• Tidak ada hasil yang ditemukan

Angka Kematian

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN

A. Angka Kematian

Angka Kematian yang dimaksud adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu yang dapat berupa penyakit atau sebab lainnya. Angka

___________________________________________________________________ Profil Kesehatan Kabupaten Klaten Tahun 2015 | 18 kematian yang dibahas adalah Angka Kematian Ibu ( AKI ), Angka Kematian Bayi ( AKB ) dan Angka Kematian Balita ( AKABA ).

1. Angka Kematian Bayi ( AKB )

Angka Kematian Bayi/Infant Mortality Rate (AKB) adalah banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup dalam tahun yang sama. AKB merupakan salah satu indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat dan untuk mengetahui kualitas pelayanan kesehatan. Hal tersebut dikarenakan usia bayi merupakan kondisi yang rentan baik terhadap kesakitan maupun kematian.

Angka kematian bayi menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB serta kondisi lingkungan sosial ekonomi. Apabila Angka Kematian Bayi di suatu wilayah tinggi, berarti status kesehatan di wilayah tersebut rendah.

Angka kematian bayi di Kabupaten Klaten pada tahun 2015 yaitu 12,94 per 1000 Kelahiran Hidup. Jumlah absolut kematian bayi adalah 220 dari 17.002 Kelahiran Hidup. Dari 220 kematian bayi di Kabupaten Klaten, sebanyak 121 kematian bayi berada pada rentan umur 0 – 6 hari (perinatal), 34 kematian bayi berada pada rentan umur 7 – 28 hari (neonatal) dan 65 kematian bayi berada pada rentan 29 hari – 11 bulan. Dari data pada Lampiran (Tabel 5), Angka Kematian Bayi tertinggi ada di Kecamatan Ngawen yaitu sejumlah 15 bayi.

Angka Kematian Bayi Kabupaten Klaten tahun 2011 – 2015 dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut.

___________________________________________________________________ Profil Kesehatan Kabupaten Klaten Tahun 2015 | 19

Gambar 3.1

Angka Kematian Bayi Kabupaten Klaten Tahun 2011-2015

Sumber : Seksi Kesga Bidang Kesmas

Grafik pada Gambar 3.1 menunjukkan adanya kenaikan Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2015 sebesar 1,85 jika dibandingkan AKB tahun 2014. Bila dibandingkan dengan target Millenium Development Goals (MDG’s) ke-4 Tahun 2015 sebesar 17 per 1000 Kelahiran Hidup, maka AKB di Kabupaten Klaten masih dibawah target.

Dengan naiknya jumlah kematian bayi di Kabupaten Klaten, seluruh puskesmas di Kabupaten Klaten diwajibkan untuk melakukan studi kasus atau pembahasan kasus kematian bayi tingkat puskesmas. Selain itu, dilakukan juga pengkajian dan pembahasan kasus kematian bayi di tingkat kabupaten. Akan tetapi, kematian bayi di Kabupaten Klaten belum semuanya dapat dilakukan pengkajian kasus.

Dari 220 kasus kematian bayi, 100 kematian bayi disebabkan oleh Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR ), 27 kematian disebabkan oleh asfiksia, 38 kematian disebabkan oleh kelainan kongenital, 8 kematian disebabkan karena pneumonia, 6 kematian disebabkan

9,4 10,8 8,5 11,09 12,94 0 2 4 6 8 10 12 14 2011 2012 2013 2014 2015

___________________________________________________________________ Profil Kesehatan Kabupaten Klaten Tahun 2015 | 20 diare, 4 kematian disebabkan sepsis, 3 kematian disebabkan oleh DSS dan 33 kematian disebabkan lain - lain. Penyebab lain – lain diantaranya adalah trauma, aspirasi ASI, Aspirasi Susu Formula, Illeus, Perdarahan Otak dan asma.

2. Angka Kematian Anak Balita dan Angka Kematian Balita (AKABA)

Angka Kematian Anak Balita adalah jumlah kematian anak usia 12 – 59 bulan yang dinyatakan per 1.000 Kelahiran Hidup dalam kurun waktu satu tahun. Sedangkan Angka Kematian Balita adalah jumlah anak berumur < 5 Tahun (0 – 59 bulan) yang dinyatakan per 1.000 Kelahiran Hidup dalam kurun waktu satu tahun. Angka ini merepresentasikan resiko terjadinya kematian pada fase antara kelahiran hingga sebelum anak berusia 5 tahun. AKABA juga menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan balita, tingkat

pelayanan KIA/Posyandu, tingkat keberhasilan program

KIA/posyandu dan kondisi sanitasi lingkungan.

Angka Kematian Anak Balita di Kabupaten Klaten Tahun 2015 sebesar 3,0 per 1000 Kelahiran Hidup, dimana terdapat 51 kematian balita dari jumlah populasi balita sebanyak 71.147. Bila dibandingkan dengan target Millenium Development Goals ( MDGs ) ke-4 Tahun 2015 sebesar 23 per 1.000 Kelahiran hidup, maka AKABA di Kabupaten Klaten sudah melampaui target. Sedangkan Angka Kematian Balita di Kabupaten Klaten Tahun 2015 sebesar 15,94 per 1.000 Kelahiran hidup, dimana secara absolut sejumlah 271 kematian balita. Dari data pada Lampiran (Tabel 5), Angka Kematian Balita tertinggi ada di Kecamatan Ngawen yaitu sejumlah 19 balita.

Angka Kematian Anak Balita di Kabupaten Klaten tahun 2011 – 2015 dapat dilihat pada Gambar 3.2 berikut.

___________________________________________________________________ Profil Kesehatan Kabupaten Klaten Tahun 2015 | 21

Gambar 3.2

Angka Kematian Anak Balita Kabupaten Klaten 2011 - 2015

Sumber : Seksi Kesga Bidang Kesmas

Grafik pada gambar 3.2 menunjukkan angka kematian anak balita meningkat dari tahun 2014 sebesar 0,8 menjadi 3,0 pada tahun 2015. Penyebab kematian balita antara lain 2 kematian disebabkan diare, 1 kematian disebabkan pneumonia, 12 kematian disebabkan demam berdarah dengue dan 36 kematian disebabkan lain – lain seperti tenggelam, cerebal palsy, HIV, leukimia, kanker otak dan kecelakaan.

3. Angka Kematian Ibu ( AKI )

Kematian Ibu adalah banyaknya wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan, dan masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan.

1,2 0,8 0,9 0,8 3 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 2011 2012 2013 2014 2015

___________________________________________________________________ Profil Kesehatan Kabupaten Klaten Tahun 2015 | 22 Di Kabupaten Klaten, kematian ibu yang lebih tepat digunakan adalah jumlah dan belum menggunakan angka, serta tidak menggunakan denoiminatir 100.000. Hal ini disebakan jumlah kelahiran hidup di Kabupaten Klaten belum mencapai 100.000 kelahiran.

Angka Kematian Ibu ( AKI ) menggambarkan permasalahan status ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu nifas. Untuk lebih mengetahui tingkat perkembangan jumlah kematian ibu dari tahun 2011 sampai dengan 2015 dapat dilihat dari grafik berikut :

Gambar 3.3

Angka Kematian Ibu Kabupaten Klaten Tahun 2011 - 2015

Sumber : Seksi Kesga Bidang Kesmas

Angka Kematian Ibu dipengaruhi oleh kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pendidikan/pengetahuan ibu, status gizi dan pelayanan kesehatan. Untuk tahun 2015, Angka Kematian Ibu (AKI) adalah 15 / 17.002 X 100.000 = 88,22/100.000 Kelahiran Hidup, dan mengalami penurunan jika dibandingkan dengan AKI pada Tahun 2014 yaitu sebesar 115,7/100.000 Kelahiran Hidup.

54,5 102,2 118,4 115,7 88,22 0 20 40 60 80 100 120 140 2011 2012 2013 2014 2015

___________________________________________________________________ Profil Kesehatan Kabupaten Klaten Tahun 2015 | 23 Kejadian kematian ibu sejumlah 15 terdiri dari 2 kematian ibu hamil dan 13 kematian ibu nifas. Grafik tentang proporsi kematian ibu dapat dilihat dari gambar 3.4 berikut ini :

Gambar 3.4

Proporsi Kematian Ibu di Kabupaten Klaten Tahun 2015

Sumber : Seksi Kesga Bidang Kesmas

Dari 15 kematian ibu penyebabnya antara lain 5 kematian disebabkan oleh perdarahan, 3 kematian disebabkan oleh pre eklamsi, 4 kematian disebabkan oleh gangguan sistem peredaran darah (jantung, stroke) dan 3 kematian disebabkan oleh lain – lain (ileus dan kanker).

Dokumen terkait