• Tidak ada hasil yang ditemukan

Iklan Visual dan Minat Konsumsi (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Iklan Visual Rokok di Televisi Terhadap Minat Konsumsi Masyarakat di Kelurahan Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, RT/RW 001, Perumnas Mandala, Deli Serdang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Iklan Visual dan Minat Konsumsi (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Iklan Visual Rokok di Televisi Terhadap Minat Konsumsi Masyarakat di Kelurahan Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, RT/RW 001, Perumnas Mandala, Deli Serdang)"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

IKLAN VISUAL DAN MINAT KONSUMSI

(Studi Korelasional Tentang Pengaruh Iklan Visual Rokok di Televisi

Terhadap Minat Konsumsi Masyarakat di Kelurahan Kenangan Baru,

Kecamatan Percut Sei Tuan, RT/RW 001, Perumnas Mandala, Deli

Serdang)

SKRIPSI

Oleh :

Jordan Immanuel Naibaho

090904067

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

IKLAN VISUAL DAN MINAT KONSUMSI

(Studi Korelasional Tentang Pengaruh Iklan Visual Rokok di Televisi

Terhadap Minat Konsumsi Masyarakat di Kelurahan Kenangan Baru,

Kecamatan Percut Sei Tuan, RT/RW 001, Perumnas Mandala, Deli

Serdang)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Komunikasi

Jordan Immanuel Naibaho

090904067

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh: Nama : Jordan Immanuel Naibaho NIM : 090904067

Departemen : Ilmu Komunikasi

Judul : Iklan Visual dan Minat Konsumsi (Studi Korelasional Tentang Pengaruh

Iklan Visual Rokok di Televisi Terhadap Minat Konsumsi Masyarakat di

Kelurahan Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, RT/RW 001,

Perumnas Mandala, Deli Serdang)

Medan, November 2015

Dosen Pembimbing Ketua Departemen

Emilia Ramadhani, S.Sos., M.A Dra. Fatma Wardy Lubis, MA NIP. 197310212006042001 NIP. 196208281987012001

Dekan FISIP

(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

HALAMAN PENGESAHAN Skripsi ini diajukan oleh :

Nama : Jordan Immanuel Naibaho

Nim : 090904067

Departemen : Ilmu Komunikasi

Judul Skripsi : Iklan Visual dan Minat Konsumsi

(Studi Korelasional Tentang Pengaruh Iklan Visual Rokok di Televisi Terhadap Minat Konsumsi Masyarakat di Kelurahan Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, RT/RW 001, Perumnas Mandala, Deli Serdang)

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Majelis Penguji

Ketua Penguji : ( )

NIP.

Penguji : Emilia Ramadhani, S.Sos., M.A ( ) NIP. 195908091986011002

Penguji Utama : ( )

NIP.

Ditetapkan di : Medan

(5)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, semua sumber baik yang

dikutip maupun dirujuk telah saya cantumkan sumbernya dengan benar.

Jika dikemudian hari saya terbukti melakukan pelanggaran (plagiat)

maka saya bersedia diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Nama : Jordan Immanuel Naibaho

NIM : 090904067

Tanda Tangan :

(6)

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai Civitas akademik Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Jordan Immanuel Naibaho NIM : 090904067

Departemen : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas : Sumatera Utara

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non Eksklusif (Non Exclusif Royalty – Free Rights) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

Iklan Visual dan Minat Konsumsi (Studi Korelasional tentang Pengaruh Iklan Visual Rokok di Televisi terhadap Minat Konsumsi Masyarakat di Kelurahan Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, RT/RW 001, Perumnas Mandala, Deli Serdang)

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalty Non-eksklusif ini Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Dibuat di : Medan

Pada Tanggal : November 2015

Yang Menyatakan

(7)

ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul Iklan Visual dan Minat Konsumsi “Studi Korelasional tentang Pengaruh Iklan Visual Rokok di Televisi terhadap Minat Konsumsi Masyarakat di Kelurahan Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, RT/RW 001, Perumnas Mandala, Deli Serdang”. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh iklan visual rokok di televisi terhadap minat konsumsi masyarakat di Kelurahan Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, RT/RW 001, Perumnas Mandala, Deli Serdang. Teori yang dianggap relevan dalam penelitian ini adalah Komunikasi Massa, Televisi sebagai Media Massa, Minat, Periklanan, dan AIDDA. Penelitian ini menggunakan metode penelitian koelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kelurahan Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, RT/RW 001, Perumnas Mandala, Deli Serdang yang berjumlah 70 orang. Mengingat jumlah populasi kurang dari 100 orang, maka peneliti mengambil keseluruhan populasi sebagai sampel penelitian (total sampling). Analisis data kuantitatif ini menggunakan metode statistik Koefisien Rho Spearman. Koefisien korelasi yang diperoleh menunjukkan angka 0,953. Berdasarkan skala Guildford, angka tersebut menunjukkan hubungan yang kuat antara iklan visual rokok di televisi terhadap minat konsumsi masyarakat di Kelurahan Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, RT/RW 001, Perumnas Mandala, Deli Serdang.

(8)

ABSTRACT

This research title Visual Advertising and Consumer Interest “Correlational

Study Regarding The Effect of Cigarrete Visual Advertisement in Television

Towards Society Consumer Interest in Kelurahan Kenangan Baru, Kecamatan

Percut Sei Tuan, RT/RW 001, Perumnas Mandala, Deli Serdang”. The aim of this

research is for knowing how far the effect of cigarette visual advertisement in

television towards society consumer interest in Kelurahan Kenangan Baru,

Kecamatan Percut Sei Tuan, RT/RW 001, Perumnas Mandala, Deli Serdang.

Theory that is relevant in this research is Mass Communication, Television as

Mass Media, Interest, Advertising, and AIDDA. This research uses correlational

research method. The population of this research is the society of Kelurahan

Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, RT/RW 001, Perumnas Mandala,

Deli Serdang which the number of people is 70. Remembering the number of

population is less than 100 people, so researcher took al of population as the

sample of the research (total sampling). This quantitative data analysis uses

Spearman Rho Coeficient Statistic Method. The result of hypothesis testing gets

0,953. Based on the Guilford scale, that numbers indicate a strong relationship

between cigarette visual advertisement in television towards society consumer

interest in Kelurahan Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, RT/RW 001,

Perumnas Mandala, Deli Serdang.

(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan berkat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul “Iklan Visual dan Minat Konsumsi” (Studi Korelasional tentang Pengaruh Iklan Visual Rokok di Televisi terhadap Minat Konsumsi Masyarakat di Kelurahan Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, RT/RW 001, Perumnas Mandala, Deli Serdang).

Dalam penelitian ini, peneliti menyadari sepenuhnya bahwa isi dari skripi ini masih jauh dari kata sempurna. Hal ini disebabkan masih minimnya pengetahuan dan pengalaman dalam mencari, mengumpulkan dan mengolah data penelitian. Meskipun demikian, peneliti berusaha secara maksimal agar tulisan ini dapat tersusun sebaik mungkin. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati peneliti terbuka atas segala kritikan dan saran yang membangun dari pembaca, sebagai masukan untuk menyempurnakan tulisan ini. Penyusunan skripsi ini sebagai tugas akhir peneliti dimungkinkan berkat bantuan berbagai pihak.

Pertama sekali peneliti mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Ayahanda Efendy Naibaho dan Ibunda Romida br Hutagaol dengan segala ketulusan dan kesabaran telah mengasuh dan membesarkan peneliti serta memberikan dukungan, perhatian, doa yang tiada henti dan dorongan baik material maupun spiritual kepada penulis. Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada kakanda Nathalina Naibaho, Dede Agustina Naibaho, serta abangda Frangky Samuel Naibaho yang selalu memberi dukungan dan semangat kepada peneliti dalam menyelesaikan penelitian skripsi ini.

Pada kesempatan ini peneliti juga ingin menyampaikan rasa terima kasih setulus-tulusnya atas segala dukungan, bantuan, bimbingan dan arahan dari semua pihak yang telah berperan selama proses penyelesaian skripsi ini. Adapun rasa terima kasih tersebut peneliti tujukan kepada :

(10)

2. Ibu Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU atas segala bimbingan dan arahannya kepada peneliti.

3. Ibu Dayana Manurung, M.Si selaku Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU atas segala masukan dan bimbingan kepada peneliti.

4. Bapak Prof. Dr. Drs. Suwardi Lubis, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik peneliti yang telah banyak memberikan masukan dan bimbingan sejak awal perkuliahan hingga peneliti menyelesaikan perkuliahan.

5. Ibu Emilia Ramadhani, S.Sos., M.A selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar membantu serta membimbing peneliti mulai dari waktu yang telah diluangkan untuk berdiskusi dan memberikan masukan yang sangat berharga kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini. 6. Seluruh dosen dan staf pengajar yang telah memberikan pendidikan

dan pelajaran pada peneliti dari awal semester hingga akhir semester. 7. Bapak (Alm) H. Hamsyar Siregar selaku Kepala Lingkungan RT/RW

001 yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk dapat melakukan penelitian di lingkungan tersebut.

8. Staf Administrasi Departemen Ilmu Komunikasi, Kak Maya, Pak Tangkas, Bang Ria yang telah banyak membantu selama peneliti mengikuti perkuliahan di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU. 9. Sahabat sahabat tersayang, Hengky, Andre, Imam, Saiful, Ibal,

Maulana, Nalom, yang selalu memberikan bantuan, dukungan, saran dan semangat kepada peneliti.

10.Orang orang terdekat peneliti yang peneliti sayangi, Tante Yos, Uda Lewi, Tante Yanti, Om Beni, Sheren, Putra, Yoga, Zein, yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada peneliti.

(11)

terselesaikannya skripsi ini yang namanya tidak bisa disebutkan satu per-satu.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan dan melimpahkan Kasih dan Karunia-Nya atas segala bantuan dan dukungan baik moril dan materil yanga telah diberikan. Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih belum sempurna dan memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu untuk kesempurnaan skripsi ini dengan segala kerendahan hati , penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.

Akhir kata, penulis berharap semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya.

Medan, November 2015

(12)

DAFTAR ISI ... 2.1.1.1 Pengertian Komunikas ... 2.1.1.2 Fungsi Komunikasi ... 2.1.1.3 Tujuan Komunikasi……… ... 2.1.2 Komunikasi Massa ... 2.1.2.1 Pengertian Komunikasi M ... 2.1.2.2 Fungsi Komunikasi Mas ... 2.1.2.3 Ciri-ciri Komunikasi Ma ... 2.1.3 Televisi Sebagai Media Massa ……… ... 2.1.4 Periklanan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 31

3.2 Metode Penelitian ... 32

(13)

... 3.3.1 Populasi ... 3.3.2 Sampel

3.4 Teknik Penarikan Sampel... 33

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.6 Teknik Analisis Data……….. ... 35

3.6.1 Analisis Tabel Tunggal………... ... 35

3.6.2 Analisis Tabel Silang……….. ... 35

3.6.3 Uji Hipotesis………... ... 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 37

4.1 Tahap Pelaksanaan Penelitian ... 37

... 4.1.1 Tahapan Pengumpulan Da ... 4.1.2 Tahap Pengolahan Data 4.2 Analisis Tabel Tunggal ... 38

4.4 Analisis Tabel Silang ... 64

4.5 Uji Hipotesis ... 65

4.6 Pembahasan ... 67

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 75

5.1 Kesimpulan... 75

5.2 Saran ... 75

(14)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul

Halaman

2.1 Oprasional Variabel ... . 29

4.1 Jenis Kelamin Responden ... . 39

4.2 Usia Responden ………. 39

4.3 Jenis Rokok Responden……….. ... ... 40

4.4 Kategori Tayangan Iklan Visual Rokok di Televisi……… 40

4.5 Kategori Minat Konsumsi Merokok Masyarakat ... 41

4.6 Iklan Visual Rokok di Televisi Menarik Perhatian Konsumen ... 42

4.7 Visualisasi Iklan Visual Rokok Memberikan Ciri Khas ... 43

4.8 Pesan Yang Disampaikan Sangat Unik ... 44

4.9 Perpaduan Warna Mencuri Perhatian Konsumen ... 45

4.10 Warna-warna Yang Ditampilkan Memimiliki Makna dan

Ciri Khas ... 46

4.11 Ilustrasi Yang Ditampilkan Mengikuti Trend Masa Kini ... 47

4.12 Durasi Tayangan Berpengaruh Terhadap Minat Konsumen ... 48

4.13 Durasi Iklan Harus Singkat Dan Tepat Sasaran ... 49

4.14 Konsumen Sangat Selektif Memilih Suatu Jenis Rokok... ... 50 4.15 Jingle/Musik Iklan Visual Rokok Harus Sesuai Dengan

Jenis Rokok ... 51

4.16 Pemilihan Jingle/Musik Harus Memiliki Ciri Khas Tersendiri ... 52

4.17 Model Iklan Harus Menarik Minat Konsumen. ... 53

4.18 Model Iklan Yang Menarik Dapat Merangsang Respon

Konsumen ... 54

(15)

Yang Sangat Kuat ... 55

4.20 Karakteristik Iklan Visual Rokok Dapat Menarik Perhatian Konsumen ... 56

4.21 Konsumen Sangat Selektif Dalam Memilih ... ... 57 4.22 Harga Sangat Berpengaruh Terhadap Minat Konsumen ...

... 58 4.23 Faktor Usia Berperan Penting Terhadap Minat Konsumsi ...

... 59 4.24 Jenis Rokok Mempengaruhi Minat Konsumsi ...

60

4.25 Hasrat Konsumsi Tergantung Dari Seberapa Menariknya

Visualisasi Iklan ………. 61

4.26 Slogan Dapat Menentukan Minat Konsumen ……….. 62

4.27 Kualitas Dan Kuantitas Jenis Rokok Menjadi Nilai Tersendiri ….. 63

4.28 Tabulasi Silang Antara Iklan Visual Rokok di Televisi

Dengan Minat Konsumsi Masyarakat ……… 64

(16)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul

Halaman

2.1 Proses Terjadinya Komunikasi ... 8

(17)

LAMPIRAN 1. Tabel Fotran Cobol

2. Kuesioner

3. Lembar Catatan Bimbingan Skripsi 4. Biodata

(18)

ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul Iklan Visual dan Minat Konsumsi “Studi Korelasional tentang Pengaruh Iklan Visual Rokok di Televisi terhadap Minat Konsumsi Masyarakat di Kelurahan Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, RT/RW 001, Perumnas Mandala, Deli Serdang”. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh iklan visual rokok di televisi terhadap minat konsumsi masyarakat di Kelurahan Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, RT/RW 001, Perumnas Mandala, Deli Serdang. Teori yang dianggap relevan dalam penelitian ini adalah Komunikasi Massa, Televisi sebagai Media Massa, Minat, Periklanan, dan AIDDA. Penelitian ini menggunakan metode penelitian koelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kelurahan Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, RT/RW 001, Perumnas Mandala, Deli Serdang yang berjumlah 70 orang. Mengingat jumlah populasi kurang dari 100 orang, maka peneliti mengambil keseluruhan populasi sebagai sampel penelitian (total sampling). Analisis data kuantitatif ini menggunakan metode statistik Koefisien Rho Spearman. Koefisien korelasi yang diperoleh menunjukkan angka 0,953. Berdasarkan skala Guildford, angka tersebut menunjukkan hubungan yang kuat antara iklan visual rokok di televisi terhadap minat konsumsi masyarakat di Kelurahan Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, RT/RW 001, Perumnas Mandala, Deli Serdang.

(19)

ABSTRACT

This research title Visual Advertising and Consumer Interest “Correlational

Study Regarding The Effect of Cigarrete Visual Advertisement in Television

Towards Society Consumer Interest in Kelurahan Kenangan Baru, Kecamatan

Percut Sei Tuan, RT/RW 001, Perumnas Mandala, Deli Serdang”. The aim of this

research is for knowing how far the effect of cigarette visual advertisement in

television towards society consumer interest in Kelurahan Kenangan Baru,

Kecamatan Percut Sei Tuan, RT/RW 001, Perumnas Mandala, Deli Serdang.

Theory that is relevant in this research is Mass Communication, Television as

Mass Media, Interest, Advertising, and AIDDA. This research uses correlational

research method. The population of this research is the society of Kelurahan

Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, RT/RW 001, Perumnas Mandala,

Deli Serdang which the number of people is 70. Remembering the number of

population is less than 100 people, so researcher took al of population as the

sample of the research (total sampling). This quantitative data analysis uses

Spearman Rho Coeficient Statistic Method. The result of hypothesis testing gets

0,953. Based on the Guilford scale, that numbers indicate a strong relationship

between cigarette visual advertisement in television towards society consumer

interest in Kelurahan Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, RT/RW 001,

Perumnas Mandala, Deli Serdang.

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi media pada saat ini memberikan andil yang sangat besar dalam perkembangan dan kemajuan komunikasi massa. Bukan saja media cetak seperti surat kabar dan majalah, tetapi juga media elektronik sepertiradio dan televisi. Dimana media ini dapat memberikan informasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Dari banyak media komunikasi yang ada, televisi dianggap sebagai media yang sangat berpengaruh pada kehidupan manusia, hal ini terlihat bahwa hampir semua orang memiliki televisi dirumahnya. Tayangan – tayangan di televisi menyuguhkan hiburan, berita, dan iklan. Informasi adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat.

Media komersial, dalam hal ini iklan yang ditayangkan di televisi merupakan sarana bagi produsen untuk menggugah kesadaran dan memperlakukan calon konsumen agar bertindak sesuai dengan pesan yang disampaikan. Periklanan merupakan salah satu bagian dari usaha pemasaran yang cukup penting dilakukan oleh perusahaan, lembaga, ataupun, instansi untuk meningkatkan penjualan. Iklan dirancang untuk menarik kesadaran, memberikan informasi, mengembangkan sikap, serta mengharapkan adanya suatu tindakan dari calon konsumennya yang menguntungkan produsen/pengiklan. Iklan atau yang lebih dikenal dengan istilah advertising didefinisikan sebagai kegiatan memperkenalkan barang atau jasa melalui media massa atau bentuk komunikasi yang bertujuan untuk menginterpretasikan kualitas suatu produk barang atau jasa berdasarkan kebutuhan dan keinginan konsumen.(Kasali,1995:45).

(21)

dalam mencari keuntungan secara materi dalam kemasan iklan. (Kuswandi, 1996: 25).

Dewasa ini iklan merupakan salah satu alat yang paling seringdigunakan oleh pihak produsen untuk meningkatkan realitas dari sebuah produk yang mereka pasarkan, baik itu iklan melalui televisi, surat kabar, baliho, dan lain lain, sehingga sugesti yang diciptakan secara tidak langsung di dalam iklan mampu menarik konsumen dan sekaligus konsumen akan menjadi yakin bahwa apa yang diiklankan produsen mewakili hal yang sesungguhnya.

Namun tidak semua produsen mengiklankan produk mereka dengan benar dan sesuai dengan ketentuan, ada beberapa produk yang memang sudah jelas itu membahayakan bagi konsumen, namun mereka terus saja memproduksi dan berkali - kali mengiklankan produk mereka, misalnya seperti iklan rokok dimana iklan tersebut banyak memanipulasi pemaknaan iklannya bahwa rokok adalah produk yang inspiratif, bercita rasa, dan memiliki kesan ekslusif. Para pembuat iklan rokok meracuni pikiran masyarakat dengan pesan-pesan yang menyesatkan terutama bagi para generasi generasi muda zaman sekarang. Iklan rokok adalah iklan yang membawa pesan subliminal.

Pesan subliminal adalah pesan atau stimulus yang diserap oleh persepsi dan alam otak bawah sadar yang diterima melalui gambar yang diulang-ulang. Pesan atau stimulus cepat melintas sebelum individu dapat memprosesnya, sehingga mengganggu pengolahan pesan. Pesan-pesan subliminal ini perlahan-lahan akan mempengaruhi dan mengubah pikiran sadar dari otak seseorang. (Shrum, 2010: 7).

(22)

manca negara harus menggunakan berbagai strategi agar produk yang mereka tawarkan kepada konsumen tetap diminati, serta berusaha mendapatkan dan mempertahankan konsumen agar tetap menjadi pelanggan setianya. Para pemasar menyadari dalam persaingan yang semakin ketat dan untuk mencapai laba, mempertahankan kontinuitas perusahaan, mereka harus menciptakan strategi agar kontinuitas perusahaan tetap terjaga.

Iklan televisi dewasa ini telah menjadi produk komuditas baru yang mampu memenuhi keinginan para pemirsa dan tanpa disadari apa yang tervisualisasi di hadapan mata, adalah hasil penciptaan suatu realitas baru yang telah dikonstruksi ke dalam dunia maya itu, telah mengantarkan alam persepsi pemirsa mengisyaratkan bahwa realitas imajinatif tersebut seolah-olah apa yang mereka lihat adalah cerminan keaadaan yang sebenarnya. Persepsi inilah yang muncul dalam pikiran pemirsa, hingga masyarakat selaku target iklan, mau memakai produknya dan menghegemoni dalam kehidupan masyarakat luas melalui praktik-praktik ekonomi, sosial dan budaya kapitalisme yang mencerminkan budaya baru dalam lingkugan masyarakat kapitalis.

Komunikasi visual merupakan salah satu model komunikasi yang menggunakan bahasa visual atau gambar dimana bahasa visual atau gambar tersebut merupakan salah satu kekuatan yang paling utama dalam menyampaikan sesuatu yang dapat dilihat dan dapat digunakan untuk menyampaikan suatu pesan yang memiliki arti tertentu agar pesan dapat tersampaikan secara jelas dan dimengerti makna sesungguhnya. Dalam komunikasi visual ilustrasi – ilustrasi atau gambar yang dipilih sangatlah berpengaruh dalam kesuksesan komunikator dalam menyampaikan pesan kepada komunikan. Pemerintah dalam hal ini sudah mulai menerapkan peraturan kepada seluruh produsen rokok di Indonesia untuk menggunakan gambar peringatan tentang bahaya merokok di produk mereka masing - masing dan dalam hal ini komunikasi visual digunakan sebagai sarana penyampaian pesan yang menggunakan media gambar yang bertujuan untuk mengurangi intensitas para perokok di Indonesia.

(23)

dengan iklan visual rokoknya, dimana dua orang sedang ber-olahraga air menggunakan flyboard yang merupakan salah satu olahraga air yang lagi nge-trend saat ini. Tidak kalah menariknya juga iklan visual rokok Dunhill Mild dimana seorang pria pengembara yang memiliki bakat memasak dengan racikan bumbu istimewadengan tema “fine cuts”. Ketiga iklan visual rokok tersebut menggunakan daya tarik musik/jingle yang berbeda sesuai dengan karakteristik rokok yang ditawarkan dengan durasi iklan antara 15-20 detik. Namun tetap menyampaikan pesan yang telah sering kita dengar yakni “Merokok Dapat Membunuhmu”.

Salah satu daerah di kota Medan yang masyarakatnya banyak mengkonsumsi rokok yaitu di daerah Perumnas Mandala tepatnya di Kelurahan Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, RT/RW 001, Kabupaten Deli Serdang. Hal ini diketahui setelah penulis melakukan pra-penelitian di tempat tersebut untuk mengamati dan mewawancarai masyarakat tersebut tentang pendapatnya terhadap rokok Sampoerna Mild, Djarum Mild, dan Dunhill Mild. Namun sangat berbeda dengan pengamatan dan wawancara yang dilakukan dengan distributor rokok yang ada di kawasan tersebut, ternyata tanggapan masyarakat terhadap jenis-jenis rokok tersebut masih kurang baik, dikarenakan harga yang cukup mahal.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merasa tertarik untuk meneliti Pengaruh Iklan Visual Rokok di Televisi Terhadap Minat Konsumsi Pada Masyarakat di Kelurahan Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, RT/RW 001, Perumnas Mandala, Deli Serdang.

1.2.Perumusan Masalah

(24)

1.3.Pembatasan Masalah

Untuk menghindari lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti, yaitu:

1. Objek yang diteliti yakni Masyarakat di Kelurahan Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, RT/RW 001, Perumnas Mandala, Deli Serdang yang sudah berumur 17-50 tahun, dan mengkonsumsi salah satu dari jenis rokok yang diteliti.

2. Penelitian dilakukan selama bulan Juli-September 2015.

1.4.Tujuan Penelitian

Setiap Penelitian yang dilakukan pasti memiliki tujuan tertentu yang menyokong peneliti untuk dapat mencapainya. Begitu pula dengan penelitian ini. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklan visual rokok di televisi terhadap minat konsumsi masyarakat di Kelurahan Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, RT/RW 001, Perumnas Mandala, Deli Serdang.

1.5.Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat mendatangkan berbagai manfaat, antara lain :

1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada tingkat strata satu (S1) untuk memperoleh gelar sarjana pada jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara Medan.

(25)

b. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan teori periklanan, teori minat konsumsi, dan televisi sebagai media iklan.

c. Manfaat Praktis

(26)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1Kerangka Teori

Setiap penelitian social membutuhkan teori, karena salah satu unsur yang paling besar peranannya dalam penelitian adalah teori (Singarimbun, 1995: 37). Teori berguna untuk menjelaskan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyortir masalah. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan diri dari sudut mana masalah penelitian yang akan disortir (Nawawi, 1991: 40).

2.1.1 Komunikasi

2.1.1.1 Pengertian Komunikasi

Komunikasi merupakan unsur terpenting bagi kehidupan manusia.Manusia adalah makhluk sosial yang berinteraksi dengan manusia yang lain. Karena sejarah lahirnya manusia memiliki hasrat untuk menjadi satu dengan yang lainnya. Komunikasi berasal dari bahasa latin, communis yang berarti “sama”, yang diartikan sebagai proses penyamaan makna (Effendy, 2007: 9).

Menurut Muhammad Arni (2005) komunikasi didefinisikan sebagai pertukaran pesan verbal dan non verbal antara si pengirim dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses pengiriman dan penyampaian pesan secara verbal

maupun non verbal oleh seorang komunikator dengan tujuan untuk mengubah sikap, pendapat, perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tidak langsung melalui media. Komunikasi yang baik harus disertai dengan adanya jalinan pengertian antara kedua belah pihak antara komunikator dan komunikan, sehingga apa yang disampaikan dapat diterima dan dimengerti.

(27)

Lingkungan merupakan unsur-unsur proses komunikasi yang meliputi komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek. (Effendy, 2004: 253).

Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan, yakni :

1. Komunikator (communicator, sender, source) adalah orang yang menyampaikan pesan atau informasi.

2. Pesan (message) adalah pernyataan yang didukung oleh lambing, bahasa, gambar, dan sebagainya.

3. Media (channel, media) adalah saran atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan jauh jauh tempatnya atau banyak jumlahnya, maka diperlukan media sebagai penyampai pesan.

4. Komunikan (communicant, communicate, receiver, recipient) adalah orang yang menerima pesan atau informasi yang disampaikan komunikator.

5. Efek (effect, impact, influence) adalah dampak sebagai pengaruh dari pesan.

Gambar 2.1

Proses Terjadinya Komunikasi

Sumber Pesan Media Penerima Efek

Umpan Balik

Sumber: (Cangara, 2007: 24)

(28)

mengirimkan pesan, baik secara tatap muka ataupun melalui media komunikasi. Pesan itu beragam sehingga pesan bersifat abstrak, misalnya informasi, hiburan, pujian atau yang lainnya. Dengan menggunakan lambang komunikasi, pesan dapat berwujud menjadi konkret, sehingga pesan dapat dibedakan menjadi pesan verbal (bahasa lisan dan bahasa tulisan) dan pesan nonverbal (isyarat, suara, sentuhan, raut wajah).

Untuk sampai kepada penerima adalah melalui media atau saluran demi tercapainya komunikasi. Media merupakan alat penghubung dalam menghantarkan pesan dari komunikator kepada komunikan, dalam hal ini media yang dimaksud ialah media komunikasi. Penerima atau yang biasa kita sebut dengan komunikan merupakan orang menerima pesan komunikasi, seperti individu (perorangan), kelompok, partai atau yang lainnya. Jika dalam konteks komunikasi massa, penerima dapat berupa sasaran, khalayak, pemirsa dan lain-lain. Komunikan merupakan elemen penting dalam proses komunikasi, sebab komunikan sangat menentukan keberhasilan dari pesan komunikasi yang disampaikan oleh komunikator.

Jadi, berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu (Effendy, 2003: 10).

Dalam garis besarnya dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi akan dapat berhasil apabila sekitarnya timbul pengertian, yaitu jika kedua belah pihak dapat memahaminya (Widjaja, 2000: 15).

(29)

1. Komunikasi Personal (Personal Communication)

Terdiri dari komunikasi intrapersonal (Intrapersonal Communication) dan komunikasi antarpersonal (Interpersonal Communication).

2. Komunikasi Kelompok

a. Komunikasi kelompok kecil (small group communication), terdiri dari ceramah, forum, diskusi, dan seminar.

b. Komunikasi kelompok besar (large group communication), terdiri dari kampanye.

3. Komunikasi Organisasi (Organization Communication). 4. Komunikasi Massa (Mass Communication).

Adapun proses komunikasi menurut Onong terbagi atas dua tahap, yakni secara premier dan secara sekunder (Effendy, 2004: 11).

1. Proses Komunikasi Secara Premier

Proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang sebagai media. Lambang ini umumnya bahasa tetapi dalam situasi komunikasi tertentu lambang-lambang yang digunakan dapat berupa gerak, tubuh, gambar, warna, dan sebagainya. 2. Proses Komunikasi Secara Sekunder

(30)

2.1.1.2 Fungsi Komunikasi

Komunikasi sebagai ilmu dan seni, sudah tentu memiliki fungsi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam terjadinya komunikasi tidak terlepas dari bentuk dan fungsi komunikasi, dimana komunikasi yang baik tidaklah jauh dari fungsi yang mendukung keefektifan komunikasi. Adapun fungsi-fungsi dari komunikasi adalah sebagai berikut :

1. Menyampaikan Informasi (To Inform)

Komunikasi berfungsi dalam menyampaikan informasi, tidak hanya informasi tetapi juga pesan, ide, gagasan, opini maupun komentar. Sehingga masyarakat bias mengetahui keadaan yang terjadi dimanapun. 2. Mendidik (To Educate)

Komunikasi sebagai sarana informasi yang mendidik, menyebarluaskan kreativitas, tidak hanya sekedar member hiburan, tetapi juga member pendidikan untuk membuka wawasan dan kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas, serta memberikan berbagai informasi tidak lain agar masyarakat menjadi lebih baik, lebih maju, dan lebih berkembang. 3. Menghibur (To Entertain)

Komunikasi juga memberikan warna dalam kehidupan, tidak hanya informasi tetapi juga hiburan. Semua golongan menikmatinya sebagai alat hiburan dalam bersosialisasi. Menyampaikan informasi dalam lagi, lirik, dan bunyi maupun gambar dan bahasa.

4. Mempengaruhi (To Intfluence)

(31)

2.1.1.3 Tujuan Komunikasi

Dalam berkomunikasi tidak hanya untuk memahami dan mengerti satu dan lainnya tetapi juga memiliki tujuan dalam berkomunikasi. Ada empat tujuan komunikasi (Effendy, 2004) antara lain :

1. Perubahan Sikap

Memberikan berbagai informasi kepada masyarakat dengan tujuan agar masyarakat akan berubah sikapnya. Misalnya memberikan informasi mengenai bahaya mengkonsumsi rokok dan tujuannya agar masyarakat tidak mengkonsumsi rokok secara berlebihan.

2. Perubahan Pendapat

Memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan agar masyarakat mau merubah pendapat dan persepsinya terhadap tujuan informasi yang disampaikan. Misalnya informasi kebijakan dari pemerintah yang terkadang mendapat tantangan dari masyarakat maka harus disertai penyampaian informasi yang lengkap agar pendapat masyarakat dapat terbentuk untuk mendukung kebijakan tersebut.

3. Perubahan Perilaku

Memberikan informasi pada masyarakat dengan tujuan agar masyarakat akan berubah perilakunya. Misalnya informasi tentang akibat dari mengkonsumsi narkoba dan obat-obatan terlarang agar masyarakat khususnya mahasiswa tidak mencoba bahkan mengkonsumsi narkoba dan obat-obatan terlarang.

4. Perubahan Sosial

(32)

2.1.2 Komunikasi Massa

2.1.2.1 Pengertian Komunikasi Massa

Para ahli komunikasi berpendapat bahwa yang dimaksud dengan komunikasi massa (mass comunication) adalah komunikasi melalui media massa, jelasnya merupakan singkatan dari komunikasi media massa (mass media communication). Komunikasi massa menggunakan media massa baik cetak ataupun elektronik, berbiaya relatif mahal, yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim, dan heterogen. Pesan – pesannya bersifat umum, disampaikan secara tepat, serentak, dan selintas. Khususnya media elektronik. (Mulyana, 2007:83).

Menurut Michael W. Gamble (Nurudin,2004:7) sesuatu bisa didefenisikan sebagai komunikasi massa jika mencakup :

1. Komunikatornya mengandalkan peralatan modern sebagai media penyampai pesan.

2. Komunikatornya menyebarkan pesan-pesannya dengan maksud untuk mencoba berbagai pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain, bahkan pengirim dan penerima tidak saling mengenal satu sama lain.

3. Pesan dapat diterima oleh banyak orang, sehingga disebut bersifat publik. 4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti

jaringan, ikatan, atau perkumpulan.

5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper, artinya pesan-pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa.

6. Umpan balik sifatnya tertunda (delayed).

(33)

1. Komunikator

Pihak yang mengandalkan media massa dengan teknologi komunikasi modern, sehingga dapat dengan cepat diakses oleh publik.

2. Isi (informasi/pesan)

Informasi yang ditujukan kepada masyarakat secara massal, bukan hanya informasi yang dikonsumsi secara pribadi. Dengan demikian informasi massa adalah milik publik, bukan individu. Seperti: berita, iklan, sinetron, film, infotainment, dsb.

3. Audience (khalayak)

Massa yang menjadi tujuan dari penyebaran informasi dari media massa yang bersifat heterogen dan luas.

4. Feedback

Adanya umpan balik atau respon dari komunikan kepada komunikator. 5. Gate Keeper (penyeleksi informasi)

Menyeleksi setiap informasi yang akan disebarkan kepada masyarakat. Bahkan memiliki kewenangan untuk memperluas atau membatasi informasi yang akan disebarkan tersebut. Mereka adalah wartawan, editor, sutradara, dsb.

6. Media Massa

Alat/saluran komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara massal pula.

2.1.2.2 Fungsi Komunikasi Massa

Fungsi komunikasi massa menurut Jay Black dan Frederick C. Whitney (Nurudin, 2004: 62) antara lain :

1. Menginformasikan (To Inform)

(34)

terkecuali sebagai informasi. Fakta yang dimaksud adalah ada kejadian yang benar-benar terjadi di masyarakat.

2. Memberikan Hiburan (To Entertain)

Fungsi hiburan bagi sebuah media elektronik menduduki posisi paling tinggi dibanding dengan fungsi yang lain. Masalahnya, masyarakat kita memang masih menjadikan media televisi sebagai media hiburan.

Membujuk (To Persuade)

3. Banyak bentuk tulisan yang kalau diperhatikan sekilas hanya berupa informasi, tetapi jika diperhatikan secara lebih jeli ternyata terdapat fungsi persuasi.

4. Transmisi Budaya (Transmission of the culture)

Transmisi budaya adalah salah satu fungsi komunikasi massa yang paling luas, meskipun paling sedikit diperbincangkan.

2.1.2.3 Ciri-Ciri Komunikasi Massa

Komunikasi massa dapat diartikan sebagau jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar secara heterogen dan anonim melalui media cetak atau media elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serempak dan sesaat. (Rakhmat, 2000:189). Dari definisi-definisi di atas, maka ciri-ciri dari komunikasi massa yakni:

1. Pertama, komunikasi massa berlansung satu arah. Ini berarti bahwa tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada komunikator. Kalaupun ada, umpan baliknya bersifat tertunda dan jarang sekali terjadi.

2. Kedua, komunikator pada komunikasi massa melembaga, yakni suatu institusi atau organisasi. Oleh karena itu komunikatorrnya dinamakan juga komunikator kolektif karena tersebarnya pesan komunikasi massa merupakan keberhasilan kerja sejumlah kerabat kerja.

(35)

4. Keempat, media kommunikasi massa menimbulkan keserempakan pada khalayak dalam menerima pesan-pesan yang disebarkan.

5. Kelima, komunikan komunikasi massa bersifat heterogen dan anonim. Keberadaannya terpencar-pencar, dimana satu sama lainnya tidak saling mengenal dan tidak memiliki kontak pribadi. Masing-masing berbeda dalam berbagai hal (jenis kelamin, usia, agama, ideologi, pekerjaan, pendidikan, dll).

Proses terjadinya suatu komunikasi massa terlihat dalam 5 bentuk, antara lain:

1. Melakukan distribusi dan penerimaan informasi dalam skala besar. Jadi proses komunikasi massa melakukan distribusi informasi ke masyarakat dalam skala yang besar, sekali siaran ataupun pemberitaan dengan jumlah dan lingkup yang cukup besar dan sangat luas.

2. Proses komunikasi massa cenderung dilakukan melalui model satu arah yaitu komunikator kepada komunikan atau media kepada khalayak. Interaksi yang terjadi sifatnya terbatas.

3. Proses komunikasi massa berlangsung secara asimetris antara komunikator dengan komunikan. Ini menyebabkan komunikasi antara mereka berlangsung datar dan bersifat sementara.

4. Proses komunikasi massa berlangsung interpersonal atau non-pribadi. 5. Proses komunikasi massa juga berlangsungdidasarkan pada hubungan

kebutuhan-kebutuhan dimasyarakat. Misalnya program akan ditentukan oleh apa yang dibutuhkan pemirsa. Dengan demikian media massa juga ditentukan oleh rating yaitu ukuran dimana suatu program di jam yang sama ditonton oleh sejumlah khalayak massa.

2.1.3 Televisi sebagai Media Massa

(36)

dari Stadion Utama Gelora Bung Karno.Pada tahun 1989, baru diberikan kesempatan pada kelompok usaha untuk membuka stasiun televisi swasta, yakni yang pertama adalah stasiun televisi RCTI, dan selanjutnya diikuti oleh stasiun televisi swasta lainnya, baik nasional maupun lokal. Istilah televisi merupakan gabungan dari dua suku kata, yaitu “tele” yang berarti jauh dari bahasa Yunani dan “vision” yang berarti penglihatan dari bahasa Latin. Televisi adalah salah satu bentuk komunikasi massa yang selain mempunyai daya tarik yang kuat, disebabkan unsur-unsur kata, musik dan sound effect , juga memiliki keunggulan yang lain yaitu unsur visual berupa gambar hidup yang menimbulkan pesan yang mendalam bagi pemirsanya. (Effendy,2004:192).

Sebagai media massa elektronik, televisi merupakan pasar ampuh untuk mempengaruhi pola pikir serta mampu membentuk opini masyarakat melalui program acaranya, baik melalui iklan, talk show, berita, sinetron, maupun diskusi publik. Semua adegan langka atau luar biasa, penuh warna dan nuansa, memang dapat ditayangkan TV, baik yang nyata atau fiktif, lewat penggunaan model-model mini dan efek khusus. Tetapi justru karena “kesempurnaan” TV itulah, khalayak pemirsa menjadi pasif dan terpaku pada tayangan. (Morrisan, 2008).

Ada satu ungkapan dalam dunia hiburan termasuk penyiaran bahwa semakin rendah selera suatu acara, maka acara itu semakin digemari. Namun, media massa semacam televisi bukanlah media yang mengumbar selera rendah. Media tersebut memiliki tanggung jawab sosial untuk menjaga moralitas masyarakat karena media ini menggunakan frekuensi siaran yang menjadi domain publik. (Mulyana, 2004).

Sedangkan menurut sosiolog Marshall Luhan yakni bahwa media cetak menjauhkan manusia dari dunia dan sesamanya, sementara media elektronik membuat kita lebih bergantung dan menciptakan kembali dunia dalam gambaran sebuah “Perkampungan Global“.(Fidler,2003:146). Televisi merupakan salah satu dari sejumlah media massa yang ada sekarang ini. Media massa yang satu ini memiliki daya tarik yang cukup kuat dibandingkan dengan media yang lainnya. Hal ini disebabkan oleh adanya unsur kata-kata, musik, serta sound effect

(37)

tayang. (Rakhmat,2007:229).Televisi, seperti media massa yang lain televisi mempunyai lima fungsi pokok, yaitu:

1. Pengawasan situasi masyarakat dan dunia (fungsi informasi). Fungsi Televisi disini adalah mengawasi kejadian di dalam masyarakat dan kemudian melaporkannya sesuai dengan kenyataan yang ditemukan.

2. Menghubungkan satu dengan yang lain.

3. Televisi dapat menghubungkan hasil pengawasan yang satu dengan hasil pengawasan yang lain secara jauh lebih gampang daripada sebuah dokumen tertulis.

4. Menyalurkan kebudayaan. 5. Hiburan.

6. Pengerahan masyarakat untuk bertindak dalam keadaan darurat. (Ruedi Hofmann, 1999:54-58).

Dalam menyebarluaskan, menyampaikan, dan menginformasikan suatu berita, acara, dan sebagainya, media massa juga memiliki kekuatan yang mendukung proses terjadinya suatu komunikasi, antara lain sebagai berikut :

1. Efisiensi Biaya

Televisi mampu menjangkau masyarakat yang sangat luas. Kelebihan ini menimbulkan efisiensi biaya untuk menjangkau setiap orang. Banyak pengiklan memandang televise sebagai media yang paling efektif untuk menyampaikan pesan-pesan komersialnya.

2. Dampak yang kuat

Dimana iklan di televisi sampai kepada pemirsa dalam bentuk audio visual.Kreatifitas pengiklan lebih dapat dieksploitasi dan dioptimalkan dengan mengkombinasikan gerak, keindahan, kecantikan, suara, musik, drama, warna, humor, maupun ketegangan.

3. Pengaruh yang kuat

(38)

Selain itu, televisi juga mempunyai keunggulan lain yaitu unsur visual berupa gambar hidup yang dapat menimbulkan kesan yang mendalam bagi pemirsanya. Dalam usaha untuk mempengaruhi khlayak dengan mengubah emosi dan pikiran pemirsanya, maka televisi memiliki kemampuan yang lebih menonjol dibandingkan dengan media massa lainnya.

2.1.4 Periklanan

Institut periklanan Inggris mendefenisikan periklanan sebagai pesanpenjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada para calon pembeli yang paling potensial atas produk barang dan jasa tertentu dengan biaya yang semurah – murahnya.(Jefkins,2003:5).Iklan merupakan informasi tentang suatu barang, yang dikenakan biaya dalam Pembuatan dan penempatannya. Untuk lebih jelas lagi, penulis mengambil batasan pengertian iklan menurut AMA ( American Marketing Association). Iklan merupakan setiap bentuk penyajian dan promosi mengenai gagasan barang atau jasa kepada khalayak dengan sponsor yang lebih jelas dan ada pembayarannya. (Liliweri, 2003:23).

(39)

Iklan televisi yang baik harus memperhatikan syarat – syarat iklan menurut Suyanto (2005) sebagai berikut :

1. Waktu tayang yaitu: waktu penayangan iklan yang meliputi :

a. Frekuensi penayangan adalah: tingkat keseringan iklan yang ditayangkan agar suatu pesan iklan mendapatkan perhatian audiensnya.

b. Durasi tayangan adalah: lamanya tayangan iklan tersebut berlangsung. 2. Daya tarik pesan adalah : kandungan pesan yang menarik dan memiliki

arti bagi khalayaknya untuk menyukai atau tidak iklan tersebut

a. Isi pesan adalah: pesan yang dibuat harus singkat, padat, dan jelas, sehingga komunikan mengetahui isi pesan iklan tersebut.

b. Tampilan adalah: tampilan iklan yang dibuat untuk menarik perhatian khalayak.

c. Tata gambar adalah: penataan gambar dalam iklan yang dapat menarik minat khalayaknya.

d. Warna adalah: warna yang ditampilkan harus sesuai dengan iklan yang ditayangkan untuk menarik minat khalayaknya.

e. Musik/jingle adalah: instrumen musik yang dibuat ke dalam iklan tersebut, untuk menarik perhatian khalayaknya.

f. Slogan adalah: kalimat atau kata – kata yang dibuat dalam iklan untuk memunculkan keinginan khalayaknya.

Menurut Lee dan Johnson (2007: 10-11), fungsi periklanan ada 3, yaitu : 1. Periklanan menjalankan sebuah fungsi “informasi”,

mengkomunikasikan informasi produk, ciri-ciri, dan lokasi penjualnya. 2. Periklanan menjalankan sebuah fungsi “persuasif”, membujuk para

konsumen untuk membeli merek-merek tertentu atau mengubah sikap mereka terhadap produk atau perusahaan tersebut.

(40)

Disadari atau tidak iklan dapat berpengaruh tetapi juga dapat berlalu begitu cepat.Iklan sangat unik karena iklan dapat mencapai tujuan meskipun disampaikan dengan panjang, lebar, dan terkadang membingungkan.Karena kita membayar iklan, maka kita dapat memilih media yang sesuai untuk pemasangan atau penayangan iklan, sehingga pesan di dalamnya dapat sampai pada kelompok sasaran yang dituju.Iklan televisi mengambil peran penting, dalam :

1. Membangun dan mengembangkan citra positif bagi suatu perusahaan dan produk yang dihasilkan, melalui proses sosialisasi yang terencana dan tertata dengan baik.

2. Membentuk public opini yang positif terhadap perusahaan atau produk tersebut.

3. Mengembangkan kepercayaan masyarakat terhadap produk konsumsi dan perusahaan yang memproduksinya.

4. Menjalin komunikasi secara efektif dan efisien dengan masyarakat luas, sehingga dapat terbentuk pemahaman dan pengertian yang sama terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan pada masyarakat oleh perusahaan tersebut.

5. Mengembangkan ilmu pengetahuan tentang suatu perusahaan yang memungkinkan masyarakat memiliki simpati, empati, dan bahkan dalam kaitanya dengan kegiatan go public merasa ikut memilikinya.

Daya tarik iklan mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1. Bermakna, menunjukkan manfaat yang membuat produk itu lebih diinginkan atau lebih menarik konsumen.

2. Dapat dipercaya, konsumen harus percaya bahwa produk atau jasa akan memberikan manfaat yang dijanjikan.

3. Khas, harus menjelaskan mengapa produk itu lebih baik daripada produk yang lainnya.

(41)

1. Elemen heard words

Kata-kata yang terdengar dalam iklan yang dapat membuat audiens semakin mengerti akan maksud pesan iklan yang disampaikan.

2. Elemen music

Musik yang terdapat dalam tayangan iklan termasuk iringan music maupun lagu yang ditampilkan.

3. Elemen seen words

Kata-kata yang terlihat pada tayangan iklan yang dapat mempengaruhi benak pemirsa.

4. Elemen picture

Gambar atau tayangan iklan meliputi obyek yang digunakan, figur yang digunakan, dan adegan yang ditampilkan.

5. Elemen colour

Komposisi atau keserasian warna, gambar, serta pengaturan cahaya yang terdapat dalam tampilan tayangan iklan.

6. Elemen movement

Gerakan yang ada terlihat pada tayangan iklan yang dapat mempengaruhi emosi seseorang untuk larut didalamnya, meliputi fragmen cerita dari adegan yang ditampilkan.

2.1.5 Minat

Minat adalah suatu keadaan di mana seseorang mempunyai perhatianterhadap sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun membuktikan lebih lanjut.(Bimo Walgito:1981). Dalam belajar diperlukan suatu pemusatan perhatian agar apa yang dipelajari dapat dipahami.Sehingga siswa dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat dilakukan. Terjadilah suatu perubahan kelakuan. Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa; baik kognitip, psikomotor maupun afektif.

(42)

suatu kegiatan atau obyek tertentu. Minat adalah “Suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh”. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu hal di luar dirinya. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut semakin besar minatnya. (Sumadi Suryabrata, 2002:68).

Minat dapat diartikan sebagai “Kecenderungan yang tinggi terhadap sesuatu, tertarik, perhatian, gairah dan keinginan”. Pendapat lain tentang pengertian minat yaitu yang diungkapkan oleh T.Albertus yang diterjemahkan Sardiman A.M, minat adalah “Kesadaran seseorang bahwa suatu obyek, seseorang, suatu soal maupun situasi yang mengandung sangkut paut dengan dirinya” (2006:32). Menurut Hilgard yang dikutip oleh Slameto (2003:57) minat adalah “Kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan”. Kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang. Sedangkan menurut Holland yang dikutip oleh Djaali (2007:122) mengatakan bahwa “Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu”.

Minat terjadi dari perhatian dari obyek yang dianggap menarik atau berharga bagi dirinya, dan tidak hanya berlangsung sekali. Dengan kata lain, kecenderungan untuk menyelidiki apa yang dilakukan oleh seseorang lama-kelamaan akan menimbulkan minat (Iskandar, 2010: 48). Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa seseorang lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Seseorang yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong proses belajar selanjutnya (Slameto, 2010: 103).

(43)

terarah secara intensif kepada suatu objek yang dianggap penting. Pada minat ini terdapat pengenalan (kognitif), emosi (afektif) dan kemauan (konasi), baik dalam perubahan sikap maupun tindakan (Ahmadi, 2009: 65) :

1. Pengenalan (Kognitif)

Sejak seseorang dilahirkan, sejak itu pula ia secara langsung berhubungan dengan dunia luarnya. Mulai saat itu ia menerima stimulus atau rangsangan dari luar disamping menerima rangsangan dari dalam dirinya sendiri. Efek ini membahas bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya. Melalui media massa kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung.

Agar ia dapat menyadari sesuatu, ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi, yaitu:

a. Adanya obyek yang diamati.

b. Alat indra atau reseptor yang cukup baik, yaitu merupakan alat yang menerima stimulus.

c. Untuk menyadari atau untuk mengadakan pengamatan sesuatu diperlukan pula adanya perhatian.

2. Emosi (Afektif)

(44)

3. Kemauan (Konasi)

Kemauan merupakan salah satu fungsi hidup kejiwaan manusia, dapat diartikan sebagai aktivitas psikis yang mengandung usaha aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan suatu tujuan.

Dalam istilah sehari-hari, kemauan dapat disamakan dengan kehendak atau hasrat. Kehendak ialah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu. Dalam berfungsinya kehendak ini bertautan dengan pikiran dan perasaan. Kehendak dibagi atas:

a. Dorongan b. Keinginan c. Kemauan

Adapun ciri-ciri minat yang dapat dilihat dari uraian tersebut adalah:

1. Minat tidak dibawa sejak lahir. Minat timbul dari perasaan senang terhadap suatu objek.

2. Minat dapat berubah-ubah (situasional dan temporer).

3. Minat tidak berdiri sendiri, senantiasa mengandung reaksi dengan stimulus maupun objek.

4. Objek minat itu dapat merupakan suatu hal tertentu, tetapi dapat juga merupakan kumpulan-kumpulan dari hal-hal tersebut.

Dari definisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa minat adalah sikap yang menimbulkan perhatian, rasa ingin tahu dan hasrat untuk melakukan sesuatu dalam diri seseorang yang muncul akibat adanya objek tertentu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat membeli berhubungan dengan perasaan dan emosi, bila seseorang merasa senang dan puas dalam membeli barang atau jasa maka hal itu akan memperkuat minat membeli, ketidakpuasan biasanya menghilangkan minat. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat, yaitu:

(45)

2. Sosial ekonomi, artinya seseorang yang mempunyai sosial ekonomi tinggi akan lebih mudah mencapai apa yang diinginkannya daripada yang mempunyai sosial ekonomi rendah.

3. Hobi atau kegemaran, artinya bagaimana seseorang menggunakan waktu senggangnya.

4. Jenis kelamin, artinya minat wanita akan berbeda dengan minat pria, misalnya dalam pola belanja.

5. Usia, artinya usia anak-anak, remaja, dewasa dan orangtua akan berbeda minatnya terhadap suatu barang, aktivitas benda dan seseorang.

(Sumber:

2.1.6 Teori AIDDA

Konsep komunkasi yang dinamakan AIDDA, singkatan dari attention

(perhatian), interest (minat), desire (hasrat), decision (keputusan) dan action

(kegiatan). AIDDA itu sering juga disebut A-A Procedure, yang maksudnya agar terjadi action pada komunikan, terlebih dahulu harus dibangkitkan attention.

(Effendi, 2007: 51-52).

Teori ini dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Attention (Perhatian)

Perhatian yaitu suatu hal yang dapat menimbulkan keingintahuan, mencari tahu tentang sesuatu yang dilihatnya.

2. Interest (Minat)

Minat atau interest, pada fase ini komunikator berusaha untuk membangkitkan minat para pembaca untuk memesan dan pendekatan yang dilakukan dalam menarik minat calon pembeli adalah dengan menawarkan barang atau jasa tersebut dengan semanarik mungkin.

3. Desire (Hasrat)

(46)

adalah kesempatan bagi pihak komunikator untuk mengajukan kalimat yang sugestif agar calon pembeli terkesan.

4. Decision (Keputusan)

Keputusan atau decision adalah fase dimana calon pembeli sudah merasa yakin akan keputusannya, apakah ia akhirnya akan bertindak menolak atau menerima produk yang ditawarkan.

5. Action (Tindakan)

Tindakan atau action adalah fase dimana calon pembeli secara nyata menerima dalam artian jadi memesan produk yang ditawarkan atau menolak dalam artian tidak jadi membeli produk yang ditawarkan.

(47)

2.2 Kerangka Konsep

Di dalam penelitian kuantitatif, menjelaskan suatu konsep penelitian merupakan hal yang penting karena konsep penelitian ini merupakan kerangka acuan peneliti dalam mendesain sebuah instrument penelitian. (Bungin, 2011:67). Berdasarkan operasional konsep penelitian, terdapat dua variabel yang digunakan yaitu sebagai berikut:

1. Variabel bebas (X) / Independent Variable

Variabel bebas yaitu segala gejala, faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi munculnya variabel kedua yang disebut sebagai variabel terikat, (Nawawi, 2001:57).Variabel bebas dalam penelitian ini adalah iklan visual rokok di televisi.

2. Variabel terikat (Y) / Dependent Variable

Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabelbebas. (Bungin, 2011:72). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat konsumsi merokok masyarakat di Kelurahan Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, RT/RW 001, Perumnas Mandala, Deli Serdang.

Gambar 2.2

Model Teoritis

2.3 Variabel Penelitian

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan di atas, maka untuk memudahkan penelitian, perlu dibuat variabel penelitian sebagai berikut:

Variabel Bebas (X) Iklan Visual Rokok di Televisi

(48)

Tabel 2.1

Variabel Penelitian

Variabel Teoritis Variabel Operasional

Variabel Bebas (X)

Iklan Visual Rokok di Televisi

a. Bentuk

Karakteristik Responden i. Jenis Kelamin j. Usia

k. Jenis Rokok

2.4 Defenisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep. Definisi operasional adalah suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, definisi operasional adalah daftar informasi yang amat ilmiah yang membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama. (Singarimbun, 2008:46).

Definisi Operasional dari variabel-variabel penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas (X) yaitu iklan visual rokok di televisi:

a. Bentuk, sejauh mana pesan dari Iklan visual rokok di televisi tersebut dapat diterima akal sehat dan kontekstual.

(49)

c. Ilustrasi, visualisasi Iklan visual rokok di televisi tersebut.

2. Variabel Terikat (Y) yaitu minat konsumsi merokok pada masyarakat:

a. Attention (perhatian), perhatian konsumen terhadap produk yang dipasarkan. Dalam penelitian ini produk yang dimaksud yakni rokok Sampoerna Mild, Djarum Mild, dan Dunhill Mild.

b. Interest (minat), adanya ketertarikan/minat konsumen yang kuat untuk mengkonsumsi produk rokok yamg ditawarkan.

c. Desire (hasrat), hasrat/kemauan konsumen untuk membeli produk rokok yang ditawarkan.

d. Decision (keputusan), keputusan konsumen untuk membeli produk rokok yang ditawarkan.

e. Action (tindakan), adanya tindakan konsumen untuk membeli/ mengkonsumsi produk rokok yang ditawarkan.

3. Karakteristik Responden

a. Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan. b. Usia : 17-50 tahun yang mengisi kuesioner.

c. Jenis Rokok yang dikonsumsi : Sampoerna Mild, Djarum Super Mild, Dunhill Mild (salah satu).

2.5 Hipotesis

Hipotesis merupakan perkiraan, dugaan atau jawaban sementara terhadap masalah atau pertanyaan penelitian yang masih perlu diuji kebenarannya karena sifatnya masih dugaan atau jawaban sementara. (Kholil, 2006:82).

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Ho : Tidak ada pengaruh antara iklan visual rokok di televisi terhadap minat konsumsi masyarakat.

(50)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1Deskripsi Lokasi Penelitian

Dahulunya, wilayah ini disebut Kabupaten Deli dan Serdang, dan pemerintahhannya berpusat di Kota Medan. Dalam sejarahnya, wilayah ini terdiri dari dua pemerintahan yang berbentuk kerajaan (kesultanan) yaitu Kesultanan Deli yang berpusat di Kota Medan, dan Kesultanan Serdang yang berpusat di Perbaungan.

Kabupaten Deli Serdang dikenal sebagai salah satu daerah dari 33 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara dengan ibukotanya berada di Lubuk Pakam dengan Bupatinya yaitu Drs. H. AMri Tambunan. Memiliki keanekaragaman sumber daya alamnya yang besar sehingga merupakan daerah yang memiliki peluang investasi yang cukup menjajnjikan. Deli Serdang juga memiliki keanekaragaman budaya, yang disemarakkan oleh hamper semua suku-suku yang ada di nusantara. Adapun suku-suku asli yakni suku-suku Karo, Melayu, dan Simalungun, serta beberapa suku pendatang yang dominan seperti suku Jawa, Batak, Minang, Banjar, dan lain-lain. Dengan semua kelebihan sumber daya alam dan keistimewaan yang dimilikinya, Deli Serdang juga memiliki Bandara Udara Internasional Kuala Namu yang merupakan salah satu bandara udara terbesar di Indonesia.

Percut Sei Tuan merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Deli Serdang dimana Perumnas Mandala salah satu bagian di dalamanya.. RT/RW 001 adalah salah satu lingkungan pemukiman penduduk yang ada di Perumnas Mandala. Jumlah penduduknya sebanyak 231 jiwa dimana jumlah penduduk laki-laki sebanyak 121 jiwa, sedangkan jumlah penduduk perempuan sebanyak 110.

(51)

lingkungan) rutin dilaksanakan secara bergantian. Alhasil antar warga pun saling mengenal satu dengan lainnya, dan saling menjaga keharmonisan antar warga sekitar.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode korelasional yang bertujuan untuk meneliti hubungan atau pengaruh sebab akibat dengan memanipulasi satu atau lebih variabel pada satu kelompok eksperimental dan membandingkan hasilnya dengan kelompok control yang tidak mengalami manipulasi (Kriyantono, 2010:62). Variabel x dalam penelitian ini adalah iklan visual rokok di televisi, dan variabel y adalah minat konsumsi rokok masyarakat.

3.3.Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian, dapat berupa manusia, wilayah geografis, waktu, organisasi, kelompok, lembaga, buku, surat kabar, majalah dan sebagainya. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek, tetapi meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki objek yang diteliti. (Kholil, 2006:68).

(52)

3.3.2 Sampel

Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi. (Nawawi, 1995:144).

70 orang

Keterangan:

N = jumlah populasi n = sampel

d2 = presisi (digunakan 90% atau sig 0,1)

3.4 Teknik Penarikan Sampel

1. Purposive Sampling

Pengambilan sampel dengan teknik ini disesuaikan dengan tujuan penelitian, di mana sampel yang digunakan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Yang masuk dalam kriteria adalah masyarakat yang sudah berumur 17 sampai 50 tahun, dan mengkonsumsi salah satu dari jenis rokok (Sampoerna Mild, Djarum Super Mild, Dunhill Mild),

2. Accidental Sampling

(53)

dapat ditarik adalah sampel yang memenuhi kriteria sesuai dengan apa yang telah ditetapkan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan, menghubungkan penelitian dengan konteks yang lebih luas. Di dalamnya harus terkandung bahan-bahan yang mengarahkan tujuan penelitian, rancangan penelitian, dan tema penelitian. Karena itu, suatu tinjauan kepustakaan harus komprehensif walaupun tidak terlalu banyak (Rakhmat, 2000: 107).Penelitian ini dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan datamelalui literatur dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal ini penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku, literatur serta tulisan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber bacaan yang mendukung penelitian.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

(54)

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yanglebih mudah dibaca dan dipresentasikan. (Singarimbun, 2006:263). Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dan diintepretasikan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis data sebagai berikut :

3.6.1 Analisis tabel tunggal

Analisis tabel tunggal adalah suatu analisis yang dilakukan dengan membagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi dan persentase. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisis data yang terdiri dari dua kolom, sejumlah frekuensi dan persentase untuk setiap kategori. (Singarimbun, 2006:226).

3.6.2 Analisis tabel silang

Analisis tabel silang adalah teknik yang digunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut positif atau negatif. (Singarimbun, 2008:273).

3.6.3 Uji Hipotesis

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif yang digunakan untuk menguji hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Adapun metode yang digunakan untuk uji hipotesis ini adalah

Rank Order Spearman (Spearman’s Rho Rank Order Correlations) yaitu sebagai berikut:

Keterangan:

Rho = koefisien korelasi rank order

(55)

1 = bilangan konstanta 6 = bilangan konstan

Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal.

Jika rs < 0 maka hipotesis ditolak Jika rs > 0 maka hipotesis diterima

Kemudian untuk melihat tinggi/rendahnya korelasi tersebut digunakan skala Guilford atau koefisien asosiasi (Kriyantono, 2006: 169) sebagai berikut:

< 0,20 : hubungan rendah sekali 0,20 – 0,39 : hubungan rendah tapi pasti 0,40 – 0,70 : hubungan yang cukup berarti 0,71 – 0,90 : hubungan yang tinggi; kuat

> 0,90 : hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan.

Berdasarkan nilai rs (rho), untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap variabel Y, dilakukan uji Determinasi, adapun rumus yang digunakan:

D = rs² x 100% Keterangan:

D = Kekuatan Determinan (Kekuatan Prediksi)

(56)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Tahapan Pelaksanaan Penelitian

4.1.1 Tahap Pengumpulan Data

Pada tahap ini peneliti berusaha untuk menguraikan hasil dari penelitian yang telah dilakukan mengenai tayangan iklan visual rokok terhadap minat konsumsi masyarakat di Kelurahan Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, RT/RW 001, Perumnas Mandala, Deli Serdang yang berjumlah 70 orang yang sesuai dengan kriteria peneliti. Peneliti menggunakan rumus teknik penarikan sampel yang dikemukakan oleh Arikunto, apabila sampel di bawah 100 orang maka sampel menjadi keseluruhan populasi atau total sampling. Peneliti menyebarkan kuesioner penelitian kepada responden dan untuk menghindari kesalahan dalam pengisian kuesioner, peneliti selalu mendampingi responden saat sedang melakukan pengisian. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin tidak dimengerti oleh responden. Mayoritas dari responden terkadang tidak mengerti beberapa pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner sehingga peneliti harus kembali menyederhanakan kata – kata yang terdapat dalam pertanyaan tersebut agar responden mengerti.

Setelah seluruh data diperoleh kemudian peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas kueisoner, lalu peneliti mengolah data tersebut kedalam tabel tunggal dan tabel silang, dan akhirnya melakukan uji hipotesis dan mengambil kesimpulan dan saran dari hasil penelitian untuk kepentingan berbagai pihak.

4.1.2 Tahap Pengolahan Data

Setelah data dikumpulkan, maka tahapan selanjutnya adalah pengolahan data hasil jawaban mahasiswa dalam kuesioner penelitian. Pengolahan data ini meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Penomoran kuesioner

(57)

2. Editing

Tahap ini dilakukan untuk memperbaiki apabila ada kesalahan dalam pengisian untuk memperjelas setiap jawaban yang meragukan dan menghindari hal-hal yang tidak sesuai dengan anjuran pengisian kuesioner.

3. Coding

Merupakan proses pemindahan jawaban-jawaban responden ke dalam kotak skor yang disediakan dalam bentuk angka.

4. Inventarisasi Variabel

Yaitu data mentah yang diperoleh dan dimasukkan ke dalam lembar tabel

foltron cobol (FC) sehingga memuat seluruh data dalam kesatuan. 5. Tabulasi data

Memindahkan variabel responden yang sudah melalui pengkodean dan inventarisasi variabel kedalam kerangka tabel. Adapun tabel sebanyak jumlah pertanyaan dari kuesioner. Data disajikan dalam bentuk tabel tunggal dan dirinci melalui kategori, frekuensi dan persentase. Selanjutnya untuk memperjelas isi tabel dianalisis kecenderungan jawaban sebagai jawaban mayoritas yang menunjuk keadaan umumnya.

6. Pengujian hipotesis

Tahap pengujian data statistik untuk mengetahui apakah data yang ditemukan menolak atau menerima hipotesa penelitian yang diajukan. Guna mengukur hubungan tinggi atau rendahnya hubungan antar variabel digunakan rumus spearman rho koefisien.

4.2 Analisis Tabel Tunggal

Gambar

Tabel 2.1 Variabel Penelitian
Tabel 4.1
Tabel 4.3
Tabel 4.5
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis dan mengevaluasi harmonisasi dalam penerbitan izin usaha pertambangan mineral di Kabupaten Ketapang yang diatur

Kasang tukang masalah dina ieu panalungtikan nya éta kurangna pangaweruh masarakat Désa Rancakalong Kacamatan Rancakalong Kabupatén Sumedang, hususna ngeunaan seni

Paraguayan beef output in 2018 is forecast at 620,000 tons cwe (carcass weight equivalent), a marginal increase from the previous two years. There are several factors in the

A Merupakan perolehan mahasiswa superior, yaitu mereka yang mengikuti perkuliahan dengan sangat baik, memahami materi dengan sangat baik bahkan tertantang untuk memahami lebih

Deskripsi Singkat : Mata kuliah ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menggunakan gagasan kreatifnya dalam menyelesaikan masalah melalui pemaduan pengetahuan bangunan

[r]

PERANCANGAN

[r]