• Tidak ada hasil yang ditemukan

Arah Kebijakan dan Strategi Kedeputian TIRBR

Dalam dokumen RENSTRA REVISI 2 TIRBR 2015 2019 (Halaman 34-41)

KERANGKA REGULASI DAN KELEMBAGAAN

3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Kedeputian TIRBR

Dalam upaya mewujudkan visi dan misi serta pencapaian sasaran strategis Kedeputian TIRBR BPPT, serta mengacu revisi Renstra BPPT dan kebijakan BPPT bahwa Kedeputian TIRBR mengkoordinasikan program 4 (empat) bidang teknologi yaitu: Industri Maritim, Sarana dan Prasarana Transportasi, permesinan dan

BAB III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi Dan Kelembagaan

adalah Mendukung peningkatan daya saing industri dan kemandirian bangsa melalui penyelenggaraan litbangyasa teknologi untuk menghasilkan inovasi dalam bidang teknologi Maritim, Transportasi, Permesinan dan Hankam.

Strategi Pelaksanaan Program Kedeputian TIRBR 2015-2019adalah :

 Program merupakan bagian dari program pembangunan nasional yang dilaksana- kan secara sinergi komplementari bersama mitra dalam sistem inovasi nasional

 Dilaksanakan dengan sistem tatakerja kerekayasaan secara konsisten

 Melibatkan seluruh potensi sumberdaya di BPPT secara lintas unit dan lintas kedeputian secara matriks

Berdasarkan kepada strategi diatas, program didefinisikan sebagai KUMPULAN KEGIATAN YANG TERINTEGRASI UNTUK MENCAPAI DAYA SAING INDUSTRI DAN KEMANDIRIAN BANGSA SECARA HOLISTIK SERTA DILAKSANAKAN SECARA SINERGI KOMPLEMENTARI OLEH SELURUH POTENSI BANGSA DALAM SUATU SISTEM INOVASI.Selanjutnya sesuai hasil analisa kebutuhan, maka terdapat empat bidang kegiatan di TIRBR yaitu:

Bidang Teknologi Industri Hankam:

1. Inovasi dan layanan teknologi Drone

2. Inovasi dan layanan teknologi Rudal.

3. Inovasi dan layanan teknologi Kapal Cepat Rudal 4. Inovasi dan layanan teknologi Kapal Selam.

Bidang Teknologi SistemSarana dan PrasaranaTransportasi:

1. Inovasi dan layanan teknologi Sistem Transportasi.

2. Inovasi dan layanan teknologi Inovasi Teknologi Moda dan Prasarana Transportasi Darat

Bidang Teknologi Industri Permesinan:

1. Inovasi dan layanan teknologiPeralatan Pabrik.

2. Inovasi dan layanan teknologi Mesin Perkakas dan Tooling System.

Bidang Teknologi Industri Rekayasa Maritim:

1. Inovasi dan layanan teknologi Infrastruktur Kepelabuhanan. 2. Inovasi dan layanan teknologi Industri Perkapalan.

BAB III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi Dan Kelembagaan

Gambar 3.1. Alur Penentuan Program PPT di Kedeputian TIRBR

Kegiatan utama tersebut ditentukan mengikuti alur seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.1. Program Lembaga BPPT berupa Pengkajian dan Penerapan Teknologi (PPT) menghasilkan luaran dalam bentuk impact atau benefit, khususnya tetapi tidak terbatas pada fokus kegiatan yang tencantum dalam buku 1 RPPJMN 2015-2019. Impact/benefit tersebut merupakan hasil dari outcomes kedeputian (program Eselon 1), seperti yang termaktub dalam Buku 1 RPJMN, Buku 2 dan lampirannya.

1.3. Kerangka Kelembagaan

Kerangka Kelembagaan BPPT (struktur organisasi, ketatalaksanaan dan pengelolaan SDM) yang digunakan untuk melaksanakan Rencana Strategis BPPT 2015-2019 mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut:

1) Meningkatkan keterkaitan dan koordinasi pelaksanaan bidang-bidang pembangunan yang terdapat dalam RPJMN 2015-2019, sesuai dengan fungsi dan visi/misi BPPT;

BAB III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi Dan Kelembagaan

3) Membangun struktur organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran, menghindari duplikasi fungsi dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi BPPT dalam melaksanakan program-program pembangunan nasional;

4) Memperjelas ketatalaksanaan dan meningkatkan profesionalitas SDM BPPT.

Struktur organisasi BPPT merupakan kerangka dalam pola tetap hubungan diantara fungsi-fungsi, unit-unit, atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam satu organisasi BPPT. Struktur organisasi BPPT mengandung unsur-unsur sebagai berikut:

1) Spesialisasi kegiatan, yaitu berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas dalam organisasi BPPT;

2) Standardisasi kegiatan, yaitu prosedur-prosedur yang digunakan untuk menjamin terlaksananya kegiatan yang telah direncanakan;

3) Koordinasi kegiatan, yaitu menunjukkan prosedur-prosedur yang mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan kerja dalam organisasi BPPT;

4) Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan yang menunjukkan lokasi (letak) kekuasaan pembuatan keputusan;

5) Ukuran satuan kerja yang menunjukkan level eselonisasi suatu unit kerja.

Struktur organisasi BPPT berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor : 009 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ditunjukkan pada Gambar 3.2

BAB III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi Dan Kelembagaan

Gambar 3.2. Bagan Organisasi BPPT Sesuai Perka BPPT Nomor 009 Tahun 2015

Dalam Perka BPPT No. 009 Tahun 2015 tersebut, KedeputianTIRBR terdiri atas 4 (empat) pusat yaitu:

1. PUSAT TEKNOLOGI INDUSTRI PERTAHANAN DAN KEAMANAN (PTIPK) dengan tugas melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi industri pertahanan dan keamanan dan fungsinya adalah :

a. pelaksanaan pengkajian dan penerapan di bidang teknologi alat peralatan pertahanan dan keamanan matra udara;

b. pelaksanaan pengkajian dan penerapan di bidang teknologi alat peralatan pertahanan dan keamanan matra laut;

c. pelaksanaan pengkajian dan penerapan di bidang teknologi alat peralatan pertahanan dan keamanan matra darat;

d. penyiapan bahan rumusan kebijakan teknologi industri pertahanan dan keamanan; dan

e. pelaksanaan perencanaan, monitoring, evaluasi program, dan anggaran di lingkungan Pusat Teknologi Industri Pertahanan dan Keamanan.

2. PUSAT TEKNOLOGI INDUSTRI PERMESINAN (PTIP) dengan tugas melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi industri permesinan dan fungsinya adalah :

BAB III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi Dan Kelembagaan

a. pelaksanaan pengkajian dan penerapan di bidang teknologi mesin penggerak dan peralatan sistem produksi;

b. pelaksanaan pengkajian dan penerapan di bidang teknologi alat peralatan konstruksi dan pertambangan;

c. pelaksanaan pengkajian dan penerapan di bidang teknologi mesin dan alat peralatan kelistrikan;

d. penyiapan bahan rumusan kebijakan teknologi industri permesinan; dan

e. pelaksanaan perencanaan, monitoring, evaluasi program dan anggaran di lingkungan Pusat Teknologi Industri Permesinan.

3. PUSAT TEKNOLOGI SISTEM DAN PRASANANA TRANSPORTASI (PTSPT) dengan tugas melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi sistem dan sarana transportasi dengan fungsinya adalah :

a. pelaksanaan pengkajian dan penerapan di bidang teknologi sistem transportasi; b.pelaksanaan pengkajian dan penerapan di bidang teknologi prasarana

transportasi darat;

c. pelaksanaan pengkajian dan penerapan di bidang teknologi moda sarana transportasi darat.

d. penyiapan bahan rumusan kebijakan teknologi sistem dan prasarana transportasi darat; dan

e. pelaksanaan perencanaan, monitoring, evaluasi program dan anggaran di lingkungan Pusat Teknologi Sistem dan Prasarana Transportasi.

3. PUSAT TEKNOLOGI REKAYASA INDUSTRI MARITIM (PTRIM) dengan tugas melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi dibidang teknologi rekayasa industri maritim dengan fungsinya adalah :

a. pelaksanaan pengkajian dan penerapan di bidang teknologi rekayasa industri kapal niaga;

b. pelaksanaan pengkajian dan penerapan di bidang teknologi bangunan lepas pantai;

c. pelaksanaan pengkajian dan penerapan di bidang teknologi infrastruktur galangan dan pelabuhan;

d. penyiapan bahan rumusan kebijakan teknologi rekayasa industri maritim; dan e. pelaksanaan perencanaan, monitoring, evaluasi program dan anggaran di

BAB III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi Dan Kelembagaan

1. Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur (B2TKS) di Serpong;

2. Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika dan Aeroakustika (B2TA3) di Serpong;

3. Balai Teknologi Motor dan Propulsi (BT2MP), di Serpong; 4. Balai Teknologi Hidrodinamika (UPT-BPPH), di Surabaya;

5. Balai Teknologi Infrastruktur Pelabuhan dan Dinamika Pantai (BTIPDP), di Jogyakarta; dan

6. Balai Teknologi Mesin Perkakas Teknik Produksi dan Otomasi (BTMEPPO).

Selanjutnya terkait program reorganisasi BPPT, maka bagan organisasi TIRBR BPPT digambarkan pada Gambar 3.3.

BAB IV Target Kinerja Dan Kerangka Pendanaan

BAB 4

Dalam dokumen RENSTRA REVISI 2 TIRBR 2015 2019 (Halaman 34-41)

Dokumen terkait