METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Chart 4.5 Teman Mendengar Radio
4.2 Analisis Tabel Silang
Tabel 4.11 Tabel Silang antara Jenis Kelamin dengan Motif Musik dan Informasi
Jenis Kelamin Rata rata motif musik dan informasi Total Tidak setuju Setuju Sangat setuju
Laki laki 1.1 % 25.6 % 2.2 % 28.9 %
Perempuan 1.1 % 62.2 % 7.8 % 71.1 %
Total 2.2 % 87.8 % 10.0 % 100.0 %
Berdasarkan tabel silang antara jenis kelamin dan musik dari tabel di atas,
ternyata jenis kelamin cukup berpengaruh pada pemilihan stasiun radio di Medan. Para
pendengar baik pria dan wanita mempunyai kesamaan dalam motif mencari musik yang
terbaru, atau mendapat pengetahuan tentang hal yang berindikasikan musik, baik dalam
negeri maupun luar negeri. Hal ini menandakan bahwa mahasiswa FISIP USU memberi
perhatian kepada perkembangan musik di tanah air, maupun di manca negara. Demikian
pula dengan motif pencarian informasi, mahasiswa merupakan generasi yang mempunyai
daya kritis dan kreativitas tinggi, tentu saja membutuhkan informasi untuk menambah
pengetahuannya. Baik pengetahuan seputar kesehatan, kegiatan luar kampus, maupun
pengetahuan yang akan menambah wawasan mereka.
Tabel. 4. 12 Tabel Silang Jenis Kelamin dengan Motif Indentitas Sosial, Integrasi Sosial dan Hiburan
setuju setuju setuju Laki laki 1.1 % 3.3 % 21.1 % 3.3 % 28.9 %
Perempuan 11.1 % 50.0 % 10.0 % 71.1 %
Total 1.1 % 14.4 % 71.1 % 13.3 % 100.0 %
Berdasarkan tabel silang antara jenis kelamin dengan sosial di atas, ternyata
keinginan memperoleh pengetahuan seputar kehidupan sosial antara pria dan wanita
cukup besar. Sama halnya dengan keinginan untuk mendengar musik, keinginan untuk
memperoleh pengetahuan seputar masalah sosial juga ingin dipenuhi oleh kalangan
mahasiswa. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa lepas dari kegiatan interaksi
social diantara sesamanya. Hal inilah yang menjadi alasan mahasiswa (responden)
memilih opsi setuju mengenai pemilihan motif sosial sebagai salah satu motif pendengar
untuk mendengar radio. Adanya rasa ingin tahu untuk mendapat pengetahuan seputar
kehidupan sosial adalah suatu kondisi yang selalu dialami oleh setiap manusia. Di
samping itu, responden peneliti merupakan mahasiswa ilmu sosial yang berhubungan
dengan setiap hal yang berindikasikan interaksi sosial, sehingga tidak diragukan
pemilihan opsi setuju merupakan perwakilan dari ciri kepribadiannya yang haus akan
kebutuhan akan informasi sosial, seperti memberi semangat kepada teman dan pemberian
opini.
.
Tabel 4. 13 Tabel Silang antara Jenis Kelamin dengan Pemuasan Kebutuhan Motif dan Informasi
Jenis Kelamin Rata rata kepuasan motif dan informasi Total Tidak setuju Setuju Sangat setuju
Laki laki 2.2% 24.4% 2.2% 28.9%
Perempuan 2.2% 58.9% 10.0% 71.1%
Berdasarkan tabel silang di atas, kepuasan mahasiswa mengenai musik dan
informasi belum terpenuhi, terbukti pada persentase setuju yang menurun sedikit, yaitu
sekitar 1.2%. Berarti radio kurang cukup memberikan jawaban akan rasa ingin tahu
pendengar terhadap musik dan informasi. Pendengar radio tidak mendapat pemenuhan
kebituhan akan informasi musik, ataupun kejadian/fenomena lingkungan sekitar dari
radio.
Tabel 4. 14 Tabel silang antara Jenis Kelamin dengan pemuasan kebutuhan Indentitas Sosial, Integrasi Sosial, dan Hiburan
Jenis Kelamin
Rata rata pemuasan kebutuhan identitas sosial,
integrasi sosial dan hiburan Total Tidak setuju Setuju Sangat setuju
Laki laki 5.6% 18.9% 4.4% 28.9%
Perempuan 10.0% 51.1% 10.0% 71.1%
Total 15.6% 70.0% 14.4% 100.0%
Berdasarkan tabel silang antara jenis kelamin dengan sosial di atas, ternyata
kepuasan yang diperoleh oleh responden dapat terpenuhi dengan adanya kehadiran radio.
Pendengar dapat mengekspresikan dirinya lewat radio. Kebutuhan untuk mendapat
tempat di lingkungan sosial, mencari jati diri lewat setiap kebutuhan integrasi sosial,
melepaskan diri dari segala masalah, kepenatan, meluapkan emosi jiwa, melarikan diri
dari masalah yang ada, mendapat hiburan, menghilangkan stress adalah bagian dari
kebutuhan dasar manusia agar dirinya merasa lepas, bebas dari hal yang melekat dalam
dirinya, yang tergolong menjemukan. Dan ternyata, kehadiran media elektronik seperti
radio dengan mengusung konsep auditif pendengar.
Frekuensi Mendengar Radio
Rata rata motif musik dan informasi
Total Tidak
setuju Setuju Sangat setuju
1-2 kali seminggu 1.1% 30.0% 3.3% 34.4%
3-4 kali seminggu 13.3% 1.1% 14.4%
5-7 kali seminggu 1.1% 44.4% 5.6% 51.1%
Total 2.2% 87.8% 10.0% 100.0%
Berdasarkan tabel silang di atas, pendengar yang mendengar radio 5-7 kali
seminggu ternyata mempunyai keinginan mendengar musik dan kebutuhan untuk
mendapat berbagai informasi yang cukup besar jika dibandingkan dengan pendengar
yang mendengar radio 3-4 kali seminggu. Bahkan pendengar yang mendengar radio
dengan frekuensi 1-2 kali dalam seminggu mempunyai minat untuk mendengar musik
dan mendapat informasi musik. Berarti dapat disimpulkan bahwa intensitas mendengar
radio tidak selamanya menentukan pengaruh besar tidaknya minat pendenagr untuk
mendengar musik atau mendapat informasi. Pendengar bisa saja mendapat kepuasan
informasi ataupun kepuasan mendengar musik dari media lain di luar radio. Dan
kebutuhan untuk dapat mendengar musik yang digemari dan mencari berbagai informasi
menjadi alasan untuk mendengar radio untuk frekuensi yang paling sering. Kita tidak bisa
mengatakan bahwa frekuensi sangat menentukan motif yang dicari oleh pendengar, tetapi
pada umumnya ketika seseorang mendengar radio dengan intensitas yang sangat sering,
ada indikasi bahwa mereka menginginkan radio memenuhi kebutuhan musik dan
informasi mereka.
Tabel 4. 16 Tabel silang antara Frekuensi Mendengar Radio dengan motif Indentitas Sosial, Integrasi Sosial, dan Hiburan
Mendengar Radio Sangat tidak setuju Tidak setuju Setuju Sangat setuju 1-2 kali seminggu 6.7% 23.3% 4.4% 34.4% 3-4 kali seminggu 3.3% 7.8% 3.3% 14.4% 5-7 kali seminggu 1.1% 4.4% 40.0% 5.6% 51.1% Total 1.1% 14.4% 71.1% 13.3% 100.0%
Berdasarkan tabel silang di atas, pendengar yang mendengar radio 5-7 kali
seminggu menginginkan mendapat kepuasan akan kebutuhannya atas identitas sosial,
integrasi sosial, dan hiburan. Pendengar radio membentuk suatu kepercayaan pada radio
bahwa radio mampu memberikan kepuasan akan motif pendengar. Kepercayaan itu dapat
timbul dari berbagai pengalaman orang sekitar, kepercayaan yang telah terkonstruksi
sebelumnya, serta sistem nilai yang telah dianut oleh pendengar. Dari berbagai pola pikir
tersebut, terbentuklah motif yang diharapkan dapat dipenuhi oleh stasiun radio tersebut.
Motif pendengar dengan intensitas mendengar yang paling tinggi dalam seminggu sangat
besar jika dibandingkan dengan motif pendengar yang kurang tinggi intensitasnya. Hal
ini berarti pendengar dengan intensitas mendengar radio yang tinggi telah mempunyai
penilaian tersendiri kepada stasiun radio kebanggaannya, hal ini ditandai dengan
persentase motif identitas sosial, integrasi sosial dan hiburan yang tinggi dari pendengar
dengan intensitas yang tinggi.
Tabel 4. 17 Tabel silang antara Frekuensi Mendengar Radio dengan kepuasan Kebutuhan Mendengar Musik dan Informasi
Frekuensi
Rata rata kepuasan mendengar musik dan informasi
1-2 kali seminggu 2.2% 27.8% 4.4% 34.4%
3-4 kali seminggu 13.3% 1.1% 14.4%
5-7 kali seminggu 2.2% 42.2% 6.7% 51.1%
Total 4.4% 83.3% 12.2% 100.0%
Berdasarkan tabel silang di atas, kepuasan akan kebutuhan mendengar musik dan
perolehan informasi dari pendengar, disimpulkan bahwa kepuasan yang diperoleh
pendengar dengan intensitas mendengar radio 1-2 kali seminggu kurang terpenuhi,
terbukti dari penurunan persentase dari motif hingga kepuasan yang diterima, yaitu dari
30% menjadi 27.8%. Hal ini berarti pendengar dengan intensitas 1-2 kali seminggu
merasakan bahwa radio kurang cukup memenuhi kebutuhan akan motif mendengar musik
dan informasi. Demikian pula halnya dengan pendengar dengan intensitas mendengar
radio 5-7 kali seminggu. Kepuasan yang didapat setelah mendengar radio lebih rendah
dibanding dengan motif yang telah dibentuk. Terbukti dari hasil statistik yang dituangkan
dalam bentuk tabel, motif yang ada sebesar 44.4%, sedangkan kepuasan yang pendengar
terima sebesar 42.2%, berarti terjadi penurunan sebesar 2.2%. motif yang telah terbentuk
dari kepercayaan kepada stasiun radio tersebut tidak sebanding dengan kepuasan
mendengar radio dan kebutuhan mencari informasi. Tetapi tetap saja, pendengar dengan
intensitas mendengar radio paling tinggi pula yang merasakan bahwa radio telah mampu
menjawab segala kebutuhan pendengar akan kebutuhan mendengar musik dan mendapat
kepuasan akan pencarian informasi.
Tabel 4. 18 Tabel silang antara Frekuensi Mendengar Radio dengan Kepuasan akan Kebutuhan Indentitas Sosial, Integrasi Sosial, dan Hiburan
Frekuensi Mendengar Radio
Rata rata kepuasan identitas sosial, integrasi
Tidak
setuju Setuju Sangat setuju
1-2 kali seminggu 5.6% 23.3% 5.6% 34.4% 3-4 kali seminggu 2.2% 10.0% 2.2% 14.4% 5-7 kali seminggu 7.8% 36.7% 6.7% 51.1%
Total 15.6% 70.0% 14.4% 100.0%
Berdasarkan tabel silang di atas, pendengar dengan intensitas mendengar radio 1-
2 kali dalam seminggu cukup merasakan bahwa kehadiran stasiun radio dapat
memberikan kepuasan dalam hal identitas sosial, integasi sosial, dan hiburan. Dan
pendengar radio dengan intensitas mendengar radio 3-4 kali dalam seminggu kurang
merasakan bahwa radio dapat memuaskan kebutuhannya.Hal ini terbukti dari
persentasenya yang paling sedikit diantara pendengar yang memiliki intensitas
mendengar radio 1-2 kali seminggu dan 5-7 kali seminggu. Sedangkan pendengar yang
mendengar radio dengan intensitas paling tinggi, yakni 5-7 kali seminggu kurang cukup
puas akan kinerja stasiun radio dlam memuaskan kebutuhannya. Hal ini dapat diketahui
dari hasil statistik yang ada di tabel, diperoleh hasil bahwa motif yang diinginkan oleh
pendengar ada sebesar 40%, sedangkan kepuasan yang diperoleh sebesar 36.7%. terjadi
penurunan kepuasan dari motif yang sudah termaklum dari pendengar. Dengan kata lain,
pendengar yang mendengar radio dengan intensitas tinggi sudah cukup merasakan bahwa
radio dapat memenuhi kebutuhan identitas sosial, integrasi sosial, dan hiburan mereka.
Akan tetapi kepuasan yang diperoleh tidaklah sebanding atau lebih tinggi dari motif yang
dibentuk oleh pendengarnya.