• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

4.2. Analisis Univariat

Analisis ini digunakan untuk mengetahui distribusi frekuensi variabel penelitian

ini, baik variabel independen dan variabel dependen penelitian.

4.2.1. Distribusi Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian, karakteristik keluarga pasien skizofrenia yang

Tabel 4.2. Distribusi Karakteristik Responden Keluarga Pasien Skizofrenia yang Rawat Jalan di Badan Layanan Umum Daerah RSJ Medan Tahun 2011

No. Variabel Penelitian Jumlah (n) Persentase (%)

1. Umur < Median (41 tahun) 44 57,9 ≥ Median (41 tahun) 32 42,1 Jumlah 76 100 2. Jenis Kelamin Laki-laki 28 36,8 Perempuan 48 63,2 Jumlah 76 100 3. Pendidikan SMP 19 25 SMA 36 47,4 D3 / PT 21 27,6 Jumlah 76 100 4. Lama Merawat < 5 tahun 41 53,9 ≥ 5 tahun 35 46,1 Jumlah 76 100

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat kita lihat berdasarkan umur, persentase

responden tertinggi pada kelompok umur ≥ 41 tahun (57,9%) dibandingkan kelompok

umur < 41 tahun (42,1%). Berdasarkan jenis kelamin, persentase responden tertinggi

pada jenis kelamin perempuan (63,2%) dibandingkan jenis kelamin laki-laki (36,8%).

Berdasarkan pendidikan, persentase pendidikan responden tertinggi pada SMA

(47,4%) dibandingkan perguruan tinggi (27,6%) dan SMP (25%). Berdasarkan lama

merawat pasien skizofrenia, persentase responden tertinggi pada lama merawat < 5

4.2.2. Distribusi Dukungan Emosional

Pada variabel dukungan emosional, berdasarkan hasil penelitian dapat kita lihat

bahwa persentase jawaban responden “ya” tertinggi pada pernyataan “Keluarga

membawa pasien ke tempat yang menyenangkan”, yaitu sebesar 69,7% (53 orang),

sedangkan terendah pada pernyataan “Keluarga mengingatkan pasien makan obat”,

yaitu sebesar 38,2% (29 orang).

Persentase jawaban responden “tidak” tertinggi pada pernyataan “Keluarga

mengingatkan pasien makan obat”, yaitu sebesar 61,8% (47 orang), sedangkan

terendah pada pernyataan “Keluarga membawa pasien ke tempat yang

menyenangkan”, yaitu sebesar 30,2% (23 orang). Hasil tersebut dapat dilihat pada

tabel 4.3 berikut ini :

Tabel 4.3. Distribusi Jawaban Responden per Item Pernyataan Mengenai Dukungan Emosional dalam Mencegah Kekambuhan Pasien Skizofrenia yang Rawat Jalan di Badan Layanan Umum Daerah RSJ Medan Tahun 2011 N o Pernyataan Ya Tidak % n % n %

1. Keluarga meluangkan waktu untuk pasien 37 48,7 39 51,3 100

2. Keluarga memperhatikan asupan gizi pasien 33 43,4 43 56,6 100

3. Keluarga mengingatkan pasien mandi 47 61,8 29 38,2 100

4. Keluarga mengingatkan pasien makan obat 29 38,2 47 61,8 100

5. Keluarga membawa pasien ke fasilitas kesehatan 42 55,3 34 44,7 100

6. Keluarga mengarahkan pasien untuk menjaga kesehatan 36 47,4 40 52,6 100

7. Keluarga mengingatkan hal yang menyenangkan pasien 32 42,1 44 57,9 100

8. Keluarga membawa pasien ke tempat yang menyenangkan 53 69,7 23 30,3 100

9. Keluarga mengenalkan pasien dengan orang lain 33 43,4 43 56,6 100

10 .

Keluarga membuat pasien nyaman berkumpul dengan

Berdasarkan jawaban responden di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

dukungan emosional keluarga dalam pencegahan kekambuhan pasien skizofrenia

yang berobat jalan di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Medan dapat

dilihat pada tabel 4.4 berikut ini :

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Dukungan Emosional Responden dalam Mencegah Kekambuhan Pasien Skizofrenia yang Rawat Jalan di Badan Layanan Umum Daerah RSJ Medan Tahun 2011

No. Dukungan Emosional Jumlah

n %

1. Baik 28 36,8

2. Tidak Baik 48 63,2

Total 76 100

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, dapat kita lihat persentase dukungan emosional

responden dalam pencegahan kekambuhan pasien skizofrenia yang berobat jalan di

Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Medan tertinggi pada dukungan

emosional tidak baik sebesar 63,2% (48 orang) dibandingkan dukungan emosional

yang baik sebesar 36,8% (28 orang).

4.2.3. Distribusi Dukungan Informasional

Pada variabel dukungan informasional, berdasarkan hasil penelitian dapat kita

lihat bahwa persentase jawaban responden “ya” tertinggi pada pernyataan “Keluarga

memberi informasi penanggulangan skizofrenia kepada pasien”, yaitu sebesar 65,8%

(50 orang), sedangkan terendah pada pernyataan “Keluarga memberikan informasi

mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan secara berkala kepada pasien”, yaitu

Persentase jawaban responden “tidak” tertinggi pada pernyataan “Keluarga

memberikan informasi mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan secara berkala

kepada pasien”, yaitu sebesar 65,8% (50 orang), sedangkan terendah pada pernyataan

“Keluarga memberi informasi penanggulangan skizofrenia kepada pasien”, yaitu

sebesar 34,2% (26 orang). Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini :

Tabel 4.5. Distribusi Jawaban Responden per Item Pernyataan Mengenai Dukungan Informasional dalam Mencegah Kekambuhan Pasien Skizofrenia yang Rawat Jalan di Badan Layanan Umum Daerah RSJ Medan Tahun 2011

No Pernyataan Ya Tidak %

n % n %

1. Keluarga memberi informasi penanggulangan

skizofrenia kepada pasien 50 65,8 26 34,2 100

2. Keluarga memberitahu hal yang berkaitan dengan

kesehatan pasien 45 59,2 31 40,8 100

3.

Keluarga tidak memberikan informasi mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan secara berkala kepada pasien

26 34,2 50 65,8 100

4. Keluarga memberikan nasehat kepada pasien agar makan

tepat waktu 49 64,5 27 35,5 100

5. Keluarga memberikan nasehat agar pasien memakan

obatnya tepat waktu 37 48,7 39 51,3 100

6. Keluarga mengingatkan pasien untuk berobat secara

berkala 44 57,9 32 42,1 100

7. Keluarga mendampingi penderita skizofrenia saat belajar

hal baru 42 55,3 34 44,7 100

8. Keluarga memberikan barang sebagai sumber informasi 33 43,4 43 56,6 100

9. Keluarga menyarankan untuk menonton atau melihat

media massa 47 61,8 29 38,2 100

10. Keluarga mengajak pasien ke tempat ramai untuk

berinteraksi dengan orang lain 40 52,6 36 47,4 100

Berdasarkan jawaban responden di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

yang berobat jalan di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Medan dapat

dilihat pada tabel 4.6 berikut ini :

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Dukungan Informasional Responden dalam Mencegah Kekambuhan Pasien Skizofrenia yang Rawat Jalan di Badan Layanan Umum Daerah RSJ Medan Tahun 2011

No. Dukungan Informasional Jumlah

n %

1. Baik 34 44,7

2. Tidak Baik 42 55,3

Total 76 100

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, dapat kita lihat persentase dukungan

informasional responden dalam pencegahan kekambuhan pasien skizofrenia yang

berobat jalan di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Medan tertinggi

pada dukungan informasional tidak baik sebesar 55,3% (42 orang) dibandingkan

dukungan informasional yang baik sebesar 44,7% (34 orang).

4.2.4. Distribusi Dukungan Instrumental

Pada variabel dukungan instrumental, berdasarkan hasil penelitian dapat kita

lihat bahwa persentase jawaban responden “ya” tertinggi pada pernyataan “Keluarga

membelikan barang yang disukai penderita”, yaitu sebesar 73,7% (56 orang),

sedangkan terendah pada pernyataan “Keluarga mengajak pasien berinteraksi dengan

orang lain” dan “Keluarga memberikan pasien jajanan sehat”, yaitu sebesar 46,1%

(35 orang).

Persentase jawaban responden “tidak “tertinggi pada pernyataan “Keluarga

jajanan sehat”, yaitu sebesar 53,9% (41 orang), sedangkan terendah pada pernyataan

“Keluarga membelikan barang yang disukai penderita”, yaitu sebesar 26,3% (20

orang). Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini :

Tabel 4.7. Distribusi Jawaban Responden per Item Pernyataan Mengenai Dukungan Instrumental dalam Mencegah Kekambuhan Pasien Skizofrenia yang Rawat Jalan di Badan Layanan Umum Daerah RSJ Medan Tahun 2011

No Pernyataan Ya Tidak %

n % n %

1. Keluarga menyediakan fasilitas menyenangkan pasien 51 67,1 25 32,9 100

2. Keluarga membelikan barang yang disukai penderita 56 73,7 20 26,3 100

3. Keluarga menyediakan peralatan membersihkan diri

penderita 40 52,6 36 47,4 100

4. Keluarga menyediakan makanan dan minuman yang baik 52 68,4 24 31,6 100

5. Keluarga menyediakan obat untuk pasien 42 55,3 34 44,7 100

6. Keluarga mengajak pasien berinteraksi dengan orang lain 35 46,1 41 53,9 100

7. Keluarga membebaskan pasien menonton TV 36 47,4 40 52,6 100

8. Keluarga memberikan pasien jajanan sehat 35 46,1 41 53,9 100

9. Keluarga menyediakan fasilitas istirahat yang nyaman 48 63,2 28 36,8 100

10. Keluarga memberikan pakaian yang bersih 37 48,7 39 51,3 100

Berdasarkan jawaban responden di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

dukungan instrumental keluarga dalam pencegahan kekambuhan pasien skizofrenia

yang berobat jalan di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Medan dapat

Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Dukungan Instrumental Responden dalam Mencegah Kekambuhan Pasien Skizofrenia yang Rawat Jalan di Badan Layanan Umum Daerah RSJ Medan Tahun 2011

No. Dukungan Instrumental Jumlah

n %

1. Tidak Baik 37 48,7

2. Baik 39 51,3

Total 76 100

Berdasarkan tabel 4.8 di atas, dapat kita lihat persentase dukungan

instrumental responden dalam pencegahan kekambuhan pasien skizofrenia yang

berobat jalan di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Medan tertinggi

pada dukungan instrumental baik sebesar 51,3% (39 orang) dibandingkan dukungan

instrumental yang tidak baik sebesar 48,7% (37 orang).

4.2.5. Distribusi Dukungan Penilaian

Pada variabel dukungan penilaian, berdasarkan hasil penelitian dapat kita lihat

bahwa persentase jawaban responden “ya” tertinggi pada pernyataan “Keluarga tidak

mengasingkan pasien”, yaitu sebesar 61,8% (47 orang), sedangkan terendah pada

pernyataan “Keluarga memberikan pujian saat pasien membersihkan diri dan makan

tepat waktu”, yaitu sebesar 34,2% (26 orang).

Persentase jawaban responden “tidak” tertinggi pada pernyataan “Keluarga

memberikan pujian saat pasien membersihkan diri dan makan tepat waktu”, yaitu

sebesar 65,8% (50 orang), sedangkan terendah pada pernyataan “Keluarga tidak

mengasingkan pasien”, yaitu sebesar 38,2% (29 orang). Hasil tersebut dapat dilihat

Tabel 4.9. Distribusi Jawaban Responden per Item Pernyataan Mengenai Dukungan Penilaian dalam Mencegah Kekambuhan Pasien Skizofrenia yang Rawat Jalan di Badan Layanan Umum Daerah RSJ Medan Tahun 2011

No Pernyataan Ya Tidak %

n % n %

1. Keluarga tidak mengasingkan pasien 47 61,8 29 38,2 100

2. Keluarga tidak menganggap pasien sebagai aib 44 57,9 32 42,1 100

3. Keluarga memberikan pujian saat pasien membersihkan

diri dan makan tepat waktu 26 34,2 50 65,8 100

4. Keluarga memuji jika pasien makan obat tepat waktu dan

teratur 45 59,2 31 40,8 100

5. Keluarga memberikan hadiah saat pasien melakukan hal

yang benar 35 46,1 41 53,9 100

6. Keluarga mengajak pasien berekreasi saat liburan 44 57,9 32 42,1 100

7. Keluarga mengenalkan pasien kepada orang lain 45 59,2 31 40,8 100

8. Keluarga menyemangati pasien saat ia sedih 27 35,5 49 64,5 100

9. Keluarga memberikan kebebasan menonton atau melihat

media 44 57,9 32 42,1 100

10. Keluarga membelikan makanan yang ia sukai 37 48,7 39 51,3 100

Berdasarkan jawaban responden di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

dukungan penilaian keluarga dalam pencegahan kekambuhan pasien skizofrenia yang

berobat jalan di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Medan dapat

dilihat pada tabel 4.10 berikut ini :

Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Dukungan Penilaian Responden dalam Mencegah Kekambuhan Pasien Skizofrenia yang Rawat Jalan di Badan Layanan Umum Daerah RSJ Medan Tahun 2011

No. Dukungan Penilaian Jumlah

n %

1. Baik 33 43,4

2. Tidak Baik 43 56,6

Berdasarkan tabel 4.10 di atas, dapat kita lihat persentase dukungan penilaian

responden dalam pencegahan kekambuhan pasien skizofrenia yang berobat jalan di

Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Medan tertinggi pada dukungan

penilaian tidak baik sebesar 56,6% (43 orang) dibandingkan dukungan penilaian yang

baik sebesar 43,4% (33 orang).

4.2.6. Distribusi Dukungan Sosial Keluarga

Berdasarkan jawaban responden pada keempat variabel tersebut di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial keluarga dalam pencegahan kekambuhan

pasien skizofrenia yang berobat jalan di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit

Jiwa Medan dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini :

Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Dukungan Sosial Keluarga dalam Mencegah Kekambuhan Pasien Skizofrenia yang Rawat Jalan di Badan Layanan Umum Daerah RSJ Medan Tahun 2011

No. Dukungan Sosial Keluarga Jumlah

n %

1. Baik 39 51,3

2. Tidak Baik 37 48,7

Total 76 100

Berdasarkan tabel 4.11 di atas, dapat kita lihat persentase dukungan sosial

keluarga dalam pencegahan kekambuhan pasien skizofrenia yang berobat jalan di

Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Medan tertinggi pada dukungan

sosial keluarga baik sebesar 51,3% (39 orang) dibandingkan dukungan sosial

4.2.7. Distribusi Pencegahan Kekambuhan

Pada variabel pencegahan kekambuhan, berdasarkan hasil penelitian dapat

kita lihat bahwa persentase jawaban responden “ya” tertinggi pada pernyataan

“Keluarga tidak mengasingkan pasien”, yaitu sebesar 61,8% (47 orang), sedangkan

terendah pada pernyataan “Keluarga memberikan pujian saat pasien membersihkan

diri dan makan tepat waktu”, yaitu sebesar 34,2% (26 orang).

Persentase jawaban responden “tidak” tertinggi pada pernyataan “Keluarga

memberikan pujian saat pasien membersihkan diri dan makan tepat waktu”, yaitu

sebesar 65,8% (50 orang), sedangkan terendah pada pernyataan “Keluarga tidak

mengasingkan pasien”, yaitu sebesar 38,2% (29 orang). Hasil tersebut dapat dilihat

pada tabel 4.12 berikut ini :

Tabel 4.12. Distribusi Jawaban Responden per Item Pernyataan Mengenai Pencegahan Kekambuhan Pasien Skizofrenia yang Rawat Jalan di Badan Layanan Umum Daerah RSJ Medan Tahun 2011

No Pernyataan Ya Tidak %

n % n %

1. Pasien minum obatnya setiap hari tanpa paksaan 48 63,2 28 36,8 100

2. Pasien tidak pernah berbicara sendiri 28 36,8 48 63,2 100

3. Pasien selalu mengontrol amarahnya 47 61,8 29 38,2 100

4. Pasien tidak pernah melemparkan/memecahkan barang

saat marah 45 59,2 31 40,8 100

5. Pasien berinteraksi secara baik dengan anggota keluarga

yang lain 26 34,2 50 65,8 100

6. Pasien cukup tidur setiap hari 52 68,4 24 31,6 100

7. Pasien mandi dua kali setiap hari 50 65,8 26 34,2 100

8. Pasien makan secara teratur setiap hari 51 67,1 25 32,9 100

9. Pasien selalu menghabiskan makanannya 48 63,2 28 36,8 100

10. Pasien ingat dan minum obat tepat waktu 36 47,4 40 52,6 100

Tabel 4.12 Lanjutan

12. Pasien berbicara secara normal 38 50 38 50 100

13. Pasien menjawab pertanyaan saat diberikan pertanyaan 38 50 38 50 100

14. Pasien buang air di tempat yang seharusnya 33 43,4 43 56,6 100

15. Pasien ingat jadwal kunjungan ke dokter 38 50 38 50 100

16. Pasien bertegur sapa dengan orang lain di luar keluarga 35 46,1 41 53,9 100

17. Pasien menjaga kebersihan dan kerapian kamarnya 38 50 38 50 100

18. Pasien memberitahu keluarga saat obatnya habis 36 47,4 40 52,6 100

19. Pasien tahu cara menggunakan peralatan di rumah 37 48,7 39 51,3 100

20 Pasien mengingat nama semua anggota keluarga inti 33 43,4 43 56,6 100

Berdasarkan jawaban responden di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

pencegahan kekambuhan pasien skizofrenia yang berobat jalan di Badan Layanan

Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Medan dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini :

Tabel 4.13. Distribusi Frekuensi Pencegahan Kekambuhan Pasien Skizofrenia yang Rawat Jalan di Badan Layanan Umum Daerah RSJ Medan Tahun 2011

No. Pencegahan Kekambuhan Jumlah

n %

1. Baik 32 42,1

2. Tidak Baik 44 57,9

Total 76 100

Berdasarkan tabel 4.13 di atas, dapat kita lihat persentase pencegahan

kekambuhan pasien skizofrenia yang berobat jalan di Badan Layanan Umum Daerah

Rumah Sakit Jiwa Medan tertinggi pada pencegahan kekambuhan tidak baik sebesar

57,9% (44 orang) dibandingkan pencegahan kekambuhan yang baik sebesar 42,1%

Dokumen terkait