Ekonomi adalah sebuah ilmu yang
mempelajari cara menggunakan sumber
daya yang terbatas untuk memenuhi
Anda memerlukan faktor produksi, yang dalam
istilah sehari-hari lebih dikenal dengan sumber
daya. Ekonom biasanya mengelompokkan faktor
produksi ke dalam tiga jenis:
1.
Buruh
2.Tanah
Pendekatan untuk menjawab ketiga pertanyaan
tersebut adalah dengan menggunakan konsep
Production Possibility Frontier
(PPF).
Ekonomi makro adalah ilmu yang mempelajari
penggunaan sumber daya/ faktor produksi, yang
terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang tidak
terbatas secara agregat.
Ada tiga ukuran yang selalu digunakan yaitu keluaran, pengangguran dan stabilitas harga.
1.Keluaran, berkaitan dengan apa yang diproduksi/ dihasilkan suatu negara dalam kurun waktu tertentu, misalnya dalam satu tahun. Ukuran keluaran itu sendiri sering berupa Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gros Domestik Bruto (GDP). PDB merupakan nilai dari semua produk akhir, yang dukur dalam mata uang atau rupiah.
2.Pengangguran, pemerintah mendapatka tugas untuk mengurangi pengangguran dan menciptakan lapangan kerja.
Pengertian pasar secara umum yaitu sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi.
Dalam kaitannya dengan ekonomi, ada tiga jenis pasar:
1. Pasar faktor produksi, produsen dapat memperoleh faktor produksi yang diinginkan, para pemilik faktor produksi juga dapat menawarkan faktor yang dimilikinya.
2. Pasar produk, para pemilik faktor produksi yang telah menjual faktor tersebut dapat memanfaatkan uang hasil penjualan faktor produksi untuk berbelanja produk.
Sistem ekonomi dapat dibedakan ke dalam dua kubu:
1. Sistem ekonomi pasar. Jadi, mekanisme pasar, penawaran dan
permintaan terhadap setiap hal yang diperdagangkan tergantung pada kebutuhan masing-masing pihak yang melakukan transaksi. Sistem ini cenderung diterapkan oleh banyak negara dengan menerapkan pasar bebas.
2. Sistem ekonomi terpimpin. Menetapkan bahwa segala sesuatu yang
diproduksi, baik jumlah maupun kualitasnya dan distribusi diatur oleh pemerintah pusat. Sistem ini cenderung diterapkan oleh negara-negara komunis dan sosialis.
• Namun, kebanyakan negara menerapkan sistem campuran antara
Peran pemerintah dikedua sistem ekonomi tersebut
sangat berbeda.
Dalam sistem ekonomi terpusat, pemerintah
memegang kendali dan berperan aktif dalam melakukan kegiatan ekonomi. Sektor usaha banyak dikuasai oleh perusahaan milik pemerintah baik itu BUMN maupun BUMD.
Peran pemerintah dalam sistem ekonomi pasar lebih
Monopoli, kondisi pasar suatu produk dengan hanya ada satu produsen untuk produk tersebut dengan banyak konsumen.
Eksternalitas, aktivitas yang dapat menimbulkan dampak eksternal/ dampak sosial, baik dampak yang bersifat baik (manfaat/ benefit) atau bersifat buruk (biaya/ cost).
Barang publik dan semi publik. Barang/ produk dapat dikategorikan ke dalam tiga jenis:
1. Barang privat (private goods), merupakan barang yang diproduksi
dan dikonsumsi dengan membayar secara penuh oleh konsumen atau pemakai.
2. Barang publik, merupakan barang yang dapat dikonsumsi atau
dinikmati tanpa harus membayar.
3. Barang semi publik, merupakan barang yang dapat dikonsumsi
tetapi pengkonsumsi harus membayar sebagian dari beban biaya.
2. Ketidakmerataan
Ekonomi yang tidak merata dicirikan oleh ketimpangan antara yang kaya dan yang miskin.
Pemerintah dituntut aktif untuk mengupayakan bukan saja pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi juga pemerataannya.
3. Persoalan ekonomi makro
Salah satu masalah yang dihadapi setiap negara adalah siklus bisnis.
Ada kalanya bisnis dan ekonomi keseluruhan mengalami kondisi yang baik,
bertumbuh pesat dan ada kalanya ekonomi mengalami masa keterpurukan, melambat, resesi bahka depresi.
Pemerintah dituntut untuk secara aktif turun tangan pada saat ekonomi
Untuk mengukur output ekonomi,seringkali kita tidak berhenti pada PDB saja. Mengapa?
Karena PDB belum mencerminkan total nilai yang bisa dibelanjakan oleh penduduk suatu negara, yang disebut dengan disposable income.
PDB dapat disesuaikan menjadi PNB (Produk Nasional Bruto) atau GNP
(Gros National Product).
PNB menunjukkan hasil output ekonomi suatu negara yang menjadi klaim/ hak penduduk suatu negara.
Pada dasarnya, perhitungannya adalah dengan cara mengurangkan
Pendapatan nasional atau national income adalah PNB yang disesuaikan dengan pajak tidak langsung dan penyusutan.
Pajak tidak langsung adalah pajak yang dibebankan terhadap barang dan jasa sehingga sifatnya tidak langsung pada setiap individu.
Selain disesuaikan dengan pajak tidak langsung, PNB perlu dukrangi dengan penyusutan untuk mendapatkan Pendapatan Nasional.
PDB adalah total nilai (dalam satuan mata uang) dari semua produk akhir, baik berupa barang maupun jasa di suatu negara.
Tiga cara untuk menghitung PDB
1. Pendekatan Output, PDB dihitung berdasarkan hasil produk, baik barang maupun jasa yang dihasilkan oleh produsen. Jadi PDB merupakan total nilai yang dihasilkan oleh petani cabe, petani jagung, produsen sepatu dan sebagainya.
3. Pendekatan Pendapatan, menurut pendekatan ini produk domestik bruto adalah penggabungan semua penghasilan. Pada dasarnya, setiap output diproduksi oleh faktor-faktor produksi, yaitu buruh, modal dan tanah. PDB berdasarkan pendapatan dikelompokan ke dalam komponen-komponen:
o Kompensasi karyawan (buruh) termasuk gaji, tunjangan dan sebagainya
o Pendapatan sewa tanah
o Pendapatan sewa-sewa lain
o Pendapatan bunga bersih
o Laba perusahaan
o Pajak produksi
Tenaga pengangguran adalah mereka yang ingin
bekerja, sedang berusaha mendapatkan (atau mengembangkan) pekerjaan tetapi belum berhasil mendapatkannya atau menemukannya.
Pengangguran/ unemployment, tidak berkaitan
dengan mereka yang tidak bekerja, tetapi tidak atau belum menemukan pekerjaan.
Kategori Penganggur
Pengangguran berdasarkan alasan mengapa mereka menganggur :
Penganggur frisksional, yaitu mereka yang
menganggur karena sedang dalam proses peralihan dari satu pekerjaan kepekerjaan lainnya.
Penganggur struktural, yaitu mereka yang berusaha
mencari pekerjaan tetapi belum bisa mendapatkannya karena ketidakcocokan antara keahlian yang dimiliki dengan jenis kebutuhan tenaga kerja yang dicari.
Penganggur musiman, yaitu mereka yang mencari
Pengangguran berdasarkan seberapa intensif dia menganggur :
Penganggur penuh, pengangguran jenis ini adalah mereka yang ingin bekerja, berusaha mendapatkan dan mencari pekerjaan tetapi tidak mendapatkan pekerjaan sama sekali.
Setengah penganggur, mereka yang bekerja tetapi kurang dari 35 jam seminggu.
Menurut Bank Dunia, terdapat tiga masalah utama
pengangguran: tingkat pengangguran yang tinggi, dampak terburuk pada anak muda dan perempuan dan penurunan pekerja sektor formal.
Bank Dunia memiliki beberapa program yang dapat
Mengapa pemerataan menjadi isu penting?
Karena setiap penduduk menginginkan untuk menikmati hasil pembangunan semaksimal mungkin.
Pemerataan dirasakan semakin penting setelah
beberapa dekade pembangunan ternyata aspek pemerataan dianak-tirikan. Pemerintah lebih menekankan aspek pertumbuhan ekonominya.
Salah satu cara mengukur pemerataan adalah dengan menggunakan Gini Index (GI).
Gini Index (GI) dibuat berdasarkan berapa persen penduduk Indonesia menikmati berapa persen output
ekonomi.
Beberapa aspek saling berinteraksi sehingga seseorang jatuh
miskin. Aspek tersebut antara lain: aspek ekonomi, sosial, kualitas SDM, akses terhadap sarana umum, kebebasan melakukan tindakan sosial dan keagamaan dan sebainya.
Menjadi pengangguran terkait erat dengan rendahnya
kualitas dan kompetensi dia untuk dapat memenuhi permintaan pasar tenaga kerja. Mengapa kualitasnya rendah? Salah satu alasannya adalah karena dia tidak memiliki akses ke pendidikan dan pelatihan yang memadai.
Bagaimana mengukur dan mengategorikan seseorang
Salah satu kebijakan penting yang berada di dalam
otoritas pemerintah adalah kebijakan fiskal.
Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah yang
berkaitan dengan pengaturan kinerja ekonomi melalui mekanisme penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
Kebijakan fiskal terwujud dalam APBN (Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara).
Dalam dokumen APBN, anda dapat melihat berapa
pendapatan pemerintah, dari mana saja pendapatan tersebut, komposisi pendapatan, siapa yang terkena beban tinggi dan beban rendah dari pemerintah dan sebagainya.
Pada prinsipnya, dampak APBN pada GDP bisa dilihat
Kebijakan moneter merupakan tindakan pemerintah dalam rangka pencapaian tujuan pengelolaan ekonomi makro (output,
harga dan pengangguran) dengan cara mempengaruhi situasi makro melalui pasar uang atau dengan kata lain melalui proses
• Operasi Pasar Terbuka
Bank Sentral dapat membeli adari atau menjual kepada pasar atau masyarakat berupa surat berharga, seperti SUN (Surat Utang Negara) dan SBI (Sertifikat Bank Indonesia). Pembelian surat berharga dari masyarakat menyebabkan ekspansi uang beredar. Sebaliknya, penjualan surat berharga menyebabkan penurunan jumlah uang beredar.
• Penetapan Cadangan
• Tingkat Diskonto
Tingkat diskonto merupakan tingkat pemotongan nilai dari pinjaman terhadap nilai nominalnya. Tingkat diskonto menjadi isyarat apakah bank sentral ingin melakukan ekspansi uang atau mengetatkan uang beredar.
• Persuasi Moral
Peningkatan berarti dua hal: kuantitas dan kualitas.
Kuantitas, semakin banyak tenaga kerja maka semakin
tinggi pula potensi untuk memproduksi, yang berarti akan terjadi peningkatan GDP yng potensial.
Peningkatan kuantitas semata-mata tidaklah produktif,
yang baik adalah bila terjadi peningkatan kualitas buruh.
Termasuk didalam kualitas buruh yaitu kompetensi buruh,
yang mencakup baik kompetensi keras maupun kompetensi lunak.
Kompetensi keras yaitu pengetahuan, keahlian dan
keterampilan untuk melakukan proses produksi.
Kompetensi lunak yaitu lebih berkaitan dengan perilaku,
o Tanah disini maksudnya adalah kualitas tanah, kesuburan tanah, sumber mineral dan sebagianya.
o Yang perlu ditingkatkan bukan saja luas tanah, tetapi juga kualitasnya.
o Modal berkaitan dengan segala sesuatu yang digunakan untuk berproduksi.
o Semakin tinggi modal untuk setiap buruh, maka produktivitas juga akan semakin tinggi.
o Faktor yang tidak kalah penting adalah peningkatan teknologi.
o Semakin tinggi teknologi, semakin produktif faktor produksinya.
o Peningkatan teknologi juga bisa dilakukan dengan
Inflasi merupakan kecenderungan kenaikan harga
secara umum.
Inflasi berkaitan dengan kenaikan harga secara
umum. Artinya, kenaikan kenaikan harga satu jenis barang tidak termasuk dalam kategori inflasi.
Idealnya, inflasi dihitung berdasarkan semua barang
Inflasi digolongkan berdasarkan besarnya (Budiono, 1989):
1. Inflasi ringan (inflasi dibawah 10%)
2. Inflasi sedang (antara 10% sampai 30%) 3. Inflasi berat (antara 30% sampai 100%) 4. Hiperinflasi (di atas 100%)
Inflasi berdasarkan sumber:
1. Inflasi karena tarikan permintaan yaitu kenaikan harga-harga karena tingginya permintaan, sementara barang tidak
tersedia sehingga harga naik.
2. Inflasi dorongan biaya, yaitu inflasi karena biaya atau harga faktor produksi meningkat sehingga produsen harus
Inflasi digolongkan berdasarkan harapan masyarakat:
1.Inflasi harapan, yaitu besar inflasi yang diharapkan atau diperkirakan akan terjadi.
2.Inflasi bukan harapan, yaitu inflasi yang tidak diperkirakan akan terjadi. Inflasi jenis ini bisa memberi kejutan pada perilaku para pelaku ekonomi dan berdampak pada ekonomi secara mendasar.
Dampak Inflasi
Inflasi berdampak pada perekonomian.
Menurut Samuelson dan Nordhaus (2005), inflasi berdampak ke
beberapa hal: redistribusi dan distorsi.
Inflasi Inersia
Ekonomi terbuka adalah sistem ekonomi yang
melibatkan pelaku ekonomi dan pasar tidak saja dari negara yang bersangkutan, tetapi juga dari negara lain.
Keterbukaan ekonomi semakin penting karena
Dari sisi produksi, GDP menunjukkan berapa banyak
produk yang dibuat.
Semakin banyak produk yang dibuat semakin tinggi
GDP-nya.
Masalahnya adalah kalau pembeli domestik tidak
mampu menyerap seluruh produk tersebut, lantas bagaimana? Tentu saja di negara tersebut akan terjadi kelebihan pasokan, sebagian produk menumpuk dan ekonomi menjadi tidak seimbang karena jumlah produksi tidak sama dengan jumlah pengeluaran.
Dengan adanya komponen ekspor, maka produk
Ekonomi terbuka juga mempengaruhi jumlah uang
yang beredar.
Dalam kondisi surplus, maka pengusaha Indonesia
Nilai tukar, inflasi dan suku bunga, ketiganya saling terkait
dalam konsep yang disebut Paritas.
Hubungan antara nilai tukar dan inflasi diterangkan dengan
konsep paritas daya beli.
Hubungan antara nilai tukar dengan suku bunga dikenal
dengan konsep paritas suku bunga.
Paritas daya beli atau PPP, didasarkan atas hukum satu
harga. Artinya, satu produk yang sama harus memiliki harga yang sama sekalipun diperdagangkan di dua tempat yang berbeda.
Paritas suku bunga, menurut konsep paritas ini pergerakan