• Tidak ada hasil yang ditemukan

5. Dalam Kaitannya dengan Perpustakaan

4.4.2 Analisis Wawancara

Menurut S1 tanggung jawab moral RSBI pada masyarakat dan tuntutan program RSBI lebih berat

daripada SMA lainnya, yaitu menjadi juara, tingkat kabupaten, provinsi, nasional, bahkan internasional dalam setiap lomba, baik akademik maupun non akademik dan prestasi anak-anaknya harus tinggi. Pernyataan tersebut didukung oleh S2 yang menyertakan dengan data. S2 mengatakan bahwa sebelum RSBI SMAN 1 Temanggung sudah sering juara, baik tingkat kabupaten, provinsi, nasional bahkan pernah Internasional. Setelah menjadi RSBI sepertinya juara itu wajib, sehingga menjadi beban.

Nara sumber pertama menjelaskan bahwa RSBI harus bisa mencapai target KKM 75,00. Hal ini dibe- narkan oleh S2 yang mengatakan bahwa tiap mata pelajaran harus mempunyai target nilai minimum, untuk tahun 2006 kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah 7,00. pada tahun 2009 KKM adalah 75,00. Semula penetapan KKM terasa berat bagi guru, karena para guru juga dituntut bekerja lebih keras untuk mencapainya. Mengenai KKM menambahkan bahwa jaman S3 sekolah nilai 6,00 itu sudah tinggi dan susah mencapainya, kalau mulai tahun ajaran 2009/ 2010 harus 75,00, berarti guru harus bekerja keras. Tentang MGMP RSBI Jawa Tengah S1 ber penda- pat bahwa seharusnya MGMP RSBI yang diprogram- kan dari pusat hanya matematika dan sains dengan beaya satu juta per mata pelajaran. Tetapi untuk peningkatan profesionalisme guru dan menghindari kecemburuan maka apabila ada mata pelajaran yang

mengadakan kegiatan RSBI Jawa Tengah SMAN 1 Temanggung mengirimkan peserta dengan beaya dari komite, yang menghabiskan beaya tambahan tiga kali dana dari pusat”.

S7c membenarkan dengan S1 mengungkapkan

bahwa mata pelajaran yang diampu memang bukan matematikan atau sains, tapi untuk peningkatan kom- petensi mengadakan MGMP tingkat JawaTengah.

Pendapat S2 yang berkaitan dengan tiga K

(Kebersihan, Ketertiban dan Keindahan). Karena lem- baga kita adalah lembaga pendidikan maka harus bebas rokok, jadi guru tidak boleh merokok di kelas atau dalam kantor, ada smoking area. Sama dengan pendapat S8c yang mengatakan beliau mengurangi rokok dan berusaha merokok di smoking area.

Dalam kaitannya dengan iman dan taqwa (Imtaq) S1 menyatakan bahwa kegiatan rutin setiap pagi sebe- lum pelajaran, membaca ayat suci selama sepuluh me- nit, untuk semua agama, adalah baik, karena mem- buat anak pintar ilmu dan akhlaqnya semakin baik. Untuk mempertinggi rasa kekeluargaan S1 me- nyampaikan pentingnya rasa kekeluargaan dan keber- samaan di sekolah, karena mempengaruhi kinerja. Sependapat dengan S1, S7a, S8d, dan 9a mengatakan bahwa selama ini (sejak RSBI 2006-2010) pembagian tugas tidak merata, beberapa orang setiap hari lembur karena berbagai pekerjaan, sedangkan sebagian besar lainnya tidak mendapatkan tugas.

S8f mengatakan bahwa sekarang (tahun 2010/ 2011) kalau usul itu tidak takut. Apabila akan rapat rasanya tidak takut, pada tahun 2006-2010 bila mau rapat rasanya takut kalau mendapat teguran atau akan kritikan secara terbuka. Juga kurang berani usul karena merasa sebagai orang marginal. Sehingga muncul berbagai istilah seperti: “guru masuk file, guru tidak masuk file, guru inti, guru marginal, anak emas, bukan anak emas dan lain-lain”.

Pada awal tahun 2008 sebagian besar guru sudah

mulai merasa gerah. Di sekolah hanya kalau mengajar kalau ada kegiatan misalnya ada tamu dari Australia, kunjungan dari sekolah lain, meskipun dihimbau untuk tinggal di sekolah, tetap saja banyak yang mengelak. Mulai juli tahun 2010 situasinya sudah berbeda.

S9a menambahkan bahwa untuk tenaga pen-

didikan sama, KTUnya saja tidak dipercaya untuk melakukan tugas, terlebih pegawai lain, paling-paling pekerjaan rutin seperti bendhara gaji, nempel foto ra- port, arsip surat, untuk semua urusan RSBI hanya satu orang, setiap hari lembur, sering sampai pukul 21.00. Mulai Juli tahun 2010 semua orang kantor baik PTT maupun PNS mendapat tugas dan kecemburuan pekerjaan antar pegawai berkurang.

Mengenai pembagian tugas mengajar setelah

RSBI, S8 mengatakan bahwa setelah RSBI GTT di SMAN 1 Temanggung semakin terdesak karena didrop

guru PNS dari sekolah lain. Meskipun ijazahnya sar- jana, hingga guru-guru GTT stress. Mulai tahun ajaran 2010/2011 mengajar mata pelajaran lain. Menurut pendapat siswa (S10) kemampuan mengajar para GTT lebih baik dibandingkan dengan guru PNS peng- gantinya, dan banyak siswa yang mengeluhkannya.

Menurut pengakuan S7a sebagai guru droping dari

sekolah bukan RSBI mulai tahun 2011 mengajukan pensiun dini, karena merasa tidak mampu bekerja lebih keras mengajar di sekolah RSBI.

Mengenai pelayanan guru kepada siswa dalam

PBM dan hal-hal lain penunjang pembelajaran nara sumber S10j mengatakan dapat menangkap penjelas- an-penjelasan yang diberikan para guru. Dalam mem- beri nilai tidak hanya dari ulangan tetapi ditambah de- ngan nilai tugas”. S10k menambahkan bahwa semua guru memberikan tugas secara berkelompok atau per- orangan. S10d menambahkan bahwa semua guru pe- duli dengan kedisiplinan siswa dan kepatuhan terha- dap tata tertib sekolah.

Mengenai penggunaan bahasa Inggris dalam PBM S5a, S5b, S5c, S5d dan S7c yang lain berpen- dapat bahwa kelas XII seandainya memakai bahasa Inggris hanya pembukaan dan penutupannya karena banyak latihan soal, kalau memakai bahasa Inggris siswa bingung dan makan waktu lama, sedangkan waktu untuk kelas XII hanya sampai bulan maret. Sedangkan Ujian Nasional (UN) berbahasa indonesia

100%. Target pembelajaran kelas XII adalah sukses UN.

Berbeda dengan kelas XII, untuk kelas X S2 mengatakan bahwa untuk pelajaran fisika menggu- nakan bilingual, dengan bahasa inggris 40% karena untuk pelajaran fisika kelas X banyak rumus-rumus- nya sehingga sedikit “verb”. S10f mengiyakan kete- rangan dari S2 dan menambahkan bahwa di kelas X yang suka memakai bahasa Inggris fisika dan Biologi, tetapi biologi hanya 25-30% karena banyak kata-kata- nya, sehingga kalau menggunakan bahasa Inggris tidak efisien.

S10e mengatakan bahwa untuk kelas XI yang

pernah menggunakan bahasa Inggris hanya biologi, dalam bentuk power poin, dari guru baru baru.

Mengenai kurikulum adaptif S2 dan S3 secara

terpisah mengatakan hal yang sama bahwa untuk mata pelajaran matematika dan, kurikulum di Cambri- dge masih memakai pelajaran yang ada pada kuri- kulum di Indonesia dulu, yang masih relevan untuk diterapkan sekarang, bahkan itu penting, karena men- dasari rumus-rumus yang diterapkan pada kurikulum sekarang”. Sedangkan S5b, S5c, dan S5d mengatakan bahwa untuk mata pelajaran biologi dan Kimia kon- sepnya banyak kurikulum di Indonesia, yang berbeda hanya letak konsep dan kelasnya.

Untuk pelatihan peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru S5d mengatakan bahwa dalam

waktu empat tahun (2006-2010) selain mengikuti kegi- atan MGMP jawa tengah, dikirim penataran RSBI lima kali, sedangkan S5b merasa banyak mendapat man- faat karena penataran empat kali, S8a dua kali, yang PTK periodikal selama enam bulan. Sedangkan bebera- pa guru merasa hanya sekali atau belum pernah pena- taran selama 4 tahun.

Perihal komunikasi, kalau komunikasi antar guru terkotak-kotak, bagi guru yang merasa “masuk file” seperti kurang berkomunikasi dengan guru lain. Sedangkan guru-guru lainnya berkomunikasi secara bebas. Komunikasi antara guru dengan Waka yang lancar hanya dengan waka humas, karena waka humas berkantor di kantor guru. Sedangkan yang lain jarang masuk ke kantor guru karena sudah memiliki kantor waka. Untuk tahun 2010/2011 komunikasi dengan dua waka yaitu kurikulum dan humas lancar. Sedangkan dengan waka kesiswaan kurang lancar karena jarang masuk ke kantor guru.

Semua responden mengatakan bahwa peran satpam sangat penting, terutama dalam menjaga pintu gerbang demi keamanan dan ketertiban. Satpam yang diambil secara out sourching bekerja lebih profesional daripada mengangkat satpam sendiri.

Menurut sebagian besar sampel, perpustakaan telah berfungsi sebagaimana mestinya dan telah me- menuhi syarat RSBI.

Menurut semua sampel Sejak RSBI memang sarana PBM dari tahun ke tahun semakin banyak, ter- utama komputer, laptop, LCD dan fasilitas internet. S10b mengatakan bahwa wali kelasnya hafal de- ngan nama-nama siswa dan perhatian pada siswa di kelasnya. Hal senada diungkapkan oleh S10b, S10g, S10h, S10k. S11 mempercayai pendidikan anaknya di SMAN 1 Temanggung. Yang juga penting adalah per- gaulan dan akhlaqnya menjadi lebih baik. Prestasi siswa di tingkat kabupaten atau tingkat lebih tinggi baik, dan siswa yang diterima di perguruan tinggi negeri banyak. Sedangkan S11d memberi saran kalau ada dana mengadakan kerja sama antara sekolah dengan perguruan tinggi untuk menambah daya kom- petitif siswa yang ikut olimpiade.

Dokumen terkait