• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

2.2. Landasan Teori

2.2.4. Anggaran Pendapatan (Revenue Budgeting)

2.2.4.1. Pengertian Anggaran Pendapatan dan Pendapatan Asli Daerah Penghasilan menurut Standar Akuntansi Keuangan (2007) sebagai peningkatan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi tertentu dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Penghasilan (income) meliputi baik pendapatan (revenue) maupun keuntungan (gain). Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalti dan sewa.

Ketika pengertian pendapatan dipakai dalam sudut pandang Organisasi Sektor Publik, maka akan berbeda pengertian dan maknanya, walaupun secara konsep dasar (fundamental consept) dan essensialnya tidak banyak beda. Menurut Standar Akuntansi Pemerintah (2005), pendapatan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. Sedangkan pengertian pendapatan menurut Bastian (2006: 146) adalah arus masuk atau peningkatan lain atas harta dari satu kesatuan atau penyelesaian

43

kewajibannya selama satu periode dari penyerahan atau produksi barang, jasa, atau aktivitas lain yang merupakan operasi pokok atau utama yang berkelanjutan dari kesatuan tersebut. Menurut UU No. 32 tahun 2004 Pasal 1 disebutkan bahwa penerimaan daerah adalah semua uang yang masuk ke kas daerah. Sedangkan pendapatan daerah adalah hak Pemerintah Daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode tahun bersangkutan. Lalu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan yang diperoleh Daerah yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran pendapatan asli daerah (regional owned revenue) adalah suatu pernyataan dalam bentuk daftar untuk semua usaha peningkatan manfaat ekonomik yang dinilai berupa arus kas masuk pada Rekening Kas Umum Daerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam tahun anggaran atau peningkatan lain atas harta yang menjadi hak pemerintah atau penyelesaian kewajibannya selama satu periode dari penyerahan atau produksi barang, jasa atau aktivitas lain yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 2.2.4.2. Struktur Pendapatan Asli Daerah dalam Kerangka Otonomi Daerah

Menurut UU No. 32 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah pasal 4 dan 5 menyebutkan bahwa penyelenggaraan urusan kegiatan/aktivitas kepemerintahan dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi dan Otonomi Daerah didanai APBD yang bersumber dari penerimaan daerah meliputi pendapatan daerah

44

terdiri dari pendapatan asli daerah, dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan yang sah. Pada era otonomi daerah, daerah diharapkan bermandiri dalam membiayai aktivitas kepemerintahannya yang dibiayai dari pendapatan asli daerahnya untuk melaksanakan program otonomi daerah.

Struktur pendapatan asli daerah (PAD) berdasarkan UU No. 32 tahun 2004, Halim (2007: 96-98), Bastian (2006: 314-323) serta Suhadak dan Nugroho (2007: 123-125) adalah sebagai berikut:

a. Pajak daerah

Menurut UU No. 34 tahun 2000 tentang perubahan UU No. 18 tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah mendefinisikan pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah. Pajak daerah meliputi: 1. Pajak hotel terdiri dari beberapa objek, yaitu:

a) Hotel bintang lima berlian b) Hotel bintang lima

c) Hotel bintang empat d) Hotel bintang tiga e) Hotel bintang dua f) Hotel bintang satu g) Hotel melati tiga

45

h) Hotel melati dua i) Hotel melati satu j) Motel

k) Pondok/ cottage

l) Losmen/ rumah penginapan/pesanggrahan/rumah kos m)Wisma wisata

n) dst.

2. Pajak reklame terdiri dari beberapa objek pajak, yaitu: a) Reklame papan/ bill board/ videotron/ megatron

b) Reklame kain

c) Reklame melekat/ stiker d) Reklame selebaran e) Reklame berjalan f) Reklame udara g) Reklame apung h) Reklame suara i) Reklame film/ slide j) Reklame peragaan k) dst.

3. Pajak restoran terdiri dari beberapa objek pajak, yaitu: a) Restoran

b) Rumah Makan c) Kafe

46

e) Katering

4. Pajak hiburan terdiri dari beberapa objek pajak, yaitu: a) Tontonan film.bioskop

b) Pagelaran musik/ kesenian/ tari/ busana c) Kontes kecantinkan d) Kontes binaraga e) Pameran f) Diskotik g) Karaoke h) Klub malam

i) Sirkus/ akrobat/ sulap j) Permainan biliard k) Permainan golf l) Permainan bowling m)Pacua kuda

n) Balap kendaraan bermotor o) Permainan ketangkasan p) Panti pijat/ refleksi q) Mandi uap/ spa r) Pusat kebugaran s) Pertandingan olahraga t) dst.

5. Pajak penerangan jalan terdiri dari beberapa objek pajak, yaitu: a) Pajak penerangan jalan PLN

47

b) dst.

6. Pajak parkir terdiri dari beberapa objek pajak, yaitu: a) Pajak parkir

b) dst.

7. Pajak bahan galian golongan C terdiri dari beberapa objek pajak, yaitu:

a) Asbes b) Batu tulis

c) Baru setengah permata d) Batu kapur

e) Batu apung f) dst.

b. Retribusi daerah

Menurut UU No. 34 Tahun 2000 tentang perubahan UU No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, mendefinisikan retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Retribusi menurut undang-undang dikelompokkan menjadi:

1. Retribusi jasa umum

Jasa Umum adalah jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan

48

umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Retribusi jasa umum terdiri dari:

a) Retribusi pelayanan kesehatan yang terdiri dari: 1) Administrasi/ karcis

2) Tindakan/ operasi 3) Rawat jalan 4) Rawat inap umum 5) Rawat inap kusta 6) Obat-obatan 7) PHB/Askes 8) Laboratorium 9) Radiologi 10) Ambulan 11) Diklat

12) Jasa konsultasi medic 13) dst.

b) Retribusi persampahan/kebersihan

c) Retribusi penggatian biaya cetak KTP dan akta catatan sipil d) Retribusi pelayanan pemakaman

e) Retribusi pasar f) Retribusi air bersih

g) Retribusi pengujian kendaraan bermotor 2. Retribusi jasa usaha

49

Retribusi jasa usaha adalah jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip-prinsip komersial karena pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta.

Retribusi jasa usaha terdiri dari:

a) Retribusi pemakaian kekayaan daerah b) Retribusi terminal

c) Retribusi pasar grosir dan atau pertokoan d) Retribusi penitipan anak

e) Retribusi tempat penginapan/pesanggrahan/vila f) Retribusi penyedotan kakus

g) Retribusi rumah potong hewan h) Retribusi tempat pendaratan kapal i) Retribusi tempat rekreasi dan olah raga j) Retribusi penyeberangan di atas air k) Retribusi penjualan produk usaha daerah l) dst.

3. Retribusi perizinan tertentu

Retribusi perizinan tertentu adalah kegiatan tertentu Pemerintah Daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan, pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan. Retribusi perizinan tertentu terdiri dari:

50

a) Retribusi izin penentuan penggunaan tanah b) Retribusi izin mendirikan bangunan

c) Retribusi izin tempat penjualan minuman beralkohol d) Retribusi izin gangguan

e) Retribusi izin trayek

f) Retribusi izin pengambilan hasil hutan g) Retribusi izin usaha ikan

h) dst.

c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, merupakan penerimaan daerah yang berasal dari pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Jenis pendapatan ini dirinci menurut objek pendapatan yang mencakup:

1. Bagian laba atas penyertaan modal pada BUMD 2. Bagian laba atas penyertaan modal pada BUMN

3. Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan swasta d. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah

rekening ini disediakan untuk mengakuntansikan penerimaan daerah yang berasal dari selain pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan milik daerah yang dipisahkan. Jenis pendapatan ini meliputi objek pendapatan sebagai berikut:

1. Hasil penjualan asset daerah yang tidak dipisahkan

Hasil penjualan asset daerah yang tidak dipisahkan meliputi: a) Pelepasan hak atas tanah

51

b) Penjualan peralatan/ perlengkapan kantor tak terpakai c) Penjualan mesin/ alat-alat berat tak terpakai

d) Penjualan rumah jabatan/rumah dinas e) Penjualan kendaraan dinas roda dua f) Penjualan kendaraan dinas roda empat g) Penjualan drum bekas

h) Penjualan hasil penebangan pohon i) Penjualan lampu hias bekas

j) Penjualan bahan-bahan bekas bangunan k) Penjualan perlengkapan lalu lintas l) Penjualan obat-obatan dan hasil farmasi m)Penjualan hasil pertanian

n) Penjualan hasil kehutanan o) Penjualan hasil perkebunan p) Penjualan hasil peternakan q) Penjualan hasil perikanan r) Penjualan hasil sitaan

2. Komisi, potongan, dan selisih nilai tukar rupiah

3. Hasil pemanfaatan atau pendayagunaan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan

Hasil pemanfaatan atau pendayagunaan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan meliputi:

a) Sewa aula gedung pertemuan b) Sewa tempat/ ruangan

52

c) Sewa mess/ penginapan/ pesanggrahan d) Sewa alat-alat berat

e) Sewa kendaraan roda empat dan roda dua milik Pemda f) Sewa tanah milik Pemerintah Daerah

g) Sewa sarana dan prasarana olah raga h) Sewa peralatan kesenian dan kebudayaan

i) Sewa peralatan/ perlengkapan kantor dan rumah tangga

j) Penjualan informasi, penerbitan film, pemetaan dan hasil cetakan lainnya

4. Penerimaan jasa giro

Penerimaan jasa giro meliputi: a) Jasa giro kas daerah

b) Jasa giro pemegang kas c) Jasa giro dana cadangan d) dst.

5. Pendapatan bunga

Pendapatan bunga meliputi: a) rekening deposito pada bank, dll. 6. Tuntutan ganti kerugian daerah

Tuntutan ganti kerugian daerah meliputi: a) Kerugian uang daerah

b) Kerugian barang mewah c) dst.

7. Pendapatan denda pajak

53

a) Pendapatan denda pajak kendaraan bermotor b) Pendapatan denda pajak kendaraan di atas air

c) Pendapatan denda pajak pengambilan dan pemanfaatan air di bawah tanah

d) dst.

8. Pendapatan atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan

Pendapatan atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan meliputi: a) Bidang umum pemerintah

b) Bidang pekerjaan umum

c) Bidang kesehatan dan lingkungan hidup d) Bidang pendidikan dan kebudayaan e) Bidang pertanian

f) Bidang perhubungan dan pariwisata

g) Bidang industri, perdagangan, koperasi, dan Penanaman Modal Daerah (PMD)

h) Bidang pertanahan dan pertambangan

i) Bidang kependudukan, tenaga kerja, dan sosial j) dst.

9. Pendapatan hasil eksekusi atas jaminan

Pendapatan hasil eksekusi atas jaminan meliputi: a) Hasil eksekusi jaminan atas pelaksanaan pekerjaan b) Hasil eksekusi jamina atas pembongkaran reklame c) Hasil eksekusi jamina atas KTP musiman

54

10. Pendapatan dari pengembalian

Pendapatan dari pengembalian meliputi: a) Pendapatan dari pengembalian PPh pasal 21

b) Pendapatan dari pengembalian kelebihan pembayaran asuransi kesehatan

c) Pendapatan dari pengembalian kelebihan pembayaran gaji dan tunjangan

d) Pendapatan dari pengembalian kelebihan pembayaran perjalanan dinas

e) Pendapatan dari pengembalian uanng mula 11. Fasilitas sosial dan fasilitas umum

12. Pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan Pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan meliputi:

a) Uang pendaftaran/ujian masuk

b) Uang sekolah/pendidikan dan pelatihan c) Uang ujian kenaikan tingkat/kelas 13. Pendapatan dari jasa raharja

14. Pendapatan denda retribusi

2.2.5. Anggaran Belanja (Expenditure Budgeting)

Dokumen terkait