• Tidak ada hasil yang ditemukan

Angka Kematian Selama Pengobatan TBC

Dalam dokumen Sambutan Kepala Dinas Kesehatan (Halaman 58-66)

Grafik 6.4 Jumlah Kematian Bayi (Dilaporkan) Menurut Kecamatan di Kabupaten Cirebon

B. PENGENDALIAN PENYAKIT

8) Angka Kematian Selama Pengobatan TBC

Angka kematian selama pengobatan TBC adalah Jumlah pasien tuberkulosis yang meninggal oleh sebab apapun selama masa pengobatan tuberkulosis dibandingkan dengan jumlah semua kasus TBC yang diobati dan dilaporkan pada kohort yang sama. Jumlah kematian selama pengobatan TBC pada penderita tahun 2020 (register pasien tahun 2019) mencapai 109 kasus, Angka kematian mencapai 2,0%. Persentase kematian TBC mengalami penurunan sedikit dari tahun 2019 yang mencapai sebesar 2,3%.

b. Pneumonia

Pengertian Pneumonia pada balita yaitu balita yang mengalami batuk dan atau kesukaran bernapas dan hasil perhitungan napas, usia 0-2 bulan ≥60 kali/menit, usia 2-12 bulan ≥ 50 kali/menit, usia 12-59 bulan ≥40 kali/menit. (Juknis Defnisi Operasional Profil Kesehatan 2019). Penemuan penderita Pneumonia pada balita adalah Balita dengan Pneumonia yang ditemukan dan diberikan tatalaksana sesuai standar pada sarana kesehatan di satu wilayah dalam waktu satu tahun. Diperoleh dari perhitungan jumlah penderita Pneumonia balita yang

ditangani pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah perkiraan penderita Pneumonia balita di suatu wilayah dalam kurun waktu yang sama.

Penemuan Pneumonia pada penderita balita tahun 2020 mencapai 56,7%.

Mengalami penurunan dari tahun 2019 yang mencapai 138,1%. Kasus. Trend penemuan kasus Pneumonia pada balita dan ditangani di Fasilitas Pelayanan kesehatan (terlaporkan), dapat dilihat pada grafik berikut :

Dari grafik di atas terlihat ada penurunan yang tajam pada penemuan pada tahun 2020. Perkiraan Pneumonia balita mulai tahun 2018 menjadi 4,62%.

Sebelum tahun 2018 perkiraan Pneumonia adalah 10%.

c. HIV/AIDS 1) Kasus HIV

Kasus HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah seseorang yang hasil pemeriksaannya HIV positif dengan pemeriksaan 3 reagen rapid test.

Jumlah kasus baru HIV tahun 2020 sebanyak 251 kasus, terdiri dari 171 kasus pada jenis kelamin laki-laki (669,3%) dan 77 kasus perempuan (30,7%). Jumlah penemuan kasus baru HIV dari tahun 2000 sampai dengan 2020 mencapai 2.320 kasus.

Perkembangan jumlah kasus baru HIV sampai dengan tahun 2020 di Kabupaten Cirebon dan perkembangan jumlah kasus akumulasi dari tahun 2000 sejak ditemukan pertama kali kasus HIV di Kabupaten Cirebon.

61.6 67.5

114.3

138.1

56.7

0 50 100 150

2016 2017 2018 2019 2020

Grafik 6.18

Penemuan Kasus Pneumonia pada Balita di Kabupaten Cirebon Tahun 2016 - 2020

Sumber : Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Peningkatan kasus HIV-AIDS tidak terlepas adanya peningkatan upaya-upaya skrining HIV di masyarakat.

Berdasarkan kelompok umur, proporsi penderita HIV dapat dilihat pada grafik berikut :

Sumber : Bidang P2P.

3 6 74 97 132 143 156 215325 426 5015576938301029119913281534 1812

2069 2320

3 3 68 23 35 11 13 59 110 101 75 56 136137199170129206 278 257 251 0

500 1000 1500 2000 2500

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Grafik 6.19

Jumlah Penemuan Kasus dan Jumlah Kumulatif Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Cirebon Tahun 2000-2020

Jml Kasus Kumulatif Penemuan kasus baru

0.4

12.7

75.3 10.0

Grafik 6.20

Proporsi Penderita HIV berdasarkan Kelompok Umur di Kabupaten CirebonTahun 2020

< 4 th 5-14 Tahun 15 - 19 Tahun 20 - 24Tahun 25 - 49 Tahun

≥ 50 Tahun

Kegiatan dalam rangka upaya case finding (penemuan kasus) dengan Mobile VCT (Voluntary Conceling and Testing), dengan jumlah fasilitas pelayanan dasar dan rujukan yang mampu melakukan pemeriksaan HIV/AIDS tahun 2020 ini ada seluruh Puskesmas (60), 10 (sepuluh) rumah sakit, dan satu layanan di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Narkotik Gintung.

Orang berisiko terinfeksi HIV terdiri dari ibu hamil, penderita TB, pasien IMS, penjaja seks, gay, waria/transgender, pengguna NAPZA, dan warga binaan lembaga pemasyarakatan. Jumlah pemeriksaan orang dengan resiko terinfeksi HIV tahun 2020 sebanyak 36.787 orang. Sedangkan jumlah perkiraan/estimasi orang dengan resiko terinfeksi HIV sebanyak 59.042. Sehingga cakupan/persentase orang dengan resiko terinfeksi HIV yang mendapatkan pelayanan pemeriksaan HIV sesuai standar sebesar 62,31%, mengalami penurunan dibandingkan dari tahun 2019 yang cakupannya mencapai 70,1%.

2). Kasus AIDS

Pengertian AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) dalam juknis dijelaskan yaituAIDS dewasa bila terdapat 2 gejala mayor dan 1 gejala minor dan tidak ada sebab-sebab immunosupresi yang diketahui seperti kanker, malnutrisi berat atau etiologi lainnya. Kasus AIDS pada anak bila terdapat paling sedikit 2 gejala mayor dan 2 gejala minor dan tidak ada sebab-sebab immunosupresi yang diketahui seperti kanker, malnutrisi berat atau etiologi lainnya.

Jumlah kasus baru AIDS tahun 2020 sebanyak 79 orang dengan rincian laki-laki 59 orang (74,7%) dan perempuan 20 kasus (25,3%). Proporsi terbesar pada usia 25-49 tahun sebesar 72,2%, disusul usia > 50 tahun sebesar 13,9% dan usia 20-24 tahun sebesar 12,7%. Jumlah kasus kumulatif AIDS pada tahun 2020 sebanyak 540 kasus, laki-laki 358 kasus (66,3%) dan perempuan 182 kasus (33,7%).

Jumlah kematian akibat AIDS tahun 2020 sebanyak 11 kasus terdiri dari 8 laki-laki dan 3 perempuan.

d. Diare

Penderita diare balita yang dilayani adalah jumlah penderita diare Balita (umur < 5 Tahun) yang datang dan dilayani di sarana kesehatan di suatu wilayah

penderita diare semua umur yang datang dan dilayani di sarana kesehatan di suatu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun.

Untuk mendapatkan angka cakupan maka jumlah penderita dibandingkan dengan angka perkiraan jumlah penderita. Perkiraan jumlah penderita diare semua umur diperoleh dari 10% dikalikan angka kesakitan diare semua umur sebesar 270 per 1.000 penduduk (Angka kesakitan nasional hasil survey morbiditas diare). Sedangkan perkiraan diare pada balita adalah 20% dikalikan angka kesakitan diare pada balita (843 per 1.000 penduduk).

Pada tahun 2020 kasus diare semua umur yang dilayani sebanyak 31.025 orang atau 52,1% dari jumlah perkiraan penderita sebanyak 59.521. Kasus diare pada balita yang dilayani sebanyak 14.632 kasus yaitu 39,4% dari jumlah perkiraan kasus diare balita 31.025.

Jika dibandingkan capaian pada tahun 2019, mengalami penurunan baik dari jumlah penderita maupun dari persentase yang dilayani dari jumlah perkiraannya.

Tahun 2019 mencapai 66,7% dengan jumlah penderita diare yang dilayani semua umur sebanyak 39.419 kasus, dan kasus diare pada balita 20.880 atau 56,9% dari jumlah perkiraan kasus diare.

e. Kusta

Pengertian penderita kusta yaitu seseorang yang mempunyai satu dari tanda utama kusta, yaitu :

- Kelainan kulit/lesi dapat berbentuk bercak putih atau kemerahan yang mati rasa,

- Penebalan saraf tepi yang disertai dengan gangguan fungsi saraf,

- Gangguan fungsi saraf bisa berupa gangguan fungsi sensoris, gangguan fungsi motoris, atau gangguan fungsi otonom,

- Adanya basil tahan asam (BTA) di dalam kerokan jaringan kulit (slit skin smear). (Juknis Profil Kesehatan).

Ada dua jenis tipe kusta yaitu Tipe Pausy Basiller (PB) dan Tipe Multy Basiller (MB). Penderita kusta Tipe PB yang mempunyai tanda utama yaitu : - jumlah bercak kusta 1-5,

- Jumlah penebalan saraf tepi disertai gangguan fungsi lebih dari 1 saraf, - Hasil pemeriksaan kerokan jaringan kulit positif.

Penderita kusta MB mempuanyai ciri yaitu :

- jumlah bercak kusta > 5

- Jumlah penebalan saraf tepi disertai gangguan fungsi hanya 1 saraf, - Hasil pemeriksaan kerokan jaringan kulit negatif.

1). Jumlah Kasus Baru Kusta

Pada tahun 2020, jumlah kasus baru kusta tipe PB ada 6 kasus yang terdiri laki-laki sebanyak 3 kasus (50%) dan perempuan 3 kasus (50%). Jumlah kasus kusta tipe MB sebanyak 129 kasus, terdiri laki-laki 90 kasus (69,8%) dan perempuan 39 kasus (30,2%). Jadi total kasus baru kusta pada tahun 2020 sebanyak 135 kasus, menurun dibandingkan kasus baru tahun 2019 yang mencapai 204 kasus.

2). Angka Penemuan Kasus Baru Kusta

Angka penemuan kasus baru atauNew Case Detection Rate (NCDR) adalah kasus baru kusta yang ditemukan pada periode tahun tertentu per 100.000 penduduk. Jumlah penduduk pada tahun 2020 sebanyak 2.296.999 jiwa, maka NCDR sebesar 5,9 per 100.000 penduduk.

Ada kecenderungan penurunan pada penemuan kasus baru kusta dilihat dari grafik 6.22 di atas.

10.61 10.21 10.54

9.3

5.9

0 2 4 6 8 10 12

2016 2017 2018 2019 2020

per 100.000 penduduk

Grafik 6.21 Penemuan Kasus Baru Kusta di Kabupaten Cirebon Tahun 2016-2020

NCDR

3). Persentase Kasus Baru Kusta Anak 0-14 Tahun

Jumlah kasus kusta pada anak (usia <15 tahun) pada tahun 2020 sebanyak 8 kasus (5,9%) dari total penderita secara keseluruhan sebanyak 135 kasus.

Berikut trend kasus pada anak dari tahun 2016 sampai tahun 2020.

4). Persentase Cacat Penderita Kusta

Penyakit kusta dapat menimbulkan kecacatan pada penderita dapat secara sensorik (mati rasa) dan anatomis (cacat pada tangan, kaki atau mata). Kasus baru kusta yang tidak terdapat kelainan sensorik dan anatomis disebut Cacat Tingkat 0. Sedangkan kasus baru yang ditemukan terdapat cacat anatomis pada tangan dan kaki dan atau cacat pada mata (lagoptalmus dan visus sangat terganggu) disebut Cacat Tingkat 2.

Kondisi tahun 2020 jumlah penderita dengan cacat tingkat 0 sebanyak 103 kasus atau 76,3% dari jumlah keseluruhan kasus kusta 135. Jumlah penderita kusta dengan tingkat cacat 2 sebanyak 13 orang atau 9,6% dari kasus kusta seluruhnya. Angka cacat tingkat 2 di Kabupaten Cirebon sebesar 5,7 per 1.000.000 penduduk (0,57 per 100.000), dengan jumlah penduduk sebanyak 2.296.999 jiwa. Tidak ditemukan kasus cacat tingkat 2 pada anak. Trend angka kecatatan tingkat 2 penderita kusta dari tahun 2016 terlihat pada grafik 6.24 berikut.

9.8

6 6.6 7.4

5.9

0 2 4 6 8 10 12

2016 2017 2018 2019 2020

Grafik 6.22 Proporsi Kasus Kusta Pada Anak (< 15 tahun) di Kabupaten Cirebon Tahun 2016-2020

Proporsi kasus kusta pada anak (%)

5). Angka prevalensi kusta

Angka prevalensi kusta adalah kasus kusta terdaftar (baru dan lama) per 10.000 penduduk pada wilayah dan waktu tertentu. Angka prevalensi kusta tahun 2020 sebesar 0,6 per 10.000 penduduk.

0.69

1.06 1.11

1

0.57

0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2

2016 2017 2018 2019 2020

per 100.000 penduduk

Grafik 6.23 Angka Kecacatan Tingkat 2 Penderita Kusta di Kabupaten Cirebon tahun 2016-2020

Angka Cacat tingkat 2

1.0 1.0 1.0

0.9

0.6

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2

2016 2017 2018 2019 2020

per 10.000 penduduk

Grafik 6.24 Prevalensi Kusta di kabupaten Cirebon Tahun 2016-2020

Prevalensi Kusta

6). Penderita kusta selesai berobat/ Realease From Treatment (RFT) Pengertian RFT pada Kusta tipe PB yaitu Jumlah kasus baru PB dari periode kohort satu tahun yang sama yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu (6 blister dalam 6-9 bulan). Sedangkan RFT pada tipe MB adalah jumlah kasus baru MB dari periode kohort satu tahun yang sama yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu (12 blister dalam 12-18 bulan).

Jumlah penderita kusta PB pada kohort yang sama (tahun 2019) ada 10 orang, dan yang RFT 100%. Penderita kusta tipe MB pada kohort yang sama (tahun 2018) ada 218 orang, yang selesai pengobatan mencapai 202 orang atau 92,7% dari jumlah yang diobati pada kohort yang sama.

2. Pengendalian Penyakit yang Dapat Di Cegah dengan Imunisasi

Dalam dokumen Sambutan Kepala Dinas Kesehatan (Halaman 58-66)

Dokumen terkait