• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1.1 Hasil Penelitian

1.1.4 Analisis Uji Beda ( t-test)

Untuk memperjelas perbedaan pemahaman guru BK tentang konseling kelompok antara lulusan Unnes dengan guru BK lulusan non-Unnes tentang konseling kelompok maka dilakukan uji t-test pada data yang diperoleh dari lapangan. Berikut ini hasil pengujian t-test:

Tabel 4.8

Uji t-test Perbedaan Pemahaman Guru BK tentang Konseling Kelompok antara Lulusan Unnes dan Non-Unnes di SMP Negeri Kota Semarang

Variabel t hitung t tabel hasil

Guru BK lulusan unnes

18,92 2,04

t hitung > t tabel 18,92 > 2,04

Signifikan Guru BK lulusan non-unnes

Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah “adanya perbedaan

pemahaman antara guru BK SMP Negeri kota Semarang lulusan Unnes dengan lulusan non-unnes tentang konseling kelompok.” Berdasarkan hasil uji beda pemahaman konseling kelompok tersebut diperoleh hasil bahwa thitung = 18,92 dan ttabel= 2,04 jadi nilai thitung > ttabel. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Dari tabel hasil uji t-test diatas dapat dijelaskan bahwa terlihat “adanya perbedaan yang signifikan pada pemahaman antara guru BK SMP Negeri kota Semarang lulusan Unnes dengan lulusan non-unnes tentang konseling kelompok”

karena hasil dari t hitung yang lebih besar daripada t tabel atau dengan kata lain hipotesis yang diajukan diterima. Dengan demikian, terbukti bahwa ada perbedaan pemahaman antara guru BK SMP Negeri kota Semarang lulusan Unnes dengan lulusan non-unnes tentang konseling kelompok.

1.2Pembahasan

Peranan dan keberadaan guru BK di sekolah belakangan ini semakin diakui oleh pemerintah, dan masyarakat. Oleh karena itu, tuntutan bagi seorang guru BK untuk memberikan layanan secara optimal juga sangat diperhitungkan. Di lapangan sendiri terlihat jelas bahwa tantangan kerja seorang guru BK semakin kompleks, tidak hanya terkait dengan permasalahan siswa di sekolah saja.

Sebagai seorang tenaga ahli yang professional, seorang guru BK harus memahami segala tuntutan tugasnya dalam berbagai layanan yang harus diberikannya secara professional. Pemahaman layanan konseling kelompok dari setiap guru BK juga dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan dan pelatihan yang pernah diikutinya. Dalam penelitian ini digunakan angket instrument pemahaman konseling kelompok. Di dalam angket tersebut terdapat 2 subvariabel dan 12 indikator yang semuanya berkaitan dengan konseling kelompok mulai dari teori sampai pada prakteknya.

Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka peneliti akan membahas tentang pemahaman konseling kelompok berdasarkan analisis hasil kuantitatif yang telah dijelaskan sebelumnya.

1.2.1 Pemahaman Guru BK SMP Negeri Kota Semarang Lulusan Unnes tentang Konseling Kelompok

Dari hasil yang sudah dijelaskan sebelumnya, terlihat bahwa pemahaman guru BK SMP Negeri Kota Semarang lulusan Unnes tentang konseling kelompok berada pada kriteria sangat tinggi dengan persentase 84,05% dalam keseluruhan indikator konseling kelompok mulai dari pemahaman pengertian konseling

59

kelompok sampai pemahaman proses penyusunan laporan. Hal ini menunjukkan bahwa guru BK lulusan Unnes mempunyai tingkat pemahaman konseling kelompok yang sangat tinggi seperti pada pemahaman tahap pembukaan konseling kelompok, pemahaman perbedaan dan persamaan konseling kelompok dengan bimbingan kelompok, namun masih ada beberapa yang harus ditingkatkan seperti dalam hal pemahaman cara perekrutan anggota konseling kelompok, dan pemahaman proses evaluasi dan tindak lanjut konseling kelompok.

Hasil pemahaman guru BK lulusan Unnes tentang konseling kelompok termasuk dalam kategori tinggi terutama bagi guru-guru yang sudah mengikuti pelatihan pendidikan guru (PLPG). Hal ini selaras dengan latar belakang pendidikan guru BK itu sendiri yang memperoleh bekal cukup banyak dari Unnes ditambah lagi dengan mengikuti PLPG, seminar dan workshop selama bertugas menjadi guru BK di sekolah. Ada juga beberapa guru BK lulusan Unnes yang sudah menempuh pendidikan konselor selama 1 tahun. Dari hasil pengalaman yang cukup banyak itulah dapat membuat guru BK memiliki pemahaman yang tinggi terutama dalam hal layanan konseling kelompok.

Latar belakang pendidikan guru BK lulusan Unnes merupakan salah satu faktor penunjang tingkat pemahaman guru BK yang baik, mengingat kurikulum yang diterapkan dalam jurusan bimbingan dan konseling di Unnes sudah baik dan tenaga pengajar yang dimiliki juga memadai dari segi kualitas dan kuantitas. Kurikulum yang ada di jurusan bimbingan dan konseling Unnes mendorong penguasaan teori maupun praktik. Hal ini terlihat dari sejumlah mata kuliah praktikum termasuk praktikum bimbingan dan konseling kelompok. Dengan

berbagai bekal yang ditempuh oleh mahasiswa selama kuliah, diharapkan tercipta lulusan yang memiliki kemampuan ahli atau profesional dalam bidangnya sehingga dapat bekerja dengan professional dan membawa nama baik almamaternya.

Faktor lain yang menunjang tingkat pemahaman guru BK lulusan Unnes memiliki pemahaman konseling kelompok yang baik diantaranya minat dari dalam diri guru BK untuk professional dalam bidangnya. Proses perkuliahan di jurusan BK Unnes yang baik juga berpengaruh dalam pemahaman guru BK, dengan memiliki 144 sks yang harus ditempuh oleh mahasiswa dalam 4 tahun memberikan bekal yang banyak bagi lulusannya. Tenaga pengajar yang dimiliki mencukupi untuk mengajar 3 kelas yang dibuka oleh jurusan BK Unnes, selain itu latar belakang pendidikan dari dosen-dosennya juga sangat baik sehingga mampu memberikan pengetahuan tentang bimbingan dan konseling yang baik, berkualitas dan professional. Sarana dan prasarana penunjang perkuliahan juga mendukung untuk menciptakan calon konselor yang handal, seperti adanya laboratorium, perpustakaan dan tempat praktek latihan dalam perkuliahan.

Apabila dalam pemahaman konseling kelompok ini para guru BK lulusan Unnes memiliki hasil yang sangat tinggi, diharapkan pula saat memberikan layanan konseling kelompok di sekolah juga hasilnya maksimal sesuai dengan pemahaman yang telah dimilikinya. Bagi guru BK lulusan Unnes yang belum mengikuti PLPG meskipun sudah memiliki pemahaman yang cukup tinggi, tetap diharapkan selalu meningkatkan kualitas layanannya di sekolah dan menambah pengalaman serta pengetahuan-pengetahuan tentang BK.

61

1.2.2 Pemahaman Guru BK SMP Negeri Kota Semarang Lulusan

Dokumen terkait