 21dengan iklan produk di layar bioskop 21 membangkitkan hasrat untuk membeli produk mayoritas responden menyatakan bahwa tampilan iklan yang terdapat di bioskop 21 sudah menarik namun juga menyatakan bahwa iklan produk di layar tidak membangkitkan hasrat mereka untuk membeli produk yang diiklankan tersebut. Berdasarkan hal tersebut dapat dilihat bahwa tidak terdapat hubungan antara menarik atau tidaknya tampilan iklan di Bioskop 21 dengan hasrat untuk membeli produk di dalam diri responden. Berikutnya untuk tabel silang mengenai pemasangan iklan konsumen di bioskop 21 sudah sesuai dengan Iklan di layar bioskop 21 mempengaruhi keputusan untuk membeli produk hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa pemasangan iklan konsumen di bioskop 21 sudah sesuai namun mereka juga menyatakan bahwa iklan di layar bioskop 21 tidak mempengaruhi keputusan untuk membeli suatu produk. Selanjutnya tabel silang mengenai keseluruhan iklan di bioskop 21 menarik dengan tindakan setelah menonton iklan produk di layar bioskop 21, menunjukkan bahwa mayoritas responden yang menyatakan bahwa mereka tertarik dengan keseluruhan iklan di Bioskop 21 namun juga menyatakan bahwa mereka tidak membeli produk yang diiklankan tersebut. Hal ini berarti manarik

atau tidaknya iklan di Bioskop 21 belum tentu memiliki hubungan dengan keputusan untuk membeli produk yang diiklankan tersebut.

Dokumen terkait