• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

4.3 Analisis Univariat

4.3.1 Kemampuan Koordinator Penggerak JPKM

Kemampuan koordinator penggerak JPKM yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi lama kerja, pendidikan terakhir, dan frekuensi mengikuti pelatihan yang dikelompokan dalam tiga kategori yaitu baik, cukup dan buruk. Hasil analisis univariat menunjukan bahwa terdapat sel yang kosong yaitu pada kategori baik sehingga variabel yang ada harus direduksi menjadi dua kategori yaitu cukup dan buruk. Distribusi frekuensi untuk fariabel kemampuan kader berdasarkan kategori dapat dilihat pada table di bawah ini.

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Kategori Terhadap Kemampuan Koordinator Pengerak JPKM di Kab. Banjarnegara Tahun 2010 Kemampuan Koordinator JPKM Frekuensi Prosentase (%) (1) (2) (3) Cukup 31 42,5 Buruk 42 57,5 Jumlah 73 100

Sumber : Data Primer Terolah Tahun 2010

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden (57,5 %) memiliki kemampuan yang cukup, kemudian berkemampuan buruk (57,5). Kemampuan Koordinator Penggerak JPKM Desa di Kabupaten Banjarnegara tahun 2010 di gambarkan dengan diagram batang (Gambar 4.3).

Gambar 4.3 Distribusi Kemampuan Responden

4.3.2 Persepsi Koordinator Penggerak JPKM

Persepsi koordinator penggerak JPKM yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pandangan responden terhadap JPKM yaitu meliputi pengertian, tujuan, manfaat dan kepesertaan yang dikelompokan menjadi tiga kategori yaitu baik, cukup dan buruk. Hasil analisis univariat menunjukan bahwa terdapat sel yang kosong yaitu

pada kategori buruk sehingga variabel yang ada harus direduksi menjadi dua kategori yaitu baik dan cukup.

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Kategori Terhadap Persepsi Koordinator Pengerak JPKM di Kab. Banjarnegara Tahun 2010

Persepsi Koordinator Frekuensi Prosentase (%)

(1) (2) (3)

Baik 60 82,2

Cukup 13 17,8

Jumlah 73 100

Sumber : Data Primer Terolah Tahun 2010

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hampr seluruh responden (82,2 %) memiliki persepsi yang baik mengenai adanya program JPKM dan (17,8 %) memiliki persepsi yang cukup mengenai adanya program JPKM. Persepsi Koordinator Penggerak JPKM Desa di Kabupaten Banjarnegara tahun 2010 tentang program JPKM di gambarkan dengan diagram batang (Gambar 4.4).

4.3.3 Motivasi Koordinator Penggerak JPKM Desa

Motivasi Koordinator Penggerak JPKM Desa yang dimaksud dalam penelitian ini mencakup keikhlasan dalam bekerja, kepercayaan dan dukungan yang diberikan, serta kesulitan yang dihadapi selama bertugas yang kesemuanya dikelompokan

menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Distribusi frekuensi untuk variabel motivasi Koordinator Penggerak JPKM Desa dapat dilihat pada tabel.

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Kategori Terhadap Motivasi Koordinator Pengerak JPKM di Kab. Banjarnegara Tahun 2010

Motivasi Koordinator Frekuensi Prosentase (%)

(1) (2) (3)

Tinggi 28 38,4

Sedang 43 58,9

Rendah 2 2,7

Jumlah 73 100

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden (58,9%) memiliki motivasi yang sedang dalam menjalankan tugas, 38,4 % memiliki motivasi yang tinggi dalam menjalankan tugas, dan 2,7 % memiliki motivasi yang rendah dalam menjalankan tugas. Motivasi Koordinator Penggerak JPKM Desa di Kabupaten Banjarnegara tahun 2010 di gambarkan dengan diagram batang (Gambar 4.5).

Gambar 4.5 Distribusi Motivasi Responden

4.3.4 Kepemimpinan Atasan

Kepemimpinan atasan dalam penelitian ini meliputi pandangan responden berkaitan dengan kemampuan yang dimiliki pemimin yang meliputi kemampuan

berkoordinasi, berkomunikasi, monitoring, evaluasi dan kesempatan untuk sharing yang dikelompokan menjadi tiga kategori yaitu baik, cukup, dan buruk. Distribusi frekuensi untuk variabel kepemimpinan yang dilakukan berdasarkan kategori dapat dilihat pada tabel.

Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Kategori Terhadap Kepemimpinan Atasan pada Koordinator Pengerak JPKM di Kab. Banjarnegara Tahun 2010 Kepemimpinan yang Dialakukan Frekuensi Prosentase (%) (1) (2) (3) Baik 2 2,7 Cukup 58 79,5 Buruk 13 17,8 Jumlah 20 100

Sumber : Data Primer Terolah Tahun 2010

Berdasarkan tabel 4.8 Sebagian besar responden (79,5%) menyatakan kepemimpinan yang dilakukan adalah cukup, 17,8% menyatakan bahwa kepemimpinan yang dilakukan adalah buruk, dan 2,7 % menyatakan kepemimpinan yang dilakukan adalah baik. Kepemimpinan atasan pada Koordinator Penggerak JPKM Desa di Kabupaten Banjarnegara tahun 2010 di gambarkan dengan diagram batang (Gambar 4.6).

Gambar 4.6 Distribusi Kepemimpinan atasan pada Responden

4.3.5 Imbalan yang Diberikan

Imbalan yang diberikan dalam penelitian ini meliputi bentuk imbalan yang diterima responden baik psikis (non-materi) maupun fisik (materi) yang dikelompokan menjadi tiga kategori yaitu memuaskan, cukup memuaskan dan tidak memuaskan. Distribusi frekuensi untuk variabel kepemimpinan yang dilakukan berdasarkan kategori dapat dilihat pada tabel.

Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Kategori Terhadap Imbalan yang Diberikan Koordinator Pengerak JPKM di Kab. Banjarnegara Tahun 2010

Imbalan yang Diberikan Frekuensi Prosentase (%)

(1) (2) (3)

Memuaskan 5 6,8

Cukup 63 86,3

Tidak Memuaskan 5 6,8

Jumlah 73 100

Sumber : Data Primer Terolah Tahun 2010

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden (86,3 %) mengatakan bahwa imbalan yang diberikan cukup

memuaskan, 6,8 % mengatakan imbalan yang diberikan memuaskan dan 6,8 % mengatakan imbalan yang diberikan tidak memuaskan. Imbalan yang diberikan pada Koordinator Penggerak JPKM Desa di Kabupaten Banjarnegara tahun 2010 di gambarkan dengan diagram batang (Gambar 4.7).

Gambar 4.7 Distribusi Imbalan yang diberikan pada Responden

4.3.6 Kinerja Koordinator Penggerak JPKM Desa

Kinerja Koordinator Penggerak JPKM Desa dalam penelitian ini meliputi pembuatan rencana kerja, frekuensi mendapat teguran, dan jumlah peserta yang berhasil direkrut yang dikelompokan menjadi tiga kategori yaitu baik, cukup, dan buruk. Distribusi frekuensi untuk variabel kinerja Koordinator Penggerak JPKM Desa berdasarkan kategori dapat dilhat pada tabel

Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Kategori Terhadap Kinerja Koordinator Pengerak JPKM di Kab. Banjarnegara Tahun 2010

Kinerja Koordinator Frekuensi Prosentase (%)

(1) (2) (3)

Baik 18 24,7

Cukup 51 69,9

Buruk 4 5,5

Berdasarkan tabel 4.10. Diketahui bahwa 69,9 % responden memiliki kinerja yang cukup, 24,7 % memiliki kinerja yang baik, dan 5,5 % responden memiliki kinerja yang buruk. Kinerja Koordinator Penggerak JPKM Desa di Kabupaten Banjarnegara tahun 2010 di gambarkan dengan diagram batang (Gambar 4.8).

Gambar 4.8 Distribusi Kinerja Responden

4.4 Analisis Bivariat

4.4.1 Hubungan Kemampuan Koordinator Penggerak JPKM Desa dengan Kinerja Koordinator Penggerak JPKM Desa di Kab. Banjarnegara

Hasil analisis tabulasi silang antara kemampuan koordinator penggerak JPKM desa dengan kinerja koordinator penggerak JPKM desa di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2010 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.11 Hubungan Kemampuan Koordinator Penggerak JPKM Desa dengan Kinerja Koordinator Penggerak JPKM Desa di Kab. Banjarnegara

Kemampuan Koordinator Penggerak JPKM Desa

Kinerja Total Nilai

P

Buruk Cukup Baik Σ % 0,000

Σ % Σ % Σ %

Buruk 4 12,9 25 80,6 2 6,5 31 100

Cukup 0 0 26 61,9 16 38,1 42 100

Total 4 5,5 51 69,9 18 24,7 73 100

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa 38,1 % responden dengan kemampuan cukup memiliki kinerja yang baik, dan 6,5 responden dengan kemampuan buruk memiliki kinerja yang baik. Nilai p yang merupakan hasil analisis Rank Spearman sebesar 0,000 (< 0,05) yang berarti ada hubungan yang signifikan antara kemampuan yang diberikan dengan kinerja koordinator penggerak JPKM desa di Kabupaten Banjarnegara tahun 2010.

4.4.2 Hubungan Persepsi Koordinator Penggerak JPKM dengan Kinerja Koordinator Penggerak JPKM.

Hasil analisis tabulasi silang antara persepsi koordinator penggerak JPKM desa tentang program JPKM dengan kinerja koordinator penggerak JPKM desa di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2010 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.12 Hubungan Persepsi Koordinator Penggerak JPKM dengan Kinerja Koordinator Penggerak JPKM.

Persepsi Koordinaor

Penggerak JPKM

Desa

Kinerja Total Nilai

P

Buruk Cukup Baik Σ % 0,168

Σ % Σ % Σ %

Cukup 2 15,4 9 69,2 2 15,4 13 100

Baik 2 3,3 42 70 16 26,7 60 100

Total 4 5,5 51 69,9 18 24,7 73 100

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa 26,7 % responden dengan persepsi baik memiliki kinerja yang baik, dan 15,4 % responden dengan persepsi cukup memiliki kinerja yang baik. Nilai p yang merupakan hasil analisis Rank Spearman sebesar 0,168 (>0,005) yang berarti tida ada hubungan yang signifikan antara persepsi Koordinator Penggerak JPKM Desa tentang program JPKM dengan kinerja Koordinator Penggerak JPKM Desa di Kabupaten Banjarnegara tahun 2010.

4.4.3 Hubungan Motivasi Koordinator Penggerak JPKM dengan Kinerja Koordinator Penggerak JPKM.

Hasil analisis tabulasi silang antara motivasi koordinator penggerak JPKM desa tentang program JPKM dengan kinerja koordinator penggerak JPKM desa di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2010 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.13 Hubungan Motivasi Koordinator Penggerak JPKM dengan Kinerja Koordinator Penggerak JPKM.

Motivasi Koordinator

Penggerak JPKM Desa

Kinerja Total Nilai

P

Buruk Cukup Baik Σ % 0,619

Σ % Σ % Σ %

Rendah 1 50 1 50 0 0 2 100

Sedang 3 7,0 28 65,1 12 27,9 43 100

Tinggi 0 0 22 78,6 6 21,4 28 100

Total 4 5,5 51 69,9 18 14,7 73 100

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa 21,4 % responden dengan motivasi tinggi memiliki kinerja yang baik, 27,4% responden dengan motivasi sedang memiliki kinerja yang baik, dan tidak ada responden dengan motivasi rendah memiliki kinerja yang baik. Nilai p yang merupakan hasil analisis Rank Spearman sebesar 0,619 (> 0,05) yang berarti tida ada hubungan yang signifikan antara motivasi Koordinator Penggerak JPKM Desa dengan kinerja Koordinator Penggerak JPKM Desa di Kabupaten Banjarnegara tahun 2010.

4.4.4 Hubungan Kepemimpinan Atasan dengan Kinerja Koordinator JPKM.

Hasil analisis tabulasi silang antara kepemimpinan atasan dengan kinerja koordinator penggerak JPKM desa di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2010 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.14 Hubungan Kepemimpinan Atasan dengan Kinerja Koordinator JPKM.

Kepemimpinan Atasan

Kinerja Total Nilai

P Buruk Cukup Baik Σ % 0,225

Σ % Σ % Σ %

Buruk 3 23,1 8 61,5 2 15,4 13 100

Cukup 0 0 42 72,4 16 14,3 58 100

Baik 1 50 1 50 0 0 2 100

Total 4 5,5 51 69,9 18 24,7 73 100

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa tidak ada responden dengan kepemimpinan atasan baik memiliki kinerja yang baik, 14,3 % responden dengan kepemimpinan atasan cukup memiliki kinerja yang baik, dan 15,4 % responden dengan kepemimpinan atasan buruk memiliki kinerja yang baik. Nilai p yang merupakan hasil analisis Rank Spearman sebesar 0,225 (> 0,05) yang berarti tida ada hubungan yang signifikan antara kepemimpinan atasan Koordinator Penggerak JPKM Desa dengan kinerja Koordinator Penggerak JPKM Desa di Kabupaten Banjarnegara tahun 2010.

4.4.5 Hubungan Imbalan yang Diterima dengan Kinerja Koordinator JPKM.

Hasil analisis tabulasi silang antara kepemimpinan yang dilakukan dengan kinerja koordinator penggerak JPKM desa di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2010 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.15 Hubungan Imbalan yang Diterima dengan Kinerja Koordinator JPKM.

Imbalan yang Diberikan

Kinerja Total Nilai

P Buruk Cukup Baik Σ % 0,252

Σ % Σ % Σ % Tidak Memuaskan 1 20 4 80 0 0 5 100 Cukup Memuaskan 3 4,8 43 44 17 27 68 100 Memuaskan 0 0 4 80 1 20 5 100 Total 4 5,5 51 69,9 18 24,7 73 100

Sumber : Data Primer Terolah Tahun 2010

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa 20 % responden dengan imbalan yang diberikan memuaskan memiliki kinerja yang baik, 27 responden dengan imbalan yang diberikan cukup memuaskan memiliki kinerja yang baik, dan tidak ada responden dengan motivasi buruk memiliki kinerja yang baik. Nilai p yang merupakan hasil analisis Rank Spearman sebesar 0,252 (> 0,05) yang berarti tida ada hubungan yang signifikan antara imbalan yang diberikan Koordinator Penggerak JPKM Desa dengan kinerja Koordinator Penggerak JPKM Desa di Kabupaten Banjarnegara tahun 2010.

Dokumen terkait