• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

B. Analisis Univariat

Analisis univariat dimaksudkan untuk menggambarkan sebaran dari hasil penelitian yang diperoleh secara kuantitatif dengan menggunakan daftar distribusi dan dibuat presentase.

1. Umur

Seluruh populasi yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini yang berumur 34 – 39 tahun sebanyak 4 orang tenaga kerja dengan presentase 20 %, yang berumur 40 – 45 tahun sebanyak 8 orang tenaga kerja dengan presentase 40 %, sedangkan yang berumur 46 – 52 sebanyak 8 orang tenaga kerja dengan frekuensi 40 %.

Menurut Vitahealth (2006) tekanan darah akan cenderung tinggi bersama dengan peningkatan usia. Umumnya sistolik akan meningkat sejalan dengan peningkatan usia, sedangkan diastolik akan meningkat sampai usia 55 tahun, untuk kemudian menurun lagi.

Sehingga dapat diketahui bahwa umur sampel penelitian masih dalam keadaan normal untuk peningkatan dan penurunan tekanan darah. 2. Masa Kerja

Dari hasil penelitian masa kerja responden antara 11 – 15 tahun sebanyak 4 orang tenaga kerja dengan presentase 20 %, masa kerja 16 – 20 tahun sebanyak 9 orang tenaga kerja dengan presentase 45 %, sedangkan masa kerja 21 – 24 tahun sebanyak 7 orang tenaga kerja dengan presentase 3%.

Gangguan akibat bising akan mudah dialami oleh tenaga kerja yang bekerja dengan masa yang lebih lama, karena semakin lama tenaga kerja bekerja pada bagian dengan tingkat kebisingan yang tinggi, maka semakin tinggi resiko terpapar oleh kebisingan (Tarwaka, 2004). Sehingga masa kerja responden berpengaruh terhadap tekanan darah. 3. Status Gizi/IMT

Dalam penelitian ini status gizi/IMT subjek penelitian berkisar antara 19,31 - 27,34 dengan rata-rata 23,46.

Indeks Massa Tubuh yang kurang dari 18,5 termasuk dalam kategori kurus, untuk IMT antara 18,5 - 22,9 termasuk dalam kategori normal, untuk IMT 23,0 - 27,4 termasuk dalam kategori over weight

dan untuk IMT lebih dari 27,5 termasuk dalam kategori obesitas.

Dari kategori IMT di atas dapat diketahui bahwa status gizi/IMT 20 subjek penelitian 7 orang tenaga kerja termasuk dalam

commit to user

kategori normal, sedangkan 23 orang tenaga kerja termasuk dalam kategori over weight.

Menurut Buckman dan Westcott status gizi (obesitas) akan menambah beban kerja jantung sehingga terjadi peningkatan tekanan darah. Subjek penelitian dalam penelitian ini mempunyai status gizi atau indeks massa tubuh yang normal dan over weight, sehingga dapat dikatakan bahwa status gizi/IMT subjek penelitian tidak mempengaruhi tekanan darah.

4. Jenis kelamin

Dalam penelitian ini semua tenaga kerja yang menjadi sampel penelitian adalah laki-laki. Karena populasi di Unit Boiler Batubara semua berjenis kelamin laki-laki.

5. Keadaan fisik

Kondisi kesehatan tenaga kerja di Unit Boiler Batubara dalam keadaan sehat. Tenaga kerja yang menjadi sampel penelitian dinyatakan sehat diperoleh dengan pengisian kuesioner dan wawancara langsung dengan tenaga kerja. Untuk mengetahui riwayat penyakit tenaga kerja juga diketahui dari pengisian kuesioner.

Menurut Budiono (2003) pengertian sehat senantiasa digambarkan sebagai suatu kondisi fisik, mental, dan sosial seseorang yang tidak saja bebas dari penyakit atau gangguan kesehatan melainkan juga menunjukkan kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan dan pekerjaannya.

6. Kebisingan

Kebisingan di Unit Boiler Batubara termasuk jenis kebisingan kontinyu dengan spektrum frekuensi luas yang dihasilkan oleh mesin boiler merk alstom dan basuki. Dari hasil pengukuran kebisingan di ruang Boiler Batubara didapatkan hasil pengukuran intensitas kebisingan terendah 86 dB dan intensitas kebisingan tertinggi 89 dB. Rata-rata intensitas kebisingan di ruang mesin Boiler Batubara adalah 87,71 dB, jadi intensitas kebisingan di Unit Boiler Batubara termasuk dalam range 85 dB - 88 dB.

Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor KEP-51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja menyebutkan bahwa intensitas kebisingan 85 dB selama 8 jam kerja dalam sehari. Sehingga di Unit Boiler Batubara PT. Indo Acidatama, Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar intensitasnya melebihi ambang batas. Dengan intensitas kebisingan yang melebihi ambang batas tersebut maka tenaga kerja hanya diperkenankan 4 jam berada di tempat kerja, tetapi kenyataan sebagian besar tenaga kerja lebih banyak berada di ruang mesin Boiler Batubara dan di bagian luar ruang mesin Boiler Batubara daripada di ruang operator yang kedap suara. Tetapi untuk operator mesin Boiler Batubara lebih banyak berada di ruang kedap suara tersebut.

commit to user

Tenaga kerja dapat bekerja di tempat bising dengan waktu pemaparan 8 jam/hari harus dengan memakai alat pelindung telinga yaitu ear plug atau ear muff. Dengan memakai ear plug saja tenaga kerja dapat mengurangi paparan bising yang diterima sehingga dapat meminimalkan pengaruh kebisingan yang ditimbulkan dari mesin Boiler Batubara. Tetapi kenyataan di lapangan tenaga kerja tidak memakai ear plug, hal ini dikarenakan tenaga kerja merasa tidak nyaman dalam bekerja jika harus memakai ear plug.

7. Tekanan darah

Tekanan darah dapar diukur dengan beberapa metode salah satunya dengan metode auskultatori yaitu dengan menggunakan sebuah

Stetoskop dan Sphygmomanometer (Ramadhan, 2010). Pengukuran

tekanan darah dilakukan sebelum dan sesudah terpapar kebisingan melebihi NAB dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan tekanan darah tenaga kerja sebelum dan sesudah terpapar kebisingan melebihi NAB.

Pengukuran tekanan darah sistolik dari 20 subjek penelitian, 16 subjek penelitian (80%) mengalami peningkatan dan 3 subjek penelitian (15%) mengalami penurunan, dan 1 subjek penelitian (5%) tekanan darah sistoliknya tetap. Pengukuran tekanan darah diastolik dari 20 subjek penelitian, 12 subjek penelitian (60%) mengalami peningkatan dan 2 subjek penelitian (10%) mengalami penurunan, dan 6 subjek penelitian tekanan diastoliknya tetap (30%).

Pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah terpapar kebisingan ada yang meningkat, menurun, dan stabil. Tekanan darah yang meningkat disebabkan intesitas kebisingannya masih tinggi yang akan meningkatkan tekanan darah pada tenaga kerja, hal tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Melamed dalam Vano (2010) bahwa kebisingan yang melebihi ambang batas memiliki pengaruh terhadap fisiologi (detak jantung) dan akan menaikan tekanan darah seseorang. Selain itu peningkatan tekanan darah terjadi karena jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya dan arteri besar kehilangan kelenturan dan menjadi kaku sehingga tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut (Aditama, 2005).

Untuk subjek penelitian yang mengalami penurunan tekanan darah sesudah terpapar kebisingan melebihi NAB disebabkan paparan bising yang tinggi mempengaruhi kerja jantung tenaga kerja sehingga akan menurunkan tekanan darah. Hal tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Aditama (2005) bahwa tekanan darah akan menurun atau menjadi lebih kecil karena aktivitas jantung untuk memompa darah berkurang, arteri mengalami pelebaran dan banyak cairan keluar dari sirkulasi. Sedangkan hasil pengukuran tekanan darah yang tidak mengalami perubahan, hal ini disebabkan tenaga kerja terpapar kebisingan dalam waktu yang lama sudah mampu beradaptasi dengan

commit to user

hasilkan oleh mesin boiler batubaratidak begitu berdampak pada tenaga kerja. Hal tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Moeljosoedarmo (2008) apabila terus-menerus terpajan bising, maka akan terjadi adaptasi sehingga perubahan efek fisiologis itu tidak tampak lagi.

Dokumen terkait