• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Analisis Tabel Tunggal

Analisis tabel tunggal adalah suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagi variabel ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan awal dalam menganalisa kolom yang terdiri dari sejumlah frekuensi dan persentase untuk setiap kategori.

Adapun analisa deskripsi responden dapat dilihat pada tabel berikut di bawah ini.

Tabel 4.1

Jenis Kelamin Responden

Jenis kelamin Frekuensi %

Laki-laki 56 80.0 Perempuan 14 20.0 Total 70 100.0 Sumber : P1/FC3

Pada tabel 4.1 menunjukkan banyaknya responden berdasarkan jenis kelamin. Mayoritas responden sebanyak 56 responden (80%) adalah laki-laki dan sisanya adalah responden perempuan yakni sebanyak 14 responden (20%). Dari uraian diatas, dapat dilihat bahwa responden laki-laki lebih besar daripada responden perempuan.

Sumber : P2/FC4

Pada tabel 4.2 menunjukkan banyaknya responden berdasarkan usia responden. Mayoritas responden berusia 26-30 tahun sebanyak 32 orang atau 45,7% dan jumlah responden yang paling sedikit adalah umur ≤ 17 tahun yakni sebanyak 10 orang atau 14,3%.

Tabel 4.2 Usia Responden

Usia Responden Frekuensi %

Usia ≤ 17 tahun 10 14.3

Usia 17-25 Tahun 16 22.9

Usia 26-30 Tahun 32 45.7

Usia 31-35 Tahun 12 17.1

Sumber : P3/FC5

Pada tabel 4.3 menunjukkan banyaknya responden berdasarkan jenis rokok. Mayoritas responden perokok sampoerna mild sebanyak 33 responden (47.1%), perokok djarum mild sebanyak 27 responden (38.6%), dan jenis rokok responden yang paling sedikit adalah dunhill mild yakni sebanyak 10 responden (14,3%). Dari uraian diatas, dapat dilihat bahwa responden laki-laki lebih besar daripada responden perempuan.

Tabel 4.4

Kategori Tayangan Iklan Visual Rokok di Televisi

Kategori Iklan Visual

Rokok di Televisi (X) Frekuensi %

Diterima 68 97.1

Tidak Diterima 2 2.9

Total 70 100.0

Pada tabel 4.4 menunjukkan kategori iklan visual rokok di televisi adalah 68 responden (97,1%) menyatakan menerima tayangan iklan visual rokok di televise dan sisanya mengatakan tidak sebanyak 2 responden (2,9%).

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa iklan visual rokok di televisi dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan sangat mempengaruhi konsumen dalam memilih jenis rokok yang ditayangkan di televisi.

Jenis Rokok Responden

Jenis Rokok Frekuensi %

Sampoerna Mild 33 47.1 Djarum Mild 27 38.6 Dunhill Mild 10 14.3

Tabel 4.5

Kategori Minat Konsumsi Merokok Masyarakat

Kategori Minat Konsumsi

Merokok Masyarakat (Y) Frekuensi %

Berminat 67 95.7

Tidak Berminat 3 4.3

Total 70 100.0

Pada tabel 4.5 menunjukkan kategori minat konsumsi merokok di masyarakat adalah 67 responden (95,7%) menyatakan berminat dan 3 responden (4,3%) menyatakan tidak berminat untuk mengkonsumsi rokok.

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kecenderungan merokok di masyarakat masih sangat tinggi dikarenakan visualisasi tayangan iklan visual yang selalu mencuri perhatian khususnya para konsumen rokok. Tayangan iklan visual rokok yang baik dan tepat sasaran menjadi nilai tersendiri bagi kalangan masyarakat terkhusus para konsumen rokok. Hal itu menjadi tolak ukur dimana kecenderungan minat konsumsi masyarakat tergantung dari segi visualisasi tayangan iklan visual rokok yang baik, dan juga dapat memunculkan image positif yang dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

Tabel 4.6

Iklan Visual Rokok di Televisi Menarik Perhatian Konsumen

Iklan Menarik Perhatian Frekuensi %

Sangat Tidak Setuju 13 18.6 Tidak Setuju 6 8.6

Setuju 23 32.9

Sangat Setuju 28 40.0

Total 70 100.0

Sumber : P4/FC6

Pada tabel 4.6 menunjukkan penilaian responden mengenai tayangan iklan visual rokok di televisi dapat menarik perhatian konsumen sebanyak 28 responden (40%) menyatakan sangat setuju dan 6 responden (8.6%) menyatakan tidak setuju. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tayangan iklan visual rokok di televisi sangatlah menarik minat konsumen dan berpengaruh terhadap keputusan membeli konsumen terhadap jenis rokok yang ditayangkan, Keunikan dan karakteristik dari suatu tayangan iklan visual rokok memberikan nilai tersendiri terhadap minat konsumen terkhusus masyarakat RT/RW 001. Masyarakat berpendapat bahwa tayangan iklan visual rokok yang menarik menjadi magnet tersendiri dalam mencuri perhatian konsumen. Terlebih tayangan iklan visual suatu jenis rokok yang sudah terkenal, menjadi modal yang kuat bagi produk rokok tersebut dalam mencuri lebih banyak konsumen.

Sumber : P5/FC7

Pada tabel 4.7 menunjukkan penilaian responden mengenai Visualisasi iklan visual rokok di televisi memberikan khas tersendiri dalam menarik minat konsumen adalah 29 orang atau 41.4 % menyatakan sangat setuju dan 8 orang atau 11.4% menyatakan tidak setuju.

Dari uraian diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa visualisasi tayangan iklan visual rokok di televisi mempunyai ciri khas tersendiri tergantung dari jenis rokok yang ditawarkan dan memberikan suatu image tersendiri dari tayangan tersebut. Kecenderungan konsumen memilih suatu jenis rokok lebih besar kepada seberapa menariknya visualisasi yang ditampilkan, mengingat masyarakat saat ini sangat mudah terpengaruh oleh tayangan iklan visualisasi.

Tabel 4.7

Visualisasi Iklan Visual Rokok Memberikan Ciri Khas

Visualisasi Memberi Ciri Khas Frekuensi %

Sangat Tidak Setuju 8 11.4

Tidak Setuju 14 20.0

Setuju 19 27.1

Sangat Setuju 29 41.4

Tabel 4.8

Pesan Yang Disampaikan Sangat Unik

Pesan Yang Unik Frekuensi %

Sangat Tidak Setuju 10 14.3 Tidak Setuju 7 10.0

Setuju 23 32.9

Sangat Setuju 30 42.9

Total 70 100.0

Sumber : P6/FC8

Pada tabel 4.8 menunjukkan penilaian responden mengenai pesan yang disampaikan oleh iklan visual rokok di televisi sangat unik adalah 30 responden (42.9 %) menyatakan sangat setuju, begitu juga sebanyak 23 responden (32.9%) menyatakan setuju, sedangkan 10 responden (14.3%) menyatakan sangat tidak setuju.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pesan-pesan yang disampaikan oleh tayangan iklan visual rokok di televisi saat ini sangatlah unik. Penyampaian pesan yang singkat namun tepat sasaran menimbulkan kesan yang mudah diingat oleh para konsumen. Pesan unik yang disampaikan oleh tayangan iklan visual rokok sejalan dengan kondisi ataupun kehidupan masyarakat sehari-harinya. Oleh sebab itu, masyarakat sangat menerima dan sangat setuju dengan penyampain pesan yang unik dari tayangan iklan visual rokok di televisi.

Tabel 4.9

Perpaduan Warna Mencuri Perhatian Konsumen

Perpaduan Warna Frekuensi %

Sangat Tidak Setuju 19 27.1 Tidak Setuju 13 18.6

Setuju 20 28.6

Sangat Setuju 18 25.7

Total 70 100.0

Sumber : P7/FC9

Tabel 4.9 menunjukkan penilaian responden mengenai perpaduan warna yang terkandung dalam iklan visual rokok sangat bervariasi sehingga dapat mencuri perhatian konsumen. Sebanyak 20 responden (28.6%) menyatakan setuju akan hal itu dan 13 responden (18,6%) menyatakan tidak setuju.

Dapat disimpulkan bahwa tayangan iklan visual rokok saat ini sangat pandai dalam hal pemilihan warna. Perpaduan warna yang ditampilkan dapat mencuri perhatian konsumen dan juga merangsang para konsumen dalam memilih jenis rokok yang ditawarkan. Konsumen juga menyadari warna-warna yang terkandung juga sangat membosankan, dapat dilihat sebanyak 19 responden (27.1%) menyatakan tidak setuju. Perbandingan penilaian responden sangatlah sedikit antara setuju dan tidak setuju.

Tabel 4.10

Warna-warna Yang Ditampilkan Memiliki Makna dan Ciri Khas

Warna Memiliki Makna Frekuensi %

Sangat Tidak Setuju 13 18.6 Tidak Setuju 4 5.7

Setuju 17 24.3

Sangat Setuju 36 51.4

Total 70 100.0

Sumber : P8/FC10

Pada tabel 4.10 menunjukkan penilaian responden mengenai warna-warna yang ditampilkan dari iklan visual rokok mempunyai makna dan ciri khas tersendiri. Adalah 36 responden (51,4 %) menyatakan sangat setuju sedangkan sebanyak 4 responden (5,7%) menyatakan tidak setuju.

Dari uraian diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pemilihan dan perpaduan warna dalam tayangan iklan visual rokok di televisi sangatlah menarik dan juga memiliki arti dan makna tersendiri. Pada jenis rokok tertentu warna-warna yang terkandung dalam tayangan iklan visualnya sudah mewakilkan cirri khas yang ingin disampaikan. Ciri khas tersebutlah menjadi magnet yang dapat merangsang konsumen agar tetap memilih jenis rokok tersebut dan tidak akan beralih ke jenis rokok yang lain.

Tabel 4.11

Ilustrasi Yang Ditampilkan Mengikuti Trend Masa Kini

Ilustrasi Yang Modern Frekuensi %

Sangat Tidak Setuju 19 27.1 Tidak Setuju 3 4.3

Setuju 13 18.6

Sangat Setuju 35 50.0

Total 70 100.0

Sumber : P9/FC11

Pada tabel 4.11 menunjukkan penilaian responden mengenai ilustrasi yang ditampilkan iklan visual rokok mengikuti trend masa kini. Sebanyak 35 responden (50.0%) menyatakan sangat setuju dan 3 responden (4,3%) menyatakan tidak setuju.

Dapat digambarkan bahwa ilustrasi yang ditampilkan tayangan iklan visual rokok di televisi tidak jauh dari kehidupan masyarakat saat ini. Begitu juga dengan perkembangan zaman modern yang sangat cepat, ilustrasi tayangan iklan visual rokok juga tidak kalah pesatnya. Masyarakat sangat setuju dengan hal ini dengan persentase yang cukup besar berbanding terbalik dengan responden yang ridak menyetujui hal tersebut. Gambar ilustrasi yang ditampilkan jadi lebih mudah dicerna dan dimengerti sehingga masyarakat tidak merasa kebingungan dengan pesan yang ingin disampaikan.

Tabel 4.12

Durasi Tayangan Berpengaruh Terhadap Minat Konsumen

Durasi Tayangan Frekuensi %

Sangat Tidak Setuju 11 15.7 Tidak Setuju 7 10.0

Setuju 16 22.9

Sangat Setuju 36 51.4

Total 70 100.0

Sumber : P10/FC12

Pada tabel 4.12 menunjukkan penilaian responden terhadap durasi tayangan iklan visual rokok yang berpengaruh besar terhadap minat konsumen. Sebanyak 36 responden (51,4%) menyatakan sangat setuju, dan sebanyak 7 responden (10,0%) menyatakan tidak setuju.

Uraian diatas menyimpulkan bahwa durasi tayangan sangat berpengaruh besar. Durasi yang singkat, padat, namun tepat sasaran dapat memancing konsumen dalam memilih jenis rokok yang ditawarkan. Terlebih durasi tayangan harus sesuai dengan kenbutuhan tayangan iklan visual rokok tersebut.

Tabel 4.13

Durasi Iklan Harus Singkat Dan Tepat Sasaran

Durasi Iklan Frekuensi %

Sangat Tidak Setuju 15 21.4

Tidak Setuju 4 5.7

Setuju 15 21.4

Sangat Setuju 36 51.4

Total 70 100.0

Sumber : P11/FC13

Pada tabel 4.13 menunjukkan penilaian responden terhadapa durasi yang ditampilkan iklan visual rokok harus singkat namun tepat sasaran. Sebanyak 36 responden (51,4%) menyatakan sangat setuju akan hal ini sedangkan 4 responden (5,7%) menyatakan tidak setuju.

Dari tabel diatas masyarakat sangat setuju akan hal ini. Durasi tayangan iklan harus sesuai dengan prosedur tayangan periklanan yang seharusnya. Pada tahap ini peneliti menilai bahwa durasi tayangan iklan visual rokok yang disusun secara rapi dan menarik dapat mencuri perhatian konsumen dan menjadi suatu pemicu rangsangan yang kuat kepada konsumen khususnya perokok. Keefektivitas pesan yang disampaikan harus sesingkat mungkin namun tetap mengenai sasaran, sehingga konsumen dapat lebih selektif dalam memilih jenis rokok yang ditayangkan oleh iklan visual tersebut.

Tabel 4.14

Konsumen Sangat Selektif Memilih Suatu Jenis Rokok

Konsumen Sangat Selektif Frekuensi %

Sangat Tidak Setuju 13 18.6 Tidak Setuju 6 8.6

Setuju 23 32.9

Sangat Setuju 28 40.0

Total 70 100.0

Sumber : P12/FC14

Pada tabel 4.14 menunjukkan penilaian responden konsumen sangat selektif dalam memilih suatu jenis rokok yang ditawarkan. Adalah 28 responden 40% menyatakan sangat setuju dan 6 responden (8,6%) menyatakan tidak setuju.

Dewasa ini konsumen sangatlah selektif dalam memilih suatu jenis barang/jasa yang ingin dimiliki maupun dikonsumsinya. Konsumen perokok salah satunya yang paling selektif dalam mementukan pilihannya. Jenis rokok yang sudah sering dikonsumsi sangatlah berpengaruh bila ada salah satu dari jenis rokok baru yang ditawarkan. Hal ini menunjukkan bahwa peran tayangan iklan visual rokok sangat berpengaruh terhadap suatu jenis rokok tersebut. Persaingan pasar yang semakin pesat membuat produsen rokok berusaha semaksimal mungkin menarik minat masyarakat.

Tabel 4.15

Jingle/Musik Iklan Visual Rokok Harus Sesuai Dengan Jenis Rokok

Jingle/Musik Harus Sesuai Frekuensi %

Sangat Tidak Setuju 8 11.4

Tidak Setuju 14 20.0

Setuju 19 27.1

Sangat Setuju 29 41.4

Total 70 100.0

Sumber : P13/FC15

Pada tabel 4.15 menunjukkan penilaian responden mengenai jingle/musik iklan visual rokok harus sesuai dengan produk/jenis rokok yang ditawarkan. Sebanyak 29 responden (41.4%) menyatakan sangat setuju dan 8 responden (11,4%) menyatakan tidak setuju.

Selain tayangan iklan visual rokok harus menarik dan tepat sasaran, jingle/music yang ditampilkan oleh iklan visual juga harus dapat mewakili dari jenis rokok tersebut. Pemilihan jingle/music yang pas harus disesusaikan dengan target konsumen yang ingin dicapai. Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa responden sangat setuju dalam hal ini, dan suatu jenis rokok tertentu sudah memiliki musik/jingle tersendiri sesuai dengan pasar yang ingin ditujunya.

Tabel 4.16

Pemilihan Jingle/Musik Harus Memiliki Ciri Khas Tersendiri

Pemilihan Jingle/Musik Frekuensi %

Sangat Tidak Setuju 10 14.3

Tidak Setuju 7 10.0

Setuju 23 32.9

Sangat Setuju 30 42.9

Total 70 100.0

Sumber : P14/FC16

Pada tabel 4.16 menunjukkan penilaian responden terhadap memilihan jingle/musik iklan visual rokok harus memiliki ciri khas tersendiri dari produk rokok tersebut. Sebanyak 30 responden (42.9%) menyatakan sangat setuju akan hal ini sedangkan 7 responden (10,0%) menyatakan tidak setuju.

Pemilihan jingle/musik dalam tayangan iklan visual rokok harus semenarik mungkin ditampilkan dengan tujuan menarik minat konsumen khususnya konsumen rokok. Jingle/musik yang ditampilkan harus dapat mewakili produk/jenis rokok yang ditawarkan. Ciri khas produk rokok dapat terlihat dari pemilihan jingle/musik yang baik dan perpaduan musik yang ditampilkan dapat mewakili jenis produk rokok tersebut. Dalam hal ini, konsumen dapat mengingat jingle/musik tersebut tanpa harus melihat jenis/merk rokok tersebut.

Tabel 4.17

Model Iklan Harus Menarik Minat Konsumen

Model Iklan Frekuensi %

Sangat Tidak Setuju 19 27.1

Tidak Setuju 13 18.6

Setuju 20 28.6

Sangat Setuju 18 25.7

Total 70 100.0

Sumber : P15/FC17

Pada tabel 4.17 menunjukkan tentang penilaian responden terhadap model iklan yang ditampilkan harus semenarik mungkin dengan tujuan dapat menarik minat konsumen. Sebanyak 20 responden (28.6%) menyatakan sangat setuju akan hal ini dan 13 responden (18.6%) menyatakan tidak setuju.

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pemilihan model dalam suatu iklan harus teliti dan jeli mengingat tayangan iklan visul rokok sangat sering kita lihat di televisi. Model iklan yang baik dapat seoptimal mungkin merangsang perhatian konsumen khususnya konsumen rokok. Dari segi tampilan dan gaya yang ditampilkan oleh model iklan haruslah terlihat elegant dan sebaik mungkin agar konsumen tidak merasa bosan pada saat menonton tayangan iklan visual rokok tersebut.

Tabel 4.18

Model Iklan Yang Menarik Dapat Merangsang Respon Konsumen

Model Iklan Harus Menarik Frekuensi %

Sangat Tidak Setuju 13 18.6

Tidak Setuju 4 5.7

Setuju 17 24.3

Sangat Setuju 36 51.4

Total 70 100.0

Sumber : P16/FC18

Pada tabel 4.18 menunjukkan tentang penilaian responden dimana semakin menarik model iklan tersebut, semakin baik pula respon konsumen dalam memilih produk rokok tersebut. Dari kuesioner yang disebar adalah 36 responden (51.4%) menyatakan sangat setuju sedangkan 4 responden (5,7%) menyatakan tidak setuju akan hal ini.

Uraian diatas menunjukkan bahwa responden sangat setuju dengan pemilihan model yang menarik. Model yang baik dapat mempengaruhi respon daripada konsumen. Apalagi model tersebut sudah terkenal, alhasil jenis/produk rokok tersebut sudah dapat merangsang perhatian konsumen terkhusus perokok. Masyarakat menyambut positif akan hal ini ditunjukkan dengan total persentase sebesar 75.7% yang menyatakan setuju dan sangat setuju, dimana angka ini sudah hampir mencapai total responden. Pemilihan model iklan yang menarik menjadi suatu hal yang mendasar bagi promotor dalam menyajikan tayangan iklan visual rokok yang dapat merangsang konsumen untuk memilih dan mengkonsumsi suatu jenis rokok tersebut. Model iklan yang baik dalam tayangan iklan visual rokok dapat mewakilkan “kelas” suatu jenis/merk rokok tertentu.

Tabel 4.19

Keunikan Iklan Visual Rokok Merangsang Minat Konsumsi Yang Sangat Kuat

Keunikan Iklan Visual Frekuensi %

Sangat Tidak Setuju 19 27.1

Tidak Setuju 3 4.3

Setuju 13 18.6

Sangat Setuju 35 50.0

Total 70 100.0

Sumber : P17/FC19

Pada tabel 4.19 menunjukkan penilaian responden terhadap keunikan yang ditampilkan iklan visual rokok merangsang minat konsumsi yang sangat kuat. Sebanyak 35 responden (50,0%) menyatakan sangat setuju dan 3 responden (4,3%) menyatakan tidak setuju.

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa iklan visual rokok ditelevisi harus dapat menarik minat konsumen juga harus menunjukkan sisi keunikan didalamnya. Keunikan tersebut mencakup isi dari tayangan iklan visual rokok yang dapat memberikan nilai positif dan juga ada unsur interaktif dari jenis/merk rokok tersebut. Responden menilai bahwa rangsangan konsumsi yang kuat terdapat dari segi keunikan yang dapat mewakili dari ciri khas jenis/merk rokok tersbut.

Tabel 4.20

Karakteristik Iklan Visual Rokok Dapat Menarik Perhatian Konsumen

Karakteristik Iklan Frekuensi %

Sangat Tidak Setuju 13 18.6

Tidak Setuju 6 8.6

Setuju 23 32.9

Sangat Setuju 28 40.0

Total 70 100.0

Sumber : P18/FC20

Pada tabel 4.20 menunjukkan penilaian responden terhadap karakteristik dari suatu iklan visual rokok dapat menarik perhatian konsumen. Adalah 28 responden (40,0%) menyatakan sangat setuju dan 6 responden (8,6%) menyatakan tidak setuju.

Uraian pada tabel diatas dapat peneliti simpulkan bahwa iklan visual rokok harus menunjukkan kualitas dan kuantitasnya dari sisi karakterikstik yang kuat yang dapat mewakili ciri khas dari suatu jenis/merk rokok. Sebanyak 51 responden menyetujui akan hal ini mengingat karakteristik dari iklan visual rokok harus menarik dan sebagai salah satu faktor yang dapat merangsang perhatian dari konsumen rokok.

Tabel 4.21

Konsumen Sangat Selektif Dalam Memilih

Konsumen Selektif Frekuensi %

Sangat Tidak Setuju 8 11.4

Tidak Setuju 14 20.0

Setuju 19 27.1

Sangat Setuju 29 41.4

Total 70 100.0

Sumber : P19/FC21

Pada tabel 4.22 menunjukkan penilaian responden konsumen sangat selektif dalam memilih suatu jenis rokok yang ditawarkan. Sebanyak 29 responden (41,1%) menyatakan sangat setuju dan 8 responden (11,4%) menyatakan tidak setuju.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa responden rata-rata selektif dalam memilih suatu jenis/merk rokok. Ketertarikan konsumen dapat dlihat dari segi penyampain pesan yang baik dari iklan visual rokok dan juga kualitas maupun kuantitas dari suatu jenis/merk rokok. Merk yang terkenal sudah pasti diminati oleh para konsumen, namun tidak menutup kemungkinan peluang bagi jenis/merk rokok yang baru bilamana dapat menyajikan suatu tayangan iklan visual yang menarik dan diimbangi dengan suatu kualitas yang baik pula.

Tabel 4.22

Harga Sangat Berpengaruh Terhadap Minat Konsumen

Harga Berpengaruh Frekuensi %

Sangat Tidak Setuju 10 14.3

Tidak Setuju 7 10.0

Setuju 23 32.9

Sangat Setuju 30 42.9

Total 70 100.0

Sumber : P20/FC22

Pada tabel 4.23 menunjukkan penilaian responden terhdap harga dari jenis rokok yang ditawarkan sangat berpengaruh terhadap minat konsumen. Adalah 30 responden (42,9%) menyatakan sangat setuju sedangkan 7 responden (10%) menyatakan tidak setuju.

Harga dari suatu jenis/merk rokok salah satu faktor yang dapat mempengaruhi minat konsumen. Harga dapat bersaing antara satu jenis/merk rokok terhadap jenis/merk rokok yang lainnya. Semakin terkenal suatu jenis/merk rokok maka harganya pun semakin tinggi, dikarenakan faktor kualitas dan kuantitas yang ditawarkan. Namun harga yang relatif murah merupakan salah satu senjata yang efektif dalam mencuri perhatian konsumen. Harga dapat disesuaikan dengan kondisi konsumen saat ini. Masyarakat sangat selektif dan sensitif dengan faktor harga. Harga ekonomis dapat dengan mudah menarik sebanyak mungkin konsumen khususnya konsumen rokok.

Tabel 4.23

Faktor Usia Berperan Penting Terhadap Minat Konsumsi

Faktor Usia Frekuensi %

Sangat Tidak Setuju 19 27.1

Tidak Setuju 13 18.6

Setuju 20 28.6

Sangat Setuju 18 25.7

Total 70 100.0

Sumber : P21/FC23

Pada tabel 4.24 menunjukkan penilaian responden terhadap faktor usia konsumen berperan penting terhadap minat konsumsi suatu jenis rokok. Sebanyak 20 responden (28,6%) menyatakan setuju akan hal ini dan 13 responden (18,6%) menyatakan tidak setuju.

Uraian diatas menunjukkan minat konsumsi masyarakat sangat tinggi terhadap jenis/merk terntentu, Dikarenaka oleh faktor usia dari masyarakat yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Usia produktif cenderung mengkonsumsi jenis/merk rokok yang kadar nikotinnya masih rendah, sedangkan responden yang berusia tua cenderung mengkonsumsi kadar nikotin yang tinggi. Pemilihan jenis/merk suatu produk rokok dilihat dari ukuran kualitas dan kuantitas produk rokok tersebut. Semakin baik kuantitas dan kualitasnya, semakin banyak pula konsumen yang membeli dan mengkonsumsinya, dan begitu juga sebaliknya.

Tabel 4.24

Jenis Rokok Mempengaruhi Minat Konsumsi

Jenis Rokok Frekuensi %

Sangat Tidak Setuju 13 18.6

Tidak Setuju 4 5.7

Setuju 17 24.3

Sangat Setuju 36 51.4

Total 70 100.0

Sumber : P22/FC24

Pada tabel 4.25 menunjukkan penilaian responden terhadap jenis rokok yang ditawarkan iklan visual rokok berpengaruh terhadap minat konsumsi. Sebanyak 36 responden (51,4%) menyatakan sangat setuju sedangkan sebanyak 4 respoden (5,7%) menyatakan tidak setuju.

Jenis rokok yang beredar dikalangan masyarakat saat ini sangat beragam dengan segala keunikan yang ditampilkan. Masyarakat juga sangat selektif dalam memilih dan mengkonsumsi suatu jenis/merk rokok. Terdapat beberapa jenis rokok antara lain mild, menthol, dan kretek. Dari keanekaragaman jenis rokok tersebut mempunyai konsumen tersendiri tergantung dari minat konsumsi masing-masing individu. Jenis rokok yang dipasarkan haruslah tepat sasaran dan dapat diterima dengan baik terkhusus masyarakat RT/RW 001, dimana terdapat berbagai kalangan dan profesi yang ada. Oleh karenanya, masyarakat sangat selektif dalam menentukan jenis/merk rokok yang akan dibeli dan dikonsumsinya.

Tabel 4.25

Hasrat Konsumsi Tergantung Dari Seberapa Menariknya Visualisasi Iklan

Hasrat Konsumsi Frekuensi %

Sangat Tidak Setuju 19 27.1

Tidak Setuju 3 4.3

Setuju 13 18.6

Sangat Setuju 35 50.0

Total 70 100.0

Sumber : P23/FC25

Pada tabel 4.26 menunjukkan penilaian responden terhadap hasrat konsumsi konsumen tergantung dari seberapa menariknya visualisasi iklan yang ditampilkan. Sebanyak 35 responden (50%) menyatakan sangat setuju dan 3 responden (4,3%) menyatakan tidak setuju.

Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat sangat pandai dalam menentukan pilihannya terhadap suatu jenis/merk rokok. Visualisasi tayangan iklan di televisi sangat mempengaruhi faktor tersebut. Visualisasi tayangan iklan yang baik dan menarik dapat secepat mungkin menarik perhatian maupun minat konsumsi masyarakat. Sebesar 50% dari responden menyatakan sangat setuju terhadap hal ini, berbanding jauh dengan respon masyakarat yang tidak setuju. Dapat ditarik garis besar bahwa visualisasi tayangan iklan visual berpengaruh besar terhadap hasrat konsumsi masyarakat.

Tabel 4.26

Slogan Dapat Menentukan Minat Konsumen

Slogan Menentukan Minat Frekuensi %

Sangat Tidak Setuju 11 15.7

Tidak Setuju 7 10.0

Setuju 16 22.9

Sangat Setuju 36 51.4

Total 70 100.0

Sumber : P24/FC26

Pada tabel 4.27 menunjukkan penilaian responden terhadap slogan dari iklan visual rokok di televisi juga dapat menentukan minat konsumen. Sebanyak 36 responden (51,4%) menyatakan sangat setuju dan 7 responden (10%) menyatakan tidak setuju.

Uraian diatas menunjukkan bahwa masyarakat sangat memperhatikan slogan yang terdapat dalam tayangan iklan visual rokok tersebut. Seperti jenis rokok Sampoerna Mild yang memiliki slogan “Go A Head” yang merupakan slogan jenis/merk rokok tersebut yang sudah dikenal baik oleh masyarakat. Begitu juga dengan produk rokok yang lain yang memiliki slogan yang berbeda pula. Slogan diciptakan untuk mewakili kualitas dan kuantitas jenis/merk rokok tersebut. Slogan yang menarik dan masuk akal dapat merangsang pikiran maupun hasrat konsumen secara menyeluruh, dan dapat menyedot perhatian masyarakat terkhusus pengkonsumsi rokok.

Tabel 4.27

Kualitas Dan Kuantitas Jenis Rokok Menjadi Nilai Tersendiri

Kualitas dan Kuantitas Frekuensi %

Sangat Tidak Setuju 15 21.4

Tidak Setuju 4 5.7

Setuju 15 21.4

Sangat Setuju 36 51.4

Total 70 100.0

Dokumen terkait