• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4. HASIL PENELITIAN

4.2 Analisis Univariat

4.2.1. Karakteristik Responden

Hasil penelitian distribusi karakteristik responden yaitu umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan dan jenis penyakit diperoleh hasil beragam. Berdasarkan tabel 4.1 Distribusi kelompok umur responden dibagi menjadi 2 kategori yaitu dewasa dini (umur 18-40 tahun) dan dewasa madya (umur >40– 60 tahun) (Hurlock, 1980). Dilihat dari kategori umur tersebut sebanyak 90 orang (61,6%) adalah berumur 18-40 tahun dan selebihnya adalah dewasa madya dengan umur >40-60 tahun yaitu 56 orang (38,4%). Persentase jenis kelamin perempuan lebih banyak yaitu 83 orang (56,8%), pekerjaan responden terbanyak memiliki pekerjaan yaitu 89 orang (60%), berpendidikan SMA yaitu 94 orang (64,4%) dan responden mengalami penyakit tidak menahun yaitu 117 orang (80,1%).

Tabel 4.1. Karakteristik Responden di Puskesmas Perawatan Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues

No. Karakteristik Responden Jumlah (n) Persentase (%) 1. Umur

Usia dewasa dini (18-40 tahun 90 61,6

Usia dewasa madya (>40-60 tahun) 56 38,4

Jumlah 146 100 3. Jenis Kelamin Perempuan 83 56,8 Laki-laki 63 43,2 Jumlah 146 100 3. Pekerjaan Bekerja 89 61.0 Tidak bekerja 57 39.0 Jumlah 146 100 3. Pendidikan SMP 7 4.8 SMA 94 64.4 P. Tinggi 45 30.8 Jumlah 146 100 3. Jenis Penyakit

Penyakit tidak menahun 117 80,1

Penyakit menahun 29 19,9

Jumlah 146 100

4.2.2. Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Perawatan Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues didasarkan pada kehandalan, ketanggapan, jaminan, empati dan bukti fisik dapat diketahui dari tabel frekuensi perolehan nilai responden dan jawaban terhadap pernyataan pada kuesioner yang diberikan berikut ini.

4.2.2.1. Kehandalan

Pada Tabel 4.2 diketahui bahwa responden menyatakan kemampuan petugas kesehatan puskesmas untuk memberikan pelayanan kesehatan dengan baik dan dapat diandalkan cenderung menyatakan kurang baik, antara lain tentang prosedur penerimaan pasien sewaktu berobat jalan (58,2%), prosedur pelayanan pasien sewaktu berobat jalan (51,4%), pelayanan pemeriksaan penyakit pasien sewaktu berobat jalan (42,5%), pelayanan obat sewaktu berobat jalan (58,9%) dan responden menyatakan pelayanan perawatan sewaktu berobat jalan sangat tidak baik (50%). Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Jawaban Respnden tentang Pelayanan Kualitas

Berdasarkan Kehandalan di Puskesmas Perawatan Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues

No Kehandalan Sangat Baik Baik Kurang Baik

Sangat Tidak Baik Total n % n % n % n % n % 1. Prosedur penerimaan pasien sewaktu berobat jalan 4 2,7 39 26,7 85 58,2 18 12,3 146 100 2. Prosedur pelayanan pasien sewaktu berobat jalan 4 2,7 48 32,9 75 51,4 19 13,0 146 100 3. Pelayanan pemeriksaan penyakit pasien sewaktu berobat jalan 7 4,8 60 41,1 62 42,5 17 11,6 146 100 4. Pelayanan obat sewaktu berobat jalan 1 0,7 40 27,4 86 58,9 19 13,0 146 100 5 Pelayanan perawatan sewaktu berobat jalan 5 3,4 38 26,0 73 50,0 30 20,5 146 100

Untuk mengetahui distribusi kehandalan pelayanan kesehatan di Puskesmas Perawatan Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues tertera pada Tabel 4.3 diketahui lebih banyak menyatakan kehandalan kurang baik sejumlah 78 orang (53,4%), kehandalan baik sejumlah 49 orang (33,6%), selebihnya merupakan kehandalan sangat tidak baik sejumlah 19 orang (13%), sedangkan tidak ditemukan kategori responden terhadap kehandalan sangat baik.

Tabel 4.3 Distribusi Kategori Kehandalan di Puskesmas Perawatan Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues

No Kategori Kehandalan n (%)

1. Baik 49 33,6

2. Kurang Baik 78 53,4

3. Sangat Tidak Baik 19 13,0

Total 146 100

4.2.2.2. Ketanggapan

Pada Tabel 4.4 diketahui bahwa responden menyatakan kemampuan petugas kesehatan Puskesmas melayani pasien Askes secara cepat dan akurat cenderung kurang baik di Puskesmas Perawatan Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues, antara lain tentang ketanggapan dokter dalam menyelesaikan keluhan sewaktu berobat jalan (55,5%), kemampuan atau ketanggapan perawat dalam menyelesaikan keluhan penyakit pasien sewaktu berobat jalan (50%), pemberian informasi sewaktu berobat jalan (52,7%), pengambilan obat sewaktu berobat jalan (56,2%) dan promosi kesehatan sewaktu berobat jalan (61%).

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Kualitas Pelayanan Berdasarkan Ketanggapan di Puskesmas Perawatan Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues

No Ketanggapan Sangat Baik Baik Kurang Baik

Sangat Tidak Baik Total n % n % n % n % n % 1. Ketanggapan Dokter dalam menyelesaikan keluhan sewaktu berobat jalan 7 4,8 39 26,7 81 55,5 19 13,0 146 100 2. Kemampuan atau ketanggapan Perawat dalam menyelesaikan keluhan penyakit pasien sewaktu berobat jalan 6 4,1 47 32,2 73 50,0 20 13,7 146 100 3. Pemberian informasi sewaktu berobat jalan 2 1,4 49 33,6 77 52,7 18 12,3 146 100 4. Pengambilan obat sewaktu berobat jalan 9 6,2 40 27,4 82 56,2 15 10,3 146 100 5 Promosi kesehatan sewaktu berobat jalan 2 1,4 36 24,7 89 61,0 19 13,0 146 100

Untuk mengetahui distribusi ketanggapan pelayanan kesehatan di Puskesmas Perawatan Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues tertera pada Tabel 4.5 diketahui lebih banyak menyatakan ketanggapan kurang baik sejumlah 87 orang (59,6%), ketanggapan baik sejumlah 46 orang (31,5%), selebihnya merupakan kehandalan sangat tidak baik sejumlah 13 orang (8,9%), sedangkan kehandalan sangat baik tidak ditemukan.

Tabel 4.5 Distribusi Kategori Ketanggapan di Puskesmas Perawatan Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues

No Kategori Ketanggapan n (%)

1. Baik 46 31,5

2. Kurang Baik 87 59,6

3. Sangat Tidak Baik 13 8,9

Total 146 100

4.2.2.3. Jaminan

Pada Tabel 4.6 diketahui bahwa responden menyatakan kemampuan petugas kesehatan Puskesmas dalam bersikap keramah tamahan, sehingga menimbulkan rasa kepercayaan dan simpatis cenderung kurang baik di Puskesmas Perawatan Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues, antara lain tentang kehadiran dokter sewaktu berobat jalan (59,6%), kehadiran perawat sewaktu berobat jalan (58,2%), dokter yang melakukan pemeriksaan penyakit pasien sewaktu berobat jalan (50%). Namun responden menyatakan perawat yang melakukan pertolongan sewaktu berobat jalan sangat baik (47,3%), sedangkan responden menyatakan pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan sewaktu berobat jalan sangat tidak baik (56,2%).

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Kualitas Pelayanan Berdasarkan Jaminan di Puskesmas Perawatan Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues

No Jaminan Sangat Baik Baik Kurang Baik

Sangat Tidak

Baik Total

n % n % n % n % n %

1. Kehadiran dokter

sewaktu berobat jalan 5 3,4 33 22,6 87 59,6 21 14,4 146 100 2. Kehadiran perawat

sewaktu berobat jalan 2 1,4 36 24,7 85 58,2 23 15,8 146 100 3. Dokter melakukan pemeriksaan penyakit pasien sewaktu berobat jalan 6 4,1 43 29,5 73 50,0 24 16,4 146 100 4. Perawat melakukan pertolongan sewaktu berobat jalan 3 2,1 49 33,6 69 47,3 25 17,1 146 100 5 Pelayanan yang

diberikan oleh petugas kesehatan sewaktu berobat jalan

3 2,1 34 23,3 82 56,2 27 18,5 146 100

Untuk mengetahui distribusi jaminan atas pelayanan kesehatan di Puskesmas Perawatan Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues tertera pada Tabel 4.7 diketahui lebih banyak menyatakan jaminan kurang baik sejumlah 75 orang (51,4%), kehandalan baik sejumlah 41 orang (28,1%), selebihnya merupakan kehandalan sangat tidak baik sejumlah 30 orang (20,5%), sedangkan tidak ditemukan kategori jaminan sangat baik.

Tabel 4.7 Distribusi Kategori Jaminan di Puskesmas Perawatan Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues

No Kategori Jaminan n (%)

1. Baik 41 28,1

2. Kurang Baik 75 51,4

3. Sangat Tidak Baik 30 20,5

4.2.2.4. Empati

Pada Tabel 4.8 diketahui bahwa responden menyatakan kemampuan petugas kesehatan puskesmas dalam hal pemberian perhatian secara individual, kemudahan dan melakukan komunikasi serta memahami kebutuhan pasien cenderung baik di Puskesmas Perawatan Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues, antara lain tentang sikap ramah petugas kesehatan sewaktu berobat jalan (43,8%), perhatian perawat pada pasien sewaktu berobat jalan (54,8%) dan keramahan dokter melayani pasien sewaktu berobat jalan (51,4%). Responden juga menyatakan empati petugas kesehatan kurang baik antara lain perhatian dokter pada pasien sewaktu berobat jalan (41,8%) dan pelayanan oleh petugas kesehatan sewaktu berobat jalan (41,8%).

Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Kualitas Pelayanan Berdasarkan Empati di Puskesmas Perawatan Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues

No Empati Sangat Baik Baik Kurang Baik Sangat Tidak Baik Total n % n % n % n % n % 1. Sikap ramah petugas kesehatan sewaktu berobat jalan 5 3,4 64 43,8 63 43,2 14 9,6 146 100 2. Perhatian dokter pada pasien sewaktu berobat jalan 16 11,0 52 35,6 61 41,8 17 11,6 146 100 3. Perhatian perawat pada pasien sewaktu berobat jalan 13 8,9 64 43,8 55 37,7 14 9,6 146 100 4. Keramahan dokter melayani pasien sewaktu berobat jalan 6 4,1 75 51,4 51 34,9 14 9,6 146 100 5 Pelayanan oleh petugas kesehatan sewaktu berobat jalan 11 7,5 60 41,1 61 41,8 14 9,6 146 100

Untuk mengetahui distribusi empati atas pelayanan kesehatan di Puskesmas Perawatan Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues tertera pada Tabel 4.9 diketahui lebih banyak menyatakan empati petugas kesehatan kurang baik sejumlah 72 orang (49,3%), empati baik sejumlah 43 orang (29,5%), empati sangat baik 16 orang (11%) dan responden menyatakan empati petugas kesehatan sangat tidak baik sejumlah 15 orang (10,3%).

Tabel 4.9 Distribusi Kategori Empati di Puskesmas Perawatan Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues

No Kategori Empati n (%)

1. Sangat Baik 16 11,0

2. Baik 43 29,5

3. Kurang Baik 72 49,3

4. Sangat Tidak Baik 15 10,3

Total 146 100

4.2.2.5. Bukti Fisik

Pada Tabel 4.10 diketahui bahwa responden menyatakan penampilan puskesmas yang meliputi fisik, fasilitas, peralatan medis, tenaga kesehatan dan alat- alat komunikasi untuk memenuhi kebutuhan pasien cenderung kurang baik di Puskesmas Perawatan Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues, yaitu tentang kebersihan ruangan sewaktu berobat jalan (64,4%), fasilitas perawatan sewaktu berobat jalan (52,7%), kenyamanan ruang perawatan sewaktu berobat jalan (50%) dan kenyamanan lingkungan wilayah puskesmas sewaktu berobat jalan (53,4%) dan kebersihan kamar mandi dan WC sewaktu berobat jalan (63%).

Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Kualitas Pelayanan Berdasarkan Bukti Fisik di Puskesmas Perawatan Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues

No Bukti Fisik

Sangat

Baik Baik Kurang Baik

Sangat Tidak

Baik Total

n % n % n % n % n %

1. Kebersihan ruangan

sewaktu berobat jalan 1 0,7 26 17.8 94 64.4 25 17,1 146 33,0 2. Fasilitas perawatan

sewaktu berobat jalan 2 1,4 40 27.4 77 52,7 27 18.5 146 33,0 3. Kenyamanan ruang perawatan sewaktu berobat jalan 1 0,7 49 33.6 73 50.0 23 15,8 146 33,0 4. Kebersihan kamar mandi dan WC sewaktu berobat jalan

1 0,7 37 25.3 78 53.4 30 20,5 146 33,0 5 Kenyamanan lingkungan wilayah puskesmas sewaktu berobat jalan 1 0,7 30 20,5 92 63,0 23 15,8 146 33,0

Untuk mengetahui distribusi bukti fisik atas pelayanan kesehatan di Puskesmas Perawatan Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues tertera pada Tabel 4.11 diketahui lebih banyak menyatakan bukti fisik kurang baik sejumlah 93 orang (63,7%), bukti fisik baik sejumlah 24 orang (16,4%) dan selebihnya merupakan bukti fisik sangat tidak baik sejumlah 29 orang (19,9%). Namun tidak ditemukan kategori jaminan kesehatan sangat baik.

Tabel 4.11 Distribusi Kategori Bukti Fisik di Puskesmas Perawatan Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues

No Kategori Bukti Fisik n (%)

1. Baik 24 16,4

2. Kurang Baik 93 63,7

3. Sangat Tidak Baik 29 19,9

4.2.3. Permintaan Rujukan

Untuk mengetahui distribusi permintaan rujukan responden di Puskesmas Perawatan Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues tertera pada Tabel 4.11 diketahui lebih banyak meminta rujukan sejumlah 115 orang (78,8%), selebihnya tidak meminta rujukan sejumlah 31 orang (21,2%).

Tabel 4.12 Distribusi Kategori Permintaan Rujukan di Puskesmas Perawatan Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues

No Kategori Permintaan Rujukan n (%)

1. Meminta Rujukan 115 78,8

2. Tidak Meminta Rujukan 31 21,2

Total 146 100

4.3. Analisis Bivariat

Hubungan kualitas pelayanan pasien Askes (kehandalan, ketanggapan, jaminan, empati dan bukti fisik) dengan permintaan rujukan pada Puskesmas Perawatan Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues terlihat pada Tabel 4.13.

Tabel 4.13. Hubungan Kualitas Pelayanan meliputi Kehandalan, Ketanggapan, Jaminan, Empati dan Bukti Fisik terhadap Permintaan Rujukan di Puskesmas Perawatan Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues

Kualitas Pelayanan

Permintaan Rujukan Total

p value Meminta Rujukan Tidak Meminta Rujukan n % n % n % Kehandalan Baik 31 63,3 18 36,7 49 100 0,003 Kurang Baik 69 88,5 9 11,5 78 100 Sangat Tidak Baik 15 78,9 4 21,1 19 100

Ketanggapan

Baik 29 63,0 17 37,0 46 100 0,006

Kurang Baik 74 85,1 13 14,9 87 100 Sangat Tidak Baik 12 92,3 1 7,7 13 100

Jaminan

Baik 25 61,0 16 39,0 41 100 0,004

Kurang Baik 63 84,0 12 16,0 75 100 Sangat Tidak Baik 27 90,0 3 10,0 30 100

Empati

Baik + Sangat Baik 38 64,4 21 35,6 59 100 0,002 Kurang Baik 65 90,3 7 9,7 72 100

Sangat Tidak Baik 12 80,0 3 20,0 15 100 Bukti Fisik

Baik 13 54,2 11 45,8 24 100 0,002

Kurang Baik 75 80,6 18 19,4 93 100 Sangat Tidak Baik 27 93,1 2 6,9 29 100

Pada Tabel 4.13 diketahui bahwa kualitas pelayanan Puskesmas meliputi kehandalan, ketanggapan, jaminan, empati dan bukti fisik terhadap permintaan rujukan rawat jalan pasien Askes adalah sebagai berikut:

1. Kehandalan

Dari 49 responden yang menyatakan kehandalan Puskesmas baik sebanyak 31 orang (63,3%) meminta rujukan, dan 18 orang (36,7%) tidak meminta rujukan.

Sementara 78 responden yang menyatakan kehandalan Puskesmas kurang baik 69 orang (88,5%) meminta rujukan, dan 9 orang (11,5%) tidak meminta rujukan. Sedangkan 19 responden yang menyatakan kehandalan Puskesmas sangat tidak baik 15 orang (78,9%) meminta rujukan, dan 4 orang (21,1%) tidak meminta rujukan.

2. Ketanggapan

Dari 46 responden yang menyatakan ketanggapan Puskesmas baik sebanyak 29 orang (63%) meminta rujukan, dan 17 orang (37%) tidak meminta rujukan. Sementara 87 responden yang menyatakan ketanggapan Puskesmas kurang baik 74 orang (85,1%) meminta rujukan, dan 13 orang (14,9%) tidak meminta rujukan. Sedangkan 13 orang yang menyatakan ketanggapan Puskesmas sangat tidak baik, 12 orang (92,3%) meminta rujukan dan 1 orang (7,7%) tidak meminta rujukan.. 3. Jaminan

Dari 41 responden yang menyatakan jaminan Puskesmas baik sebanyak 25 orang (61%) meminta rujukan, dan 16 orang (39%) tidak meminta rujukan. Sementara 75 responden yang menyatakan jaminan Puskesmas kurang baik 63 orang (84%) meminta rujukan, dan 12 orang (16%) tidak miminta rujukan. Sedangkan 30 responden yang menyatakan jaminan Puskesmas sangat tidak baik 27 orang (90%) meminta rujukan dan 3 orang (10%) tidak meminta rujukan.

4. Empati

Dari 59 responden yang menyatakan empati Puskesmas baik dan sangat baik sebanyak 38 orang (64,4%) meminta rujukan, dan 21 orang (35,6%) tidak meminta

rujukan. Dari 72 responden yang menyatakan empati Puskesmas kurang baik sebanyak 65 orang (90,3%) meminta rujukan, dan 7 orang (9,7%) tidak meminta rujukan. Sedangkan 15 responden yang menyatakan empati Puskesmas sangat tidak baik, 12 orang (80%) meminta rujukan, dan 3 orang (20%) tidak meminta rujukan.

5. Bukti Fisik

Dari 24 responden yang menyatakan bukti fisik Puskesmas baik sebanyak 13 orang (54,2%) meminta rujukan, dan 11 orang (45,8%) tidak meminta rujukan. Sementara 93 responden yang menyatakan bukti fisik Puskesmas kurang baik 75 orang (80,6%) meminta rujukan, dan 18 orang (19,4%) tidak meminta rujukan. Sedangkan 29 responden yang menyatakan bukti fisik Puskesmas tidak baik 27 orang (93,1%) meminta rujukan dan 2 orang (6,9%) tidak meminta rujukan.

4.4. Analisis Multivariat

Berdasarkan analisis multivariat bahwa seluruh variabel penelitian yaitu independen meliputi kehandalan, ketanggapan, jaminan, empati dan bukti fisik dapat dilanjutkan ke analisis multivariat karena hasil uji chi-square nilai p<0,05. Kemudian untuk mengetahuai hasil uji regresi logistik berganda yang bertujuan untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen serta untuk meramalkan seberapa jauh variabel independen memberikan kontribusi terhadap variabel dependen seperti diuraikan di bawah ini.

Tabel 4.14. Hasil Uji Regresi Logistik Berganda Kualitas Pelayanan meliputi Kehandalan, Ketanggapan, Jaminan, Empati dan Bukti Fisik dan Permintaan Rujukan di Puskesmas Perawatan Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues

No Variabel Β P value Exp(β)

1. Kehandalan 1,446 0,005 4,244 2. Ketanggapan 1,122 0,023 3,072 3. Jaminan 1,334 0,007 3,795 4. Empati 1,044 0,036 2,842 5. Bukti Fisik 1,611 0,004 5,007 6. Constant -3,807 0,000 0,022 Overall Percentage ; 82,2

Pada Tabel 4.14 diperoleh hasil uji regresi logistik berganda bahwa ada lima variabel yang berpengaruh terhadap permintaan rujukan pada pasien rawat jalan di Puskesmas Perawatan Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues yaitu kehandalan, ketanggapan, jaminan, empati dan bukti fisik karena memiliki nilai p<0,05. Hasil uji statistik juga menunjukkan bahwa variabel yang dominan memengaruhi permintaan rujukan pada pasien rawat jalan adalah variabel bukti fisik dengan nilai koefisien regresi (β) 1,611.

Hasil analisis regresi logistik, diperoleh nilai exp (β) variabel kehandalan sebesar 4,244 sehingga dapat disimpulkan bahwa responden yang menyatakan kehandalan yang baik terhadap kualitas pelayanan kesehatan berpeluang 4,244 kali lebih besar tidak meminta rujukan dibandingkan dengan kehandalan yang kurang baik. Variabel ketanggapan dengan nilai exp (β) sebesar 3,072 sehingga dapat disimpulkan bahwa responden yang menyatakan ketanggapan yang baik terhadap

1

1 + e – (-3,807 + 1,446 X + 1,122X + 1,334X + 1,044X + 1,611X )

Ŷ =

kualitas pelayanan kesehatan berpeluang 3,072 kali lebih besar tidak meminta rujukan dibandingkan dengan ketanggapan yang kurang baik.

Variabel jaminan dengan nilai exp (β) sebesar 3,795 sehingga dapat disimpulkan bahwa responden yang menyatakan jaminan yang baik terhadap kualitas pelayanan kesehatan berpeluang 3,795 kali lebih besar tidak meminta rujukan dibandingkan dengan jaminan kesehatan yang kurang baik. Variabel empati dengan nilai exp (β) sebesar 2,842 sehingga dapat disimpulkan bahwa responden yang menyatakan empati yang baik terhadap kualitas pelayanan kesehatan berpeluang 2,842 kali lebih besar tidak meminta rujukan dibandingkan dengan empati yang kurang baik.

Variabel bukti fisik dengan nilai exp (β) sebesar 5,007 sehingga dapat disimpulkan bahwa responden yang menyatakan bukti fisik yang baik terhadap kualitas pelayanan kesehatan berpeluang 5,007 kali lebih besar tidak meminta rujukan dibandingkan dengan bukti fisik yang kurang baik.

Secara keseluruhan (uji secara serentak) dapat dijelaskan dari nilai overall percentage yang ditunjukkan pada uji regresi logistik 82,2%, artinya variabel kualitas pelayanan (kehandalan, ketanggapan, jaminan, empati dan bukti fisik) mampu menjelaskan permintaan rujukan pasien askes rawat jalan di Puskesmas Perawatan Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues sebesar 82,2% dan selebihnya 17,8% dipengaruhi oleh variabel atau faktor lain yang tidak diteliti. Persamaan regresi logistik dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut.

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Pengaruh Kehandalan terhadap Permintaan Rujukan Peserta Askes di

Dokumen terkait