• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. PENGUJIAN TABLET EFFERVESCENT

2. Analisis Tablet Effervescent

Granul yang telah homogen langsung dicetak sesuai dengan ukuran dan bentuk yang diinginkan. Tablet yang dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Tablet effervescent masing-masing formulasi

a. Nilai pH

Makanan yang mempunyai pH rendah biasanya tidak dapat ditumbuhi bakteri, tetapi dapat menjadi rusak karena pertumbuhan khamir dan kapang. Dari hasil pengujian, pH tablet effervescent

berkisar dari 4.55 - 5.20.

Analisis ragam (Lampiran 5a) menunjukkan bahwa variasi konsentrasi effervescent mix berpengaruh nyata terhadap nilai pH (p <

0.05). Dengan uji lanjut Duncan (Lampiran 5b), dapat diketahui bahwa semakin tinggi konsentrasi effervescent mix maka semakin tinggi nilai pH tablet effervescent. Nilai pH pada konsentrasi 40% berbeda nyata dengan konsentrasi 45%, 50% dan 55%.

Nilai pH tertinggi terdapat pada konsentrasi effervescent mix

55% sebesar 5.20 dan nilai pH yang terendah terdapat pada konsentrasi

effervescent mix 40% sebesar 4.55. Nilai pH tersebut masih sesuai dengan pH kontrol yaitu sebesar 4.5. Grafik pengujian nilai pH tablet

effervescent disajikan pada Gambar 10.

5.20d 5.00c 4.75b 4.55a 4.20 4.40 4.60 4.80 5.00 5.20 5.40 40 45 50 55

Konsentrasi effervescent mix (%)

N

ila

i p

H

Keterangan : superskrip yang berbeda pada grafik menunjukkan berbeda nyata (p<0,05).

Gambar 10. Grafik pengujian nilai pH tablet effervescent

Kenaikan pH dapat disebabkan oleh pemakaian kalium bikarbonat yang terurai menjadi K+ bebas. Ion tersebut berikatan dengan asam organik dan membentuk garam sehingga aktivitas ion H+nya pada asam organik hilang. Hilangnya aktivitas ion H+ dalam larutan menyebabkan aktivitas ion OH- yang lebih dominan sehingga produk bersifat basa (Dede, 2005). Oleh karena itu makanan yang mempunyai pH yang relatif rendah lebih tahan selama penyimpanan dibanding dengan makanan yang mempunyai pH netral atau mendekati netral (Fardiaz, 1989).

b. Kadar air

Kadar air merupakan salah satu parameter mutu yang penting bagi produk kering karena akan menentukan daya tahan dan daya simpan produk. Dari hasil pengujian diketahui bahwa kadar air dari tablet berkisar antara 1.38 - 2.01%.

Analisis ragam (Lampiran 6a) menunjukkan bahwa variasi konsentrasi effervescent mix berpengaruh nyata pada kadar air (p < 0.05). Dengan uji lanjut Duncan (Lampiran 6b) menunjukkan bahwa konsentrasi 40% berbeda nyata dengan konsentrasi 55%.

Semakin tinggi konsentrasi effervescent mix semakin tinggi pula kadar airnya. Nilai kadar air ini masih di bawah kontrol (5.20%), tetapi bukan berarti nilai kadar air kontrol tinggi. Hal ini dapat disebabkan karena terlalu lama tablet berhubungan dengan udara sekitar sehingga cepat meresap dalam tablet. Kadar air tertinggi terdapat pada konsentrasi effervescent mix 55% dan kadar air terendah terdapat pada konsentrasi effervescent mix 40%. Grafik pengujian kadar air tablet

effervescent disajikan pada Gambar 11.

2.01b 1.63ab 1.57ab 1.38a 1.00 1.20 1.40 1.60 1.80 2.00 2.20 40 45 50 55

Konsentrasi effervescent mix (%)

Ka d a r Ai r (% )

Keterangan : superskrip yang berbeda pada grafik menunjukkan berbeda nyata (p<0,05).

Gambar 11. Grafik pengujian kadar air tablet effervescent

Air dapat menyebabkan sistem effervescent menjadi tidak stabil. Kehadiran air dalam jumlah banyak dapat mengaktifkan sistem

effervescent dan dapat bereaksi sebelum waktunya (Lieberman, et al, 1989). Senyawa dalam bentuk granul atau serbuk akan berubah

menjadi ion-ion dengan adanya air sehingga mudah bereaksi. Air menyebabkan tablet menjadi mengembang dan lembek. Menurut Lieberman, et al (1989), tablet effervescent bersifat mudah menyerap air dan akan menyerap cukup air sehingga memicu kerusakan jika tidak dikemas dengan benar.

c. Kadar abu

Sebagian besar bahan makanan yaitu sekitar 90% terdiri dari bahan organik dan air. Sisanya terdiri atas unsur mineral (zat anorganik). Pada proses pembakaran, bahan organik terbakar tetapi zat anorganiknya tidak terbakar, oleh karena itu disebut abu. Kadar abu suatu bahan makanan menggambarkan banyaknya mineral yang terbakar menjadi zat yang tidak dapat menguap. Dari hasil pengujian dapat diketahui bahwa kadar abu tablet effervescent berkisar antara 21.64 - 23.89%.

Analisis ragam (Lampiran 7a) diketahui bahwa variasi konsentrasi effervescent mix berpengaruh nyata terhadap nilai kadar abu. Dengan uji lanjut Duncan (Lampiran 7b) menunjukkan bahwa konsentrasi 40% berbeda nyata dengan konsentrasi 50% dan konsentrasi 55.

Kadar abu tablet effevescent tertinggi terdapat pada konsentrasi

effervescent mix 55% dan kadar air terendah terdapat pada konsentrasi

effervescent mix 40%. Nilai kadar abu tersebut masih sesuai dengan kontrol yaitu 27.10%. Grafik pengujian kadar abu tablet effervescent

21.64a 23.25ab 23.48b 23.89b 21.00 21.50 22.00 22.50 23.00 23.50 24.00 40 45 50 55

Konsentrasi effervescent mix (%)

Ka d a r Ab u (% )

Keterangan : superskrip yang berbeda pada grafik menunjukkan berbeda nyata (p<0,05).

Gambar 12. Grafik pengujian kadar abu tablet effervescent

Kadar abu semakin tinggi dengan semakin tinggi konsentrasi

effervescent mix. Kenaikan kadar abu dapat disebabkan oleh kandungan mineral dalam tablet. Mineral yang ada dalam tablet

effervescent dapat berasal dari ekstrak daun belimbing wuluh maupun dari bahan baku kalium bikarbonat. Semakin tinggi konsentrasi kalium bikarbonat maka jumlah kalium akan semakin besar (Khairani, 2002). Semakin besar kadar abu suatu bahan makanan maka semakin tinggi mineral yang terkandung didalamnya (Winarno, 1992).

d. Diameter dan tebal tablet

Hasil pengukuran diameter dan tebal tablet disajikan pada Tabel 11. Alat untuk mengukur diameter dan tebal tablet adalah jangka sorong.

Tabel 11. Hasil pengujian diameter dan tebal tablet effervescent Konsentrasi effervescent mix Diameter (cm) Tebal (cm)

40% 0.70a 2.79a

45% 0.69b 2.81a

50% 0.65b 2.81b

55% 0.70c 2.84a

Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa diameter tablet

effervescent berkisar 2.79 - 2.84 cm. Nilai tersebut masih sesuai dengan kontrol yang memiliki diameter tablet sebesar 2.53 cm. Analisis ragam (Lampiran 8a) menunjukkan bahwa variasi konsentrasi

effervescent mix berpengaruh nyata terhadap diameter tablet (p < 0.05). Dengan uji lanjut Duncan (Lampiran 8b), diperoleh hasil bahwa diameter tablet pada konsentrasi 40% berbeda nyata dengan semua variasi konsentrasi effervescent mix, konsentrasi 45% tidak berbeda nyata dengan konsentrasi 50% dan konsentrasi 55% berbeda nyata dengan semua konsentrasi effervescent mix. Hal ini dapat disebabkan karena pengolesan Mg-stearat pada bagian dalam cetakan yang dilakukan dengan tangan.

Tebal tablet effervescent yang diperoleh dari hasil pengujian berkisar 0.65 - 0.70 cm. Nilai tersebut masih sesuai dengan kontrol yaitu 0.66 cm. Analisis ragam (Lampiran 9a) menunjukkan bahwa variasi konsentrasi effervescent mix berpengaruh nyata terhadap tebal tablet (p < 0.05). Dengan uji lanjut Duncan (Lampiran 9b) diperoleh hasil bahwa konsentrasi 50% berbeda nyata dengan konsentrasi 40%, 45% dan 55%. Ketebalan tablet dipengaruhi tekanan pada saat mencetak tablet. Alat yang digunakan untuk mencetak tablet dibantu dengan tekanan tangan. Perbedaan diameter dan tebal tablet yang dihasilkan apabila dilihat dari segi fisik atau secara kasat mata tidak terlalu berpengaruh terhadap bentuk tablet.

e. Kekerasan

Kekerasan bahan didefinisikan sebagai daya tahan terhadap deformasi. Sifat ini dipengaruhi oleh kadar air, suhu dan umur bahan. Hubungan kekerasan dan daya hancur serta kecepatan melarut obat sangat dekat. Dari hasil pengujian diketahui bahwa nilai kekerasan tablet berkisar 0.06 - 0.16/g.mm.dtk.

Analisis ragam (Lampiran 10a) menunjukkan bahwa variasi konsentrasi effervescent mix berpengaruh nyata terhadap nilai

kekerasan. Berdasarkan uji lanjut Duncan (Lampiran 10b) dapat diketahui bahwa konsentrasi 55% berbeda nyata dengan konsentrasi 40%, 45% dan 50%.

Nilai kekerasan tertinggi terdapat pada konsentrasi effervescent mix 55% dan nilai kekerasan terendah terdapat pada konsentrasi

effervescent mix 40%. Nilai tersebut di atas standar kontrol yaitu sebesar 0 (keras). Grafik pengujian kekerasan tablet effervescent

disajikan pada Gambar 13.

0.16b 0.10a 0.08a 0.06a 0.02 0.06 0.10 0.14 0.18 40 45 50 55

Konsentrasi effervescent mix (%)

K eker asan ( /g .m m .d tk)

Keterangan : superskrip yang berbeda pada grafik menunjukkan berbeda nyata (p<0,05).

Gambar 13. Grafik pengujian kekerasan tablet effervescent

Perbedaan kekerasan dapat disebabkan karena perbedaan tekanan pada saat pencetakan tablet. Tablet effervescent daun belimbing wuluh dibuat dengan menggunakan cetakan manual yang ditekan dengan tangan sebanyak 10 kali untuk masing-masing tablet. Semakin tinggi konsentrasi effervescent mix, semakin lunak tablet yang dihasilkan. Tablet effervescent yang dihasilkan harus memiliki nilai kekerasan yang minimal agar dapat meningkatkan kecepatan melarut tablet (Said, 2005). Perbedaan nilai kekerasan tablet juga dapat disebabkan karena semakin tinggi konsentrasi effervescent mix maka air yang terserap oleh tablet juga semakin banyak sehingga tablet menjadi lunak.

f. Waktu larut

Waktu larut menunjukkan banyaknya waktu yang dibutuhkan oleh tablet dalam suatu ukuran saji (serving size) untuk dapat larut sempurna dalam volume tertentu air. Waktu larut tablet effervescent

berkisar 4 - 5 menit.

Analisis ragam (Lampiran 11a) menunjukkan bahwa variasi konsentrasi effervescent mix berpengaruh nyata terhadap daya larut tablet effervescent. Pada uji lanjut Duncan (Lampiran 11b), diperoleh hasil bahwa konsentrasi 40% berbeda nyata dengan konsentrasi 55%.

Pada konsentrasi effervescent mix 40% memiliki waktu larut tercepat dan waktu larut terlama terdapat pada konsentrasi effervescent mix 55%. Waktu larut yang diperoleh termasuk lambat dibanding dengan kontrol (2.24 menit). Hasil pengujian waktu larut tablet

effervescent disajikan pada Gambar 14.

3.93a 4.26ab 4.32 ab 4.75b 3.50 4.00 4.50 5.00 40 45 50 55

Konsentrasi effervescent mix (%)

W a k tu La rut ( m e ni t) Keterangan : superskrip yang berbeda pada grafik menunjukkan berbeda nyata

(p<0,05).

Gambar 14. Hasil pengujian waktu larut tablet effervescent

Waktu larut yang lambat dapat disebabkan pada saat penambahan cairan pengikat selama proses granulasi telah terjadi reaksi karbonasi sehingga menyebabkan daya effervescing berkurang. Kelembaban udara disekitar tablet setelah dibuka kemasannya saat diuji juga akan menyebabkan menurunnya kualitas yang cepat dari produk terutama daya larut tersebut. Kekerasan tablet juga berpengaruh terhadap kekerasan, semakin lunak tablet yang dihasilkan

maka akan semakin lama daya larutnya. Perbedaan waktu larut tablet

effervescent dapat disebabkan oleh semakin tinggi konsentrasi

effervescent mix maka menyebabkan semakin banyak air yang terserap oleh tablet sehingga waktu larutnya menjadi lambat.

g. Warna

Secara kuantitatif, pengukuran warna tablet effervescent dengan menggunakan colorimeter dapat dilihat pada Tabel 12. Pengujian warna kromatik bertujuan untuk mengetahui warna sampel secara teoritis. Nilai L menyatakan parameter kecerahan yang memiliki nilai 0 (hitam) sampai 100 (putih). Nilai a menyatakan campuran warna merah sampai hijau dengan nilai +a (0 sampai +100) untuk warna merah dan nilai –a (0 sampai -100) untuk warna hijau. Nilai +100) untuk warna kuning dan b negatif (0 sampai -100) untuk warna biru.

Tabel 12. Hasil pengujian warna (colorimeter)

Konsentrasi effervescent mix Warna oHue L a b 40% 64.61 13.25 69.61 79.03 45% 66.07 12.50 74.79 80.51 50% 63.43 13.42 81.09 80.61 55% 61.97 14.54 83.77 80.16

Nilai L dari hasil pengukuran berkisar antara 61.97-66.07. Hasil ini menunjukkan bahwa kecerahan warna tablet effervescent semakin rendah dengan semakin tingginya konsentrasi effervescent mix. Dari hasil pengukuran, nilai a yang diperoleh berkisar 12.50-14.54. Peningkatan konsentrasi effervescent mix memberikan nilai a yang semakin besar. Nilai a yang positif ini menunjukkan bahwa warna tablet didominasi warna merah. Nilai b yang didapatkan dari hasil pengukuran berkisar antara 69.61-83.77. Nilai b semakin besar dengan meningkatnya konsentrasi effervescent mix. Nilai b positif menunjukkan bahwa warna tablet didominasi warna kuning. Nilai o

Hue tablet effervescent berkisar 79.03-80.61 yang menghasilkan warna yellow red (Tabel 4). Nilai oHue didefinisikan sebagai warna

yang terlihat baik yang terdiri dari satu warna maupun campuran warna. Berdasarkan penampakan tablet (Gambar 10) juga dapat diketahui bahwa tablet effervescent yang dihasilkan didominasi oleh warna kuning.

Dokumen terkait