• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. Adanya Beban Ganda Penyakit Masyarakat b. Perilaku Masyarakat Masih Kurang Mendukung PHBS c. Prosentase Pembiayaan

Kesehatan dari APBD Masih Kurang

STRATEGI (S-T)

a. Penyebaran fasilitas pelayanan kesehatan dasar sesuai dengan proporsi jumlah penduduk b. Kepastian penjaminan biaya kesehatan masyarakat melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) STRATEGI (W-T) a. Peningkatan kinerja petugas kesehatan dengan penyusunan SOP, penerapan standar pelayanan minimal b. Penyediaan sarana dan prasarana program pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular c. Perbaikan manajemen pelayanan public berbasis pembangunan masyarakat mandiri kesehatan

3.3.2. Analisis Lingkungan Internal (ALI)

a. Kekuatan

1) Sarana Kesehatan Pemerintah Kabupaten OKU

Pemerintah kabupaten OKU mempunyai sarana kesehatan yang terdiri dari : Rumah Sakit Pemerintah 1 buah, Puskesmas tanpa perawatan : 11buah, Puskesmas perawatan : 6 buah, Puskesmas pembantu : 44 buah, Mobil Puskesmas Keliling : 18 buah.

2) Sumber pembiayaan kesehatan

Mempunyai pembiayaan kesehatan dari berbagai sumber antara lain : PAD, DAU, APBD Propinsi, APBN, DAK, Dana Dekonsentrasi, Dana Tugas Pembantuan, Lintas Sektor, dana HPLN.

Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 50

3) Jumlah tenaga kesehatan

Mempunyai tenaga kesehatan yang yaitu Medis : 13 orang, Kebidanan : 159 orang, Keperawatan : 71 orang, Kesehatan masyarakat : 46 orang, Kefarmasian : 2 orang, Gizi : 4 orang, Analis Kesehatan : 2 orang.

b. Kelemahan

1) Kinerja Pelayanan Kesehatan Masih Rendah

Kinerja pelayanan kesehatan masih tergolong rendah. Faktor kematian balita, bayi dan ibu sebenarnya dapat dicegah dengan intervensi yang dapat dijangkau dan sederhana.

2) Sistem Manajemen Database masih lemah, sehingga informasitentang pencapaian hasil pembangunan kesehatan masih sulitdidapatkan, sehingga kesulitan dalam menetapkan pencapaianindikator kesehatan.

3) Kurang Optimalnya Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan

Pembangunan kesehatan di Kabupaten OKU masih kurang optimal dalam memberdayakan masyarakat dan kemitraan, hal ini dapat dilihat semakin menurunnya secara kualitas Posyandu, polindes, POD dan Dana Sehat. Demikian pula jaringan kemitraan dengan berbagai pihak termasuk sektor swasta, LSM dan dunia usaha lainnya masih belum optimal. Program- kemitraan saat ini, misalnya Forum Desa Sehat dan PKK, masih dalam taraf hubungan normatif, artinya kemitraan yang telah dibangun belum menampakkan kepekaan, kepedulian dan rasa memiliki terhadap upaya dan permasalahan kesehatan.

3.3.3. Analisis Lingkungan Eksternal (ALE)

a. Peluang

1) Sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

Sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat, terdiri dari : Pos Kesehatan Desa (POSKESDES) sebanyak 174buah, Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) 308 buah, POD (Pos Obat Desa) 1 buah, Pos Kesehatan Pesantren 3 buah, dan sampai tahun 2015 telah terdapat 130 desa siaga aktif.

Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 51

2) Sarana Kesehatan Swasta

Sarana Kesehatan swasta, terdiri dari : Rumah Sakit Umum 1 buah, Rumah Sakit TNI 1 buah, Rumah Bersalin Swasta 4 buah, Balai Pengobatan 8 buah, Apotek 13 buah. Dalam sudut pandang analisis ini, sarana kesehatan swasta bagi pemerintah kabupaten OKU merupakan peran swasta yang ber kontribusi dalam meningkatkan akses pelayanan kesehatan dan dapat ikut meningkatkan cakupan program kesehatan.

3) Kemitraan

Kerja sama bidang program dilakukan dengan pihak lembaga kesehatan pemerintah maupun swasta. Kemitraan dengan dalam rangka pembangunan kesehatan di Kabupaten OKU, dilakukan dengan kerja sama atau koordinasi secara lintas sektor terkait.

b. Ancaman

1) Adanya Beban Ganda Penyakit Masyarakat

Permasalahan lain adalah adanya beban ganda penyakit, dimana mayoritas penyakit masyarakat yang tinggi adalah penyakit infeksi menular, akan tetapi pada saat yang bersamaan terjadi peningkatan penyakit tidak menular. Selain itu di Kabupaten OKU juga menghadapi emerging diseases seperti demam berdarah, HIV/AIDS.

2) Perilaku Masyarakat Masih Kurang Mendukung PHBS

Perilaku masyarakat di Kabupaten OKU termasuk masih kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat. Hal ini dapat dilihat dari kebiasaan merokok, rendahnya pemberian ASI Eksklusif, tingginya prevalensi gizi kurang dan gizi lebih pada balita, penderita penyalahgunaan NAPZA dan kematian akibat kecelakaan serta kecenderungan meningkatnya kasus penyakit IMS, HIV/AIDS.

3) Prosentase Pembiayaan Kesehatan dari APBD Masih Kurang

Pembiayaan kesehatan di Kabupaten OKU yang bersumber dari APBD masih dirasakan kurang (2-3 % APBD), karena Berdasarkan UU No. 36 tahun 2015 pasal 171 ayat 2, menyatakan bahwa dana kesehatan untuk Kabupaten/ Kota minimal 10 % dari total APBD di luar gaji. Secara total untuk bidang kesehatan, menurut

Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 52

WHO 30% biaya kesehatan masyarakat berasal dari pemerintah, sementara dari sektor swasta (masyarakat) sejumlah 70% yang sebagian besar berasal pelayanan kuratif. Masih belum jelasnya dana bantuan pemerintah daerah untuk pelayanan kesehatan dari berbagai lintas sektor.

Pembiayaan kesehatan dari masyarakat masih belum termobilisasi dengan efektif, mengingat sebagian besar masyarakat Kabupaten OKU masih sangat terbatas sekali yang memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan, secara pra bayar dan pra upaya. Sementara pembiayan kesehatan yang bersifat perorangan (out of pocket) masih mendominasi dalam pembiayaan kesehatan.

Tarif pelayanan kesehatan milik pemerintah (Puskesmas) masih kurang rasional (tidak sesuai dengan unit cost), hal ini juga dapat menjadi kendala dalam penyelenggarakan sistem pembiayaan secara pra bayar dan pra upaya atau JPKM.

3.3.4. Integrasi Strategis

Dari analisis masalah internal dan eksternal yang dihadapi Dinas Kesehatan Kabupaten OKU di atas, maka integrasi strategis yang dapat ditindak lanjuti oleh Dinas Kesehatan Kabupaten OKU untuk lima tahun mendatang adalah:

1. Mengoptimalkan dan meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan yang dimiliki serta pemanfaatan dan pengoptimalan dukungan masyarakat dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan dan pemerataan serta keterjangkauan pelayanan kesehatan masyarakat

2. Meningkatkan advokasi penganggaran yang disediakan pemerintah serta meningkatkan kemitraan dengan lintas sector atau lembaga-lembaga pelaku kesehatan untuk mengantisipasi keterbatasan penganggaran yang disediakan pemerintah daerah melalui peningkatan kerja sama lintas sektor dan peningkatan pencapaian kegiatan yang dianggarkan melalui anggaran-anggaran bersifat stimulan. 3. Meningkatkan capaian kinerja pelayanan dan cakupan program dengan

mengoptimalkan anggaran yang disediakan pemerintah daerah dalam bentuk kegiatan peningkatan kuantitas dan kualitas diklat tenaga kesehatan dan peningkatan dukungan dan peranserta masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan preventif dan promotif bidang kesehatan.

4. Memanfaatkan sarana kesehatan pemerintah dan swasta dalam mendukung peningkatan kualitas pelayanan pengobatan masyarakat dan proses alih pengetahuan tenaga-tenaga kesehatan di unit pelayanan kesehatan tingkat pertama.

Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 53

5. Meningkatkan peran institusi kesehatan pemerintah untuk mendorong masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat

6. Meningkatkan kualitas pelayanan serta prasarana kesehatan untuk menangani persaingan yang semakin ketat

7. Meningkatkan kualitas SDM dan ketrampilan manajerial petugas kesehatan untuk mengantisipasi segala bentuk kerawanan dan upaya meningkatkan PHBS.

8. Meningkatkan peran masyarakat untuk menangani faktor-faktor yang menjadi determinan kasus penyakit menular

3.3.5. Isu Strategis

Dari uraian perkembangan dan permasalahan tersebut, maka isu strategis yang dihadapi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten OKU untuk lima tahun mendatang adalah:

1. Terbatasnya aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, terutama pada kelompok rentan seperti: penduduk miskin, daerah tertinggal dan daerah terpencil

2. Belum optimalnya Kualitas / mutu upaya pelayanan kesehatan

3. Belum optimalnya dukungan Peraturan Perundangan bidang kesehatan

4. Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan belum dilakukan secara optimal

5. Masih rendahnya kualitas Lingkungan yang berpotensi terhadap timbulnya kasus penyakit menular

6. Masih terbatasnya sistem Informasi dan surveilans epidemiologi penyakit

7. Belum terpenuhinya jumlah, jenis, kualitas serta penyebaran sumber daya manusia kesehatan

Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 54

BAB IV

Dokumen terkait