• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

4. Aplikasi Penelitian Dalam Dunia Pendidikan

Penelitian uji daya hambat ekstrak daun Keji Beling terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi dapat digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah. Siswa dapat mengetahui bagaimana cara membiakkan bakteri pada media agar dan setelah itu siswa juga dapat mempelajari bagaimana bentuk, warna dan ukuran koloni bakteri. Kegiatan ini dapat dilakukan sebagai praktikum yang dilakukan siswa secara berkelompok. Dengan adanya penelitian ini siswa juga dapat mengetahui peran bakteri yang dapat merugikan manusia. Selain itu siswa juga dapat mengetahui manfaat ekstrak daun Keji Beling sebagai tanaman obat yang dapat membantu menyembuhkan tipus.

Bahan ajar yang dapat mendukung kegiatan belajar tersebut terdapat pada materi SMA kelas X semester 1 mengenai Archaebacteria dan Eubacteria. Kurikulum yang digunakan dalam

desain pembelajaran terkait penelitian yang dilakukan menggunakan kurikulum 2013. Standar Kompetensi (SK) yang digunakan adalah KD 3.4 Mengidentifikasi ciri-ciri Archaeobacteria dan Eubacteria dan peranannya bagi kehidupan berdasarkan percobaan secara teliti dan sistematis dan KD 4. 6 Melakukan percobaan pengamatan koloni bakteri pada medium buatan dari berbagai lokasi (ruang terbuka, tempat lembab, lingkungan bersih) dan menghubungkannya menggunakan desinfektan, sabun, antis, karbol, dan lain-lain serta melaporkannya dalam bentuk laporan.

47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Ekstrak daun Keji Beling (Strobilanthes crispa Bl.) memiliki potensi dalam menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi.

2. Ekstrak daun dengan konsentrasi 10% memiliki zona hambat paling kecil yaitu 6,75 mm sedangkan konsentrasi terbesar 100% memiliki zona hambat paling lebar yaitu 13 mm.

3. Nilai KHM belum dapat ditentukan karena bakteri masih tumbuh pada media kultur yang digunakan.

B. Saran

1. Untuk penelitian dengan bakteri Salmonella typhi sebaiknya menggunakan media khusus seperti Salmonella-shigella atau WilsonBlair agar.

2. Memastikan usia daun cukup tua agar kandungan metabolit sekunder dalam daun lebih maksimal.

3. Perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pelarut yang mampu mendukung kerja senyawa metabolit agar senyawa metabolit yang terlarut lebih maksimal.

4. Dalam membuat ekstrak dapat dilakukan dengan teknik lain seperti pengenceran bertingkat yang diambil dari konsentrasi 100%.

5. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui nilai KHM dan KBM terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi.

Alexander, Steve, K., Trete, D, and Niles, MJ, 2003, Laboratory Exercises in Organismal and Molecular Microbiology, Ninth edition, J.B, Lippincott Company, Philadelphia.

Anonim, 2011, Daya kerja Antimikroba dan oligodinamik, http://biologipedia.blogspot.com/2011/01/daya-kerja-antimikorba-dan- oligodinamik.html, diakses pada tanggal 10 Agustus 2015

Anonim, 2012, Morfologi Salmonella thypi, http://pkh.ub.ac.id/wp-content/uploads/- Arweniuma-Ikawikanti, diakses pada tanggal 20 Februari 2015.

Anonymous, 2001, Salmonella thypii-material Safety Data Sheet-Infections Subtances Public Health, Agency of Canada.

Backer, C.A., and Brink, R.C.B.V.D., 1965, Flora of Java (vol.1). The Netherlands : N.V.P. noordhoff-Groningen, hal. 494.

Bappenas (Development Planning), 1993, Biodiversity Action Plan, Jakarta, Ministry of National Development Plan/National Development Planing.

Bewiska, Ayu., 2009, Aktivitas Antibakteri Ekstrak Manggis (Garcinia mangostana) Terhadap Pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa, Laporan Penelitian, Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas PMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Brooks, Geo. F., J. S. Butel dan S. A Morse., 2004, Mikrobiologi Kedokteran, diterjemahkan oleh Hartono, dkk, hal. 22-31, 64-68, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Cappuccino, James G., Natalie Sherman, 2008, Microbiology : A Laboratory manual (Eight edition), Perason Benjamin Cummings, San Fransisco, hal. 134, 248- 285, 585-588.

Cowan, MM, 1999, Plant Product as Antimicrobial Agents, Clinical Microbiology Review 12:564 .

Dalimartha, 2006, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 4, Puspa Swara, Jakarta, hal. 67-69.

Darmawati S, dan Dewi S., 2008, Efek Ekstrak Buah Pare (Momardlca charantia L) Terhadap Zona Hambat Pertumbuhan Salmonella typhi Penyebab Salmonellosis, Laporan Penelitian, Program Studi DII Analisis kesehatan Universitas Muhammadiyah, Semarang.

Dwi Setyaningsih, 2008, Uji Efek Infusa Daun Keji Beling (Clerodendron calamitosum L.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Kelinci Jantan, Laporan Penelitian, Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah, Surakarta.

Friziah, 2012, Laporan Praktikum, http://friziah.blogspot.com/2012/09/laporan- praktikum.html, diakses pada tanggal 4 Agustus 2015.

Harbone, J B, 1987, Metode Fitokimia, Terjemahan Padmawinata K, Soediro I, ITB, Bandung, hal.69-71.

Idris, Maryam, 2013, Efektifitas Ekstrak Aloe vera Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus sanguis, Skripsi, Universitas Hasanuddin, Makasar.

Irianto, Agus., 2004, Statistik : Konsep dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Prenada Media Grup.

Jaka, 2013, Morfologi dan Fisiologi Tanaman Keji Beling, http://newbietora.com/2013/02/06/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-keji- beling-strobilanthes-crispus-bl/, diakses pada tanggal 24 Februari 2015. Jutono, Soedarsono, J., Hartadi, S., Kabirun, S., Suhadi, dan Soesanto, 1980, Dasar-

Dasar Mikrobiologi, Departemen Mikrobiologi Fakultas Pertanian UGM, Yogyakarta, hal. 140-144.

Kriswiyanti, E., 2001, Potensi Pendayagunaan dan Usaha Konservasi Keanekaragaman Tumbuhan Obat (Usada) di Bali, Jurnal Biologi vol V (2), 48-50.

Mairer, R.M., Pehaler, IL., Gerba, 2000, Environmental Microbiology, Fourth edition, Williams and Wilkins, Ballimore, Maryland, United States of America. Maksum Radji. 2010, Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi Dan

Kedokteran. EGC, Jakarta, hal.112-130.

Malina, Yayang, Siti Khotimah, Farah Diba, 2013, Aktivitas Antibakteri Kulit Garcinia mangostana Linn. Terhadap Pertumbuhan Flavobacterium dan Enterobacter dari Coptotermes curvignathus holmgren, Protobiont Vol 2 (1), 7-11.

Maria, 2011, Panduan Praktikum Mikrobiologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, hal.10-18.

Misnadiarly, dan Husjain Djajaningrat, 2014, Mikrobiologi Untuk Klinik dan Laboratorium, PT Rineka Cipta, Jakarta, hal.130-135.

Daun Keji beling (Strobilanthes crispa), Prosinding Seminar dan Rapat Tahunan BKS-PTN wilayah barat 10-11 Mei 2010, Pekanbaru.

Silvian Juwita, Edi Hartoyo, Lia Yulia B., 2012,Pola Sensitivitas In Vitro Salmonella typhi Terhadap Antibiotik Kloramfenikol, Amoksisilin, dan Kotrimoksazol, Laporan Penelitian,Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.

Sirait, M., 2007, Penuntun Fitokimia Dalam Farmasi, Institut Teknologi Bandung, Bandung, hal.89.

Shirly Kumala, Devana, Didik Tulus, 2013, Aktivitas Antibakteri Rebusan Secang (Caesalpinia sappan L.) Terhadap Salmonella thypi Secara In Vivo, Agritech, Vol 33 (1), 46-51.

Simanjuntak C., 1993, Demam Tipoid, Epidemiologi dan Perkembangan Penelitian, Cermin Dunia Kedokteran. Vol 3, 52-53.

Sumaryono, W., 1999, Produksi Metabolit Sekunder Tanaman Secara Bioteknologi, Seminar Nasional Kimia Bahan Alam Universitas Indonesia, hal. 38.

Pan, X., Chen, F., Wu, T., Tang, H., and Zhao, Z., 2009, The acid, Bile Tolerance and Antimicrobial property of Lactobacillus acidophilus NIT. J. Food Control hal. 20 : 598-602.

Peneng, I.N.M., dan I.W.Sumatera, 2007, Investasi Tumbuhan Berkasiat Obat Luka Tradisional di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali, Prosiding Seminar Konservasi Tumbuhan Usada Bali dan Perannya Dalam Mendukung Ekowisata, UNUD, LIPI, UNHI, hal. 118-123.

Pelczar, M.J., dan Chan, E.C.S., 1988, Dasar-dasar Mikrobiologi Jilid 2, UI, Press, Jakarta.

Volk W.A., dan Wheeler, M.F., 1993, Mikrobiologi Dasar, Erlangga, Jakarta, hal. 215.

Dokumen terkait