• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen - MANAJEMEN SUMBER BELAJAR DALAM RANGKA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SDUT BUMI KARTINI KUWASEN JEPARA - UNISNU Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen - MANAJEMEN SUMBER BELAJAR DALAM RANGKA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SDUT BUMI KARTINI KUWASEN JEPARA - UNISNU Repository"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

A. Manajemen

1. Pengertian Manajemen dan fungsi manajemen (a) Pengertian Manajemen

Adapun pengertian dari manajemen adalahpengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu. (Malayu S.P Hasibuan, 2014:01)

Manusia merupakan unsur yang terpenting dalam seluruh proses administrasi dan manajemen. Yang pada hakekatnya analisis administrasi mempunyai empat sudut pandang yaitu:

(1) Administrasi dan manejemen dengan berbagai unsurnya (2) Administrasi dengan komponennya

(3) Administrasi dilihat dari segi prosesnya

(4) Administrasi dengan analisis alur pemikiran yang logis. (Sondang P. Siagian, 2012:vii)

Sebenarnya pengertian antara administrasi dengan manajemen sangat luas administrasi, sebab manajemen merupakan bagian dan bahkan menjadi inti administrasi. Tetapi ada pula yang mengatakan bahwa admistrasi pengertiannya lebih sempit dengan alasan hanya mencakup kegiatan-kegiatan ketatausahaan, korespondensi, kearsipan,

dan sejenisnya. Dengan kata lain jika menejemen sebagai proses

(2)

penyelengaraan berbagai jenis aktivitas dalam rangka pencapaian suatu tujuan sedangkan administrasi adalah bagian aktivitas menejernnya.

Pemimpin menguraikan rencana-rencana menjadi kenyataan, membimbing, memotivasi, mengarahkan karena manajer pada hakekatnya sebagai perencanaan, pengorganesasian, pengarahan dan pengawasan.(George R. Terry, 2013:16.).

Dengan pengertian lain bahwa manajemen sumber belajar adalah salah satu cara pengelolaan atau pengaturan pada pemanfaatan sumber belajar, bagaimana supaya peserta didik itu sadar mau membaca tanpa harus diperintah, dipaksa, untuk mencapai tujuan pendidikan yang optimal.

Reformasi pembelajaran merupakan inti dari reformasi pendidikan, jika dilaksanakan serius oleh para peserta didik pembelajaran itu akan menjadi kuncinya(learner centered) guru harus menjadikan siswa supaya dapat belajar dari pengalaman, lingkungan, dan budaya, yang akan mengarah pada perkembangan siswa baik fisik, psikologi, sosial, dan intelektual serta dijadikan pembelajaran pribadi, organesasi, dan sosial(Departement of Curriculum and Instruction Development,2003).(Anmar Navy, 2013:388)

(3)

tetapi belajar dari pengalaman, lingkungan dan budaya yang berkembang dalam kehidupan peserta didik itu sendiri. Dan pendidikan sendiri tidak dapat lepas dari proses belajar yang membutuhkan waktu lama dan melalui proses, untuk memperoleh pengetahuan dan ketrampilan dengan metode yang lebih mengutamakan praktik dari pada teori. Secara langsung siswa lebih cenderung mengetahui secara konkrit, sehingga dapat menambah wawasan dan cakrawala yang sangat luas.

Learning is one of the crucial fields of activity that have benefited from exponential technological development.

(4)

enhance the quality of the learning experience in terms of content or pedagogy and ; three, to enhance institutional efficiency by reducing costs, increasing productivity or increasing market share. kedua mempertinggi kwalitas pengalaman belajar yang termasuk dalam bentuk pedagogik, ketiga mempertinggi lembaga yang tepat untuk mengurangi kerugian, peningkatan produktifitas atau peningkatan bagian pemasaran.(Philip O. Ayoo and Jude T. lubega, 2016:01)

(b). Prinsip-prinsip manajemen

Prinsip–prinsip manajemen dirancang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus para mahasiswa yang hendak mempelajari ilmu manajemen. Prinsip-prinsip manajemen secara cepat dan meyakinkan bentuk pelajaran yang diproramkan membantu seseorang untuk menemukan segala sesuatu yang penting dalam manajemen dengan cara merangsang timbulnya minat untuk belajar dan menguji diri.(George R. Terry, 2013:5)

(c). Fungsi manajemen

(5)

Fungsi manajemen sumber belajar sebagai usaha bersama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan organesasi secara efektif dan efesien dengan menggunakan segala sumber daya yang ada, meliputi perencanaan, pengorganesasian, penyusunan personalia, pengarahan dan pengawasan.(Estu Miyarso, 2016)

Artinya fungsi manajemen sumber belajar sebagai rujukan referensi, menambah wawasan dan pengalaman, meningkatkan kemandirian belajar peserta didik, memperkaya pengetahuan, kreatif dalam problem solving, memunculkan penemuan–penemuan baru, dan berlatih tanggung jawab terhadap tugas.

Sedangkan fungsi manajemen sendiri menurut George R. Terry(POAC) adalah:( Malayu S.P. Hasibuan, 2014:20)

(1) Planning(perencanaan):

Manajer menggunakan logika dan metode untuk memikirkan sasaran dan tindakan.

(2) Organizing(pengorganesasian):

dan sumber daya untuk mencapai sasaran organesasi (3) Actuating(penggerakan):

Manajer memastikan bahwa organesasi bergerak mencapai tujuan organisasi.

(4) Controlling(pengendalian):

(6)

Dalam proses berasosiasi kepada peserta didik untuk untuk mendapatkan pengalaman dan memperbanyak bahkan memperkaya pengetahuan dengan menggunakan berbagai macam sumber belajar, baik itu pesan, alat, metode atau tehnik, orang ataupun lingkungan. Sebab dalam penggunaan sumber belajar disesuaikan dengan tingkat kebutuhan peserta didik, contoh peserta didik menginginkan bahan dari sumber belajar yang sama, hal ini disebabkan adanya kebutuhan peserta didik untuk menguasai kemampuan ataupun ketrampilan dengan menggunakan berbagai macam sumber belajar akan menambah wawasan yang ilmiah, memperdalam kajian permasalahan, menambah kreatif, dan motivasi yang positif.

Dengan kata lain bahwa fungsi manajemen sumber belajar adalah kegiatan mengelola, mengatur, memanage tiap orang untuk belajar menampilkan kompetensinya.(Estu Miyarso, 2016)

Bahwa keberhasilan suatu organesasi untuk mencapai suatu tujuan dan berbagai sasarannya dan efektifitas manajeriial setiap orang yang menduduki jabatan pimpinan sangat tergantung pada kemampuannya berperan selaku motivator yang aktif.

(7)

    

  





 

  

 

  



  

   

 

  





      

      

    

  

 

 

 







  

    

    

     

 



36. sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil, dan hamba sahayamu. (Depag RI, 2008:145)

Sejak bermulaan surah, pembicaraan berputar sekitar wasiat dan nasehat, seperti menguji anak-anak yatim sebelum menyerahkan harta mereka, larangan memberikan harta kepada anak-anak yang belum sempurna akalnya, larangan membunuh diri, petunjuk bagaimana memperlakukan istri, dan cara mendidik istri dengan yang baik atau kekerasan, sambil selalu ingat„Azza wajalla.

(Ahmad Mustafa Al Maraghi, 2010:39)

(8)

maupun perbuatan akan menjadi baik.

(9)

kejahatannya ditakuti.Kekuasaan ini tidak lain adalah milik Allah, Oleh karena itu, selain Dia bersekutu dengan-Nya didalam kekuasaan itu, berarti orang itu telah menyekutukan-Nya. Jika Allah melarang mempersekutukan sesuatu dengan-Nya, maka larangan mengingkari ada-Nya, maka larangan mengingkari ada-Nya dan ketuhanan-Nya lebih utama. (Ahmad Mustafa Al Maraghi, 2010:40) 2. Manajemen Sumber Belajar dan Fungsinya

Pengertian dari manajemen sumber belajar adalah segala aktifitas perencanaan, pengorganesian, pelaksanaan, pengontrolan, yang mengandung pesan, baik sengaja dikembangkan atau yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan pengalaman dan atau praktik yang memungkinkanterjadinya belajar.(Permendiknas, Tentang S tanda r Proses, No. 41:2007)

Menurut Mudhoffir (1992:9) yang dimaksud dengan manajemen sumber belajar adalah pengembangan instruksional (pesan, lingkungan, orang, alat, media, dan buku cetak/modul) menurut peningkatan efektifitas kegiatan siswa dimana kegiatan belajar di kelas dan pada pusat sumber belajar merupakan suatu rangkaian kegiatan yang terpadu. Dalam manajemen sumber belajar dalam rangka meningkatkan kemandirian belajar siswa disini meliputi:

(1) Perencanaan pemanfaatan sumber belajar di SDUT Bumi Kartini Jepara.

(10)

datang. Kegiatan terencana dan terkontrol yang dikerjakan akan memberikan fasilitas untuk mengarahkan instruksional sehingga tercapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif. Definisi yang kedua adalah hubungan antara apa yang ada sekarang (what is) dengan bagaimana seharusnya (what should be) yang bertalian dengan kebutuhan, penentuan tujuan, prioritas program, dan alokasi sumber. Bagaimana seharusnya mengacu padamasa yang akan datang.Perencanaan disini menekankan pada usaha mengisi kesenjangan antara keadaan sekarang dengan keadaan yang akan datang. Disesuaikan dengan apa yang dicita-citakan pada masa yang akan datang.(Hamzah B. Uno, 2011:1).

Sedangkan pemanfaatan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya proses. cara atau berfaedah untuk orang lain atau pada sesuatu yang menjadi tujuan pembelajaran.(Kamus Besar Bahasa Indonesia,

2012:873). Perencanaan pemanfaatan sumber belajar berarti proses menyeleksi dan menghubungkan antara pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan datang yang berkaitan dengan sumber belajar. Kawasan pengelolaan untuk perencanaan menurutSeels and Richey(1994:49)dapat digambarkan menjadi 4 kategori yaitu : 1) pengelolaan proyek, 2) pengelolaan sumber, 3) pengelolaan system penyampaian, dan 4) pengelolaan informasi.(Supriyanto, Situni Ibrahim,Syahwani Umar, 2014)

(11)

memberi uraian bahwa planning mengembangkan rancangan kegiatan hari ini untuk tindakan-tindakan di masa mendatang. (George R. Terry, 2013:46)

Proyek pembangunan sumber belajar bagi para guru, siswa, orang tua, Planning yang efektif didasarkan pada fakta dan informasi, bukan atas dasar emosi atau keinginan, Fakta-fakta yang relevan dengan situasi yang sedang dihadapi berhubungan erat dengan pengalaman dan pengetahuan seorang manajer. Dibutuhkan cara berfikir yang berefleksi, juga dapat dibantu oleh imaginasi dan forecast.Seorang perencana harus mampu untuk menggambarkan pola kegiatan yang diusulkan itu secara jelas dan gamblang. Sebelum melakukan tindakan, harus siap dahulu dengan rencana yang sudah matang.(George R. Terry, 2013:47)

Program pelatihan yang baik adalah yang mampu memberikan pengalaman belajar bagi peserta didik sekaligus menjadi kegiatan keorganesasian yang direncanakan dan dirancang sebagai jawaban atas kebutuhan organesasi yang spesifik.(Agustinus Hermino, 2013;96)

(12)

pemanfaatan sumber belajar oleh para guru, 2) dibentuk sebuah komite untuk mengexplorasi, menganalisis kondisi dan ketersediaan dalam pengembangan sumber belajar di sekolah dan dimasyarakat, 3)Sekolah mempromosikan proyek-komite sekolah .(Ammar Navy, 2016: 391)

Pada hakekatnya belajar adalah sebagai proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, ketrampilan, dan sikap. Belajar sendiri dimulai sejak manusia lahir dari kandungan seorang ibu sampai akhirul hayat.Disamping itu kemampuan manusia untuk belajar merupakan karekteristik yang pentingyang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Pendidikan awal ketika bayi bisa pegang botol, kertas, dapat mengenal orang-orang yang disekelilingnya, orang yang selalu memberikan kasih sayang dan perhatian, setelah dewasa pendidikan itu akan berubah menurut jenjang usia anak.

Menurut Cronbach (1954),” Learning is shown by change in behavior as result of experience”.(Baharuddin.dan Esa Nur Wahyuni, 2009:13) Belajar yang baik adalah melalui pengalaman.Sebab pengalaman adalah guru yang paling terbaik.

(13)

pendidik lebih bertangung jawab atas segala usaha dan upayanya dalam persiapan mengajar di kelas.

Secara Implisit dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang telah diinginkan. Kemauan yang tinggi rasa ingin tahu terhadap pengetahuan akan membangkitkan belajar mandiri. Dengan hasil pembelajaran yang masih belum terpenuhi maka kaca bercermin untuk kegiatan perencanaan yang sudah terlaksana atau yang belum terlaksana adalah memperbaiki perencanaan program yang lalu untuk program yang akan datang.

Dasar perlunya perencanaan pembelajaran dengan asumsi: 1 untuk memperbaiki kualitas pembelajaran

2 Untuk merancang suatu pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sistem

3 Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang belajar

4 pembelajaran diarahkan pada suatu kemudahan

5 pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan

6 sasaran akhir dari perencanaan pembelajaran adalah mudahnya siswa untuk belajar.(Hamzah B. Uno, 2011:1).

(14)

pembelajaran. Sedangkan pemanfaatan artinya berfaedah, jadi arti pelaksanaan pemanfaatan sumber belajar adalah faedah melakukan sesuatu pekerjaan pembelajaran yang dirancang yang berkaitan dengan sumber belajar. Dalam pelaksanaan pemanfaatan sumber belajar pada hakekatnya adalah seorang pendidik atau guru yang sepenuhnya menjadi tanggung jawabnya. Menurut George R. Terry (2013:17) pelaksanaan atau yang disebut actuating adalah gerakan aksi yang mencakup kegiatan yang dilakukan seorang manajer untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang ditetapkan oleh unsur perencanaan dan pengorganesasian agar tujuan-tujuan dapat tercapai. Kemajuan dan kemunduran suatu pendidikan dipengaruhi oleh beberapa komponen diantaranya adalah :

1. Dalam membuat tujuan instruksional 2. Ketika memberikan tujuan pembelajaran 3. mengembangkan strategi pembelajaran 4. penyajian informasi

5. mendorong peserta didik untuk kreatif dalam berfikir

(15)

mendalami karakter peserta didik tidak hanya menhafal namanya saja akan tetapi latar belakang pendidikan orang tuanya, keadaan ekonomimya, dan sebagainya. Secara otomatis seorang pendidik menggunakan sumber belajar yang mudah diperoleh, harganya terjangkau/murah, dan dapat dimanfaatkan oleh peserta didik dalam proses pembelajaran.

Suatu tindakan yang mengacu pada aplikasi atau penerapan ilmu didalam pembelajaran guru baik itu diluar maupun di kelas, sehingga akan terwujud pendidikan yang layak dan konduktif bagi peserta didik itu sendiri. Dalam hal ini, George R. Terry(1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran tersebut.Jadi actuating artinya menggerakkan orang- orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif.

(16)

(3) Evaluasi pemanfaatan sumber belajar di SDUT Bumi Kartini Jepara. Berkaitan dengan evaluasi pemanfaatan sumber belajar disini mempunyai arti bahwa akhir dari pembelajaran adalah evaluasi. Jadi evaluasi menurut Michael Scriven ( Aunurahman, 2012:206) adalah penetapan nilai sehubungan dengan fenomena pendidikan yang dimaksudkan untuk penentuan manfaat atau kebaikan relatif dari segala sesuatu yang kita evaluasi, maka makna evaluasi pemanfaatan sumber belajar adalah penetapan nilai dari pemanfaatan sumber belajar itu sendiri.

Sedangkan menurut Anas Sudijono (1995:1) evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Maka arti evaluasi pemanfaatan sumber belajar adalah suatu tindakan untuk menentukan nilai kemanfaatan sumber belajar sebagai hasil dari pembelajaran.

Secara khusus dalam pembelajaran dikelas penilaian dilakukan untuk mengetahui kemajuan hasil belajar peserta didik, mendiagnosis kesulitan belajar, memberikan umpan balik, proses belajar mengajar dan penentuan kenaikan kelas yang ada kaitannya dengan pemanfaatan sumber belajar. Secara langsung penilaian dan evaluasi dalam pembelajaran sangat dibutuhkan apalagi dalam memanfaatkan sumber belajar,pendidik harus dapat memilih sumber belajar yang sesuai dengan mata pelajarannya.

(17)

telah ditentukan, atau usaha memperoleh informasi berupa umpan balik/feed back bagi penyempurnaan pendidikan. (Anas Sudijono, 2012:01). Dan fungsi evaluasi secara umum adalah proses setidak-tidaknya memiliki tiga macam fungsi yaitu (1) mengukur kemajuan, (2) menunjang penyusunan rencana, (3) memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali.(Anas Sudijono, 2012:01).

Bagi pendidik, secara diktatik evaluasi pendidikan setidak-tidaknya memiliki lima macam fungsi yaitu :

(a) Memberikan landasan untuk menilai hasil usaha yang telah dicapai oleh peserta didiknya.

(b) Memberikan informasi yang sangat berguna untuk mengetahui posisi masing-masing peserta didik ditengah-tengahkelompoknya.

(c) Memberikan bahan yang penting untuk memilih dan kemudian menetapkan status peserta didik.

(d) Memberikanpedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluar bagi peserta didik yang memang memerlukannya

(e) Memberikan petunjuk tentang sudah sejauh manakah Programpengajaran yang telah ditentukan telah dapatdicapai.(Anas Sudijono, 2012:12).

(18)

lingkungan mendukung, maka akan nampak belajar mandiri atau yang disebut independent learning. Belajar tidak harus dikomando, atau diperintah, tidak ada paksaan atau tekanan, namun kesadaran diri pribadi dari peserta didik.

Evaluasi hasil belajar peserta didik berarti kegiatan menilai proses dari hasil belajar siswa, baik yang berupa kegiatan kurikuler, kokulikuler, maupun ekstra kurikuler. Penilaian hasil belajar bertujuan melihat kemajuan belajar peserta didik dalam menguasai materi ajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah

ditetapkan.(Agustinus Hermino,2013:172))

Berdasarkan tujuan penilaian hasil belajar, ada beberapa fungsi penilaian yang dapat dikemukakan antara lain adalah:(1) fungsi selektif, (2) Fungsi Diagnostik, (3) fungsi penempatan, (4) fungsi pengukur keberhasilan program.(Agustinus Hermino2013:17)

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa aktifitas pendidik atau guru adalah sebagai perencana, pelaksana, pengevaluasi yang akan muncul peserta didik/siswa akan memiliki kemandirian belajar yang didukung oleh : 1) belajar kelas penuh. 2) belajar kelas kolaboratif, 3) aktifitas belajar mandiri.

B. Sumber belajar

Pengertian sumber belajar, fungsi sumber belajar dan macam–macam sumber belajar.

(19)

Sumber belajar adalah: segala sesuatu yang mengandung pesan, baik sengaja dikembangkan atau yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan pengalaman dan atau praktik yang memungkinkan terjadinya belajar.(Permendiknas No. 41:2007)

Sedangkan sumber belajar menurut Sudjana (1989) dapat dimaknai secara sempit dan luas, secara sempit sumber belajar terfokus pada bahan-bahan cetak, sedangkan secara luas mencakup berbagai macam sumber daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung.(Abdul Muis, 2012: 20)

Sumber belajar dikemukakan oleh Association for Educational Communication and Technology, AECT, (1997) yaitu berbagai sumber baik berupa data, orang, dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar. AECT mengelompokkan komponen pada pesan, orang, bahan, alat, prosedur dan lingkungan.(B.P.Sitepu, 2014:19)

Sumber belajar dalam pendidikan Islam yang pertama berupa pesan. Dan pesan tersebut ada pada isi Al-Qur‟an. Sebab Al-Qur‟an merupakan pesan Allah Swt. secara langsung dan dibawa oleh rasul-Nya yaitu Nabi Muhammad Saw. lantaran malaikat Jibril.

Sebagaimana telah dijelaskan dalam QS. An Nisa‟ 105 yang berbunyi:



 

 

  

 

  

    

     

   



(20)

105."Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat".

Ayat ini kembali kepada persoalan semula yang berbicara tentang orang- orang munafik, yang diselingi dengan berbagai persoalan yang berkaitan dengan mereka, sampai pada uraian tentang kewajiban menindak tegas, bahkan memerangi mereka yang terang–terangan keluar dari Islam, hingga ancaman bagi mereka yang berdalih tertindas karena enggan hijrah dan berjihat.(M Qurash Shihab, 2011:698)

Selain itu ada lagi salah satu pesan Nabi Musa kepada kaumnya yang terdapat pada QS. Ibrahim 6 yakni:

  

  



  

    

    

   

   

   

    



  

     

 

  

   

   



 

 

6. dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia menyelamatkan kamu dari (Fir'aun dan) pengikut-pengikutnya, mereka menyiksa kamu dengan siksa yang pedih, mereka menyembelih anak-anak laki-lakimu, membiarkan hidup anak-anak perempuanmu; dan pada yang demikian itu ada cobaan yang besar dari Tuhanmu".

(21)
(22)

melakukannya dan ingatkanlah umatmu bahwa apa yang dialami oleh Bani Israel jauh lebih berat daripada apa yang dialami umat Islam alami.(M Qurash Shihab, 2011:326)

Sumber belajar yang kedua berupa orang/manusia. Manusia atau orang adalah salah satu sumber daya yang digunakan untuk kemanfaatan pembelajaran. Bukti orang atau manusia bahkan kita sebut nara sumber adalah faktor yang dominan dalam pendidikan. Pengetahuan yang dimiliki seseorang walaupun sedikit atau sepatah kata yang diajarkan pada orang lain akan lebih bermanfaat dan bisa berkembang jika diamalkan, sebab ilmu tidak hanya sekedar sebagai pajangan, namun sebagai aplikasinya kehidupan untuk mencapai kebahagiaan dunia maupun akherat, sesuai

dengan Hadits Nabi yang bunyinya adalah:

ا د م ع ت م

ب

ذ ك

ﻮﻤھ

ح ﺰ ﺟ و ﻻ

ل

ا

ي ى ب ه ع ا و ث د ﻮ ﺣ ت ي ا و ل و ي ى ع ا و غ ل ب

)ى خ ا ر ب ﻻ

و ر

(ر ا ى ل ا ه م ي د

ا ء و ب ت ي ل ف ا

Sampaikanlah dariku, walaupun satu ayat dan ceritakan tentang kaum Bani Israil karena yang demikian itu tiada dosa. Barang siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja maka bersiaplah tempatnya di Neraka. (Syarah An Nawawi, 784 H:529).

(23)

didik terarah dan terkontrol sampai ke jenjang keberhasilan dalam kehidupannya.

Sumber Belajar yang ketiga adalah media. Media adalah salah satu sumber belajar yang sangat mempengaruhi jalannya pembelajaran. Sebab media adalah sarana dan prasarana pembelajaran yang berupa gambar, tayangan film, foto dan lain-lain. Dalam pembelajaran ini sebagai contoh yang peneliti ambil adalah gambar untuk menciptakan peserta didik mandiri dalam sholat berjama‟ah, peserta didik mampu menyerap penjelasan gurunya tentang gambar pembelajaran sholat berjama‟ah lewat penayangan film untuk peserta didik yang usianya Sekolah Dasar. Hal ini

dijelaskan dalam salah satu Hadits yang berbunyi:

ا

ء ز ج

ﻲھ

ت س ﺐ ﺨ ﻣ

ح ا ص

ﻻ ة ه م ل

ا ﻼ ﺠ ﻣ ة ص

Artinya:”Shalat jamaah itu lebih utama 25 kali lipat daripada salat seorang sendirian”.(Ringkasan Shahih Muslim yang diriwayatkan Al Bukhori nomor hadits 648, 2003:189)

Bahwa melaksanakan sholat jama‟ah pahalanya sangat besar dan merasakan kebersamaan dalam beribadah suatu bukti umat Islam syiar.

(24)

Perintah ibadah dalam ayat bukan saja ibadah ritual atau juga dikenal ibadah mahdhah, yakni ibadah yang cara, kadar waktunya ditetapkan oleh Allah dan Rasul, seperti shalat, zakat, puasa dan haji, tetapi mencakup segala macam aktifitas yang hendaknya dilakukan demi

karena Allah Swt. Ibadah yang dimaksud adalah

 

  

   





 

   

 



 

162. Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.(Depag RI, 2005:119)

Sementara ulama‟ memahami perintah ibadah ini dalam arti taukhid praktis, dimana-mana amal kebajikan merupakan buah dari keyakinan kalbu atas keesaan Allah Swt.

Sumber belajar yang keempat berupa alat. Alat adalah sesuatu yang digunakan untuk proses pembelajaran sehingga meringankan para pendidik untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Ketika Rasulullah diberikan wahyu yang pertama oleh malaikat Jibril, pada awalnya tidak bisa apa–apa, sehingga belum sempat menulis dengan kertas. Itupun Rasulullah awalnya juga tidak dapat membaca, dengan demikian dengan lantaran pena sekarang ilmu pengetahuan dapat dicatat dan dikembangkan,

hal ini sesuai dengan ayat Allah Swt surat Al-Alaq 4-5 yang berbunyi:

     

  



 

    

 



4. yang mengajar (manusia) dengan perantaran pena

(25)

Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.( Tafsir Jalalain, 96:4)

( م ل ع ى ذ ل ا) “yang mengajari,”yakni menulis ( م ل ق ل ا ب )”dengan pena”, orang pertama kali menulis pena adalah Nabi Idris.

Dan kata (م ل ع ) “ Dia mengajari, (ن س ا و ل ا ا)“manusia yakni jenis manusia (م ل ع ي م ل ا م ) “apa yang tidak diketahuinya,” yaitu sebelum mengajarinya hidayah manusia, membuat kreasi, dan lain sebagainya. (Tafsir Jalalain, 2012:963)

Yang kelima adalah sumber belajar berupa lingkungan. Lingkungan adalah faktor utama yang menjadikan peserta didik terarah yang positif atau yang negatif bahkan lebih jahat. Lingkungan masyarakat yang dominan baik tidak ada problem, namun lingkungan yang dominan negatif dampaknya akan cepat atau lambat mempengaruhi peserta didik secara langsung. Bahkan ajarannya akan menyesatkan apabila peserta didik tidak mempunyai landasan agama yang kuat. Sesuai dengan hadits yang bunyinya:

ملعلا ضبقي نكلو سا ّ◌نلا نم هعزتني اعازتنا ملعلا ضبقي ﻻ ل ّ◌ جو ز ّ◌ع ﻞـــــﻟها

ن ّ◌ ا اولئسف ﻻ اه ّ◌ج اسؤور سا ّ◌نلا ذخ ّ◌تا املاع كرتي مل ااذ

ى ّ◌تحﻼـــــــــﻌﻠﻣاء ضﺐــــــــــﻘﺑ(ﻊــــــــــــﻠﻴﻫ قف ّ◌تم(و ّ◌لضاو او ّ◌لضف ملعريغب اوتفاف

(26)

Lingkungan yang telah disediakan oleh Allah untuk kemanfaatan manusia di muka bumi, supaya manusia sendiri dapat memanfaatkan dengan sebaik–baiknya, demi kemaslahatan umat Islam di dunia ini.

Sedangkan sumber belajar yang keenam adalah buku–buku cetak. Buku–buku cetak yang dimaksud disini adalah buku–buku yang dapat menunjang pembelajaran peserta didik dan mampu membantu dalam proses mengajar pendidik untuk peserta didik. Buku–buku cetak adalah penunjang keberhasilan pendidikan secara langsung maupun tidak langsung. Sebab peserta didik usia Sekolah Dasar cenderung senang dengan motif–motif buku yang bergambar warna karena akan muncul stimulus untuk membaca, sehingga peserta didik akan ada minat membaca dengan buku cetak yang berwarna dan bergambar.Ayat yang menunjukkan hal itu sebagai contoh buku cerita adalah kisah Raja Abrahah dengan

burung Ababil:

  

 

   

   





  

     

1. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?

2. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia?

(27)

Ia membangun sebuah gereja besar di kota Sari‟a untuk mengalihkan orang-orang yang pergi mengerjakan ibadah haji di kota Mekkah. Kemudian ada seseorang yang membuang kotoran di dalamnya., serta melumuri bagian kiblatnya dengan kotoran sebagai penghinaan atas tindakan Abrahah.

Maka Abrahah itu bersumpah untuk menghancurkan ka‟bah. Ia pun datang ke Mekkah dengan membawa pasukan yang mengendarai gajah, padabagian depan gajah-gajah itu adalah gajah yang bernama Mahmud, Ketika mereka berjalan menuju ka‟bah untuk menghancurkannya lalu Allah mengirimkan kepada mereka burung Ababil untuk menggagalkan tujuan jahat Raja Abrahah.(Jalalain, 2012:999)

(28)

    

 

  

     

    



    



 

  

  

 

  



 





78. Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.(Depag RI, 2005:220) Binatang yang tidak memiliki pendengaran, penglihatan dan tidak juga memiliki akal adalah binatang yang paling buruk. Manusia yang tuli atau tidak menggunakan pendengarannya, bisu tidak dapat bertanya atau menyampaikan informasi dan tidak berakal. Dalam arti tidak mampau secara mandiri berfikir dan dan juga tidak mampu menerima hasil pikiran orang lain adalah manusia seburuk-buruknya. Bahkan lebih buruk binatang yang tidak memiliki potensinya sebanyak yang dimiliki manusia.(Quraish Syihab, 2002:415).

2. Fungsi sumber belajar

Fungsi sumber belajar tidak lain diantaranya adalah sebagai berikut: (1) Sebagai tempat mencari bahan referensi

(2) Sebagai pusat membaca guna menambah pengetahuan dan kecakapan. (3) Sebagai tempat mendorong, membiasakan siswa belajar secara

mandiri.

(4) Sarana edukatif, informative, riset, dan rekreatif. 3. Macam-macam sumber belajar

(29)

(software), alat (device/hard ware), tehnik dan sesuatu yang bisa mendukung dengan pembelajaran.(Arief S. Sadiman, 2012:5)

Namun jika ditinjau dari jenisnya, sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua yaitu; sumber belajar yang dirancang (learning resource by design) yaitu sumber belajar yang memang sengaja dibuat untuk tujuan pembelajaran, contohnya modul, buku pelajaran, sedangkan yang kedua adalah sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan (learning resource by utilization) yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus dirancang untuk keperluan pembelajaran, namun dapat ditemukan, dipilih dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran, contoh pejabat pemerintah, pemuka agama, olahragawan, museum, dan kebun binatang.

4. Kriteria memilih sumber belajar antara lain: (1) Ekonomis, tidak harus bernilai mahal

(2) Mudah diperoleh, tidak memerlukan pengelolaan yang sulit (3) Praktis, dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instrusional

(4) Sesuai dengan tujuan, mendukung proses pencapaian tujuan belajar, dapat membangkitkan motifasi dan minat belajar siswa.(Estu Miyarso, 2016)

(30)

Sebagaimana telah disebutkan diatas, bahwa pengertian jenis sumber belajar sangat luas tidak hanya berupa buku–buku pembelajaran atau perpustakaan, namun termasuk lingkungan sekolah, masyarakat yang sebenarnya kaya akan ilmu pengetahuan, yang secara langsung dapat dibuktikan sebab dikunjungi langsung, dilihat, dan dianalisis atau dikaji kebenarannya secara mutlak apa adanya. Disitu guru atau pendidik harus dapat memilah-milah dan menentukan sumber belajar yang sesuai.

5. Prinsip-prinsip sumber belajar dalam pembelajaran

Perhatian dan motivasi merupakan dua aktifitas yang dapat dikembangkan oleh seorang pendidik yang erat kaitannya dengan proses pembelajaran.Sebab untuk menumbuhkan perhatian diperlukan adanya motifasi. Pada hasil penelitian menunjukkan, bahwa pada dasarnya hasil belajar meningkat apabila peserta didik memiliki motifasi yang kuat untuk belajar.

Perhatian sangat dibutuhkan para peserta didik akan haknya. Peserta didik akan merasakan kasih sayang seorang pendidik. Beberapa prinsip belajar yang dapat dikembangkan dalam proses pembelajaran yaitu:

a. Prinsip perhatian dan motivasi b. Prinsip transfer dan retensi c. Prinsip keaktifan

d. Prinsip keterlibatan langsung e. Prinsip pengulangan

f. Prinsip tantangan

(31)

h. Prinsip perbedaan individual.(Aunurrahman, 2012:114)

Jika sesuatu kegiatan belajar peserta didik diperhatikan. Motivasi sebagai suatu kekuatan yang mampu mengubah energi dalam diri seseorang dalam bentuk aktifitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu.

Berhasil tidaknya pembelajaran tergantung nahkodanya, yaitu guru atau pendidik. Hanya dengan motifasi peserta didik dapat tergerak hatinya untuk belajar bersama teman-temannya yang lain (Djamarah (2006:148). Faktor-faktor yang mempengaruhi sumber belajar diantaranya adalah :

a. Perkembangan tehnologis b. Nilai budaya setempat c. Keadaan ekonomi

d. Keadaan pemakai (jumlah kematangan, latar belakang, pengalaman, motivasi, tujuan, menarik dan sebagainya). (Estu Miyarso, 2016) C. Kemandirian belajar

1. Kemandirian belajar

Kemandirian dalam belajar peserta didik Sekolah Dasar antara Pengertian Kemandirian belajar dapat disebut juga belajar mandiri (Independent learning) yaitu belajar kelas penuh (full-class) dan belajar kolaboratif dapat diperkaya dengan aktifitas belajar mandiri.(Mel siberman,2002:182)

Ada kemungkinan yang lain bahwa konsep belajar aktif itu lebih dari 2400 tahun yang lalu Confucius menyatakan:

(32)

(3) What I do, I understand(apa yang saya lakukan, saya faham)

Mel Silberman telah memodifikasi dan memperluas pernyataan Confusius tersebut menjadi apa yang ia sebut belajar aktif.(Mel siberman, 2002:1)

2. Karakteristik peserta didik Sekolah Dasar

Pengertian karakteristik peserta didik adalah: aspek–aspek atau kwalitas perseorangan siswa seperti bakat, motifasi, dan hasil belajar yang telah dimilikinya.Tujuan dan karakteristik bidang studi biasanya dihipotesiskan memiliki pengaruh utama pada pemilihan strategi , pengorganesasian, pembelajaran, kendala dan karakteristik bidang studi pada pemilihan strategi pengelolahan.(Hamzah B. Uno, 2012:20)

Landasan yang berguna sekali dalam mempreskripsikan strategi pembelajaran, yang kendalanya adalah keterbatasan sumber-sumber seperti waktu, media, personalia, dan uang.

3. Faktor-faktor yang mendukung dan yang menghambat kemandirian belajar:

a. Faktor-faktor yang mendukung intern pada kemandirian belajar peserta didik adalah : minat, matifasi, sikap dan kebiasaan belajar

b. Faktor-faktor ekstern yang mendukung pada kemandirian belajar peserta didik: lingkungan

(1) Motivasi

Pengertian motivasi dan jenisnya.

(33)

adanya kebutuhan dan kepentingan individu. Banyak faktor yang turut berpengaruh terhadap pergeseran nilai, diantaranya yang menonjol adalah gerakan emansipasi wanita, pendidikan wanita yang semakin meningkat dan pertimbangan ekonomi. Kesiapan untuk memulai melakukan rangkaian kegiatan dalam suatu perilaku .(Hamzah B. Uno, 2015:63)

Motivasi menurut Jerald Greenberg adalah proses membangkitkan, mengarahkan, dan memantapkan perilaku arah suatu tujuan. Dan menurut Arthur Gates, motivasi adalah suatu kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mengatur tindakannya dengan cara tertentu.( Djaali.2013:101)

Dalam pembelajaran tidak akan lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi sumber belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam belajar itu sendiri. Keduanya saling berhubungan dan berkaitan, karena keduanya sebagai penunjang dalam keberhasilan pendidikan yang sangat optimal.Perubahan sikap dan perilaku seseorang akan mengubah secara langsung karakter manusia, karena adanya perkembangan fisik maupun psikologisnya.

(34)

layak, sama halnya dengan laki-laki yang tidak ada batasnya, diberi kesempatan untuk berkarya, mencipta sesuatu. Persamaan hak sekarang sama, bahkan pendidikan anak ditentukan oleh kemampuan dari seorang ibu, selama di rumah adalah peran wanita sebagai penunjang pendidikan putera-puteri mereka, berhasil tidaknya pendidikan dalam rumah tangga dipengaruhi oleh karakter dan pendidikan orang tua juga. Wanita karir sekarang sudah banyak, buktinya kepala pemerintahan, perwira, pejabat, lembaga-lembaga pendidikan yang pada hakekatnya sudah mapan dengan keberadaan kemampuan wanita, baik dari segi ketrampilan, kecakapan kedisiplinan. Sekarang didunia modernisasi tidak ada kesenjangan pendidikan antara laki-laki dan perempuan dalam memperoleh pendidikan bagi para warga yang diraih para wanita di bidang pendidikan adalah keinginan memanfaatkan pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikinya dengan berkarya dalam berbagai bidang yang sesuai dengan ketrampilan dan pengetahuan yang dimilikinya. Disini ada faktor nilai sosial budaya yang sangat bersifat situasional yang mutlak perlu perhatian.

(35)

a teacher or parexaminations, or the parent, a high need to achieve plus individual keinginan untuk menyenangkan seorang guru ,orang tua, merupakan kebutuhan yang tinggi untuk mencapai keinginan individu desire to achieve the goal of learning the language plus favourable attitudes loward learning the language. kedua dilihat sebagai mengacu sejauh mana karya seseorang untuk usaha belajar bahasa . That is, motivasion to learn a second language in seen as referring to the extentyang kedua diantaranya memotivasi belajar untuk berbahasa agar kelihatan luas to which the induvidual works or strives to learn the language becouse of a desire to do so ang the satisfaction experienced in this activity karena dari keinginan untuk melakukannya berarti . kepuasan dalam pengalaman suatu kegiatan. Effort alone does not signify might produce effort, as would Social pressures,usaha sendiri tidak akan sesuai dengan hasil usaha yang diinginkan, such as demanding teacher, impending examinations, or the promise of a new bicycle diantaranya karena permintaan guru, ujian yang akan datang, dan janji meminta sepeda baru. (David N -unan Clarice Lamb, 1996:210),

(36)

mungkin dipahami dalam keadaan terisolasi melainkan dikaitkan dengan berbagai teori yang dikembangkan oleh ilmu-ilmu lain, terutama ilmu-ilmu sosial tertentu. (Sondang P.Siagian,2012:vii)

Namun diakui secara umum bahwa, seseorang yang sudah belajar mestinya punya pengalaman yang baik atau tidak, secara langsung jika sudah belajar maka secara otomatis memiliki pengalaman. Salah satu cara untuk dapat dilakukan mengenali berbagai jenis kepribadian itu ialah dengan mengisolir empat variabel, yaitu:

a) Kepribadian yangekstrovert b) Kepribadian yangintrovert c) Tingkat keresahan yang tinggi

d) Tingkat keresahan yang rendah.(Sondang P.Siagian, 2012:96)

Pemberian motivasi berkaitan langsung dengan usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi. Adapun jenis-jenis motif dibagi menjadi dua yaitu: intrinsik dan ekstrinsik. Jika motivasi itu tercakup dalam situasi belajar dan ditemui kebutuhan-kebutuhan yang timbul dari diri siswa sendiri disebut intrinsik sedangkan motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar seperti angka kredit, ijazah, hadiah, akan mendapatkan nilai ujian yang baik dsb dinamakan ekstrinsik.

(37)

dapat dikembangkan. Orang-orang yang belajar cepat dan lebih baik apabila mereka sangat termotivasi untuk mencapai sasaran mereka. Dan karena sangat termotivasi untuk mencapai sasarannya, mereka selalu mau menerima nasihat dan saran tentang cara meningkatkan kinerjanya. Pada hakekatnya motivasi sangat dibutuhkan dalam dunia pembelajaran oleh guru atau dosen, sebab tidak semuanya peserta didik mampu untuk menerima materi yang ditrasnfer oleh guru ataupun dosen.

Mengingat perbedaan status perekonomian, latar belakang keluarga, perhatian orang tua, kemampuan berfikir, lingkungan, karakter peserta didik itu sendiri, kwalitas sekolah, keadaan teman sebaya, dan faktor lain yang mempengaruhi jati seseorang.

DR. David Mc.Clelland mengemukakan bahwa: achievement motivation adalah suatu keinginan untuk mengatasi atau mengalahkan suatu tantangan, untuk kemajuan dan pertumbuhan.(Malayu S. P. Hasibun, 2014:97)

(38)

Ada kemungkinan peserta didik tidak dapat menerima pelajaran dengan baik sebab pertama pertemuan sudah tidak antusias sama pengajarnya. Dengan demikian bisa diambil kesimpulan, bahwa awal pertemuan seorang guru atau pengajar harus dengan muka ceria, antusias, respon dengan karakter peserta didik, memberikan kesempatan pada semua peserta didik untuk bertanya, perhatian penuh dengan cinta kasih sayang.

Pada hakekatnya motivasi belajar adalah suatu dorongan baik itu intrinsik yang berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, maupun ekstrinsik yang berupa penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, kegiatan belajar yang menarik, keduanya faktor yang tidak dapat dipisah dan punya rangsangan tertentu, sehingga membuat seseorang berkeinginan untuk melakukan aktifitas belajar yang lebih giat dan semangat. 1). Peranan motivasi dalam belajar

Ada beberapa peranan motivasi yang penting dalam belajar dan pembelajaran yaitu : (Hamzah B.Uno, 2006:27)

(39)

motivasi yang dapat menimbulkan penguatan belajar peserta didik.

b. Peran Motivasi menentukan ketekunan belajar.

Seseorang yang belajar lama, artinya tidak mudah jenuh,setiap hari belajar walaupun hanya setengah jam,namun peserta didik sering melakukan, maka motivasi itu sangat terpengaruh oleh ketahanan dan ketekunan belajar.

c. Peran Motivasi dalam memperjelas tujuan Belajar.

Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Peserta didik akan tertarik untuk belajar sesuatu yang dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya.

2). Tehnik-tehnik motivasi dalam pembelajaran

Beberapa tehnik motivasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran sebagai berikut:( Hamzah B.Uno, 2006:132)

a. Pernyataan penghargaan secara verbal .

Dengan cara ini peserta didik akan merasa tersanjung, merasa diperhatikan, tidak hampa dengan lingkungan, merasa sejajar dengan teman sebaya, dan mengatakan

“bagus” atau “hebat” atau “ ya baik” ketika ditanya, diberi penugasan dari seorang guru atau pendidik.

(40)

Pengetahuan atas hasil pekerjaan yang dilakukan oleh peserta didik merupakan cara untuk meningkatkan motif belajar peserta didik.

c. Menimbulkan rasa ingin tahu.

Rasa ingin tahu adalah cara untuk meningkatkan motiv yang dtimbulkan dari rasa keraguan, sulit untuk memecahkan masalah, ketidakpastian jawaban yang benar, kebimbangan menerima jawaban, ada kontradiktif, menemukan hal–hal yang baru yang sebelumnya tidak mengetahui, yang mana akan menimbulkan kerasnya motiv untuk memecahkan problem atau masalah.

d. Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa. Sesuatu yang diberikan pendidik atau guru yang sebenarnya bermaksud untuk menimbulkan rasa ingin tahu terhadap peserta didik.

e. Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa. Guru atau pendidik memberikan semacam bonus atau hadiah sebagai langkah pertama untuk peserta didik belajar selanjutnya.

f. Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar.

(41)

atau menerangkan yang baru atau mereka belum memahami.

g. Gunakan kaitan yang unik dan tak terduga untuk menerapkan suatu konsep dan prinsip yang telah dipahami.

Sesuatu hal yang mengherankan, unik, mudah dikenang peserta didik, bahasa yang lucu dan mudah diingat. h. Menuntut siswa untuk menggunakan hal-hal yang telah

dipelajari sebelumnya. Dengan cara ini siswa dalam belajar selain menggunakan hal-hal yang telah dikenal juga dapat menguatkan pemahaman atau pengetahuannya tentang hal-hal yang telah dipelajari.

i. Memberikan simulasi dan permainan.

Motif ini peserta didik akan senang dengan berbagai macam simulasi dan permainan, sehingga tidak membosankan, tidak merasa jenuh

j. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemahirannya didepan umum.

Peserta didik disini akan merasa bangga dan dihargai dan pada gilirannya akan meningkatkan motiv belajar.

(42)

Sesuatu yang tidak menyenangkan peserta didik dihilangkan, minimal dikurangi, atau kejadian yang dampaknya negatif .

l. Memahami iklim sosial dalam sekolah

Dengan pemahaman, peserta didik mampu memperolehbantuan Yang tepat dalam mengatasi masalah atau problem.

m. Memanfaatkan kewibawaan guru secara tepat

Didalam pemanfaatan kewibawaan pendidik atau guru adalah dengan memberikan ganjaran, dalam mengendalikan perilaku siswa, kewibawaan berdasarkan hukum, kewibawaan sebagai rujuan dan kewibawaan karena keahlian dari seorang pendidik atau guru.

n. Memperpadukan motif-motif yang kuat

Karena mendapatkan penghargaan dan sanjungan, maka akan menimbulkan penguatan motif, belajar bertambah besar dan sampai peserta didik mencapai kesuksesan yang tinggi.

o. Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai

Semakin jelas tujuan yang akan ditempuh semakin terarah upaya untuk mencapainya.

(43)

Yang merupakantujuan belajar secara umum, hendaknya dipilih menjadi tujuan sementara yang lebih jelas dan lebih mudah dicapai.

q. Memberitahukan hasil kerja yang telah dicapai

Dalam hasil ulangan, hasil ujian ditunjukkan pada peserta didik agar mereka mengetahui hasil yang dicapai,tentunya motif belajar siswa akan lebih kuat. r. Membuat suasana persaingan yang sehat diantara para

siswa.

Belajar yang bersaing sehat akan menimbulkan upayabelajar yang sungguh-sungguh dan digunakan pula prinsip keinginan individu untuk selalu lebih baik dari orang lain.

s. Mengembangkan persaingan dengan diri sendiri.

Semua tugas dalam berbagai kegiatan dilakukan sendiri dan peserta didik akan dapat membandingkan keberhasilannya.

t. Memberikan contoh yang positif.

Selain tugas, pendidik atau guru memberikan bimbingan, mengontrol dalam peserta didik mengerjakan tugas, bukan malahan ditinggal. Dan pendidik harus memberikan contoh yang baik.

(44)

diantaranya adalah faktor yang dibawa sejak lahir yaitu keturunan, lingkungan dan situasi.

Pada hakekatnya motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal padapeserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.(Hamzah B.Uno, 2006:23)

(2) Sikap

Definisi sikap menurut Allport ini menunjukkan bahwa, sikap itu tidak muncul seketika atau dibawa lahir tetapi disusun dan dibentuk melalui Pengalaman serta memberikan pengaruh langsung kepada respon seseorang.(Djaali, 2013:114)

Karena sikap sebagai suatu kesiapan mental atau emosional dalam beberapa jenis tindakan pada situasi yang tepat. (Djaali, 2013:115)

(3) Minat

Menurut Sinambela (1993) bahwa Minat membaca adalah sikap positif dan adanya rasa keterikatan dalam diri anak terhadapaktifitas membaca meliputi kesenangan membaca dan tertarik buku bacaan.(Hartono, 2016:282)

(45)

Minat banyak dipengaruhi oleh berbagai macam aspek, baik dari diri sendiri, orang lain, lingkungan keluarga, lingkungan luar, suasana nyaman, dan tidak merasa terganggu.

Crow and crowmengatakan bahwa minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. (Djaali, 2013:121)

Artinya pengalaman suatu pembelajaran adalah guru yang terbaik, seseorang yang belajar dari pengalaman akan baik hasilnya dibanding belajar yang dimulai dari kekosongan pengalaman.

Jadi minat dapat ditunjukkan melalui penyataan, bahwa peserta didik lebih menyukai suatu hal daripada yang lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas, Minat tidak dibawa sejak lahir, namun melainkan diperoleh di kemudian hari.

Ada pendapat lain bahwa minat adalah kesenangan atau perhatian yang terus menerus terhadap suatu obyek karena adanya pengharapan akan memperoleh manfaat.(Hartono, 2016:283)

(46)

namun dijadikan sebagai subyek utama dalam komponen pembelajaran.

Pada proses pembelajaran sebagai kunci belajar adalah Merangsang peserta didik untuk bertanya. Minat membaca peserta didik dipengaruhi oleh tugas, penghargaan, sosial, pengaruh teman sebaya, umpan balik, pencapaian prestasi, lingkungan yang memotifasi, sekolah yang memberi motifasi itu sendiri dengan hadiah kecil berupa stiker, alat tulis yang ringan.

Pembelajaran yang aktif tentunya disertai dengan beberapaproblema pada awal pembelajaran, sehingga peserta didik untuk memulai belajar adalah awal minat atau kemauan dalam membaca.

Untuk memicu peserta didik mau melaksanakan kreatifitas pembelajaran yang mana dapat merasa nyaman, dengan tidak merasa walaupun dengan waktu yang lama, tidak mudah putus asa dalam menghadapi masalah, bahkan pantang menyerah dalam berbagai masalah pelajaran, peserta didik akan merasa senang jika pembelajaran tidak membosankan atau menjenuhkan.

Ada tiga macam hasil belajar, pertama tidak ada aktifitas belajar yang diinginkan, kedua belajar menghafal (rote learning), ketiga belajar bermakna (meaningful learning). (Lorin W. Anderson, David Ra. Krathwohl, 2010:95)

(47)

tanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri, ikut mengembangkan tanggung jawab siswa, menggunakan umpan balik positif, mendorong evaluasi diri, menggunakan beragam gaya belajar, memastikan bahwa tugas berkaitan dengan usia dan minat, pembelajar harus percaya pada kemampuan diri, mendorong kreatifitas, dan rayakan kesuksesan dengan cara sederhana mungkin.

Pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan pasal 3 ayat 1 bahwa: Pembelajaran sepanjang hayat berpusat pada peserta didik yang memperlakukan, menfasilitasi, dan mendorong peserta didik menjadi insan pembelajar mandiri yang kreatif, inovatif dan berkewirausahaan.(Permendiknas No. 63:2009)

(48)

memanfaatkan methode pembelajaran yang bervariasi sehingga tidak membosankan atau menjenuhkan bagi peserta didik.

Batasan-batasan pendidik dalam memberikan motivasi dan membangun minat untuk baca tergantung pada situasi juga, sebab kondisi yang tidak memungkinkan peserta didik bisa belajar dengan nyaman disebabkan kebisingan, merasa terganggu. Ada juga model belajar peserta didik dengan mendengarkan musik, melihat tayangan televisi atau dengan duduk santai, mereka bisa menerima, tetapi tidak semuanya seperti itu .

(4) Kebiasaan belajar

Berbagai hasil penelitian menunjukkan, bahwa hasil belajar mempunyai korelasi positif dengan kebiasaan belajar atau study habit. Menurut Witherington dalam Andi Mappier 1983, mengartikan kebiasaan (habit) sebagai: an acquired way of acting which is persistent, uniform and fairly automatic. (Permendiknas No. 63:2009)

Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau tehnik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca buku, mengerjakan tugas, dan pengaturan waktu untuk menyelesaikan kegiatan. Sesuai dengan Law of effect dalam belajar, perbuatan yang menimbulkan kesenangan cenderung untuk diulang.

(49)

Pengertiannya adalah pandangan seseorang tentang dirinya sendiri yang menyangkut apa yang ia ketahui dan rasakan tentang perilakunya. Isi pikiran dan perasaannya, serta bagaimana perilakunya tersebut berpengaruh terhadap orang lain. Karena konsep diri berawal dari perasaan dihargai atau tidak dihargai, menurut Erikson bahwa berkembang melalui lima tahap yaitu: 1) Perkembangan dari sense of trust vs sense of mistrust,pada

anakusia 1-1/2 tahun(melalui hubungan ortu dia akan mendapat kesan dasar).

2) Perkembangan darisense of anatomy vs shame and doubt, pada usia 2-4 tahun (kemampuan motorik dan berbahasa,anak menjadi mandiri)

3) Perkembangan dari sense of initiative vs sense of guilt, pada usia anak umur 4-7 tahun (mencoba-coba,ingin tahu, menjelajah). . 4) Perkembangan darisense of industry vs inferiority, pada usia

7-12 tahun( ingin membuktikan keberhasilan dari usahanya). 5) Perkembangan dari sense of identity diffusion pada usia remaja

(biasanya besar minatnya).

c. Faktor-faktor penghambat dalam kemandirian belajar:

1. Penghambat intern adalah : malas, kemampuan berfikir terbatas, tidak merespon, suasana rumah yang tidak nyaman, perkembanan fisik dan psikhis tidak stabil.

(50)

4. Upaya-upaya Peningkatan Kemandirian Belajar

Pengertian peningkatan kemandirian belajar peserta didik Sekolah Dasar Pengertian peningkatan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia upaya adalah suatu usaha sedang peningkatan artinya adalah proses atau cara, perbuatan meningkatkan suatu kegiatan. Menurut (Departemen Pendidikan Nasional, 2008:1470). Sedangkan pengertian mandiri adalah : keadaan yang dapat berdiri sendiri, tidak tergantung pada orang lain serta pengertian kemandirian adalah hal atau keadaan yang dapat berdiri sendiri tanpa tergantung pada orang lain. Maka dapat diartikan bahwa upaya peningkatan kemandirian belajar adalah suatu usaha/cara perbuatan dalam meningkatkan kemandirian belajar peserta didik tanpa harus diperintah orang lain ataui paksaan.

Pengertian mandiri diartikan sebagai sikap untuk tidak menggantungkan keputusan kepada orang lain. Sedangkan pengertian kemandirian dapat diartikan sebagai sikap atau perilaku dan mental yang memungkinkan seseorang bertindak bebas, benar dan bermanfaat, berusaha melakukan sesuatu dengan jujur dan benar atas dorongan dirinya sendiri dan kemampuan mengatur diri sendiri, sesuai dengan hak dan kewajibannya, sehingga dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya, serta bertanggung jawab terhadap segala keputusan yang diambilnya melalui berbagai pertimbangan sebelumnya. Ruang lingkup peningkatan kemandirian belajar peserta didik Sekolah Dasar.

(1) Bimbingan guru pada siswa

(51)

(3) Metodeactive learning

(4) Diskusi terbuka

Sedangkan upaya-upaya peningkatan kemandirian belajar peserta didik Sekolah Dasar adalah:

a. Memberikan penerapan strategi pembelajaranactive learning. b. Format jurnal belajar dibuat sistematis.

c. Diterapkan metode presentasi

d. Kegiatan bercerita diganti dengan diskusi terbuka.

e. Pada lembar jurnal ditambah lembar kreatifitas dan lembar prestasi Tanpa tekanan, paksaan, perintah dari luar, namun karena merasa punya tanggung jawab terhadap apa yang lakukan, maka akan nampak bahwa peserta didik mempunyai kemauan yang kuat untuk mengetahui sesuatu yang belum mereka ketahui, bahkan guru harus memberikan stimulus, agar peserta didik mau bertanya setelah pembelajaran.

Tidak semua peserta didik bisa menelan materi secara keseluruhan, tetapi melihat kapasitas yang ada dan batas pengetahuan yang dimiliki, maka pendidik atau guru harus menyelami karakter setiap peserta didik . Dan mengenai karakter peserta didik tidak semudah itu, namun membutuhkan waktu yang sangat lama. Mengenal karakter peserta didik ibaratnya mencari jarum yang berserakan sampai ketemu. Tiga istilah yang berhubungan dengan kemandirian belajar adalah:

(52)

Para ahli pendidikan hampir semuanya dipengaruhi oleh behaviourist. Namun semuanya memuat tiga karakteristik utama yang serupa, yaitu merancang tujuan, memilih strategi, dan memantau proses kognitif dan afektif yang berlangsung ketika seorang menyelesaikan suatu tugas akademik.

Berinisiatif belajar dengan atau tanpa bantuan orang lain, mendiagnosa kebutuhan belajarnya sendiri, merumuskan tujuan belajar, mengidentifikasi sumber belajar yang dapat digunakannya, memilih dan menerapkan strategi belajar, dan mengevaluasi hasil belajarnya. Menurut Mel Siberman dalam bukunya cara meningkatkan kemandirian belajar peserta didik dengan:

a. Metode pembelajaran pendidik atau guru harus interest b. Motivasi merupakan penguat belajar peserta didik c. Pendidik harus mendalami karakter peserta didik

d. Respon (dikoreksi dan dikembalikan) dengan tugas yang diberikan guru atau pendidik

e. Tanggung jawab terhadap apa yang dilakukan

f. Menanamkan sosial yang tinggi terhadap teman dan lingkungannya. Selain itu ada metode untuk meningkatkan kemandirian belajar peserta didik adalah dengan menggunakan:(Mel siberman, 2002:264) a) Reading guide:

(53)

b) Galleryof learning:

Aktifitas ini merupakan cara untuk menilai dan merayakan apa yang telah peserta didik pelajari setelah rangkaian pelajaran studi.

c) Gallerywalk:

Metode ini digunakan kerjasama kelompok/cooperative learning,serta pembelajaran aktif/active learning, saling memberi resiasi dan koreksi dalam belajar.

d) Informasi Riset(Informationresearch) :

Metode ini sama ujian open book, tim mencari informasi (normalnya dilakukan dalam pelajaran dengan tehnik ceramah) yang menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya. Metode ini khususnya sangat membantu dalam materi yang membosankan.(Mel siberman, 2002:152)

(54)

Kolaboratif yaitu kerjasama dalam pemecahan masalah dan atau penyelesaian suatu tugas dimana tiap anggota melaksanakan fungsi yang saling mengisi dan melengkapi.(Permendiknas No. 41:2007)

Para ahli pendidikan hampir semuanya dipengaruhi oleh behaviourist. Namun semuanya memuat tiga karakteristik utama yang serupa, yaitu merancang tujuan, memilih strategi, dan memantau proses kognitif dan afektif yang berlangsung ketika seorang menyelesaikan suatu tugas akademik.

Karakteristik lain yang termuat dalam self regulated thinking dan self regulated learning yaitu: kesadaran akan berfikir, penggunaan strategi, dan motivasi yang berkelanjutan.

mendiagnosa kebutuhan belajarnya sendiri, merumuskan tujuan belajar, mengidentifikasi sumber belajar yang dapat digunakannya, memilih dan menerapkan strategi belajar, dan mengevaluasi hasil belajarnya.

Dalam meningkatkan kemandirian belajar peserta didik, selain memberikan metode pembelajaran yang bervariasi, para pendidik dapat pula menampilkan gaya belajar pada peserta didik dengan: 1. Bermain dengan kata

Gaya ini dimulai dengan mengajak seorang teman yang senang bermain dengan bahasa, seperti bercerita, membaca, teka–teki silang, serta menulis.

(55)

Gaya ini dilakukan makin efektif dan bermanfaat dengan cara bermain dengan pertanyaan.

3. Bermain dengan gambar

Gaya ini lebih suka belajar dengan membuat gambar, merancang, melihat gambar, film, video atau power point.

4. Bermain dengan musik

Dengan detak irama, nyanyian, dan mungkin memainkan salah satu instrumen musik.

5. Bermain dengan bergerak

Gerak manusia, menyentuh sambil berbicara dan menggunakan tubuh untuk mengekspresikan gagasan adalah salah satu cara belajar yang menyenangkan.

6. Bermain dengan bersosialisasi

Bergabung dan membaur dengan orang lain adalah cara yang terbaik mendapat informasi dan belajar secara cepat.

7. Bermain dengan kesendirian

Gemar melakukan segala sesuatunya termasuk belajar dengan menyepi.(Hamzah B. Uno, 2008:182)

(56)

pemberian metode pembelajaran yang bervariasi, sehingga mencakup tiga aspek antara sikap/afektif, kemampuan/kognitifnya dan ketrampilan/skillnya. Sesuai dengan kaidah yang ada dalam standar proses, bahwa koginitf adalah berkaitan dengan atau meliputi proses rasinal untuk menguasai pengetahuan dan pemahaman konseptual. Periksa taksonomi tujuan belajar kognitif. Kolaboratif yaitu kerjasama dalam pemecahan masalah dan atau penyelesaian suatu tugas dimana tiap anggota melaksanakan fungsi yang saling mengisi dan melengkapi. (Permendiknas No.. 41:2007)

Ruang lingkup teologis secara harfiah dapat diartikan sebagai upaya memahami agama dengan menggunakan kerangka ilmu-ilmu ketuhanan yang bertolak dari suatu keyakinan, bahwa wujud empirik dari suatu keagamaan dinggap sebagai yang paling benar dibandingkan yang lainnya. (Abu Muhammad Iqbal, 2013:337)

Ruang lingkup teologis memberikan akses dalam pengembangan kwalitas keimanan kaum muslimin. Para ulama dan Fuqaha sejak generasi salaf telah berupaya memberikan konsep-konsep kontemporer dalam rangka mereformasi nilai-nilai Islam yang dimulai dengan metode, bentuk aplikatif, wacana dan sebagainya agar senantiasa mendapatkan varian-varian konstruktif dalam setiap masa dan peradaban.(Abu Muhammad Iqbal, 2013:338)

(57)

memiliki pejuang-pejuangnya. Sesungguhnya kerusakan-kerusakan internal umat Islam sangat banyak dan merata kesemua sektor kehidupan, seperti sektor pengkaderan, sektor syariat, sektor pendidikan dan sebagainya.(Al Ghazali, 2013:505}

Pada hakekatnya peran manajemen sumber belajar sangat terkait dengan kondisi dan ukuran sekolah yang bersangkutan. Bagi sekolah yang tergolong kecil, maka sarana dan prasarana dapat langsung ditangani oleh kepala sekolah atau ditangani guru yang diberi tugas dalam hal tersebut. Sedangkan bagi sekolah yang besar dan maju, maka sarana dan prasarana harus ditangani oleh beberapa pegawai yang ahli dalam bidangnya agar dapat mengelola sarana dan prasarana termasuk sumber belajar didalamnya, yang menjadi tanggung jawabnya secara optimal sekaligus dapat menunjang kegiatan pendidikan secara efektif dan efesien. Adapun fungsi belajar itu sendiri adalah:

(a) Meningkatkan produktifitas pembelajaran

(b) Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual

(c) Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran (d) Memungkinkan belajar secara seketika

(58)

According to the bove ay architecture the design process of an AEHS ( adaptive educasional Hypermedia System ) involves four key steps(Brusilovsky, 2003):

(a) Designing the Domain Model, that is the process of designing ahierarchy of learning goals, as well as, a consept hierarchy (Domain consepts ontology) for describing the subject domain concepts. b.b. Merancang model domain, yaitu proses merancang sebuah hirarkhi tujuan pembelajaran serta hirarchi konsep untuk menggambarkan konsep domain subyek.

(b) Designing the use model (UM), that decribes information and data about an individual learner, such as knowledge status, learning style preferences, etc.Merancang model penggunaannya yang informasinya dan data tentang pembelajaran individu, seperti status pengetahuan, belajar preferensi gaya.

(c) Designing the media space, that is, the process of designing the educational resource description model. This model describes the educational characteristic of the learning resource, the learning resource or its difficulty.Merancang ruang media, yaitu proses merancangmodel deskripsi sumber daya pendidikan, model ini menggambarkan karakter pendidikan dari sumber belajar, atau kesulitannya.

(59)

content selection rules that are used for selecting appropriate resources from the media Space. Merancang model adaptasi yang digunakan untuk seleksi dari domain model consep sesuai yang dibahas, serta aturan seleksi konten yang digunakan untuk memilih sumber yang tepat dari space media..(Karampiperes, P. & Sampson, 2016:128)

Sehingga sebagai pendidik mudah untuk mengarahkan mereka, kemana harus dibimbing. Manajemen sumber belajar sebagai salah satu pengorganesasian pembelajaran yang harus dipahami dan dimengerti bahkan dikuasai oleh kalangan pendidik atau dosen yang gunanya untuk memperbanyak bekal dan pengalaman belajar, sehingga dalam mentrasfer ilmu kepada peserta didik tidak akan kehabisan bahan. Sebab dengan penambahan membaca, menganalisa akan muncul sesuatu penemuan baru yang mana disitu akan memperkaya ilmu pengetahuan. Perubahan sikap dan perilaku akan terjadi jika seseorang belajar.

Pendekatan apapun yang dilakukan, secara riilnya, manusia adalah faktor utama dalam proses administrasi dan manajemen, dan diakui bahwa manusia mempunyai harkat dan martabat yang harus dijunjung tinggi dan dihormati .

(60)

itu manusia sebagai makhluk sosial dan berbudaya yang tidak akan terlepas dengan lingkungan yang ada. Sesuai dengan Qs. Al Hujurat

13,bunyinya:

  

 

 



   

 

 



   

   



 



 

 

 

 



  

  

  

  

 

  

 

“13. Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa– bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.. ( Depag RI, 2008:1078)

(61)

dengan menunjukkan kesamaan derajat kemanusiaan manusia. Tidak wajar seseorang berbangga dan merasa diri lebih tinggi daripada yang lain, bukan sata antara satu bangsa, suku, atau warna kulit dan selainnya tetapi antara jenis kelamin mereka.(Quraish Shihab, 2002:616)

Perilaku sikap yang terpuji adalah kebutuhan hidup bagi seseorang, karena jika seseorang tidak dapat hidup harmonis dan tidak diterima di lingkungan sosial masyarakat karena sikapnya tidak terpuji. Sedangkan Beberapa prinsip manajemen dari komponen organesasi sumber belajar adalah:

(a) Manajemen sistem informasi keluar

Manajemen berarti mengatur dan mengelola sesuatu.Pengaturan hanya dapat dilakukan didalam suatu organesasi dan organesasi adalah wadah untuk mengatur semua aktifitas proses manajemen dalam mencapai tujuannya.(Malayu S.P. Hasibuan, 1996:2)

Pada umumnya informasi yang bermanfaat adalah yang banyak mendukung tugas-tugas lembaga, yaitu jenis informasi yang mempunyai aspek edukatif, riset, dan rekreatif.

(62)

Dengan kata lain informasi yang diberikan kepada masyarakat diusahakan menjadi sebuah jembatan menuju masyarakat yang lebih inovatif.

Karena pada hakekatnya suatu organesasi sumber belajar harus mampu menjadikan informasi sampai ke masyarakat dengan baik. Pengelolaan informasi menjadi garapan utama untuk kepentingan peningkatan kualitas manusia pada umumnya. Dengan banyaknya informasi yang di terima oleh masyarakat maka masalah pemerataan di segala bidang pengetahuan masyarakat akan terlaksana, yang nantinya akan terbentuk masyarakat informasi yang informatif sehingga bersifat responsible.

Informasi keluar yang biasanya ditujukan kepada mahasiswa, dosen, ketua, lembaga dalam perguruan tinggi setempat atau sekolah lain yang membutuhkan, contohnya sekolah pendidikan guru. Informasi keluar tersebut merupakan proses komunikasi yang dibuat untuk disampaikan oleh bagian informasi untuk diberikan ke seluruh kegiatan latihan, produksi, penyediaan ataupun konsultasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam informasi keluar adalah:(Estu Miyarso, 2016)

• Sesuai dengan perencanaan pusat sumber belajar

• Mudah dimengerti atau dipahami • Usahakan dapat memuaskan

(63)

• Materi informasi hendaknya berguna dan berkaitan dengan

program evaluasi pusat sumber belajar.

• Tidak akan mengikat klien dalam hal kebenaran.

(b) Manajemen sistem informasi didalam lembaga sumber belajar Informasi ini berkaitan dengan pemberian informasi kepada klien yang sedang berada didalam lembaga sumber belajar apabila mereka ingin mengetahui apa saja yang ada dan disediakan oleh lembaga sumber belajar. Biasanya berupa katalog yang fungsinya untuk mencari lokasi, isi singkat program media, judul, pengarang, dan isi buku.

Pembahasan tentang Ilmu pendidikan tidak mungkin terbebaskan dari obyek yang menjadi sasarannya, yaitu manusia.Dan karena yang menjadi topik pembahasan sekarang adalah Ilmu Pendidikan Islam. Maka secara filosofis, harus mengikutsertakan obyek utamanya, yaitu manusia dalam pandangan Islam.(Zakiah Daradjat, 2014:1)

Diungkapkan kembali bahwa gambaran manusia yang sesuai dengan Al-Qur‟an ialah manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya. Yang utama atau sebagai makhluk khalifatullah. Manusia dikaruniai kecerdasan dan pengetahuan yang merupakan karunia Ilahi yang terbesar, oleh sebab itu manusia harus menggunakannya untuk berbakti kepada-Nya.(H.A.R. Tilaar,

(64)

Prinsip-prinsip yang digali dari Al Qur‟an dengan memahaminya dari berbagai aspek penafsiran dan kenyataan yang dapat dihayati. Dalam hubungannya dengan pendidikan Islam akan kita lihat dari tiga titik saja,yaitu (a) manusia sebagai makhluk yang mulia, (b) sebagai khalifah Allah di bumi dan ,(3) sebagai makhluk paedagogik.(H.A.R. Tilaar, 2012:4)

Manusia adalah makhluk berpengetahuan berbeda dengan makhluk lainnya. Manusia lahir dengan potensi kodratnya berupa cipta, rasa dan karsa. Cipta adalah kemampuan spiritual , yang secara khusus mempersoalkan nilai “kebenaran”. Rasa adalah kemampuan spiritual, yang secara khusus mempersoalkan nilai

“keindahan”. Sedangkan karsa adalah kemampuan spiritual, yang secara khusus mempersoalkan nilai”kebaikan”.(Suparlan Suhartono,20

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian antara Mia and Clarke (1999) dan Ikhsan dan Rusdianto (2005) adalah sama yakni bahwasanya dalam persaingan pasar yang tinggi pada suatu perusahaan,

godine zaključili da smanjenje proračunskog deficita za 1 postotni poen u BDP-u u prosjeku jako slabo utječe na smanjenje stope rasta javnog duga, dok rast BDP-a znatno

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil Primigravida trimester ketiga yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Kecamatan wilayah barat tahun 2015 terdiri dari

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan representasi matematis dan konsep diri siswa SMP Negeri 1 Kalibagor. Penelitian ini merupakan penelitian

Evolusi teknologi dan industri telekomunikasi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, dari kebutuhan perangkat telekomunikasi suara (voice) komunikasi data,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Guided Inquiry dengan multimedia dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah yaitu: (1) orientasi dengan

Sedangkan untuk penilaian kinerja atribut (belief) daging sapi impor, responden memiliki keyakinan bahwa atribut lemak juga menjadi atribut yang paling baik kinerjanya

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa responden yang tidak mengikutsertakan anaknya pada Sub PIN difteri putaran ketiga sebagian besar responden memiliki umur