• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analysis Problem Domain

Dalam dokumen BAB 2 LANDASAN TEORI (Halaman 32-36)

2.7 Konsep Pemasaran Tradisional dan Pemasaran Internet

2.8.1 Analysis Problem Domain

Problem domain sebagai bagian dari konteks sistem yang dikelola, diawasi, atau dikendalikan oleh sistem, sedangkan model adalah suatu deskripsi dari class, object, struktur, dan perilaku dalam suatu problem domain. Tujuan dilakukannya analisis problem domain adalah untuk mengidentifikasikan dan membuat model dari suatu problem domain. Analisis problem domain terdiri dari tiga aktivitas, yakni: class, struktur, dan perilaku seperti yang terdapat dalam tabel 2.5.

Tabel 2.5 Aktivitas dalam analisis Problem Domain.

Aktivitas Konten Konsep

Kelas (Class) Object dan event apa saja yang merupakan bagian dari problem domain?

Class, object, dan event

Struktur (structure) Bagaimana seluruh class dan object dihubungkan bersama secara konseptual?

Generalization, aggregation, association, dan cluster

Perilaku (behavior) Properti dinamis apa saja yang dimiliki object?

Event trace, pola perilaku (behavioral pattern), dan atribut.

Sumber : Mathiassen et al (2000, p 48) 2.8.2 Kelas (Class)

Untuk memodelkan problem domain, pertama harus dimulai terlebih dahulu dengan melakukan suatu aktivitas yaitu membuat suatu class. Definisi object adalah suatu entitas yang memiliki identitas, kondisi (state), dan perilaku. Sedangkan event didefinisikan sebagai suatu kejadian langsung yang melibatkan satu atau lebih object, dan class

didefinisikan sebagai suatu kumpulan object yang memiliki struktur, pola perilaku, dan atribut yang serupa. Dalam tahap ini akan dihasilkan suatu event table yang menunjukkan hubungan class dengan event yang ada dalam sistem. Contoh class : class mahasiswa dengan atribut NIM, nama, alamat, no. telpon, jurusan, kelas, IPK. Operasi yang ada di class mahasiswa adalah insert, update, dan delete.

2.8.3 Struktur (Structure)

Adapun tujuan dari tahap ini adalah untuk menggambarkan hubungan struktural antara class dan object dalam suatu problem domain. Dalam tahap ini akan dihasilkan suatu diagram class yang menunjukkan class dan strukturnya.

Adapun struktur antar class antara lain : Generalization

Merupakan suatu class umum atau super class menggambarkan properti umum untuk suatu kelompok dari class khusus (subclass).

Cluster

Merupakan suatu kumpulan class yang saling berhubungan. Aggregation

Merupakan suatu object superior yang memiliki sejumlah object inferior. Association

Merupakan suatu relasi berarti antar sejumlah object. 2.8.4 Perilaku (Behavior)

Tujuan dari tahap ini adalah untuk membuat model dinamis dari suatu problem domain. Dari tahap ini akan diperoleh suatu pola perilaku dengan atribut-atribut untuk setiap class dalam suatu diagram class yang digambarkan dengan diagram state chart.

Event Trace

Merupakan urutan dari event yang terjadi pada suatu object. Behavioral Pattern

Daftar kemungkinan event traces yang terjadi pada semua object di dalam class. • Atribut

Keterangan properti dari class atau event.

2.9 UML (Unified Modeling Language)

Unified Modeling Language (UML) merupakan suatu perangkat dari kaidah pemodelan yang digunakan untuk menspesifikasikan atau menerangkan sebuah sistem dalam istilah obyek-obyek (Whitten 2002, p 430). Diagram UML menyediakan berbagai kelompok diagram-diagram yang dikelompokan dalam lima perspektif yang berbeda pada model suatu sistem. Kelompok-kelompok diagram itu adalah :

¾ Kelompok 1: Diagram Model Use-Case

Yaitu diagram yang menggambarkan hubungan antara sistem dengan sistem eksternal dan para pengguna.

¾ Kelompok 2 : Diagram Struktur Statis

• Class Diagrams, yang menggambarkan struktur obyek sistem. Di sini akan ditampilkan obyek kelas yang dibentuk oleh sistem sekaligus juga hubungan antar obyek kelas tersebut.

• Object Diagrams, serupa dengan diagram kelas, tapi selain menampilkan obyek kelas juga memodelkan object instances (suatu obyek yang spesifik seperti orang, tempat atau kejadian dengan nilai-nilai atribut dari obyek tersebut) yang aktual. Menampilkan nilai sekarang dari atribut instance.

¾ Kelompok 3 : Diagram Interaksi

Diagram interaksi memodelkan interaksi, terdiri dari kumpulan obyek-obyek, hubungannya, dan pesan-pesan yang dikirim diantara obyek-obyek tersebut. Diagram ini memodelkan sifat yang dinamis dari sistem. Dalam UML diagram ini ada dua macam yaitu:

• Sequence Diagram, yang secara jelas menjelaskan bagaimana obyek-obyek berinteraksi dengan yang lainnya melalui pesan-pesan dalam eksekusi dari sebuah use case atau sebuah operasi. Diagram ini mengilustrasikan bagaimana pesan-pesan dikirimkan dan diterima antara obyek-obyek dan dalam urutan (sequence) yang sama.

• Collaboration Diagrams, serupa dengan sequence diagram, tapi diagram ini tidak fokus pada urutan dari pesan-pesan. Sebaliknya mereka merepresentasikan hubungan antara obyek-obyek dalam format jaringan.

Antara sequence diagram dan collaboration diagram bersifat isomorphic, yaitu antara keduanya dapat saling berubah ke bentuk yang lainnya.

¾ Kelompok 4 : State Diagram

Diagram ini memodelkan sifat-sifat yang dinamis dari system. Diagram ini memodelkan sifat-sifat yang kompleks dari obyek-obyek khusus (statechart diagram) dan sebuah diagram untuk memodelkan perilaku dari use case atau sebuah metode. Mereka adalah :

• Statechart diagrams, yang digunakan untuk memodelkan perilaku yang dinamis pada obyek-obyek khusus. Mereka mengilustrasikan sebuah daur hidup obyek – bermacam-macam state dimana sebuah obyek dapat ambil dan kejadian-kejadian yang dapat menyebabkan obyek untuk berpindah dari satu state ke yang lainnya.

• Activity diagrams, yang menggambarkan aliran sekuensial dari aktivitas proses bisnis atau sebuah use case. Diagram ini juga dapat digunakan untuk memodelkan aksi-aksi yang akan ditampilkan ketika operasi dijalankan sebagai hasil dari aksi. ¾ Kelompok 5 : Implementation Diagrams

Yaitu memodelkan struktur dari system informasi. Mereka adalah sebagai berikut:

• Component diagrams, digunakan untuk menggambarkan organisasi dan ketergantungan dari komponen sistem software. Mereka digunakan untuk menunjukan bagaimana kode program dibagi ke dalam modul-modul (atau komponen).

• Deployment diagrams, menjelaskan arsitektur fisik dalam istilah “simpul” untuk hardware dan software dalam sistem. Mereka menggambarkan konfigurasi dari waktu berjalan komponen software dalam sistem, prosesor, dan peralatan-peralatan yang membentuk arsitektur sistem.

2.10 Metodologi Penelitian

Dalam dokumen BAB 2 LANDASAN TEORI (Halaman 32-36)

Dokumen terkait