• Tidak ada hasil yang ditemukan

Angin Muson

Dalam dokumen sma10geo Geografi Bambang (Halaman 98-101)

b Tekanan Udara

2) Angin Muson

Benua (daratan) dan samudra (perairan) merupakan dua wilayah yang memiliki sifat fisika berbeda dalam hal menerima energi panas.

Sebagai material padat, benua lebih cepat menyerap panas tetapi cepat pula melepaskannya. Sebaliknya, samudra atau wilayah perairan lebih lambat menerima dan melepaskan energi panas. Perbedaan sifat fisik kedua wilayah ini tentunya meng akibatkan perbedaan

kerapatan dan tekanan udara. Akibat adanya perbedaan tekanan udara yang sangat mencolok antara wilayah benua dan samudra, mengalirlah massa udara yang disebut angin muson (monsoon) dari kawasan benua ke samudra atau sebaliknya. Perubahan arah gerakan muson biasanya seiring dengan pergantian musim panas dan dingin.

Kondisi geografis kepulauan Indonesia yang diapit oleh dua

benua yaitu Asia di utara dan Australia di selatan serta dua samudera yaitu Hindia di sebelah Barat dan Pasifik di sebelah Timur meng-

akibatkan di atas wilayah Nusantara terpengaruh oleh sirkulasi muson. Akibat adanya gerakan semu tahunan Matahari sepanjang bidang ekliptika, pada 21 Juni kedudukan Matahari tepat berada di Garis Balik Utara (lintang 23½°LU).

Pada saat itu, Benua Asia sedang mengalami musim panas

(summer) dan menjadi wilayah pusat tekan an minimum, sedangkan

Benua Australia sedang mengalami musim dingin (winter) dan menjadi wilayah pusat tekanan maksimum. Akibatnya, mengalirlah angin muson timur dari Australia ke Asia melalui laut-laut sempit di sekitar Kepulauan Indonesia sebelah selatan khatulistiwa. Oleh karena melewati wilayah laut yang sempit, angin muson timur ini memiliki kadar uap air yang rendah untuk dijatuhkan sebagai hujan.

Doldrums atau angin mati. Anda akan merasakan bahwa udara panas di khatulistiwa selalu naik. Hal ini menyebabkan suatu sabuk khatulistiwa bertekanan rendah, yang dialiri oleh embusan angin sepoi- sepoi yang diselingi tiupan berubah- ubah.

Geografika

Angin muson terjadi karena ada perbedaan suhu dan tekanan udara antara luas daratan dan lautan. Pada musim-musim panas (summer), kedudukan Matahari mencapai titik kulminasi tertinggi. Oleh karena itu, daratan menerima pemanasan yang maksimum atau suhu udaranya maksimum. Tetapi, sebaliknya massa udara yang berkembang itu, tekanan- nya relatif minimum.

Sumber: Meteorologi dan Klimatologi, 1995

Oleh karena itu, pada Mei–Agustus ketika berembus angin muson timur, sebagian besar wilayah Indonesia terutama yang terletak di selatan garis khatulistiwa mengalami musim kemarau.

Sebaliknya, pada 22 Desember kedudukan Matahari tepat berada di Garis Balik Selatan (lintang 23½°LS). Pada saat itu, Benua Asia sedang mengalami musim dingin (winter) dan menjadi wilayah pusat tekanan maksimum, sedangkan Benua Australia sedang mengalami musim panas (summer) dan menjadi wilayah pusat tekanan minimum. Akibatnya, mengalirlah angin Muson Barat dari Asia ke Australia melalui Samudra Hindia dan sebagian besar Kepulauan Indonesia. Kadar uap air Muson Barat ini sangat tinggi karena melewati samudra yang luas dan dijatuhkan sebagai hujan dengan intensitas tinggi di atas kepulauan nusantara. Oleh karena itu pada bulan Oktober–Januari ketika berembus Muson Barat, sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim hujan.

Gambar 4.6 Perbandingan Penyerapan dan Pelepasan Panas oleh Benua dan Samudra (a) Benua lebih cepat menyerap dan me- lepaskan panas (energi Matahari). (b) Samudra lebih lambat menyerap dan melepaskan panas (energi Matahari).

Pada 21 Maret dan 23 September, kedudukan Matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa. Pada saat ini, kondisi cuaca di atas kepulauan Indonesia sedang tidak menentu (tidak stabil) karena berada pada periode peralihan (pancaroba) dari musim kemarau ke penghujan, atau sebaliknya. Ada kalanya pada pagi sampai siang hari udara cerah, tetapi tiba-tiba berubah berawan tebal kemudian turun hujan lebat. Musim pancaroba juga ditandai dengan banyak terjadi angin puting beliung (angin puyuh). Bulan-bulan peralihan musim di negara kita terjadi antara September–Oktober dan Februari-April.

3) Siklon dan Antisiklon

Siklon merupakan angin yang masuk ke daerah pusat tekanan rendah (daerah depresi) yang dikelilingi oleh wilayah-wilayah pusat tekanan tinggi kemudian berputar mengelilingi garis-garis isobar. Arah putaran siklon di Belahan Bumi Utara berbeda dengan di Belahan Bumi Selatan. Gerakan siklon di Belahan Bumi Utara berlawanan dengan arah putaran jarum jam, sedangkan di Belahan Bumi Selatan searah dengan jarum jam. Siklon bergerak dengan kecepatan tinggi, sehingga dapat menghancurkan wilayah-wilayah yang dilaluinya. Sebagai contoh pada 1991, siklon tropik yang menerpa pantai Bangladesh bergerak dengan kecepatan sekitar 235 km/jam sehingga menimbulkan badai dan gelombang pasang dengan ketinggian mencapai 6 meter. Penduduk yang meninggal dunia akibat bencana tersebut mencapai 125.000 orang.

Kebalikan dari siklon adalah antisiklon, yaitu angin yang bergerak keluar dari daerah pusat tekanan tinggi berputar mengelilingi garis- garis isobar menuju daerah-daerah tekanan rendah di sekitarnya. Di

Sumber:Microsoft Encarta Premium DVD , 2006

(a) (b)

1. Musim pancaroba 2. Antisiklon

Cuaca dan Iklim

91

Belahan Bumi Utara, gerakan antisiklon searah dengan putaran jarum

jam, sedangkan di Belahan Bumi Selatan berlawanan dengan arah jarum jam. Berbeda dengan siklon, massa udara antisiklon memiliki kecepatan gerak tidak terlalu tinggi.

Secara umum, siklon dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.

a) Siklon Tropik, terjadi di wilayah-wilayah antara lintang 10° LU–10° LS. Sebagian besar siklon tropik terjadi pada akhir musim panas menjelang musim gugur. Beberapa contoh fenomena siklon tropik, antara lain Hurricane (Samudera Atlantik dan Pasifik Timur), Cathrine (Amerika Serikat), Typhoon (Samudera

Atlantik Barat sekitar Kepulauan Jepang), Bagieros (pantai Filipina), Willy-Willies (pantai Australia), dan Lena (Samudra Hindia).

b) Siklon Ekstra Tropik, terjadi di daerah iklim sedang antara lintang 35°–65°, baik lintang utara maupun selatan. Badai ini terjadi akibat pertemuan massa udara panas yang datang dari wilayah subtropik dengan massa udara dingin yang datang dari daerah kutub. Pertemuan kedua massa udara tersebut dinamakan bidang front.

Sebuah depresi terbentuk ketika udara hangat mendorong udara dingin.

Tubrukan dua massa udara antara massa kutub dingin dan tropik hangat di front kutub.

Udara dingin bersatu dengan udara hangat dalam bentuk spiral. Front kutub terbelah menjadi dua.

Sumber:Concise Encyclopedia Earth, 1998

Gambar 4.7 Perubahan Front Terjadinya perubahan front.

Front dingin terperangkap dan bersatu dengan front hangat.

c) Tornado, merupakan siklon lokal di Amerika Serikat dengan putaran angin yang relatif kecil tapi memiliki kecepatan gerak yang sangat tinggi sehingga sering kali menghancurkan daerah- daerah yang dilaluinya.

Dalam dokumen sma10geo Geografi Bambang (Halaman 98-101)