• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PERENCANAAN DAN PEJIAN KINERJA

2.1.2 Arah Kebijakan

Kebijakan merupakan arah/tindakan berupa ketentuan-ketentuan, Peraturan-Peraturan yang dijadikan pedoman dan petunjuk pelaksana bagi setiap kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, yang mana diuraikan kebijakan yang diambil dalam rangka pelaksanaan strategi adalah sebagai berikut:

1. Penurunan kasus kekerasan terhadap perempuan termasuk tindak pidana perdangangan orang dengan fokus pada pencegahan, penanganan korban dan terintegrasi sosial.

2. Penurunan kasus kekerasan terhadap anak dengan fokus pada pencegahan dan penanganan kasus.

3. Penguatan lembaga penyajian layanan perlindungan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak termasuk TPPO dengan fokus pada penanganan wilayah.

4. Peningkatan cakupan layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus dengan fokus akselerasi penaganan anak yang memerlukan perlindungan khusus.

5. Peningkatan KKG dengan fokus pada penguatan kelembangan PUG, penyusunan PPRG, dan implementasi PPRG.

6. Peningkatan partisipasi perempuan dalam bidang politik dengan fokus pengembangan kapasitas kader dan atau calon anggota legislatif utnuk mencapai quota 30%.

7. Peningkatan kualitas keluarga dengan fokus pada pembentukan pusat pembelajaran keluarga (PUSPAGA) baik tingkat kabupaten.

8. Pemberdayaan perempuan dalam pengelolahan ekonomi rumah tangga dengan fokus pada kelompok usaha rumahan dan pengembangan desa prima dan sumberdaya yang dimiliki daerah setempat.

9. Pemenuhan hak anak dengan fokus pada percepatan pencapaian Kabupaten Layak Anak.

10. Ketersediaan data gender dengan fokus pada mengintegrasikan ke dalam sistem database sistem informasi gender dan anak.

11. Peningkatan prinsip good governance dengan fokus pada peningkatan kualitas layanan.

12. Peningkatan sarana dan prasarana dengan prioritas perbaikan sarana prasarana yang urgen digunakan.

Keterkaitan Rencana Program, Kegiatan, Indikator, Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikutif Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dapat dilihat pada Tabel 2.1.2.(Terlampir)

14 2.2. Perjanjian Kinerja

Adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi pada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/ kegiatan yang disertai indicator kinerja

Tabel 2.2

Perjanjian Kinerja Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2019

No. Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target

1. Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender

1. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)

Indeks Pembangunan Gender (IPG)

kinerja Aparatur 1. Meningkatnya Pemenuhan Jasa Administrasi Perkantoran.

% 100

2. Meingkatnya Ketersediaan Sarana dan Prasarana Aparatur

% 100

3. Meningkatnya Disiplin

Aparatur % 100

4. Meningkatnya Kapasitas

Sumber Daya Aparatur % 100

5. Meningkatnya Penembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.

2. Persentase Pengembangan Manajemen Kelembagaan Perlindungan Perempuan dan Anak

% 100

3. Persentase Penyelesaian Pengaduan Perlindungan

1 Persentase Peran Perempuan dalam Pembangunan

% 100

2. Persentase Pengembangan Manajemen Kelembagaan Perempuan

% 100

3. Persentase Peningkatan Peran

Perempuan dalam

Peningkatan Ekonomi Keluarga

% 100

4. Persentase Meningkatnya Peran Perempuan dalam Ekonomi Lokal

% 100

5. Meningkat Terhadap

Perempuan dan Anak

1. Persentase Upaya

Perlindungan Terhadap Perempuan dan Anak

% 100

2. Persentase Pengembangan Manajemen Kelembagaan Perlindungan Perlindungan Perempuan dan Anak

% 100

3 Persentase Meningkatnya Peran Perempuan dalam Pembangunan

% 100

4. Persentase Upaya Pemenuhan Hak anak

% 100

2.3. Perencanaan Anggaran

Perencanaan dan Penganggaran tahun 2019 Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terlampir dalam tabel 2.3 sebagai berikut :

16 Tabel 2.3

Perencanaan Anggaran Tahun 2019

No Program/Kegiatan

target Setelah Perubahan

(Rp)

1 2 4

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.411.628.000,- 2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur

2.170.112.000,-

3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

50.000.000,-

4 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

75.000.000,-

5 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender Dan Anak

1.915.000.000,-

6 Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

200.000.000,-

7 Program Peningkatan peran serta dan Kesehatan Gender dalam Pembangunan

200.000.000,-

2.4 Indikator Kinerja Utama (IKU ) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak

Indikator Kinerja Utama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah ukuran keberhasilan tujuan dan sasaran Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindunan Anak. Adapun Indikator Kinerja Utama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah : 1. Indeks Pembangunan Gender ( IPG )

Adalah Indeks pencapaian kemampuan dasar pembangunan dengan kriteria yang sama seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM). yaitu Angka Harapan Hidup, Harapan Lama Sekolah, Rata-rata Lama Sekolah dan Pengeluaran Perkapita Riil. namun data disajikan terpilah antara laki-laki dan perempuan. IPG digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kesenjangan pembangunan manusia antara laki-laki dan perempuan.

Capaian IPG Indonesia di tahun 2018 adalah 90,99, Sumsel 92,62, dan Kabupaten Musi Banyuasin 82,68 ini menunjukkan bahwa antara pembangunan kualitas hidup (IPM) laki - laki dan perempuan di Kabupaten Musi Banyuasin masih dibawah rata - rata Nasional artinya pembangunan manusia di Kabupaten Musi Banyuasin belum diikuti dengan kesetaraan pembangunan antara perempuan dan laki-laki. ditunjukkan dengan iIndikator kesenjangan yang tinggi ada pada Pengeluaran Perkapita antara laki laki dan perempuan di Kabupaten Musi Banyuasin yang sangat senjang yaitu laki laki 16.012 dan perempuan 5.205. IPG Muba menunjukkan terendah di Propinsi Sumatera Selatan menunjukkan bahwa ketimpangan pembangunan gender di Kabupaten Musi Banyuasin terbesar dibandingkan Kabupaten Lainnya di Propinsi Sumatera Selatan. Namun bila dibandingkan target IPG di Tahun 2018 yaitu 82 telah tercapai 82,68.

2. Indeks Pemberdayaan Gender ( IDG )

Yaitu indeks komposit yang tersusun dari beberapa variabel yang mencerminkan tingkat keterlibatan perempuan dalam proses pengambilan keputusan dalam bidang politik dan ekonomi. IDG Nasional tahun 2018 72,10.

IDG Propinsi Sumsel 74,37 dan IDG Kabupaten Musi Banyuasin 73,01. Ini artinya untuk capaian Pemberdayaan Perempuan di Kabupaten Musi Banyuasin di bawah Propinsi Sumsel namun sudah melebihi rata rata nasional. Kondisi kualitas keberdayaan perempuan di Kabupaten Musi Banyuasin cukup tinggi karena dengan adanya Misi yang ke 7 dari Kabupaten Musi Banyuasin “Memberdayakan Perempuan dan Melindungi Anak serta Penyandang Disabilitas” dan berdirinya Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlndungan Anak Kabupaten Musi Banyuasin sebagai Dinas Mandiri serta peran serta perempuan lainnya dalam pembangunan di Kabupaten Musi Banyuasin maka sudah mulai ada keberpihakan terhadap keberdayaan perempuan dalam pembangunan , walaupun masih perlu ditingkatkan tentunya dengan melihat indikator mana yang mesti lebih di fokuskan agar dapat mengungkit capaian Indeks Pemberdayaan Perempuan (IDG) sehingga mendekati angka 100.

18 3. Rasio Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)

Indikator Kinerja Utama lainnya adalah Ratio KDRT, yaitu jumlah Kasus KDRT yang terjadi dari jumlah rumah tangga di Kabupaten Musi Banyuasin.Jumlah kasus KDRT yang dihitung berdasarkan pada P2TP2A,UPPA Polres Muba.

4. Persetase Kecamatan Menuju Kabupaten Layak Anak da 15 (lima belas) Kecamatan di Kabupaten Musi Banyuasin.

Upaya Pemerintah Daerah melaksanakan Upaya pemenuhan Hak Anak indikatornya adalah pencapaiana Kabupaten Layak Anak . Dalam kiprahnya sebagai Motor penggerak Perlindungan Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah mampu mengantarkan Kabupaten Musi Banyuasin bersama Kelompok Kerja Gugus Tugas KLA telah meraih Penghargaan Kabupaten Layak Anak Tingkat Pratama tahun 2017 dan satu-satunya di Sumatera Selatan, 2018 Kabupaten Layak Anak tingkat Madya Rangking Ke 41 dari 54 penerima Madya tingkat Nasional dan Tahun 2019 Meraih Madya Rangking 1 dari 86 Kabupaten Kota Peraih Madya Tingkat Nasional.

BAB III

Akuntabilitas kinerja Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah perwujudan kewajiban Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggung jawaban secara periodik yang terdiri dari berbagai komponen yang merupakan satu kesatuan yaitu Perencanaan strategi , Perencanaan Kinerja , Pengukuran Kinerja dan Pelaporan Kinerja

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/09/M.PAN/05/2007, Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. IKU ditetapkan oleh Instansi Pemerintah dan digunakan sebagai acuan dalam penetapan indikator dalam RPJMD, RKPD, Penetapan Kinerja, serta RKA/DPA Perangkat Daerah dengan demikian akan tercipta keselarasan antara indikator kinerja dalam IKU dengan dokumen perencanaan yang ada dalam Pemerintahan Daerah.

Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2019 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2019 dengan Realisasinya.

3.1 Pengukuran Capaian Indikator Kinerja Utama

AKUNTANBILITAS KINERJA DINAS

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN

PERLINDUNGAN ANAK

20 Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Musi Banyuasin selaku pengemban amanah di bidang urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan Anak melaksanakan kewajibannya mempertanggungjawabkan pencapaian tujuan, program dan sasaran melalui penyajian laporan akuntabilitas kinerja pemerintah Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Musi Banyuasin yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Inpres Nomor 07 tahun 1999 tentang akuntabilitas kinerja Instansi pemerintah, keputusan kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 Tanggal 25 Maret 2003 Tentang perbaikan pedoman penyuasunan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang petunjuk tekhnis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja, dan tata cara review atas pelaporan kinerja instansi pemerintah.

Laporan akuntabilitas kinerja tahun 2019 Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Musi Banyuasin merupakan LKjIP tahun Ketiga dari pelaksaanaan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Musi Banyuasin periode 2017-2022, dan disusun berdasarkan konstribusi capaian kerja setiap indikator.

Proses penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Musi Banyuasin masih banyak mengalami hambatan. Hambatan utama yaitu data indeks komposit IPG dan IDG dihitung oleh BPS pusat yang datanya diterima pertengahan tahun berjalan sehingga yang bisa dilaporkan adalah IPG dan IDG tahun 2018 yang kita dapatkan datanya dari Kementrian PPPA RI.

Pada tahun 2019, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Musi Banyuasin mempunyai 4 (Empat) sasaran dengan indikator kinerja utama yaitu :

Sasaran 1 :

Meningkatnya Indeks Pemberdayaan Gender

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

% 1. Indeks Pemberdayaan Gender

(IDG)

Indeks 65,77 73,01 111

Capaian indikator Indeks Pemberdayaan Gender pada tahun 2019 sebesar 111 % yaitu dari target sebesar 65,77 dan terealisasi sebesar 73,01.

Sasaran 2 :

Meningkatnya Indeks Pembangunan Gender

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi

Capaian

% 1. Indeks Pembangunan Gender (IPG) Indeks 82,3 82,68 100

Capaian indikator Indeks Pembangunan Gender sebesar 100 % dari target IPG sebesar 82,3 dan terealisasi di Tahun 2018 sebesar 82,68. Namun demikian dalam upayanya meningkatkan Kesetaraan dan Keadilan Gender, Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin telah mendapatkan penghargaan Nasional di Bidang Kesetaraan Gender Anugerah Parahita Ekapraya Tingkat Pratama Tahun 2018, karena dinilai telah mampu meletakkan Dasar - dasar pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan di Kabupaten Musi Banyuasin dengan telah memenuhi 7 prasyarat pengarusutamaan gender, yaitu komitmen, kebijakan dan program yang responsif gender, adaya kelembagaan PUG, Sumber Daya,SDM dan sarana prasarana, Data terpilah, TOOL, Jejaring.

Di Tahun 2020 ini akan kembali dilakukan penilaian terhadap kualitas 7 prasyarat tersebut bersama implementasinya yaitu penerapan analisis gender pada indikator output kegiatan Perangkat Daerah. Untuk upaya tersebut telah dilakukan berbagai upaya diantara penguatan kelembagaan Pokja PUG melalui advokasi, pemberian Bimbingan Teknis Perencanaan Penganggaran Responsif Gender ( PPRG) dan terakhir merupakan langkah inovatif yaitu penandatangan Pakta Integtitas penerapan penguatan Kelembagaan PUG dan Penerapan PPRG.

22 Dinas Pemberdayaan Perempuan sebagai Sekretaris Pokja PUG telah menerbitkan Peraturan Bupati musi Banyuasin nomor 87 tahun 2019 dan Instruksi Bupati Musi Banyuasin nomor 2 tahun 2019 untuk percepatan penerapan penerapan PPRG tersebut.

Sasaran 3 :

Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak.

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

%

1. Rasio KDRT % 0,78 0,007 111,42

Angka yang dihitung berdasarkan jumlah kasus KDRT pada P2TP2A, UPPA Polres Muba. Angka Relatif kecil karena mungkin masyarakat merasa tabu untuk melaporkan tindak kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga.

Data Rumah Tangga didapat dari buku kecamatan.

Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) adalah tindakan yang dilakukan di dalam rumah tangga baik oleh suami, istri, maupun anak yang berdampak buruk terhadap keutuhan fisik, psikis, dan keharmonisan hubungan sesuai yang termaktub dalam pasal 1 Undang-Undang No. 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Berbagai Upaya untuk menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak telah dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan bersama Tim interdis seperti Polres, Pengadilan Agama, Dinas Sosial, Pengadilan Negeri, Kejaksaan, Lapas, RSUD dan lain lain dengan cara melaksanakan Penyuluhan dan Pelatihan Peniadaan Tindak Kekerasan dalam Rumah Tangga, Fasilitasi Pengembangan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Anak (P2TP2A), Pembentukan Satgas PATBM, Sosialisasi Pemantapan Responsif Gender, Peningkatan Kapasitas dan Jaringan Kelembagaan Pemberdayaan Perempuan dan Anak, SDM Pelayanan dan Pendampingan Korban KDRT.

menghadirkan Motivator anak dan Perempuan antara lain Dr. Aisyah Dahlan, Louis Sastrawijaya, dr. Setto mulyadi untuk pencegahan Narkoba, Pernikahan Dini, KDRT, dan Parenting, Kinerja lain penyiapan Peraturan Daerah Kabupaten Musi banyuasin Nomor 12 Tahun 2018 tentang Hak perempuan dan Hak anak dan Penandatanganan MOU antara Bupati Musi Banyuasin

dengan instansi Vertikal yaitu LAPAS (Lembaga Pemasyarakatan Sekayu) Pengadilan Agama Sekayu, Polres Musi Banyuasin, Pengadilan Negeri dan dengan Kejaksanaan Negeri Musi Banyuasin. Upaya tersebut telah membuka pandangan masyarakat bahwa kekerasan pada anak dan Perempuan bukan lagi Ranah Privat yang harus ditutupi namun sudah menjadi Ranah Publik yang harus dilaporkan apabila terjadi kekerasan terhadap anak dan perempuan.

Sasaran 4 :

Meningkatkan Perlindungan Terhadap Perempuan dan Anak

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi

Capaian

% 1. Persentase Kecamatan Layak

Anak

% 30 33,33 111,1

Pemenuhan hak dan perlindungan anak untuk hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi telah diatur dalam Undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Untuk percepatan upaya Pemenuhan Hak dan Perlindungan anak maka Seluruh kecamatan sudah melaksanakan deklarasi untuk mewujudkan 15 kecamatan layak anak yang mendukung Kabupaten Layak Anak. Komitmmen itu diikuti oleh Desa dan kelurahan yang telah mendeklarasikan untuk menjadi desa atau kelurahan layak anak di dikecamatan masing masing dalam rangka menuju kecamatan layak anak/desa layak anak. Target untuk tahun 2019 diharapkan sekitar 30 % dari 15 kecamatan, realisasi tahun 2019 adalah 33,33% atau 5 kecamatan dari 15 kecamatan dalam Kabupaten Musi Banyuasin yang sudah berupaya memenuhi indikator kecamatan layak anak diantaranya klaster : 1. Hak sipil dan kebebasan

yaitu anak anak memiliki akte kelahiran, adanya Informasi Layak Anak (perpustakaan kec/desa, adanya sudut baca, pusling dll), adanya Forum anak Tk kec/desa.

24 2. Llingkungan Keluarga dan pengasuhan alternatif

yaitu adanya pencegahan pernikahan usia anak, adanya lembaga konsultasi keluarga, adanya tempat penitipan anak dan SBRA.

3 Kesehatan dasar dan kesejahteraan

Diantaranya.pelayanan persalinan sudah di Rumah sakit, ada upaya untuk menurunan gizi buruk, air bersih di kecamatan dll.

4 Pendidikan dan pemanfaatan waktu luang dan Budaya

Yaitu penerapan wajib belajar 12 tahun , Sekolah Ramah anak dan adanya kegiatan pengembangan budaya

5 Perlindungan khusus anak

Antara lain melakukan berbagai upaya pencegahan terhadap anak agar tidak berhadapan dengan hukum, mendapat kekerasan, mengalami pelecehan seksual, tidak terkena narkoba, diskriminasi, dan memperhatikan anak penyandang disabilitas.

Untuk kritera tersebut secara penilaian chek list 5 kecamatan tetsebut sudah mendekati indikator kecamatan layak anak. 5 kecamatan tersebut terdiri dari :

1. Kecamatan Sekayu

2. Kecamatan Bayung Lencir 3. Kecamatan Sungai Lilin 4. Kecamatan Babat Toman 5. Kecamatan Keluang

Dinas Pemberdayaan Perempuan bersama Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak 3 tahun berturut turut 2017 s,d 2019 telah mengantarkan Kabupaten Muba menuju Kabupaten Layak Anak. dan mendapat predikat pratama dan Madya.

Untuk mencapai indikator keberhasilan sebagaimana yang telah diuraikan selain faktor pendukung maka aspek keuangan sangat berpengaruh untuk mencapai indikator keberhasilan dimaksud. Operasionalisasi kegiatan dapat dilaksanakan apabila didukung pembiayaan yang memadai. Sumber pembiayaan kegiatan dimaksud berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

3.2 Akuntantabilitas Keuangan

Aspek penunjang dalam laporan kinerja ini dijabarkan dalam gambaran realisasi keuangan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019. Realisasi keuangan meliputi kelompok Belanja Operasi dan Belanja Modal bedasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 21 tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Belanja Operasi dirinci dalam dua jenis belanja yaitu Belanja Pegawai dan Belanja Barang dan Jasa. Alokasi belanja baik belanja operasi maupun belanja modal untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pada anggaran induk Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Musi Banyuasin pada Tahun 2019 sebesar Rp 10.302.738.100,- dengan rincian sebagai berikut :

1. Belanja Tidak Langsung Rp. 4.280.998.100,- a. Belanja Pegawai Rp. 4.280.998.100,- 2. Belanja Langsung Rp. 6.021.740.000,- a. Belanja Pegawai Rp. 548.843.000,- b. Belanja Barang dan Jasa Rp. 3.350.422.000,- c. Belanja Modal Rp. 2.122.475.000,-

Berdasarkan alokasi anggaran Tahun 2019 pagu dan realisasi anggaran program dapat dirinci sebagai berikut :

Dari pagu anggaran tahun 2019 sebesar Rp.10.302.738.100,- penyerapan/realisasi anggaran Sampai dengan 31 Desember 2019 sebesar Rp.

8.203.957.220. (79,63%) dengan fisik (100%). Dengan rincian per program sebagai berikut :

26 Tabel 3.2 Rincian Perprogram

No Program/Kegiatan

target Setelah Perubahan

(Rp)

Realisasi

(Rp) %

1 2 4 5 6

1 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

1.411.628.000,- 1.372.043.154,- 97,2

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

2.170.112.000,- 1.903.331.100,- 87,71

3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

50.000.000,- 49.961.000,- 99,92

4 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

75.000.000,- 64.413.000,- 85,88

5 Program Penguatan Kelembagaan

Pengarusutamaan Gender Dan Anak

1.915.000.000,- 1.746.911.798,- 91,22

6 Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan

Perempuan

200.000.000,- 179.160.598,- 88,08

7 Program Peningkatan peran serta dan

Kesehatan Gender dalam Pembangunan

200.000.000,- 193.128.200,- 96,56

Dari tabel 3.2 diatas dapat diketahui bahwa secara keseluruhan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Musi Banyuasin pada tahun 2019 berupa capaian keuangan sudah mencapai 91,43 %, berdasarkan standar penilaian kinerja terhadap realisasi anggaran dikategorikan sudah Tercapai.

BAB IV

Pengukuran Kinerja Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah ukuran keberhasilan tujuan dan sasaran Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindunan Anak.selama 1 tahun. Dari sisi pengukuran Kinerja Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Musi Banyuasin telah berhasil dengan baik sesuai rencana. Hal ini dilihat dari pencapaian Target dan Realisasi Indikator Kinerja Utama sebagai berikut :

1. Indeks Pembangunan Gender ( IPG )

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi

Capaian

% Indeks Pembangunan

Gender (IPG)

Indeks 82,3 82,68 100

2. Indeks Pemberdayaan Gender ( IDG )

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi

Capaian

% 2. Indeks Pemberdayaan

Gender (IDG)

Indeks 65,77 73,01 111

3. Rasio Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi

Capaian

%

1. Rasio KDRT % 0,78 0,007 111,42

PENUTUP

28 4. Persetase Kecamatan Menuju Kabupaten Layak Anak da 15 (lima belas)

Kecamatan di Kabupaten Musi Banyuasin.

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

% 1. Persentase Kecamatan

Layak Anak

% 30 33,33 111,1

Kiprahnya sebagai Motor penggerak pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, telah mampu mengantarkan Kabupaten Musi Banyuasin meraih Penghargaan Nasional Kabupaten Layak Anak tahun 2017 s.d 2019 dan Penghargaan Nasional di bidang kesetaraan gender Anugerah Parahita Eka Praya ( APE ) di Tahun 2018. Ini menunjukkan sangat komitmennya Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Musi Banyuasin memastikan pencapaian kinerja Misi ke 7 Kabupaten Musi Banyuasin, yaitu memberdayakan perempuan dan Melindungi anak sebagai prioritas sehingga dalam kurun waktu 3 ( tiga ) tahun masa kepemimpinan Bupati H. Dodi reza Alex Noerdin telah tercapai penghargaan Nasional atas Upaya Pemenuhan Hak Anak dan Kesetararaan Gender. Kedepan tinggal dioptimalkan lagi upaya pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dengan menerapkan berbagai inovasi seperti pembuatan aplikasi data gender dan anak. Serta layanan pengaduan online.

4.1 Saran - saran :

1. Urusan pemberdayaan perempuan dan perindungan anak merupakan sebuah sistem terpadu baik dari pencegahan, penanganan dan Rehabilitasi . oleh karena dalam hal pencegahan berbagai elemen harus ikut serta baik pemerintahan, Dunia Usaha,Media masa, Perguruan tinggi , Lembaga Masyarakat dan lain lain. Untuk tu kesadaran terhadap hal ini harus terus dibangkitkan melalui penyuluhan , pelatihan dan lain lain.

2. Khusus untuk pemberdayaan Perempuan adalah dengan mengupayakan kesetaraan dan Keadilan gender dalam pembangunan.

LAMPIRAN

2016 Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (28) (19) (20) (21)

PROGRAM PADA SETIAP PERANGKAT DAERAH 2.635.000.000 2.131.000.000 2.282.000.000 4.662.000.000 3.588.000.000 -

2.01 01 2.00.02.01 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Persentase pemenuhan layanan administrasi perkantoran

100 % 100 % 1.335.000.000 100 % 1.506.000.000 100 % 1.642.000.000 100 % 1.778.000.000 100 % 1.914.000.000 100 1.979.000.000

2.01 01 2.00.02.01 01 01 Penyediaan jasa surat menyurat jumlah surat menyurat dan benda pos yang dibeli

2.01 01 2.00.02.01 01 02 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

2.01 01 2.00.02.01 01 03 Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor 2.01 01 2.00.02.01 01 05 Penyediaan jasa jaminan barang

milik daerah

2.01 01 2.00.02.01 01 06 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan

2.01 01 2.00.02.01 01 07 Penyediaan jasa administrasi keuangan

2.01 01 2.00.02.01 01 08 Penyediaan jasa kebersihan kantor

2.01 01 2.00.02.01 01 09 Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

2.01 01 2.00.02.01 01 10 Penyediaan alat tulis kantor jumlah bahan penyediaan alat tulis

2.01 01 2.00.02.01 01 11 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN UNIT KERJA

SKPD PENANGGUNG

JAWAB

LOKASI

2017 2018 2019 2020 2021 KONDISI KINERJA PADA AKHIR

PERIODE RENSTRA SKPD RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

KABUPATEN MUSI BANYUASIN

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

(4)

2016 Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN UNIT KERJA

SKPD PENANGGUNG

JAWAB

LOKASI

2017 2018 2019 2020 2021 KONDISI KINERJA PADA AKHIR

PERIODE RENSTRA SKPD TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN

(4)

2.01 01 2.00.02.01 01 13 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

2.01 01 2.00.02.01 01 14 Penyediaan peralatan rumah tangga

2.01 01 2.00.02.01 01 15 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

2.01 01 2.00.02.01 01 17 Penyediaan makanan dan minuman

2.01 01 2.00.02.01 01 18 Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah

2.01 01 2.00.02.01 01 19 Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke dalam daerah

2.01 01 2.00.02.01 01 20 Penyediaan Jasa Pendukung Administrasi/Teknis Perkantoran

2.01 01 2.00.02.01 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Persentase sarana dan prasarana aparatur dalam kondisi baik

100 % 100 % 1.180.000.000 100 % 405.000.000 100 % 380.000.000 100 % 2.574.000.000 100 % 1.314.000.000 100 564.000.000

2.01 01 2.00.02.01 02 03 Pembangunan gedung kantor Terlaksananya Pembangunan Gedung

2.01 01 2.00.02.01 02 05 Pengadaan kendaraan dinas/operasional

2.01 01 2.00.02.01 02 07 Pengadaan perlengkapan gedung kantor

2.01 01 2.00.02.01 02 09 Pengadaan peralatan gedung kantor

2016 Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN UNIT KERJA

SKPD PENANGGUNG

JAWAB

LOKASI

2017 2018 2019 2020 2021 KONDISI KINERJA PADA AKHIR

PERIODE RENSTRA SKPD TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN

(4)

2.01 01 2.00.02.01 02 22 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

2.01 01 2.00.02.01 02 22 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

Dokumen terkait