a. Strategi Daerah NTB
1. Sistem perlindungan sosial yang komprehensif melalui jaminan sosial dan bantuan sosial berupa:
a) PKH, BPJS, BSM, BOS dan Jampersal; b) Pengadaan rumah layak huni;
2. Peningkatan pelayanan dasar melalui penyediaan sarana dan prasarana dasar serta peningkatan pelayanan publik berupa
a) Sarpras kesehatan, Dikdasmen;
b) Tenaga kerja, Adminduk, KB/PA dan PMKS; c) Lapanga usaha;
d) Air bersih dan sanitasi.
3. Pengembangan penghidupan berkelanjutan melalui pengem-bangan mata pencaharian masyarakat dalam bentuk:
a) Pembangunan Infrastruktur wilayah; b) Konektivitas antar wilayah.
b. Arah kebijakan Polda NTB
1. Meningkatkan Harwat sarana dan prasarana yang berbasis teknologi dan informasi dalam rangka sebaran pelayanan Kamtibmas dan penegakan hukum;
2. Mengupayakan pembangunan labolatorium forensik yang belum tersedia pada Polda NTB;
3. Rekruitmen personel Polri dengan sistem BETAH (bersih, transparan, akuntabel dan harmonis) dengan mempertimbangkan kebijakan zero growth;
4. Percepatan peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM serta modernisasi teknologi Kepolisian sebagai bagian penerapan reformasi Polri;
5. Melaksanakan NAC Polri dan pendekatan wisata rohani pada masyarakat melalui Safari Kamtibmas dalam menciptakan masyarakat yang sadar Kamtibmas di wilayah NTB;
6. Penempatan personel Polda NTB baik yang berseragam maupun tidak berseragam pada tempat-tempat rawan, macet dan pada setiap kegiatan masyarakat yang memerlukan kehadiran Polisil;
7. Meningkatkan profesional anggota Polda NTB melalui pendidikan dan pelatihan setiap fungsi teknis Kepolisian dalam menghadapi era globalisasi yang semakin berkembang;
8. Membangun SDM Polri yang profesioanal melalui metode tehnis sekolah sambil bekerja (Off Campus) pada Perguruan Tinggi yang ada di wilayah NTB;
9. Melakukan sertifikasi terhadap kemampuan teknis profesi Kepolisian;
10. Mewujudkan tata kelola organisasi Polda NTB yang bersih, transparan dan akuntabel untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri;
11. Melanjutkan pembangunan standar pelayanan prima pada tingkat Polsek, Polres dan Polda dengan melengkapi Daftar Susunan Personel dan Peralatan (DSPP); 12. Membangun hukum Kepolisian di daerah sebagai elemen Prolegnas bidang
Kepolisian serta memfungsikan sebagai pusat informasi hukum Kepolisian bagi pelaksanaan tugas Polri di lapangan;
13. Meningkatkan kesejahteraan personel Polri dalam rangka meningkatkan profesionalisme;
14. Menyelaraskan dan mengefektifkan secara optimal kegiatan pengawasan dan pemeriksaan oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) guna mewujudkan aparat Polri yang profesional dan akuntabel serta menerapkan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) secara maksimal guna mencegah terjadinya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN);
15. Peningkatkann kemampuan Polair dengan didukung kapal patroli yang dapat menjangkau pulau terluar berpenghuni dalam rangka mendukung poros maritim; 16. Optimalisasi pelayanan masyarakat melalui pergelaran personel baik berseragam
maupun tidak berseragam pada tempat-tempat keramaian, daerah rawan dan kegiatan-kegiatan masyarakat dengan di lengkapi peralatan Polri yang berbasis teknologi;
17. Penguatan bidang Kehumasan melalui implementasi keterbukaan infrormasi publik guna mewujudkan kepercayaan masyarakat;
18. Mengoptimalkan pengelolaan keamanan daerah terhadap segenap warga dan penciptaan rasa aman masyarakat;
19. Mempersiapkan seluruh Satuan Wilayah sampai tingkat Polsek/Polsubsektor dalam rangka pengamanan Pemilukada sepanjang tahun, Pemilu Legeslatif dan Pemilu Presiden/Wakil Presiden Tahun 2019;
20. Memperkuat kemampuan deteksi aksi Intelijen (deteksi dini, peringatan dini dan cegah dini) yang di dukung personel, anggaran dan teknologi Intelijen yang memadai dalam rangka mengelimir setiap potensi gangguan dan gejolak sosial; 21. Mengoptimalkan sinergi polisional dan kerjasama antar instansi terkait baik
pemerintah/swasta dan masyarakat guna terwujudnya NTB yang beriman, berbudaya, berdaya saing dan sejahtera;
22. Meningkatkan partisipasi Polri dalam segala kegiatan masyarakat guna menjaga keamanan, ketertiban wilayah NTB;
23. Melanjutkan pemantapan pelaksanaan Perpolisian Masyarakat (Community Policing) dengan Bhabinkamtibmas dan kelompok kesadaran masyarakat tentang Kamtibmas di setiap Desa/Kelurahan yang ada di wilayah NTB;
24. Meningkatkan peran NTMC dan RTMC sebagai pusat Kendali, Koordinasi, Komunikasi dan Informasi (K3I);
25. Meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan;
26. Membangun budaya tertib berlalu lintas dan angkutan jalan;
27. Meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang Regident pengemudi dan kendaraan bermotor berbasis teknologi;
28. Pemantapan fungsi pencegahan dan penegakan hukum terhadap 4 (empat) jenis kejahatan yang meliputi: Kejahatan konvensional, kejahatan transnasional, kejahatan terhadap kekayaan Negara, dan berimplekasi kontijensi;
29. Membangun kemampuan back up operasional di tingkat Polda dalam penanganan gangguan keamanan berintensitas tinggi (Flash Point) secara langsung dan cepat, khususnya terorisme, separatisme dan konflik sosial;
30. Membangun kemampuan penyidikan berstandar invertigasi pidana yang ilmiah (Scientific Criminal investigation-SCI) dari tingkat Polda sampai tingkat Polsek.
c. Strategi Polda NTB
1. Memenuhi kebutuhan minimal alat materiil khusus (Almatsus) Polda NTB;
2. Menyelenggarakan pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan LPSE yang didahului study kelayakan;
3. Membangun pusat informasi keamanan daerah yang terintegrasi;
4. Mengalokasikan anggaran pembangunan laboratorium forensik serta peralatan forensik sesuai kebutuhan secara bertahap;
5. Melakukan kajian dalam rangka memenuhi persyarakatan untuk dibangunnya laboratorium forensik di tingkat Polda;
6. Menyelenggarakan rekruitmen anggota Polri dengan sistem BETAH (bersih, transparan, akuntabel dan harmonis) untuk mencapai minimal zero growth dengan mempertahankan jumlah personel yang ada ditambah kebutuhan pengembangan personel;
7. Rasionalisasi dan realokasi personel Polri tingkat Polda ke Polres dan Polsek untuk tugas pelayanan;
8. Melanjutkan kerjasama dengan Bank Pemerintah berkaitan dengan aplikasi e-KTP; 9. Melakukan penataan dalam pembinaan personel Polri melalui teknologi informasi,
khususnya dalam hal rekruitmen, seleksi pendidikan dan mutasi;
10. Menyelenggarakan uji kompentensi jabatan menggunakan sistem Computer Asisted Test (CAT);
11. Melaksanakan pembangunan assessment center dan aplikasinya dalam rangka pembinaan karier;
12. Menyusun kurikulum pendidikan Polri (SPN Polda NTB) yang bersifat pelayanan, penguasaan teknologi dan hukum dilandasi kode etik yang terpuji serta sistem pendidikan Polri sesuai kebutuhan dan kemampuan Polri pada tahap keunggulan puncak (strive for excellence);
13. Mengikuti pendidikan, pelatihan, kursus-kursus personel Polda NTB yang dilaksanakan Mabes Polri di dalam dan di luar negeri guna meningkatkan profesionalisme Polri;
14. Melaksanakan revolusi mental (NAC Polri) khususnya dalam rangka mengembangkan budaya anti Korupsi internal Polri diantaranya dengan menunjuk
role model anti korupsi, memasukkan kurikulum anti korupsi di SPN Polda NTB; 15. Menyelenggarakan e-learning pada Polda NTB dan program Pendidikan Jarak
Jauh (PJJ);
16. Meningkatkan kompetensi tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan menerapkan standar kompetensi pendidik;
17. Memberi kesempatan secara bertahap kepada Brigadir yang berprestasi dan sejumlah lulusan terbaik SPN untuk mengikuti pendidikan S1 Ilmu Kepolisian di STIK;
18. Mengembangkan SDM Polri berbasis kompetensi;
19. Membentuk assessor pada setiap fungsi teknis Kepolisian;
20. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM melalui rekruitmen personel Polda NTB yang bebas dari KKN, bersih, transparan, akuntabel dan harmonis (BETAH) dengan melibatkan pengawasan internal dan eksternal serta penanaman nilai-nilai profesionalisme dan budaya anti korupsi pada lembaga pendidikan dalam rangka
internal trust dan public trust;
21. Melanjutkan Reformasi Birokrasi Polri melakukan evaluasi dan penilaian manajemen kinerja pada seluruh Satker jajaran;
22. Meningkatkan integritas anggota Polda NTB dan membangun budaya anti korupsi dalam rangka revolusi mental anggota Polri;
23. Menyusun tipologi Polsek jajaran Polda NTB dan mengiventarisir kebutuhan personel maupun perlengkapan berdasarkan kondisi geografis wilayah dan tantangan tugasnya;
24. Mengusulkan kebutuhan sarana dan prasrana yang dilaksanakan secara button up
berdasarkan kondisi geografis wilayah dan tantangan tugas yang ada di wilayah NTB;
25. Menyusun Blue Print sarana dan prasarana mulai dari tingkat Polsek/Polsubsektor sesuai tipologi;
26. Penempatan anggota pada tingkat Satker Polsek/Polsubsektor sesuai Daftar Susunan Personel dan Peralatan (DSPP);
27. Menyusun kerangka regulasi terhadap Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku di lingkungan Polri serta meningkatkan sinergitas dengan instansi terkait: 28. Meningkatkan penerimaan tunjangan kinerja yang proporsional;
29. Meningkatkan jaminan kesehatan bagi pegawai Polda NTB melalui kerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan an Kementerian Kesehatan guna pelayanan kesehatan serta BPJS Ketenagakerjaan dalam rangka pemanfaatan Faskes Polri untuk pelayanan pesertanya;
30. Meningkatkan fasilitas kesehatan Rumah Sakit Bhayangkara Mataram; 31. Menyediakan perumahan dinas bagi pegawai Polri;
32. Melanjutkan kerjasama dengan Kakanwil Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kakanwil-PU-Pera) dalam rangka pembangunan perumahan bagi personel Polda NTB;
33. Memberikan ketrampilan khusus kepada personel Polri yang akan memasuki masa pensiun;
34. Mengefektifkan pelaksanaan Wasrik Rutin, Wasrik Khusus dan Wasrik dengan tujuan tertentu;
35. Mengoptimalkan koordinasi dan kerjasama internal dan eksternal pengemban fungsi pengawasan;
36. Meningkatkan disiplin, ketetiban dan prilaku anggota Polda NTB melalui penegakan disiplin dan kode etik profesi Polri;
37. Meningkatkan kemampuan personel Polda NTB untuk mengamankan wilayah perairan pada poros maritim dengan memperkuat Satuan Polair di tingkat kewilayahan;
38. Pengusulan penambahan kapal patroli secara bertahap sebagai upaya penguatan alat transportasi perairan Polda NTB;
39. Meningkatkan kualitas dan kuantitas personel Polair yang mengawaki kapal melalui pendidikan dan pelatihan;
40. Meningkatkan dukungan anggaran khususnya anggaran operasional, biaya pemeliharaan dan perawatan kapal;
41. Meningkatkan keamanan perairan melalui penguatan Polsek Pantai;
42. Pengkajian kebijakan terhadap pengembangan SDM, sistem dan metode serta sarana prasarana Polri:
43. Modernisasi teknologi Kepolisian dilakukan melalui penelitian dan pengembangan seperti laboratorium forensik, cyber lab, Inafis, psikologi forensik, kedokteran forensik, system informasi criminal nasional guna mengungkapkan kejahatan melalui pembuktian ilmiah (scientif criminal invertigation) serta pemenuhan Alut/Alsus perorangan dan kesatuan yang memenuhi standar minimal pelayanan Polri dalam rangka mendukung Tupoksi;
44. Melaksanakan kerjasama dan pengembangan secara teknis dengan instnasi terkait melalui pemanfaatan database kependudukan dan database informasi kriminal guna meningkatkan system informasi criminal terpadu dengan Criminal Justice System (CJS) dan pelayanan SKCK secara online dalam menyongsong Asenan Community 2015;
45. Mengoptimalkan Traffic Manajemen Center (TMC) sebagai pusat Komando Kendali Komunikasi dan Informasi (K3I) yang terkoneksi dengan instansi terkait;
46. Meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui pelaksanaan quick wins;
47. Memenuhi kebutuhan personel dan sarana prasarana pada titik-titik pelayanan Polri termasuk penempatan 2 (dua) Polwan pada 1 (satu) Polsek di jajaran Polda NTB;
48. Membangun budaya pelayanan dan membuka ruang partisipasi publik dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi;
49. Meningkatkan kemampuan kualitas komunikasi Polisi dengan masyarakat di wilayah NTB;
50. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polri dan solidaritas kesatuan melalui penerangan Internal dan eksternal;
51. Membangun kemitraan melalui kerjasama dengan steke holder terkait maupun insane pers media (media elektronik, media cetak dan media online);
52. Membangun dan mengembangkan keterbukaan Informasi Publik (KIP) melalui Pengelolaan Informasi dan Dokumen (PID) yang berbasis teknbologi guna mewujudkan pelayanan Informasi Publik yang profesional, tranparan dan akuntabel;
53. Meningkatkan pelatihan dan kemampuan penanganan konflik sosial (Konflik horizontal) dengan mengutamakan pencegahan dan memberikan pelindungan terhadap kelompok minoritas dan kelompok rentan di wilayah NTB;
54. Meningkatkan pelatihan dan kemampuan penanganan separatisme (konflik vertikal) baik dengan pencegahan maupun penegakan hukum secara professional oleh personel Polda NTB dan jajarannya;
55. Membangun dan memberdayakan pengamanan swakarsa di wilayah NTB serta meningkatkan pelibatan publik guna menjaga Kamtibmas di wilayah NTB;
56. Meningkatkan kemampuan personel dan satuan dalam rangka menghadapi pengamanan Pemilukada NTB;
57. Menyusun alokasi anggaran, meningkatkan kemampuan personel dan satuan serta sarana prasarana dalam rangka meghadapi Pemilu Legeslatif dan pemilu Presiden/Wakil Presiden tahun 2019;
58. Meningkat peran dan fungsi Intelijen keamanan Polri yang mampu memberikan informasi dan saran tindak yang rahasia, cepat dan akurat guna mendukung tugas pokok Polri dari tingkat Polda sampai dengan tingkat Polsek/Polsubsektor yang didukung personel, anggaran dan teknologi yang memadai;
59. Membangun sistem pelayanan secara online dalam rangka penerbitan SKCK, perizinan/pemberitahuan kegiatan masyarakat dan penerbitan perizinan di bidang senjata api non organik Porli/TNI dan bahan peledak di wilayah NTB;
60. Meningkatkan kerjasama antar aparat penegak hukum di wilayah NTB;
61. Meningkatkan kerjasama antar instansi terkait dalam rangka meningkatkan kapasitas dan penanganan kejahatan transnasional;
62. Meningkatkan kerjasama dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) NTB khususnya terhadap warga Negara Indonesia yang bekerja di luar negeri;
63. Memberikan kesempatan kepada personel yang berkompeten untuk ikut dalam misi perdamaian dunia;
64. Melakukan seleksi Formed Police Unit (FPU) dan Individual Police Officer (IPO) melalui mekanisme secara transparan;
65. Menguatkan program Polmas dengan pergelaran 1 (satu) Polisi Bhabinbkamtibmas 1 (satu) Desa/Kelurahan untuk melakukan sambang, deteksi, memperoleh informasi, mediasi dalam pencegahan dini permasalahan Kamtibmas di wilayah NTB;
66. Meningkatkan pelayanan masyarakat dengan mengembangkan Polmas untuk menjangkau seluruh komunitas di masyarakat NTB guna mendukung upaya
memelihara dan memantapkan Kamtibmas dengan memperkuat fungsi maritim hingga menyentuh pulau terluar berpenghuni;
67. Menghadirkan anggota Polda NTB ditengah-tengah masyarakat baik berseragam maupun tidak berseragam saat dibutuhkan dan setiap kegiatan masyarakat;
68. Mengembangkan NTMC, RTMC dan TMC yang terintegrasi;
69. Memantapkan sistem online data pelanggaran dan kecelakaan lau lintas yang terintegrasi;
70. Pemantauan arus kemacetan arus lalu lintas sebagai data dasar evaluasi dan pengkajian trouble spot dalam mengurangi titik-titik lokasi rawan kemacetan lalu lintas dan angkuatan jalan di wilayah NTB;
71. Melakukan kajian back spot kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan pada daerah rawan kecelakaan lalu lintas bekerja sama dengan instansi terkait;
72. Penanganan kecelakaan Lalu lintas menonjol dengan pemanfaatan teknologi Traffic Acident Avcident Analysis;
73. Melaksanakan program road safety/safety reading di wilayah NTB;
74. Membangun sistem edukasi berbasis teknologi yang dapat dilakses oleh publik dan pemangku kepentingan;
75. Menggelar Operasi Kepolisian di bidang lalu lintas secara tematis: 76. Melaksanakan kampanye keselamatan lalu lintas angkutan jalan; 77. Penggelaran Satpas online;
78. Pengelaran sistem STNK online; 79. Penggelaran sistem BPKB online;
80. Meningkatan kegiatan pre-emtif an preventif dengan mengutamakan tindakan proaktif guna meminimalisir terjadinya gangguan Kamtibmas;
81. Meningkatan pengungkapan kasus-kasus menonjol yang meresahkan masyarakat meliputi: kejahatan konvensional (street crime, perjudian, kejahatan dengan kekerasan), kejahatan transnasional (cyber crime, narkoba, human trafficking, arm smuggling, terorisme), kejahatan yang merugikan kekayaan Negara (korupsi,
illegal logging, illegal fishing, illegal mining) dan kejahatan yang breimplementasi kotinjensi (konflik sosial, demo anarkis);
82. Meningkatan kemampuan pencegahan kejahatan melalui penguatan kegiatan fungsi Intelijen, Binmas dan Sabhara;
83. Meningkatkan kemampuan penyidikan bagi personel Polsek melalui pemenuhan peralatan berdasarkan standar scientific criminal investigation;
84. Mengintensifkan pemberantasan terhadap 4 jenis kejahatan dengan prioritas pemberantasan korupsi, pembalakan liar (illegal logging), pencurian ikan (illegal
fishing), penambangan liar (illegal mining), kejahatan perbankan, kejahatan pencucian uang, pemberantasan Narkoba dan penegakan hukum lingkungan termasuk kejahatan;
85. Meningkatkan kemampuan Polda NTB dalam penanganan terorisme melalui kegiatan penyelidikan dan penyidikan. Dalam hal kegiatan pencegahan dan deradikalisasi, Polri yang bekerjasama dengan Badan Nasional penanggulangan Terorismen (BNPT) dan pihak terkait lainnya.
86. Meningkatkan kemampuan Polri dalam rangka upaya penanganan penyalahgunaan Narkoba. Dalam hal pencegahan penyalahgunaan Narkoba, Polda NTB bekerjasama dengan Badan Nasional Narkotika (BNN) Daerah dan instansi terkait;
87. Guna menunjang kegiatan pencegahan dan penegakan hukum dibutuhkan pemenuhan sarana prasarana yang memadai;
88. Mengoptimalkan kekuatan cadangan (stand by force) pada Sat Brimob Polda NTB untuk setiap saat digerakkan dengan sarana dan prasarana yang memadai;
89. Meningkatkan mobilitas cepat dengan dukungan dan pengadaan sarana prasarana angkutan udara, laut maupun darat;
90. Membentuk sistem rayonisasi dalam rangka penanganan tahap awal gangguan keamanan berintensitas tinggi (kontinjensi) pada setiap wilayah jajaran Polda NTB; 91. Meningkatkan kemampuan penyidik Polda NTB dalam pengolahan Tempat Kejadian Perkara (Crime Scene Investigation) guna mengungkap tindak pidana secara ilmiah;
92. Meningkatkan sarana prasarana penyidikan yang memenuhi standar investigasi tindak pidana secara ilmiah.
VII. ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI POLRES LOMBOK UTARA
a. Arah kebijakan polres Lombok Utara
Peningkatan kapasitas pemerintah daerah yang mendorong daya saing berbasis potensi ekonomi lokal dengan prinsip berkelanjutan, dalam pengembangan lumbung ternak nasional, perikanan dan kelautan, holtikulturan dan perkebunan, pertanian tanaman pangan serta kehutanan diwilayah Polres Lombok Utara.
b. Strategi Polres Lombok Utara
1. Peningkatan kwalitas belanja daerah untuk kwalitas pelayanan yang terkait dengan pelayanan dasar, khususnya bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur; 2. Peningkatan kapasitas dan cakupan pelayanan publik berbasis wilayah kepulauan ; 3. Pengembangan kompetensi aparatur daerah berdasarkan potensi ekonomi lokal,
4. Peningkatan fasilitas untuk pemerintah daerah dalam rangka pembentukan kerjasama daerah-daerah perbatasan dalam rangka peningkaatan kualitas pelayanan publik;
5. Membangun sinergitas kebijakan antar wilayah;
6. Restrukturisasi organisasi perangkat daerah (OPD) sesuai dengan beban dalam rangka optimalisasi belanja modal daerah;
7. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mempercepat kemiskinan dan mengembangkan keunggulan daerah melalui industi pariwisata, agroindustri, dan ekonomi kreatif berbasis budaya, sumber daya lokal, dan iptek;
8. Memantapkan pengelolaan hidup yang berkelanjutan. c. Arah kebijakan dan strategi Polres Lombok Utara
1. Arah Kebijakan
a) Bidang Pembinaan
1) Percepatan peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM Polres Lombok Utara menggunakan tekhnologi kepolisian yang modern sebagai bahan penerapan reformasi Polri;
2) Melaksanakan perubahan karakter mental kepribadian (NAC Polri) Polda NTB Polres Lombok Utara bersama dengan instansi terkait TNI, Pemda/swasta, LSM sampai di tingkat Desa sebagai 4 (empat) pilar Desa (para Kades, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Toga/Tomas) dalam mendukung pembangunan Lombok Utara;
3) Melaksanakan intensifitas guna meningkatkan kinerja dan SDM dalam pelaksanaan program Operasional di wilayah jajaran Polres Lombok Utara;
4) Penggelaran anggota di lapangan (Commanderwish) dalam upaya meningkatkan pelayanan prima kepolisian kepada masyarakat;
5) Menggunakan saran dan prasarana yang berbasis tekhnologi dan informasi ke seluruh jajaran Polsek Polres Lombok Utara sebagai ujung tombak dalam rangka mendukung sebaran pelayanan Kamtibmas di tengah- tengah masyarakat;
6) Memelihara Almatsus Polri berbasis tekhnologi Kepolisian dalam mendukung opersional di kewilayahan jajaran Polres Lombok Utara serta meningkatakan penggunaan industri tekhnologi Kepolisian menuju Standar Minimal Pelayanan Polri;
7) Penguatan bidang kehumasan melalui implementasi keterbukaan informasi publik guna mewujudkan kepercayaan masyarakat di wilayah Polres Lombok Utara.
b) Bidang Operasional
1) Memantapkan deteksi dini dan deteksi aksi dalam antisipasi setiap potensi gangguan dan gejolak sosial masyarakat;
2) Memantapkan strategi Polmas dalam meningkatkan peran serta masyarakat guna menciptakan keamanan dan ketertiban di wilayah Polres Lombok Utara;
3) Memnantapkan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan masyarakat dalam mencegah gangguan Kamtibmas, Kamseltibcarlantas, dan penanganan wilayah pasca konflik, serta kesiapan pengamanan Pemilu Kada Kota/Kabupaten Lombok Utara;
4) Pemantapan tata kelola pencegahan dan penindakan terhadap 4 (empat) jennis kejahatan yang meliputi: kejahatan konvensional, kejahatan transnasional, kejahatan terhadap kekayaan negara dan kejahatan yang berimplikasi kontijensi;
5) Pemantapan tata kelola kerjasama polisional dengan pemda/swasta/LSM dan kelompok masyarakat guna pemecahan masalah sebelum menjadi potensi gangguan di wilayah Polres Lombok Utara.
2. Strategi Polres Lombok Utara a) Bidang Pembinaan
1) Penigkatan kapasitas dan kapabilitas SDM dilakukan melalui rekruitmen personel Polres Lombok Utara yang bersih, transparan, akuntabel dan harmonis (BETAH) serta bebas dari KKN, dengan melibatkan pengawasan internal dan aksternal;
2) Dengan modernisasi tekhnologi kepolisian seperti laboratorium forensik, Cyber Lab, Inafis, psikologi forensik, kedokteran forensik sistem informasi kriminal guna pengungkapan kejahatan melalui pembuktian ilmiah (Scientific Crime Investigation) serta memenuhi Standar Minimal Pelayanan Polri dalam rangka mendukung Tupoksi;
3) menyusun perencanaan dan penganggaran secara profesional dengan mendasari tantangan tugas yang dihadapi sesuai karakteristik kerawanan wilayah Polres Lombok Utara serta penerapan anggaran berbasis kinerja secara konsisten, transparansi dan akuntabilitas dengan berpegang pada prinsip efisiensi prioritas dan kehati-hatian dalam pengelolaaan anggaran
b) Peningkatan kesejahteraan personel melalui penerapan tunjangan kinerja (remunerasi) yang proporsional, tunjangan kesehatan dan penyediaan perumahan bagi personel Polri dan PNS Polri serta mempersiapkan personel yang akan pensium dengan memberikan ketrampilan khusus di bidang Operasional antara lain :
1) Memperkuat Polsek sebagai basis deteksi dan unit pelayanan Polri terdepan dengan meningkatkan peran fungsi intelijen dalam Early Detection (deteksi dini) dan Early Warning (peringatan dini) untuk menjangkau seluruh sendi kehidupan masyarakat;
2) Menguatkan program satu Polisi (Bhabinkamtibmas) satu desa untuk memperoleh informasi masyarakat serta menyampaikan kebijakan pemerintah dan program Polri kepada masyakat;
3) Meningkatkan pelayanan masyarakat dengan mengembangkan Polmas untuk menjangkau seluruh komunitas guna mendukung upaya
memelihara dan memantapkan Kamtibmas hingga menyeluruh pelosok desa dan pulau-pulau terluar berpenghuni dengan menghadirkan anggota Polri di tengah-tengah masyarkat saat dibutuhkan di setiap kegiatan masyarakat;
4) Menjamin Kamtibselcarlantas arus barang dan orang dalam sendi kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat melalui oprimalisasi kampanye keselamtan Lalu Lintas serta koordinasi lintas sektoral dalam pemecahan permasalahn kemacetan dan kecelakaan di wilayah NTB;
5) Meningkatkan upaya penanganan konflik sosial secara terpadu dengan mengedepankan upaya pencegahan di samping mempersiapkan supaya penghentian konflik dan penanganan pasca konflik di wilayah NTB; 6) Meningkatkan pengungkapan kasusu-kasus menonjol yang
meresahkan masyarakat, meliputi kajahatan konvensional (kejahatan jalanan/ premanisme, perjudian, kejahatan dengan kekerasan), kejahatan lintas negara/transnasional crime (cyber crime, Narkoba, human trafficking, arm sumggling, terorisme), kejahatan yang merugikan kakayaan negara) korupsi, illegal logging, illegal fishing, illegal mining) dan kejahatan yang berimplikai kontijensi (konflik sosial, demo anarkis).
VIII. PROGRAM PRIORITAS KAPOLRI, PROGRAM QUICK WINS DAN SATGAS QUICK