• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peta III.1. Rencana Pola Ruang Kabupaten Seluma

C. Arah Kebijakan Pengembangan Kabupaten Seluma

Bedasarkan Visi – Misi sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, arah kebijakan pembangunan Kabupaten Seluma dapat diperlihatkan seperti pada Tabel 3.21. Dari tabel tersebut diperlihatkan arah kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah. Dalam persfektif inilah dukungan infrastruktur Cipta Karya diperlukan agar dapat memberikan kontribusi yang selaras dengan arah yang dimaksud.

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Seluma III-69

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KABUPATEN/KOTA

RPJMD RTRW

Visi RPJMD Kabupaten Seluma:

“Terwujudnya Kabupaten Seluma yang tertib, aman, indah, dan sejahtera dengan dukungan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berakhlak mulia dengan optimalisasi dan pemberdayaan potensi daerah”

Misi Pembangunan Kabupaten Seluma adalah :

1. Mewujudkan kehidupan masyarakat Kabupaten Seluma yang tertib dan aman; 2. Mewujudkan masyarakat yang adil dan demokratis;

3. Mewujudkan masyarakat yang sejahtera;

4. Mewujudkan pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang berkelanjutan;

5. Mewujudkan sumberdaya manusia dan aparatur pemerintah yang berkualitas. Strategi Pembangunan daerah dalam Pembangunan dan Pembenahan Infrastruktur: Pembangunan dan perbaikan infrastruktur transportasi;

Pembangunan sarana dan prasarana komunikasi dan telekomunikasi;

Pembangunan jaringan irigasi, air bersih dan perumahan.

Upaya untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur, pengembangan wilayah dan penataan ruang yang baik dapat dicapai melalui Kebijakan:

1. Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana publik (transportasi, telepon, listrik dan air bersih);

2. Meningkatkan kualitas perencanaan tata ruang daerah sesuai daya dukung wilayah; 3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penataan ruang;

4. Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan dan produksi;

5. Mengembangkan wilayah-wilayah strategis dan cepat tumbuh untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumberdaya alam;

6. Meningkatkan pembangunan di wilayah-wilayah tertinggal agar dapat tumbuh dan berkembang;

7. Membangun kembali kepercayaan sosial antar kelompok masyarakat; 8. Menyeimbangkan pertumbuhan perkotaan dengan perdesaan;

9. Memperluas kesempatan pada peningkatan akses masyarakat miskin terhadap perumahan dan permukiman;

10. Memberdayakan kelembagaan masyarakat dengan pengembangan forum lintas

Strategi penataan ruang wilayah kabupaten adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan organisasi ruang wilayah kabupaten yang efisien melalui susunan pusat kegiatan yang berhirarki dan mencakup seluruh ruang wilayah kabupaten

Berdasarkan kebijakan tersebut, maka strategi pengembangannya dirumuskan sebagai berikut: 3) Mengembangkan Kab Seluma sebagai bagian dari Kaw Andalan Bengkulu

4) Mengembangkan pusat-pusat pemukiman wilayah Kabupaten Seluma menjadi 3 (tiga) pusat Pelayanan dan hirarki dan beberapa kota sebagai pusat pertumbuhan wilayah, berdasarkan daya tarik masing-masing kota kecamatan;

2. Pengembangan keseimbangan dan keserasian perkembangan antar wilayah antar sektor melalui terwujudnya kawasan agropolitan dan kawasan wisata yang serasi dan saling mendukung serta menjamin keberlanjutan pembangunan pertanian dan pariwisata dengan berfokus pada pemanfaatan jasa lingkungan melalui pelestarian kawasan

Berdasarkan kebijakan tersebut, maka strategi pengembangannya dirumuskan sebagai berikut: 1) Mengembangkan Sistem Jaringan Transportasi Wilayah untuk mengembangkan jaringan ke sentra-sentra produksi dalam rangka membuka daerah terisolir penunjang pertanian untuk menciptakan multiplier effect pada kegiatan sektor lainnya dan satu jaringan menerus yang menghubungkan kota-kota PKWp (Kota Tais) ke PKL (Sukaraja dan Masmambang). Dan dari PKL ke pusat-pusat kota Kecamatan lainnya

2) Mengembangkan Sistem Jaringan Infrastruktur Wilayah melalui adaptasi pengembangan prasarana kota terpadu, yang didasari pada pendekatan kebutuhan dasar (basic need) utuk jaringan listrik dan telekomunikasi, air minum, drainase, serta persampahan

3) Mengembangkan fasilitas sosial dan fasilitas umum baru skala wilayah ke wilayah selatan Kabupaten Seluma serta menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum di pusat-pusat pelayanan kota dan lingkungan sesuai dengan skala pelayanannya

4) Mengembangkan Agribisnis melalui Revitalisasi komoditas pertanian dari komoditas bahan mentah menjadi produk akhir/final dan optimalisasi industri, jasa dan institusi keuangan pertanian dan perdesaan.

5) Mengembangkan kawasan agropolitan di Kabupaten Seluma melalui penumbuhan dan pengembangan sentra komoditas unggulan wilayah andalan di setiap distrik agropolitan yang memiliki keunggulan komparatif (comparative advantage) maupun keunggulan kompetitif (competitive advantage)

3. Pengembangan kawasan lindung minimal menjadi 30 % dari luasan DAS kabupaten, memanfaatkan kawasan budidaya yang dapat berfungsi lindung, dan mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam dan buatan pada kawasan lindung.

Strategi yang dapat dijabarkan dari kebijakan tersebut adalah :

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Seluma III-70 pelaku untuk menyelesaikan masalah permukiman;

11. Meningkatkan kapasitas masyarakat miskin melalui pengetahuan dan kesadaran; 12. Meningkatkan perlindungan sosial bagi masyarakat miskin melalui pengembangan

relokasi permukiman ke tempat yang layak, aman, dan sehat serta mencegah penggusuran;

13. Mengembangkan kerjasama antar daerah.

2) Mengembangkan kawasan yang potensial sebagai jalur hijau pengaman prasarana. 3) Mengembangkan Intensifikasi dan ekstensifikasi ruang terbuka hijau.

4) Mempertahankan fungsi dan menata RTH yang ada, dan mengendalikan alih fungsi ke fungsi lain.

4. Penguatan Pengendalian pemanfaatan kawasan rawan bencana dengan melibatkan masyarakat. Berdasarkan kebijakan tersebut, maka strategi pengembangannya dirumuskan sebagai berikut:

6) Menetapkan kawasan rawan bencana alam melalui zona-zona kawasan dengan Perda rawan bencana gempa, tsunami dan banjir.

7) Mengembangkan ruang-ruang dan jalur evakuasi bencana dan jalur-jalur penyelamatan bencana tsunami.

8) Mengendalikan pemanfaatan kawasan rawan bencana dengan melibatkan masyarakat. 9) Peringatan dini dilakukan di lokasi yang rawan bencana.

10) Melakukan sosialisasi mitigasi bencana melalui media masa.

Sistem jaringan prasarana lainnya: 1. Rencana Sistem Jaringan Sumberdaya Air

Pengembangan prasarana pengairan/irigasi menurut sumber air atau sungai potensial, meliputi: 1). Air Nelas/Jenggalu dan Air Sindur/Kungkai, yang terletak di Kecamatan Sukaraja dan

Air Periukan

2). Air Seluma dan Air Ngalam, yang terletak di Kecamatan Seluma Selatan, Seluma Barat dan Seluma Timur.

3). Air Talo (termasuk Talo Kecil) dan Air Penago, yang terletak di Kecamatan Talo, Ilir Talo, dan Talo Kecil.

4). Air Alas dan Air Maras, yang terletak di Kecamatan Semidang Alas dan Semidang Alas Maras.

2. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)

Untuk kawasan permukiman perkotaan Tais, karena kepadatan bangunan dan ketersediaan sumber airnya, perlu dikembangkan sistem pengadaan air bersih dengan perpipaan disertai pengolahannya. Sementara untuk permukiman semiperkotaan, perlu dipersiapkan sejak dini sistem pengadaan air bersih dengan sistem perpipaan ini, sedangkan untuk kawasan perdesaan dapat dilayani dengan tersedianya air permukaan (sungai) dan air tanah dangkal.

Rencana Pengembangan PDAM oleh PT.Tri Buana Seluma untuk Kabupaten Seluma melayani:

a. Kecamatan Seluma; b. Kecamatan Sukaraja;

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Seluma III-71 c. Kecamatan Air Periukan; d. Kecamatan Lubuk Sandi; e. Kecamatan Seluma Barat; f. Kecamatan Seluma Timur;dan g. Kecamatan Talo.

3. Sistem Pengelolaan Persampahan

Lokasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kabupaten Seluma sebagai tempat proses pengelolaan dan pembuangan akhir sampah terletak di Kecamatan Seluma Timur Desa Talangsali dan menggunakan sistem open dumping dan sanitary landfill. sedangkan tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) berlokasi di Kecamatan Seluma. Kegiatan yang dapat menunjang program penanggulangan sampah di Kabupaten Seluma yakni :

a. Pengembangan/peningkatan TPA regional b. Pengembangan dan peningkatan TPS

4. Sistem Pengelolaan Limbah

Secara umum produksi air limbah di Kabupaten Seluma dihasilkan dari limbah rumah tangga. Selain dari limbah rumah tangga, juga terdapat limbah yang berasal dari rumah sakit (RSUD). Kegiatan yang dapat diimplementasikan yakni pembangunan IPAL pada Rumah Sakit.

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Seluma III-72 3.2 Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Kebijakan dan strategi penyelenggaraan kegiatan Direktorat Jenderal Cipta Karya diarahkan dengan memperhatikan tugas, fungsi dan tanggung jawab Direktorat Jenderal Cipta Karya yang meliputi kegiatan utama berupa Pengaturan, Pembinaan, dan Pengawasan (Turbinwas), dan kegiatan pembangunan (Bang).

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, tugas Ditjen Cipta Karya adalah menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam menyelenggarakan tugas tersebut, Ditjen Cipta Karya melaksanakan fungsi :

a. perumusan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan;

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan;

f. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Cipta Karya; dan g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Adapun dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur keciptakaryaan, Ditjen Cipta Karya menggunakan tiga strategi pendekatan yaitu membangun sistem, memfasilitasi Pemerintah

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Seluma III-73

Dareah Provinsi, Kota dan Kabupaten, serta memberdayakan masyarakat melalui program-program pemberdayaan masyarakat. Dalam membangun sistem, Ditjen Cipta Karya memberikan dukungan pembangunan infrastruktur dengan memprioritaskan sistem infastruktur Provinsi/Kabupaten/Kota. Dalam hal fasilitasi Pemerintah Daerah, bentuk dukungan yang diberikan adalah fasilitasi kepada Pemerintah Daerah dalam penguatan kelembagaan, keuangan, termasuk pembinaan teknis terhadap tugas dekonsentrasi dan pembantuan. Untuk pemberdayaan masyarakat, bentuk dukungan yang diberikan adalah pembangunan infrastruktur keciptakaryaan melalui program-program pemberdayaan masyarakat.

Tabel 3.22

Pendekatan Pembangunan Bidang Cipta Karya

PENDEKATAN STRATEGI PELAKSANAAN

Membangun Sistem 1. Pembangunan Infrastruktur Permukiman Skala Regional TPA Regional atau SPAM Regional)

2. Pembangunan Infrastruktur Permukiman pada kawasan strategis (kawasan perbatasan, KSN, PKN, WPS) atau kawasan khusus (kawasan kumuh perkotaan, kawasan nelayan, kawasan rawan air/ perbatasan/pulau terluar)

3. Mendorong penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan sebagai alat sinergisasi seluruh sektor dalam menata kawasan

Fasilitasi Pemda 1. Pendampingan penyusunan NSPK daerah antara lain Perda Bangunan Gedung, SK Kumuh, dsb.

2. Penyusunan Rencana Penanganan Kawasan/Induk Sektoral seperti Strategi Sanitasi Kota (SSK), Rencana Induk Sistem Pengembangan Air Minum (RISPAM), dan Rencana Penataan Bangunan dan Lingkungan (RTBL).

3. Pembangunan Indrastruktur Permukiman Skala kawsan seperti fasilitasi PDAM, fasilitasi kota hijau dan kota pusaka, penanganan kumuh perkotaan, serta penataan bangunan dan lingkungan.

Pemberdayaan Masyarakat

1. Pembangunan Infrastruktur Permukiman Berbasis Masyarakt melalui kegiatan Pamsimas, Snaimas, dan P2KP.

2. Bantuan Penyusunan Rencana Kerja Masyarakat

Pada dasarnya untuk bidang Cipta Karya, hampir semua tugas pembangunan dikerjakan bersama pemerintah daerah, baik pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Oleh karena itu, peran pemerintah pusat, dalam hal ini Ditjen Cipta Karya lebih terfokus kepada tugas pengaturan, pembinaan dan pengawasan (Turbinwas). Tugas pengaturan dilakukan melalui penyusunan kebijakan dan strategi, penyusunan Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria (NSPK), penetapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) serta tugas-tugas lain yang

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Seluma III-74

bersifat penyusunan perangkat peraturan. Sedangkan tugas pembinaan dilakukan dalam bentuk dukungan perencanaan, pemberian bantuan administrasi dan teknis, supervisi serta konsultasi. Untuk tugas pengawasan, peran pemerintah pusat dilakukan dalam bentuk monitoring dan evaluasi kinerja. Keseluruhan tugas pengaturan, pembinaan dan pengawasan ini didanai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), disertai dukungan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Dokumen terkait