BAB IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Analisis Univariat
Analisis univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi dari karakteristik usia dan jenis kelamin responden.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat yang digunakan pada penelitian ini adalah uji korelasispearmankarena skala data variabel penelitian adalah ordinal dan ratio. Uji korelasi bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut orang dengan status kebersihan gigi dan mulut anak.
K. Alur Penelitian
Gambar 2. Alur Penelitian
Penilaian skor PHP-M oleh penilti yang dilihat
dari rekam medis yang Sampel orang tua yang merawatkan anak
nya di mahasiswa profesi RSGM UMY
Informed consent
Pengumpulan data
Perkenalan, pengarahan dan penjelasan mengenai jalan nya penelitian
Pengisian kuisioner pengetahuan kesehatan gigi
dan mulut pada orang tua
Laporan Analisis data
L. Etika Penelitian
Peneliti harus melaksanakan beberapa prosedur etik dalam melaksanakan penelitian ini, antara lain:
1. Peneliti mengajukanethical clearancekepada tim Komite Etik Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UMY.
2. Peneliti mengajukan surat ijin penelitian kepada RSGM UMY.
3. Peneliti menjelaskan prosedur penelitian kepada subjek penelitian kemudian subjek menandatanganiinformed consentsecara sukarela. 4. Apabila terdapat penolakan dari subjek penelitian, peneliti harus
33 A. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
Subjek dalam penelitian ini berjumlah 69 responden yang terdiri dari 69 orang tua dan 69 pasien anak usia 6-12 tahun yang melakukan perawatan di RSGM UMY.
a. Karakteristik responden orang tua
Karakteristik responden berdasarkan usia dan jenis kelamin orang tua dapat dilihat pada Tabel 1 berikut:
Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah berjenis kelamin perempuan (76,8%) dengan usia responden terbanyak adalah 36-45 tahun (55%).
Tabel 1. Karakteristik Responden orangtua Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia Karakteristik n (%) Umur 26-35 27 (39,1) 36-45 38 (55) 46-55 4 (5,9) Jenis Kelamin Laki - Laki 16 (23,3) Perempuan 53 (76,8)
Tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut orang tua berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:
Tabel 2 menunjukkan hasil bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan kesehatan gigi dan mulut yang baik (77%).
b. Karakteristik responden anak
Karakteristik responden berdasarkan usia dan jenis kelamin pasien anak dapat dilihat Tabel 2 berikut:
Tabel 3 memperlihatkan bahwa responden pasien sebagian besar berusia 6–8 tahun (54%) dan responden terbanyak adalah perempuan (59%).
Tabel 2. Tingkat Pengetahuan Orang Tua Berdasarkan Jenis Kelamin Tingkat Pengetahuan Perempuan Laki-laki Total
n (%) n (%) n (%) Baik 39 (73,5) 14 (26,5) 53 (77%) Sedang 14 (87,5) 2 (12,5) 16 (23%)
Tabel 3. Responden Anak
Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin Karakteristik n (%) Usia 6–8 tahun 37 (54%) 9–12 tahun 32 (46%) Jenis Kelamin Perempuan 41 (59%) Laki -Laki 28 (41%)
c. Karateristik tingkat kebersihan gigi dan mulut anak
Rata-rata skor penilaian PHP-M dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4. menunjukkan bahwa rata-rata skor PHP-M anak yang merawatkan gigi di RSGM UMY sebesar 19,05.
2. Hasil Analisis Uji Spearman
Hasil analisis uji Spearman dapat dilihat pada Tabel. 5 berikut Tabel 5. Hasil Analisis UjiSpearman
Tabel 5 menunjukkan bahwa nilai P = 0,000 (P < 0,05) yang berarti H0 ditolak maka Ha diterima sehingga, tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut orang tua berhubungan dengan status kebersihan gigi dan mulut anak.
Berdasarkan hasil uji korelasi di dapat nilai koefisen korelasi (r=0,607) yang menunjukkan bahwa arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi sedang.
Tabel. 4 Rata-Rata Skor PHP-M pada Anak
Perempuan Laki- laki Rata-rata skor (n=41) (n=28) total PHP-M Rata-rata
18,09 20,17 19,5 skor PHP-M
Kebersihan Pengetahuan Correlation Coefficient .607
Sig. .000
B. Pembahasan
Penelitian ini menggunakan responden sebanyak 69 orang tua yang mengantarkan anaknya merawatkan gigi di RSGM UMY pada mahasiswa profesi. Hasil penelitian ini menunjukkan distribusi karakteristik orang tua yang mayoritas adalah berjenis kelamin perempuan atau mayoritas adalah ibu (76,8%) dengan usia rata-rata responden 36-45 tahun (55%). Ibu merupakan peranan penting dalam menjaga kebersihan gigi anak hal ini didukung oleh (Kumar dkk 2013) yang mengatakan bahwa peran ibu sangat diperlukan untuk membimbing, memberikan pengertian, mengawasi dan menyediakan fasilitas untuk anak agar anak dapat memelihara kebersihan gigi dan mulutnya. Menurut Azwar (2006) umur merupakan salah satu faktor yang menentukan kematangan seseorang dalam berfikir, bertindak, maupun belajar. Kematangan dalam berfikir seseorang dapat mempengaruhi baik pengetahuan, sikap, maupun praktek seseorang. Tahapan kehidupan seseorang yang dapat memberikan pengalaman yang tidak mudah dilupakan.
Hasil penelitian tingkat pengetahuan orang tua menunjukkan bahwa 70% orang tua yang merawatkan anaknya di RSGM UMY memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi. Tingkat pengetahuan setiap individu berbeda antara satu dengan lainnya. Menurut Budiman dan Riyanto (2013) ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang adalah pendidikan, informasi, sosial,budaya dan
ekonomi, lingkungan, pengalam dan usia. Menurut Herjulianti (2002) mengatakan bahwa pengetahuan kesehatan gigi dan mulut seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor internal dan eksternal. Faktor internal seperti tingkat pendidikan, minat, dan lain sebagainya, sedangkan faktor internalnya adalah tersedia fasilitas kesehatan yang memadai seperti tenaga kesehatan dan sarana prasarana. Tingkat pengetahuan orang tua sangat penting dalam mendasari terbentuknya perilaku yang mendukung atau tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut anak. Pengetahuan tersebuat dapat diperoleh secara alami maupun secara terencana yaitu melalui proses pendidikan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan gigi dan mulut orang tua sudah pada tahap aplikasi yang menurut Notoatmodjo (2012) yang diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk menggunakan materi yang telah dia pelajari sebelumnya pada suatu kondisi atau kondisi real (sebenarnya). Hasil ini dapat dilihat dari status kebersihan gigi dan mulut pasien anak yang sebagian besar status kebersihan gigi baik (76%). Hasil ini dapat juga dilihat dari hasil kuesioner peneliti pada tahap aplikasi sebagian besar jawaban benar.
Hasil penelitian status kebersihan gigi dan mulut anak (PHP-M) menunjukkan bahwa status 76% pasien anak memiliki status kebersihan gigi yang baik. Faktor yang mempengaruhi upaya untuk menjaga kebersihan dan mulut adalah kesadaran dan perilkaku pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut masing-masing individu (Yani, 2005). Anak
usia prasekolah atau usia 6–12 tahun pendidikan dan pengetahuan orang tua tidak menjamin anak untuk merawat dan menjaga kebersihan gigi dan mulut, pada usia ini peran serta dan perhatian dari orang tualah yang paling dibutuhkan. Orang tua di harapkan selalu memberikan contoh pada anaknya agar anak dapat menjaga dan merawat kebersihan gigi dan mulut (Worang, 2014).
Hasil uji spearman menunjukkan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut orang tua dengan status kebersihan gigi dan mulut pasien anak di RSGM UMY. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut orang tua dapat mempengaruhi status kebersihan gigi dan mulut anak dan semakin baik tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut orang tua maka status kebersihan gigi dan mulut anak semakin tinggi. Penelitian ini di dukung oleh penelitian yang dilakukan Worang dkk (2014) menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut orang tua dengan status kebersihan gigi dan mulut anak. Penelitian ini juga menyatakan bahwa peran orang orang tua sangatlah penting untuk meningkatkan status kebersihan gigi dan mulut anak dan merupakan salah satu upaya dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak. Menurut Yulianti dan Muhlisin (2011) Orang tua memiliki pengaruh yang kuat terhadap anak. Pengetahuan, sikap dan perilaku orang tua dalam memelihara gigi dan mulut memberi pengaruh yang cukup signifikan terhadap anak. Orang tua dengan pengetahuan
rendah mengenai kesehatan gigi dan mulut merupakan faktor presdiposisi dan perilaku yang tidak mendukung kesehatan gigi dan mulut anak (Riyanti, 2005).
Semakin baik tingkat pengetahuan orang tua maka semakin tinggi status kebersihan gigi anak hal ini disebabkan oleh pengetahuan yang baik akan kesehatan gigi dan mulut dapat memberikan manfaat yaitu dapat mengubah perilaku anak untuk selalu menjaga dan merawat kebersihan gigi. Purwoko (2011) menyatakan bahwa peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dapat memiliki manfaat yaitu terjadinya perubahan perilaku seseorang dalam bidang kesehatan gigi dan mulut, termasuk tindakan mencegah penyakit, menjaga dan merawatan kebersihan gigi. Anak usia sekolah dasar sebagian besar masih memiliki pengetahuan kesehatan gigi dan mulut yang masih rendah (Ramdhan A. dkk, 2015). Keberhasilan kebersihan gigi dan mulut dapat dicapai salah satunya adalah melalui kemampuan menjaga kebersihan gigi dan mulut secara baik yang dipengaruhi oleh pengetahuan. Seorang anak perlu dibekali pengetahuan yang baik tentang bagaimana cara merawat dan menjaga kesehatan gigi dari orang tua sehingga mampu membersihkan gigi untuk terhindar dari penyakit gigi (Purwoko, 2011).
40 A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yng telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan yang sedang antara tingkat pengetahuan kesehatan gigi mulut orang tua dengan status kebersihan gigi dan mulut pasien anak usia 6–12 tahun di RSGM UMY.
2. Semakin baik tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut orang tua maka semakin tinggi status kebersihan gigi dan mulut anak.
3. Tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut orang tua adalah baik (70%)
4. Rata-rata nilai skor PHP-M anak yag merawatkan gigi di RSGM UMY sebesar 19,05
B. SARAN
1. Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan penelitian selanjutnya untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada orang tua
2. Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk orang tua agar tetap terus meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut agar anak dapat terhindar dari masalah akan kesehatan gigi dan mulut.
Daftar Pustaka
Axelsson, P. (2002).Diagnosis and Risk Prediction of Periodontal Diseases vol 3. Slovakia: quintessence books.
Azwar. (2006).Sikap manusia, teori dan pengukurannya edisi jke 2 cetakan ke IV. yogyakarta: pustaka pelajar.
Budiman, dan Riyanto, A. (2013). Kapita Selekta Kuesioner:Pengetahuan dan Sikap dalam Penenelitian Kesehatan.Jakarta Selatan: Salemba Medika. Carranza, F. A. (2012). Carranza's Clinical Periodontology. St. Louis, Missouri:
Elsavier Saunders.
Christiono, S. (2011, november 21).Fakultas Kedokteran Gigi Unisula. Retrieved fromFkg.unissula.ac.id:http://fkg.unissula.ac.id/index.php?option=com_co ntent&view=article&id=26:orang-tua-berperan-jaga-kesehatan-gigi-anak&catid=2:berita-utama-fkg
Dahlan, M. S. (2010). Besar sampel dan cara pengembilan dalam penelitian kedokteran dan kesehatan.jakarta: Salemba Medika.
DepkesRI. (2014). Info dantin pusat data dan infomasi kementrian kesehatan RI. Jakarta Selatan: Kementrian kesehatan RI.
DepkesRI. (2013). Risek Kesehatan Dasar Indonesia (Riskesdas) 2013. Jakarta. Kementrian Kesehatan RI
Dorland, W. N. (2002).Kamus Kedokteran Dorland.Jakarta: EGC.
Felton, A., dan A. C. (2009). Basic Guide To Oral Health Education and Promotion.United Kingdom: Wiley-Blackwell.
Herjulianti, E., Indriani, T. S., dan Artini, S. (2002).Ilmu Pendidikan Kesehaatan Gigi dan Mulut.Jakarta: EGC.
Hidayat, A. A. (2007).Metode Penelitian Keperawatan dan Tehnik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.
Jain, R., Oswal K.C., Chitguppi. (2014).Knowledge, attitude and practices of mothers toward their children’s oral health: A questionnaire survey among subpopulation in Mumbai (India). Journal of dental research and scientific development. India
Khairani, M. (2013).Psikologi Perkembangan.Yogyakarta: Aswaja Pressindo. Kidd, A.M.E., dan Bechal, S.J., (2013) Dasar- Dasar Karies Penyakit dan
Kisdianata, W., Pribadi, F., dan Fauziyah. (2016). Evaluasi Kinerja Sistem Informasi Manajemen dalam Mendukung Proses Manajemen di Rumah Sakit Gigi dan Mulut UMY. Yogykarta. Jurnal asosiasi dosen umy. Kumar, g., Singh, D. K., dan Jalaluddin, M. (2013). Oral health of pre-school
aged children in dhanbad distric, Jharkhand, india-a peek into their mother attitude.Journal of clininal and diagnostic research, vol-7(9).
Khanza, K.I.P. (2015).Pengaruh pendidikan kesehatan gigi dan mulut dengan media power point terhadap tingkat pengetahuan siswa usia 9-10 tahun di SD negeri Keputran 2 Yogyakarta. UMY. Yogyakarta
Malik, I. (2008).Kesehatan gigi dan mulut.Bandung.
MenkesRI. (2015, april 27). Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 1173/Menkes/Per/X/2004. Retrieved from http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_permenkes/PMK%20No.%20117 3%20ttg%20Rumah%20Sakit%20Gigi%20Dan%20Mulut.pdf
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmojo, S. (2010).Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta. Purwoko. (2011). Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Status Kesehatan
Gigi pada Anak Sekolah Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Sawit I. Surakarta
Ramdhan, A., Cholil., Sukmana. B. I. (2015). Hubungan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut terhadap Angka Karies Gigi di SMPN 1 Marabahan. Banjarmasin. Dentino Jurnal.
Riwikdo, H. (2012). Statistik Kesehatan. Jakarta: Nuha Medika. Riyanti, E. (2005).Pengenalan dan Perawatan Kesehatan Gigi Anak.
Riyanto, A. (2011).Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan.Yogyakarta: Nuba Medika
Santrock, J. W. (2012).Perkembangan Masa-Hidup.Jakarta: Erlangga.
Sastroasmoro, S., & Ismael, S. (2002). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis.Jakarta: Sagung Seto.
Sriyono, N. W., dan Sudibyo. (2011).Seri II Kesehatan Oral.yogyakarta: FKIK. Sutjipto, C. (2013). Gambaran tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
anak usia 10-12 tahun di SD Kristeen Eben Haezar 02 Manado. e-Biomedik, 1.
Uyanto, S. S. (2009). Pedoman analisis data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Welbury, R., Duggal, M., dan Hosey, M. T. (2005). Paediactric Dentistry. New York: Oxford University Press.
Worang, T. Y., dan Pangemanan, D. H. (2014). Hubungan Tingkat Pengetahuan Orang Tua dengan Kebersihan Gigi dan Mulut Anak di TK Tunas Bhakti Manado.Jurnal e-GiGi (eG), 2.
Yani R, W. E. (2005). Hubungan pola menykat gigi dengan karies gigi.Indonesia journal of dentistry.
Yulianti, R. P., dan Muhlisin, A. (2011). Hubungan Antara Pengetahuan Orang Tua Tentang Kesehatan Gigi dan Mulut dengan Kejadian Karies Gigi pada Anak di SDN V Jateng Karanganyar. Jawa tengah.
Lampiran 1. Persetujuan Responden
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya, yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Umur / Kelamin : tahun, Laki-laki* / Perempuan* Alamat :
Menyatakan dengan sesungguhnya telah memberikan Persetujuan
Untuk menjadi responden penelitian yang berjudul :
“HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT ORANG TUA DENGAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PASIEN ANAK USIA 6-12 TAHUN DI RSGM UMY”
Terhadap Surveyor
Nama : Muhamad Rakhim NIM : 20120340087
Fakultas / Program Studi : Kedokteram / Pendidikan Dokter Gigi Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Yang tujuannya untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut orang tua dengan status kebersihan gigi dan mulut pasien anak usia 6-12 tahun di RSGM UMY.
Demikian persetujuan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan. Yogyakarta,
Peneliti Yang membuat pernyataan
(………) (………..)
Lampiran 2. Kuesioner
KUESIONER PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Tanggal Pencacatan : Nama Orang Tua Responden :
Usia :
Alamat Tinggal :
Berilah tanda centang (√) pada pernyataan di bawah ini pada kolom B jika
pernyataan benar dan pada kolom S bila pernyataan salah.
No Pernyataan B S
1. Kebersihan gigi dapat mempengaruhi kesehatan gigi.
2. Menggosok gigi cukup 1 kali sehari pada waktu mandi pagi. 3. Pasta gigi menggunakan Flouride.
4. Sebelum tidur kita perlu menggosok gigi.
5. Anak-anak boleh memakai sikat gigi orang dewasa.
6. Sikat gigi yang baik adalah yang tangkainya lurus dan kepala sikatnya kecil sehingga bisa masuk ke dalam mulut dengan mudah.
7. Menggosok gigi dilakukan setelah makan dan sebelum tidur. 8. Sikat gigi yang baik adalah sikat yang bulunya halus dan rata. 9. Menyikat gigi tidak perlu terlalu kuat agar gusi tidak berdarah. 10. Menyikat gigi cukup pada bagian depan gigi saja.
11. Karies adalah penyakit gigi berlubang.
12. Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang bergizi tidak terlalu penting untuk kesehatan gigi.
13. Gigi yang kotor dan tidak dibersihkan akan menyebabkan gigi berlubang.
15. Gigi berlubang hanya disebabkan oleh bakteri saja. 16. Coklat dan permen adalah makanan yang merusak gigi.
17. Sehabis minum dan makan makanan yang manis sebaiknya kita langsung berkumur dengan air putih.
18. Mengurangi makan makanan yang manis dapat mengurangi terjadinya gigi berlubang.
19. Minimal 6 bulan sekali kita perlu ke dokter gigi untuk kontrol gigi.
20. Gigi yang sudah goyah harus dicabut ke dokter gigi. 21. Kita tidak perlu ke dokter gigi bila gigi kita tidak sakit. 22. Kita boleh mencabut sendiri gigi yang sudah goyah.
23. Jika ada gigi yang berlubang sebaiknya kita pergi ke dokter gigi untuk dilakukan perawatan tambal gigi.
24. Kotoran pada sekeliling gigi yang sudah keras tidak perlu dihilangkan karena akan membuat gigi menjadi kuat.
25. Gigi anak tidak perlu dirawat ataupun ditambal karena akan diganti dengan gigi baru.
FORM PEMERIKSAAN PHP-M No RM Pasien : Nama Responden : Tempat,Tanggal Lahir : Usia : Jenis Kelamin : Alamat : Hasil Pemeriksaan Skor Gigi yang diperiksa:
Skor PHP-M
Skor PHP-M : Total skor PHP-M = Kriteria PHP-M
Baik : 0 - 20
Sedang : 21 - 40 Buruk : 41 - 60
DATA RESPONDEN No. Res JK Usia/ Tahun Skor KTP No RM Anak JK Usia/ Tahun Skor PHP-M 1 P 32 25 Baik 32860 P 8 19 2 L 36 22 Baik 33467 L 11 15 3 L 35 24 Baik 33679 L 7 20 4 L 37 26 Baik 33680 P 8 13 5 P 30 24 Baik 11840 P 9 17 6 P 36 24 Baik 20158 L 8 14 7 P 40 21 Baik 33487 L 7 18 8 P 32 25 Baik 33823 L 9 17 9 P 32 25 Baik 35525 P 6 20 10 P 40 20 Sedang 33963 L 9 30 11 L 36 20 Sedang 34686 P 10 25 12 P 31 24 Baik 34697 L 9 16 13 P 36 26 Baik 31249 P 6 19 14 P 37 23 Baik 33871 P 6 9 15 L 36 24 Baik 33593 P 8 20 16 L 31 22 Baik 31366 L 7 18 17 L 32 22 Baik 30952 L 10 17 18 P 27 25 Baik 34220 P 6 14 19 P 33 25 Baik 34481 L 7 27 20 P 27 25 Baik 34628 P 10 16 21 P 27 22 Baik 32716 L 6 39 22 P 35 20 Sedang 33230 P 6 28 23 P 32 23 Baik 33658 L 6 16 24 P 28 23 Sedang 31540 L 7 41 25 P 28 25 Baik 32951 L 6 19 26 P 42 24 Baik 34655 P 7 21 27 L 35 19 Sedang 35938 P 9 25 28 P 36 23 Baik 32623 L 7 10 29 P 38 23 Baik 35352 P 12 15 30 P 30 21 Baik 35995 P 12 17 31 P 39 23 Baik 36000 P 7 25 32 P 36 19 Sedang 36020 P 12 23 33 P 37 23 Baik 33638 P 9 11 34 P 38 23 Baik 35743 P 7 13
35 P 38 19 Sedang 17005 L 8 34 36 L 40 21 Baik 35036 P 11 19 37 L 37 25 Baik 26592 P 7 12 38 P 29 23 Baik 34031 P 6 16 39 P 40 25 Baik 35351 P 8 15 40 P 36 25 Baik 35937 L 10 18 41 P 38 19 Sedang 32094 P 8 25 42 P 40 24 Baik 11145 P 11 16 43 P 38 20 Sedang 32228 L 10 17 44 L 41 25 Baik 32093 L 9 16 45 P 26 20 Sedang 32090 P 7 40 46 P 45 19 Sedang 31094 P 9 20 47 P 31 22 Baik 20533 P 6 6 48 P 50 18 Sedang 24900 L 11 26 49 P 38 20 Sedang 34946 P 11 21 50 L 42 24 Baik 35378 L 9 20 51 P 37 25 Baik 35417 L 11 10 52 P 34 20 Sedang 35254 P 8 25 53 P 32 23 Baik 35118 L 8 20 54 P 37 25 Baik 35757 P 7 31 55 P 36 24 Baik 35918 L 6 19 56 p 28 23 Baik 34473 P 10 19 57 L 40 25 Baik 34705 P 9 15 58 P 30 20 Sedang 35086 P 6 22 59 P 41 21 Baik 35477 L 11 20 60 P 39 19 Sedang 34904 P 11 23 61 P 26 24 Baik 35525 P 6 19 62 L 36 22 Baik 34292 L 7 14 63 P 55 21 Baik 34686 L 10 15 64 P 39 22 Baik 35036 P 11 16 65 P 51 21 Baik 34872 P 12 20 66 L 46 23 Baik 35170 P 11 11 67 P 36 24 Baik 35703 L 9 19 68 L 33 23 Baik 35086 P 8 18 69 P 31 22 Baik 35335 P 6 16 KTP = kategori tingkat pengetahuan
Correlations
Tingkat Pengetahuan
Kebersihan gigi dan mulut Spearman's rho Tingkat Pengetahuan Correlation Coefficient 1,000 ,607(**)
Sig. (2-tailed) . ,000
N 69 69
Kebersihan gigi dan mulut
Correlation Coefficient ,607(**) 1,000
Sig. (2-tailed) ,000 .
N 69 69
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
,894 26
Cronbach's