• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. LANDASAN TEORI

E. Analisis Teknikal dan Analisis Fundamental

1. Analisis Teknikal

Analisis teknikal adalah analisis terhadap pergerakan harga atau pengamatan terhadap pergerakan harga yang terjadi detik demi detik, hari demi hari dalam jangka waktu tertentu yang ditampilkan dalam bentuk diagram / chart.

Menggunakan data-data pergerakan harga dari waktu yang lalu untuk menentukan ke mana pergerakan harga selanjutnya. Hal yang terpenting dari analisa teknikal adalah bagaimana analisis tersebut mampu mengenali trend

sedini mungkin.

Dalam analisis teknikal dikenal juga adanya diagram/chart dan

trend, kedua hal ini sangat memudahkan dalam transaksi valas pada platform. a. Diagram/Chart

Secara umum, ada tiga tipe diagram/chart yang paling populer untuk digunakan yaitu:

1) LineChart

Diagram sederhana yang terbentuk dari peta pergerakan harga penutupan (closing price). Dalam diagram ini dapat dilihat pergerakan harga secara dua dimensi, sumbu y menggambarkan nilai mata uang dan sumbu x yang mewakili periode waktu.

commit to user

31

Gambar 2.1. Grafik Garis Mata Uang EUR/USD Periode 2010

Sumber: www.google.com diakses tanggal 12 Mei 2011

2) BarChart

Bar Chart menampilkan pergerakan harga penutupan, sekaligus juga pembukaan dan harga tertinggi dan terendah.

Ujung bawah (dasar) dari bar chart menunjukkan harga terndah, sedangkan bagian paling atas/ujung menunjukkan harga tertinggi. Garis vertikal menunjukkan range harga.

Sementara itu, garis horizontal terdiri dari dua macam. Garis horizontal sebelah kiri merupakan harga pembukaan, sedangkan garis horizontal sebelah kanan merupakan harga penutupan.

Bar chart disebut juga ”OHLC” chart karena diagram tersebut menunjukkan “the Open” (harga pembukaan), “the High” (harga tertinggi), “the Low” (harga terendah), dan “the Close” (harga penutupan).

commit to user

32

Gambar 2.2. BarChart Mata Uang EUR/USD Periode 2010

Sumber: www.google.comdiakses tanggal 12 Mei 2011

3) CandlestickChart

Candlestick chart / diagram lilin menunjukkan informasi yang sama dengan Barchart, tetapi dalam tampilan yang lebih menarik.

Pada chart ini, pergerakan harga ditunjukkan dengan bar yang lebar. Apabila bar tersebut diberi warna, maka itu menunjukkan harga penutupan yang lebih rendah dibandingkan harga pembukaan (harga turun). Gambar (hitam-putih) berikut akan menjelaskan perbedaannya. a) Badan (body) yang hitam / tanpa warna menunjukkan harga

pembukaan yang lebih rendah dibandingkan harga penutupan (harga naik).

commit to user

33

b) Badan (body) yang hitam / berwarna menunjukkan harga pembukaan yang lebih tinggi dibandingkan harga penutupan (harga turun).

Gambar 2.3. Candlestick Chart Hitam Putih

Sumber: www.google.comdiakses tanggal 12 Mei 2011

Candlestick chart bisa juga diberi warna. Hijau berarti harga naik dan merah berarti harga turun.

Gambar 2.4. Candlestick Chart Berwarna

commit to user

34

Gambar 2.5. CandlestickChart Mata Uang EUR/USD Periode 2010

Sumber: www.google.comdiakses tanggal 12 Mei 2011

Tujuan penggunaan candlestick chart adalah membantu dan mempermudah pengamatan pergerakan harga (dibandingkan bar chart tentunya).

Keuntungan penggunaan candlestickchart adalah: a) Candlestickchart gampang digunakan.

b)Candlestick chart memiliki pola / pattern dengan nama-nama yang unik.

c) Candlestick chart sangat bagus untuk mengenali pergantian

commit to user

35

Selain line chart, barchart, dan candlestickchart, ada juga indikator-indikator yang sering digunakan dalam trading, antara lain:

1) Support dan Resistance

Support dan resistance merupakan salah satu alat bantu utama ketika bertransaksi. Harga terendah sebelum pergerakan harga naik ke atas disebut support. Pada pasangan support dan resistance, nilai

resistance selalu lebih tinggi daripada support.

Ada dua hal yang harus diingat tentang support dan resistance, yaitu:

a) Pada waktu pergerakan harga bergerak (naik) melewati resistance,

resistance itu akan berubah menjadi support. Demikian sebaliknya, jika pergerakan harga bergerak (turun) melewati

support, support tersebut akan berubah menjadi resistance.

b) Semakin sering harga bergerak (naik) dan menguji suatu

resistance tapi tidak berhasil menembusnya, berarti semakin kuat kecenderungan bahwa harga akan swing / berayun pada area antara support dan resistance.

commit to user

36

Gambar 2.6. Support Mata Uang EUR/USD Periode 2010

Sumber: www.google.comdiakses tanggal 12 Mei 2011

Gambar 2.7. Resistance Mata uang EUR/USD Periode 2010

Sumber: www.google.comdiakses tanggal 12 Mei 2011

2) Channel

Channel ke atas (naik) terbentuk dari 2 garis dengan sudut naik yang sama, yang dibuat dengan menghubungkan beberapa support

(garis bawah channel) dan beberapa resistance (garis atas channel). Begitu juga dengan channel ke bawah (turun) dan channel sejajar

commit to user

37

Bantuan channel memungkinkan investor atau broker untuk bertransaksi lebih efisien karena dapat meletakkan posisi pada saat yang pas dan aman karena mengetahui batas pergerakan harga.

Gambar 2.8. Channel Mata Uang EUR/USD Periode 2010

Sumber: www.google.comdiakses tanggal 12 Mei 2011

3) Head and shoulder

Sesuai namanya, adalah formasi yang mirip dengan bentuk kepala dan bahu, yang memiliki implikasi reversal. Pola ini merupakan salah satu pola klasik yang memiliki validitas tinggi.

Pada gambar di bawah ini, formasi pola head and shoulder yang harus memiliki dua bahu (kanan dan kiri) dan kepala yang harus lebih tinggi dari bahu.

commit to user

38

Gambar 2.9. Pola Head and Shoulder

Sumber: www.google.comdiakses tanggal 12 Mei 2011

Triangle adalah pola harga sideways yang berbentuk segitiga, dimana kedua garis trend bergerak saling mendekati, dan diikuti oleh harga yang membentuk sederetan lower high atau lower low. Triangle

memiliki banyak tipe, diantaranya symmetrical, ascending, dan

descending yang berbeda dari sisi klasifikasinya. Hampir seluruh pola harga akan bergerak sesuai arah breakoutnya masing-masing.

Gambar 2.10. Head and Shoulder Mata Uang EUR/USD Periode 2010

commit to user

39

4) TrendLines

Garis trend atau trend lines merupakan garis yang dibuat untuk mengidentifikasikan kecenderungan pergerakan harga, apakah ke atas (bullish), bawah (bearish), atau berayun (swing).

Pada kondisi trend naik, trend lines dibuat dengan menghubungkan beberapa support (harga terendah). Sementara pada kondisi trend turun, trend lines dibuat dengan menghubungkan beberapa resistance (harga tertinggi). Harga tidak bergerak secara acak, melainkan mengikuti suatu trend tertentu dan terus berlanjut sampai ada sinyal tertentu yang menandakan trend tersebut berubah. Bila pergerakan harga sudah mencapai titik support atau resistance dan arah

trend berbalik, ini disebut dengan istilah retracement. Dalam trend naik

(uptrend) pada suatu saat akan berubah menjadi trend turun

(downtrend) karena banyak pembeli yang menutup posisinya untuk mengambil untung. Sebaliknya, jika trend turun akan berubah menjadi

trend naik karena banyak penjual yang menutup posisinya untuk mengambil untung.

Beberapa saat setelah itu dapat dilihat bahwa pergerakan naik dan turun akan mengikuti irama tertentu. Jika trend menunjukkan bahwa harga akan bergerak naik atau menguat, maka untuk mendapatkan keuntungan dari transaksi dapat dipasang posisi beli. Sebaiknya jika trend menunjukkan bahwa harga akan turun atau melemah, maka dipasang posisi jual.

commit to user

40

Gambar 2.11. TrendLine Mata Uang EUR/USD Periode 2010

Sumber: www.google.comdiakses tanggal 12 Mei 2011

5) Moving average (MA)

Moving average merupakan salah satu metode analisa teknikal yang tertua dan paling banyak digunakan. MA adalah rata-rata harga pada periode tertentu.

Untuk menghitung MA ada 3 model:

a) Model MA ini adalah model murni rata-rata pergerakan harga dan merupakan yang paling luas digunakan. Perhitungannya diambil dari jumlah penjumlahan seluruh data kemudian dibagi dengan jumlah periode yang diobservasi.

b) Perhitungan weighted moving average (WMA) diambil berdasarkan pembagian dari seluruh jumlah periode.

c) Perbedaan dengan simple moving average (SMA) terletak pada tingkat sensitifnya. WMA lebih sensitif dibanding SMA. Sehingga

commit to user

41

lebih cepat menghasilkan sinyal dibanding SMA, namun memiliki lebih banyak noise.

Ada banyak cara untuk menggunakan MA sebagai alat dalam menentukan tren dan perubahannya. Beberapa gambaran umum penggunaan MA berikut bisa menjadikan panduan:

a) MA dapat dijadikan sebagai indikator untuk mengenali tren

dengan membandingkan pergerakan harga terhadap garis MA.

Tren naik dapat dikatakan telah terjadi ketika harga bergerak di atas MA, turun ketika harga bergerak di bawah MA.

b) MA berfungsi sebagai support dan resistance pergerakan harga. Ketika harga berada di atas MA, MA bertindak sebagai support

dan ketika harga bergerak di bawah MA, MA bertindak sebagai

resistance.

Gambar 2.12. Moving Average Mata Uang EUR/USD Periode 2010

commit to user

42

6) Moving AverageConvergence-Divergence (MACD)

MACD pertama kali dikenalkan oleh Gerald Appel, seorang analisis dari New York. Digunakan pertama kali untuk menganalisa pergerakan harga saham, tapi dalam perkembangannya kini digunakan pada banyak komoditi, termasuk nilai tukar valuta asing.

MACD dirancang dengan membuat rata-rata perbedaan antara dua moving average. Perbedaan ini dapat digunakan dalam dua kurva

Fast (periode yang lebih cepat) dan Slow (periode yang lebih lama).

Gambar 2.13. MACD Mata Uang EUR/USD Periode 2010

Sumber: www.google.comdiakses tanggal 12 Mei 2011

7) Relative Strength Index (RSI)

RSI merupakan salah satu indicator yang paling luas digunakan oleh trader dan investor. Dikembangkan oleh J. Welles Wilder Jr. sejak tahun 1970-an dan pertama kali dipublikasikan melalui bukunya “New Concepts in Technical Trading Systems”.

commit to user

43

RSI mungkin dapat didefinisikan sebagai indikator yang mengukur kekuatan relatif pasar berdasarkan perbandingan antara kenaikkan dan penurunan, yang ditampilkan dalam bentuk indeks yang bergerak antara level 0 (nol) hingga 100.

Ada tiga variasi penggunaan RSI yang harus diperhatikan karena akurasi sinyalnya yang masih cenderung tinggi:

a) Puncak dan lembah harga diindikasikan melalui RSI yang bergerak ke atas area 70 atau turun ke area 30. Beberapa analisis lebih memilih menggunakan 80 sebagai area atas dan 20 sebagai area bawah atau lebih dikenal dengan overbought dan oversold.

b) Pola harga yang muncul dalam RSI mungkin tidak dapat didentifikasikan hanya melalui grafik harga. Terkadang beberapa pola muncul lebih jelas dalam RSI dibanding pada harga sendiri. c) Penggunaan yang ketiga adalah penggunaan yang paling banyak

diawasi oleh trader karena kekuatannya yang cukup besar dalam menghasilkan pergerakan pasar. Divergence terjadi ketika harga membentuk level tertinggi atau terendah baru namun tidak diikuti oleh pembentukkan level tertinggi atau terendah baru RSI.

commit to user

44

Gambar 2.14. RSI Mata Uang EUR/USD Periode 2010

Sumber: www.google.comdiakses tanggal 12 Mei 2011

8) Parabolic SAR

Parabolic SAR merupakan indikator yang sangat sederhana yang dapat digunakan untuk mengetahui arah pergerakan trend harga yang sedang terjadi. Indikator ini dilambangkan dengan titik-titik yang muncul di sekitar grafik harga.

Apabila titik-titik parabolic berada di bawah grafik harga, mengindikasikan bahwa trend harga adalah trend naik, sehingga posisi yang sebaiknya dilakukan adalah open buy. Sebaliknya apabila titik-titik parabolic berada di atas grafik harga, mengindikasikan bahwa

trend harga adalah trend turun, sehingga posisi yang sebaiknya dilakukan adalah open sell.

commit to user

45

Gambar 2.15. Parabolic SAR Mata Uang EUR/USD Periode 2010

Sumber: www.google.comdiakses tanggal 12 Mei 2011

9) Bollinger Bands

Bollinger Bands diperkenalkan oleh John Bollinger merupakan salah satu indikator yang juga cukup populer. Bollinger bands terdiri dari dua buah kurva sejajar di atas dan bawah chart yang disebut upper

dan lower bands, jadi seolah-olah membungkus chart.

Menurut John Bollinger pemakaian Bollinger bands sebaiknya dilengkapi dengan indicator seperti RSI atau MACD. Selain itu, tidak disarankan untuk menggunakan Commodity Channel Index (CCI) bersamaan dengan Bollinger bands karena kedua indikator ini memiliki perhitungan dan formula yang sama.

commit to user

46

Gambar 2.16. Bollinger Bands Mata Uang EUR/USD Periode 2010

Sumber: www.google.comdiakses tanggal 12 Mei 2011

Dokumen terkait