• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian Sifat Berbagai Bahan Kemasan Plastik dan Kertas Serta Pengaruhnya Terhadap Bahan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Penelitian Sifat Berbagai Bahan Kemasan Plastik dan Kertas Serta Pengaruhnya Terhadap Bahan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PEN ELI TI AN SI FAT BERBAGAI BAH AN KEM ASAN PLASTI K D AN KERTAS SERTA PEN GARUH N YA

TERH AD AP BAH AN YAN G D I KEM AS

M I M I N URM I N AH

Fa k u lt a s Pe r t a n ia n Ju r u sa n Te k n ologi Pe r t a n ia n

Un ive r sit a s Su m a t e r a Ut a r a

Pe n da h u lu a n :

Pengert ian um um dari kem asan adalah suat u benda yang digunakan unt uk w adah at au t em pat y ang dik em as dan dapat m em berikan perlindungan sesuai dengan t uj uanny a. Adany a k em asan y ang dapat m em bant u m encegah/ m engurangi kerusakan, m elindungi bahan yang ada di dalam nya dari pencem aran sert a gangguan fisik sepert i gesek an, bent uran dan get aran. Dari segi prom osi k em asan berfungsi sebagai perangsang at au day a t arik pem beli. Bahan kem asan yang um um unt uk pengem asan produk hasil pert anian unt uk t uj uan pengangk ut an at au dist ribusi adalah k ay u, serat goni, plast ik , k ert as dan gelom bang k art on.

Hasil- hasil pert anian y ang dapat dim ak an oleh m anusia berasal dari sum ber hew ani dan nabat i. Hasil pert anian it u dapat dik onsum si dalam bent uk bahan m ent ah at au m at ang. Persiapan suat u hasil pert anian m enj adi bent uk y ang dapat dim ak an m elibat k an pengolahan. Di dalam proses pengolahan m akanan t erj adi perubahan- perubahan fisik m aupun kim iaw i yang dikehendaki at au t idak dikehendaki. Disam ping it u set elah m elalui proses pengolahan, m ak anan t adi t idak t et ap st abil, dia ak an t erus m engalam i perubahan, sehingga sangat diperlukan pem ilihan pengem asan yang t epat unt uk it u sehingga m asa sim pan bahan pangan dapat dit ingk at k an dan nilai gizi bahan pangan m asih dapat dipert ahank an.

1 .2 . Tu j u a n Pe n e lit ia n

Laporan penelit ian ini bert uj uan unt uk:

- Menelit i sifat - sifat yang dim iliki oleh bahan kem asan yang berasal dari plast ik dan pengaruhnya t erhadap bahan yang dikem as.

- Menelit i sifat - sifat yang dim iliki oleh bahan kem asan yang berasal dari kert as dan pengaruhnya t erhadap bahan yang dikem as.

I I . TI N JAUAN PUSTAKA A. KEM ASAN

Didalam pengem asan bahan pangan t erdapat dua m acam w adah, y ait u w adah ut am a at au w adah yang langsung berhubungan dengan bahan pangan dan w adah kedua at au w adah yang t idak langsung berhubungan dengan bahan pangan. Wadah ut am a harus bersifat non t ok sik dan inert sehingga t idak t erj adi reak si k im ia y ang dapat m eny ebabk an perubahan w arna, flav our dan perubahan lainnya. Selain it u, unt uk w adah ut am a biasanya diperlukan syarat - syarat t ert ent u bergant ung pada j enis m akanannya, m isalnya m elindungi m akanan dari kont am inasi, m elindungi kandungan air dan lem aknya, m encegah m asuknya bau dan gas, m elindungi m akanan dari sinar m at ahari, t ahan t erhadap t ekanan at au bent uran dan t ransparan ( Winarno, 1983) .

(2)

pengerat lainnya. Melindungi kandungan airnya berart i bahw a m akanan di dalam ny a t idak boleh m eny erap air dari at m osfer dan j uga t idak boleh berkurang k adar airny a. Jadi w adahny a harus k edap air. Perlindungan t erhadap bau dan gas dim ak sudk an supay a bau at au gas y ang t idak diingink an t idak dapat m asuk m elalui w adah t ersebut dan j angan sam pai m erem bes keluar m elalui w adah. Wadah yang rusak karena t ekanan at au bent uran dapat m enyebabkan m akanan di dalam ny a j uga rusak dalam art i berubah bent uk ny a ( Winarno, 1983) .

Pengem asan k om odit i hort ikult ura adalah suat u usaha m enem pat k an kom odit i segar ke dalam suat u w adah yang m em enuhi syarat sehingga m ut unya t et ap at au hany a m engalam i sedik it penurunan pada saat dit erim a oleh konsum en akhir dengan nilai pasar yang t et ap t inggi. Dengan pengem asan, kom odit i dapat dilindungi dari kerusakan, bent uran m ekanis, fisik, kim ia dan m ikrobiologis selam a pengangkut an, penyim panan dan pem asaran ( Sacharow dan Griffin, 1980) .

Pada bagian luar k em asan biasany a dilengk api dengan et iket ( label) dan hiasan ( dekorasi) yang bert uj uan unt uk: a) m em berikan kem udahan dalam m engident ifik asik an produk y ang dik em as, sepert i j enis dan k uant it asny a, b) m em berikan inform asi t ent ang m erek dagang dan k ualit asny a, c) m enarik perhat ian pem beli, d) m em berikan k et erangan pada pem beli t ent ang cara m enggunak an produk y ang dik em as ( Sacharow dan Griffin, 1980) .

Menurut Erliza dan Sut edj a ( 1987) bahan k em asan harus m em puny ai syarat -syarat yait u t idak t oksik, harus cocok dengan bahan yang dikem as, harus m enj am in sanit asi dan syarat - sy arat k esehat an, dapat m encegah k epalsuan, kem udahan m em buka dan m enut up, kem uadahan dan keam anan dalam m engeluarkan isi, kem udahan pem buangan kem asan bekas, ukuran, bent uk dan berat harus sesuai, sert a harus m em enuhi syarat - syarat yait u kem asan yang dit uj ukan unt uk daerah t ropis m em punyai syarat yang berbeda dari kem asan yang dit uj ukan unt uk daerah subt ropis at au daerah dingin. Dem ikian j uga unt uk daerah y ang k elem baban t inggi dan daerah k ering.

Berdasark an fungsiny a pengem asan dibagi m enj adi dua, y ait u pengem asan unt uk pengangkut an dan dist ribusi ( shiping/ delivery package) dan pengem asan unt uk perdagangan eceran at au superm ark et ( ret ail pack age) . Pem akaian m at erial dan pem ilihan rancangan kem asan unt uk pengangkut an dan dist ribusi ak an berbeda dengan k em asan unt uk perdagangan eceran. Kem asan unt uk pengangk ut an at au dist ribusi ak an m engut am ak an m at erial dan rancangan y ang dapat m elindungi k erusak an selam a pengangk ut an dan dist ribusi, sedangkan kem asan unt uk eceran diut am akan m at erial dan rancangan yang dapat m em ik at k onsum en unt uk m em beli ( Peleg, 1985) .

Menurut Winarno, et al. ( 1986) m ak anan y ang dik em as m em puny ai t uj uan unt uk m engaw et kan m akanan, yait u m em pert ahankan m ut u kesegaran, w arnanya yang t et ap, unt uk m enarik konsum en, m em berikan kem udahan peny im panan dan dist ribusi, sert a y ang lebih pent ing lagi dapat m enek an peluang t erj adiny a k ont am inasi dari udara, air, dan t anah baik oleh m ik roorganism e pem busuk, m ikroorganism e yang dapat m em bahayakan kesehat an m anusia, m aupun bahan kim ia yang bersifat m erusak at au racun. Beberapa fakt or yang pent ing diperhat ikan dalam pengem asan bahan pangan adalah sifat bahan pangan t ersebut , keadaan lingkungan dan sifat bahan pengem as. Sifat bahan pangan ant ara lain adalah adany a k ecendrungan unt uk m engeras dalam k adar air dan suhu yang berbeda- beda, daya t ahan t erhadap cahaya, oksigen dan m ikroorganis

(3)

Adany a pengem asan dapat m em bant u unt uk m encegah at au m engurangi t erj adiny a k erusak an- k erusak an. Menurut Brody ( 1972) k erusak an t erj adi k arena pengaruh lingkungan luar dan pengaruh kem asan yang digunakan. Fakt or- fakt or yang m em pengaruhi kerusakan bahan pangan sehubungan dengan kem asan y ang digunak an m enurut Winarno dan Jenie ( 1983) dapat digolongk an m enj adi dua golongan, y ait u golongan pert am a k erusak an dit ent uk an oleh sifat alam iah dari produk dan t idak dapat dicegah dengan pengem asan, m isalny a perubahan kim ia, biokim ia, fisik ser t a m ir obiologi; sedangkan golongan kedua, ker usakan yang dit ent ukan oleh lingkungan dan ham pir seluruhnya dapat dikont rol dengan kem asan yang dapat digunakan, m isalnya kerusakan m ekanis, perubahan kadar air bahan, absorpsi dan int erak si dengan oksigen.

Berbagai j enis bahan digunakan unt uk keperluan kem asan, diant aranya adalah bahan- bahan dari logam , k ay u, gelas, k ert as, papan, k ert as

B. BAH AN - BAH AN KEM ASAN

1 . PLASTI K

Bahan pem buat plast ik dari m iny ak dan gas sebagai sum ber alam i, dalam perkem banganny a digant ikan oleh bahan- bahan sint et is sehingga dapat diperoleh sifat - sifat plast ik y ang diingink an dengan cara k opolim erisasi, lam inasi, dan ekst ruk si ( Sy arief, et al., 1989) .

Kom ponen ut am a plast ik sebelum m em bent uk polim er adalah m onom er, y ak ni rant ai y ang paling pendek. Polim er m erupak an gabungan dari beberapa m onom er yang akan m em bent uk rant ai yang sangat panj ang. Bila rant ai t ersebut dik elom pok k an bersam a- sam a dalam suat u pola acak , m eny erupai t um puk an j eram i m ak a disebut am orp, j ik a t erat ur ham pir sej aj ar disebut k rist alin dengan sifat y ang lebih k eras dan t egar ( Sy arief, et al., 1988) .

Menurut Eden dalam Dav idson ( 1970) , k lasifikasi plast ik m enurut st ruk t ur k im iany a t erbagi at as dua m acam y ait u:

1. Linear, bila m onom er m em bent uk rant ai polim er yang lurus ( linear) m aka akan t erbent uk plast ik t herm oplast ik yang m em punyai sifat m eleleh pada suhu t ert ent u, m elekat m engikut i perubahan suhu dan sifat nya dapat balik ( reversible) kepada sifat nya yakni kem bali m enger as bila didinginkan.

2. Jaringan t iga dim ensi, bila m onom er berbent uk t iga dim ensi ak ibat polim erisasi berant ai, ak an t erbent uk plast ik t herm oset t ing dengan sifat t idak dapat m engikut i perubahan suhu ( irreversible) . Bila sekali pengerasan t elah t erj adi m aka bahan t idak dapat dilunak k an k em bali.

Proses polim erisasi yang m enghasilkan polim er berant ai lurus m em punyai t ingkat polim erisasi yang rendah dan kerangka dasar yang m engikat ant ar at om k arbon dan ikat an ant ar rant ai lebih besar daripada rant ai hidrogen. Bahan y ang dihasilkan dengan t ingk at polim erisasi rendah bersifat k ak u dan k eras ( Flinn dan Troj an, 1975)

Bahan k em asan plast ik dibuat dan disusun m elalui proses y ang disebabk an polim erisasi dengan m enggunakan bahan m ent ah m onom er, yang t ersusun sam bung- m enyam bung m enj adi sat u dalam bent uk polim er. Kem asan plast ik m em iliki beberapa keunggulan yait u sifat nya kuat t api ringan, inert , t idak karat an dan bersifat t erm oplast is ( heat seal) sert a dapat diberi w arna.

(4)

dihasilkan oleh kem asan lam inasi dari dua at au lebih film dapat m em iliki sifat yang unik. Cont ohnya kem asan yang t erdiri dari lapisan kert as/ poliet ilen/ alum inium foil/ polipropilen baik sekali unt uk kem asan m akanan kering. Lapisan luar yang t erdiri dari kert as berfungsi unt uk cet akan perm ukaan y ang ekonom is dan m urah. Poliet ilen berfungsi sebagai perek at ant ara alum inium foil dengan k ert as. Sedangk an poliet ilen bagian dalam m am pu m em berikan k ek uat an dan k em am puan unt uk direk at at au dit ut upi dengan panas. Dengan konsep lam inasi, m asing- m asing lapisan saling m enut upi kekurangannya m enghasilkan lem bar k em asan y ang berm ut u t inggi ( Winarno, 1994) .

Plast ik berisi beberapa adit if y ang diperluk an unt uk m em perbaiki sifat - sifat fisiko kim ia plast ik it u sendiri. Bahan adit if yang sengaj a dit am bahkan it u disebut k om ponen non plast ik , diant arany a berfungsi sebagai pew arna, ant ioksidan, penyerap cahaya ult raviolet , penst abil panas, penurun viskosit as, penyerap asam , pengurai perok sida, pelum as, peliat , dan lain- lain ( Crom pt on, 1979) .

Plast ik m asih sering sulit dibedak an dengan resin k arena t idak j elas benar bedany a. Secara alam i, resin dapat berasal dari t anam an, m isalny a balsam , dam ar, t erpent in, oleoresin dan sebagainy a. Tapi k ini resin t iruan sudah dapat diproduksi dan dikenal sebagi resin sint et ik, cont ohnya selofan, akrilik seluloid, form ika, ny lon, fenol form aldehida dan sebagainy a ( Winarno, 1994) .

Bahan k em asan plast ik dibuat dan disusun m elalui proses y ang disebut polim erisasi dengan m enggunakan bahan m ent ah m onom er, yang t ersusun sam bung- m eny am bung m enj adi sat u dalam bent uk polim er. Dalam plast ik j uga t erkandung beberapa adit if y ang diperluk an unt uk m em perbaiki sifat - sifat fisik o k im ia plast ik it u sendiri. Bahan adit if y ang dit am bahk an t ersebut disebut kom ponen nonplast ik yang berupa senyaw a anorganik at au organik yang m em iliki berat m olek ul rendah. Bahan adit if dapat berfungsi sebagai pew arna, ant ioksidan, peny erap sinar UV, ant i lek at dan m asih bany ak lagi ( Winarno, 1994) .

Sifat t erpent ing bahan kem asan yang digunakan m eliput i perm eabilit as gas dan uap air, bent uk dan perm ukaannya. Perm eabilit as uap air dan gas, sert a luas perm ukaan kem asan m em pengaruhi j um lah gas yang baik dan luas perm ukaan yang kecil m enyebabkan m asa sim pan produk lebih lam a.

Menurut Erliza dan Sut edj a ( 1987) plast ik dapat dik elom pok k an at as dua t ipe, y ait u t herm oplast ik dan t erm oset . Therm oplast ik adalah plast ik y ang dapat dilunakkan berulangkali dengan m enggunakan panas, ant ara lain poliet ilen, polipropilen, polist iren dan polivinilklorida. Sedangk an t erm oset adalah plast ik y ang t idak dapat dilunak k an oleh pem anasan, ant ara lain phenol form aldehid dan urea form aldehid.

Sy arief et al., ( 1989) m em bagi plast ik m enj adi dua berdasark an sifat -sifat nya t erhadap perubahan suhu, yait u: a) t erm oplast ik: m eleleh pada suhu t ert ent u, m elekat m engikut i perubahan suhu dan m em punyai sifat dapat balik ( reversibel) kepada sifat aslinya, yait u kem bali m engeras bila didinginkan, b) t erm oset : t idak dapat m engikut i perubahan suhu ( irreversibel) . Bila sekali pengerasan t elah t erj adi m ak a bahan t idak dapat dilunak k an k em bali. Pem anasan y ang t inggi t idak ak an m elunak k an t erm oset m elaink an ak an m em bent uk arang dan t erurai k arena sifat ny a y ang dem ik ian sering digunak an sebagai t ut up k et el, sepert i j enis- j enis m elam in.

Plast ik j enis t erm oset t idak begit u m enarik dalam proses daur ulang karena selain sulit penanganannya j uga volum enya j auh lebih sedikit ( sekit ar 10% ) dari v olum e j enis plast ik y ang bersifat t erm oplast ik ( Moav enzadeh dan Tay lor, 1995) .

(5)

poliam ida, polisulfon, poliest er, poliuret an, polikarbonat , polivinilklorida, polifenilinoksida, polivinilaset at , poliakrilonit ril dan m elam in form aldehid. Plast ik diat as dapat digunak an dalam bent uk lapis t unggal, ganda m aupun k om posit , dengan dem ik ian k om binasi dari berbagai ragam plast ik dapat m enghasilkan rat usan j enis k em asan ( Crom pt on, 1979) .

Penggunaan plast ik sebagai bahan pengem as m em puny ai k eunggulan dibanding bahan pengem as lain karena sifat nya yang ringan, t ransparan, kuat , t erm oplat is dan selekt if dalam perm eabilit asnya t erhadap uap air, O2, CO2. Sifat

perm eabilit as plast ik t erhadap uap air dan udara m enyebabkan plast ik m am pu berperan m em odifik asi ruang k em as selam a peny im panan ( Winarno, 1987) . Ry all dan Lipt on ( 1972) m enam bahk an bahw a plast ik j uga m erupak an j enis k em asan yang dapat m enarik selera konsum en.

a . POLYETH YLEN

Poliet ilen m erupakan film yang lunak, t ransparan dan fleksibel,

m em puny ai k ek uat an bent uran sert a k ek uat an sobek y ang baik. Dengan pem anasan akan m enj adi lunak dan m encair pada suhu 110OC. Berdasark an sifat perm eabilit asnya yang rendah sert a sifat - sifat m ekaniknya yang baik, poliet ilen m em puny ai k et ebalan 0.001 sam pai 0.01 inchi, y ang bany ak digunak an sebagai pengem as m ak anan, k arena sifat ny a y ang t herm oplast ik , poliet ilen m udah dibuat k ant ung dengan deraj at k erapat an y ang baik ( Sacharow dan Griffin, 1970) .

Konversi et ilen m enj adi poliet ilen ( PE) secara kom ersial sem ula dilakukan dengan t ekanan t inggi, nam un dit em ukan cara t anpa t ekanan t inggi. Reaksi yang t erj adi adalah sebagai berik ut :

n( CH2= CH2) ( - CH2- CH2- ) n

Et ilen polim erisasi Poliet ilen

Poliet ilen dibuat dengan proses polim erisasi adisi dari gas et ilen yang diperoleh dari hasil sam ping dari indust ri m iny ak dan bat ubara. Proses polim erisasi yang dilakukan ada dua m acam , yakni pert am a dengan polim erisasi y ang dij alank an dalam bej ana bert ekanan t inggi ( 1000- 3000 at m ) m enghasilkan m olek ul m ak ro dengan bany ak percabangan y ak ni cam puran dari rant ai lurus dan bercabang. Cara k edua, polim erisasi dalam bej ana bert ekanan rendah ( 10- 40 at m ) m enghasilkan m olekul m akro berant ai lurus dan t ersusun paralel.

b. LOW D EN SI TY POLYETH YLEN ( LD PE)

Sifat m ek anis j enis plast ik LDPE adalah k uat , agak t em bus cahay a,

fleksibel dan perm ukaan agak berlem ak. Pada suhu di baw ah 60OC sangat resist en t erhadap seny aw a k im ia, day a prot eksi t erhadap uap air t ergolong baik, ak an t et api k urang baik bagi gas- gas y ang lain sepert i oksigen, sedangk an j enis plast ik HDPE m em punyai sifat lebih kaku, lebih keras, kurang t em bus cahaya dan kurang t erasa berlem ak.

c. H I GH D EN SI TY POLYETH YLEN ( H D PE) .

Pada poliet ilen j enis low densit y t erdapat sedik it cabang pada rant ai ant ara m olekulnya yang m enyebabkan plast ik ini m em iliki densit as yang rendah, sedangkan high densit y m em punyai j um lah rant ai cabang yang lebih sedikit dibanding j enis low densit y. Dengan dem ikian, high densit y m em iliki sifat bahan yang lebih kuat , keras, buram dan lebih t ahan t erhadap suhu t inggi. I kat an hidrogen ant ar m olek ul j uga berperan dalam m enent uk an t it ik leleh plast ik ( Harper, 1975) .

(6)

Polipropilen sangat m irip dengan poliet ilen dan sifat - sifat penggunaanny a j uga serupa ( Brody , 1972) . Polipropilen lebih k uat dan ringan dengan day a t em bus uap yang rendah, ket ahanan yang baik t erhadap lem ak, st abil t erhadap suhu t inggi dan cukup m engkilap ( Winarno dan Jenie, 1983) . Monom er polypropilen diperoleh dengan pem ecahan secara t herm al napht ha ( dist alasi m iny ak k asar) et ilen, propy lene dan hom ologues y ang lebih t inggi dipisahk an dengan dist ilasi pada t em perat ur rendah. Dengan m enggunak an k at alis Nat t a-Ziegler polypropilen dapat diperoleh dari propilen ( Birley , et al., 1988) .

I I I . M ETOD OLOGI PEN ELI TI AN

A. Ba h a n da n Ala t

Bahan- bahan yang digunakan adalah beberapa j enis plast ik kem asan ( HDPE, LDPE, PP, k ling film , dan PVC) , beberapa j enis k ert as ( k ert as m iny ak , rot i, sak, dupleks, nasi) . Peralat an yang digunakan m eliput i m ist ar ukur, m ikrom et er sekrup, j angka sorong, gelas ukur, pisau pem ot ong, gunt ing, korek api, neraca analit ik, paper t ensile st rengt h t est er, abrasion resist ance t est er, dan COBB t est er.

B. M e t ode

1 . Pe n e n t u a n Gr a m a t u r da n D e n sit a s Ba h a n Ke m a sa n Ke r t a s da n Pla st ik

Gram at ur adalah nilai yang m enunj ukkan bobot bahan per sat uan luas bahan ( g/ m2) , sedangk an densit as at au bobot j enis adalah nilai y ang m enunj ukkan bobot bahan per sat uan volum e ( g/ m3) . Unt uk penent uan gram at ur dan densit as bahan kem asan plast ik dan kert as digunakan cont oh bahan berukuran 10 x 10 cm . Gram at ur dit ent ukan dengan m enim bang cont oh bahan dan m em bagi bobot dengan luasanny a m elalui persam aan berik ut :

Gram at ur ( g/ m2) = bobot cont oh ( g) x 10000 cm2 100 cm2 1 m2

Densit as diperoleh dengan m em bagi gram at ur cont oh bahan dengan t ebal bahan. Tebal bahan diukur m enggunakan m ikrom et er sekrup di lim a t em pat y ang berbeda pada sat u lem bar cont oh bahan dan diam bil nilai rat a- rat any a.

2 . Pe n e n t u a n Ke k u a t a n Ta r ik da n Pe r pa n j a n ga n Pu t u s Ba h a n Ke m a sa n Ke r t a s da n Pla st ik

Penent uan kekuat an t arik dan perpanj angan put us kedua j enis bahan kem asan ini dilakukan m enggunakan alat paper t ensile st rengt h t est er dengan cont oh berukuran panj ang m inim al 22 cm dan lebar 1,5 cm . Penent uan berguna unt uk m enget ahui kekuat an t arik bahan dan panj ang elongasinya ( pert am bahan panj ang k et ik a m endapat beban) . Bagian uj ung cont oh uj i dipasang pada bagian penj epit ( klem ) at as dan dikeraskan. Uj ung cont oh lainnya dipasang pada klem baw ah dan dikeraskan. Selanj ut nya pengunci bagian klem at as dikendorkan sehingga k lem at as dapat bergerak bebas unt uk m endapat k an penem pat an cont oh uj i yang benar ( vert ikal dan t idak t erpunt ir) .

(7)

dit unj uk k an oleh j arum pada saat cont oh uj i put us dit engah dan secara bersam aan adalah nilai beban t arik ny a. Pem bacaan j arum harus dilak uk an secara cerm at karena j arum penunj uk akan cepat bergerak kem bali ke posisi aw al ket ika cont oh put us. Penent uan kekuat an t arik cont oh uj i dilakukan sedik it ny a dengan dua k ali ulangan.

Nilai kekuat an t arik bahan dihit ung dengan persam aan: Kek uat an t arik ( k g/ cm2) = 16 x nilai beban t arik ( k gf) Dim ana: N A ( cm2)

N = j um lah cont oh uj i unt uk set iap penguj ian

A = luas perm uk aan y ang m endapat beban ( 1,5 cm x t ebal bahan cm )

Ket ik a alat bek erj a t idak hany a beban t arik y ang duk ur, pada saat y ang bersam aan diuk ur pula perpanj angan put us ( elongasi) cont oh bahan. Perpanj angan put us dapat dilihat pada skala piringan di bagian kanan at as alat . Persent ase perpanj angan put us dihit ung dengan persam aan berik ut : Perpanj angan put us ( % ) = Perpanj angan cont oh uj i ( m m )

Panj ang cont oh uj i ( 180 m m )

Nilai 180 m m adalah j arak ant ara k edua k lem penj epit ( at as dan baw ah) sehingga cont oh uj i

y ang m endapat beban t arik adalah sepanj ang 180 m m .

3 . Pe n e n t u a n Ke t a h a n a n Ge se k Ba h a n Ke m a sa n Ke r t a s da n Pla st ik

Ket ahanan gesek bahan kem asan berguna unt uk m enent ukan bobot isi kem asan sert a penanganan produk t erkem as yang sebaiknya dilakukan. Ket ahanan gesek m enunj ukan seberapa kuat bahan kem asan digesek dengan beban t ert ent u sehingga rusak at au seberapa besar penurunan bobot ny a ak ibat bergesekan dengan beban t ert ent u. Penguj ian ket ahananan gesek

m enggunak an cont oh uj i berbent uk lingk aran berdiam et er 10 cm dengan lubang kecil dit engah berdiam et er 0,5 cm unt uk m em asukkan baut pengencang. Cont oh k em udian dit im bang bobot aw alny a. Cont oh uj i dipasang pada abrasion resist ance t est er dengan cara lubang pada cont oh uj i pada baut di t engah piringan alat dan cont oh dij epit pada bagian t engah dan t epiny a. Selanj ut ny a alat penghit ung put aran diset k e angk a nol dan beban 50 g dipasang pada set iap roda penggesek . Sebelum m enghidupk an m ot or, pom pa penghisap debu bek as gesek an harus dihidupk an t erlebih dahulu. Selam a alat bek erj a dengan cara cont oh uj i, dilak uk an pengam at an t erhadap adany a lubang. Jik a sudah t erdapat lubang pada cont oh uj i, penggesekan dihent ikan dan dilihat j um lah put aran pada alat . Jika cont oh uj i t idak rusak m aka penguj ian dilakukan hingga 50 kali put aran. Bobot bahan set elah penguj ian dit im bang dan dilak uk an perhit ungan k ehilangan bobot bahan per sat uan luas bidang gesek ( g/ cm2) .

4 . Uj i Ba k a r Pla st ik

Sat u lem bar cont oh plast ik digulung dan dibak ar pada salah sat u uj ungnya. Pengam at an dilakukan t erhadap kem udahan t erbakar, kecepat an ram bat ny ala api, pem bak aran j ik a sum ber api dij auhk an, w arna ny ala api, pem bent uk an asap, w arna asap dan bau y ang t im bul.

5 . Pe n e n t u a n D a y a Se r a p Ke r t a s t e r h a da p Air

(8)

dikeluarkan dari alat dan cont oh uj i dikering anginkan. Cont oh uj i dit im bang kem bali

berat nya. Selanj ut nya dilakukan perhit ungan j um lah air yang diserap oleh kert as per sat uan luas ( g/ cm2. m enit ) . Penguj ian dilakukan senbanyak dua kali ulangan.

I V. H ASI L D AN PEM BAH ASAN 1 . H a sil Pe r coba a n

Hasil percobaan dapat dilihat di Lam piran 1 sam pai dengan pada halam an belak ang.

2 . Pe m ba h a sa n A. KERTAS a . Gr a m a t u r

Gram at ur k ert as didefinisik an sebagai m assa lem baran k ert as dibagi luasny a ( m2) diny at ak an dalam g/ m2. Dari hasil percobaan didapat rat aan gr am at ur ker t as ber t urut - t urut , ker t as dupleks, kar t on, ker t as sak, ker t as nasi, k ert as rot i, k ert as m iny ak y ait u; 377. 500, 339.133, 82.867, 81.200, 35.300, 27.900 g/ m2.

Dari hasil penelit ian dapat dilihat adanya nilai yang beragam unt uk gram at ur pada m asing- m asing j enis k ert as. Gram at ur k ert as dipengaruhi oleh k adar air k ert as. Menurut Casey ( 1981) gram at ur k ert as dipengaruhi oleh k adar air pada k elem baban udara relat if di sek it ar k ert as. Karena gram at ur selalu diny at ak an sebagai t ot al berat k ert as t erm asuk k adar air m ak a penguk uran harus dilakukan pada kondisi st andart .

Casey ( 1981) j uga m enj elask an bahw a gram at ur k ert as m em pengaruhi sem ua sifat - sifat k ert as. Dalam hal ini y ang t erpent ing adalah m em bedak an ant ara v ariasi y ang disebabk an oleh berat at au gram at ur dan v ariasi y ang disebabk an oleh perbedaan y ang m em ang ada pada k ert as. Pada penguk uran gram at ur kert as pengaruh yang m ungkin disebabkan oleh kadar air sangat kecil k arena k ert as t elah dik ondisikan dengan k elem baban t ert ent u sehingga kandungan air dalam kert as hom ogen.

Adany a k eragam an dalam gram at ur m engindik asik an pada fluk t uasi pem ak aian bahan bak u k ert as per sat uan luas. Sem ak in k ecil gram at ur m aka penggunaan bahan baku sem akin sedikit , konsum si energi unt uk pengolahan k ert as lebih rendah, m engurangi polusi pabrik, biay a penanganan bahan dan produk rendah, efisiensi ruang penyim panan, m em perkecil gulungan at au pot ongan yang nant inya akan m eningkat kan efisiensi dan efekt ifit as proses pem buat an k ert as ( k art on) secara k eseluruhan ( Joedodibrot o, 1982) .

Keragam an dalam gram at ur, ket ebalan dan rapat m assa m em iliki im plikasi y ang sangat erat sat u sam a lain, begit u pula dengan panj ang dan lebarny a. Hal ini disebabk an k arena form ulasi gram at ur didapat dari perbandingan berat k ert as ( gram ) dengan luasan k ert as ( m2) ; sedangkan unt uk rapat m assa m erupakan perbandingan gram at ur ( gr/ m2) dengan k et ebalan. Dalam k ait an dengan rapat m assa, k et ebalan dan gram at ur, m ak a k et iga fak t or t ersebut berpengaruh dalam sifat lem baran kert as ( kart on) . Selain it u pengaruh kom posisi pulp serat pendek dan panj ang ak an m em pengaruhi k erapat an lem baran dan k et ebalan k ert as ( Casey, 1961) .

(9)

sat uan gram at ur y ait u sat uan m assa k ert as y ang diny at ak an dalam gram di dalam sat u m et er persegi luas k ert as. Menurut Hum am ( 1997) , besarny a gram at ur dapat m enent uk an t inggi rendahny a sifat k ert as at au k art on, m isalny a dalam st andar FEFCO unt uk k art on gelom bang penek anan lebih diut am ak an pada sifat kart on gelom bang yang diperlukan ( m isalnya ket ahanan ret ak) sedangkan gram at ur dit ent uk an k em udian berdasark an nilai num erik sifat k art on gelom bang yang diinginkan.

Dalam penguk uran gram at ur, penguk uran t ebal dilak uk an pada beberapa t it ik y ang berbeda dan dilak uk an lebih dari sat u k ali penguk uran. Hal ini disebabk an k arena dalam sat u lem bar k ert as nilai k et ebalanny a t idak m erat a, sehingga dilak uk an penguk uran pada beberapa t it ik . Sedangk an penguk uran dilakukan lebih dari sat u kali ( pada kert as yang berbeda) dim aksudkan unt uk m endapat kan nilai/ dat a yang cukup valid, kar ena set iap lem bar ker t as yang diproduksi m em iliki ket ebalan yang berbeda- beda. Ket idakt erat uran ket ebalan lem baran kert as sangat berhubungan dengan bahan baku dan proses produksi kert as it u sendiri.

b. D e n sit a s

Densit as kert as diperoleh dengan m em bagi gram at ur cont oh bahan dengan t ebal bahan. Dari hasil percobaan didapat rat aan densit as k ert as ber t urut - t urut , ker t as dupleks, kar t on, ker t as m inyak, ker t as sak, ker t as nasi, k ert as rot i, y ait u: 0.507, 0.468, 0.186, 0.137, 0.133, 0.065 g/ m3.

Nilai densit as kert as dipengaruhi oleh nilai gram at ur dan t ebal kert as. Menurut Casey , ( 1961) secara t ek nis rapat m assa m em puny ai hubungan erat dengan daya ikat an ant ar serat dan deraj at fibrilisasi serat pulp yang nant inya berpengaruh pada saat pencet ak an ( opasit as cet ak ) . Dalam prosesny a, peranan dan pengaruh filler Kaolin ( clay) sangat berpengaruh pada sifat fisik lem baran kert as khususnya rapat m assa dan gram at ur kert as ( kart on) . Kaolin berfungsi sebagai bahan pengisi ant ar serat , m enam bah berat k ert as dan m enghaluskan kert as.

Dari hasil percobaan diperoleh adany a perbedaan k et ebalan pada k ert as percobaan. Hal ini disebabk an adany a pengaruh perlak uan k om posisi dan m et oda pem buat an, dan j uga dipengaruhi oleh t ek anan y ang diberik an pada w ak t u pem buat an lem baran k ert as ( Vivi, 1993) . Menurut Casey ( 1981) k ert as bersifat com prissible. Perbedaan t ek anan ak an m eny ebabk an perbedaan y ang k ecil pada k et ebalan. Ket ebalan m em pengaruhi ham pir set iap sifat fisik , opt ik dan elekt rik kert as.

Beberapa alasan yang m enyebabkan t erj adinya keragam an unt uk sifat fisik panj ang dan lebar adalah adany a k esalahan dalam presisi produk si, khususnya pada sist em pem ot ongan lem baran kert as m enurut ukuran yang t elah dit ent uk an berdasark an spesifikasi t ert ent u y ang berlak u dalam SI I ( St andart I ndust ri I ndonesia) m aupun pabrik pem buat nya, yang um um nya disesuaikan dengan perm int aan pasar ( Anonim , 1980b) .

c. Ke k u a t a n Ta r ik da n Pe r pa n j a n ga n Pu t u s

Dari hasil percobaan didapat rat aan kekuat an t arik bert urut - t urut , kert as kart on, dupleks, k ert as nasi, k ert as sak , k ert as m iny ak , k ert as rot i, y ait u: 18.433, 15.074, 20.85, 18.43, 17.00, 12.14 ( k gf/ cm2) . Adany a perbedaan k ek uat an t arik pada k ert as- k ert as y ang dit elit i disebabk an adany a

(10)

surface sizing dari kert as pengem as m encakup ket ahanan penet rasi m inyak, lem ak dan bahan- bahan pelarut lain dan peningkat an ket ahanan ret ak, k et ahanan t arik dan k et ahanan t erhadap abrasi ( Klass, 1982) .

I kat an serat yang disebabkan karena proses penggilingan akan m em pengaruhi k ek uat an serat . Peningk at an ikat an disebabk an oleh peningk at an penggilingan t et api penggilingan yang berlebihan cenderung akan sedikit m enurunkan ket ahanan t arik karena perusakan st rukt ur serat yang disebabk anny a ( Vivi, 1993) . Penggilingan pada t ingkat t ert ent u dapat m eningkat kan kekuat an kekuat an t arik. Tapi penggilingan yang berlebihan akan m enyebabkan t erj adinya penurunan kekuat an t arik, yang m ungkin disebabkan t erj adiny a disint egrasi serat . Kek uat an t arik y ang diny at ak an dalam k gf/ cm2, m em iliki nilai yang berbeda- beda. Hal ini dapat disebabkan karena set iap j enis kert as dihasilkan dengan penam bahan bahan- bahan t ert ent u unt uk m endapat k an sifat t ert ent u sesuai dengan t uj uan penggunaanny a.

Kert as secara um um t ersusun dari serat - serat selulosa. Pada proses produk si k ert as, serat - serat at au fiber ak an m engikut i arah m esin at au sering disebut j uga MD ( m achine direct ion) . Pada MD ini, serat - serat diat ur m enurut arah m esin. Nilai k ek uat an t arik unt uk MD berbeda dengan TD/ CD ( t ransverse direct ion/ cross m achine direct ion) at au y ang m elint ang arah m esin ( Heldm an dan Lund, 1992) . Nilai k ek uat an t arik pada MD lebih t inggi dibandingk an dengan k ek uat an t arik pada CD. Hal ini dapat disebabk an k arena pada MD serat - serat at au fiber t ersusun secara t erat ur dan t erkum pul dalam sat u arah t arik an sehingga kekuat an yang dibut uhkan unt uk m em ut uskan kert as t ersebut lebih besar. Sedangk an pada CD serat - serat fiber m elint ang t erhadap arah t arik an, sehingga k ek uat an ant ar serat m enj adi t idak t erlalu k uat k et ik a dit arik .

Menurut Casey ( 1981) peningk at an k adar air dalam k ert as ak an m eningk at k an k et ahanan t arik sam pai pada t it ik k eseim bangan k elem baban k ert as. Menurut Uzair dan Nursy am su ( 1991) sifat dan k ek uat an k ert as dit ent uk an oleh beberapa fak t or. Salah sat u fak t or y ang paling pent ing adalah penam bahan bahan pengisi dan sizing dalam pem bent uk an lem baran k ert as.

Dari hasil percobaan didapat rat aan perpanj angan put us bert urut - t urut , ker t as dupleks, ker t as sak, ker t as nasi, kar t on, ker t as r ot i, ker t as m inyak, yait u: 45.67, 21.26, 15.74, 15.71, 11.78, 7.70( % ) . Adany a perbedaan ini m ungk in disebabk an adany a perbedaan k eseragam an susunan k ert as. Selain it u k adar air k ert as j uga m em pengaruhi perpanj angan put us k ert as. Menurut Viv i ( 1993) j ik a k ert as berada dalam k eseim bangan k elem baban udara relat if k urang dari 30 persen m ak a k ert as ak an rapuh dan k ek uat an ret ak ak an m enurun dibandingk an pada k elem baban relat if 30 sam pai 50 persen dan bila k adar air m eningk at di at as k eseim bangan 50 persen k elem baban relat if m ak a ak an m eny ebabk an penurunan ikat an dan kekuat an ret ak kert as.

d. Ke t a h a n a n Ge se k

(11)

k ert as. Dengan dem ik ian dalam hal k et ahanan gesek , dupleks lebih t ahan dibandingk an dengan k ert as.

Pada penent uan ket ahanan gesek diperlukan penghisap debu unt uk m em isahk an debu hasil penggesek an. Hal ini disebabk an k arena bila t idak ada penghisap debu, m ak a debu hasil penggesek an ak an m enghalangi bidang gesek an, sehingga dapat m engganggu hasil penguk uran. Selain it u pada aplikasiny a j uga bila k em asan k ert as m engalam i gesek an pada saat penangananny a, m ak a um um ny a debu hasil gesek an t idak ak an t ert inggal pada perm ukaan gesekan. Penguj ian cont oh kert as unt uk ket ahanan geseknya dilak uk an sam pai k ert as t ersebut rusak . Hal ini dapat dij elaskan sebagai berik ut yait u bila kert as at au kart on digunakan unt uk m engem as suat u produk, m aka ia harus dapat m elindungi produk t ersebut dari berbagai gangguan dari luar, ant ara lain berupa gesek an, adany a t um puk an y ang bisa m erusak produk , dan m encegah k ont ak dengan bahan at au seny aw a lain. Bila k ert as at au k art on t ersebut t elah rusak m ak a ia t idak berfungsi lagi sebagai pelindung produk ( pengem as) . Oleh karena it u dilakukan penguj ian daya t ahan kert as/ kart on t erhadap gesekan yang aplikasinya berkait an dengan ket ahanan kem asan digeser dan dit um puk selam a penyim panan. Penguj ian ini dihent ikan bila kert as t ersebut r usak ( lubang at au sobek) , kar ena bila ker t as t elah r usak m aka pada aplikasinya ia t idak berfungsi lagi sebagai k em asan y ang m elindungi produk . Jum lah gesek an pada saat k ert as rusak m engindik asik an bahw a k ert as t ersebut dapat rusak pada sej um lah gesek an dengan beban/ bobot t ert ent u y ang bisa dit ahan.

Nilai ket ahanan gesek pada sisi velt ( sisi dalam ) dan sisi roll ( sisi luar) berbeda. I ni dapat disebabk an k arena perm uk aan sisi v elt lebih k asar dibandingk an dengan sisi roll, sehingga pada w ak t u bergesekan gay a gesek ny a besar dan dem ik ian j uga dengan k ehilangan bobot y ang t erj adi. Unt uk k eperluan k em asan, perlu dik et ahui k et ahanan gesek . Hal ini disebabk an sebagai suat u kem asan, m aka kert as/ kart on harus dapat m elindungi produk yang ada di dalam ny a, ant ara lain dari gesek an. Adany a gesek an selain dapat m erusak k ert as ( kem asan) , j uga secara t idak langsung nant inya akan m erusak produk di dalam nya. Uj i ket ahanan gesek dim aksudkan unt uk m enget ahui ket ahanan gesek k ert as dengan m elihat k ehilangan bobot dari k ert as ak ibat sej um lah gesek an y ang diberik an pada bobot t ert ent u. Dengan m enget ahui k et ahanan gesek k ert as t ersebut m aka kit a dapat m enent ukan apakah kert as/ kart on yang digunakan sebagai pengem as dapat m engalam i gesek an at au t idak , at au sam pai seberapa besar gesek an y ang bisa dit erim a k ert as/ k art on t ersebut . Kegunaan dari uj i ini yait u berhubungan dengan aplikasinya t erhadap ket ahanan kem asan digeser selam a penggunaan dan t ransport asi, sert a pada saat dit um puk unt uk penyim panan.

e . Pe n ye r a pa n Air

(12)

Menurut Adriana ( 1998) sifat day a serap air dipengaruhi dipengaruhi oleh sizer dan filler. Sizer akan akan m engubah sifat hidrofilik selulosa m enj adi hidrofobik sehingga kem am puan penyerapan airnya akan berkurang. Unt uk m elindungi kepent ingan konsum en j uga unt uk pengaw asan proses dan pengendalian m ut u bagi produsen k ert as m ak a diperluk an bat as m ak sim um berat air yang t erserap selam a 45 det ik unt uk kert as yang bergram at ur 45 g/ m2 st andart pabrik sebesar 25 g/ m2 dengan t oleransi m aksim um hingga 27 g/ m2 ( Andriana, 1998) .

B. PLASTI K

a . Gr a m a t u r e da n D e n sit a s Pla st ik

Dat a perhit ungan gram at ure dan densit as plast ik dapat dilihat pada Lam piran 6. Berdasark an Lam piran 6, plast ik PVC lebih t ebal dan lebih berat dibandingk an dengan j enis plast ik lain y ang diuj i. Dem ik ian j uga dengan nilai gram at ur dan densit asny a. Hal ini dapat disebabk an k arena pada PVC t erdapat form asi rant ai lurus, sehingga densit asny a t inggi. PVC dihasilkan dari proses polim erisasi dengan adisi HCl yang m enghasilkan polim er rant ai lurus dengan ikat an ganda. Hal ini m eningkat kan deraj at krist alinit as dan t it ik lunak, karena energi yang diperlukan unt uk m elepaskan ikat an sekunder ant ara rant ai ( j araknya t idak j auh dan t idak t ersusun secara kuat ) adalah besar. Menurut Suy it no ( 1990) PVC m em puny ai sifat k eras, k ak u, j ernih dan m engk ilap, sangat sukar dit em bus air dan perm eabilit as gasnya rendah sehingga sesuai unt uk m engem as m ak anan y ang bany ak m engandung air. Menurut Hui ( 1992) , LDPE m em puny ai densit as ant ara 0,915 sam pai 0,939 g/ cm3, sedangkan HDPE m em puny ai densit as sebesar > 0,940 g/ cm3. Menurut Bachriansyah ( 1997) , densit as PVC berkisar ant ara 1,38 – 1,41 g/ cm3. Densit as PP m enurut Brydson ( 1975) berkisar ant ara 0,90 – 0,91 g/ cm3.

Pengukuran nilai densit as pada plast ik sangat pent ing, karena densit as dapat m enunj ukkan st rukt ur plast ik secara um um . Aplikasi dari hal t ersebut yait u dapat dilihat kem am puan plast ik dalam m elindungi produk dari beberapa zat sepert i air, O2 dan CO2. Birley, et al. ( 1988) , m engem uk ak an bahw a plast ik

dengan densit as yang rendah m enandakan bahw a plast ik t ersebut m em iliki st ruk t ur y ang t erbuk a, art iny a m udah at au dapat dit em busi fluida sepert i air, oksigen at au CO2. Jadi t idak sepert i pada k ert as, nilai densit as plast ik sangat

pent ing dalam m enent uk an sifat - sifat plast ik y ang berhubungan dengan pem akaiannya. Dalam perdagangan m ungkin digunakan sat uan gram at ur, karena sat uan ini cukup m ew akili pihak produsen ( berat plast ik) dan konsum en ( luas plast ik ) . Penggunaan plast ik sebagai bahan pengem as m em puny ai k eunggulan dibanding bahan kem asan lain karena sifat nya yang ringan, t ransparan, kuat , t erm oplast is dan seelkt if dalam perm eabilit asnya t erhadap uap air, O2, CO2 . Sifat

perm eabilit as plast ik t erhadap uap air dan udara m enyebabkan plast ik m am pu berperan m em odifik asi ruang k em as selam a peny im panan ( Winarno, 1994) .

Berdasarkan sifat perm eabilit asnya yang rendah sert a sifat - sifat m ekaniknya yang baik, poliet ilen banyak digunakan sebagai pengem as m akanan, k arena sifat ny a y ang t herm oplast ik , poliet ilen m udah dibuat k ant ung dengan deraj at k erapat an y ang baik ( Sacharow dan Griffin, 1970) .

Menurut Buckle et al. ( 1987) perm eabilit as gas PVC ( sepert i CO2, O2, N2)

lebih rendah dibandingk an dengan HDPE, LDPE, PP ( t erlihat pada t abel 1) , sehingga PVC cocok unt uk m engem as produk yang banyak m engandung senyaw a volat il ( senyaw a yang m udah m enguap) .

b. Ke k u a t a n Ta r ik da n Pe r pa n j a n ga n Pu t u s Pla st ik

(13)

pada HDPE rant ai- rant ai m olek ul t ersusun lebih t erat ur dibandingk an dengan LDPE, sehingga dibut uhk an k ek uat an t arik y ang lebih besar unt uk m em ut uskan plast ik HDPE dibanding dengan unt uk plast ik LDPE. Hal ini berkait an j uga dengan nilai densit as kedua j enis plast ik t ersebut . HDPE yang m em iliki densit as yang lebih t inggi, m aka st rukt urnya t ert ut up at au susunan rant ai- rant ai polim ernya lebih rapat dibandingkan dengan LDPE yang m em iliki densit as rendah. Menurut Harper ( 1975) pada poliet ilen j enis low densit y t erdapat sedik it cabang pada rant ai ant ara m olekulnya yang m enyebabkan plast ik ini m em iliki densit as yang rendah, sedangkan high densit y m em punyai j um lah rant ai cabang yang lebih sedikit dibanding j enis low densit y. Dengan dem ikian high densit y m em iliki sifat bahan yang lebih kuat , keras, buram dan lebih t ahan t erhadap suhu t inggi. Nilai kekuat an t arik ini perlu unt uk m enget ahui kekuat an kem asan bila diberi diberi t ekanan. Sem akin t inggi kem am puan suat u bahan kem asan unt uk m enerim a suat u t ekanan yang diberikan, m aka sem akin t inggi m ut u suat u kem asan it u di dalam m elindungi produk dari t ekanan yang t erj adi selam a penyim panan at au t ransport asi, sehingga k erusak an m ek anis y ang ak an t erj adi pada produk ak an bisa dik urangi.

Rant ai- rant ai polim er lurus ak an searah m engikut i arah MD. Menurut Suy it no ( 1990) , at om - at om k arbon pada rant ai polim er ak an bergabung m elalui ikat an k ov alen y ang k uat . Disam ping it u di ant ara rant ai sat u dengan y ang lain dihubungkan oleh ikat an van der w aals yang sifat nya j auh lebih lem ah ( ikat an sekunder) sehingga m em berikan sifat - sifat plast is. Walaupun secara individual ikat an sek under ini lem ah, ak an t et api k ek uat an dari t ot al ikat an y ang ada sepanj ang rant ai dapat m em beri andil y ang bersar t erhadap beberapa m acam sifat fisik plast ik y ang bersangk ut an.

c. Ke t a h a n a n Ge se k Pla st ik

Perhit ungan ket ahanan gesek plast ik dapat dilihat pada Lam piran 7. Selain m elihat kehilangan bobot , unt uk m enent ukan ket ahanan gesek dilihat j uga j um lah put aran yang m enunj ukan j um lah gesekan pada plast ik. PVC m em punyai daya t ahan gesek yang cukup baik, hal ini dapat dilihat pada j um lah gesekan dan k ehilangan bobot y ang t erj adi. Pada plast ik ini, diperluk an j um lah gesek an y ang lebih bany ak dibandingk an dengan j enis plast ik lain y ang diuj i sam pai plast ik it u rusak . Dari hasil ini dapat disim pulk an bahw a k em asan PVC dapat digunak an unt uk m engem as produk yang akan dit ransport asikan ( ke t em pat konsum en yang j auh) . Sepert i diket ahui m ungkin saj a ada t erj adi bent uran m ekanis selam a pengangkut an produk dari pabrik ke t em pat penj ualanan at au konsum en.

e . Uj i Ba k a r

Dari hasil percobaan t erlihat bahw a y ang paling m udah t erbak ar dari sem ua j enis bahan plast ik y ang dit elit i adalah j enis poliet ilen ( LDPE) , bahk an pada LDPE ini, saat sum ber api dij auhkan t idak m at i. Hal ini sesuai dengan t inj auan lit erat ur dari Christ opher ( 1981) y ang m eny at ak an bahw a PE dengan m assa j enis 38 m em puny ai k onduk t iv it as t herm al 0.046, sedangk an PVC dengan m assa j enis 35 m em iliki kondukt ivit as t herm al 0.028. Jadi w aj ar saj a LDPE lebih m udah t erbakar, karena bahan plast ik ini m em punyai daya penghant ar panas y ang lebih t inggi dibandingk an dengan PVC.

V . KESI M PULAN D AN SARAN 1 . Ke sim pu la n

Dari hasil pem bahasan dapat diam bil beberapa k esim pulan, y ait u:

(14)

2. Beber apa fakt or yang m em pengar uhi sifat fisik ker t as adalah: kom posisi pulp serat pendek dan panj ang, m et ode pem buat an, kadar air, m et ode sizes dan filler ( bahan pengisi) .

3. Ket ahanan gesek kart on dan dupleks besar karena m em iliki ket ebalan yang lebih t inggi dibandingk an j enis k ert as y ang lain.

4. Sizer akan m engubah sifat hidrofilik selulosa ( kert as) m enj adi hidrofobik sehingga kem am puan penyerapan airnya berkurang.

5. Plast ik PVC m em iliki t ebal, berat , nilai gram at ur dan densit as yang lebih t inggi dibandingk an dengan j enis plast ik y ang lain.

6. Kek uat an t arik HDPE lebih besar dibandingk an dengan LDPE disebabk an rant ai-rant ai m olek ulny a t ersusun lebih t erat ur dibandingk an LDPE.

7. PVC m em iliki daya t ahan gesek yang paling t inggi dibandingkan dengan plast ik lain.

8. LDPE m em iliki kondukt ivit as t erm al yang t inggi sehingga m udah t erbakar.

2 . Sa r a n

1. Sebaikny a dilak uk an j uga pengam at an secara k im ia sehingga k it a m endapat inform asi yang lebih lengkap m engenai sifat - sifat bahan kem asan.

2. Melakukan penelit ian t erhadap bahan kem asan lainnya sepert i: kayu, plast ik lam inasi, kem asan kot ak m inum an sepert i j uice.

D AFTAR PUSTAKA

Anonim . 1980b. PNKP Padalarang. Laporan Biro Engineering. Padalarang.

Bachriansyah, S. 1997. I dent ifik asi Plast ik . Mak alah Pelat ihan Tek nologi Pengem asan I ndust ri Makanan dan Minum an, Depart em en Perindust rian dan Perdagangan, Bogor 29 Nov em ber 1997

Bierley , A.W., R.J. Heat and M.J. Scot t , 1988, Plast ic Mat erials Propert ies and Aplicat ions. cat ions. Chapm an and Hall Publishing, New York.

Brody . A.L. 1972. Asept ic Packaging of Foods. Food Technology . Aug. 70- 74. Bry dson J.A. 1975. Plat ic Mat erials. 3t h. New nes- But t erw ort hs. London

Casey , J.P. 1961. Pulp and Paper, v ol.I I Second Ed. I nt ernat ional Publisher I nc. New York

Christ opher. H. 1981. Polym er Mat erials. Mac Millan Publishers LTD. London.

Crom pt on, T.R. 1979. Addit iv e Migrat ion from Plast ic int o Food. Pergam on Press. Oxford.

Dav idson A., 1970. HandBook of Precision Engineering. Mc. Graw Hill Book Co. Great Brit ain

Erliza dan Sut edj a. 1987. Pengant ar Pengem asan. Laborat orium Pengem asan, Jurusan TI P. I PB. Bogor.

(15)

Harper. 1975. Handbook of Plast ic and Elast om er. West ing House Elect ric Corporat ion. Balt im ore. Maryland.

Joedodibrot o, H. 1982. Plan Plant at ion Residues as an Alt ernat ive Sourece of Cellulosaic

Moav enzadeh F. and H.F. Tay lor. 1995. Recycling and Plast ics. Cent er for Const ruct ion Research and Educat ion Depart em ent of Civ il and Environt m ent al Engineering Massachuet t I nst it ut e of Technology. Cam bridge. Massachuet t . USA.

Peleg. K. 1985. Produce Handling Packaging and Dist ribut ion. The AVI Publishing. Co. I nc. West port . Connect icut .

Ry all. A.L. dan Lipt on. W.J. 1972. Handling, Transport at ion and St orage of Fruit s And Veget ables. The The AVI Publishing. Co. West port .

Sacharow . S. and R.C. Griffin. 1980. Principles of Food Packaging. The AVI Publishing. Co. I nc. West port . Connect icut .

Suy it no. 1990. Bahan- bahan Pengem as. PAU. UGM. Yogy ak art a.

Sy arief.R., S. Sant ausa dan I sy ana. 1989. Tek nologi Pengem asan Pangan, PAU Pangan dan Gizi, I PB Bogor .

Winarno, F.G. dan Jennie. 1982. Kerusak an Bahan Pangan dan Cara Pencegahanny a. Ghalia I ndonesia. Jak art a.

Winarno, F.G. 1983. Gizi Pangan, Tek nologi dan Konsum si. Penerbit Gram edia. Jak art a. Winarno, F.G., Srikandi F. dan Dedi F. 1986. Pengant ar Teknologi Pangan. Pener bit PT. Media. Jakar t a.

Referensi

Dokumen terkait

relations sendiri adalah pihak yang pertama biasanya dimintai keterangan dari public eksternal, karena itulah seorang humas atau public relations didalam

Romaulina Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Beras Raskin Di Palembang ( Studi Kasus: Bulog Sumsel), 2004... Romaulina Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Beras Raskin

Penerapan metode ini dimulai dengan mengajukan pertanyaan atau masalah atau dengan memperkenalkan tema.Kemudian siswa memberikan respon atau gagasan atau pendapat

Sasaran dibuatnya Buku Pedoman Pelaksanaan Pengurangan Dampak Buruk Napza adalah institusi kesehatan, institusi pemerintah maupun non pemerintah yang terkait dengan

More selective mapping of Global Health Initiative (GHI) and specifically PEPFAR-funded HIV/AIDS activities should also be completed in order to ensure that activities are

Persis, karena itu, pcrtama kal! kita lakukan adalah menyiapkan Demplot disetiap kecamatan, semacam proyek percor!tohan yang digarap oleh delapan inti tersebut sesliai

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Return On Equity (ROE) tidak mempunyai pengaruh secara nyata dan

Telah dipertahankan di depan dewan penguji Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta dan diterima