• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN A Hasil

1. Analisis Univariat

a. Item Kuesioner

Berdasarkan tabel 5.1. menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab pertanyaan nomor 1 dengan pilihan jawaban A sebanyak 93 orang (98,9%) sedangkan minoritas responden menjawab pertanyaan nomor 1 dengan pilihan jawaban B sebanyak 1 orang (1,1%) dan pertanyaan nomor 5 dengan pilihan jawaban D sebanyak 1 orang (1,1%).

Tabel 5.1.

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Item Kuesioner Tentang Karakteristik Haid di SMA Dharma Pancasila Medan

Tahun 2014

Pertanyaan Pilihan Jawaban

A B C D E

f % f % f % f % f %

Pada usia berapakah Anda pertama kali mendapatkan haid?

93 98,9 1 1,1 - - - - Berapa hari biasanya selang

antara haid bulan ini dengan bulan yang akan datang?

14 14,9 77 81,9 3 3,2 - - - -

Berapa hari biasanya Anda mendapatkan haid?

3 3,2 80 51,1 11 11,7 - - - - Ketika Anda haid, apakah Anda

merasakan sakit di daerah perut dan sekitarnya?

8 8,5 86 91,5 - - - -

Jika di pertanyaan nomor 4, Anda menjawab “Ya”, bagaimanakah rasa sakit yang Anda rasakan?

b. Usia Responden

Berdasarkan tabel 5.2. menunjukkan bahwa mayoritas usia responden adalah 16 tahun sebanyak 65 orang (69,1 %) sedangkan minoritas usia responden adalah 18 tahun sebanyak 2 orang (2,1 %).

Tabel 5.2.

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia di SMA Dharma Pancasila Medan

Tahun 2014

Usia Frekuensi Persentase (%)

15 4 4,3

16 65 69,1

17 23 24,5

18 2 2,1

Total 94 100

c. Usia Menarche Responden

Berdasarkan tabel 5.3. menunjukkan bahwa mayoritas responden mengalami menarche pada usia < 12 – 14 tahun sebanyak 93 orang (98,9 %) dan minoritas responden mengalami menarche pada usia > 14 tahun sebanyak 1 orang (1,1 %).

Tabel 5.3.

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Menarche di SMA Dharma Pancasila Medan

Tahun 2014

Usia Menarche Frekuensi Persentase (%)

< 12 – 14 tahun 93 98,9

> 14 tahun 1 1,1

Total 94 100

d. Siklus Haid Responden

Berdasarkan tabel 5.4. menunjukkan bahwa mayoritas responden mengalami siklus haid yang normal sebanyak 77 orang (81,9 %) dan minoritas responden mengalami siklus haid yang tidak normal sebanyak 17 orang (18,1 %).

Tabel 5.4.

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Siklus Haid di SMA Dharma Pancasila Medan

Tahun 2014

Siklus Haid Frekuensi Persentase (%)

tidak normal 17 18,1

normal 77 81,9

Total 94 100

e. Lama Haid Responden

Berdasarkan tabel 5.5. menunjukkan bahwa mayoritas lama haid responden adalah < 7 hari sebanyak 83 orang (88,3 %) dan minoritas lama haid responden adalah > 7 hari sebanyak 11 orang (11,7 %).

Tabel 5.5.

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Lama Haid di SMA Dharma Pancasila Medan

Tahun 2014

Lama Haid Frekuensi Persentase (%)

< 7 hari 83 88,3

> 7 hari 11 11,7

Total 94 100

f. Status Gizi Responden

Berdasarkan tabel 5.6. menunjukkan bahwa mayoritas responden tidak mengalami obesitas sebanyak 73 orang (77,7 %) dan minoritas responden mengalami obesitas sebanyak 21 orang (22,3 %).

Tabel 5.6.

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Gizi di SMA Dharma Pancasila Medan

Tahun 2014

Status Gizi Frekuensi Persentase (%)

tidak obesitas 73 77,7

obesitas 21 22,3

g. Kejadian Dismenore Responden

Berdasarkan tabel 5.7. menunjukkan bahwa mayoritas responden mengalami dismenore sebanyak 86 orang (91,5 %) dan minoritas responden tidak mengalami dismenore sebanyak 8 orang (8,5%).

Tabel 5.7.

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kejadian Dismenore di SMA Dharma Pancasila

Tahun 2014

Kejadian Dismenore Frekuensi Persentase (%)

tidak dismenore 8 8,5

dismenore 86 91,5

Total 94 100

h. Derajat Nyeri Responden

Berdasarkan tabel 5.8. menunjukkan bahwa mayoritas responden mengalami dismenore pada derajat I sebanyak 60 orang (63,8 %) dan minoritas responden mengalami dismenore pada derajat III sebanyak 1 orang (1,1 %).

Tabel 5.8.

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Derajat Nyeri di SMA Dharma Pancasila Medan

Tahun 2014

Derajat Nyeri Frekuensi Persentase (%)

tidak ada rasa nyeri 8 8,5

derajat I 60 63,8 derajat II 23 24,5 derajat III derajat IV 1 2 1,1 2,1 Total 94 100 2. Analisis Bivariat

a. Pengaruh Usia Menarche Terhadap Kejadian Dismenore Primer

Berdasarkan tabel 5.9, hasil analisis pengaruh usia menarche terhadap kejadian dismenore dapat diketahui bahwa dari 93 orang yang menarchenya pada usia <12 – 14 tahun yang mengalami dismenore sebanyak 85 orang (91,4 %)

sedangkan yang tidak mengalami dismenore sebanyak 8 orang (8,6 %). Dan dari 1 orang yang menarchenya pada usia > 14 tahun yang mengalami dismenore sebanyak 1 orang ( 100 %). Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 1,000 lebih besar dari 0,05 yang berarti H0 gagal ditolak, maka dapat disimpulkan tidak ada

pengaruh usia menarche terhadap kejadian dismenore primer pada remaja putri. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR = 0,914, artinya usia menarche <12-14 tahun mempunyai peluang 0,9 kali berpengaruh terhadap kejadian dismenore primer pada remaja putri dibandingkan usia menarche >14 tahun.

Tabel 5.9.

Pengaruh Usia Menarche Terhadap Kejadian Dismenore Primer pada Remaja Putri di SMA Dharma

Pancasila Medan Tahun 2014 Usia

Menarche

Kejadian Dismenore Total

OR 95% CI P Value Tidak Dismenore Dismenore f % f % f % 0,914 (0,859 – 0,973) 1,000 < 12 – 14 tahun 8 8,6 85 91,4 93 100 > 14 tahun 0 0 1 100 1 100 Jumlah 8 8,5 86 91,5 94

b. Pengaruh Siklus Haid Terhadap Kejadian Dismenore Primer

Berdasarkan tabel 5.10, hasil analisis pengaruh siklus haid terhadap kejadian dismenore dapat diketahui bahwa dari 17 orang yang siklus haidnya tidak normal yang mengalami dismenore sebanyak 14 orang (82,4 %) dan yang tidak mengalami dismenore sebanyak 3 orang (17,6 %). Sedangkan dari 77 orang yang siklus haidnya normal yang mengalami dismenore sebanyak 72 orang (93,5 %) dan yang tidak mengalami dismenore sebanyak 5 orang (6,5 %). Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,154 lebih besar dari 0,05 yang berarti H0 gagal

kejadian dismenore primer pada remaja putri. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR = 3,086, artinya siklus haid yang normal mempunyai peluang 3,0 kali berpengaruh terhadap kejadian dismenore primer pada remaja putri dibandingkan siklus haid tidak normal.

Tabel 5.10.

Pengaruh Siklus Haid Terhadap Kejadian Dismenore Primer pada Remaja Putri di SMA Dharma

Pancasila Medan Tahun 2014 Siklus

Haid

Kejadian Dismenore Total

OR 95% CI P Value Tidak Dismenore Dismenore f % f % f % 3,086 (0,660 – 14,417) 0,154 Tidak Normal 3 17,6 14 82,4 17 100 Normal 5 6,5 72 93,5 77 100 Jumlah 8 8,5 86 91,5 94

c. Pengaruh Lama Haid Terhadap Kejadian

Berdasarkan tabel 5.11, hasil analisis pengaruh lama haid terhadap kejadian dismenore dapat diketahui bahwa dari 83 orang yang lama haidnya < 7 hari yang mengalami dismenore sebanyak 75 orang (90,4 %) dan yang tidak mengalami dismenore sebanyak 8 orang (9,6 %). Sedangkan dari 11 orang yang siklus haidnya > 7 hari yang mengalami dismenore sebanyak 11 orang (100 %). Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,590 lebih besar dari 0,05 yang berarti H0 gagal

ditolak, maka dapat disimpulkan tidak ada pengaruh lama haid terhadap kejadian dismenore primer pada remaja putri. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR = 0,904, artinya lama haid <7 hari mempunyai peluang 0,9 kali berpengaruh terhadap kejadian dismenore primer pada remaja putri dibandingkan lama haid >7 hari.

Tabel 5.11.

Pengaruh Lama Haid Terhadap Kejadian Dismenore Primer pada Remaja Putri di SMA Dharma

Pancasila Medan Tahun 2014 Lama

Haid

Kejadian Dismenore Total

OR 95% CI P Value Tidak Dismenore Dismenore f % f % f % 0,904 (0,842 – 0,969) 0,590 < 7 hari 8 9,6 75 90,4 83 100 > 7 hari 0 0 11 100 11 100 Jumlah 8 8,5 86 91,5 94

d. Pengaruh Status Gizi Terhadap Kejadian Dismenore Primer

Berdasarkan tabel 5.12, hasil analisis pengaruh status gizi terhadap kejadian dismenore dapat diketahui bahwa dari 73 orang yang tidak obesitas mengalami dismenore sebanyak 68 orang (93,2 %) dan yang tidak mengalami dismenore sebanyak 5 orang (6,8 %). Sedangkan dari 21 orang yang obesitas mengalami dismenore sebanyak 18 orang (85,7 %) dan yang tidak mengalami dismenore sebanyak 3 orang (14,3 %). Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,371 lebih besar dari 0,05 yang berarti H0 gagal ditolak maka dapat disimpulkan tidak ada

pengaruh lama haid terhadap kejadian dismenore primer pada remaja putri. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR = 0,441, artinya status gizi tidak obesitas mempunyai peluang 0,4 kali berpengaruh terhadap kejadian dismenore primer pada remaja putri dibandingkan status gizi obesitas.

Tabel 5.12.

Pengaruh Status Gizi Terhadap Kejadian Dismenore Primer pada Remaja Putri di SMA Dharma

Pancasila Medan Tahun 2014 Status Gizi

Kejadian Dismenore Total

OR 95% CI P Value Tidak Dismenore Dismenore f % f % f % 0,441 (0,096 – 2,023) 0,371 Tidak Obesitas 5 6,8 68 93,2 73 100 Obesitas 3 14,3 18 85,7 21 100 Jumlah 8 8,5 86 91,5 94 B. Pembahasan

Dokumen terkait