• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Nilai- nilai Islam pada budaya organisasi Bank Syariah

BAB IV. ANALISIS NILAI-NILAI ISLAM PADA BUDAYA

B. Aplikasi Nilai- nilai Islam pada budaya organisasi Bank Syariah

SIFAT (Siddiq, Istiqamah, Fathanah, Amanah, dan Tabligh) pada operasional praktek sehar-hari diaplikasikan dalam bentuk nilai-nilai yang menjadi pedoman perilaku dalam menjalankan organisasi, yaitu:

1. Siddiq (Integritas)

Siddiq merupakan salah satu dari sifat-sifat wajib Rasul yang dipercayai oleh setiap muslim. Siddiq artinya ‘sangat jujur’, yang tidak berbicara apapun selain kebenaran, ‘yang tak pernah berdusta’. Dengan demikian dapat dikatakan siddiq berarti benar dan jujur. Artinya sesuainya sesuatu dengan kenyataan yang

37

Bank Syariah Mandiri, “Visi dan Misi” artikel diakses pada 24 Juli 2008 dari http://www. syariahmandiri.co.id/ banksyariahmandiri/budayaorganisasi.php

sesungguhnya, dan ini tidak saja berupa perkataan tetapi juga perbuatan38. Siddiq juga berarti memiliki kejujuran dan selalu melandasi ucapan, keyakinan, serta perbuatan berdasarkan ajaran Islam. Tidak ada kontradiksi dan pertentangan yang disengaja antara ucapan dan perbuatan.39 Orang yang berkata secara jujur akan mendorong seseorang untuk bertingkah laku secara jujur pula.

Dalam aplikasi Bank Syariah Mandiri, Siddiq diwujudkan dalam menjaga martabat dengan Integritas. Dimana integritas merupakan sebuah kesungguhan, kejujuran dan komitmen semua insan dan karyawan pada Bank Syariah Mandiri. Dari hal inilah maka lahir aplikasi nilai-nilai yang menjadi pedoman insan dan karyawan Bank Syariah Mandiri, antara lain:

a. Awali dengan niat dan hati tulus

Insan dan Karyawan Bank Syariah Mandiri dalam bekerja mendasarkan untuk mengawali setiap pekerjaan dengan niat dan hati tulus. Dalam Islam niat merupakan pondasi bagi seorang muslim. Orang muslim yang beriman bergantung kepada urgensi niat bagi seluruh amal perbuatan agama dan dunianya, sebab seluruh amal perbuatan terhormat dengannya, kuat lemahnya tergantung padanya dan baik buruknya terkait dengannya.

Niat merupakan intisari amal perbuatan dan pilarnya. Seluruh amal perbuatan dibangun diatas niat yang shalih40. Baik tidaknya amal perbuatan tergantung pada niatnya. Amal perbuatan tanpa niat menjatuhkan pelakunya ke dalam ria dan tercela. Niat merupakan amalan yang tentunya didasarkan pada hati

38

Humaidi Tatapangarsa, Akhlak yang mulia, (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1980), h. 149

39

Luqman, “Budaya Kerja di Perusahaan Syariah” Artikel diakses pada 19 maret 2009 dari http://asuransi.net/?p=51

40

yang tulus, dimana sebuah keinginan hati yang diarahkan kepada amal perbuatan untuk mencari keridhaan Allah Ta’ala atau melaksanakan perintahnya.

b. Berpikir Jernih

Dalam mengambil tindakan, karyawan Bank Syariah Mandiri mendasarkan untuk selalu berpikir jernih. Tindakan seseorang sangat bergantung oleh alam pikirannya. Berfikir jernih merupakan berpikir dengan hati dan pikiran yang jernih dan suci, yang terbebas dari pengaruh dogma yang membelenggu.

Dalam Islam telah diajarkan untuk selalu dzikir dan tasbih, mengingat kesucian nama serta sifat Allah setiap hari akan terus membantu mengendalikan kejernihan hati. Ia akan mampu melihat semua permasalahan tanpa didasari latar belakang, prasangka, sudut pandang subyektif, tetapi melihat sesuatu secara apa adanya.

c. Bicara benar

Insan dan karyawan Bank Syariah Mandiri dalam keseharian melakukan pekerjaan selalu berusaha untuk senantiasa berbicara benar dalam setiap perkataannya. Berbicara benar merupakan berbicara sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya. Seorang muslim haruslah jika berkata, ia tidak berkata kecuali dengan benar, jika ia memberi informasi, ia memberi informasi dengan benar karena berkata dengan tidak benar (bohong) adalah bukti kemunafikan dan tanda- tandanya.

Dalam keseharian melakukan pekerjaan, insan dan karyawan Bank Syariah Mandiri diharapkan untuk selalu berakhlak dan memiliki sikap terpuji dalam melakukan operasional di Bank Syariah Mandiri. Sikap terpuji dalam hal ini merupakan semua perbuatan yang baik yang sesuai dengan perintah Allah dan Rasul- Nya.

e. Perilaku teladan

Setiap insan dan karyawan Bank Syariah Mandiri harus berusaha berperilaku teladan bagi orang lain. Tidak mudah untuk mewujudkan hal tersebut, untuk itu dibutuhkan usaha dan kemauan pada setiap orang. Menjadi suri teladan tidak akan terwujud kecuali dengan konsistensi kita terhadap Islam, baik dalam bentuk ucapan, perbuatan, penampilan maupun pelaksanaan nilai- nilai dan prinsip- prinsipnya.

2. Istiqomah (Konsistensi)

Istiqomah merupakan antonim dari thughyan (penyimpangan atau melampaui batas). Sedangkan istiqomah berarti berdiri tegak di suatu tempat tanpa pernah bergeser, karena akar kata istiqomah dari kata “qooma” yang berarti berdiri. Maka secara etimologi, istiqomah berarti tegak lurus. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istiqomah diartikan sebagai sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen41. Sikap istiqomah dalam hal pekerjaan berarti memiliki pendirian teguh dan konsisten serta fokus terhadap sebuah pekerjaan yang sedang dihadapi.

Dalam budaya organisasi Bank Syariah Mandiri, Istiqomah adalah sebuah konsistensi yang merupakan kunci menuju sukses. Dimana dalam operasionalnya,

41

Thalhah Nuhin, “Istiqomah Dalam Kehidupan,” Artikel diakses pada 20 februari 2009 dari http://www.dakwatuna.com/2008/istiqamah-dalam-kehidupan/

Istiqomah diaplikasikan dalam bentuk nilai-nilai yang menjadi pedoman untuk berperilaku, antara lain:

a. Pegang teguh komitmen

Insan dan karyawan Bank Syariah Mandiri harus memiliki komitmen terhadap organisasi. Dimana semua orang yang berada di dalamnya memiliki sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan dan mengekspresikan perhatiannya terhadap Bank Syariah Mandiri demi sebuah kemajuan dan kesuksesan organisasi. b. Sikap optimis

Insan dan karyawan Bank Syariah Mandiri dalam menjalankan pekerjaannya senantiasa memiliki sikap optimis. Dimana sikap ini ditampilkan dengan senantiasa bersemangat dalam setiap aktivitas dan dalam mencapai tujuan organisasi.

Sebuah hal yang merupakan pokok menurut Islam, optimis adalah wujud keyakinan hamba kepada Robb-Nya. Sebagai hamba Allah, seseorang tidak boleh merasa rendah diri karena manusia memiliki Allah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu lagi Maha Pemberi.

c. Pantang menyerah

Insan dan Karyawan Bank Syariah Mandiri berusaha untuk memiliki sikap pantang menyerah dalam melakukan pekerjaannya. Sifat pantang menyerah ini merupakan sebuah wujud kepribadian seseorang yang tanpa rasa bosan bangkit dari satu kegagalan ke kegagalan lain dan akhirnya mencapai sukses dan keberhasilan.

Pribadi pantang menyerah (tangguh) juga merupakan sebuah pribadi yang tidak merasa lemah terhadap sesuatu yang terjadi dan menimpanya. Pribadinya

menganggap sesuatu yang terjadi itu dari segi positifnya. Ia yakin bahwa skenario Allah itu tidak akan meleset sedikit pun.

d. Kesabaran

Kesabaran menjadi salah satu nilai yang menjadi pedoman bagi insan dan karyawan Bank Syariah Mandiri dalam melaksanakan pekerjaannya. Kesabaran tersebut ditampilkan dalam setiap aktivitas sehari-hari dengan tulus dan senang hati.

e. Percaya diri

Insan dan Karyawan Bank Syariah Mandiri senantiasa percaya diri dalam melakukan pekerjaannya. Bila dipandang dalam kacamata Islam, sikap percaya diri ini sangat berhubungan dengan kadar iman seseorang. Bila imannya kepada Allah tinggi, maka rasa percaya diri menjadi besar. Namun bila kadar imannya rendah, maka percaya dirinya pun menjadi rendah pula.

3. Fathanah (Profesionalisme)

Fathanah berarti mengerti, memahami, dan menghayati secara mendalam segala hal yang terjadi dalam tugas dan kewajiban. Sifat ini akan menumbuhkan kreativitas dan kemampuan untuk melakukan berbagai macam inovasi yang bermanfaat. Kreativitas dan inovatif hanya mungkin dimiliki ketika seseorang selalu berusaha menambah berbagai ilmu pengetahuan, peraturan dan informasi baik yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun perusahaan secara umum42. Dari pengertian fathanah ini, maka akan tumbuh sebuah profesionalisme dari orang-orang yang ada dalam sebuah organisasi ataupun perusahaan.

42

Bagi Bank Syariah Mandiri, sikap profesional ini merupakan gaya kerja seluruh insan dan karyawan yang terlibat didalamnya. Dimana selalu menjunjung untuk bersikap dengan bekerja sungguh-sungguh, kerja keras, bekerja sepenuh waktu, disiplin, jujur, loyalitas tinggi dan penuh dedikasi demi keberhasilan pekerjaannya.

Dalam operasional Bank Syariah Mandiri, Fathanah diaplikasikan dalam bentuk nilai-nilai yang menjadi pedoman bagi insan dan Karyawan yang terlibat di dalamnya, yaitu:

a. Semangat belajar berkelanjutan

Semangat belajar berkelanjutan ini menjadi acuan insan dan karyawan Bank Syariah Mandiri dalam bekerja. Karena Sebuah organisasi maupun perusahaan yang ingin maju dan berkembang harus memiliki semangat belajar berkelanjutan. Selalu belajar berkelanjutan dimaksudkan untuk mengevaluasi dan memperbaiki program yang belum maupun perlu ditingkatkan untuk kemajuan organisasi.

Dalam Islam, sebagaimana terdapat dalam sabda Nabi Muhammad Saw., bahwa ummat Islam diperintahkan untuk selalu belajar berkelanjutan sampai ajalnya. “ Tuntutlah ilmu dari sejak lahir hingga sampai ke liang lahat ”. Karena itu seorang muslim haruslah berusaha untuk selalu belajar sampai ajal akan menjemput.

b. Cerdas

Cerdas merupakan sebuah keharusan yang harus dimiliki oleh insan dan karyawan Bank Syariah Mandiri dalam melaksanakan pekerjaan. Di dalam Islam, cerdas atau mampu merupakan suatu prinsip atau nilai yang menempati posisi

yang sangat penting sekaligus mendapat apresiasi yang sangat tinggi. Prinsip ini demikian penting dan tinggi karena urgensinya secara fundamental meliputi semua ranah kehidupan manusia. Manusia tidak akan sukses meraih apa yang ia inginkan manakala ia tidak cerdas dan mampu mengelolanya secara baik.

c. Inovatif

Bank Syariah Mandiri selalu menjunjung prinsip inovatif dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Inovatif merupakan sesuatu yang mengarah dan bersifat pada pembaharuan (inovasi). Dalam kamus kata inovasi diterjemahkan sebagai sebuah pembaharuan dari yang lama, menyangkut pengembangan atau peningkatan produk, gagasan maupun metode baru atau yang telah diperbaharui.43 Intinya inovasi merupakan sebuah kemajuan dan penyempurnaan pada segala sesuatu yang mengarah pada kesempurnaan.

Dimata Islam, inovasi layak dihargai dan diakui jika bermanfaat bagi maslahat dan kepentingan umat manusia. Artinya Islam hanya mengakui inovasi yang bertujuan untuk menjamin keadilan bagi orang banyak.

d. Terampil

Insan dan karyawan Bank Syariah Mandiri dituntut untuk memiliki sikap trampil dalam bekerja. Terampil memiliki pengertian cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu, dan cekatan44. Sikap ini sangat diperlukan oleh karyawan dalam sebuah perusahaan. Karena kehidupan perusahaan tidak lepas dari peran karyawannya. Bahkan maju mundurnya sebuah perusahaan juga ditentukan oleh

43

Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: Golo Riwu, 1997), h. 395

44

Departemen Pendidikan dan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), h. 935

kinerja karyawannya. Semakin baik dan terampil kinerja karyawan maka semakin sehat dan kuat perusahaan tersebut. Sebaliknya kinerja karyawan yang tidak terampil akan mendatangkan berbagai permasalahan bagi perusahaan. Hal ini mengakibatkan kelancaran operasional perusahaan terganggu, dan jika dibiarkan terus bisa mengancam kelangsungan hidup sebuah perusahaan. Karena itu tidak heran jika karyawan yang terampil merupakan sebuah aset penting dalam sebuah perusahaan.

e. Adil

Prinsip adil menjadi acuan dan pedoman insan dan karyawan Bank Syariah Mandiri dalam bekerja. Adil mengandung pengertian meletakkan sesuatu pada tempatnya. Bisa juga diartikan memberikan hak setiap yang berhak secara lengkap, tanpa lebih dan tanpa kurang antara sesama yang berhak dalam keadaan yang sama, dan menghukum orang yang melanggar hukum sesuai dengan kesalahan dan pelanggarannya45. Adil juga sering diartikan sebagai sikap moderat atau seimbang, obyektif terhadap orang lain dalam segala hal.

4. Amanah ( Tanggung Jawab )

Secara etimologi amanah berarti kesetiaan, ketulusan hati, kepercayaan dan kejujuran. Dalam hal ini amanah merupakan suatu sifat dan sikap pribadi yang setia, tulus hati dan jujur dalam melaksanakan sesuatu yang dipercayakan kepadanya berupa harta benda, rahasia atau tugas kewajiban.

Amanah juga berarti memiliki tangung jawab dalam melaksanakan setiap tugas dan kewajiban. Amanah ditampilkan dalam keterbukaan, kejujuran,

45

pelayanan yang optimal, dan ihsan (berbuat yang terbaik) dalam segala hal.46 Sifat amanah harus dimiliki oleh setiap mukmin, apalagi yang memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan pelayanan bagi masyarakat.

Dalam Operasional Bank Syariah Mandiri, amanah diaplikasikan dalam bentuk nilai-nilai yang menjadi pedoman dalam bertindak dan bekerja sehari-hari. Wujud nilai-nilai aplikasi tersebut adalah sebagai berikut:

a. Menjadi terpercaya

Bank Syariah Mandiri sangat menjunjung tinggi dan berusaha unuk menjadi terpercaya bagi mitra usaha dan bahkan semua kalangan. Kepercayaan merupakan nilai yang paling dihargai dalam hubungan antar manusia. Kepercayaan merupakan rasa percaya yang dimiliki orang terhadap orang lain. Kepercayaan bukanlah pemberian dari orang lain. Kepercayaan adalah upaya yang merupakan hasil timbal balik bagi seseoarang yang telah menunjukkan integritas, komitmen dan loyalitas (kesetiaan).

Memperoleh kepercayaan adalah suatu dorongan dan keinginan setiap orang. Tetapi memperoleh kepercayaan tanpa didasari oleh nilai- nilai kebenaran akan mengakibatkan pula kegagalan. Kepercayaan yang diperoleh dengan curang dan “cara pura- pura” seringkali tidak bertahan lama dan acapkali orang lain pun akan memberikan pula sebuah “kepercayaan pura- pura” kepadanya.

b. Cepat tanggap

Tanggap (responsif) merupakan sebuah sikap yang berusaha untuk mengetahui kebutuhan orang lain. Dalam Bank Syariah Mandiri, seorang pemimpin atau manajer akan selalu berusaha mengetahui kebutuhan bawahan,

46

juga kebutuhan orang yang dilayani (pelanggan) dan berusaha sedapat mungkin agar dapat merealisasikannya.

Adapun bagi seorang karyawan Bank Syariah Mandiri, sikap cepat tanggap ditampilkan dan diwujudkan dengan kesediaan dan kemampuan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan merespons permintaan mereka, serta menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan kemudian memberikan jasa secara cepat.

Dalam Islam, perasaan tanggap ini muncul akibat seseorang selalu menganggap bahwa semua manusia sama dihadapan Allah. Tidak ada perbedaan antara satu dengan yang lain secara prinsip baik dari segi ras, etnik, kelamin, ataupun bahasa, kecuali takwanya kepada Allah. Bila orang yang tingkat taqarrub-nya kepada Allah sudah baik, maka ia akan memandang semua orang sama meskipun mereka berbeda dalam prinsip maupun idiologi. Apapun perbedaannya, ia selalu menyadari bahwa semua yang ada adalah ciptaan Allah termasuk manusia. Pandangan ini yang melahirkan hikmah ketidakberbedaan (undiversity wisdom) dan membuat seseorang bijaksana dalam setiap proses pengambilan keputusan.

c. Obyektif

Dalam melakukan tindakan, insan dan karyawan Bank Syariah Mandiri menjunjung sikap obyektif, yaitu sebuah sikap yang memandang sesuatu dengan apa adanya tanpa adanya pengaruh dari faktor apapun.

d. Disiplin

Insan dan Karyawan Bank Syariah Mandiri selalu mewujudkan disiplin dalam melaksanakan sebuah tugas dan tanggung jawabnya. Disiplin dalam hal ini

merupakan sebuah sikap untuk melakukan hal- hal yang seharusnya dilakukan pada saat yang sesuai dan dalam waktu yang sesuai.47 Artinya ketika melakukan sebuah pekerjaan, pelaksanaan dan selesainya pekerjaan tersebut sesuai dengan deadline schedule yang telah ditentukan.

5. Tabligh (Kepemimpinan)

Tabligh artinya mengajak sekaligus memberikan contoh kepada pihak lain untuk melaksanakan ketentuan- ketentuan ajaran Islam dalam kehidupan kita sehari- hari. Tabligh yang disampaikan dengan hikmah, sabar, argumentatif, dan persuasif akan menumbuhkan hubungan kemanusiaan yang semakin solid dan kuat. Selaras dengan tabligh, kepemimpinan memiliki pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku mempengaruhi orang- orang dalam rangka mencapai suatu tujuan. Jadi kepemimpinan lebih merupakan tindakan dan perilaku yang ditampilkan ketika berinteraksi dengan orang lain.

Berkaitan dengan kepemimpinan, sebenarnya terdapat banyak pengertian berkenaan dengan hal tersebut menurut para ahli. Namun intinya, bahwa kepemimpinan semuanya mengarah kepada suatu tugas utama seorang pemimpin yaitu bagaimana agar ia dapat menguasai dan mempengaruhi orang lain secara efektif untuk mencapai suatu tujuan.48 Dengan demikian pelaku atau seseorang yang melakukan kegiatan kepemimpinan adalah pemimpin.

Adapun dalam Islam, kepemimpinan adalah upaya sadar untuk membimbing manusia (orang- orang) untuk mewarisi nilai-nilai ketuhanan dalam kehidupan maupun dalam lingkungan organisasi. Dengan demikian seorang

47

Erwin Arianto, “Mencintai Islam – Disiplin Yuk” Artikel ini diakses pada 17 Juni 2009 dari http://www.mail-archive.com/mencintai-islam@yahoograoups.com/msg02992.html

48

pemimpin adalah seseorang yang diberi amanat oleh Allah Swt untuk memimpin, yang diakhirat kelak akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah Swt.

Dalam budaya organisasi Bank Syariah Mandiri, Tabligh diaplikasikan dalam bentuk nilai-nilai yang menjadi acuan dan pedoman bagi pemimpin, dimana hal tersebut menjadi sebuah karakter yang dimiliki oleh pemimpin dalam organisasi. Diantara wujud aplikasi tabligh antara lain:

a. Selalu transparan

Selalu transparan menjadi acuan dalam kepemimpinan Bank Syariah Mandiri. Keterbukaan (transparan) merupakan suatu sikap yang sangat dianjurkan keberadaannya dalam suatu organisasi. Masyarakat akan percaya pada organisasi yang terbuka melaporkan seluruh kegiatannya secara berkala kepada masyarakat. Karena agar suatu organisasi eksis di masyarakat dan dapat berkompetisi secara sehat, maka seluruh pihak yang terlibat didalamnya khususnya pada level pemimpin harus dapat bersikap transparan dalam mengelola organisasi sehingga kredibilitas lembaga tetap terjaga.

b. Membimbing

Pemimpin pada Bank Syariah Mandiri harus mampu membimbing orang lain, mampu mengembangkan kemampuan serta keteguhan mental orang lain. Seorang pemimpin dapat memberikan pengaruh bagi orang lain. Untuk itu haruslah memberikan pengaruh yang baik bagi orang yang dibimbing dan jangan menyesatkan orang dengan pengaruh dan cara berfikir yang salah. Seorang pemimpin bertanggung jawab terhadap pengaruh yang ia ciptakan baik secara langsung atau tidak langsung, sadar atau tidak sadar. Seorang pemimpin akan membimbing orang lain, mengarahkan orang lain, akan memikul tanggung jawab

yang paling besar dimana ia harus menanggung resiko dari pemikiran dan tindakan orang lain akibat pengaruh yang ia tanamkan.

c. Visioner

Pemimpin Bank Syariah Mandiri harus memiliki jiwa visioner, yaitu pemimpin yang memiliki orientasi ke depan, memiliki visi atau arah jangka panjang. Tidak terpaku pada keberhasilan masa kini, melainkan harus bisa merancang strategi di masa depan.

Pemimpin yang baik harus memiliki visi yang baik dan menunjukkan komitmennya (visioner), sebagaimana Islam menuntut agar umatnya harus beriman kepada Allah dengan iman yang benar. Karena dengan demikian ia akan sampai kepada apa yang dicita- citakan.

d. Komunikatif

Sikap komunikatif merupakan salah satu ciri seorang pemimpin Bank Syariah Mandiri yang profesional. Dengan sifat komunikatif, seorang pemimpin dapat menjalin kerjasama dengan orang lain lebih lancar. Ia dapat juga meyakinkan orang dalam organisasi yang dipimpinnya untuk melakukan kerja sama atau melaksanakan visi dan misi yang disampaikan.

Bila dilihat dari definisinya, Komunikatif artinya mampu menyampaikan pesan dengan baik. Artinya, pesan yang diterima oleh penerima (receiver) sama dengan maksud pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan (sender). Yang dimaksud pesan (message) disini bukan hanya informasi, namun termasuk juga pemikiran, keinginan dan perasaan.

Pemimpin Bank Syariah Mandiri harus memiliki kemampuan untuk memberdayakan orang yang dipimpinnya. Pemberdayaan dalam hal ini merupakan sebuah proses meningkatkan kapasitas individu atau kelompok dalam membuat keputusan dan mengubah pilihan- pilihan tersebut menjadi tindakan dan hasil yang diharapkan.49

Setiap orang secara umum tidak ingin terus menerus dihambat. Mereka ingin dibebaskan untuk melakukan hal- hal yang berarti yang mereka anggap penting dalam hidup mereka. Maka seandainya seorang pemimpin menekan orang untuk menahan potensi yang mereka miliki, maka yang akan terjadi adalah pemimpin tersebut akan dibenci.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan, bahwa pemimpin masih dianggap gagal, jika seorang pemimpin tidak memberdayakan orang lain ataupun membantu sebuah tim atau kelompok mencapai potensi mereka secara maksimal. Sebaliknya, pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang mampu memberdayakan orang yang dipimpinnya. Dan yang perlu digaris bawahi adalah jika pemimpin memberdayakan orang lain, maka sesungguhnya pemimpin tersebut juga telah memberdayakan dirinya sendiri.

Dari gambaran diatas terlihat budaya organisasi yang terangkum dalam pilar SIFAT (Siddiq, Istiqamah, Fathanah, Amanah, Tabligh) telah diwujudkan dan diaplikasikan dalam bentuk nilai-nilai yang menjadi pedoman untuk berperilaku dalam operasional pada Bank Syariah Mandiri. Secara garis besar nilai-nilai tersebut dapat dimaknai dan dilaksanakan oleh insan Bank Syariah

49

Leaders Role in Empowerment, Artikel ini diakses pada 30 April 2009 dari http://bizresult.wordpress.com/2008/06/18/leaders-role-in-empowerment/

Mandiri, namun dalam aplikasinya insan Bank Syariah Mandiri mengalami kesulitan dalam mengimplementasikan budaya SIFAT tersebut.

Sebagaimana diketahui bahwa SIFAT (Siddiq, Istiqamah, Fathanah, Amanah, Tabligh) merupakan sifat-sifat wajib yang dimiliki Rasul, sehingga dibutuhkan banyaknya nilai-nilai turunan untuk mewujudkan dan mengaplikasikan dalam operasional Bank Syariah Mandiri. Banyaknya nilai-nilai turunan tersebut mengakibatkan tafsir yang berbeda bagi insan Bank Syariah Mandiri. Dengan demikian, perlu adanya nilai-nilai baru yang lebih dan dapat dipahami, juga mudah untuk diimplementasikan oleh semua insan Bank Syariah Mandiri.

C. Perubahan Budaya Organisasi Bank Syariah Mandiri

Dokumen terkait