• Tidak ada hasil yang ditemukan

 

   

   





  

     

1. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah

bertindak terhadap tentara bergajah?

2. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia?

Yang dimaksud dengan tentara bergajah ialah tentara yang dipimpin oleh Abrahah Gubernur Yaman yang hendak menghancurkan Ka'bah. sebelum masuk ke kota Mekah tentara tersebut diserang burung-burung yang melemparinya dengan batu-batu kecil sehingga mereka musnah.

Ia membangun sebuah gereja besar di kota Sari‟a untuk mengalihkan orang-orang yang pergi mengerjakan ibadah haji di kota Mekkah. Kemudian ada seseorang yang membuang kotoran di dalamnya., serta melumuri bagian kiblatnya dengan kotoran sebagai penghinaan atas tindakan Abrahah.

Maka Abrahah itu bersumpah untuk menghancurkan ka‟bah. Ia pun datang ke Mekkah dengan membawa pasukan yang mengendarai gajah, padabagian depan gajah-gajah itu adalah gajah yang bernama Mahmud, Ketika mereka berjalan menuju ka‟bah untuk menghancurkannya lalu Allah mengirimkan kepada mereka burung Ababil untuk menggagalkan tujuan jahat Raja Abrahah.(Jalalain, 2012:999)

Bahwa makhluk Allah swt bertingkat tingkat. Tingkat terendah dari makhluk yang dapat dijangkau oleh panca indera kita adalah benda tak bernyawa, kemudiantumbuh tumbuhan, kemudian binatang dan terakhir manusia. Tingkat tinggi dari benda tak bernyawa yakni yang dapat tumbuh walau sedikit mendekati tingkat terendah dari tumbuhan, sedang tingkat tertinggi dari tumbuhan yang dapat merasa,mendekati tingkat terendah dari binatan. Manusia adalah tingkat tertinggi dari bunatang karena manusia memiliki rasa, gerqak dan dapat mengetahui. Binatang yang mempunyai kecerdasan adalah binatang yang termulia dan dalam hal ini manusia yang memiliki kecserdasan lagi berfikir dan memanfaatkan potensinya adalah yang termulia.Alat untuk tahu adalah pendengaran penglihatan, akal dan alat untuk merasa adalah hati. (Quraish Syihab, 2002:525).(QS. An Nakhl (16):78):

    

 

  

         

    



 

  

  

 

  



 





78. Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.(Depag RI, 2005:220) Binatang yang tidak memiliki pendengaran, penglihatan dan tidak juga memiliki akal adalah binatang yang paling buruk. Manusia yang tuli atau tidak menggunakan pendengarannya, bisu tidak dapat bertanya atau menyampaikan informasi dan tidak berakal. Dalam arti tidak mampau secara mandiri berfikir dan dan juga tidak mampu menerima hasil pikiran orang lain adalah manusia seburuk-buruknya. Bahkan lebih buruk binatang yang tidak memiliki potensinya sebanyak yang dimiliki manusia.(Quraish Syihab, 2002:415).

2. Fungsi sumber belajar

Fungsi sumber belajar tidak lain diantaranya adalah sebagai berikut: (1) Sebagai tempat mencari bahan referensi

(2) Sebagai pusat membaca guna menambah pengetahuan dan kecakapan. (3) Sebagai tempat mendorong, membiasakan siswa belajar secara

mandiri.

(4) Sarana edukatif, informative, riset, dan rekreatif. 3. Macam-macam sumber belajar

Macam-macam Sumber belajar diantaranya adalah pesan (Message), buku-buku paket/bahan, seseorang (people), lingkungan/setting, media

(software), alat (device/hard ware), tehnik dan sesuatu yang bisa mendukung dengan pembelajaran.(Arief S. Sadiman, 2012:5)

Namun jika ditinjau dari jenisnya, sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua yaitu; sumber belajar yang dirancang (learning resource by design) yaitu sumber belajar yang memang sengaja dibuat untuk tujuan pembelajaran, contohnya modul, buku pelajaran, sedangkan yang kedua adalah sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan (learning resource by utilization) yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus dirancang untuk keperluan pembelajaran, namun dapat ditemukan, dipilih dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran, contoh pejabat pemerintah, pemuka agama, olahragawan, museum, dan kebun binatang. 4. Kriteria memilih sumber belajar antara lain:

(1) Ekonomis, tidak harus bernilai mahal

(2) Mudah diperoleh, tidak memerlukan pengelolaan yang sulit (3) Praktis, dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instrusional

(4) Sesuai dengan tujuan, mendukung proses pencapaian tujuan belajar, dapat membangkitkan motifasi dan minat belajar siswa.(Estu Miyarso, 2016)

Jenis-jenis sumber belajar menurut Assosiation For Education and Technology(AECT) dapat dikategorikan menjadi enam yaitu tempat atau lingkungan, benda, manusia, bahan, buku, dan peristiwa (Samsuri, 2012:3). Pendapat lain sumber belajar terdiri atas empat kategori yaitu berupa benda, karya ilmiah, manusia dan lingkungan (Ningrum, 2009:109).(Dewi Agustina, 2014:71).

Sebagaimana telah disebutkan diatas, bahwa pengertian jenis sumber belajar sangat luas tidak hanya berupa buku–buku pembelajaran atau perpustakaan, namun termasuk lingkungan sekolah, masyarakat yang sebenarnya kaya akan ilmu pengetahuan, yang secara langsung dapat dibuktikan sebab dikunjungi langsung, dilihat, dan dianalisis atau dikaji kebenarannya secara mutlak apa adanya. Disitu guru atau pendidik harus dapat memilah-milah dan menentukan sumber belajar yang sesuai.

5. Prinsip-prinsip sumber belajar dalam pembelajaran

Perhatian dan motivasi merupakan dua aktifitas yang dapat dikembangkan oleh seorang pendidik yang erat kaitannya dengan proses pembelajaran.Sebab untuk menumbuhkan perhatian diperlukan adanya motifasi. Pada hasil penelitian menunjukkan, bahwa pada dasarnya hasil belajar meningkat apabila peserta didik memiliki motifasi yang kuat untuk belajar.

Perhatian sangat dibutuhkan para peserta didik akan haknya. Peserta didik akan merasakan kasih sayang seorang pendidik. Beberapa prinsip belajar yang dapat dikembangkan dalam proses pembelajaran yaitu:

a. Prinsip perhatian dan motivasi b. Prinsip transfer dan retensi c. Prinsip keaktifan

d. Prinsip keterlibatan langsung e. Prinsip pengulangan

f. Prinsip tantangan

h. Prinsip perbedaan individual.(Aunurrahman, 2012:114)

Jika sesuatu kegiatan belajar peserta didik diperhatikan. Motivasi sebagai suatu kekuatan yang mampu mengubah energi dalam diri seseorang dalam bentuk aktifitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu.

Berhasil tidaknya pembelajaran tergantung nahkodanya, yaitu guru atau pendidik. Hanya dengan motifasi peserta didik dapat tergerak hatinya untuk belajar bersama teman-temannya yang lain (Djamarah (2006:148). Faktor-faktor yang mempengaruhi sumber belajar diantaranya adalah : a. Perkembangan tehnologis

b. Nilai budaya setempat c. Keadaan ekonomi

d. Keadaan pemakai (jumlah kematangan, latar belakang, pengalaman, motivasi, tujuan, menarik dan sebagainya). (Estu Miyarso, 2016) C. Kemandirian belajar

1. Kemandirian belajar

Kemandirian dalam belajar peserta didik Sekolah Dasar antara Pengertian Kemandirian belajar dapat disebut juga belajar mandiri (Independent learning) yaitu belajar kelas penuh (full-class) dan belajar kolaboratif dapat diperkaya dengan aktifitas belajar mandiri.(Mel siberman,2002:182)

Ada kemungkinan yang lain bahwa konsep belajar aktif itu lebih dari 2400 tahun yang lalu Confucius menyatakan:

(1) What I hear, I forget(apa yang saya dengar,saya lupa.) (2) What I see, I remember(apa yang saya lihat,saya ingat)

(3) What I do, I understand(apa yang saya lakukan, saya faham)

Mel Silberman telah memodifikasi dan memperluas pernyataan Confusius tersebut menjadi apa yang ia sebut belajar aktif.(Mel siberman, 2002:1)

2. Karakteristik peserta didik Sekolah Dasar

Pengertian karakteristik peserta didik adalah: aspek–aspek atau kwalitas perseorangan siswa seperti bakat, motifasi, dan hasil belajar yang telah dimilikinya.Tujuan dan karakteristik bidang studi biasanya dihipotesiskan memiliki pengaruh utama pada pemilihan strategi , pengorganesasian, pembelajaran, kendala dan karakteristik bidang studi pada pemilihan strategi pengelolahan.(Hamzah B. Uno, 2012:20)

Landasan yang berguna sekali dalam mempreskripsikan strategi pembelajaran, yang kendalanya adalah keterbatasan sumber-sumber seperti waktu, media, personalia, dan uang.

3. Faktor-faktor yang mendukung dan yang menghambat kemandirian belajar:

a. Faktor-faktor yang mendukung intern pada kemandirian belajar peserta didik adalah : minat, matifasi, sikap dan kebiasaan belajar

b. Faktor-faktor ekstern yang mendukung pada kemandirian belajar peserta didik: lingkungan

(1) Motivasi

Pengertian motivasi dan jenisnya.

Pada pembahasan motifasi, tentunya tidak lepas dengan kesadaran diri dalam belajar.Karena motifasi terwujud sebab

adanya kebutuhan dan kepentingan individu. Banyak faktor yang turut berpengaruh terhadap pergeseran nilai, diantaranya yang menonjol adalah gerakan emansipasi wanita, pendidikan wanita yang semakin meningkat dan pertimbangan ekonomi. Kesiapan untuk memulai melakukan rangkaian kegiatan dalam suatu perilaku .(Hamzah B. Uno, 2015:63)

Motivasi menurut Jerald Greenberg adalah proses membangkitkan, mengarahkan, dan memantapkan perilaku arah suatu tujuan. Dan menurut Arthur Gates, motivasi adalah suatu kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mengatur tindakannya dengan cara tertentu.( Djaali.2013:101)

Dalam pembelajaran tidak akan lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi sumber belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam belajar itu sendiri. Keduanya saling berhubungan dan berkaitan, karena keduanya sebagai penunjang dalam keberhasilan pendidikan yang sangat optimal.Perubahan sikap dan perilaku seseorang akan mengubah secara langsung karakter manusia, karena adanya perkembangan fisik maupun psikologisnya.

Motivasi yang berprestasi merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan dalam belajar. Secara umum kedudukan wanita tidak ada bedanya dengan kaum laki-laki, yangmana diberi kesempatan penuh untuk meniti pendidikan yang

layak, sama halnya dengan laki-laki yang tidak ada batasnya, diberi kesempatan untuk berkarya, mencipta sesuatu. Persamaan hak sekarang sama, bahkan pendidikan anak ditentukan oleh kemampuan dari seorang ibu, selama di rumah adalah peran wanita sebagai penunjang pendidikan putera-puteri mereka, berhasil tidaknya pendidikan dalam rumah tangga dipengaruhi oleh karakter dan pendidikan orang tua juga. Wanita karir sekarang sudah banyak, buktinya kepala pemerintahan, perwira, pejabat, lembaga-lembaga pendidikan yang pada hakekatnya sudah mapan dengan keberadaan kemampuan wanita, baik dari segi ketrampilan, kecakapan kedisiplinan. Sekarang didunia modernisasi tidak ada kesenjangan pendidikan antara laki-laki dan perempuan dalam memperoleh pendidikan bagi para warga yang diraih para wanita di bidang pendidikan adalah keinginan memanfaatkan pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikinya dengan berkarya dalam berbagai bidang yang sesuai dengan ketrampilan dan pengetahuan yang dimilikinya. Disini ada faktor nilai sosial budaya yang sangat bersifat situasional yang mutlak perlu perhatian.

Gardner(1985:10) suggests that motivation :Refers to the effort motivation. The motivated expends effort towards the goak, bahwa motifasi mengacu upaya tindakan yang lebih kuat but the individual expending effort is not necessarily motivated tetapi individu mengeluarkan usaha yang belum tentu termotivasi. Many attributes of the individual such as compulsiveness, desire to please

a teacher or parexaminations, or the parent, a high need to achieve plus individual keinginan untuk menyenangkan seorang guru ,orang tua, merupakan kebutuhan yang tinggi untuk mencapai keinginan individu desire to achieve the goal of learning the language plus favourable attitudes loward learning the language. kedua dilihat sebagai mengacu sejauh mana karya seseorang untuk usaha belajar bahasa . That is, motivasion to learn a second language in seen as referring to the extentyang kedua diantaranya memotivasi belajar untuk berbahasa agar kelihatan luas to which the induvidual works or strives to learn the language becouse of a desire to do so ang the satisfaction experienced in this activity karena dari keinginan untuk melakukannya berarti . kepuasan dalam pengalaman suatu kegiatan. Effort alone does not signify might produce effort, as would Social pressures,usaha sendiri tidak akan sesuai dengan hasil usaha yang diinginkan, such as demanding teacher, impending examinations, or the promise of a new bicycle diantaranya karena permintaan guru, ujian yang akan datang, dan janji meminta sepeda baru. (David N -unan Clarice Lamb, 1996:210),

Dari berbagai pemahaman teori motivasi dengan pendekatan multidisipliner, sebagai salah satu cabang disiplin ilmiah, motifasi merupakan salah satu bidang spesialisasi yang berada dalam ruang lingkup ilmu-ilmu sosial. Karena teori motifasi diterapkan pada manusia dalam kehidupan organesasionalnya, motivasi tidak

mungkin dipahami dalam keadaan terisolasi melainkan dikaitkan dengan berbagai teori yang dikembangkan oleh ilmu-ilmu lain, terutama ilmu-ilmu sosial tertentu. (Sondang P.Siagian,2012:vii)

Namun diakui secara umum bahwa, seseorang yang sudah belajar mestinya punya pengalaman yang baik atau tidak, secara langsung jika sudah belajar maka secara otomatis memiliki pengalaman. Salah satu cara untuk dapat dilakukan mengenali berbagai jenis kepribadian itu ialah dengan mengisolir empat variabel, yaitu:

a) Kepribadian yangekstrovert b) Kepribadian yangintrovert c) Tingkat keresahan yang tinggi

d) Tingkat keresahan yang rendah.(Sondang P.Siagian, 2012:96)

Pemberian motivasi berkaitan langsung dengan usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi. Adapun jenis-jenis motif dibagi menjadi dua yaitu: intrinsik dan ekstrinsik. Jika motivasi itu tercakup dalam situasi belajar dan ditemui kebutuhan-kebutuhan yang timbul dari diri siswa sendiri disebut intrinsik sedangkan motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar seperti angka kredit, ijazah, hadiah, akan mendapatkan nilai ujian yang baik dsb dinamakan ekstrinsik.

Dalam Teori motivasi prestasi terhadap menejemen dan pengembangan para manajer, pengaruhnya adalah motivasi prestasi

dapat dikembangkan. Orang-orang yang belajar cepat dan lebih baik apabila mereka sangat termotivasi untuk mencapai sasaran mereka. Dan karena sangat termotivasi untuk mencapai sasarannya, mereka selalu mau menerima nasihat dan saran tentang cara meningkatkan kinerjanya. Pada hakekatnya motivasi sangat dibutuhkan dalam dunia pembelajaran oleh guru atau dosen, sebab tidak semuanya peserta didik mampu untuk menerima materi yang ditrasnfer oleh guru ataupun dosen.

Mengingat perbedaan status perekonomian, latar belakang keluarga, perhatian orang tua, kemampuan berfikir, lingkungan, karakter peserta didik itu sendiri, kwalitas sekolah, keadaan teman sebaya, dan faktor lain yang mempengaruhi jati seseorang.

DR. David Mc.Clelland mengemukakan bahwa: achievement motivation adalah suatu keinginan untuk mengatasi atau mengalahkan suatu tantangan, untuk kemajuan dan pertumbuhan.(Malayu S. P. Hasibun, 2014:97)

Keadaan pembelajaran bisa lancar, nyaman, termotivasi dengan saran atau dorongan guru atau dosen, termotif dengan cerita atau dongeng, film kartun yang sekedar menghilangkan kelelahan, penugasan/mengexplore, proyek mini, outing, dengan problem solving dan masih banyak lagi, maka pendidikan akan berhasil dengan baik, dengan berbagai macam cara bagaimana supaya peserta didik itu mau dan suka pelajarannya dulu, sehingga akan menyukai pelajarannya yang diterima.

Ada kemungkinan peserta didik tidak dapat menerima pelajaran dengan baik sebab pertama pertemuan sudah tidak antusias sama pengajarnya. Dengan demikian bisa diambil kesimpulan, bahwa awal pertemuan seorang guru atau pengajar harus dengan muka ceria, antusias, respon dengan karakter peserta didik, memberikan kesempatan pada semua peserta didik untuk bertanya, perhatian penuh dengan cinta kasih sayang.

Pada hakekatnya motivasi belajar adalah suatu dorongan baik itu intrinsik yang berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, maupun ekstrinsik yang berupa penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, kegiatan belajar yang menarik, keduanya faktor yang tidak dapat dipisah dan punya rangsangan tertentu, sehingga membuat seseorang berkeinginan untuk melakukan aktifitas belajar yang lebih giat dan semangat. 1). Peranan motivasi dalam belajar

Ada beberapa peranan motivasi yang penting dalam belajar dan pembelajaran yaitu : (Hamzah B.Uno, 2006:27)

a. Peran motivasi dalam menentukan Penguatan Belajar Peserta didik dalam belajar, mestinya menemukan masalah dan juga solusinya atau pemecahannya. Misalkan dalam bidang matematika peserta didik akan membutuhkan alat bantu yang berupa tabel perkalian, tanpa tabel perkalian peserta didik tidak akan mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik, nah disitulah peran

motivasi yang dapat menimbulkan penguatan belajar peserta didik.

b. Peran Motivasi menentukan ketekunan belajar.

Seseorang yang belajar lama, artinya tidak mudah jenuh,setiap hari belajar walaupun hanya setengah jam,namun peserta didik sering melakukan, maka motivasi itu sangat terpengaruh oleh ketahanan dan ketekunan belajar.

c. Peran Motivasi dalam memperjelas tujuan Belajar.

Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Peserta didik akan tertarik untuk belajar sesuatu yang dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya.

2). Tehnik-tehnik motivasi dalam pembelajaran

Beberapa tehnik motivasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran sebagai berikut:( Hamzah B.Uno, 2006:132)

a. Pernyataan penghargaan secara verbal .

Dengan cara ini peserta didik akan merasa tersanjung, merasa diperhatikan, tidak hampa dengan lingkungan, merasa sejajar dengan teman sebaya, dan mengatakan

“bagus” atau “hebat” atau “ ya baik” ketika ditanya, diberi penugasan dari seorang guru atau pendidik.

b. Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan.

Pengetahuan atas hasil pekerjaan yang dilakukan oleh peserta didik merupakan cara untuk meningkatkan motif belajar peserta didik.

c. Menimbulkan rasa ingin tahu.

Rasa ingin tahu adalah cara untuk meningkatkan motiv yang dtimbulkan dari rasa keraguan, sulit untuk memecahkan masalah, ketidakpastian jawaban yang benar, kebimbangan menerima jawaban, ada kontradiktif, menemukan hal–hal yang baru yang sebelumnya tidak mengetahui, yang mana akan menimbulkan kerasnya motiv untuk memecahkan problem atau masalah.

d. Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa. Sesuatu yang diberikan pendidik atau guru yang sebenarnya bermaksud untuk menimbulkan rasa ingin tahu terhadap peserta didik.

e. Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa. Guru atau pendidik memberikan semacam bonus atau hadiah sebagai langkah pertama untuk peserta didik belajar selanjutnya.

f. Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar.

Menggunakan sesuatu hal yang diketahui oleh peserta didik sebagai wahana atau wadah untuk menjelaskan

atau menerangkan yang baru atau mereka belum memahami.

g. Gunakan kaitan yang unik dan tak terduga untuk menerapkan suatu konsep dan prinsip yang telah dipahami.

Sesuatu hal yang mengherankan, unik, mudah dikenang peserta didik, bahasa yang lucu dan mudah diingat. h. Menuntut siswa untuk menggunakan hal-hal yang telah

dipelajari sebelumnya. Dengan cara ini siswa dalam belajar selain menggunakan hal-hal yang telah dikenal juga dapat menguatkan pemahaman atau pengetahuannya tentang hal-hal yang telah dipelajari. i. Memberikan simulasi dan permainan.

Motif ini peserta didik akan senang dengan berbagai macam simulasi dan permainan, sehingga tidak membosankan, tidak merasa jenuh

j. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemahirannya didepan umum.

Peserta didik disini akan merasa bangga dan dihargai dan pada gilirannya akan meningkatkan motiv belajar.

k. Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar.

Sesuatu yang tidak menyenangkan peserta didik dihilangkan, minimal dikurangi, atau kejadian yang dampaknya negatif .

l. Memahami iklim sosial dalam sekolah

Dengan pemahaman, peserta didik mampu memperolehbantuan Yang tepat dalam mengatasi masalah atau problem.

m. Memanfaatkan kewibawaan guru secara tepat

Didalam pemanfaatan kewibawaan pendidik atau guru adalah dengan memberikan ganjaran, dalam mengendalikan perilaku siswa, kewibawaan berdasarkan hukum, kewibawaan sebagai rujuan dan kewibawaan karena keahlian dari seorang pendidik atau guru.

n. Memperpadukan motif-motif yang kuat

Karena mendapatkan penghargaan dan sanjungan, maka akan menimbulkan penguatan motif, belajar bertambah besar dan sampai peserta didik mencapai kesuksesan yang tinggi.

o. Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai

Semakin jelas tujuan yang akan ditempuh semakin terarah upaya untuk mencapainya.

Yang merupakantujuan belajar secara umum, hendaknya dipilih menjadi tujuan sementara yang lebih jelas dan lebih mudah dicapai.

q. Memberitahukan hasil kerja yang telah dicapai

Dalam hasil ulangan, hasil ujian ditunjukkan pada peserta didik agar mereka mengetahui hasil yang dicapai,tentunya motif belajar siswa akan lebih kuat. r. Membuat suasana persaingan yang sehat diantara para

siswa.

Belajar yang bersaing sehat akan menimbulkan upayabelajar yang sungguh-sungguh dan digunakan pula prinsip keinginan individu untuk selalu lebih baik dari orang lain.

s. Mengembangkan persaingan dengan diri sendiri.

Semua tugas dalam berbagai kegiatan dilakukan sendiri dan peserta didik akan dapat membandingkan keberhasilannya.

t. Memberikan contoh yang positif.

Selain tugas, pendidik atau guru memberikan bimbingan, mengontrol dalam peserta didik mengerjakan tugas, bukan malahan ditinggal. Dan pendidik harus memberikan contoh yang baik.

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi dan mempunyai peran dalam pembentukan kepribadian seseorang

diantaranya adalah faktor yang dibawa sejak lahir yaitu keturunan, lingkungan dan situasi.

Pada hakekatnya motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal padapeserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.(Hamzah B.Uno, 2006:23)

(2) Sikap

Definisi sikap menurut Allport ini menunjukkan bahwa, sikap itu tidak muncul seketika atau dibawa lahir tetapi disusun dan dibentuk melalui Pengalaman serta memberikan pengaruh langsung kepada respon seseorang.(Djaali, 2013:114)

Karena sikap sebagai suatu kesiapan mental atau emosional dalam beberapa jenis tindakan pada situasi yang tepat. (Djaali, 2013:115)

(3) Minat

Menurut Sinambela (1993) bahwa Minat membaca adalah sikap positif dan adanya rasa keterikatan dalam diri anak terhadapaktifitas membaca meliputi kesenangan membaca dan tertarik buku bacaan.(Hartono, 2016:282)

Hasrat atau kemauan yang bulat akan menimbulkan tekad yang kuat bahkan lebih dari yang diharapkan. Sesuatu yang diraih pada umumnya hasilnya cukup baik dan tidak mengecewakan.

Minat banyak dipengaruhi oleh berbagai macam aspek, baik dari diri sendiri, orang lain, lingkungan keluarga, lingkungan luar, suasana nyaman, dan tidak merasa terganggu.

Crow and crowmengatakan bahwa minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. (Djaali, 2013:121)

Artinya pengalaman suatu pembelajaran adalah guru yang terbaik, seseorang yang belajar dari pengalaman akan baik hasilnya dibanding belajar yang dimulai dari kekosongan pengalaman.

Jadi minat dapat ditunjukkan melalui penyataan, bahwa peserta didik lebih menyukai suatu hal daripada yang lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas, Minat tidak dibawa sejak lahir, namun melainkan diperoleh di kemudian hari.

Ada pendapat lain bahwa minat adalah kesenangan atau perhatian yang terus menerus terhadap suatu obyek karena adanya pengharapan akan memperoleh manfaat.(Hartono, 2016:283)

Bagi seorang pendidik atau guru mempunyai tanggung

Dokumen terkait