• Tidak ada hasil yang ditemukan

c Dasar Samudra ( Ocean Floor )

Dalam dokumen sma10geo Geografi Bambang (Halaman 132-135)

Dasar samudra adalah zone dasar Samudra yang dalam dan merupakan wilayah terluas di muka Bumi, yaitu sekitar 59% dari seluruh permukaan Bumi. Kedalaman dasar Samudralebih dari 1.800 meter sebagian besar topografi dasar samudra merupakan wilayah yang

datar.

d.

The Deep

The deep adalah cekungan-cekungan yang sangat dalam di

dasar samudra. Pada umumnya, topografithe deep adalah berupa

lubuk (basin) dan palung (trench dan trough). Lubuk laut adalah bentukan dasar samudra berupa cekungan yang relatif hampir bulat, yang terjadi akibat peme rosotan muka Bumi karena adanya tenaga endogen. Contoh lubuk laut di perairan Indonesia antara lain basin Banda, basin Sulu, dan basin Sulawesi.

Palung adalah bentukan dasar samudra yang bentuknya menyerupai parit memanjang dan sangat dalam. Sebagian besar palung laut terletak pada pertemuan lempeng samudra dan benua

(subduction zone). Perbedaan antara trench dan trough terletak pada

bentuk lembahnya. Trench memiliki bentuk lembah yang menyerupai huruf V, sedangkan trough menyerupai huruf U. Beberapa contoh palung laut yang terdapat di muka Bumi antara lain sebagai berikut. 1) Palung Jawa, sebagai akibat pertemuan lempeng Benua Eurasia

dan Samudra Indo-Australia.

2) Palung Mindanao (Palung Filipina), sebagai akibat pertemuan lempeng Benua Eurasia dan samudra Pasifik.

3) Palung Tonga-Kermadee di Kepulauan Fiji, sebagai akibat pertemuan lempeng Pasifik bagian Selatan dengan lempeng Fiji.

Paparan Sunda merupakan paparan benua (continental shelf) yang terluas di dunia meliputi 1,8 juta km2. Paparan ini menghubungkan

pulau-pulau Jawa, Kalimantan, dan Sumatra dengan daratan Asia, dan mencakup antara lain Laut Cina, Teluk Thailand, Selat Malaka, dan Laut Jawa.

Sumber: Laut Sumatra, 1986

Geografika

Gambar 5.11 Relief Dasar Laut Ilustrasi relief dasar laut

Sumber:Grolier Science Library Planet Earth, 2004

Ngarai samudra Paparan samudra

Lereng samudra Dataran abyssal Gunung laut Palung Palung tengah samudra

Gelombang laut

Selain bentukan-bentukan dasar laut tersebut, masih terdapat lagi relief yang biasa kita jumpai di dasar samudra, misalnya ambang laut, pematang tengah samudra, submarin canyon dan gunungapi dasar laut. Ambang adalah relief dasar laut berupa punggungan (bukit) yang memisahkan dua wilayah laut dangkal, seperti ambang Laut Sulu, dan ambang Selat Gibraltar. Pematang tengah samudra adalah jalur punggungan yang bentuknya memanjang di sepanjang zone pemisahan dua buah lempeng samudra (zone divergensi). Pematang tengah samudra ditandai dengan keluarnya magma dari dalam astenosfer membentuk jalur gunungapi dasar laut yang dikenal dengan istilah lingkaran api (ring of fire), seperti di tengah Samudra Pasifik dan Atlantik.

Submarine canyon adalah alur-alur ngarai yang terletak di

kawasan paparan benua, yang dahulunya diperkirakan merupakan lembah sungai paparan tersebut masih berupa kawasan darat. Contoh submarin canyon terdapat di Selat Karimata dan Laut Jawa yang dahulunya merupakan wilayah paparan sunda.

3. Gerakan Air Laut

Air laut adalah massa zat yang mudah bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya. Banyak faktor yang mempengaruhi gerakan air laut, seperti adanya angin, perbedaan kerapatan air, dan perbedaan kadar garam. Gerakan air laut terdiri atas gelombang, arus, dan pasang surut.

a. Gelombang

Gelombang merupakan bentuk gerakan air laut yang paling umum dan mudah kita amati. Seseorang yang sama sekali tidak mengerti ilmu kelautan pun dapat dengan mudah menunjukkan gelombang laut. Namun jika ditanya apakah gelombang laut itu? Bagaimana proses terjadinya? Faktor-faktor apa saja yang mem pengaruhi gelombang laut? Tentunya pertanyaan-pertanyaan tersebut memerlukan jawaban yang lebih mendalam.

Sumber:Microsoft Encarta Premium DVD , 2006

Dilihat dari kedalaman lautnya, perairan Indonesia pada garis besarnya dapat dibagi dua, yakni perairan dangkal berupa paparan dan perairan laut dalam. Kompleksnya topografi dasar laut Indonesia disebabkan di kawasan ini berbenturan atau bergesekan empat lempeng litosfer yakni lempeng Eurasia, Filipina, Pasifik, dan Samudra Hindia-Australia.

Sumber: Laut Nusantara, 1986

Geografia

Gambar 5.12 Gelombang Laut Gelombang salah satu gerakan air laut

menjadi kajian dinamika hidrosfer.

Gelombang laut dapat didefinisikan sebagai suatu proses turun

naiknya molekul-molekul air laut, membentuk puncak, dan lembah. Secara umum, gerak gelombang laut terbentuk karena adanya pengaruh angin, terutama berhubungan dengan hal-hal berikut. 1) Kecepatan angin, semakin kencang angin bertiup semakin besar

gelombang laut yang ditimbulkannya. Selain itu, kecepatan angin juga berpengaruh terhadap panjang gelombang dan cepat rambat gelombang.

2) Lamanya angin bertiup, semakin lama angin bertiup gelombang semakin besar.

3) Fetch, yaitu daerah yang terkena pengaruh gerakan angin. Semakin luas fetch, gelombang yang terbentuk memiliki panjang gelombang lebih besar.

Dinamika Hidrosfer

125

Berdasarkan posisi atau letak gelombang terhadap fetch nya,

kita mengenal dua jenis gelombang, yaitu sea waves dan swell.

a) Sea waves adalah gelombang laut yang berada di daerah

pengaruh angin atau gelombang yang letaknya di dalam fetch.

b) Swell adalah gelombang laut di luar pengaruh fetch.

4) Perbedaan kerapatan air laut dan udara. Sebagaimana prinsip terjadinya gelombang yang dikemukakan oleh Helmholtz yang berbunyi jika ada dua massa benda yang berbeda kerapatan atau densitasnya saling bersentuhan atau bergesekan satu sama lain, pada bidang sentuhnya akan terbentuk gelombang. Menurut prinsip ini, gelombang laut dapat terjadi akibat bersentuhannya molekul air laut dan molekul udara yang berbeda tingkat kerapatannya. 5) Kedalaman laut. Adanya perubahan kedalaman dasar laut

secara tiba-tiba dari dalam menjadi dangkal ke arah pantai mengakibatkan bagian bawah gelombang tertahan oleh dinding dasar laut. Benturan gelombang laut dengan dinding dasar laut ini mengakibatkan terbentuknya gerak ombak membalik yang menimbulkan pecahan gelombang yang dikenal dengan istilah

Breaking Waves atau Breakers.

Berdasarkan gerakan butiran-butiran air laut, gelombang dapat dibedakan menjadi empat, yaitu sebagai berikut ini. (a) Gelombang Osilasi

Gelombang osilasi berbentuk butir-butir air laut yang berputar membentuk gerakan seperti lingkaran atau ellips, sehingga terlihat puncak dan lembah gelombang. Pada saat gelombang memasuki wilayah pantai, gelombang osilasi mengalami penurunan kecepatan, panjang gelombang menjadi lebih kecil, sedangkan tinggi gelombang bertambah. Akhirnya terbentuklah pecahan gelombang (breaking waves).

(b) Gelombang Translasi

Setelah terjadi pecahan gelombang, butir-butir air laut tidak lagi berputar turun naik membentuk puncak dan lembah gelombang melainkan bergerak ke arah pantai. Gerakan air ke arah pantai ini dinamakan gelombang translasi.

(c) Swash

Swash adalah kelanjutan dari gelombang translasi,

yaitu berupa desakan massa air laut ke daratan pada saat memasuki wilayah pantai.

(d) Back Swash

Back swash adalah proses kembalinya massa swash dari

pantai ke wilayah laut. (e) Aktivitas Endogenik

Aktivitas endogenik terjadi di dasar laut berupa kegiatan gunungapi atau gempa tektonik dapat menyebabkan terjadinya gelombang pasang secara tiba-tiba dengan tinggi gelombang jauh lebih besar dibandingkan dalam keadaan normal. Gelombang pasang air laut semacam ini dinamakan Tsunami. Kedahsyatan tsunami dapat dilihat dari panjang gelombangnya yang dapat mencapai 200 kilometer dengan tinggi gelombang sekitar 30 meter dan kecepatan rambat gelombang sekitar 800 km/jam.

Sumber:Concise Encyclopedia, Earth, 1998

Gambar 5.13 Tipe-Tipe Breakers (a) Konstruktif. (b) Destruktif.

Titik tertinggi air dalam suatu gelombang air disebut puncak gelombang. Titik terendah disebut palung gelombang. Jarak dari satu puncak ke puncak berikutnya disebut panjang gelombang. Tinggi gelombang air sama dengan jarak vertikal antara puncak dan palung.

Sumber: lmu Pengetahuan Populer, 2000

Geografika

Eksplorasi

Kelompok 5.3

Carilah keterangan dan gambar mengenai peristiwa tsunami yang terjadi di Nanggroe Aceh Darussalam. Buatlah dalam bentuk kliping berdasarkan kajian ilmu geografi.

Ombak yang kuat membawa pasir ke pantai.

Ombak balik menghentikan sedikit pasir yang terangkut dari pantai

Profil pasir (a)

Batuan kecil mem- bentuk ombak kuat Ombak kecil membawa hampir semua material ke pantai (b)

Dalam dokumen sma10geo Geografi Bambang (Halaman 132-135)