• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Utilitas-Biaya

BAB III. PENERAPAN KAJIAN FARMAKOEKONOMI DI INDONESIA

3.2 Contoh Penerapan Kajian Farmakoekonomi

3.2.3 Analisis Utilitas-Biaya

Berikut dapat dilihat contoh perhitungan AUB yang diambil dari kasus pengobatan kanker malignant melanoma stadium II di suatu Rumah Sakit. Dibandingkan 2 (dua) jenis intervensi, yaitu program A yang dilakukan tanpa uji skrining dan tanpa pemberian interferon, dengan program B yang dilakukan dengan uji skrining dan pemberian interferon.

Contoh yang digunakan di sini pada prinsipnya hampir sama dengan contoh AEB, karena pada dasarnya AUB juga termasuk AEB, dimana hasil pengobatan (outcome) yang diperhitungkan adalah dalam bentuk QALY. Sehingga langkah analisis dan perhitungan yang dilakukan sama dengan langkah dan perhitungan yang dilakukan dalam AEB.

42 | Pedoman Penerapan Kajian Farmakoekonomi

Tabel 3.3. Langkah Perhitungan Analisis Utilitas-Biaya

No. Langkah Contoh

1. Tentukan

tujuan. Menentukan alternatif program untuk penanggulangan malignant melanoma yang memberikan utilitas -biaya, dalam QALY tertinggi • Program A: Tanpa uji, tanpa interferon • Program B: Uji SLN, interferon untuk pasien

yang positif 2. Buat daftar cara untuk mencapai tujuan tersebut. Membandingkan:

• Program A: Tanpa uji, tanpa interferon • Program B: Uji SLN, interferon untuk mereka

yang positif 3. Identifikasi utilitas masing-masing alternatif.

Data yang dari produsen interferon dan/atau literatur menunjukkan bahwa utilitas masing-masing program adalah:

• Program A → QALY = 3,06 • Program B → QALY = 3,37

Contoh Perhitungan Analisis Utilitas-Biaya (AUB)

Skenario:

Guna mengendalikan biaya pelayanan kesehatan, coba dikembangkan program skrining dengan uji Sentinel lymph-node biopsy (SLN). Mereka yang ditemukan positif mikrometastase (terkena malignant melanoma stadium II) diberi pengobatan interferon.

Pada kasus ini akan dibandingkan utilitas-biaya dari: 1. Program A: Tanpa uji, tanpa interferon

2. Program B: Uji SLN, interferon untuk mereka yang positif Lakukan analisis utilitas-biaya (AUB).

No. Langkah Contoh 4. Identifikasi

dan hitung biaya pengobatan.

Biaya yang teridentifikasi menunjukkan: ● Biaya rerata Program A = Rp 184.000.000/

pasien

● Biaya rerata Program B = Rp 242.000.000/ pasien 5. Hitung dan lakukan interpretasi utilitas-biaya dari pilihan pengobatan.

a. Hitung rasio utilitas -biaya (“RUB”) setiap pengobatan.

• RUB Program A =Rp 184.000.000 / 3,06 = Rp 50.130.719

• RUB Program B =Rp 242.000.000 / 3,37 =Rp 71.810.089

b. Tentukan posisi alternatif pengobatan dalam Tabel atau Diagram Utilitas-Biaya. Biaya yang dilihat adalah biaya pengobatan, bukan rerata utilitas- biaya.

Rumus: Biaya / Utilitas

Utilitas

biaya Biaya lebih rendah Biaya sama Biaya lebih tinggi Utilitas

lebih rendah

A

(lakukan RIUB) B (Didominasi)C

Utilitas

sama D E F

Utilitas

44 | Pedoman Penerapan Kajian Farmakoekonomi

No. Langkah Contoh

c. Hitung rasio inkremental utilitas-biaya (“RIUB”) pengalihan program.

• RIUB Program B terhadap A :

= (Rp 242.000.000 –Rp 184.000) / (3,37 – 3,06)

= Rp 187.096.774/QALY

6 Interpretasi. Program B memerlukan tambahan biaya Rp 187.096.774/QALY, namun masyarakat mendapat tambahan usia 0,31 (survival years) atau 3,72 bulan. 7 Lakukan analisis sensitivitas dan ambil kesimpulan.

Analisis dilakukan dengan mengukur kualitas hidup pasien setelah pengobatan sampai meninggal, dengan memperhitungkan variasi utilitas dan variasi biaya. Selain itu, perlu dipertimbangkan perubahan nilai inflasi biaya dan hasil pengobatan.

BAB IV

INSTRUMEN KAJIAN

FARMAKOEKONOMI

BAB IV

INSTRUMEN KAJIAN

FARMAKOEKONOMI

Salah satu tahap dalam melakukan penerapan Kajian Farmakoekonomi adalah telaah kritis (critical appraisal) terhadap bukti ilmiah/jurnal/artikel terpublikasi sebagai hasil penelusuran literatur Kajian Farmakoekonomi yang akan digunakan. Hasil telaah kritis berbagai artikel ilmiah ini akan digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan untuk memilih alternatif pengobatan. Telaah kritis adalah suatu proses yang dilakukan secara sistematik dan hati-hati dalam memeriksa dan menilai validitas dan hasil dari suatu artikel ilmiah, serta hubungannya dengan masalah terkait.

Berikut ditampilkan contoh instrumen yang umum digunakan dalam telaah kritis artikel ilmiah (evidenced based medicine) yang telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia, agar dapat lebih mudah dipahami. Instrumen asli dalam versi Bahasa Inggris dapat dilihat pada Lampiran. Beberapa instrumen lain yang juga biasa digunakan dalam penelusuran literatur, tidak ditampilkan dalam Pedoman ini.

Lembar Kerja Untuk Penelaahan Kritis Artikel Farmakoekonomi

Pertanyaan berikut akan membantu Anda dalam penelaahan hal-hal yang terkait metodologi pada Artikel Farmakoekonomi. Terdapat tiga bagian, yaitu: validitas, hasil dan penerapan (applicability)

A. VALIDITAS

1. Berbasis apakah struktur model yang digunakan untuk analisis? Apakah model tersebut melakukan pembandingan yang sesuai?

Analisis ekonomi seharusnya berbasis suatu model pengambilan keputusan yang disusun berdasarkan kemungkinan efek dari keputusan klinis tersebut.

BAB

INSTRUMEN KAJIAN

FARMAKOEKONOMI

46 | Pedoman Penerapan Kajian Farmakoekonomi

Hal-hal berikut yang perlu dipertimbangkan:

• Kesesuaian preferensi waktu yang digunakan (misalnya, satu tahun atau seumur hidup)

• Kepentingan klinis dan ketepatan strategi yang dipilih

• Kejelasan identifikasi semua kemungkinan hasil yang dapat terjadi karena pilihan intervensi

• Perspektif yang digunakan (pasien, asuransi, pemerintah atau masyarakat)

1. Apa strategi pengobatan yang dibandingkan dalam analisis? Apakah ada strategi pengobatan penting lain yang tidak disertakan dalam analisis?

Jika ada, jelaskan!

__________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________

Apakah kemungkinan hasil yang bisa terjadi karena pilihan intervensi digambarkan?

Jika “ya”, apakah merefleksikan semua hasil pengobatan yang potensial (potential outcome) dari setiap intervensi tersebut?

__________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________

Perspektif apa yang digunakan ketika menghitung biaya? (pasien, asuransi, pemerintah, masyarakat, atau lainnya)

Ya Tidak jelas Tidak

__________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________

Berapa lama preferensi waktu yang digunakan?

__________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________ 2. Apakah kemungkinan hasil pengobatan (probabilitas) diukur secara

tepat?

Peneliti perlu melakukan estimasi secara akurat kemungkinan (likelihood) setiap kemungkinan hasil pengobatan pada pilihan pengobatan. Kemungkinan (probabilitas) hasil pengobatan sedapat mungkin harus didasarkan pada bukti ilmiah. Hal berikut yang perlu dipertimbangkan:

• Lihat kualitas data yang digunakan oleh peneliti untuk menghitung perkiraan efektivitas.

Apa tipe data yang digunakan untuk menetapkan efektivitas setiap pilihan pengobatan (RCT, systematic review, atau lainnya)?

Apakah data terlihat sesuai?

Ya Tidak jelas Tidak

Ya Tidak jelas Tidak

3. Apakah komponen biaya diukur secara tepat?

Peneliti perlu melakukan estimasi secara akurat biaya yang digunakan pada setiap pilihan pengobatan, melalui perkiraan biaya dari setiap hasil pengobatan yang mungkin terjadi.

Tipe data apa yang digunakan untuk menetapkan biaya yang akan dianalisis?

48 | Pedoman Penerapan Kajian Farmakoekonomi Apakah data tersebut sesuai?

__________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________ Ya Tidak jelas Tidak

4. Apakah dilakukan analisis tambahan untuk mengantisipasi ketidakpastian dalam analisis?

Hal-hal berikut yang perlu dipertimbangkan:

• Apakah dilakukan analisis sensitivitas?

Analisis sensitivitas merupakan metode utama untuk mengatasi ketidakpastian dalam analisis. Pada analisis ini, peneliti akan mengulangi data analisis setelah mengubah nilai beberapa variabel untuk melihat dampak jika variabel tersebut diubah terhadap hasil secara keseluruhan. Hal ini dilakukan terutama untuk variabel yang estimasinya dilakukan berdasarkan data dengan kualitas buruk, atau variabel yang kemungkinan berbeda disetiap setting atau dipengaruhi oleh dampak internesi yang lain.

Lihat analisis sensitivitas berdasarkan prevalensi penyakit dan perbedaan estimasi efikasi dari setiap pilihan obat

Apakah analisis sensitivitas melibatkan semua kemungkinan ketidakpastian yang terjadi?

Ya Tidak jelas Tidak

B. HASIL

1. Bagaimana menghitung biaya inkremental dan hasil pengobatan inkremental dari setiap pilihan pengobatan?

Ini adalah hasil utama. Lihat keseluruhan hasil dan bagaimana hal tersebut ditampilkan. Lihat apakah model yang digunakan tepat dalam analisis sensitivitas. Hal ini menunjukkan bahwa variasi dari variabel yang utama tidak secara esensial mengubah hasil secara keseluruhan.

Apakah hasil secara keseluruhan (estimasi biaya) berubah secara esensial setelah dilakukan analisis sentivitas?

Pada kondisi apa estimasi tersebut berubah?

__________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________ Bagaimana hasil secara keseluruhan?

Gambarkan bagaimana ketidakpastian mengubah biaya inkremental dan hasil pengobatan inkremental dari setiap pilihan pengobatan? __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________

C. PENERAPAN (APPLICABILITY)

1. Apakah manfaat dari pengobatan lebih besar dibandingkan risiko dan biaya yang dikeluarkan?

Hal-hal berikut yang perlu dipertimbangkan:

• Berapa besar manfaat atau risiko yang ditimbulkan?

• Apakah biaya yang diestimasi sesuai dengan biaya pada situasi dan kondisi lokal

50 | Pedoman Penerapan Kajian Farmakoekonomi

2. Apakah hasil bisa diterapkan pada pasien saya?

Hal-hal berikut yang perlu dipertimbangkan: • Kondisi dan karakteristik pasien.

• Bagaimana penanganan penyakit tersebut? • Tarif/biaya

• Utilitas (utility), apakah merefleksikan nilai dari populasi yang akan diterapkan?

• Bagaimana pasien menggunakan sumber daya kesehatan? • Kemudahan akses terhadap sumber daya?

Akankah analisis ini mengubah cara menangani pasien saya? Mengapa/mengapa tidak? Jelaskan.

__________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________ Ya Tidak jelas Tidak

Ya Tidak jelas Tidak

DAFTAR PUSTAKA

Afdhal, A. F. 2011. Farmakoekonomi: Pisau Analisis Terbaru Dunia Farmasi, Sanitra Media Utama & Center for Socio-Economic Studies in Pharmacy.

Brent, R.J., 2003, Cost-benefit Analysis and Health Care Evaluations, hal. 298-299, Edward Elgar Publishing Ltd. : UK

Bootman J.L, et al, 2005, Principles of Pharmacoeconomics, 3rd ed, Harvey Whitney Books Company : USA

Berger, M.L., Bingefors, K., Hedblom, E., Pashos, C.L., Torrance, G., Smith, M.D., 2003, Health Care Cost, Quality, and Outcomes : ISPOR Book of Terms, ISPOR: USA.

Drummond, M.F., M.J. Sculpher, G.W. Torrance, B.J. O’Brien, and G.L. Stoddard, 2005. Methods for the Economic Evaluation of Health Care Programmes, 3rd Edition, Oxford University Press, Oxford.

Gattani, S.G., A.B. Patil, and S.S. Kushare, 2009. Pharmacoeconomics: A Review, Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research, 2(3):15−26.

Newby, D and S. Hill, 2003. Use of Pharmacoeconomics in Prescribing Research. Part 2: Cost-minimization analysis — when are two therapies equal?, Journal of Clinical Pharmacy and Therapeutics, 28:145−148.

Rascati, K.L., et al, 2009, Essentials of Pharmacoeconomics, Lippincott Williams & Wilkies, Philadelphia.

Shafie, A.A., 2011, Introduction to Economic Evaluation, disampaikan pada Workshop Farmakoekonomi dalam Pelayanan Kesehatan, Universitas Pancasila, Jakarta

Wiedenmayer, K., R.S. Summers, C.A. Mackie, A.G.S. Sous, M. Everard, and D. Tromp, 2006. Developing Pharmacy Practice: A Focus on Patient Care, World Health Organization

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

NOMOR HK.03.05/III/502.1/2011 TENTANG

TIM PENYUSUN PEDOMAN PENERAPAN KAJIAN FARMAKOEKONOMI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT

KESEHATAN,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan, perlu dilakukan peningkatan mutu pelayanan kefarmasian dalam rangka meningkatkan penggunaan obat secara rasional;

b. bahwa salah satu upaya peningkatan penggunaan obat secara rasional adalah melalui pemilihan dan penggunaan obat yang efektif dan efisien dengan menerapkan kajian farmakoekonomi;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b perlu disusun suatu Pedoman Penerapan Kajian Farmakoekonomi;

d. bahwa dalam rangka menyusun Pedoman Penerapan Kajian Farmakoekonomi perlu dibentuk Tim Penyusun Pedoman Penerapan Kajian Farmakoekonomi melalui Keputusan Direktur Jenderal;

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I

DIEKTORAT JENDERAL

BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

Jalan H.R. Rasuna Said Blok X5 Kavling 4-9 Jakarta 12950

Telepon : (021) 5201590 Pesawat 2029, 8011 Faksimile: (021) 52964838 Kotak Pos : 203

54 | Pedoman Penerapan Kajian Farmakoekonomi

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1998 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3781);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5044);

4. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;

5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 189/MENKES/ SK/III/ 2006 tentang Kebijakan Obat Nasional;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/MENKES/ PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan Republik Indonesia;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN TENTANG TIM PENYUSUN PEDOMAN PENERAPAN KAJIAN FARMAKOEKONOMI.

Kedua : Membentuk Tim Penyusun Pedoman Penerapan Kajian Farmakoekonomi dengan susunan keanggotaan sebagai berikut:

Pengarah : Dra. Sri Indrawaty, Apt, M.Kes (Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan) Penanggung Jawab : Dra. Engko Sosialine M.,

Apt (Direktur Bina Pelayanan Kefarmasian)

Narasumber/Ahli : 1. Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH, Dr.PH

2. Ahmad Fuad Afdhal. Ph.D 3. dr. Jarir At Thobari, Ph.D Pelaksana

Ketua : dr. Zorni Fadia

Wakil Ketua : Erie Gusnellyanti, SSi,Apt Sekretaris I : Rengganis Pranandari,S.Farm

,Apt

Sekretaris II : Dina Sintia Pamela, S.Si, Apt Anggota : 1. Dra. Agusdini B. Saptaningsih,

Apt, MARS

2. Drs. Prih Sarnianto, M.Sc, Apt 3. Yusi Anggriani, Apt, M.Kes 4. Vetty Yulianti, M.Si, Apt 5. Dra. Ardiyani, Apt, M.Si 6. Helsy Pahlemi, Apt, M.Si 7. Roy Himawan, S.Farm, Apt, Sekretariat : 1. Rizki Machdiawati, S.Farm, Apt

2. Vitri Sariati, AMF 3. Badrun Samsi

56 | Pedoman Penerapan Kajian Farmakoekonomi

Ketiga : Tugas Tim Penyusun Pedoman Penerapan Kajian Farmakoekonomi sebagai berikut: 1. Narasumber/Ahli:

a. memberikan masukan dan saran kepada Tim Penyusun terkait isi Pedoman;

b. membahas dan memeriksa draf Pedoman; c. memberikan masukan dan saran kepada

Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian terkait tindak lanjut dan penerapan Pedoman. 2. Pelaksana:

a. menyiapkan bahan/materi dan literatur yang dibutuhkan;

b. menyiapkan usulan draf Pedoman; c. mengadakan rapat pembahasan draf; d. melakukan perbaikan draf hasil pembahasan; e. melakukan finalisasi draf;

f. melakukan pencatatan dan pelaporan. Keempat : Penyusunan Pedoman Penerapan Kajian

Farmakoekonomi dilaksanakan selama Tahun 2011.

Kelima : Dalam melaksanakan tugasnya Tim Penyusun Pedoman Penerapan Kajian Farmakoekonomi bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.

Keenam : Masa tugas Tim Penyusun Pedoman Penerapan Kajian Farmakoekonomi terhitung mulai tanggal ditetapkannya Keputusan ini sampai dengan akhir Tahun 2011.

Ketujuh : Biaya penyelenggaraan kegiatan dibebankan pada DIPA Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian Tahun 2011

Kedelapan : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 15 September 2011 DIREKTUR JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN,

58 | Pedoman Penerapan Kajian Farmakoekonomi

LAMPIRAN 2 CONTOH FORMULIR PERHITUNGAN BIAYA AKIBAT SAKIT

Biaya langsung (Rupiah)Jumlah Biaya tidaklangsung (Rupiah)Jumlah

1. Biaya kamar 2. Biaya obat 3. Biaya visit dokter 4. Biaya konsultasi dokter 5. Biaya operasi 6. Biaya pemeriksaan penunjang 7. Biaya administrasi 8. Biaya lain-lain 1. Biaya transportasi 2. Biaya konsumsi 3. Biaya pendamping 4. Biaya kehilangan pekerjaan

Total Biaya (A) (cost of

treatment) Total Biaya (B)

Biaya akibat sakit (cost

of illness) Total Biaya (A) + Total Biaya (B)

Catatan :

Untuk perhitungan biaya tidak langsung : komponen disesuaikan dengan kebijakan institusi yang akan menggunakan.

LAMPIRAN 3

DAFTAR BEBERAPA ALAMAT SITUS INTERNET UNTUK

PENELUSURAN JURNAL/BUKTI ILMIAH

1. Search engine :

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/ http://highwire.standford.edu

2. Meta analysis dan systematic review:

http://www.thecochranelibrary.com

3. Journal

http://www.bmj.com (British Medical Journal)

http://www.nejm.org (New England Journal Medicine)

http://www.thelancet.com (Lancet)

http://pediatrics.aappublications.org/

http://onlinelibrary.wiley.com/journal/10.1111/(ISSN)1524-4733

(Value in Health)

60 | Pedoman Penerapan Kajian Farmakoekonomi

Critical Appraisal Worksheet for Economic Analysis

The following questions will help focus your attention on the important methodological issues related to articles on economic analysis. They are divided into three sections: validity, results, applicability.

Note three types of economic analyses:

a. Cost - effectiveness analysis (CEA) is the most common, and is used to compare cost differences between 2 clinical strategies, it often reports cost per quality-adjusted life- year (QALY)

b. Cost-benefit analysis (CBA) is used to measure the full economic costs and benefits of various strategies, where benefits are measured economically (based on money related to employment etc).

c. Cost-utility analysis (CUA) is a type of CEA which includes patient preferences in the analysis. The terms CUA and CEA are often used interchangeably

VALIDITY:

1. What was the structure of the model on which

the analysis was based? Did the model provide a

reasonable comparison of health care strategies?

An economic analysis is fundamentally based on a decision model, which maps out the possible downstream effects of a clinical decision.

Consider the following issues:

• The timeline utilized and whether it is reasonable (e.g. 1 year, lifetime)

• The clinical relevance and appropriateness of the strategies

• Look for a decision tree, on which the analysis is based Lampiran 4

• Whose viewpoint was used (patient, insurer, government, society)?

What were the major strategies compared in the analysis? Are there other important health care strategies that were not included? If so what were they?

_______________________________________________________________ ______________________________________________________________ _______________________________________________________________ Is there a decision tree or is it described? If so, does it reasonably reflect the potential outcomes of each treatment strategy?

______________________________________________________________ ______________________________________________________________ _______________________________________________________________ Whose viewpoint was used when considering costs? (Patient, In Government, etc)

_______________________________________________________________

What is the timeline? (often lifetime) ________________________________

2. Were the outcomes (probabilities) property

measured?

The investigators need to accurately estimate the likelihood of each outcome in their model. These “probabilities’’should be as evidence-based as possible.

Consider if the analysis did the following:

a. Look at the quality of the data the authors use to estimate effectiveness.

Yes Not Clear No

62 | Pedoman Penerapan Kajian Farmakoekonomi

What type of data was used to establish efficacy (RCTs, Systematic Reviews, other)? Does this data seem reasonable?

3. Were utilities properly measured?

Investigators need to accurately estimate “utilities”, which assign values to various health states, where Imperfect health and 0=death. A year of life with a chronic illness (e.g. s/p stroke) will be given a value <1. There are studies which estimate utilities for common health states.

Was data used to establish utilities? Do these utilities seem reasonable?

_____________________________________________________ _____________________________________________________

4. Were costs properly measured?

Investigators need to accurately estimate the cost of each strategy, through estimates of the cost of each possible outcome.

What type of data was used to establish costs? Does the data __________________________________________________________ __________________________________________________________

5. Was appropriate allowance made for uncertainties in

the analysis?

Consider the following issues:

• Was sensitivity analysis performed? This is the major method for addressing uncertainties. In sensitivity analysis the authors will re-analysis the data after changing values for different variables, to see if these changes impact the overall result. This is particulary important for variables for which estimates are based’ on poor quality data, or for variables which might differ among settings or which might be impacted by other interventions.

• Look for sensitivity analysis based on disease prevalence as well as differences in efficacy estimates.

Did the sensitivity analysis indude all possible uncertainties? __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________

RESULTS

1. What were the incremental cost and outcomes of

each strategy ?

• This is the main result. Look for an overall result and how it is expressed (usually cost per QALY in a CEA)

• Look for whether the modal was robust in the substantially analysis. This indicates that variations in important variables did NOT subtanstially change the overall result. • Threshold values are values of variables which change the

result of the model

• (usually meaning that the intervention crosses the line of : “cost-effectiveness”)

• Did the overall result (the cost estimates) change substantially in the sensitivity analysis? Under which conditions change?

What was the overall result? Describe how uncertainty changes the incremental costs and outcomes of each strategy?

________________________________________________________ ________________________________________________________

APPLICABILITY

1. Are the treatment benefits worth the harms and

costs?

Consider the following issues:

• What was the magnitude of the benefit or harm? Yes Not Clear No

64 | Pedoman Penerapan Kajian Farmakoekonomi

• Are cost estimates in the study similar to local costs?

2. Can the results be applied to my patients?

Consider if the study population and the study sites are similar to yours in terms of:

• Patients • How diseases are clinically managed • Prices/costs • Utilities- do they reflect the values of our population? • How patients use the healthcare resources • Accessibility of resources

Will this analysis change your practice? Why or why not? _____________________________________________________ _____________________________________________________ _____________________________________________________ _____________________________________________________ Deborah Korestein, MD Department of Medicine Mount Sinai School of Medicine Yes Not Clear No

CRITICAL APPRAISAL CHECKLIST FOR ECONOMIC EVALUATIONS.

Study Design: Any research design incorporating an economic evaluation?

Adapted from:

Critical Appraisal Skills Programme (CASP), Public Health Resource Unit, Institute of Health Science, Oxford.

Drummond et al. Methods for the economic evaluation of health care programmes. 2nd Edition. Oxford: Oxford Medical Publications, 1997.

Dept. of General Practice University of Glasgow

66 | Pedoman Penerapan Kajian Farmakoekonomi

THE ECONOMIC EVALUATION LIKELY TO BE USABLE?

1. Was a well-defined question posed in an answerable form?

Consider

• Is it clear what the authors were trying to do?

Yes Can’ttell No

2. Was a comprehensive description of the competing alternatives given (i.e. can you tell who did what to whom, where and how often)? 3. Was there evidence that the programme’s

effectiveness had been established?

Consider:

• Was the study attached to the economic evaluation an RCT?

• How valid was the study design used? (N.B. You

may want to appraise it using an appropriate checklist).

HOW WERE OUTCOMES AND COSTS ASSESSED AND COMPARED?

4. Were all the important and relevant outcomes and costs for each alternative identified?

Consider:

• What perspectives) was/were taken, e.g. health service, patient, society.

Yes Can’ttell No

5. Were outcomes and costs measured

accurately in appropriate units (e.g. hours of nursing time, number of physician visits, years-of-life gained) prior to evaluation? 6. Were the outcomes and costs valued

credibly?

Consider:

• Were opportunity costs considered?

7. Were outcomes and costs adjusted for different times at which they occurred (discounting)?

8. Was an incremental analysis of the outcomes and costs of alternatives performed? 9. Was a sensitivity analysis performed?

Consider:

• Were all the main areas of uncertainty considered?

WILL THE RESULTS HELP IN PURCHASING FOR LOCAL PEOPLE?

10. Did the presentation and discussion of the results include all, or enough, of the issues

Dokumen terkait