• Tidak ada hasil yang ditemukan

Apa itu pengangguran?Apa itu pengangguran?

Dalam dokumen Aspek Hukum Lingkungan Bisnis Pertemuan 9c (Halaman 22-50)

Kategori Penganggur

Pengangguran berdasarkan alasan mengapa mereka menganggur :

Penganggur frisksional, yaitu mereka yang menganggur karena sedang dalam proses peralihan dari satu pekerjaan kepekerjaan lainnya.

Penganggur struktural, yaitu mereka yang berusaha mencari pekerjaan tetapi belum bisa mendapatkannya karena ketidakcocokan antara keahlian yang dimiliki dengan jenis kebutuhan tenaga kerja yang dicari.

Penganggur musiman, yaitu mereka yang mencari pekerjaan tetapi belum mendapatkannya karena kondisi ekonomi yang sedang mengalami resesi atau dalam kondisi menurun dalam siklus ekonomi sehingga lapangan kerja jarang.

Pengangguran berdasarkan seberapa intensif dia menganggur :

Penganggur penuh, pengangguran jenis ini adalah

mereka yang ingin bekerja, berusaha mendapatkan dan mencari pekerjaan tetapi tidak mendapatkan pekerjaan sama sekali.

Setengah penganggur, mereka yang bekerja tetapi kurang dari 35 jam seminggu.

Penganggur terselubung, yang tergabung dalam kelompok ini adalah mereka yang sepertinya bekerja untuk mendapatkan upah, tetapi pekerjaan yang dilakukan tidak produktif.

Menurut Bank Dunia, terdapat tiga masalah utama pengangguran: tingkat pengangguran yang tinggi, dampak terburuk pada anak muda dan perempuan dan penurunan pekerja sektor formal.

Bank Dunia memiliki beberapa program yang dapat dikembangkan untuk mengurangi penganggruran: menciptakan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan fleksibilitas, investasi tenaga kerja dan meningkatkan pekerjaan secara langsung.

Mengapa pemerataan menjadi isu penting?

Karena setiap penduduk menginginkan untuk menikmati hasil pembangunan semaksimal mungkin.

Pemerataan dirasakan semakin penting setelah beberapa dekade pembangunan ternyata aspek pemerataan dianak-tirikan. Pemerintah lebih menekankan aspek pertumbuhan ekonominya.

 Salah satu cara mengukur pemerataan adalah dengan menggunakan Gini Index (GI).

Gini Index (GI) dibuat berdasarkan berapa persen penduduk Indonesia menikmati berapa persen output

ekonomi.

 Kurva Lorenz dan Gini Index (GI), sering digunakan untuk mengukur distribusi kekayaan dan distribusi pendapatan dalam ekonomi

Beberapa aspek saling berinteraksi sehingga seseorang jatuh miskin. Aspek tersebut antara lain: aspek ekonomi, sosial, kualitas SDM, akses terhadap sarana umum, kebebasan melakukan tindakan sosial dan keagamaan dan sebainya.

Menjadi pengangguran terkait erat dengan rendahnya kualitas dan kompetensi dia untuk dapat memenuhi permintaan pasar tenaga kerja. Mengapa kualitasnya rendah? Salah satu alasannya adalah karena dia tidak memiliki akses ke pendidikan dan pelatihan yang memadai.

Bagaimana mengukur dan mengategorikan seseorang termasuk miskin atau tidak? Kecenderungannya adalah melakukan penyederhanaan. Yang umum digunakan adalah berdasarkan konsumsi atau pengeluaran per kapita per tahun.

Salah satu kebijakan penting yang berada di dalam otoritas pemerintah adalah kebijakan fiskal.

Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pengaturan kinerja ekonomi melalui mekanisme penerimaan dan pengeluaran pemerintah.

Kebijakan fiskal terwujud dalam APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).

Dalam dokumen APBN, anda dapat melihat berapa pendapatan pemerintah, dari mana saja pendapatan tersebut, komposisi pendapatan, siapa yang terkena beban tinggi dan beban rendah dari pemerintah dan sebagainya.

Pada prinsipnya, dampak APBN pada GDP bisa dilihat dengan menggunakan prinsip penggandaan, kembali ke formula GDP dengan pendekatan perhitungan pengeluaran.

Kebijakan moneter merupakan tindakan pemerintah dalam rangka pencapaian tujuan pengelolaan ekonomi makro (output,

harga dan pengangguran) dengan cara mempengaruhi situasi makro melalui pasar uang atau dengan kata lain melalui proses

Operasi Pasar Terbuka

Bank Sentral dapat membeli adari atau menjual kepada pasar atau masyarakat berupa surat berharga, seperti SUN (Surat Utang Negara) dan SBI (Sertifikat Bank Indonesia). Pembelian surat berharga dari masyarakat menyebabkan ekspansi uang beredar. Sebaliknya, penjualan surat berharga menyebabkan penurunan jumlah uang beredar.

Penetapan Cadangan

Bank Sentral juga dapat menetapkan cadangan yang harus dimiliki bank komersial untuk mengatur jumlah uang beredar. Bank komersial memiliki dua cadangan: cadangan tunai dan giro wajib minimum. Cadangan tunai merupakan uang tunai yang disimpan oleh bank sedangkan giro wajib minimum (GWM) merupakan cadangan kedua , yang berupa rekening bank komersial di banki sentral.

Tingkat Diskonto

Tingkat diskonto merupakan tingkat pemotongan nilai dari pinjaman terhadap nilai nominalnya. Tingkat diskonto menjadi isyarat apakah bank sentral ingin melakukan ekspansi uang atau mengetatkan uang beredar.

Persuasi Moral

Dengan melakukan pendekatan moral yaitu meminta para bankir untuk mengikuti keinginan bank sentral.

Peningkatan berarti dua hal: kuantitas dan kualitas.

Kuantitas, semakin banyak tenaga kerja maka semakin tinggi pula potensi untuk memproduksi, yang berarti akan terjadi peningkatan GDP yng potensial.

Peningkatan kuantitas semata-mata tidaklah produktif, yang baik adalah bila terjadi peningkatan kualitas buruh.

Termasuk didalam kualitas buruh yaitu kompetensi buruh, yang mencakup baik kompetensi keras maupun

kompetensi lunak.

Kompetensi keras yaitu pengetahuan, keahlian dan keterampilan untuk melakukan proses produksi.

Kompetensi lunak yaitu lebih berkaitan dengan perilaku, sikap, nilai dan budaya.

o Tanah disini maksudnya adalah kualitas tanah, kesuburan tanah, sumber mineral dan sebagianya.

o Yang perlu ditingkatkan bukan saja luas tanah, tetapi juga kualitasnya.

o Dengan demikian, peningkatan kesuburan tanah juga merupakan bagian dari peningkatan GDP potensial untuk sektor agribisnis.

o Modal berkaitan dengan segala sesuatu yang digunakan untuk berproduksi.

o Semakin tinggi modal untuk setiap buruh, maka produktivitas juga akan semakin tinggi.

o Faktor yang tidak kalah penting adalah peningkatan teknologi.

o Semakin tinggi teknologi, semakin produktif faktor produksinya.

o Peningkatan teknologi juga bisa dilakukan dengan pemberian insentif bagi mereka yang berinovasi.

Inflasi merupakan kecenderungan kenaikan harga secara umum.

Inflasi berkaitan dengan kenaikan harga secara umum. Artinya, kenaikan kenaikan harga satu jenis barang tidak termasuk dalam kategori inflasi.

Idealnya, inflasi dihitung berdasarkan semua barang dan jasa.

Inflasi digolongkan berdasarkan besarnya (Budiono, 1989):

1. Inflasi ringan (inflasi dibawah 10%)

2. Inflasi sedang (antara 10% sampai 30%) 3. Inflasi berat (antara 30% sampai 100%) 4. Hiperinflasi (di atas 100%)

Inflasi berdasarkan sumber:

1. Inflasi karena tarikan permintaan yaitu kenaikan harga-harga karena tingginya permintaan, sementara barang tidak

tersedia sehingga harga naik.

2. Inflasi dorongan biaya, yaitu inflasi karena biaya atau harga faktor produksi meningkat sehingga produsen harus

menaikkan harga supaya mendapatkan laba dan produksi bisa berlangsung terus.

Inflasi digolongkan berdasarkan harapan masyarakat:

1.Inflasi harapan, yaitu besar inflasi yang diharapkan atau diperkirakan akan terjadi.

2.Inflasi bukan harapan, yaitu inflasi yang tidak diperkirakan akan terjadi. Inflasi jenis ini bisa memberi kejutan pada perilaku para pelaku ekonomi dan berdampak pada ekonomi secara mendasar.

Dampak Inflasi

 Inflasi berdampak pada perekonomian.

Menurut Samuelson dan Nordhaus (2005), inflasi berdampak ke

beberapa hal: redistribusi dan distorsi.

Inflasi Inersia

Inflasi inersia adalah kecenderungan bahwa setiap tahun orang percaya akan terjadi inflasi.

Ekonomi terbuka adalah sistem ekonomi yang melibatkan pelaku ekonomi dan pasar tidak saja dari negara yang bersangkutan, tetapi juga dari negara lain.

Keterbukaan ekonomi semakin penting karena mempengaruhi kinerja ekonomi makro.

Dari sisi produksi, GDP menunjukkan berapa banyak produk yang dibuat.

Semakin banyak produk yang dibuat semakin tinggi GDP-nya.

Masalahnya adalah kalau pembeli domestik tidak mampu menyerap seluruh produk tersebut, lantas bagaimana? Tentu saja di negara tersebut akan terjadi kelebihan pasokan, sebagian produk menumpuk dan ekonomi menjadi tidak seimbang karena jumlah produksi tidak sama dengan jumlah pengeluaran.

Dengan adanya komponen ekspor, maka produk tersebut dapat diserap pasar luar negeri.

Ekonomi terbuka juga mempengaruhi jumlah uang yang beredar.

Dalam kondisi surplus, maka pengusaha Indonesia lebih banyak menerima uang dari luar negeri daripada membayar keluar negeri. Uang yang diterima tersebut sebagian disimpan dalam mata uang asing, sebagian lagi ditukar menjadi rupiah. Dengan demikian, jumlah uang beredar akan meningkat.

Nilai tukar, inflasi dan suku bunga, ketiganya saling terkait dalam konsep yang disebut Paritas.

Hubungan antara nilai tukar dan inflasi diterangkan dengan konsep paritas daya beli.

Hubungan antara nilai tukar dengan suku bunga dikenal dengan konsep paritas suku bunga.

Paritas daya beli atau PPP, didasarkan atas hukum satu harga. Artinya, satu produk yang sama harus memiliki harga yang sama sekalipun diperdagangkan di dua tempat yang berbeda.

Paritas suku bunga, menurut konsep paritas ini pergerakan nilai tukar antar dua mata uang dipengaruhi oleh perbedaan suku bunga antar mata uang yang bersangkutan.

Dalam dokumen Aspek Hukum Lingkungan Bisnis Pertemuan 9c (Halaman 22-50)

Dokumen terkait