• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kepuasan Guru dan Siswa terhadap Pelaksanaan RSBI di SMAN 1 Temanggung T2 942009102 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kepuasan Guru dan Siswa terhadap Pelaksanaan RSBI di SMAN 1 Temanggung T2 942009102 BAB IV"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

ANALISIS DATA DAN

PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Tempat dan Subjek Penelitian

Lokasi untuk penelitian ini adalah SMAN 1 Temanggung, dengan alamat Jalan Kartini No 4 Temanggung. Sebelum menjadi sekolah RSBI merupa-kan sekolah favorit di Temanggung dan input siswanya adalah siswa SLTP dengan NEM tertinggi di antara

input SMA lain di Temanggung.

(2)

Temanggung yang berjumlah 705 orang. Sebagai Infor-man adalah 23 guru dan kepala sekolah dan siswa sejumlah 11 siswa.

4.2 Analisis Instrumen

4.2.1 Pengujian Instrumen

Pengujian instrumen terdiri dari uji reliabilitas dan validitas yang dilakukan untuk menguji kesahih-an dkesahih-an keterkesahih-andalkesahih-an instrumen dalam penelitikesahih-an ini. Hal ini mengingat salah satu instrumen yang digu-nakan untuk pengambilan data adalah dengan meng-gunakan angket.

Sebuah item kuesioner dinyatakan reliabel apa-bila koefisien Alpha > 0.700.

Tabel 4.1

Blue Print Skala Reliabelitas

No Konsep

koefisien Cronbach’s

Alpha

Reliabilitas

01 Kuesioner kepuasan guru terhadap

pelatihan guru Alpha= 0.932 Reliabel 02 Kepuasan siswa dan guru terhadap sarana prasarana Alpha= 0.724 Reliabel 03 Kepuasan siswa terhadap tata usaha Alpha= 0.711 Reliabel 04 Kuesioner kepuasan siswa terhadap BP/BK Alpha= 0.869 Reliabel 05 Kuesioner kepuasan siswa terhadap wali

kelas Alpha= 0.878 Reliabel 06 Kuesioner kepuasan siswa terhadap satpam Alpha= 0.729 Reliabel

07 Kuesioner kepuasan siswa terhadap tata tertib Alpha= 0.728 Reliabel 08 Kuesioner kepuasan siswa terhadap guru Alpha= 0.825 Reliabel 09 Kuesioner kepuasan siswa terhadap perpustakaan Alpha= 0.806 Reliabel

10 Kuesioner kepuasan siswa terhadap

(3)

Item-item yang valid berarti item yang diguna-kan mengukur apa yang seharusnya diukur. Item ins-trumen dianggap valid bila mempunyai nilai corrected itemtotal correlation lebih dari 0,2.

Tabel 4.2

Blue Print Skala Validitas

No Konsep

01 Kuesioner kepuasan guru terhadap pelatihan guru > 0.200. Valid

02 Kepuasan siswa dan guru terhadap sarana prasarana

> 0.200.

Valid

03 Kepuasan siswa terhadap tata usaha

> 0.200.

Valid

04 Kuesioner kepuasan siswa terhadap BP/BK

> 0.200.

Valid

05 Kuesioner kepuasan siswa terhadap wali kelas > 0.200. Valid

06 Kuesioner kepuasan siswa terhadap satpam > 0.200. Valid

07 Kuesioner kepuasan siswa terhadap tata tertib

> 0.200.

Valid

08 Kuesioner kepuasan siswa terhadap guru

> 0.200.

Valid

09 Kuesioner kepuasan siswa

terhadap perpustakaan > 0.200.

Valid

10 Kuesioner kepuasan siswa terhadap laboratorium

(4)

4.2.2 Reliabilitas dan Validitas Item

Selanjutnya validitas dan reliabilitas adalah: 1. Analisis Reliabilitas dan Validitas Kepuasan Guru

terhadap RSBI

Reliabilitas Kuesioner Kepuasan Guru

Hasil uji reliabilitas instrumen menggunakan

Cronbach’s Alpha, dihasilkan koefisien Apha= 0.932. Karena koefisien Alpha > 0.700 maka intrumen di-nyatakan reliabel. Tabel dapat dilihat pada lampiran 2, tabel 2

Validitas Item Kuesioner Kepuasan Guru

Sebuah item kuesioner dinyatakan valid apabila koefisien corrected item total correlation > 0.200. Dengan demikian semua item kuesioner kepuasan guru dinyatakan valid karena koefisien korelasi > 0.2000. Tabel dapat dilihat pada lampiran 2 tabel 3

2. Analisis Validitas dan Reliabilitas Kepuasan Siswa terhadap RSBI

a. Kuesioner Kepuasan Siswa terhadap Guru (dapat dilihat pada lampiran 3)

Reliabilitas Instrumen

Hasil uji reliabilitas instrumen menggunakan

(5)

Validitas Item Kuesioner

Semua item kuesioner dinyatakan valid karena koefisien corrected item total correlation > 0.200.

b. Kuesioner Kepuasan Siswa Terhadap Sarana Pra-sarana

Reliabilitas Kuesioner Kepuasan Siswa terhadap Sapras

Hasil uji reliabelitas instrumen menggunakan

Cronbach’s Alpha, dihasilkan koefisien Apha= 0.724 Karena koefisien Alpha > 0.700 maka intrumen dinyatakan reliabel.

Validitas Kuesioner Kepuasan Siswa terhadap Sapras

Sebuah item kuesioner dinyatakan valid apabila koefisien corrected item total correlation > 0.200. Dengan demikian semua item kuesioner kepuasan guru dinyatakan valid karena koefisien korelasi > 0.200.

c. Kepuasan Siswa terhadap Tata Usaha

Reliabilitas Instrumen

Hasil uji reliabilitas instrumen menggunakan

(6)

Validitas Item Kuesioner

Semua item kuesioner dinyatakan valid karena koefisien corrected item total correlation > 0.200.

d. Kuesioner Kepuasan Siswa terhadap BP/BK

Reliabilitas Instrumen

Hasil uji reliabilitas instrumen menggunakan

Cronbach’s Alpha, dihasilkan koefisien Apha= 0.869 Karena koefisien Alpha > 0.700 maka intrumen dinyatakan reliabel.

Validitas Item

Semua item kuesioner dinyatakan valid karena koe-fisien corrected item total correlation > 0.200.

e. Kuesioner Kepuasan Siswa terhadap Wali Kelas

Reliabelitas Kuesioner

Hasil uji reliabelitas instrumen menggunakan

Cronbach’s Alpha, dihasilkan koefisien Apha= 0.878 Karena koefisien Alpha > 0.700 maka intrumen dinya-takan reliabel.

Validitas Item Kuesioner

(7)

f. Kuesioner Kepuasan Siswa terhadap Perpusta-kaan

Reliabelitas Instrumen

Hasil uji reliabilitas instrumen menggunakan

Cronbach’s Alpha, dihasilkan koefisien Apha= 0.806 arena koefisien Alpha > 0.700 maka intrumen dinyatakan reliabel.

Validitas Item Kuesioner

Semua item kuesioner dinyatakan valid karena koefisien corrected item total correlation > 0.200.

g. Kuesioner Kepuasan Siswa terhadap Laborato-rium

Reliabelitas Instrumen

Hasil uji reliabilitas instrumen menggunakan

Cronbach’s Alpha, dihasilkan koefisien Apha= 0.858 arena koefisien Alpha > 0.700 maka intrumen dinyatakan reliabel.

Validitas Item Kuesioner

Semua item kuesioner dinyatakan valid karena koefisien corrected item total correlation > 0.200.

h. Kuesioner Kepuasan Siswa terhadap Tata Tertib

Reliabelitas Instrumen

Hasil uji reliabelitas instrumen menggunakan

(8)

Karena koefisien Alpha > 0.700 maka intrumen dinyatakan reliabel.

Validitas Item Instrmen

Semua item kuesioner dinyatakan valid karena koefisien corrected item total correlation > 0.200.

i. Kuesioner Kepuasan Siswa Terhadap Satpam

Reliabelitas Instrumen

Hasil uji reliabilitas instrumen menggunakan

Cronbach’s Alpha, dihasilkan koefisien Apha= 0.729 Karena koefisien Alpha > 0.700 maka intrumen dinya-takan reliabel.

Validitas Item Kuesioner

Semua item kuesioner dinyatakan valid karena koefisien corrected item total correlation > 0.200.

4.3

Deskripsi Hasil Pengukuran Variabel

(9)

Tabel 4.3

Disribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kepuasan Guru terhadap Program RSBI di Sekolah

No KEPUASAN Total rata-rata Mean Katagori

1 Guru terhadap program RSBI 3,30 Cukup 2 Siswa terhadap Guru 3,44 Tinggi 3 Siswa terhadap sarpras 3,53 Tinggi 4 Siswa terhadap Tata Usaha 3,53 Tinggi 5 Siswa terhadap BP/BK 3,33 Cukup 6 Siswa terhadap laboratorium 3,23 Cukup 7 Siswa terhadap wali kelas 3,47 Tinggi 8 Siswa terhadap perpustakaan 4,65 Sangat tinggi

9 Siswa terhadap tata tertib 3,28 Cukup 10 Siswa terhadap satpam 3,47 Tinggi

Rata-rata siswa 3,55 Tinggi

Total rata-rata 3,53 Tinggi

Keterangan:

Mean 1,00 - 1,80 termasuk katagori Sangat Rendah 1,81 - 2,60 termasuk katagori Rendah

2,61 - 3,40 termasuk katagori Cukup 3,41 - 4,20 termasuk katagori Tinggi

4,21 - 5,00 termasuk katagori Sangat Tinggi

4.3.1 Hasil Penelitian Kuesioner

1. Kepuasan Guru terhadap Pelaksanaan RSBI

(10)

Dari Tabel 4.3. Total rata-rata 3,30 termasuk kategori cukup. Berarti kepuasan guru terhadap pe-laksanaan RSBI secara keseluruhan adalah cukup. Sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan guru SMAN 1 Temanggung terhadap pelaksanaan program RSBI di SMAN 1 Temanggung tidak memuaskan. Secara lebih rinci berdasarkan hasil penelitian kuesio-ner yang dapat dilihat pada lampiran 4 Tabel 6

Dapat pula dicatat beberapa hal yaitu:

1. Pada item nomor 1. Penggunaan bahasa inggris untuk pembelajaran 1,80 termasuk kategori sangat rendah. Berarti kepuasan guru terhadap pelaksa-naan bahasa inggris sangat rendah karena efisiensi dan efektivitas penggunaan bahasa inggris rendah. Hasil ini sesuai dengan verbatim baris ke …. (V..):1

V 275 S5a“Because I don’t speak english physics happy-happy…”. Lihat situasi dan kondisi, tidak harus memakai bahasa inggris”.

V 415 S5d“Saya memakai sedikit saja kok bu, kalau biologi kelas XII itu kan banyak latihan soal, kalau memakai bahasa inggris ya anak-anak malah bingung dan makan waktu lama, sedangkan waktu kita kan sangat terbatas. Lagi UN kan tidak pakai bahasa inggris ta, jadi buang-buang waktu

V320 S5b“Seandainya saya dianugerahi pintar bahasa inggris maka saya sering pakai, karena kalau kimia kan bahasa inggrisnya terbatas itu-itu saja, karena banyak rumusnya.

1 Wawancara dengan guru nomor informan S1 tgl 14

(11)

Mungkin kalau sering dipakai anak jadi tahu dengan sendirinya ya…, tapi selama ini saya jarang memakai bahasa inggris, paling-paling pembukaan dan penutupannya saja. Karena anak-anak butuh banyak latihan soal jadi me-reka lebih suka kalau langsung pakai bahasa indonesia saja tidak boros waktu, targetnya adalah sukses UN”.

2. Pada item nomor 2 tentang peraturan tata tertib bagi guru/karyawan untuk pelaksanaan peraturan tata tertib bagi guru/karyawan terlihat bahwa mean

3,26 termasuk kategori cukup. Berarti secara umum pelaksanaan tata tertib untuk guru dan karyawan pada tahun 2010 berjalan lebih baik apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Seperti yang diungkapkan oleh informan:

V535 S7b“Kalau kepala sekolah yang tahun ini tidak ada masalah, kita tidak canggung ber-komunikasi meskipun orang baru…. Kalau yang kemaren itu kan agak sungkan, bapak/ ibu yang nurut-nurut malah sering dipanggil dan dinasehati, sedangkan kalau yang se-enaknya malah didiamkan saja…..Masalah ijin kalau yang akrab dengan beliau tidak masuk sekolah pun dibela, dipamitkan ke guru-guru, sedangkan yang lain ditegur”.

(12)

Ini berarti komunikasi antar guru, karyawan, waka dan kepala pada tahun ajaran 2010 sekolah berja-lan dengan baik, tetapi tahun ajaran 2006-2020 kurang baik, seperti verbatim baris ke (V) ….: 2

V735 S8f “Menurut pendapat saya sekarang (yang dimaksud tahun pelajaran2010/2011) kalau mau minta tanda tangan atau usul itu tidak takut, atau kalau mau rapat itu tidak deg-deg an, kalau kemaren (yang dimaksud tahun 2006-2010) bila mau rapat rasanya deg-deg-an ndeg-deg-anti saya akdeg-deg-an mendapat kritikdeg-deg-an apa di rapat. Saat itu diskusi dengan kepala sekolah dan wakil itu susah”.

V562 S7c ”Untuk tahun ajaran 2006-2010 itu kalau briefing setelah upacara itu terlalu lama, sering dari pukul 7.50 sampai 8.30 kadang-kadang lebih, sehingga mengurangi jam pelajaran berikutnya. Kalau yang seka-rang ya…briefingnya sesuai dengan porsinya”, paling lama lima belas menit. Sekarang kalau rapat ya tepat waktu, misalnya mundur kurang lebih lima belas menit juga, kalau dulu kalau mau rapat wah mundurnya bisa satu sampai dua jam baru mulai, menunggu saja sudah capai.padahal kalau rapat meng-ambil jam mengajar, ya PBM nya terpenga-ruh”.

V491 S7a“ Masalah komunikasi dengan para waka terus terang sekarang saya merasa lebih ‘en-joy’, karena mereka sering di ruang guru kalau tahun-tahun kemaren itukan kita jarang ketemu dengan waka, soalnya kalau jam istirahat wakanya jarang ke ruang guru, ya…. sulitlah komunikasinya, kalau ada ke-pentingan kita harus menghadap keruang waka, padahal kan jarak ruangnya jauh”.

2 Wawancara dengan guru nomor informan S7b tgl 15 - 3-

(13)

4. Pada item nomor 8 mengenai keseimbangan antara

punishment and reward terlihat bahwa mean adalah 2,86, termasuk kategori Cukup. Ini berarti bahwa kepuasan guru terhadap punishment and reward

adalah cukup memuaskan karena sebagian guru merasa tidak puas terhadap punishment and reward

dari pihak manajemen sekolah.

5. Pada item nomor 9 pendapat guru tentang sarana prasarana dengan mean 3,63 termasuk kategori tinggi. Berarti kepuasan guru terhadap sarana pra-sarana tinggi.

Seperti terlihat pada verbatim baris (V)...: 3 V290 S5a “Sejak RSBI memang sarana PBM dari

tahun ke tahun semakin lengkap,terutama IT dan itu memang diperlukan, hanya saja ke-amanan dan perawatannya perlu diperhati-kan”.

Salah satu sarana untuk pembelajaran pada program RSBI adalah penggunaan ICT. Penggunaan ICT dalam pembelajaran, sejak adanya dana RSBI dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan. Karena dari tahun ke tahun ICT semakin terpenuhi. Hal tersebut dapat dilihat pada verbatim baris…(V): 4

V265 S4“Sekarang tiap kelas ada ICT yang men-dukung kelancaran PBM, di sekolah sudah

3 Wawancara dengan guru nomor informan S5a pada hari

Sabtu, 4 maret 2011

4

(14)

ada area untuk internet baik untuk guru, karyawan maupun siswa. Hanya ada sebagian kelas yang kadang-kadang rusak, menunggu giliran untuk diperbaiki”.

V710 S8e “Jumlah komputer dan ruang multi-media sudah mencukupi untuk proses pem-belajaran TIK”.

V 40 S1“Menurut laporan dan pengamatan saya setiap tahun ada tambahan ICT bisa berupa komputer, LCD, Hot spot area sebagai pendukung pembelajaran….tapi yaitu, beaya perawatan dan listriknya jadi tinggi, untuk itu kami mengalokasikan dari dana komite.

Sarana prasarana selama RSBI mengalami pening-katan fasilitas IT di ruang kelas, sebagai penunjang PBM dan peningkatan sarana prasarana lain seperti kebersihan kantin, kamar mandi, toilet, saluran air, air dan tempat ibadah yang lebih baik.

6. Berdasarkan Tabel 6 pada lampiran 4, butir nomor 12 tentang hubungan beban kerja dengan honora-rium/gaji terlihat bahwa mean 4,46 termasuk katagori sangat tinggi. Hal ini dikarenakan sebagian besar guru SMAN 1 Temanggung sudah sertifikasi dalam jabatan dan jam mengajar para guru sudah sesuai dengan ketentuan persyaratan jumlah jam mengajar minimal yaitu 24 jam mengajar setiap minggu. Akan tetapi untuk pembagian honorarium terjadi masalah yaitu ketidakmerataan pembagian kerja yang berkaitan dengan honorarium. Seperti tertuang pada verbatim:

(15)

tetapi kalau kaitannya dengan tambahan pembagian tugas di sekolah kita yang berkaitan dengan RSBI, sebelum tahun 2010 itu ibaratnya hujan deras tetapi lokal, tetapi kalau tahun 2010/2011 ini gerimis merata”.

V695 S8d “kalau dengan gaji tidak masalah, tetapi kalau hubungannya dengan honorarium RSBI, apa ‘njenengan’ (bhs jawa: anda) tahu berapa uang lembur orang-orang RSBI tahun 2006-2010?, setelah jam 14.00, itu hitungan-nya per jam dua puluh lima ribu rupiah, padahal nglemburnya dari jam berapa sampai jam berapa, selama berapa hari?, sering lem-burkan?, Lha mbok pekerjaannya itu dibagi-kan ke orang lain juga? Apa kita ini dianggap kurang mampu untuk mengerjakan yang se-perti itu ya…?, mereka itu cerita sendiri kalau sekali lembur itu bisa mendapat kulkas. Tapi kalau yang tahun ini sudah tidak begitu”.

Dengan Status RSBI, maka untuk mata pelajaran-mata pelajaran yang diampu oleh guru tidak tetap (GTT) oleh Dinas Kabupaten Temanggung diutama-kan untuk ditempatdiutama-kan guru pengampu dengan ijazah S-1 yang semula mengajar di SMP dan SMA di wilayah kabupaten Temanggung. Bahkan guru di SMAN 1 Temanggung yang belum berijazah sarjana dipindah ke sekolah lain non RSBI kemudian di ganti guru dari SMA dan SMP lain di kabupaten Temanggung.

Seperti tertuang pada verbatim baris (V)…: 5

V785 S8h ”Setelah RSBI? lha malah semakin tidak karu-karuan begini, RSBI bagaimana…., saya

5 Wawancara dengan guru no informan S7a tgl 11 maret

(16)

ini guru GTT, sekarang karena RSBI di drop guru PNS dua orang untuk pelajaran saya, wah lha terus begini ini …,ya bagaimana lagi ya...wong memang saya kan tidak berdaya….”

V800 S8i”Saya ini kan orang yang dibuang, ya beginilah kalau bukan sarjana, saya pernah ikut kuliah S1 tapi belum selesai, ya sekarang kalau boleh mau saya lanjutkan, tapi malah sudah terlanjur dibuang ke sekolah lain. Ya, Tuhan sedang menguji saya”.

V815 S8j”Syukur alhamdulillah saya lulus S1di tahun 2011 ini, jadi saya tidak ikut tereli-minasi seperti tiga orang teman kita yang harus diganti guru lain, coba bu, bagaimana perasaan mereka, padahal usia mereka sudah diatas limapuluh tahun, dan sudah mengajar di sini sejak mulai jadi guru, tapi ya bagai-mana lagi, ini kan peraturan RSBI”.

V831 S8k ya saya menyadari kalau saya ini bukan sarjana sehingga saya harus pindah SK ke sekolah lain. Tapi ya saya syukuri masih menjadi guru GTT di SMAN 1. Sekarang meskipun sudah tua saya mau kuliah lagi, mudah mudahan nanti bisa mendapat SK kembali ke sekolah ini”.

7. Pada Lampiran 4 tabel 6, Item nomor 14 tentang kejelasan kurikulum KTSP dengan mean 3,23 dikategorikan cukup berarti kepuasannya cukup untuk program RSBI, hal penerapan kurikulum adaptif. Ini menandakan bahwa sebagian kuri-kulum adaptif ada yang bermanfaat untuk mata pelajaran tertentu. Seperti verbatim (V) baris ke..: 6

V145 S2 & V515 S6 “Untuk mata pelajaran mate-matika dan Fisika, kurikulum di Cambridge

6 Wawancara dengan guru no informan S5c tgl 5 Maret;

(17)

masih memakai pelajaran yang ada pada kurikulum di Indonesia dulu, yang masih relevan untuk diterapkan sekarang, bahkan itu penting, karena mendasari rumus-rumus yang diterapkan pada kurikulum sekarang”.

V480 S5d“kurikulum adaptif untuk mata pelajaran Kimia dan biologi konsepnya banyak di In-donesia, yang berbeda hanya letak konsep dan kelas. Barangkali yang perlu ditiru ada-lah metode pembelajarannya. Misalnya kom-petensi dasar di Indonesia dikurangi supaya bisa lebih banyak eksperimen”.

8. Pada Lampiran 4 tabel 6, Item nomor 17 tentang kualitas pendidikan dan pelatihan guru terlihat mean 3,26, maka termasuk katagori cukup. Menunjukkan bahwa tingkat kepuasan terhadap kualitas pelatihan yang diberikan oleh sekolah adalah cukup. Seperti yang diungkapkan oleh guru pada saat wawancara: 7

V641 S7d ”Pelatihan yang diadakan disekolah sebenarnya menurut jenis pelatihannya bagus, akan tetapi waktu pelaksanaannya kurang tepat, mendadak, temporer, dan terburu-buru, terkesan seperti hanya berbasis Surat Pertang-gungjawabab (SPJ)”.

9. Untuk item no 21 tentang kesempatan menerima pelatihan yang diberikan oleh Dinas meannya ada-lah 3,00 termasuk katagori Cukup. Berarti banyak guru yang kepuasannya rendah tehadap kesempat-an pelatihkesempat-an oleh Dinas Pendidikkesempat-an di Kabupaten

7

(18)

Temanggung. Karena untuk peningkatan peofesio-nalisme guru kepada guru SMAN 1 Temanggung belum merata. informasinya sering sangat menda-dak. Seperti yang diungkapkan nara sumber pada verbatim (V) …: 8

V645 S8b“Saya baru mendapat informasi untuk penataran baru tadi pukul 12.00, harus chek in pukul 14.00 dan pembukaan pukul 16.00, padahal belum mempersiapkan segala sesuatunya”.

V611 S7c“Yang mendapat tugas untuk mengoreksi lomba mata pelajaran maupun olimpiade dari tahun ke tahun kok sering sama kenapa ya?”

V451 S5c“O, itu kata petugas yang menunjuk, melihat yang tertulis di tahun yang lalu, supaya mudah”.

Sejak ada program RSBI di SMAN 1 Temanggung tahun 2006 sampai dengan 2010 suasananya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Misalnya dalam hal pelatihan dengan program RSBI dari pusat ada yang berangkat sampai tiga atau empat kali dalam kurun waktu empat tahun, sementara itu ada yang sekali atau belum pernah.

Seperti yang diungkapkan nara sumber pada verbatim baris… (V…): 9

V440 S5d“Untuk program R-SMA-BI Saya pernah penataran di Bogor, ICT di Jogja, Bahasa Inggris untuk pembelajaran di LPMP Jateng

8

Wawancara dengan guru no informan S5c, tgl 5 Maret; S8b 22 Januari, 2011, S7c, tgl 22 Maret, 2011.

9

(19)

dua kali dan KIR di LPMP Jateng dan MGMP RSBI Jateng”.

V320 S5c “Saya merasa mendapat banyak manfaat dari program R-SMA-BI karena mendapat-kan banyak ilmu dari penataran-penataran misalnya tentang Olimpiade kimia di Bandung, ICT untuk PBM di Bogor, Kimia berbahasa Inggris di LPMP” dan MGMP Jawa Tengah”.

V595 S8a“Saya penataran dua kali di LPMP yang pertama tentang ICT untuk pembelajaran dan kedua bersama dua guru lain yaitu guru matematika dan olah raga, pelatihan penelitian tindakan kelas dengan dana sebesar empat juta limaratus ribu untuk setiap orang. Pertemuannya kadang-kadang di SMA-Taruna Nusantara”.

V515 S7a“Kami yang bukan guru Matematika, IPA dan IPS inikan pinggiran, jadi ya tidak ber-harap penataran”.

V520 S7a “Alhamdulillah, saya setahun ini merasa di”orang”kan di sekolah ini, kemaren anda tahu sendiri, apalagi penataran tugas apa-apa juga jarang sekali, kemaren (tahun 2006-2010) sepertinya yang dianggap bisa hanya itu-itu saja, jadi ya “nrimo” sajalah.

V521 S7b“Kalau penataran program RSBI… sepertinya baru sekali kemaren di LPMP Jawa Tengah, tentang ICT pembelajaran, periode ke dua, anda tahu sendiri ta, untuk penataran, tugas-tugas, panitia-panitia, di sekolah ini tahun kemaren itu kan model-nya… yang ini menarik ini…”.(ini yang di-maksud adalah personil tertentu).

(20)

Dari ulasan butir 17, 20 dan 21 dapat dicatat bahwa untuk program pelatihan guru di sekolah sudah dilaksanakan akan tetapi belum mencapai hasil yang ideal karena waktu pelaksanaan yang tidak tepat. Sedangkan pelatihan oleh Dinas dan program dari pusat sudah dilaksanakan akan tetapi belum merata.

11. Berdasarkan Lampiran 4 Tabel 6 nomor 22 dapat dilihat tentang Urusan kenaikan pangkat guru terlihat bahwa mean adalah 3,37. Ini termasuk kategori cukup. Menunjukkan bahwa untuk urusan kenaikan pangkat guru, tata usaha dapat melak-sanakan tugas dengan cukup baik.

12. Berdasarkan Lampiran 4 Tabel 6 item butir 23 tentang efektivitas daftar hadir guru terlihat bahwa mean adalah 2,86, termasuk katagori cukup. Ini menunjukkan bahwa guru kurang berkepentingan untuk mengisi dengan daftar hadir.

(21)

misalnya orang tua siswa. Seperti hasil wawancara berikut: 10

V1225 S11c

Subjek Interview S11c (orangtua kelas X)

Bagaimana pendapat anda tentang hasil pembelajaran di SMAN 1 Temanggung?

Saya melihat alumninya banyak yang diteri-ma di perguruan tinggi ya.. sudah baik ta, katanya untuk tahun ini ada yang diterima di Kedokteran UGM jalur bidik misi dan ITB jalur undangan, ya bagus ta”

V1250 S11f

Saya ucapkan terimakasih kepada bapak dan ibu guru di SMAN 1 Temanggung kare-na telah membimbing akare-nak saya hingga menjadi juara mengarang tingkat Jawa Tengah dan tingkat jateng-DIY”.

V1240 S11e

Saya sangat berterimakasih sama SMAN 1 Temanggung, karena anak saya diterima di STAN, kata anak saya temannya yang diterima di STAN ada 18 anak, ya lumayan ta, sekolah lain di temanggung hanya dua anak…katanya banyak yang diterima di UGM dan ITB juga ya…”.

14. Berdasarkan Lampiran 4 Tabel 6 dapat dilihat bahwa item butir 25 efektivitas penyimpanan data milik guru terlihat bahwa mean adalah 4,34. Ini termasuk katagori sangat tinggi. Ini menunjukkan bahwa untuk penyimpanan data dilakukan dengan sangat baik.

10 wawancara dengan S11c , Sabtu, 26 Maret 2011; S11f

(22)

15. Berdasarkan Lampiran 4 Tabel 6 pada item butir nomor 26 tentang kejelasan tugas yang dimaksud-kan adalah kejelasan tugas sebagai guru.

Terlihat bahwa mean 3,54 termasuk katagori tinggi. Karena manajemen pembagian tugas pada tahun 2010-2011 terencana dan tugas-tugas dira-takan kepada semua guru sehingga suasana di kantor guru kondusif. Berbeda dengan manajemen untuk pembagian tugas di SMAN 1 Temanggung pada tahun 2006-2010 tercermin adanya peng-kastaan guru dan kegiatan yang serba mendadak seperti tidak teprogram. Sehingga suasana di kan-tor guru kurang kondusif. Meskipun demikian para guru masih melakukan KBM dengan baik, karena merasa bertanggung jawab atas siswa dan rasa cintanya pada SMAN 1 Temanggung. Seperti yang terungkap pada verbatim (V) …

V770 S8g

“Sebelum tahun ajaran 2010 kami mau mengajar kok merasa berat… dan sering bingung tentang planing, tiba-tiba disuruh ini, segera jadi, besok tiba-tiba disuruh ini segera jadi, sedangkan tugas utama kita mengajar, nilai siswanya harus tuntas, wah jan…, tapi ya dijalani saja. Mudah-mudah-an sekarMudah-mudah-ang dMudah-mudah-an kedepMudah-mudah-an lebih baik….amin.

V762 S8g

(23)

Dari ulasan butir 26 dapat dikatakan bahwa peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru dari tahun 2006-2010 di SMAN 1 Temanggung sudah di-laksanakan akan tetapi belum merata,

2. Kepuasan Siswa terhadap Pelaksanaan RSBI

a. Responden Siswa Berdasarkan tingkat Kepuasan Siswa terhadap Pelayanan Guru

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa rata-rata tingkat kepuasan siswa terhadap pelayanan guru adalah 3,44 maka termasuk katagori tinggi, ini me-nunjukkan bahwa kepuasan siswa terhadap pelayan-an guru adalah tinggi. Sesuai dengpelayan-an ypelayan-ang dikatakpelayan-an siswa dalam wawancara: 11

S10j “Saya dapat menangkap penjelasan-penjelas-an ypenjelasan-penjelas-ang diberikpenjelasan-penjelas-an oleh para guru…kalau nilai tidak hanya dari ulangan, tetapi ditambah dengan nilai tugas-tugas”.

S10k “ya,semua guru memberikan tugas, ada yang berke-lompok, ada yang perorangan”.

S10b “Dalam satu semester setiap mata pelajaran ulangannya ada yang dua, tiga atau empat kali ulangan harian”.

S10d “Semua guru peduli dengan kedisiplinan dan peraturan sekolah, hanya dalam menegur siswa ada guru yang sering menegur ada yang jarang”.

Dari uraian tentang kepuasan siswa terhadap pelayanan guru dapat dilihat bahwa guru dapat

11 Wawancara dengan siswa no informan S10 j dan 10k tgl

(24)

melaksanakan PBM dengan baik dan dapat melaksa-nakan disiplin berpakaian dan penilaian serta bersi-kap baik terhadap siswa.

b. Siswa Berdasarkan Tingkat Kepuasan Siswa terhadap

Pelayanan Sarana Prasarana

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa

rata-rata tingkat kepuasan siswa terhadap pelayanan sarana prasarana adalah 3,23, termasuk katagori cukup. Dapat diartikan bahwa kepuasan siswa terhadap pelayanan sarana prasarana adalah cukup.

Berdasarkan Lampiran 4 Tabel 6 dapat dicatat bahwa:

a) Untuk sarana prasarana item 1 tentang kondisi, ke-lengkapan dan pemeliharaanya sarana di ruang kelas dengan mean 3,15 berarti termasuk kategori cukup, berarti bahwa kepuasan siswa terhadap kon-disi dan kelengkapan sarana prasarana dan pemeli-haraanya di ruang kelas cukup.

Mean 3,15 dapat dimaklumi karena di setiap kelas sudah ada fasilitas ICT akan tetapi pada kelas X-1 sebagai siswa responden, LCD nya rusak dan sedang dalam perbaikan. Seperti Verbatim baris (V)….: 12

V1077 S10c: “ya sering digunakan untuk presentasi, atau muter film untuk

12 Wawancara dengan siswa nomor informan S10c tgl

(25)

an tertentu, ya…. sering untuk mene-rangkan”.

V1083 S10c ”Yang nginstal dan reparasi kom-puter sudah ada teknisinya.

V1088 S10d ”Sekarang LCDnya rusak, baru diservis, katanya di magelang tapi belum jadi”.

V1092 S10d ”Kalau mau pake ya kadang-kadang di Laboratorium Biologi, atau pinjam LCD dibawa ke kelas”

b) Pada Lampiran 4 Tabel 6, tentang Sapras item no 3 tentang kondisi dan kelengkapan sarana ekstra kurikuler terlihat bahwa mean adalah 2,97 terma-suk katagori cukup. Ini menunjukkan bahwa kondisi dan kelengkapan sarana ekstra kurikuler dengan cukup baik.

c) Berdasarkan Lampiran 4 Tabel 6, tentang sapras butir 4 tentang kebersihan dan kecukupan sarana fasilitas umum 3,31 berarti termasuk katagori ting-gi. Ini menandakan bahwa kebersihan di lingku-ngan sekolah dan fasilitas umum terjaga delingku-ngan baik. Hal ini dimungkinkan karena salah satu usaha sekolah sejak RSBI adalah mengangkat seorang tenaga kebersihan (cleaning service) secara

out sourching kemudian pada tahun 2009 ditam-bah seorang (cleaning service). Seperti verbatim baris ke…: 13

13 Wawancara dengan petugas kebersihan, satpam, S9d

(26)

V1058 S9d “Saya di sini mulai tahun 2007, tugas saya kebersihan kantor kepala sekolah, kantor TU, kantor guru, aula dan kamar mandi aula dan halaman depan”.

V1028 S9e “Kerasan, sudah empat tahun, alham-dulillah belum pernah ada masalah”

V1031 S9e“ Setahun sekali dievaluasi, kalau kurang baik ya bisa diganti, bahkan kalau ada complain dari sekolahan bisa langsung diganti pada hari berikutnya”.

d) Sedangkan Lampiran 4 Tabel 6, tentang Sarpras butir 5 Kondisi, kebersihan kantin sekolah,dengan mean 3,51. Berarti termasuk katagori tinggi. Ini menunjukkan bahwa kepuasan siswa terhadap kondisi, kebersihan kantin sekolah tinggi.

Karena dalam program RSBI juga harus memper-hatikan kantin, maka pada tahun 2008 kantin diba-ngun hingga menjadi lebih representatif dan sanita-sinya lebih diperhatikan. Seperti Verbatim (V) baris..: 14

V1120 S10f “Ya seneng bu, sekarang kantinnya bagus, bersih, jadi krasan disini, tapi boros…, bisa pilih menu, dulu kan hanya satu stand, sekarang banyak stand. Kalau ada yang ulang tahun bisa dikantin ya sudah lumayan, murah meriah…”

14Wawancara dengan siswa nomor informan S10f tgl 16

(27)

3. Siswa berdasarkan Tingkat Kepuasan Siswa terhadap Pelayanan Tata Usaha

Berdasarkan Lampiran 4 Tabel 6 dapat dilihat bahwa rata-rata mean kepuasan siswa terhadap tata usaha adalah 3,53 maka termasuk katagori tinggi. Ini menunjukkan bahwa pelayanan tata usaha terhadap siswa dilakukan dengan baik. karena kepuasan siswa tinggi.

a) Pada butir 2 yaitu mengenai birokrasi pembayaran siswa dengan mean 3,71, katagori sangat tinggi. Ini berarti bahwa birokrasi pembayaran siswa sangat baik. seperti tercantum pada verbatim baris (V)…: 15

V1135 S10j “Pernah pakai bank Mandiri, malah repot, enak dengan petugas dari sekolahan, “syukur mulai tahun 2010 ini proses pemba-yaran tidak harus ke Bank Mandiri, …hingga lancar dan gak ada kekeliruan. Waktu untuk pembayaran SPP ke Bank Mandiri susah, karena waktu pembayaran hanya jam delapan sampai jam setengah sebelas (istirahat perta-ma) dari tanggal satu sampai sepuluh”.

V1135 S10j “Kalau saya pernah kejadian SPP satu semester sudah dibayarkan bapak saya di bank Mandiri, tanda buktinya lupa tidak dibe-rikan saya atau ibu, malahan hilang, dianggap belum membayar,karena di sekolah belum ada catatannya, pas penerimaan raport mengurus lagi ke bank Mandiri, jadinya ya bingung itu”

V1155 S10 k ”Kalau dulu tahun 2008 itu pemba-yaran melalui Bank Mandiri itu bikin bingung, lha Bank nya itu tutup jam 14.00. Sekolah selesai jam 13.30, perjalanan baru sampai banknya sudah tutup, bapak sama ibu

15 Wawancara dengan siswa nomor informan S10k tgl 16

(28)

nya dan kantornya 20ankm dari temanggung, jadi bingung. Alhamdulillah sekarang sudah lancar, malu kan kalau gak mbayar-mbayar itu”.

b) Untuk butir 3 urusan surat-menyurat siswa mean -nya adalah 3,68 katagori sangat tinggi, berarti kepuasan siswa sangat tinggi.

Seperti tercantum pada verbatim baris (V)….: 16 V1045 S10b “Kalau kami membutuhkan

surat-surat yang kami butuhkan dapat dibuatkan, misalnya surat pengantar mau final lomba, meskipun kami mintanya secara mendadak”.

c) Untuk butir no 4 tentang kondisi ruangan tata usaha dengan skor mean 3,17, berarti termasuk cukup, Ini menunjukkan menurut penilaian siswa ruangan tata usaha kurang baik.

Dari ulasan butir a) sampai c) dapat dikatakan bahwa pelayanan Tata Usaha SMAN 1 Temanggung berfungsi dengan baik dan mendukung kelancaran PBM.

4. Siswa berdasarkan Tingkat Kepuasan Siswa ter-hadap Pelayanan Bimbingan Penyuluhan/Bim-bingan Karier

Berdasarkan Lampiran 4 Tabel 6 dapat dilihat bahwa rata-rata mean kepuasan siswa terhadap pela-yanan BP/BK adalah 3,38. Termasuk katagori cukup.

16 Wawancara dengan siswa no informan S10b tgl 11 Mei,

(29)

Ini menunjukkan bahwa pelayanan BP/BK terhadap siswa dilakukan dengan cukup baik.

Dari Lampiran 4 Tabel 6 terlihat bahwa:

a) Pada butir no 1 tentang prosedur konseling dengan

mean 3,62 termasuk kategori tinggi, ini berarti kepuasan siswa tinggi dan prosedur pelayanan di-sukai oleh siswa. Sehingga dapat dikatakan bahwa prosedur konseling yang diterapkan oleh BP/BK sudah baik.

b) Butir 3 tentang antusiasme siswa untuk konsultasi dengan mean 3,18 termasuk kategori cukup. ber-makna antusiasme siswa untuk berkonsultasi cukup. Sebagian siswa tidak keberatan tetapi ada sebagian yang ragu untuk konsultasi pada guru BP/BK.

c) Pada butir 4 tentang efektivitas pemecahan problem solving dengan mean dan 3,29, termasuk katagori cukup. Dapat diartikan bahwa pemecahan problem solving siswa SMAN 1 Temanggung cukup efektif.

Seperti wawancara pada verbatim baris (V)….: 17

V670 S8c ”Kalau masalah pembinaan siswa, ya kami memperhatikan dan menangani anak-anak yang bermasalah dan membuka diri kalau ada siswa yang akan berkonsultasi, menangani permasalahan siswa di kelas, kadang-kadang home visit untuk anak yang lama tidak masuk dsb”.

17 Wawancara dengan guru no informan S 8c tgl 21 Jan

(30)

d) Pada butir 5 tentang jaminan privasi terhadap iden-titas atau kasus siswa dengan mean 3,32 termasuk katagori cukup. Artinya siswa cukup puas dengan jaminan guru BP/BK terhadap privasi identitas dan kasusnya. Seperti terungkap juga pada verbatim baris (V)… : 18

V8677 S8c”Ya jelas…, apalagi kerahasiaan terha-dap teman-temannya, ini sangat penting bu, supaya anak itu mantap dan merasa terlin-dungi, kalau belum-belum sudah banyak temannya yang tau…. kan anak bisa malu… nanti malah berabe penangan masalahnya…”

e) Pada butir 7 tentang peran aktif sebagai perantara guru dan siswa dengan mean 3,38 termasuk kate-gori cukup dapat diartikan bahwa peran aktif BP/ BK sebagai perantara guru dan siswa adalah cukup.

f) Untuk item 8 tentang partisipasi BK dalam meman-tau perkembangan siswa dengan mean 3,38 terma-suk katagori cukup dapat diartikan bahwa parti-sipasi BK cukup memantau perkembangan siswa. g) Untuk butir 9 tentang partisipasi BP/BK dalam

menegakkan tata tertib sekolah dengan mean 3,37 termasuk katagori cukup, berarti peran BP/BK dalam menegakkan tata tertib sekolah sudah baik akan tetapi belum intensiv.

18 Wawancara dengan siswa nomor informan S10a tanggal

(31)

Seperti dapat juga dilihat pada hasil wawancara: V1065 S1bc” Ya…, misalnya kalau pas pelajaran

itu diterangkan tentang kedisiplinan, terus… kalau pagi itu ada guru BP yang ada di depan pintu gerbang bersama guru lain.., mungkin untuk mantau kami…, terus itu, kalau ada yang sakit itu guru BP juga ikut mena-ngani….

Dari ulasan butir 1 sampai dengan butir 10 dapat diartikan bahwa BP/BK mendukung kelancaran PBM.

5. Siswa Berdasarkan Tingkat Kepuasan Siswa terhadap Pelayanan Laboratorium.

Pada lampiran 4 tabel 6 dapat dilihat bahwa me-an rata-rata adalah 3,23 termasuk katagori cukup, mempunyai makna bahwa kepuasan siswa terhadap pelayanan laboratorium cukup memuaskan.

Berdasarkan Lampiran 4 tabel 6 tentang kepu-asan siswa terhadap pelayanan laboratorium dapat diketahui:

a) Pada butir 1 tentang kepuasan siswa terhadap pelayanan petugas laboratorium dengan mean 3,28 termasuk katagori cukup. Sehingga dapat dikata-kan bahwa pelayanan petugas laborat untuk KBM cukup baik.

(32)

dikata-kan bahwa kondisi ruangan dan peralatan labora-torium dan kenyamanan belum memuaskan, seperti (V) tertera pada verbatim baris….: 19

V1030 S10a:“Kalau peralatan dan zat untuk praktikum cukup, yang membuat kurang nyaman itu tata ruangnya, tapi ya masih lumayan kok bu, tidak mengganggu prak-tikum, yang penting kan ilmunya”.

V1035 S10a”Untuk praktikum itu alat-alat-nya sudah disediakan, jadi ada kemudah-an untuk pemakaikemudah-annya, tapi kadkemudah-ang- kadang-kadang jumlah anggota kelompok terlalu besar, misalnya satu kelompok lima siswa, jadi bisa saja ada anak yang kurang partisipasinya”.

Dari ulasan tentang kepuasan siswa terhadap

pelyanan laboratorium dapat diartikan bahwa labo-ratorium dapat berfungsi mendukung pelaksanaan PBM dengan baik dalam hal laboran maupun alat-alatnya, akan tetapi masih perlu peningkatan keleng-kapanya.

6. Siswa Berdasarkan Tingkat Kepuasan Siswa terhadap Pelayanan Wali Kelas

Dari Tabel 4.3. dapat dilihat bahwa rata-rata Mean tingkat kepuasan siswa terhadap pelayanan wali kelas 3,49 termasuk katagori tinggi, sehingga

19 Wawancara dengan guru, siswa dan orangtua siswa no

(33)

dapat diartikan tingkat kepuasan siswa terhadap pela-yanan wali kelas tinggi.

Dari lampiran 4 tabel 6 terlihat:

a) Pada butir 1 tentang peran dalam memantau per-kembangan sikap siswa dengan mean 3,52 terma-suk katagori tinggi berarti kepuasan siswa terhadap walikelas dalam memantau perkembangan sikap siswa tinggi menunjukkan bahwa wali kelas mela-kukan kegiatan pemantauan terhadap siswanya. Tercermin pada pada verbatim baris (V)….: 20

V623 S8a “banyak, memantau perkembangan anak, yang dipantau pergaulannya dengan teman temannya di kelas, tingkah laku di dalam maupun diluar kelas, dan prestasi-nya”.anak-anak kelas X itu harus dipantau, karena mereka mendapatkan lingkungan yang baru dan berasal dari daerah dan SMP yang berbeda-beda”

b) Untuk item 4 tentang usaha wali kelas dalam mela-kukan pendekatan individual dengan mean 3,26 termasuk katagori cukup, artinya kepuasan siswa terhadap walikelas dalam usaha wali kelas dalam melakukan pendekatan individual cukup. Terlihat pada verbatim baris ….:

V1135 S10g ”saya kok heran lho sama wali kelas saya, kok bisa tau siapa teman akrabnya siapa, ini akrabnya itu, anak ini, ini sekelas itu hafal semua, jadi sungkan...”

20 Wawancara dengan guru, siswa dan orangtua siswa no

(34)

V1150 S10h ”di kelas saya pergantian pengurus kelas bisa dilakukan persemester tujuannya untuk melatih rasa tanggung jawab, kita mengajukan nama-nama calon pengurus baru, diajukan ke wali kelas disetujui atau tidak”.

c) Butir 7 tentang peran wali kelas dalam mengem-bangkan kebersamaan terlihat bahwa mean adalah 3,52, termasuk katagori tinggi. Mempunyai arti bahwa wali kelas berperan dalam mengembangkan kebersamaan dilakukan dengan baik. Seperti ter-cermin pada verbatim baris (V)…: 21

V1142 S10h”Kalau ibu walikelas saya sering mena-sehati gitu, kelasnya harus kompak, menjaga sopan-santun; kalau ulangan tidak boleh nyontek, beliau suka sms an sama ibu saya….

Kalau ada anak yang semaunya sendiri itu biasa to bu…, wali kelas kami selalu minta yang penting kita harus kompak, nggak boleh ego”.

d) Pada item 8 tentang perhatian yang diberikan wali kelas terlihat bahwa mean adalah 3,38, maka ter-masuk katagori tinggi. Menunjukkan bahwa perha-tian yang diberikan wali kelas kepada siswanya tinggi. Seperti terungkap pada wawancara dengan siswa:

V1060 S10a “walikelas saya memberikan penga-rahan bagaimana memilih jurusan IPA atau IPS atau Bahasa, semua jurusan itu baik asal kita jalani dengan sungguh-sungguh”.

21

(35)

e) Untuk item 10 tentang peran wali kelas sebagai fasilitator antara orang tua, siswa dan guru mata pelajaran terlihat bahwa mean adalah 3,46, terma-suk kategori tinggi. Sehingga dapat dikatakan bahwa peran wali kelas sebagai fasilitator antara orang tua dilakukan dengan baik dan dapat dilihat bahwa wali kelas juga berperan sebagai fasilitator antara orang tua, siswa dan guru mata pelajaran, baik disadari maupun tidak disadari oleh siswa. Seperti terlihat pada verbatim baris ….:

V660 S8b“Sebagai wali kelas ya kami berusaha menjadi fasilitator antara orang tua, siswa dan guru mata pelajaran misalnya ada siswa yang nilainya belum tuntas sampai batas waktu pembuatan nilai raport sehingga nilai raport masih kosong, maka kami harus ‘me-ngawal’ sampai nilai anak tuntas, membuat administrasi wali kelas, dan lain-lain…. ”.

V1265 S11g ”saya, komunikasi dengan wali kelas minimal bertemu tiga bulan sekali saat peng-ambilan hasil mid semester dan pengpeng-ambilan raport. Selain itu bisa lewat sms atau lewat anak. Saya merasa tidak ada masalah ber-komunikasi dengan wali kelas, malah saya minta tolong, pokoknya saya titip anak.”

Dari ulasan pada butir 1 sampai butir 10 terlihat bahwa wali kelas aktif dalam mendukung PBM dan melengkapi administrasi.

7. Responden Siswa Berdasarkan tingkat Kepuasan Siswa terhadap Pelayanan Perpustakaan

(36)

Dari lampiran 4 tabel 6 tentang kepuasan siswa terhadap pelayanan perpustakaan dapat dilihat bahwa:

a) Pada butir 1 tentang pelayanan petugas perpusta-kaan terlihat bahwa mean 3,57, menunjukkan bahwa kepuasan siswa tinggi. Dapat pula diartikan petugas perpustakaan ramah dan tegas dalam mem-berikan pelayanan.

b)Untuk item 2 tentang Lay out ruang perpustakaan dengan mean 3,31, menunjukan bahwa kepuasan siswa cukup. Ini menunjukkan bahwa lay out ruang perpustakaan, disukai oleh sebagian siswa akan tetapi masih banyak pula siswa yang belum puas. c) Item 4 tentang ketenangan dan kenyamanan

ruangan perpustakaan dengan mean 3,31 termasuk katagori cukup. Berarti bahwa tingkat kepuasan siswa terhadap ketenangan dan kenyamanan ruang-an perpustakaruang-an cukup, karena kadruang-ang-kadruang-ang perpustakaan digunakan sebagai kelas dan kuanti-tas siswa yang berkunjung ke perpustakaan mele-bihi kapasitas ruangan perpustakaan. Seperti yang dikemukakan oleh petugas perpustakaan:

V635 S8a “beberapa guru sering mengajak sis-wanya ke perpustakaan secara klasikal atau menugasi siswa di perpustakaan pada jam pelajaran”.

(37)

artinya kepuasan siswa terhadap prosedur pemin-jaman dan pengembalian buku tinggi.

e) Dari item 7 tentang koleksi perpustakaan dengan mean 3,31, termasuk kategori cukup ini berarti kepuasan siswa terhadap koleksi perpustakaan cukup.

Seperti yang dikemukakan oleh petugas perpusta-kaan: 22

V630 S8a “Semua siswa mendapat pinjaman buku bilingual atau berbahasa Indonesia untuk mata pelajaran matematika, IPA dan IPS. Akan tetapi untuk buku referensi pendukung pelajaran belum banyak”.

Dari ulasan butir 1 sampai butir 7 dapat dilihat bahwa perpustakaan di SMAN 1 Temanggung berperan penting dalam mendukung proses pembelajaran, yaitu sebagai sumber belajar dan sebagai tempat belajar.

8. Siswa berdasarkan Tingkat Kepuasan Siswa ter-hadap Pelayanan Tata Tertib

Berdasarkan Tabel 4.3. dapat diketahui bahwa rata-rata mean 3,28, termasuk katagori cukup. Se-hingga dapat diartikan bahwa kepuasan siswa terha-dap tata tertib adalah cukup.

Dari lampiran 4 tabel 6 tentang kepuasan siswa terhadap pelayanan tata tertib diketahui:

22 Wawancara dengan S5a tanggal 6 maret S1, S4 tanggal

(38)

a) Pada Item 1 mengenai konsistensi pelaksanaan tata tertib dengan mean 3,35 termasuk kategori cukup, berarti kepuasan siswa terhadap konsistensi pelak-sanaan tata tertib adalah cukup baik.

Ini menandakan bahwa ada tindakan prosedural terhadap pelanggaran tata tertib. Akan tetapi belum semua siswa tertangani, sesuai dengan keterangan dari kepala sekolah bahwa: 23

V50 S1“Apabila ada pelanggaran tata tertib maka di-proses sesuai prosedurnya yaitu melalui guru pi-ket, kemudian guru BP, wali kelas, kalau belum teratasi baru kepala sekolah”.

b) Dari butir 2 tentang kejelasan aturan dan sangsi 3,20. Ini termasuk kategori cukup. Menunjukkan bahwa kepuasan siswa terhadap kejelasan aturan dan sanksi cukup.

Untuk kejelasan dan konsistensi pemberian

sangsi terhadap pelanggaran tata tertib. Setiap pe-langgaran tata tertib selalu ada sangsinya. Kebanya-kan siswa di SMAN 1 Temanggung mematuhi tata tertib, jarang terjadi pelanggaran. Hanya masih ada beberapa hal yang sangsinya sulit dilaksanakan, seperti yang terungkap dari siswa:

V1118 S10e ”tentang larangan membawa hand phone (HP), ya kami sembunyi-sembunyi

23 Wawancara dengan kepala sekolah, PJP R-SMA-BI,

(39)

membawa HP, tapi kalau nggak bawa repot, kelasnya jauh dibawah, pulang sekolah sering langsung les atau mengerjakan tugas, terus hand phone kami bawa tapi kalau pas pela-jaran diletakkan di locker”.

V115 S10e “ya kami tahu kalau nggak boleh mbawa HP tapi terpaksa, untuk komunikasi sama o-rang tua kalau mau kegiatan setelah pulang sekolah”

9. Responden Siswa berdasarkan Tingkat Kepuasan Siswa terhadap Pelayanan Satpam

Dari Tabel 4.3 dapat dicatat bahwa rata-rata mean Kepuasan Siswa terhadap Pelayanan Satpam

3,47, maka termasuk kategori tingggi dan dari tabel ini berarti kepuasan siswa terhadap satpam tinggi.

Berdasarkan Lampiran 4 Tabel 6 dapat dilihat

bahwa:

a) Pada item 2 mengenai peran satpam dalam mene-gakkan ketertiban sekolah dengan mean 3,55, ter-masuk katagori tinggi. Ini berarti bahwa kepuasan siswa terhadap peran satpam dalam menegakkan ketertiban sekolah tinggi. Ini berarti satpam berpar-tisi-pasi dengan baik dalam menjaga ketertiban sekolah. Seperti wawancara dengan kepala sekolah, guru dan siswa-siswa dengan inti jawabannya sama.

(40)

tugas yang mengharuskannya meninggalkan pos satpam.

V66 S1“Peran satpam sangat penting, salah satu-nya menjaga pintu gerbang, mengawasi siapa dan kapan saja orang yang keluar masuk lewat pintu gerbang demi keamanan dan ketertiban”

V700 S8c“Satpamnya itu kerjanya bagus sekali, kalau dimintai tolong selalu ya, cepat dan tanggungjawab, pokoknya profesional”.

V 1027 S9e“Kami sebagai satpam ya berusaha selalu di pos, supaya bisa siap dan tahu kalau ada apa-apa”.

b) Untuk butir 3 tentang posisi dan keberadaan pos satpam nilai rata-rata mean adalah 3,38, maka termasuk katagori cukup. Sehingga dapat dikata-kan bahwa kepuasan siswa terhadap posisi dan keberadaan pos satpam adalah cukup.

Hal ini dimungkinkan karena pos satpam hanya berukuran 2 X 2 m, sering untuk titipan barang-barang, sehingga terasa sempit. Seperti terungkap pada hasil wawancara: 24

V271 S4”, Ukuran kantor satpam itu 2 X 2 m, dengan satu meja dan dua kursi sebenarnya sudah pas, tetapi sering digunakan sebagai tempat penitipan berbagai barang, misalnya helm, tas dsb sehingga terlihat sempit dan tidak rapi, Kalau posisi pos satpam sudah pas bu”.

24 Wawancara dengan kepala sekolah dan PJP no informan

(41)

Dari ulasan pada butir 1 sampai dengan butir 3 diperoleh gambaran bahwa ada prosedur penindakan pelanggaran tata-tertib, dan profesionalitas satpam dalam menjaga keamanan dan ketertiban, secara langsung atau tidak langsung membantu kelancaran PBM.

4.3.2 Hasil Penelitian Wawancara Nara Sumber- Nara Sumber

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan pada tanggal 14 Januari 2011 kepada S1 dan 16 Pebruari 2011 kepada S2 peneliti mendapatkan bebe-rapa hasil sehubungan dengan RSBI di SMAN 1 Temanggung sebagai berikut ini:

1. Mengenai “tuntutan” Program RSBI

Program-program disekolah R-SMA-BI memang

beda dengan SMA lainnya, lebih padat pekerjaannya dan tuntutan hasil dan prestasinya lebih tinggi. Beban moralnya juga beda, terasa lebih berat. Hal ini terlihat pada verbatim baris …

V72 S1:“Tuntutan jadi R-SMA-BI itu harus menjadi juara satu, minimal juara dua dan tiga lomba apa saja, baik akademik maupun non aka-demik. terutama di tingkat kabupaten, bahkan propinsi, syukur nasional”.

(42)

“Ya, ditingkat propinsi kami harus berkompetisi dengan sekolah-sekolah dengan beaya dari komitenya tinggi atau sekolah bersubsidi dari negara lain”.

S2 dalam wawancara ini berperan sebagai key

informan, menambahkan hal yang sama seperti yang terlihat pada verbatim berikut: 25

V173 S2:”Sebenarnya dari sebelum RSBI pun kita ini sudah sering juara, baik tingkat kabu-paten, propinsi, nasional bahkan kita juga pernah ke Internasional. Hanya saja setelah menjadi RSBI sepertinya juara itu wajib, itu yang menjadikan terasa lebih berat, padahal siswanya ganti untuk tiap tahun”.

“Syukur alhamdulillah untuk tingkat kabupaten kita masih mendominasi kejuaraan, baik aka-demik maupun non akaaka-demik. Untuk olimpi-ade saja tahun 2009 kita dapat 15 dari 24 kejuaraan, sedangkan tahun ini 19 dari 24 kejuaraan”.

V180 S2“Untuk tiap mata pelajaran harus mem-punyai target nilai minimum, untuk tahun 2006 batas tuntas atau kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah 7,00. pada tahun 2009 KKM adalah 75,00.”

“Semula penetapan KKM terasa berat, karena para guru juga dituntut bekerja lebih untuk mencapai angka tersebut”.

V187 S2 “Untungannya adalah para guru terbiasa kerja keras untuk mencapai target KKM”

S3 menambahkan komentar mengenai KKM sebagai berikut:

25

(43)

V244 S3:”Jaman kita sekolah dulu, nilai 6,00 itu sudah tinggi dan susah mencapainya, lha seka-rang kok harus 75,00, ya kita harus kerja keras”.

2. Pendapat Nara Sumber tentang MGMP RSBI Jawa Tengah: 26

V30 S1 ”Seharusnya yang ada program dari pusat MGMP RSBI itu yang harus ada hanya mate-matika dan sains, tetapi untuk peningkatan profesionalisme guru, apabila ada mata pela-jaran yang mengadakan kegiatan RSBI Jawa Tengah SMAN 1 Temanggung mengirimkan peserta”.

S 7b sependapat dengan S1, seperti yang diung-kapkan pada verbatim (V) baris …:

V550 S7b”Ada, pertemuan RSBI Jatengnya di SMAN 5 Purworejo”.

3. Pendapat S2 tentang tiga K (Kebersihan, Ke-tertiban dan Keindahan)

Seperti tercantum pada verbatim :

V151 S2”Karena lembaga kita adalah lembaga pen-didikan maka harus bebas rokok, jadi guru tidak boleh merokok di kelas, ada smoking area“

Adanya aturan tidak boleh merokok, berpenga-ruh kepada guru yang terbiasa merokok di kantor guru, minimal mengurangi, dan semakin lama

26

(44)

lasi dan intensitas merokok berkurang. Hal ini sama dengan pendapat S5 yang mengatakan bahwa:

V695 S8c “lha sekarang ini kalau mau merokok ya harus tahu diri, kalau pas di kantor sedikit guru saja…, gimana ya, kalau saya merokok-nya sering, di kantor jadi merasa tidak enak sama teman-teman, soalnya sudah ada tulis-an “No Smoking itu”.

4. Dalam kaitannya dengan iman dan taqwa (Imtaq) S1 menyatakan bahwa:

V16 S1: ”Saya senang dengan kebiasaan disekolah ini, yaitu kalau setiap pagi sebelum pelajaran membaca ayat suci selama sepuluh menit, untuk semua agama, ini kebiasaan yang bagus, jadi anak-anak itu selain pinter ilmu, akhlaqnya juga semakin baik, kegiatan ini pernah ditiru sekolah lain tetapi tidak jalan, disekolah saya sebelum di sini juga tidak ada”.

“Sebagai orang baru di sini, saya akan ber-usaha melanjutkan program yang telah ada dan yang penting rasa kekeluargaan di se-kolah tetap terjaga, karena itu penting untuk kinerja”.

5. Dalam Kaitannya dengan Perpustakaan

Berdasarkan hasil wawancara tentang pendapat

guru terhadap perpustakaan diketahui bahwa belum semua keinginan guru terpenuhi di perpustakaan, tetapi sudah cukup untuk PBM. Seperti wawancara pada kepala perpustakaan:

(45)

bapak dan ibu guru. Akan tetapi untuk siswa sepertinya sudah”.

V391 S5c”Kalau buku untuk mengajar siswa saya kira perpustakaan sudah mencukupi, tetapi kalau referensi yang lain misalnya untuk olimpiade, untuk memperluas pengetahuan belum. Akan tetapi di perpustakaan ada fasilitas innternet jadi ya sudah lumayan, bisa bantu”.

Dari wawancara dapat dilihat bahwa perpus-takaan di SMAN 1 Temanggung berperan penting dalam mendukung proses pembelajaran, yaitu sebagai sumber belajar maupun sebagai tempat belajar.

4.4 Pembahasan

4.4.1 Analisis Kuesioner

Hasil penelitian menunjukkan masing-masing aspek pelayanan memiliki nilai yang beragam. Aspek tingkat kepuasan siswa terhadap pelayanan guru menunjukkan bahwa kemampuan guru-guru dalam melakukan Proses Belajar Mengajar (PBM) dan pela-yanan lainnya terhadap siswa baik dan dapat diterima oleh siswa.

(46)

yang bilingual hanya fisika 40% dan Biologi 30%. Untuk mata pelajaran Biologi tidak efisien waktu. Sedangkan untuk ICT, semua PBM menggunakan fa-silitas ICT di kelas, di laboratorium atau di ruang multimedia. Tersedianya hotspot area di perpustakaan dan di tempat lain di lingkungan sekolah juga dapat dimanfaatkan untuk media belajar. Setiap tahun fasi-litas ICT bertambah.

Aspek ketiga mengenai penerapan kurikulum adaptif, ada yang bermanfaat untuk mata pelajaran tertentu dan ada yang kurang bermanfaat untuk mata pelajaran lainnya.

Aspek penting lainnya dalam RSBI adalah pela-tihan untuk peningkatan kompetensi dan profesio-nalisme guru. Kesempatan pelatihan guru yang di-adakan di sekolah menurut jenis pelatihannya baik

akan tetapi waktu pelaksanaannya kurang tepat, me-ndadak dan sangat temporer, terburu-buru, sehingga kualitas pelatihannya kurang baik. Sedangkan kesem-patan pelatihan oleh Dinas Pendidikan secara kuota masih kurang, tetapi ada guru-guru tertentu yang dikirim penataran berulang-ulang. sehingga dapat dikatakan belum merata.

(47)

penatar-an. Untuk tahun 2010-2011 baru mulai ada pemera-taan pengiriman peserta penataran dan ada penularan hasil penataran melalui pembagian CD.

Selanjutnya Tata Usaha juga merupakan aspek

yang sangat berperan dalam kelancaran PBM. Hal ini dimungkinkan karena semua urusan administrasi siswa dan guru dilaksanakan sebagaimana mestinya. Aspek laboratorium merupakan aspek yang ber-kaitan langsung dengan PBM sehingga sangat penting Pelayanan petugas laborat untuk kelancaran KBM sudah baik, alat praktek yang digunakan dan Kenya-manan sudah cukup, tetapi keadaan ruang kurang memadai.

Aspek berikutnya adalah pelayanan BP/BK,

dilaksanakan dengan baik dan prosedural, hanya perlu dorongan kepada siswa untuk tidak ragu berkonsultasi dengan guru BP/BK.

Aspek sarana prasarana termasuk aspek yang

mendapat perhatian pada program RSBI sehingga mulai tahun 2006 setiap sarana prasarana selalu ber-tambah. Sehingga sekarang lebih lengkap dibanding-kan dengan sarana prasarana tahun 2005.

(48)

siswa yang melanggar tata tertib biasanya mudah di-ingatkan.

Satpam diambil secara out sourching. Berpar-tisipasi aktif dan profesional dalam menjaga keaman-an ketertibkeaman-an sekolah. Hal ini membkeaman-antu kelkeaman-ancarkeaman-an PBM. Pos satpam hanya berukuran 2 X 2 m, sering untuk titip barang-barang, sehingga terasa sempit.

Wali kelas merupakan aspek penting dalam PBM. sudah melakukan kegiatan pemantauan dan mengenal karakter pribadi siswanya, mempunyai peran penting dalam menjaga kebersamaan antar siswa, memberikan perhatian kepada perkembangan siswa di kelasnya. Juga sebagai fasilitator antara orang tua, siswa dan guru mata pelajaran.

Aspek penting lainnya penunjang kelancaran PBM adalah perpustakaan petugas perpustakaan ramah dan tegas dalam memberikan pelayanan. Pro-sedur peminjaman dan pengembalian buku disukai siswa. Penataan perpustakaan, kuantitas dan kualitas judul buku dapat mencukupi kebutuhan PBM siswa tetapi belum memenuhi keinginan guru. Sudah ada fasilitas internet dan absen digital. Pelanggar tata tertib perpustakaan dapat menerima sangsi.

4.4.2 Analisis

Wawancara

(49)

daripada SMA lainnya, yaitu menjadi juara, tingkat kabupaten, provinsi, nasional, bahkan internasional dalam setiap lomba, baik akademik maupun non akademik dan prestasi anak-anaknya harus tinggi. Pernyataan tersebut didukung oleh S2 yang menyertakan dengan data. S2 mengatakan bahwa sebelum RSBI SMAN 1 Temanggung sudah sering juara, baik tingkat kabupaten, provinsi, nasional bahkan pernah Internasional. Setelah menjadi RSBI sepertinya juara itu wajib, sehingga menjadi beban.

(50)

mengadakan kegiatan RSBI Jawa Tengah SMAN 1 Temanggung mengirimkan peserta dengan beaya dari komite, yang menghabiskan beaya tambahan tiga kali dana dari pusat”.

S7c membenarkan dengan S1 mengungkapkan

bahwa mata pelajaran yang diampu memang bukan matematikan atau sains, tapi untuk peningkatan kom-petensi mengadakan MGMP tingkat JawaTengah.

Pendapat S2 yang berkaitan dengan tiga K

(Kebersihan, Ketertiban dan Keindahan). Karena lem-baga kita adalah lemlem-baga pendidikan maka harus bebas rokok, jadi guru tidak boleh merokok di kelas atau dalam kantor, ada smoking area. Sama dengan pendapat S8c yang mengatakan beliau mengurangi rokok dan berusaha merokok di smoking area.

(51)

S8f mengatakan bahwa sekarang (tahun 2010/ 2011) kalau usul itu tidak takut. Apabila akan rapat rasanya tidak takut, pada tahun 2006-2010 bila mau rapat rasanya takut kalau mendapat teguran atau akan kritikan secara terbuka. Juga kurang berani usul karena merasa sebagai orang marginal. Sehingga muncul berbagai istilah seperti: “guru masuk file, guru tidak masuk file, guru inti, guru marginal, anak emas, bukan anak emas dan lain-lain”.

Pada awal tahun 2008 sebagian besar guru sudah

mulai merasa gerah. Di sekolah hanya kalau mengajar kalau ada kegiatan misalnya ada tamu dari Australia, kunjungan dari sekolah lain, meskipun dihimbau untuk tinggal di sekolah, tetap saja banyak yang mengelak. Mulai juli tahun 2010 situasinya sudah berbeda.

S9a menambahkan bahwa untuk tenaga

pen-didikan sama, KTUnya saja tidak dipercaya untuk melakukan tugas, terlebih pegawai lain, paling-paling pekerjaan rutin seperti bendhara gaji, nempel foto ra-port, arsip surat, untuk semua urusan RSBI hanya satu orang, setiap hari lembur, sering sampai pukul 21.00. Mulai Juli tahun 2010 semua orang kantor baik PTT maupun PNS mendapat tugas dan kecemburuan pekerjaan antar pegawai berkurang.

Mengenai pembagian tugas mengajar setelah

(52)

guru PNS dari sekolah lain. Meskipun ijazahnya sar-jana, hingga guru-guru GTT stress. Mulai tahun ajaran 2010/2011 mengajar mata pelajaran lain. Menurut pendapat siswa (S10) kemampuan mengajar para GTT lebih baik dibandingkan dengan guru PNS peng-gantinya, dan banyak siswa yang mengeluhkannya.

Menurut pengakuan S7a sebagai guru droping dari

sekolah bukan RSBI mulai tahun 2011 mengajukan pensiun dini, karena merasa tidak mampu bekerja lebih keras mengajar di sekolah RSBI.

Mengenai pelayanan guru kepada siswa dalam

PBM dan hal-hal lain penunjang pembelajaran nara sumber S10j mengatakan dapat menangkap penjelas-an-penjelasan yang diberikan para guru. Dalam mem-beri nilai tidak hanya dari ulangan tetapi ditambah de-ngan nilai tugas”. S10k menambahkan bahwa semua guru memberikan tugas secara berkelompok atau per-orangan. S10d menambahkan bahwa semua guru pe-duli dengan kedisiplinan siswa dan kepatuhan terha-dap tata tertib sekolah.

(53)

100%. Target pembelajaran kelas XII adalah sukses UN.

Berbeda dengan kelas XII, untuk kelas X S2 mengatakan bahwa untuk pelajaran fisika menggu-nakan bilingual, dengan bahasa inggris 40% karena untuk pelajaran fisika kelas X banyak rumus-rumus-nya sehingga sedikit “verb”. S10f mengiyakan kete-rangan dari S2 dan menambahkan bahwa di kelas X yang suka memakai bahasa Inggris fisika dan Biologi, tetapi biologi hanya 25-30% karena banyak kata-kata-nya, sehingga kalau menggunakan bahasa Inggris tidak efisien.

S10e mengatakan bahwa untuk kelas XI yang

pernah menggunakan bahasa Inggris hanya biologi, dalam bentuk power poin, dari guru baru baru.

Mengenai kurikulum adaptif S2 dan S3 secara

terpisah mengatakan hal yang sama bahwa untuk mata pelajaran matematika dan, kurikulum di Cambri-dge masih memakai pelajaran yang ada pada kuri-kulum di Indonesia dulu, yang masih relevan untuk diterapkan sekarang, bahkan itu penting, karena men-dasari rumus-rumus yang diterapkan pada kurikulum sekarang”. Sedangkan S5b, S5c, dan S5d mengatakan bahwa untuk mata pelajaran biologi dan Kimia kon-sepnya banyak kurikulum di Indonesia, yang berbeda hanya letak konsep dan kelasnya.

(54)

waktu empat tahun (2006-2010) selain mengikuti kegi-atan MGMP jawa tengah, dikirim penataran RSBI lima kali, sedangkan S5b merasa banyak mendapat man-faat karena penataran empat kali, S8a dua kali, yang PTK periodikal selama enam bulan. Sedangkan bebera-pa guru merasa hanya sekali atau belum pernah pena-taran selama 4 tahun.

Perihal komunikasi, kalau komunikasi antar guru terkotak-kotak, bagi guru yang merasa “masuk file” seperti kurang berkomunikasi dengan guru lain. Sedangkan guru-guru lainnya berkomunikasi secara bebas. Komunikasi antara guru dengan Waka yang lancar hanya dengan waka humas, karena waka humas berkantor di kantor guru. Sedangkan yang lain jarang masuk ke kantor guru karena sudah memiliki kantor waka. Untuk tahun 2010/2011 komunikasi dengan dua waka yaitu kurikulum dan humas lancar. Sedangkan dengan waka kesiswaan kurang lancar karena jarang masuk ke kantor guru.

Semua responden mengatakan bahwa peran satpam sangat penting, terutama dalam menjaga pintu gerbang demi keamanan dan ketertiban. Satpam yang diambil secara out sourching bekerja lebih profesional daripada mengangkat satpam sendiri.

(55)

Gambar

Tabel 4.3 Disribusi Responden Berdasarkan Tingkat

Referensi

Dokumen terkait

Dari vektor ciri variabel habitat dengan komponen utama dapat dilihat bahwa variabel kelompok tanah dan jarak dari sungai mempunyai hubungan yang positif dan tinggi dengan

Dalam pelaksanaan upacara mitoni tersebut perlengkapan yang harus disiapkan antara lain adalah kursi untuk duduk calon ibu bayi, air kembang setanam yang ditaruh di dalam bokor, dan

Evaluasi yang didapatkan dari pelaksanaan asuhan kebidanan komprehenshif pada Ny.N tidak terjadi komplikasi lebih lanjut setelah dilakukan asuhan kebidanan secara

Fiscal Deficit financed

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT SATUAN KERJA PENGEMBANGAN LLAJ. NUSA

Pada hari ini Kamis tanggal Dua puluh Bulan Desember Tahun Dua Ribu Dua Belas, mulai pukul 10.00 WIB sampai dengan 11.00 WIB, kami Pokja/ULP Kemensos Bekasi

pelanggaran dan dosa, bahwa perlindungan hanya dari Allah semata, dan sekaligus menyadari bahwa segala sesuatu sudah ditentukan takdir baik dan buruknya;

* Keterangan : Ambang batas lulus Evaluasi Teknis = 75 poin. Panitia