• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Ilmu Sistem

Dalam dokumen ANALISIS SISTEM KEBIJAKAN JALAN TOL ATAS (Halaman 188-200)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.6 ILMU ANALISIS SISTEM

2.6.3 Aplikasi Ilmu Sistem

Diagram input-output (IO) adalah sebuah diagram yang menjelaskan ketergantungan berbagai variabel untuk mencapai sebuah tujuan atau hasil. Sebuah diagram yang di dalamnya memuat aspek hukum untuk kegiatan atau tujuan terkait, input dan output terkendali, input dan output tak terkendali, dan manajemen. Pada gambar 2.77 adalah contoh diagram IO.

Gambar 2.76 Diagram Input-Output

Keterangan:

Tujuan : Hal yang ingin dicapai dalam sebuah perencanaan

Input lingkungan : Aspek hukum yang terkait dengan tujuan yang ingin dicapai

Input terkendali : sebuah variabel yang dapat dikendalikan oleh perencanaan Input tak terkendali : sebuah variabel yang tidak dapat dikendalikan oleh

perencanaan

Output terkendali : hal yang diharapkan tercapai saat membuat sebuah tujuan Output terkendali : hal yang tidak diharapkan pada saat mencapai tujuan.

Input Lingkungan

Input Terkendali Output Terkendali

Input Tak Terkendali Output Tak Terkendali Manajemen Tujuan

385 2.6.3.2 SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)

Untuk memperjelas masalah yang terjadi, setelah dibuat suatu diagram Input-Output langkah selanjutnya adalah membuat analisis SWOT ( StrenghtWeaknessOpportunityThreat ). Dari Analisis SWOT akan lebih dapat diperjelas mengenai kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman terkait adanya Blok Tangguh dari sudut pandang Indonesia. Dengan analisis SWOT, kita bisa dengan bijak menentukan langkah apa yang akan diambil dan solusi apa yang akan dimunculkan untuk masalah.

a. Strength (Kekuatan)

Keuntungan yang akan didapatkan, keunggulan kompetitif, nilai lebih, potensi keuntungan, dan berbagai hal lain.

b. Weakness (Kelemahan)

Kekurangan, ketidakmampuan, kurangnya nilai kompetitif, dan segala hal negative terhadap objek tersebut.

c. Opportunity (Kesempatan)

Prediksi keberhasilan dan pengaruh yang akan ditimbulkan dari suatu objek tersebut.

d. Threats (Ancaman)

Merupakan bentuk kendala yang akan dihadapi setelah objek tersebut direallisasikan.

386 2.6.3.3 SOAR (Strength, Opportunity, Aspiration, Result)

Analisis lain dalam proses perencanaan strategis diluar analisis SWOT ialah SOAR (Strengths, opportunities, aspirations, results). Analisis SOAR dinilai lebih realistis, karena SWOT hanya membahas hal – hal positif dan juga hal – hal negatif, tanpa memperkirakan hasil akhir dari subjek tersebut. Biasanya, SWOT diawali dengan melakukan review pernyataan visi dan misi, yang dilanjutkan dengan review terhadap tujuan, sasaran, strategi, rencana, dan kebijakan yang ada. Setelah dilakukan review terhadap situasi saat ini dan masa lalu, mulailah dilakukan analisis SWOT. Melalui analisis ini, data-data dikumpulkan guna menjawab pertanyaan mengenai kondisi organisasi saat ini dan di masa depan (strengths, weaknesses) serta prediksi mengenai pasar/industri yang dimasuki (opportunities, threats). Berdasarkan analisis SWOT, rekomendasi dibuat guna menentukan strategi alternatif yang terbaik bagi organisasi atau suatu subjek tertentu.

Para pencetus SOAR yakni Stavros, Cooperrider, dan Kelly menawarkan konsep SOAR (Strengths, opportunities, aspirations, results) sebagai alternatif terhadap analisis SWOT yang berasal dari pendekatan Appreciative Inquiry (AI). Pendekatan AI lebih menitik beratkan pada pengidentifikasian dan pembangunan kekuatan dan peluang ketimbang pada masalah, kelemahan, dan ancaman. Pendekatan SOAR terhadap rencana strategis memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan model tradisional. Analisis SOAR memungkinkan anggota organisasi menciptakan masa depan yang mereka inginkan sendiri dalam keseluruhan proses dengan cara melakukan penyelidikan, imajinasi, inovasi, dan inspirasi. Fokus internal SOAR adalah kekuatan organisasi. SOAR juga digunakan untuk analisis eksternal, misalnya analisis mengenai pemasok dan pelanggan. Keuntungan lainnya berkaitan dengan partisipasi. Pada banyak organisasi, perencanaan strategis hanya melibatkan orang-orang pada tingkatan tertinggi serta sekelompok stakeholder. Namun dalam kerangka kerja SOAR, sebanyak mungkin

stakeholder dilibatkan, yang didasarkan pada integritas para anggotanya. Masalah integritas menjadi sangat penting karena para stakeholder harus menyadari asumsi- asumsi yang menjadi dasar penggerak bagi para pemimpin organisasi. Analisis SOAR bagi perencanaan strategis dimulai dengan penyelidikan (inquiry) yang

387 menggunakan pertanyaan positif guna mempelajari nilai-nilai inti, visi, kekuatan, dan peluang potensial. Dalam fase ini, pandangan-pandangan dari setiap anggota organisasi dihargai. Penyelidikan juga dilakukan guna memahami secara utuh nilai- nilai yang dimiliki oleh para anggota organisasi serta hal-hal terbaik yang pernah terjadi di masa lalu. Kemudian anggota organisasi dibawa masuk ke dalam fase imajinasi, memanfaatkan waktu untuk “bermimpi” dan merancang masa depan yang diharapkan. Dalam fase ini, nilai-nilai diperkuat, visi dan misi diciptakan. Sasaran jangka panjang dan alternatif strategis dan rekomendasi diumumkan. Fase ketiga adalah inovasi, yaitu dimulainya perancangan sasaran jangka pendek, rencana taktikal dan fungsional, program, sistem, dan struktur yang terintegrasi untuk mencapai tujuan masa depan yang diharapkan. Guna tercapainya hasil terbaik yang terukur, karyawan harus diberikan inspirasi melalui sistem pengakuan dan penghargaan.

Tabel 2.37 SWOT Vs SOAR

SWOT SOAR

Analys Oriented Actin oriented

Weakness and threat focus Strengths & Opportunities focus

Incremental improvement Innovation breakthrough

Top down Engagement at all levels

Focus on analys Focus on planning

Energy depleting Energy creating

388 2.6.3.4 Causal Loops

Identifikasi sistem merupakan suatu rantai hubungan antara pernyataan dari kebutuhan dengan pernyataan khusus dari masalah yang harus dipecahkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut (Eriyatno, 2003). Hal ini sering digambarkan dalam bentuk diagram lingkar sebab-akibat (causal loop diagram). Diagram tersebut merupakan pengungkapan interaksi antara komponen di dalam sistem yang saling berinteraksi dan mempengaruhi dalam kinerja sistem. Disamping itu, hubungan antara input (masukan) dan output (keluaran) dalam suatu sistem digambarkan dalam sebuah diagram input output (masukan-keluaran). Suatu model dinamika sistem dibentuk karena adanya hubungan sebab-akibat (causal) yang memengaruhi struktur di dalamnya baik secara langsung antar dua struktur, maupun akibat dari berbagai hubungan yang terjadi pada sejumlah struktur, hingga membentuk umpan-balik (causal loop). Struktur umpan-balik ini merupakan blok pembentuk model yang diungkapkan melalui lingkaran-lingkaran hubungan sebab- akibat dari variabel-variabel yang melingkar secara tertutup.

Ada 2 macam hubungan kausal, yaitu 1. Hubungan sebab-akibat positif; dan 2. Hubungan sebab-akibat negatif.

389 Gambar 2.77 Contoh Causal LoopDiagram

Sumber: Ruswandi, 2013

2.6.3.5 Penentuan Skala Prioritas Metode AHP dengan Program Komputer Criterium Decision Plus (CDP) versi 3.0 dan Expert Choice

Pada umumnya, ada tiga hal yang harus ditentukan dalam proses pengambilan keputusan, yaitu: kriteria, bobot untuk setiap kriteria dan alternatif. Metode Proses Analisis Bertingkat (Analytic Hierarchy Process - AHP) dikembangkan pada awal tahun 1970-an oleh Dr. Thomas L. Saaty. Dalam AHP, masalah yang akan dipecahkan dipandang dalam suatu kerangka berpikir yang terorganisir, sehingga memungkinkan diambil keputusan yang efektif atas masalah tersebut. Masalah kompleks dapat disederhanakan dan dipercepat proses pengambilan keputusannya. Prinsip kerja AHP adalah menyederhanakan masalah kompleks yang tidak terstruktur, strategik dan dinamik menjadi bagian-bagiannya, serta menata variabel dalam suatu hierarki. Keuntungan penggunaan AHP, yaitu: kesatuan, kompleksitas, saling ketergantungan, penyusunan hierarki, pengukuran, konsistensi, sintesis, tawar-menawar, penilaian dan konsensus serta pengulangan proses.

390 Ada tiga prinsip dalam memecahkan persoalan dengan metode AHP, yaitu: prinsip penyusunan hierarki, prinsip penetapan prioritas dan prinsip konsistensi logis. Desktop software Criterium DecisionPlus (CDP) 3.0 adalah sebuah Microsoft Windows® decision tool yang dapat membantu user dalam membuat keputusan-keputusan yang kompleks dari alternatif-alternatif yang ada dengan multi-kriteria (multiple criteria ).

Gambar 2.78 CDP Versi 3.0

Sumber: InfoHarvest Inc.

Hasil akhir dari pembobotan kriteria dan alernatif tersebut diatas akan memberikan jawaban daerah mana yang diprioritaskan secara berurutan untuk dilakukan rehabilitasi dengan terlebih dahulu dilakukan analisis dengan metode

Analitical Hierarchy Process (AHP).

AHP adalah sebuah proses yang digunakan untuk pengambilan keputusan dari beberapa solusi alternatif yang akan diuji. Solusi-solusi alternatif ini berdasarkan variabel-variabel/komponen-komponen yang mempengaruhi solusi- solusi tersebut. AHP akan memberikan sebuah solusi yang paling tinggi tingkat kemungkinan keberhasilannya.

391 Gambar 2.79 Langkah Analisis Pada CDP v 3.0

Deskripsi kegiatan : 1) Brainstorm

Dibuat untuk mempresentasikan pikiran utama dalam bentuk hierarki sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Masing-masing elemen berhubungan satu sama lain. Pada kolom isian alternatives diisi dengan pilihan yang akan diputuskan berdasarkan tujuan Langkah-langkah Membuat brainstorm

a) Memasukkan Decision Goal

CDP secara otomatis dimulai dengan new brainstorming. Hal pertama yang harus dilakukan adalah memasukkan decision goal dengan cara:

a. Klik pada bagian dalam lingkaran goal. b. Ketik goal yang diinginkan.

c. Klik pada bagian luar lingkaran goal, atau tekan enter.

b) Memasukkan Kriteria

Setelah memasukkan goal, langkah selanjutnya adalah memasukkan kriteria pada brainstorm. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

B rains torm the Problem

B uild the Hierarchy (Structure)

Rate the Hierarchy

Rev iew the Res ults

Analy z e the Res ults

Docum ent the Res ults (Print)

Select Uncertainty (If Needed)

392 a. Lakukan double click dimana saja pada area brainstorm, di luar dari

decision goal circle.

b. Ketik kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya, kemudian tekan enter

untuk memasukkan kriteria yang lain. Drag kriteria yang ditulis diatas ke goal lalu drag juga kriteria yang ditulis dibawah sisi goal.

c) Memasukkan Sub-Kriteria

Setelah memasukkan goal dan kriteria, langkah selanjutnya adalah memasukkan sub – kriteria pada brainstorm. Adapun langkah-langkahnya sama seperti memasukkan kriteria.

d) Memasukkan Alternatif

Setelah memasukkan goal sub – kriteria, dan kriteria, langkah selanjutnya adalah menetapkan alternatif. Langkah-langkah untuk memasukkan alternatif pada CDP adalah dengan cara: klik pada kotak “Alternatives”, kemudian ketik

alternatif yang diinginkan lalu tekan enter untuk memasukkan alternatif berikutnya, kemudian save.

e) Membuat hierarki

Setelah dibuat brainstorm, maka dihasilkan gambar struktur hierarki pada gambar di bawah ini, yaitu dengan memilih menu model  generate hierarchy. f) Memilih Teknik Model

Teknik model yang digunakan pada CDP ini adalah AHP,. Langkah – langkahnya adalah pilih menu Model, Technique – Alternatives, pilih AHP. g) Pembobotan

Perhitungan pembobotan yang melibatkan hubungan kriteria terhadap kriteria, subkriteria terhadap kriteria, dan alternatif terhadap kriteria dan subkriteria, dengan cara klik blok yang akan dihitung kemudian klik ikon rate.

h) Menampilkan hasil AHP Decision Score

Untuk melihat hasil AHP decision score adalah: klik pada goal block

sehingga block berwarna kuning, kemudian pilih Decision Scores pada menu

393 i) Menampilkan SensitivityGraphic

Untuk menampilkan Sensitivity Graphic, adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Pilih menu Analysis, pilih Sensitivity by Weight

b. Pilih kriteria yang diinginkan pada kotak di bawah grafik, sehingga akan muncul pada Gambar dibawah.

Apabila preferensi memberikan suatu nilai bobot untuk lebih concern pada salah satu objektif. Maka hal ini akan memberikan pergeseran nilai yang cukup signifikan pada nilai solusi objektif lainnya.

j) Menampilkan ContributionsGraphic

Pilih menu Analysis, pilih ContributionsGraphic

Pilih kriteria yang diinginkan pada kotak di bawah grafik k) Menampilkan Alternatives Scatter

Untuk menampilkan Alternatives Scatter, adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Pilih menu Analysis, pilih Alternatives Scatter.

b. Pilih kriteria yang diinginkan pada kotak di bawah grafik.

2.6.3.7 Analisis Prioritas Dengan Menggunakan Program Aplikasi Expert Choise

Expert choice adalah produk software yang berdasarkan metodologi pembuatan keputusan (AHP) paling sukses di dunia yang dikembangkan oleh Dr. Thomas Saaty. Sebagai tahap awal dalam melakukan AHP dengan program bantu

Expert Choice adalah mendefinisikan tujuan, kriteria, sub-kriteria dan alternatif yang akan digunakan .

Langkah selanjutnya adalah melakukan Comparatif Judgement.

Comparatif Judgement berarti membuat penilaian tentang kepentingan relatif dua elemen pada suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan tingkat yang diatasnya. Hasil dari penilaian ini akan ditempatkan dalam bentuk matriks yang dinamakan matriks pairwise comparison. Dalam melakukan penilaian terhadap elemen-elemen yang diperbandingkan terdapat tahapan-tahapan, yakni:

394 a. Elemen mana yang lebih (penting/disukai/berpengaruh/lainnya)

b. Berapa kali sering (penting/disukai/berpengaruh/lainnya)

Agar diperoleh skala yang bermanfaat ketika membandingkan dua elemen, perlu dipahami tujuan yang diambil secara umum.Dalam penyusunan skala kepentingan, Saat menggunakan patokan pada Tabel 3.3.

Tabel 2.38 Nilai Intensitas Kepentingan Intensitas

Kepentingannya Definisi Penjelasan

1 Sama

Penting

Kedua elemen sama pentingnya Dua elemen

menyumbangnya sama besar pada sifat itu

3 Agak

Lebih Penting

Elemen yang satu sedikit lebih penting ketimbang yang lainnya

Pengalaman dan pertimbangan sedikit menyokong satu elemen atas yang lainnya

5 Cukup

Penting

Elemen yang satu esensial atau sangat penting ketimbang elemen yang lainnya

Pengalaman dan

pertimbangan dengan kuat menyokong satu elemen atas elemen yang lainnya

7 Sangat

Penting

Satu elemen jelas lebih penting dari elemen yang lainnya

Satu elemen dengan kuat disokong, dan dominannya telah terlihat dalam praktek

9 Ekstrim

Penting

Satu elemen mutlak lebih penting ketimbang elemen yang lainnya

Bukti yang menyokong elemen yang satu atas yang lain memiliki tingkat penegasan tertinggi yang mungkin menguatakan 2,4,6,8 Nilai-nilai diantara dua

pertimbangan yang berdekatan

Kompromi diperlukan antara dua pertimbangan Kebalikan Jika untuk aktivitas i mendapat

satu angka bila dibandingkan dengan aktivitas j, maka j mempunyai nilai kebalikannya bila dibandingkan dengan aktivitas

395

Expert Choice merupakan software yang dikembangkan untuk membantu

user dalam mengambil keputusan. Didalam laporan ini, menggunakan Program

Expert Choice untuk membantu menentukan alternatif jalan tol atas laut. Cara menggunakan Program Expert Choice ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk memulai program, pilih menu Windows, lalu All Programs, Expert

Choice, lalu klik ikon Expert Choice 11.

2. Setelah jendela program Expert Choice 11 tampil, pilih menu File, selanjutnya pilih New, anda akan diminta untuk memberikan nama dan menentukan lokasi penyimpanan file program yang baru. Lakukan input dan lokasi penyimpanan. Lalu tekan Open.

3. Setelah jendela sebelumnya tertutup, akan muncul jendela baru, yang meminta anda untuk menuliskan Goal Descripion, didalam laporan ini mengisikan Goal Descripsion “Penentuan Jenis Jalan Tol Atas Laut Jakarta-Surabaya” lalu tekan OK.

4. Selanjutnya dijendela utama dari program akan muncul Goal yang telah dibuat sebelumnya selanjutnya pilihlah ikon berlambang huruf A di kanan tampilan layar. Untuk menambahkan alternative, selanjutnya isikan nama alternatifnya lalu tekan OK. Alternatif berupa, nama fasilitas penyeberangan pejalan kaki, yakni elevated toll road, reklamasi dan kombinasi.

5. Untuk mengisikan kriteria, letakan kursor pada Goal, lalu klik kanan dan pilih

Insert Child of Current Node, selanjutnya beri nama kepada masing masing kriteria.

6. Selanjutnya pilihlah menu Asessment, lalu pilih Pairwise. Lalu masukan bobot kepada masing masing kriteria yang telah di input sebelumnya. Dengan membandingkan masing masing kriteria.

7. Selanjutnya pilih kriteria, selanjutnya klik kanan dan pilih Pairwise Asessment

lalu masukan masing masing bobot kriteria terhadap denganalternatif yang telah dimasukan sebelumnya. Lanjutkan hingga seluruhkriteria telah diberi bobot. 8. Setelah itu pilihkan menu Sensitivity-Graphs lalu pilih Open Four Graphs maka

396 perbandingan pada masing masing noda dibawahnya yang dapat dianalisis selanjutnya.

Dalam dokumen ANALISIS SISTEM KEBIJAKAN JALAN TOL ATAS (Halaman 188-200)

Dokumen terkait