• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

B. APLIKASI KOMPOS PADA BIBIT SENGON Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kasa, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan bulan November 2009 sampai Maret 2010.

Alat dan Bahan

Alat – alat yang akan digunakan pada penelitian ini adalah label nama, polibag, bak kecambah, ajir, handspray, kamera dan alat tulis.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih sengon, air, pasir steril, pupuk majemuk NPK, dan contoh tanah dari lahan kritis di Simalingkar B.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan yaitu RAK (Rancangan Acak Kelompok) non faktorial. Dimana terdapat 9 kombinasi yang digunakan yaitu :

A = NPK

B = A + 5 gram kompos sampah kota secara tradisional C = A + 10 gram kompos sampah kota secara tradisional D = A + 15 gram kompos sampah kota secara tradisional E = A + 20 gram kompos sampah kota secara tradisional F = A + 5 gram kompos sampah kota dengan EM4 G = A + 10 gram kompos sampah kota dengan EM4 H = A + 15 gram kompos sampah kota dengan EM4 I = A + 20 gram kompos sampah kota dengan EM4

Dimana 9 kombinasi diulang sebanyak 3 kali sehingga didapat 27 sampel contoh untuk penelitian.

Menurut Sastrosupadi (2000) model Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang digunakan percobaan.di dalam percobaan ini adalah :

Y

ij =

µ + Bi + Kj + εij

Keterangan :

Yij = Nilai pengamatan kompos ke-i dan blok ke-j µ = rataan umum

Bi = pengaruh blok ke-i Kj = pengaruh kompos ke-j

εij = galat blok ke-i , kompos ke-j

selanjutnya dilakukan Analisis data dengan uji F hipotesis dengan kriteria adalah :

● jika F hitung > F tabel 5%, maka perlakuan berpengaruh nyata

artinya hipotesis penelitian (H1) diterima pada taraf uji 5%.

● jika F hitung < F tabel 5%, maka perlakuan berpengaruh tidak nyata Artinya (H0) diterima atau hipotesis penelitian salah (ditolak).

apabila hasil analisis sidik ragam menunjukkan adanya perbedaan yang nyata maka akan dilanjutkan dengan uji beda Duncan pada taraf 5 %.

Pelaksanaan penelitian

Pelaksanaan analisis tanah dan kompos dilakukan di Labotarorium Central, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Pelaksanaan penelitian terdiri dari beberapa kegiatan yaitu :

1. Penyediaan tanah

Tanah yang digunakan pada penelitian merupakan tanah bagian atas yang diambil dengan kedalaman 0 – 20cm. Jenis tanah yang digunakan adalah jenis Ultisol yang diambil dari daerah Simalingkar secara komposit. Tanah terlebih dahulu dikering anginkan selama 1 – 3 hari, lalu diayak dengan ayakan 20 mesh kemudian dianalisis. Analisis tanah meliputi pH, C-organik, N-total, C/N, P tesedia, K-dd, KTK dan Al-dd. Tanah dimasukkan ke polibag 1 kg/polibag dan disusun. Hal ini dapat dilihat pada lampiran 1.

2. Pengomposan sampah kota

Kompos sampah kota didapat dari sampah pasar tepatnya di pajak pagi pasar V yang terdiri dari sampah jenis sayur-sayuran dan buah-buahan.Dimana bahan- bahan ini dipotong kecil- kecil seperti dadu. Kemudian diberi perlakuan yaitu memakai EM4 dan tanpa EM4. Kemudian kompos dengan EM4 ditutup selama 1 bulan sedangkan kompos tanpa EM4 ditutup selama 1 bulan 20 hari. Setelah itu kompos dikering anginkan selama 1 hari lalu diayak memakai ayakan 20 mesh. Setelah diayak kompos dianalisis. Analisis kompos meliputi pH, C-organik, N-total, C/N, P tesedia, K-dd, KTK dan Al-dd. 3. Pengukuran kadar air kering udara dan kadar air kapasitas lapang

Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui jumlah air penyiraman setiap perlakuan. Prosedur pengukuran kadar kering udara dan kapasitas lapang dapat dilihat pada lampiran 2.

4. Penyedian bibit

Bibit didapat dari tempat Pembibitan Sembiring di pasar 7 Padang Bulan. Dimana bibit berumur 1 bulan 10 hari dengan tinggi rata- rata hampir sama dengan tinggi 3,5 cm – 4 cm dan diameter 0,1 cm.

5. Pencampuran media tumbuh

Media tanam yang digunakan adalah kompos sampah kota dan tanah dari Simalingkar B dengan perbandingan yang telah ditentukan lalu dilakukan pencampuran sesuai dengan perbandingan tersebut. Kemudian komposisi media dimasukkan dalam polibag dengan 9 kombinasi perlakuan dengan 3 kali ulangan. Selanjutnya dilakukan masa inkubasi selama 3 hari untuk menyatunya tanah dengan kompos.

6. Pemindahan bibit ke media tanam dan pemberian pupuk

Bibit yang telah disediakan dipindahkan ke dalam polibag yang telah diisi dengan tanah dicampur dengan kompos sesuai perbandingan. Kemudian diberi pupuk NPK dengan dosis 12 butir setiap polibag. Hal ini disesuaikan dari rekomendasi pembibitan sengon.

7. Penyiraman dan Pemeliharaan

Setelah bibit dipindahkan ke polibag tanaman kemudian disiram sesuai dengan takaran air yang didapat dari analisis data pengukuran kadar air. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan aqua cup tetapi disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Jika media masih lembab maka tidak perlu disiram karena akan menyebabkan busuk akar. Kemudian dilakukan penyiangan pada tanaman ketika rumput atau gulma mulai muncul agar tidak mengganggu perakaran tanaman.

8. Parameter pengamatan a. Pertambahan tinggi

Tinggi tanaman diukur seminggu sekali dengan menggunakan penggaris. Pengukuran tinggi tanaman ini dimulai dari bagian batang tanaman diatas permukaan tanah sampai pucuk daun yang tertinggi.

b. Pertambahan diameter

Pengukuran diameter dilakukan seminggu sekali dengan menggunakan jangka sorong. Setiap melakukan pengukuran diameter tanaman dilakukan dua kali agar data yang diperoleh lebih akurat.

c. Jumlah daun

Jumlah daun juga diukur seminggu sekali dengan menghitung jumlah daun yang ada pada tanaman.

d. Bobot kering tajuk dan bobot kering akar

Pada saat tanaman berumur 13 minggu setelah tanam maka dilakukan pemotongan bagian atas tanaman (batang dan daun). Untuk mendapatkan rasio tajuk akar, bagian atas tanaman (batang dan daun) dicuci dengan air dan dibiarkan kering. Kemudian dimasukkan ke dalam amplop yang telah diberi lobang dan label sesuai dengan perlakuan. Kemudian diovenkan selama 24 jam dengan suhu 600C – 800C. Hal diatas juga dilakukan pada bagian bawah tanaman (akar) dimana bagian akar dipisahkan, dicuci dengan air dan dibiarkan kering. Kemudian dimasukkan ke dalam amplop yang telah diberi lobang dan label sesuai dengan perlakuaan. Kemudian diovenkan selama 24 jam dengan suhu 600C -800C.Lalu ditimbang berat kering dari bagian atas tanaman (batang dan daun) dan bagian bawah tanaman(akar) tersebut. Setelah itu dicatat data yang didapat dan dihitung dengan menggunakan rumus rasio tajuk akar

e. Rasio tajuk akar

Dokumen terkait