• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI STRATEGI PAIKEM DALAM PEMBELAJARAN PAI Pembelajaran ialah membelajarkan peserta didik menggunakan asas

Dalam dokumen Inovasi Pembelajaran PAI Model PAIKEM (Halaman 26-36)

pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik, mempelajari keterampilan dan pengetahuan tentang materi-materi pelajaran. Peserta didik belajar untuk mengembangkan kemampuan konseptual ilmu pengetahuan ataupun mengembangkan kemampuan dan sikap pribadi yang dapat digunakan mengembangkan dirinya. Dalam pembelajaran, peserta didik sebagai subjek yang aktif melakukan proses berpikir, mencari, mengolah, mengurai, menggabungkan, menyimpulkan dan menyelesaikan masalah.21

Dengan demikian dapat diketahui bahwa belajar adalah proses peserta didik dalam membangun gagasan atau pemahaman sendiri. Maka kegiatan pembelajaran seharusnya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan proses belajarnya secara mudah, lancar, dan termotivasi. Karena itu pula, suasana belajar yang diciptakan guru seharusnya melibatkan peserta didik secara aktif, misalnya mengamati, meneliti, bertanya dan mempertanyakan, menjelaskan, mencari contoh, dan bentuk-bentuk keterlibatan sejenis lainnya.

Berikut ini akan disajikan model dan strategi pembelajaran aktif sebagai alternative yang dapat digunakan oleh guru untuk mengaktifkan peserta didik, baik secara individu maupun kelompok. Pada masing-masing

20

Remiswal dan Rezki Amelia, Format Pengembangan Strategi PAIKEM Dalam Pembelajaran Agama Islam, hlm. 68-74.

21

Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 164.

27

strategi memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Hal ini sangat tergantung pada beberapa faktor, seperti tujuan yang hendak dicapai, penggunaan strategi, ketersediaan fasilitas, kondisi peserta didik dan kondisi lainnya. Diantaranya adalah:

No STRATEGI PAIKEM

1 Everyone is a Teacher (Setiap Murid Sebagai Guru)

2 Writing In The Here And Now (Menulis Pengalaman Secara Langsung)

3 Reading Aloud (Strategi Membaca Dengan Keras)

4 The Power of Two and Four (Menggabung 2 dan 4 Kekuatan) 5 Information Search (Mencari Informasi)

6 Point-Counterpoint (Beradu Pandangan Sesuai Persfektif)

7 Reading Guide (Bacaan Terbimbing)

8 Active Debate (Debat Aktif)

9 Index Card Match (Mencari Jodoh Kartu Tanya Jawab/Isu Sejenisnya) 10 Jigsaw Learning (Belajar Melalui Tukar Delegasi Antar Kelompok) 11 Role Play (Bermain Peran)

12 Debat Berantai

13 Listening Team (Tim Pendengar)

14 Team Quiz (Pertanyaan Kelompok)

15 Small Group Discussion (Diskusi Kelompok Kecil) 16 Card Short (Menyortir Kartu)

17 Peer Lessons (Belajar Dari Teman)

28

Pada makalah kali ini tidak akan dibahas secara keseluruhan semua strategi di atas. Aplikasi beberapa strategi tersebut di atas dapat didiskripsikan sebagai berikut22:

1. Everyone is a Teacher Here (Setiap Murid Sebagai Guru)

Strategi ini sangat tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan dan secara individual. Strategi ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan sebagai guru dari kawan-kawannya. Dengan strategi ini, peserta didik yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran secara aktif.

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a) Bagikan secarik kertas/kartu kepada seluruh peserta didik. Minta mereka untuk menuliskan satu persatu pertanyaan tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari di kelas atau sebuah topik khusus yang akan didiskusikan dalam kelas.

b) Kumpulkan kertas, acak kertas tersebut kemudian bagikan kepada setiap peserta didik. Pastikan bahwa tidak ada peserta didik yang menerima soal yang ditulis sendiri. Minta mereka untuk membaca dalam hati pertanyaan dalam kertas tersebut kemudian memikirkan jawabannya.

c) Minta peserta didik secara sukarela untuk membacakan pertanyaan tersebut dan jawabannya.

d) Setelah jawaban diberikan, mintalah peserta didik lainnya untuk menambahkan.

e) Lanjutkan dengan sukarelawan berikutnya.

f) Kembangkan diskusi secara lanjut dengan cara siswa bergantian membacakan pertanyaan di tangan masing-masing sesuai waktu yang tersedia.

22

Remiswal dan Rezki Amelia, Format Pengembangan Strategi PAIKEM Dalam Pembelajaran Agama Islam, hlm. 100

29

Tujuan penerapan strategi ini adalah untuk membiasakan peserta didik untuk belajar aktif secara individual dan membudayakan sifat berani bertanya, tidak minder dan tidak takut salah.

2. Writing in Here and Now (Menulis Pengalaman Secara Langsung)

Menulis dapat membantu peserta didik merefleksikan pengalaman-pengalaman yang telah mereka alami

Langkah-langkah penerapan strategi ini adalah:

a) Guru memilih jenis pengalaman yang diinginkan untuk ditulis oleh peserta didik. Ia bisa berupa peristiwa masa lampau atau yang akan dating. Guru menginformasikan kepada peserta didik tentang pengalaman yang telah dipilih untuk tujuan penulisan reflektif.

b) Guru memerintahkan peserta didik untuk menulis saat sekarang, tentang pengalaman yang telah dipilih. Perintahkan mereka untuk memulai awal pengalaman dan menulis apa yang sedang mereka dan lainnya lakukan dan rasakan. Guru menyuruh peserta didik untuk menulis sebanyak mungkin yang mereka inginkan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi dan perasaan yang dihasilkan.

c) Guru memberikan waktu yang cukup untuk menulis. Peserta didik seharusnya tidak merasa terburu-buru. Ketika mereka selesai, guru mengajak mereka membacakan tentang refleksinya.

d) Guru mendiskusikan hasil pengalaman peserta didik tersebut bersama-sama.

e) Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tidak lanjut. 3. Reading Aloud (Strategi Membaca Dengan Keras)

Membaca teks dengan keras dapat membantu peserta didik menfokuskan perhatian secara mental, menimbulkan pertanyaan-pertanyaan, dan merangsang diskusi. Prosedur dari strategi ini adalah:

30

a) Guru memilih sebuah teks yang menarik untuk dibaca dengan keras, misalnya tentang manasik haji.

b) Guru menjelaskan teks itu pada peserta didik secara singkat. Guru memperjelas poin-poin kunci atau masalah-masalah pokok yang dapat diangkat.

c) Guru membagi bacaan teks itu dengan alinea-alinea atau beberapa cara lainnya. Guru menyuruh sukarelawan untuk membaca keras bagian-bagian yang berbeda.

d) Ketika bacaan-bacaan tersebut berjalan, guru menghentikan di beberapa tempat untuk menekankan poin-poin tertentu, kemudian guru memunculkan beberapa pertanyaan, memberikan contoh-contoh. Guru dapat membuat diskusi-diskusi singkat jika para peserta didik menunjukkan minat dalam bagian tertentu. Kemudian guru melanjutkan dengan menguji apa yag ada dalam teks tersebut.

4. The Power of Two and Four (Menggabung dua dan 4 kekuatan) Langkah-langkah penerapan:

a) Terapkan satu masalah/pertanyaan terkait dengan materi pokok

b) Beri kesempatan pada peserta didik untuk berpikir sejenak tentang masalah tersebut

c) Bagikan kertas pada tiap peserta didik untuk menuliskan pemecahan masalah/jawaban (secara mandiri) lalu periksalah hasil kerjanya.

d) Perintahkan peserta didik bekerja berpasangan 2 orang dan berdiskusi tentang jawaban masalah tersebut, lalu periksalah hasil kerjanya.

e) Peserta didik membuat jawaban baru atas masalah yang disepakati berdua f) Selanjutnya perintahkan peserta didik bekerja berpasangan 4 orang dan

berdiskusi lalu bersepakat mencari jawaban terbaik, lalu periksalah hasil kerjanya.

31

g) Jawaban bisa ditulis dalam kertas dan lainnya, dan guru memeriksa dan memastikan setiap kelompok telah menghasilkan kesepakatan terbaiknya menjawab masalah yang dicari

h) Guru mengemukakan penjelasan dan solusi atas permasalahan yang didiskusikan tadi.

Tujuan penerapan strategi ini adalah membiasakan belajar aktif secara individu dan kelompok (belajar bersama hasilnya lebih berkesan)

5. Information Search (Mencari Informasi) Langkah-langkah penerapan:

a) Buatlah beberapa pertanyaan yang dapat dijawab dengan mencari informasi yang dapat ditemukan dalam bahan-bahan sumber yang bisa diakses peserta didik.

b) Bagikan pertanyaan-pertanyaan tersebut kepada peserta didik.

c) Minta peserta didik menjawab pertanyaan bisa individual atau kelompok kecil. Kompetisi antar kelompok dapat diciptakan untuk meningkatkan partisipasi.

d) Beri komentar atas jawaban yang diberikan peserta didik. Kembangkan jawaban untuk memperluas skope pembelajaran.

Metode ini sama dengan ujian open book. Secara berkelompok peserta didik mencari informasi (biasanya tercakup dalam pelajaran) yang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada mereka. Metode ini sangat membantu pembelajaran untuk lebih menghidupkan materi yang dianggap kering.

6. Point Counterpoint(Beradu Pandangan Sesuai Persfektif) Langkah-langkah penerapan sebagai berikut:

a) Pilih salah satu topik yang mempunyai dua persfektif

32

c) Pastikan masing-masing kelompok untuk menyiapkan argument sesuai dengan persfektif kelompoknya

d) Pertemukan kembali kelompok masing-masing dan beri kesempatan pada salah satu kelompok tertentu untuk memulai debat dengan menyampaikan pandangan yang berbeda dan begitu seterusnya.

Tujuan penerapan strategi ini adalah untuk melatih peserta didik agar mencari argument yang kuat di dalam memecahkan suatu masalah yang aktual di masyarakat sesuai posisi yang diperankan.

7. Reading Guide (Bacaan Terbimbing) Langkah-langkah penerapannya:

a) Tentukan bacaan yang akan dipelajari

b) Buatlah pertanyaan yang akan dijawab oleh siswa

c) Bagikanlah bahan bacaan dengan pertanyaan atau kisi-kisinya pada peserta didik

d) Tugas siswa adalah mempelajari bahan bacaan tersebut dengan menggunakan pertanyaan atau kisi-kisi yang ada. Batasi aktivitas ini sehingga tidak memakan waktu yang lama

e) Bahas pertanyaan atau kisi-kisi tersebut dengan menanyakan jawaban kepada peserta didik.

Tujuan penerapan strategi ini adalah membantu peserta didik lebih mudah dan focus dalam memahami suatu materi pokok

8. Active Debate (Debat Aktif)

Langkah-langkah penerapannya adalah sebagai berikut:

a) Kembangkan suatu pertanyaan yang berkaitan dengan sebuah kasus atau isu kontroversi dalam suatu topik yang relevan dengan SK/KD/Indikator. b) Bagi kelas menjadi dua kelompok, tugaskan mereka pada posisi “pro” satu

33

c) Minta setiap kelompok menunjuk wakil mereka, 2 atau 3 orang sebagai juru bicara dengan posisi duduk saling berhadapan.

d) Setelah itu juru bicara ini akan kembali ke kelompok mereka untuk minta pendapat guna mengatur strategi untuk membuat bantahan pada kelompok lainnya.

e) Apabila dirasa cukup, maka hentikan debat ini dengan tetap menyisakan waktu sebagai follow up dari kasus yang diperdebatkan.

Tujuan penerapan strategi ini adalah untuk melatih peserta didik agar mencari argumentasi yang kuat dalam memecahkan suatu masalah yang kontroversial dan memiliki sikap demokratis dan saling menghormati terhadap perbedaan pendapat.

9. Index Card Match (Mencari Jodoh Kartu Tanya Jawab) Adapun langkah-langkah penerapannya adalah sebagai berikut:

a) Bagikan beberapa potongan kertas sejumlah siswa yang ada dalam kelas, kemudian bagi jumlah potongan tersebut menjadi dua bagian yang sama b) Tulis beberapa pertanyaan tentang materi yang telah diberikan pada

setengah bagian yang telah disiapkan. Setiap potongan kertas berisi satu pertanyaan

c) Pada bagian kertas yang lain, tulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang dibuat tadi kemudian kocoklah potongan-potongan tadi sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban

d) Berikan siswa satu kertas. Dan jelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan berpasangan. Sebagian siswa akan mendapat soal dan sebagian lain akan mendapat jawaban

e) Minta peserta didik untuk menemukan pasangan mereka. Jika sudah ada yang menemukan pasangan, minta mereka untuk duduk berdekatan

34

f) Setelah semua peserta didik menemukan pasangan, minta setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan soal yang diperoleh dan selanjutnya soal akan dijawab oleh pasangan yang lain

g) Akhiri proses ini dengan membuat klasifikasi dan kesimpulan

Tujuan penerapan strategi ini adalah untuk melatih peserta didik agar lebih cermat dan lebih kuat pemahamannya terhadap suatu materi pokok

10.Jigsaw Learning (Belajar Melalui Tukar Delegasi Antara Kelompok) Langkah-langkah penerapannya adalah sebagai berikut:

a) Pilih materi pelajaran yang dapat dibagi menjadi beberapa segmen

b) Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah segmen yang ada

c) Setiap kelompok mendapat tugas untuk membaca dan memahami materi pelajaran yang berbeda-beda

d) Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompoknya, setelah melalu proses zig zag dan masing-masing siswa terlibat dalam diskusi kecil antar kelompok, hasil dari diskusi kelompok tersebut disampaikan kepada masing-masing teman sekelompoknya

e) Kembalikan posisi seperti semula untuk mengulas lagi, seandainya ada masalah yang belum terpecahkan

f) Guru melempar beberapa pertanyaan untuk menjajaki pemahaman dan kompetensi yang dimiliki siswa

Tujuan penerapan strategi ini adalah untuk melatih peserta didik agar terbiasa berdiskusi dan bertanggung jawab secara individu untuk membantu memahamkan tentang suatu materi pokok kepada teman sekelasnya.

11.Small Group Discussion (Diskusi Kelompok Kecil) Langkah-langkah penerapannya adalah sebagai berikut:

35

a) Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok kecil maksimal 5 orang dengan menunjuk ketua dan sekretaris

b) Berikan soal studi kasus sesuai dengan materi yang akan dibahas

c) Intruksikan setiap kelompok untuk mendiskusikan jawaban soal tersebut d) Intruksikan setiap kelompok melalui juru bicara yang ditunjuk menyajikan

hasil diskusinya dalam forum kelas

Tujuan penggunaan strategi ini adalah agar peserta didik memiliki keterampilan memecahkan masalah terkait dengan materi pokok dan persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Demikianlah beberapa strategi yang bisa dilakukan oleh para guru guna menjadikan proses pembelajaran menjadi pembelajaran yang menarik untuk diikuti oleh peserta didik dan bisa mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh tiap-tiap materi yang disampaikan.

D. KESIMPULAN

PAIKEM merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Selanjutnya, PAIKEM dapat didefinisikan sebagai: pendekatan mengajar (approach to teaching) yang digunakan bersama metode tertentu dan pelbagai media pengajaran yang disertai penataan lingkungan sedemikian rupa agar proses pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Dengan demikian, para siswa merasa tertarik dan mudah menyerap pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan. Selain itu, PAIKEM juga memungkinkan siwa melakukan kegiatan yang beragam untuk mengembangkan sikap, pemahaman, dan keterampilannya sendiri dalam arti tidak semata-mata “disuapi” guru.

Dalam penerapannya pada Pendidikan Agama Islam, guru bisa menggunakan berbagai macam strategi yang ada di dalam PAIKEM agar menjadikan proses pembelajaran semenarik mungkin, tidak hanya monoton ceramah. Ada banyak strategi alternatif yang bisa digunakan. Di antara

36

metode-metode mengajar yang amat mungkin digunakan untuk mengimple- mentasikan PAIKEM, ialah: 1) metode ceramah plus, 2) metode diskusi; 3) metode demonstrasi; 4) metode role-play; dan 5) metode simulasi.

Dalam PAIKEM, guru dituntut untuk terus belajar bagaimana menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, karena pada hakikatnya sekolah adalah rumah bagi anak-anak, rumah dimana mereka berusaha menimba ilmu. Sebuah rumah akan dirindukan ketika rumah bisa membuat mereka nyaman. Disinilah letak tantangan guru Pendidikan Agama Islam, menciptakan kelas layaknya rumah yang nyaman, bukan penjara.

Dalam dokumen Inovasi Pembelajaran PAI Model PAIKEM (Halaman 26-36)

Dokumen terkait