• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : PERBANDINGAN ESKATOLOGI PROF ACHMAD

B. DASAR PEMIKIRAN ESKATOLOGI KH MISBACH

10. Api dari arah Yaman

Hanya Allah Swt., yang Maha Mengetahui apa penyebab terbakarnya semburan minyak dan gas dari arah Yaman atau Hadramaut. Semuanya terletak di wilayah Yaman. Kedahsyatan api yang keluar dari arah Yaman ini belum apa-apa dibandingkan dahsyatnya api neraka.

Imam Muslim meriwayatkan hadist dari sanad Abu Hudzaifah bin Usaid RA, bahwa ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Dan

94

yang terakhir adalah api yang keluar dari Yaman, yang menggiring

manusia ke tempat berkumpul merka (mahsyar mereka)”.21

Pada akhinya gunung-gunung ini akan meletus

dari arah barat nampak api yang bergejolak

Tidak padam meskipun diguyur air

karena dahsyatnya api yang berkobar-kobar

Gunung-gunung berjalan berhantaman

bumi hancur berkeping-keping tak karuan

Begitupun dengan bintang, dan bulan

matahari, mereka berbenturan tak terelakkan

Semua hancur bagaikan tepung

bumi akan jadi satu tanpa adanya sebuah gunung

Tiada dataran, rendahan, tiada air, dan duit

cukup sampai disini syiirku minta pamit

C. Persamaan dan Perbedaan Eskatologi Menurut Prof. Achmad Baiquni dan KH. Misbach Mustafa

1. Persamaan Eskatologi Prof. Achmad Baiquni dan KH. Misbach Mustafa

Prof. Achmad Baiquni dan KH. Misbach Mustafa sama-sama percaya kepada hari akhir, yang merupakan rukun iman ke lima. Selain itu, kedua tokoh ini juga percaya akan adanya tanda-tanda kiamat. Kedua tokoh ini juga menulis karya yang mana di dalamnya sama-sama membahas tentang tanda-tanda hari akhir atau hari kiamat. Prof. Achmad Baiquni menulis karya yang berjudul Alquran dan Ilmu Pengetahuan Kealaman sedangkan KH. Misbach Mustafa menulis

21

95

karya yang berjudul Syiir Tanda-tanda Kiamat yang mana di dalamnya terdapat tanda-tanda kiamat dalam bentuk syiir.

2. Perbedaan Eskatologi Prof. Achmad Baiquni dan KH. Misbach Mustafa

Prof. Achmad Baiquni membagi konsep Eskatologi menjadi dua bagian yaitu kiamat Global dan kiamat Universal. Yang mana kiamat Global, peristiwa tidak menghancurkan seluruh alam semesta hanya merusak sebagian bumi sedangkan kiamat Universal, peristiwa menghancurkan seluruh isi alam. Kiamat global di tandai dengan adanya gempa bumi, Baiquni menerangkan proses terjadinya gempa bumi dengan jelas, adapun proses yaitu, jika ada benda antariksa seperti komet yang ukurannya tidak kurang dari 10 km yang menabrak bumi, api yang ditimbulkan dengan gesekan tersebut akan merusak lapisan ozon. Jika jatuh di samudera maka gelombang air akan naik sehingga lautan akan meluap membanjiri daratan. Jika membentur benua maka tiupan angin akan naik mencapai 2000 km, yang menghamburkan debu di udara yang sangat tebal sehingga mengahalangi cahaya bulan, dan cahaya matahari akan pudar. Gebrakan yang ditimbulkan pada kerak bumi dari benda antariksa atau komet akan terasa getarannya sebagai gempa yang dahsyat.

KH. Misbach Mustafa membagi konsep eskatologi menjadi dua, yaitu kiamat sugro dan kiamat kubro. Kiamat sugro ditandai dengan adanya realita-realita sosial yang sudah terjadi seperti: banyaknya

96

gempa bumi yang terjadi, turunnya nilai-nilai moral, dan lain-lain. Namun tidak menerangkan bagaimana proses terjadinya gempa, Misbach hanya menyebut dalam syiirnya. Tanda-tanda kiamat kubro

akan muncul: Imam Mahdi, Dajjal, Nabi Isa as, Ya’juj Ma’juj, matahari dari arah barat, dabbah, kabut, angin, hilangnya alquran, api dari arah barat.

Pada intinya hasil akhir penelitian menyimpulkan bahwa Prof Achmad Baiquni memandang Eskatologi dari sudut pandang ilmu kealaman atau ilmu fisika namun KH. Misbach Mustafa memandang eskatologi dari sudut pandang ilmu agama.

97

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah penulis laksanakan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pokok-pokok ajaran Islam ada tiga, yang pertama iman atau akidah yaitu keyakinan atau percaya, yang kedua syari’ah adalah suatu tatacara pengaturan atau undang-undang tentang perilaku hidup manusia untuk mencapai keridhaan Allah Swt, yang ketiga akhlak kondisi mental, hati, batin seseorang yang mempengaruhi perbuatan dan perilaku lahiriyah, jika kondisi batin yang baik maka akan teraktualisasikan menjadi akhlak mahmudah, jika kondisi mental yang buruk maka akan teraktualisasikan menjadi akhlak yang mazmumah.

2. Prof. Dr. Achmad Baiquni, M. Sc., Ph.D (lahir di Solo, Surakarta, 31 Agustus 1923 dan meninggal 21 Desember 1998 pada umur 75 tahun dan dimakamkan di Tonjong, Bogor) adalah fisikawan atom pertama di Indonesia. Dan termasuk dalam jajaran ilmuwan fisika atom internasional yang dihormati. Pada tahun 1950-1952, Ia menimba ilmu di FIPIA, Universitas Indonesia Bandung (cum laude). Kemudian melanjutkan pada tahun 1955 di School of Nuclear Science and Engineering Argonne. Tahun 1955-1956 melanjutkan di Department of Physics, Universitas of Chicago. Tahun 1960-1964 mendapat gelar Profesor di Department of Physics, Universitas of Chicago. Baiqunin adalah tokoh ahli dalam ilmu di FIPIA

98

dan beragama Islam. Karya-karyanya: Islam dan Pengetahuan Modern, Fisika Modern (1978), Alquran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (1994), Alquran dan Ilmu Pengetahuan Kealaman (1997). Adapun Eskatologi menurut Prof. Achmad Baiquni diantaranya: akan diawali dengan adanya gempa bumi, adapun prosesnya yaitu jika ada benda antariksa yang ukurannya tidak kurang dari 10 km yang menabrak bumi maka bola api yang timbul akibat gesekannya sangat panas sehingga merusak lapisan ozon jika jatuh di samudera, maka gelombang air akan naik dari titik ceburnya tingginya menjadi 500 meter sehingga lautan akan meluap dan membanjiri daratan. Dan jika komet itu membentur benua maka tiupan angin pada jarak 2000 km akan terjadi ledakan dahsyat sehingga menghamburkan debu di udara yang sangat tebal, akan menggelapkan langit, sehingga menutupi cahaya bulan. Gebrakan yang ditimbulkan kerak bumi oleh benda antariksa akan terasa getarannya sebagaimana gempa yang dahsyat.

KH. Misbach Mustafa lahir pada Tanggal 5 Mei 1919M di Desa Sawahan Gang Palen, Kabupaten Rembang Propinsi Jawa Tengah. Dan wafat pada 18 April 1994 di Tuban. Ia menikah dengan putri KH Ridwan yang bernama Masruhah dan mengasuh pondok pesantren al Balag Bangilan Tuban Jawa Timur. Misbach kecil setelah ia lulus Sekolah Rakyat, kemudian ia dipondokkan oleh keluarganya ke pesantren Kasingan Rembang yang diasuh oleh KH Kholil selama 12 tahun, setelah itu meneruskan mondok di pesantren Tebu Ireng Jombang dalam asuhan

99

KH Hasyim Asy’ari, seusai dari Jombang Misbah melanjutkan pendidikan

agamanya ke Makkah, dan sepulang dari Makkah ia belajar ke mertuanya sendiri yaitu KH. Ridwan di Bangilan Tuban Jawa Timur. Adapun Eskatologi menurut pandangan KH. Misbach Mustafa di tandai dengan adanya: munculnya Imam Mahdi, namun sebelum munculnya Imam Mahdi akan banyak terjadi goncangan dahsyat di bumi, runtuhnya moral, orang pelit jadi dermawan tanpa hitungan, orang bodoh jadi pintar melakukan ibadah dengan khusyu’, Mabuk-mabukan dan perzinaan, Penghasudan, iri hati, sudah tak berlaku lagi.

Selain itu juga munculnya Djajjal, turunnya binatang melata,

Ya’juj Ma’juj, bangkitnya Nabi Isa A.S, Matahari terbit dari arah Barat, Api dari arah Timur, kabut asap, Angin.

3. Kedua tokoh tersebut sama-sama percaya hari akhir dan sama-sama percaya akan tanda-tanda hari akhir, perbedaannya jika Prof Achmad Baiquni memandang eskatologi dari sudut pandang ilmu kealaman atau ilmu fisika sedangkan KH. Misbach Mustafa memandang eskatologi dari sudut pandang agama.

B. Saran

Dengan belajar sejarah Islam, kita dapat mengetahui peristiwa- peristiwa yang terjadi dalam kehidupan umat Islam pada masa lampau, dan dengan belajar eskatologi maka dapat membantu kita sehingga

100

mempersiapkan diri untuk menghadapi masa yang akan datang dengan cara lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Dengan selesainya skripsi ini, penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan. Penulis berkeinginan semoga apa yang sudah dipersembahkan akan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

99

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Dudung. Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999.

Al-Hikmah, Alquran dan Terjemahannya. Bandung: CV. Penerbit Diponegoro, 2010.

Asmah, Siti. Biografi dan Pemikiran KH Misbach Mustafa Bangilan Tuban (1919-1994M). Surabaya: IAIN Sunan Ampel Fakultas Adab, 2012.

Baiquni, Achmad. Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman. Yogyakarta: PT Dana Bhakti Prima Yasa, 1997.

Benda, Harry J. Bulan Sabit dan Matahari Terbit: Islam Indonesia pada Masa Pendudukkan Jepang. Jakarta: Pustaka Jaya, 1980.

Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Kyai.

Jakarta: LP3ES, 1982.

Habanakah, Abdurrahman. Pokok-pokok Akidah Islam. Jakarta: GEMA INSANI, 1998.

Horikosi, Hiroko. Kiai dan Perubahan Sosial. Jakarta: P3M, 1987. Kaplan, David. Teori Budaya. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR, 1999. Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002. Lubis, Nabila. Naskah Teks dan Metode Penelitian Filologi. Jakarta: Puslitbang

Lektur Keagamaan dan Diklat Departemen Agama RI, 2007. Marhan, Royani. Kiamat dan Akhirat. Jakarta: ERLANGGA, 2012.

Muslih Abdul Karim, Isa dan al Mahdi di Akhir Zaman Jakarta: GEMA INSANI, 2005.

Mustafa, Misbach. Syiir Tanda-tanda Kiamat. Bojonegoro: Majlis Ta’lif Wa al- Khatath, 1978.

Nur Faizah, Siti. Kiai Haji Misbach Mustafa Tentang Pemikiran dan Peranan dalam Intensifikasi Islamisasi Masyarakat Bangilan Tuban. Surabaya: IAIN Sunan Ampel Fakultas Adab, 1993.

100

Ridwan, Deden. Tradisi Baru Penelitian Agama Islam; Tinjauan Antardisiplin Ilmu. Bandung: Yayasan Nuansa Cendekia, 2001.

Sibawaihi, Eskatologi Al Gazali dan Fazlur Rahman Yogyakarta: ISLAMIKA, 2004.

Sudirman. Pilar-pilar Islam; Menuju Kesempurnaan Sumber Daya Muslim. Malang: UIN MALIKI PRESS, 2012.

Suminto, Aqib. Politik Islam Hindia Belanda. Jakarta: LP3ES, 1985.

Syahrur, Muhammad. Islam dan Iman; Aturan-aturan Pokok. Yogyakarta: Jendela, 2002.

Syam, Nur. Madzhab-Madzhab Antropologi. Yogyakarta: PT LkiS Pelangi Aksara, 2007.

Zainal Huda, Achmad. Mutiara Pesantren: Perjalanan Khidmah KH. Bisri Mustafa. Yogyakarta: PT. LkiS Pelangi Aksara, 2005.

Dokumen terkait